OLEH:
PUTU SRI WAHYUNI AYU
1717051069
PROPOSAL
Diajukan kepada
Universitas Pendidikan Ganesha
Untuk Memenuhi Salah Satu Persaratan dalam Menyelesaikan
Program Sarjana Akuntansi
Oleh
Putu Sri Wahyuni Ayu
1717051069
i
PROPOSAL
Menyetujui
I Made Pradana Adiputra, S.E., S.H., M.Si. Putu Riesty Masdiantini, S.E., M.Si.
NIP 197311092010121001 NIP 199103302019032015
3
DAFTAR ISI
Halaman
COVER.....................................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................vi
A. Latar Belakang....................................................................................................7
B. Identifikasi Masalah..........................................................................................19
C. Pembatasan Masalah.........................................................................................19
D. Rumusan Masalah.............................................................................................20
E. Tujuan Penelitian...............................................................................................20
F. Manfaat Hasil Penelitian....................................................................................21
G. Kajian Teori......................................................................................................22
1. Deskripsi Teoritis.......................................................................................23
2. Kajian Hasil Penelitian yang Relevan........................................................32
3. Kerangka Berpikir......................................................................................35
4. Hipotesis Penelitian....................................................................................36
H. Metode Penelitian.............................................................................................34
1. Rancangan Penelitian.................................................................................40
2. Subjek Penelitian.......................................................................................40
3. Variabel dan Definisi Operasional.............................................................42
4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data................................................44
5. Metode dan Teknik Analisis Data..............................................................45
DAFTAR RUJUKAN............................................................................................48
iii
DAFTAR TABEL
Tabel .................................................................................................................Halaman
Tabel 1 Penelitian Terdahulu ......................................................................................31
Tabel 2 Penentuan Sampel .........................................................................................42
Tabel 3 Daftar Perusahaan ..........................................................................................43
Tabel 4 Indeks Pengungkapan Emisi Karbon .............................................................44
Tabel 5 Waktu Penelitian............................................................................................47
7
DAFTAR GAMBAR
Gambar .............................................................................................................Halaman
Gambar 1. Kerangka Pemikiran..................................................................................34
7
DAFTAR LAMPIRAN
7
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Di tahun 2020, emisi gas rumah kaca menurun drastis sebesar 7% dari
tahun 2019 yang mana merupakan rekor penurunan terbesar dalam sejarah. Hal ini
terjadi dikarenakan adanya aturan dan larangan aktivitas selama pandemi COVID-
emisi gas rumah kaca timbul karena meningkatnya aktivitas operasi terkait,
terbukti saat diberlakukannya larangan aktivitas atau lockdown, tingkat emisi gas
signifikan ini menimbulkan isu terbaru yakni climate change atau perubahan
iklim. Isu ini semakin ramai diperbincangkan karena tingkat penurunan emisi
suhu, tingkat curah hujan, pula angin dalam kurun waktu yang cukup lama yang
disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca. Isu climate change sendiri
bukan isu yang baru, bahkan dampak-dampaknya sudah sangat terasa. Mulai dari
mencairnya es di kutub, kenaikan level air laut, sampai cuaca ekstrim ialah
bumi kian meningkat. Penyebab peningkatan ini pun tak lain dan tak bukan ialah
untuk mengusahakan suhu bumi berada di bawah 2oC dengan pembatasan suhu
1,5o Celcius.
7
Perjanjian Paris adalah sebuah perjanjian dalam kerangka United Nations
emisi karbon dioksida, mulai berlaku pada tahun 2020. Pemantik lainnya terkait
berpartisipasi dalam usaha mengurangi emisi gas rumah kaca global. Selain itu
adanya Perpres No.61 Tahun 2011 mengenai Rencana Aksi Nasional Penurunan
Emisi Gas Rumah Kaca dan Perpres No. 71 Tahun 2011 mengenai
keikutsertaannya ialah perusahaan, tak hanya karena sifatnya yang terikat dengan
aturan pemerintah namun juga karena dampak yang ditimbulkannya lebih besar
dari aktivitas operasi yang tinggi dibandingkan dengan aktivitas individu. Upaya
atau tindakan yang dilakukan perusahaan dapat dilihat dari Carbon Emission
8
peraturan yang mewajibkan. Sehingga pengungkapan ini sepenuhnya diserahkan
kepada perusahaan.
climate change atau perubahan iklim semakin menarik perhatian politisi dan
perubahan iklim. Hal tersebut menyebabkan peningkatan minat pasar dan investor
tersebut (Weinhofer & Busch, 2013). Kedua, pengungkapan emisi karbon juga
menjadi perhatian para akademisi dilihat dari banyaknya penelitian terkait dampak
Direktur Regional CDP Hongkong dalam laporan tahunan Bumi Global Karbon
binis untuk bersiap akan risiko iklim dan mengembangkan tindakan proaktif,
dan menangkap peluang bisnis yang muncul dari pasar finansial yang
berkelanjutan.
