Disusun oleh:
SRI ANDAYANI
2019122029
i
SURAT PERNYATAAN
(SRI ANDAYANI)
NIM 2019122029
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Oleh :
SRI ANDAYANI
NIM 2019122029
Mengetahui,
Ketua Program Studi Keperawatan
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN........................................................................................ i
SURAT PERNYATAAN................................................................................. ii
LEMBAR PERSETUJUAN............................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ........................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 5
C. Tujuan ......................................................................................... 5
D. Manfaat ....................................................................................... 5
E. Keaslian Penelitian...................................................................... 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori............................................................................. 8
1. Diabetes Mellitus ................................................................. 8
a. Pengertian ....................................................................... 8
b. Klasifikasi ....................................................................... 8
c. Etiologi ........................................................................... 10
d. Manifestasi Klinis ........................................................... 12
e. Patofisiologi..................................................................... 13
f. Komplikasi....................................................................... 14
g. Pemeriksaan Penunjang................................................... 15
h. Penatalaksanaan............................................................... 19
2. Susu Kedelai......................................................................... 27
a. Pengertian ...................................................................... 27
b. Kandungan Gizi Susu Kedelai......................................... 28
c. Manfaat Susu Kedelai...................................................... 29
d. Cara Membuat Susu Kedelai........................................... 30
iv
B. Kerangka Teori ........................................................................... 31
C. Kerangka Konsep........................................................................ 32
D. Hipotesis...................................................................................... 32
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian ........................................................................ 33
B. Lokasi dan Waktu Penelitian....................................................... 33
C. Populasi dan Sampel.................................................................... 33
D. Definisi Operasional ................................................................... 35
E. Instrumen Penelitian ................................................................... 35
F. Rencana Jalannya Penelitian ...................................................... 36
G. Etika Penelitian ........................................................................... 37
DAFTAR PUSTAKA
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR LAMPIRAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan
karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja
insulin atau keduanya (American Diabetes Association, 2010). Diabetes berasal
dari kata Yunani yang berarti mengalirkan atau mengalihkan (siphon). Mellitus
berasal dari bahasa latin yang bermakna manis atau madu. Penyakit Diabetes
Mellitus (DM) dapat diartikan individu yang mengalirkan volume urine yang
banyak dengan kadar glukosa tinggi. Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit
yang ditandai dengan ketidakadaan absolute insulin atau penurunan relative
insensitivitas sel terhadap insulin. DM dapat juga diartikan adanya gangguan
metabolisme yang ditandai dengan hiperglikemi yang berhubungan dengan
abnormalitas metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein yang disebabkan
oleh penurunan sekresi insulin atau penurunan sensitivitas insulin atau
keduanya menyebabkan komplikasi kronis mikrovaskular, makrovaskular, dan
neuropati (Suyono dkk, 2011).
Berdasarkan data WHO pada tahun 2015 jumlah penderita DM di seluruh
dunia mencapai 415 juta jiwa dan diperkirakan dapat lebih dari 642 juta jiwa
pada tahun 2040. Pada tahun 2015 Indonesia menempati urutan ke tujuh dunia
untuk prevalensi penderita Diabetes tertinggi di dunia bersama dengan China,
India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia, dan Meksiko dengan jumlah estimasi
orang dengan Diabetes sebesar 10 juta (WHO, 2016).
Jumlah penderita penyakit DM di Indonesia pada tahun 2010 mencapai 6,4
juta orang atau 8,6% dari jumlah penduduk. Diperkirakan DM tipe 2 (tidak
terkait insulin) merupakan yang terbanyak diderita yaitu 95% dari keseluruhan
kasus Diabetes Mellitus (Harnany, 2015). Angka kejadian DM menurut Riset
Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2014, terjadi peningkatan dari 1,1 % di
tahun 2007 meningkat menjadi 2,1 % ditahun 2013 dari keseluruhan penduduk
sebanyak 250 juta jiwa (Fatimah, 2015).
1
2
memiliki riwayat DM tipe 2 sebesar 5,6 kali dibandingkan mereka yang tidak
tahu keluarganya menderita DM tipe 2. Faktor risiko DM tipe 2 pada keturunan
lebih besar jika ibu memiliki riwayat DM tipe 2. Berdasarkan penelitian Made
Dewi Susilawati dan Sri Mujati (2016) mengelompokkan umur menjadi 2
kategori yang kelompok berisiko tinggi ≥40 tahun dan yang berisiko rendah <
40 tahun.
Kurang aktivitas fisik merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya
Diabetes Melitus. Dengan melakukan aktivitas fisik dapat mengontrol gula
darah. Glukosa akan diubah menjadi energi pada saat beraktivitas fisik.
Aktivitas fisik mengakibatkan insulin semakin meningkat sehingga kadar gula
dalam darah akan berkurang, pada orang yang jarang berolahraga, zat makanan
yang masuk ke dalam tubuh tidak dibakar tetapi ditimbun dalam tubuh sebagai
lemak dan gula. Jika insulin tidak mencukupi untuk mengubah glukosa
menjadi energi maka akan timbul DM (Kemenkes, 2010). Kurangnya aktivitas
fisik juga menyebabkan obesitas. Obesitas merupakan komponen utama dari
sindrom metabolik dan secara signikasi berhubungan dengan resistensi insulin
(Restyana, 2015).