Dua alasan di atas erat kaitannya dengan teori stakeholder. Dalam teori ini,
dapat menjadi bukti tanggung jawab perusahaan atau jawaban atas dukungan yang
telah diberikan oleh para stakeholder (Hanifah & Wahyono, 2018). Sedangkan
9
positif, pengakuan, kepercayaan, serta dukungan dari masyarakat apabila
usaha tersebut berdiri. Oleh karena itu, pengungkapan emisi karbon menjadi
karbon. Berdasarkan laporan tahunan Bumi Global Karbon tahun 2020, dari total
keberlanjutan 2019. Namun kesadaran akan isu perubahan iklim kian meningkat
turut meningkat dibandingkan dengan tahun 2018. Tren ini menunjukkan bahwa
10
Sedangkan pengungkapan tertinggi dari periode 2018 ke periode 2019 adalah
berpengaruh positif terhadap pengungkapan emisi karbon. Selain itu Prasetya dan
Perusahaan intensif karbon akan secara proaktif bereaksi terhadap tekanan sosial
sebagainya.
karbon perusahaan di Indonesia juga dilakukan oleh Jannah (2014), Dawkins &
Fraas (2011), Hermawan (2018), Guntari & Yunita (2018), Kurniawan (2019),
Dewi (2019), Prasetya & Yulianto (2018), Septriyawati (2019), Andriadi (2020),
dan Abdullah (2020). Merujuk dari penelitian yang dilakukan oleh Choi, dkk
negara. Indeks pengungkapan emisi karbon terbagi menjadi lima kategori yakni
11
perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, perbandingan historis antara emisi,
pengurangan gas rumah kaca dan biaya, dan biaya emisi masa depan
Salah satu faktor yang masih banyak inkonsistensi dalam hasil penelitian
yakni tipe industri. Tipe industri sendiri telah diteliti oleh Choi, dkk (2013),
Wang, dkk (2013), Jannah dan Muid (2014), Pradini dan Kiswara (2013), dan
tipe industri dibagi menjadi dua yakni indusri intensif karbon dan non-intensif
pertambangan, industri dasar dan kimia, aneka indutri, industri barang konsumsi,
property dan real estate, serta infrastruktur, utility dan transportasi. Sedangkan
perusahaan tersebut. Oleh sebab itu pengungkapan emisi karbon paling banyak
cenderung dikaitkan dengan kategori industri intensif karbon karena emisi yang
dihasilkan lebih besar (Choi, dkk, 2013). Menurut Wang, dkk (2013), perusahaan
sosial perusahaan (CSR) dibandingkan low profile. Namun apabila dilihat dari
laporan tahunan Bumi Global Karbon 2020, total pengungkapan emisi karbon
12
terbanyak ialah sektor perbankan yang masuk dalam kategori non-intensif karbon.
Hasil penelitian oleh Pradini dan Kiswara (2013) menyatakan bahwa tipe industri
Jannah dan Muid (2014) menyatakan tipe industri berpengaruh terhadap carbon
dengan profitabilitas. Variabel ini sebelumnya telah diuji oleh Dewi, dkk (2019),
Hermawan (2018), Suhardi & Purwanto (2015), dan Andriadi (2020). Menurut
(Kalu, dkk, 2016). Variabel economic pressure dipilih karena tidak sejalan
perusahaan memiliki sumber daya yang lebih (Suhardi & Purwanto, 2015).
13
Variabel media exposure dipilih karena masih sedikitnya penelitian terkait
tindakan yang dilakukan oleh perusahaan sangatlah penting. Setiap orang yang
media. Maka dari itu perusahaan akan meminimalisir kesalahan yang akan dibuat
(Septriyawati, 2019).
(2019), Dewi (2019), dan Apriliana (2019) juga menggunakan PROPER sebagai
alat ukur kinerja lingkungan. Menurut penelitian Dawkins dan Fraas (2011),
14
Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER) sendiri
lingkungan yang yang baik dinilai melalui peringkat PROPER merupakan respon
lingkungan. Maka dari itu, penulis merasa perlu dilakukannya pengujian langsung
Hal ini untuk membuktikan pengaruh dari pemberian peringkat PROPER tersebut
pressure, dan tipe industri. Penelitian dengan variabel media exposure pada
pengungkapan emisi karbon sendiri masih terbatas jumlahnya. Selain itu masih
emisi karbon. Maka dari itu penulis ingin menguji kembali keempat variabel
tersebut. Penulis juga memperluas sampel penelitian sebelumnya yang hanya pada
industri dan manufaktur atau subsektor tertentu menjadi perusahaan dalam indeks
KOMPAS100.
15
Perusahaan Indeks KOMPAS100 dipilih karena mencakup seluruh sektor
di Bursa Efek Indonesia (Sudarma & Damayanti, 2017). Kriteria ini menjadi
penting guna mendukung variabel tipe industri sehingga tidak hanya berfokus
pada sektor atau subsektor tertentu saja. Melalui sampel indeks KOMPAS100
di Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa pengaruh publik pula sangat besar
maka tekanan yang diperoleh pun semakin besar dibandingkan dengan indeks
lainnya. Selain itu indeks KOMPAS100 yang dikeluarkan oleh media KOMPAS
belakang dan fenomena yang terjadi, maka penulis ingin menguji secara empiris
pengaruh faktor economic pressure, peringkat PROPER, tipe industri, dan media
itu judul yang penulis ajukan ialah “Pengaruh Economic Pressure, Peringkat
16
PROPER, Tipe Industri, dan Media Exposure Terhadap Carbon Emission
Disclosure”.
emisi karbon.
voluntary disclosure.
C. Pembatasan Masalah
17
independen diperoleh melalui laporan tahunan atau laporan keberlanjutan yang
emission disclosure?
emission disclosure?
E. Tujuan Penelitian
18
F. Manfaat Hasil Penelitian
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
dalam mata kuliah terkait di jurusan Akuntansi maupun Ekonomi. Selain itu,
2. Manfaat Praktis
19
berinvestasi pada perusahaan-perusahaan yang ramah lingkungan.
c. Bagi Pemerintah
d. Bagi Masyarakat
berinvestasi di pasar modal. Tak hanya itu, melalui penelitian ini pula
G. Kajian Teori
1. Deskripsi Teoritis
a. Teori Stakeholder
20
Disebut sebagai teori stakeholder bahwasannya karena teori ini
setempat.
21
Dalam memainkan perannya sebagai stakeholder, terdapat
sejumlah aspek penting yang harus dimiliki oleh para stakeholder. Tiga
b. Teori Legitimasi
22
2013). Untuk tetap bertahan di masyarakat ialah keharusan bagi
dorongan atas tekanan lingkungan normatif (Syairozi, 2019). Maka dari itu
pada suatu wilayah karena didukung secara politis dan dijamin oleh
tekanan eksternal yang mana dalam hal ini yaitu masyarakat. Menurut
23
mempertahankan, dan melegitimasi kontribusi perusahaan dari sisi
c. Carbon Accounting
bentuk efisiensi emisi karbon pada penggunaan bahan baku, biaya tenaga
karbon lainnya. Segala pengukuran dan proses terkait karbon masuk dalam
istilah akuntansi karbon (Hahn, 2015). Maka dari itu penelitian ini, pula
Informasi dalam laporan tahunan ini terbagi menjadi dua yakni mandatory
24
Apabila pengungkapan dinilai dapat mengganggu citra perusahaan maka
e. Economic Pressure
pengungkapan emisi karbon. Hal ini erat kaitannya dengan citra yang
emisi karbon, maka dari itu hal ini menjadi penting untuk dipertimbangkan
25
maupun modal sendiri (shareholders equity) (Sari, 2013). Seringkali tolak
rendah. Menurut Choi, dkk (2013), kondisi keuangan yang baik akan lebih
f. Peringkat PROPER
Peringkat PROPER terbagi atas lima warna yaitu emas, hijau, biru, merah,
dan hitam. Kriteria penilaian PROPER terdiri dari dua kategori, yaitu
26
lingkungan hidup yang digunakan sebagai dasar penilaian ketaatan adalah
compliance adalah:
27
7. Perlindungan keanekaragaman hayati
Hal ini sejalan dengan penelitian Verrechia (1983) dalam Matsumura, dkk
g. Tipe Industri
28
Mengacu pada Global Industry Classification Standard (GICS),
tipe industri dibagi menjadi dua yakni indusri intensif karbon dan non-
bagi perusahaan tersebut. Maka dari itu pengungkapan emisi karbon paling
dikarenakan emisi yang dihasilkan lebih besar (Choi dkk, 2013). Menurut
h. Media Exposure
(2016). Maka dari itu liputan media menjadi salah satu faktor dominan
29
perusahaan (Aulia, 2015). Seiring dengan kondisi saat ini, ramainya
sikap publik dapat terpengaruh dan hal ini dapat mempengaruhi tindakan
yang dalam hal ini yaitu krisis iklim atau climate change. Menurut
oleh media exposure. Melalui media, setiap orang ataupun LSM dapat
diteliti dalam berbagai studi empiris. Ada berbagai macam jenis variabel
30
disajikan secara ringkas beberapa hasil penelitian terdahulu yang dapat
Tabel 1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Hasil
1. Abdullah dkk Carbon Emission Variabel Ukuran perusahaan,
(2020) Disclosure in independen (X): profitabilitas, leverage,
Indonesia Firms: Ukuran dan kinerja lingkungan
The Test of perusahaan, berpengaruh signifikan
Media-exposure Profitabilitas, terhadap carbon
Moderating Leverage, emission disclosure,
Effects Kinerja sedangkan variabel
Lingkungan moderasi media
exposure berpengaruh
Variabel signifikan terhadap
Moderasi: Media ukuran perusahaan dan
Exposure leverage, namun tidak
berpengaaruh
Variabel berpengaruh terhadap
dependen (Y): profitabilitas dan
Carbon emission kinerja lingkungan.
disclosure.
Variabel
dependen (Y):
Kualitas
pengungkapan
emisi karbon.
31
3. Septriyawati Pengaruh Media Variabel Media exposure
dan Nur Exposure, Independen (X): berpengaruh positif
(2019) Ukuran Media exposure, signifikan terhadap
Perusahaan, company size, carbon emission
Profitabilitas, dan profitability, disclosure. Sedangkan
Leverage leverage. ukuran perusahaan,
terhadap profitabilitas, dan
Pengungkapan Variabel leverage tidak
Emisi Karbon dependen (Y): berpengaruh terhadap
pada Perusahaan Carbon Emission carbon emission
Manufaktur yang Disclosure disclosure.
Terdaftar di
Bursa Efek
Indonesia periode
2014-2018
4. Apriliana Dkk Pengaruh Tipe Variabel Tipe industry dan
(2019) Industri, Kinerja independen (X): profitabilitas
Lingkungan, dan Tipe Industri, berpengaruh signifikan
Profitabilitas kinerja terhadap
terhadap Carbon lingkungan, dan pengungkapan emisi
Emission profitabilitas. karbon. Sedangkan
Disclosure. kinerja lingkungan,
Variabel tidak berpengaruh
dependen (Y): signifikan terhadap
carbon emission pengungkapan emisi
disclosure. karbon.
5. Pratiwi (2016) Pengaruh Tipe Variabel Tipe industry
Industri, Media independen (X): berpengaruh signifikan
Exposure, dan Tipe industri, positif terhadap
Profitabilitas media exposure, pengungkapan emisi
terhadap Carbon profitabilitas karbon. Sedangkan
Emission media exposure dan
Disclosure Variabel profitabilitas tidak
dependen (Y): berpengaruh terhadap
Carbon emission pengungkapan emisi
disclosure. karbon.
32
6. Dawkins and Coming Clean Variabel Kinerja lingkungan
Fraas (2011) The Impact of independen (X): berpengaruh negatif
Environmental Environmental terhadap
Performance and performance, pengungkapan
Visibility on dan visibility lingkungan. Sedangkan
Corporate (media) media berpengaruh
Climate Change positif terhadap
Disclosure Variabel pengungkapan
dependen (Y): lingkungan.
Climate change
disclosure.
3. Kerangka Berpikir
dan variabel dependen. Penelitian ini terdiri dari empat jenis variabel
industri, dan media exposure serta satu jenis variabel dependen (Y), yaitu
penelitian yang relevan, dan argumentasi logis maka dapat disusun model
33
Economic Pressure (X1)
Return on Asset (ROA)
Keterangan:
Pengaruh masing-masing variabel terhadap carbon emission
disclosure.
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
(Sumber: Pemikiran Penulis, 2021)
4. Hipotesis Penelitian
Disclosure
para pemangku kepentingan (Kalu, dkk, 2016). Hal ini pula dilakukan
sebagai wujud balasan atas dukungan yang selama ini diberikan oleh para
34
hubungan organisasinya dengan stakeholder yang dianggap penting
pengungkapan emisi karbon. Hal ini erat kaitannya dengan citra yang
emisi karbon, maka dari itu hal ini menjadi penting untuk dipertimbangkan
35
profitabilitas yakni menggunakan Return on Assets (ROA). Menurut
rasio ini juga karena rasio ini biasa dipakai sebagai indikator profitabilitas
diajukan:
Emission Disclosure.
36
b. Pengaruh Peringkat PROPER terhadap Carbon Emission
Disclosure
mudah ditiru oleh perusahaan dengan kinerja lingkungan yang buruk. Hal
37
lingkungan, seperti informasi tingkat emisi karbon dalam rangka
Emission Disclosure.
perusahaan yang menghasilkan gas rumah kaca atau masuk dalam indutsri
tipe industry dibagi menjadi dua yakni indusri intensif karbon dan non
38
intensif karbon. Apabila suatu pengungkapan tidak memiliki potensi untuk
cenderung tidak akan dilakukan. Menurut Choi dkk (2013), industri non
Disclosure.
39
perusahaan cenderung akan memberitakan kegiatan-kegiatan yang
komunikasi (Kilic & Kuzey, 2020). Menurut Dawkins dan Fraas (2011),
Disclosure.
H. Metode Penelitian
1. Rancangan Penelitian
40
hubungan kausalitas dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut
lainnya.
data yang digunakan dalam analisa berupa angka. Penelitian dimulai dengan
Populasi dari penelitian ini adalah 100 perusahaan yang termasuk dalam
Kriteria ini menjadi penting karena adanya variabel tipe industri yang diteliti
41
pula sangat besar terhadap perusahaan-perusahaan ini. Seiring dengan
tingginya pengaruh publik maka tekanan yang diperoleh pun semakin besar
untuk semua perusahaan turut serta dalam mengurangi tingkat emisi karbon.
oleh perusahaan. Selain itu untuk menjamin keterbaharuan penelitian dan juga
2020 diperpanjang sampai bulan Maret 2021. Maka dari itu penelitian ini
perusahaan dalam Indeks KOMPAS100. Dengan begitu tidak ada sampel yang
42
maupun eksplisit mengungkapkan setidaknya 1 item informasi emisi
rupiah.
Tabel 2
Penentuan Sampel
Perusahaa
Kriteria Penentuan Sampel
n
Perusahaan dalam Indeks KOMPAS100 periode Februari-Juli
100
2021
Perusahaan dengan laporan keberlanjutan atau laporan tahunan
49
yang tidak lengkap
perusahaan dengan laporan keuangan dinyatakan dalam mata
12
uang selain rupiah
Jumlah sampel 39
Jumlah sampel x periode (5 tahun) 195
Sumber: Data diolah, 2021.
Tabel 3
Daftar Perusahaan
43
20 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
21 JAPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
22 JSMR Jasa Marga (Persero) Tbk.
23 KLBF Kalbe Farma Tbk.
24 PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
25 PTBA Bukit Asam Tbk.
26 PTPP PP (Persero) Tbk.
27 SMBR Semen Baturaja (Persero) Tbk.
28 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
29 SMSM Selamat Sempurna Tbk.
30 SSMS Sawit Sumbermas Sarana Tbk.
31 TINS Timah Tbk.
32 TLKM Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk.
33 UNTR United Tractors Tbk.
34 UNVR Unilever Indonesia Tbk.
35 WEGE Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk.
36 WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
37 WSBP Waskita Beton Precast Tbk.
38 WSKT Waskita Karya (Persero) Tbk.
39 WTON Wijaya Karya Beton Tbk.
Sumber: Data diolah, 2021
a. Variabel Dependen
n
Carbon Emission Disclosure= x 100 %
k
Keterangan:
n: Jumlah item pengungkapan emisi karbon yang diungkapkan
k: Jumlah item pengungkapan emisi karbon yaitu 18 item
44
Tabel 4
Indeks Pengungkapan Emisi Karbon
Kategori Item
1. Perubahan Iklim CC-1: Penilaian risiko dan peluang
(CC/Climate Change) CC-2: Implikasi keuangan
GHG-1: metodologi untuk perhitungan (misal
protokol GRK atau ISO).
GHG-2: verifikasi eksternal
GHG-3: total emisi
2. Emisi Gas Rumah Kaca
GHG-4: pengungkapan oleh ruang lingkup
(GHG/Greenhouse Gas)
GHG-5: pengungkapan berdasarkan sumber
GHG-6: pengungkapan berdasarkan fasilitas atau
segmen
GHG-7: perbandingan historis antara emisi
EC-1: total energi yang dikonsumsi (mis. tera-
joule atau petajoules)
3. GHG-7: perbandingan EC-2: kuantifikasi energi dikonsumsi dari
historis antara emisi sumber terbarukan
EC-3: Pengungkapan berdasarkan jenis, fasilitas
atau segmen.
RC-1: Perincian rencana atau strategi untuk
mengurangi emisi GRK
RC-2: spesifikasi tingkat target pengurangan
4. Pengurangan Gas Rumah emisi GRK dan tahun target
Kaca dan Biaya RC-3: pengurangan emisi dan biaya atau
(RC/Reduction and Cost) penghematan terkait tercapai hingga saat ini
sebagai hasil dari rencana pengurangan
RC-4: biaya emisi masa depan diperhitungkan
dalam perencanaan belanja modal
AEC-1: indikasi komite dewan mana (atau badan
eksekutif lainnya) yang memiliki tanggung
5. RC-4: biaya emisi masa jawab penuh atas tindakan terkait perubahan
depan diperhitungkan dalam iklim
perencanaan belanja modal AEC-2: deskripsi mekanisme di mana dewan
(atau badan eksekutif lainnya) meninjau
kemajuan perusahaan terkait perubahan iklim
Sumber: Choi, dkk, 2013
b. Variabel Independen
45
Menurut Dewi, dkk (2019), Economic Pressure yang
menggunakan rumus:
Laba Perusahaan
ROA=
Total Aset
skor 5), hijau (sangat baik, skor 4), biru (baik, skor 3), merah
(buruk, skor 2), dan hitam (sangat buruk, skor 1) (Jannah dan
Muid, 2014).
menjadi dua menurut GICS yakni industri intensif karbon dan non
46
intensif karbon. Pengukuran menggunakan variabel dummy dengan
intensif karbon.
karbon dan nilai 0 jika tidak tidak terdapat liputan media mengenai
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data kuantitatif yang
merupakan data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan
(Sugiyono, 2009).
Sumber data dari penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder
melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain). Data yang
didapatkan dari berita, penelitian terdahulu, literatur dan jurnal yang berkaitan
tahunan dan sustainabilty report yang telah dipublikasikan pada tahun 2015-
47
2019, sumber- sumber data diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia
secara normal atau tidak. Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah
Autokorelasi.
c. Uji Hipotesis
48
economic pressure, peringkat PROPER, tipe industri, dan media
menggunakan log natural dari total aset (Klapper & Love, 2002
berlebihan.
Keterangan:
α : Konstanta
ε : Standar Eror
49
Uji koefisien determinasi yang digunakan pada penelitian
1. Merumuskan Hipotesis
50
b. Jika nilai signifikansi > (α) = 0,05 berarti variabel
Tabel 5
Waktu Penelitian
Bulan
No Kegiatan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul
Tahap Persiapan
Penelitian
a. Penyusunan dan
1 Pengajuan Judul
b. Pengajuan Proposal
c. Perijinan Penelitian
Tahap Pelaksanaan
2 a. Pengumpulan Data
b. Analisis Data
Tahap Penyusunan
3
Laporan
Sumber: Data Diolah Penulis, 2021
51
DAFTAR RUJUKAN
Abdullah, M. W., Musriani, R., Syariati, A., & Hanafie, H. (2020). Carbon
emission disclosure in indonesian firms: The test of media-exposure
moderating effects. International Journal of Energy Economics and Policy,
10(6), 732–741. https://doi.org/10.32479/IJEEP.10142
Albrizio, S., Kozluk, T., Zipperer, V. (2017). Environmental policies and
productivity growth: Evidence across industries and firms. Journal of
Environmental Economics and Management, 81, 209-226.
Andreas, L. (2011). Dekonstruksi CSR dan Reformasi Paradigma Bisnis dan
Akuntansi. Jakarta: Erlangga.
Andriadi, K. Dandi, & Nyoman Sri Werastuti. (2020). Determinan Emisi Karbon
Pada Sektor Industri Dan Manufaktur. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi)
Universitas Pendidikan Ganesha, 11(2), 147–158.
https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/S1ak/article/view/24996
Anisa, W., dkk. (2020). Determinan Pengungkapan Emisi Karbon di Indonesia.
KORELASI I (Konferensi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen, dan
Akuntansi), Konferensi Riset Nasional Ekonomi, Manajemen, dan Akuntansi
I.
Apriliana, E. (2019). Pengaruh Tipe Industri, Kinerja Lingkungan, Dan
Profitabilitas Terhadap Carbon Emission Disclosure. Widyakala Journal,
6(1), 84. https://doi.org/10.36262/widyakala.v6i1.149
Aulia, F. Z. (2015). Pengaruh Karakteristik Perusahaan, Kinerja Lingkungan, Dan
Liputan Media Terhadap Environmental Disclosure. Accounting Analysis
Journal, 4(3). https://doi.org/10.15294/aaj.v4i3.8306
Boons, F. (2013). Organizing within dynamic ecosystems: Conceptualizing socio-
ecological mechanisms. Organization & Environment, 26, 281-297.
Choi, B. B., Lee, D., dan Psaros, J. (2013). An Analysis of Australian Company
Carbon Emission Disclosures. Pacific Accounting Review, Volume 25,
Nomor 1 (hlm. 58–79).
Clarkson, P. M. Dkk, (2008). Revisiting the Relation between Environmental
Performance and Environmental Disclosure: An Empirical Analysis,
52
Accounting, Organizations, and Society, 33(4-5), 303-327.
Daniri, Mas Achmad. 2014. Lead by GCG. Jakarta: Gagas Media
Dawkins, C., & Fraas, J. W. (2011). Coming Clean: The Impact of Environmental
Performance and Visibility on Corporate Climate Change Disclosure.
Journal of Business Ethics, 100(2), 303–322. https://doi.org/10.1007/s10551-
010-0681-0
Deantari, S. A. O., Pinasti, M., dan Herwiyanti, E. (2019). Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Emisi Gas Rumah Kaca Dari Perspektif
Akuntansi Hijau. EQUILIBRIUM: Jurnal Ekonomi Syariah, Volume 7,
Nomor 1 (hlm. 88–111).
Dewi, I. G. A. N. P., & Kurniawan, P. S. (2020). Determinan Pengungkapan
Emisi Karbon Serta Komparasinya Pada Industri Intensif Karbon Dan
Industri Non Intensif Karbon. JIMAT (Jurnal Ilmiah Mahasiswa Akuntansi)
Undiksha, 11(2), 242-253.
Dewi, L. G. K., Yenni Latrini, M., & Rsi Respati, N. N. (2019). Determinan
Carbon Emission Disclosure Perusahaan Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi,
28, 613. https://doi.org/10.24843/eja.2019.v28.i01.p24
Elkington, Jhon. (1994). “Enter The Triple Bottom Line”. Tersedia pada
www.johnelkington.com/archive/TBL-elkington-chapter.pdf
Farhana, C. D, dkk. (2016). Pengaruh Perputaran Persediaan dan Pertumbuhan
Penjualan Terhadap Profitabilitas pada PT Ambara Madya Sejati di Singaraja
Tahun 2012-2014. Jurnal Manajemen Indonesia, Vol. 4 No. 1 (2016).
Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM
SPSS Edisi 5. Semarang : BP Universitas Diponegoro.
Guntari, D., dan Yunita, K. (2018). Pengungkapan Emisi Karbon: Studi Pada
Perusahaan Manufaktur di Indonesia. Jurnal Kajian Ilmiah Akuntansi
Fakultas Ekonomi UNTAN (KIAFE), Volume 7, Nomor 2.
Hahn, R., Reimsbach, D., & Schiemann, F. (2015). Organizations, Climate
Change, and Transparency: Reviewing the Literature on Carbon Disclosure.
Organization and Environment, 28(1), 80–102.
https://doi.org/10.1177/1086026615575542
Hanifah, U., & Wahyono. (2018). Diskursus Urgensi Carbon Emission Disclosure
53
Pada Perusahaan. Jurnal Penelitian, 12(1), 111–136.
Hardiyawan, A. T., & Pangestuti, I. R. D. (2015). Analisis Pengaruh Corporate
Governance dan Leverage terhadap Profitabilitas Perusahaan dengan
Variabel Kontrol Firm Size (Studi Empiris pada Perusahaan Go Public Non
Keuangan yang Listing di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2014).
(Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis).
Hermawan, A dkk. (2018). Going Green: Determinants of Carbon Emission
Disclosure in Manufacturing Companies in Indonesia. International Journal
of Energy Economics and Policy, Volume 8, Nomor 1 (hlm. 55–61).
Hrasky, S. (2012). Carbon footprints and legitimation strategies: Symbolism or
action? Accounting, Auditing & Accountability Journal, 25, 174-198.
Huelsenbeck, M. (2012). Ocean-Based Food Security Threatened in a High CO2
World. In Oceana | Protecting the World’s Oceans (Issue September).
https://oceana.org/reports/ocean-based-food-security-threatened-high-co2-
world diakses pada 3 Maret 2021
Iksan, M. (2016). Pengaruh Terpaan Media Internet dan Pola Pergaulan Terhadap
Karakter Peserta Didik. Tsamrah Al-Fikri, 10, 103-120.
Irwhantoko, I., & Basuki, B. (2016). Carbon Emission Disclosure: Studi pada
Perusahaan Manufaktur Indonesia. Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 18(2),
92–104. https://doi.org/10.9744/jak.18.2.92-104
Jannah, R., dan Muid, D. (2014). Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Carbon Emission Disclosure Pada Perusahaan di Indonesia (Studi Empiris
Pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-
2012). Diponegoro Journal of Accounting, Volume 3, Nomor 2 (hlm. 1–11).
Jiwandono, Teguh. (2014). Analisis Faktor Fundamental terhadap Harga Saham
Sektor Perbankan yang Go Public di Indeks Kompas100. Jurnal Ilmu
Manajemen Vol. 2 No. 3 (2014).
Juravle, C., & Lewis, A. (2009). The role of championship in the mainstreaming
of sustainable investment (SI): What can we learn from SI pioneers in the
United Kingdom? Organization & Environment, 22, 75-98.
Kalu, J. U., Buang, A., dan Aliagha, G. U. (2016). Determinants of Voluntary
Carbon Disclosure in the Corporate Real Estate Sector of Malaysia. Journal
54
of Environmental Management, Volume 182 (hlm. 519–524).
Kilic, M., dan C. Kuzey. (2020). The effect of corporate governance on carbon
emission disclosures: Evidence from Turkey. International Journal of
Climate Change Strategies and Management.
Knowledge Centre Perubahan Iklim - Perubahan Iklim di Indonesia. (n.d.).
http://ditjenppi.menlhk.go.id/kcpi/index.php/inovasi/411-perubahan-iklim-
dalam-kebijakan-tentang-bencana diakses pada 21 Januari 2021
Kurniawan, P. S., Astawa, I. G. P. B., Vijaya, D. P., dan Diputra, I. B. R. P.
(2019). Carbon Information Disclosure Practice in Indonesia: A
Comprehensive Study from Manufacturing and Mining Industry. In
International Conference on Tourism, Economics, Accounting, Management,
and Social Science (TEAMS 19) (hlm. 7–14).
Liu, Z., dkk (2020). Near-real-time monitoring of global CO2 emissions reveals
the effects of the COVID-19 pandemic. Nature Communications, 11(1), 1–
12. https://doi.org/10.1038/s41467-020-18922-7
Mahabrata dan Detha. (2020). Bagaimana Perubahan Iklim Memperparah
Bencana Alam. (n.d.). https://voi.id/bernas/13633/bagaimana-perubahan-
iklim-memperparah-bencana-alam diakses pada 21 Januari 2021
Matsumura, E. M., R. Prakash, and S. C. Vera-Munoz. (2014). Firm-Value
Effects of Carbon Emissions and Carbon Disclosures. The Accounting
Review, 89 (2), 695-724
McLaughlin, P. (2011). Climate change, adaptation, and vulnerability:
Reconceptualizing societal-environment interaction within a socially
constructed adaptive landscape. Organization & Environment, 24, 269-291.
Newburger, E. (2020). Covid pandemic drove a record drop in global carbon
emissions in 2020. Https://Www.Cnbc.Com/.
https://www.cnbc.com/2020/12/11/covid-record-drop-global-carbon-
emissions-2020.html diakses pada 21 Januari 2021
Pradini, H. S., dan Kiswara, E. (2013). The Analysis of Information Content
towards Greenhouse Gas Emissions Disclosure In Indonesia’s Companies.
Diponegoro Journal of Accounting, Volume 2, Nomor 2 (hlm. 1–12).
Pradipta, D. H., & Anna Purwaningsih. (2013). Pengaruh Luas Pengungkapan
55
Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perusahaan terhadap Earning
Response Coefficient (ERC), dengan Ukuran Perusahaan dan Leverage
Sebagai Variabel Kontrol. Universitas Atma Jaya.
Prasetya, R. A., dan Yulianto, A. (2018). Analysis of Factors Affecting the
Disclosure of Corporate Carbon Emission In Indonesia. Jurnal Dinamika
Akuntansi, Volume 10, Nomor 1 (hlm. 71–81).
Pratiwi, P. C. (2016). Pengaruh Tipe Industri, Media Exposure, dan Profitabilitas
Terhadap Carbon Emission Disclosure (Studi Empiris pada Perusahaaan Non
Industri Jasa yang Terdaftar di BEI tahun 2012-2014). Jurnal Akuntansi,
4(2).
Ratnatunga, J. (2007). Carbon Cost Accounting: The Impact of Global Warming
on the Cost Accounting Profession. Journal of applied management
accounting research, 5(2).
Sari dan Marsono. (2013). Pengaruh Kinerja Keuangan, Ukuran Perusahaan Dan
Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sustainability report.
(Skripsi Program Studi Akuntansi, FEB, Universitas Diponegoro)
Septriyawati, Suci, dan Nur Anisah. (2019). Pengaruh Media Exposure , Ukuran
Perusahaan, Profitabilitas dan Leverage Terhadap Pengungkapan Emisi
Karbon pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Periode 2014-2018. Seminar Nasional Ekonomi & Bisnis Dewanatara, 103–
114.
Suartana, I. W. (2010). Akuntansi Lingkungan dan Triple Bottom Line
Accounting: Paradigma Baru Akuntansi Bernilai Tambah. Jurnal Bumi
Lestari, Volume 10, Nomor 1 (hlm. 105–112).
Sudarma, I. K. G. A. M, dan N. P. A., Darmayanti. (2017). Pengaruh CSR,
Kepemilikan Manajerial dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan Sektor
Pertambangan pada Indeks Kompas100. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 6,
No. 4, 2017: 1906-1932.
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Suhardi, R. P., & Purwanto, A. 2015. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Pengungkapan Emisi Karbon di Indonesia (Studi Pada Perusahaan yang
56
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2013). Diponegoro Journal
of Accounting. Volume 4, No. 2, hlm. 1–13.
Syairozi, M. I. (2019). Pengungkapan CSR Pada Perusahaan Manufaktur dan
Perbankan. Magelang: Tidar Media.
Taurisianti, M.M., dan E.P. Kurniawati. (2014). Perlakuan Akuntansi Karbon Di
Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Volume XVII No. 2, Agustus 2014.
Tempo.co. (2021). BNPB Catat 136 Bencana Alam Terjadi Sejak Awal Tahun
Hingga 16 Januari 2021. https://bisnis.tempo.co/read/1423989/bnpb-catat-
136-bencana-alam-terjadi-sejak-awal-tahun-hingga-16-januari-2021 diakses
pada 21 Januari 2021
Ulum, I. (2017). Intellectual Capital: Model Pengukuran, Framework
Pengungkapan & Kinerja Organisasi. Malang: Universitas Muhammadiyah
Malang.
Wang, Jianling, Song Lin, Shujie Yao. (2013). The Determinants of Corporate
Social Responsibility Disclosure: Evidence From China, The Journal of
Applied
United Nations. (2016). Climate Change - United Nations Sustainable
Development. In United Nations (pp. 157–165).
https://www.un.org/sustainabledevelopment/climate-change/ diakses pada 21
Januari 2021
Union of Concerned Scientists. (2020). Each Country’s Share of CO2 Emissions |
Union of Concerned Scientists. Union of Concerned Scientists.
https://www.ucsusa.org/resources/each-countrys-share-co2-emissions
diakses pada 21 Januari 2021
57
58
LAMPIRAN
59