Berdasarkan uraian di atas dan hasil studi pendahuluan, pada tanggal 14
Agustus 2021 peneliti telah melakukan wawancara dengan beberapa responden
penderita DM yang telah mengikuti kegiatan Prolanis di Puskesmas Ngadirojo.
Jumlah peserta Prolanis DM di Puskesmas Ngadirojo sebanyak 30 orang
dengan rician peserta aktif 27 orang dan tanpa keterangan 3 orang. Dari hasil
wawancara terebut penulis menemukan beberapa kebiasaan yang dilakukan
oleh peserta Prolanis DM Tipe II, diantaranya yaitu sering mengkonsumsi susu
kedelai sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang
“Pengaruh Pemberian Susu Kedelai Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
Pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas
Ngadirojo”.
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah “Pengaruh Pemberian Susu
Kedelai Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
Mellitus Tipe II Di Wilayah Kerja Puskesmas Ngadirojo”.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian susu kedelai terhadap penurunan
kadar gula darah pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja
Puskesmas Ngadirojo.
2. Tujuan Khusus
a. Mendeskripsikan kadar gula darah responden sebelum pemberian susu
kedelai pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja
Puskesmas Ngadirojo.
b. Mendeskripsikan kadar gula darah responden sesudah pemberian susu
kedelai pada penderita Diabetes Mellitus Tipe II di wilayah kerja
Puskesmas Ngadirojo.
c. Menganalisis pengaruh penurunan kadar gula darah pada penderita
Diabetes Mellitus Tipe II sebelum dan sesudah pemberian susu
kedelai di wilayah kerja Puskesmas Ngadirojo.
D. Manfaat Penelitian
1. Teoritis
Menambah manfaat secara teori tentang pengaruh susu kedelai yang dapat
menurunkan kadar gula darah berhubungan dengan Diabetes Mellitus Tipe
II.
2. Praktis
a. Bagi Responden
Responden dapat melakukan pengaturan pola makan sesuai diit yang
telah ditentukan serta dapat mengkonsumsi susu kedelai untuk
6
E. Keaslian Penelitian
Berikut ini adalah beberapa penelitian efek pemberian Susu Kedelai
Terhadap Kadar Gula Darah pada Penderita Diabetes Mellitus Tipe II.
Perbedaan dengan penelitian yang akan diteliti yaitu terletak pada metode
penelitiannya. Sedengkan persamaan dengan penelitian yang akan diteliti
yaitu terletak pada variable penelitiannya.
Tabel 1.1 Keaslian Penelitian
Nama Perbedaan dan
No Judul Metode Hasil Penelitian
Peneliti Persamaan
1 Indra Efektivitas Penelitian ini adalah Hasil analisis statistik Perbedaan
Maulana Susu penelitian quasi- menunjukkan ada dengan
(2018) Kedelai experimental perbedaan kadar gula penelitian yang
Terhadap menggunakan darah yang signifikan akan diteliti
Penurunan teknik purposive antara sebelum dan yaitu terletak
Kadar sampling pada 36 setelah diberikan terapi pada metode
7
A. Tinjauan Teori
1. Diabetes Mellitus
a. Pengertian
Diabetes Mellitus (DM) adalah gangguan metabolisme
karbohidrat, protein, dan lemak akibat sekresi insulin yang tidak
mencukupi atau adanya resistensi insulin di jaringan target (Dorland,
2014). Diabetes Mellitus (DM) adalah keadaan hiperglikemia kronik
disertai berbagai kelainan metabolik akibat gangguan hormonal, yang
menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata, ginjal, saraf, dan
pembuluh darah, disertai lesi pada membran basalis dalam
pemeriksaan dengan mikroskop elektron (Mansjoer, 2007).
Diabetes mellitus (DM) adalah masalah yang mengancam hidup
(kasus darurat) yang disebabkan oleh defisiensi insulin relatif atau
absolut (Doenges, 2012). Dapat disimpulkan bahwa Diabetes Mellitus
(DM) adalah suatu penyakit kronik yang kompleks dan melibatkan
kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, dan berkembangnya
komplikasi makrovaskular dan neurologis.
b. Klasifikasi
Menurut Huda (2016) DM dibagi menjadi dua klasifikasi, yaitu :
1) Klasifikasi klinis
a) Diabetes Mellitus
(1) Tipe I : IDDM (Insulin Dependent Diabetes Mellitus)
Disebabkan oleh destruksi sel beta pulau langerhans akibat
proses autoimun.
9
10
a) Obesitas
b) Non Obesitas
DM Tipe II disebabkan oleh berkurangnya produksi insulin dari sel
beta pancreas, menurunnya aktifitas insulin di jaringan dan atau
meningkatnya resistensi jaringan terhadap insulin.
3) DM Tipe Gestasional (GDM)
Diabetes melitus tipe lain seperti kelainan pankreas, kelainan
hormonal, karena obat/zat kimia, kelainan reseptor insulin,
kelainan genetik dan lain-lain. Beberapa obat yang dapat
menyebabkan hiperglikemia seperti golongan furosemid, thyasida
diuretic, glukortikoid, dilantin dan asam hidotinik
4) Diabetes Mellitus Tipe Lain
Diabetes Gestasional (diabetes kehamilan) yaitu intoleransi
glukosa yang terjadi selama kehamilan. Kondisi ini dapat terjadi
bila pada trimester kedua kehamilan sekresi hormon pertumbuhan
dan Hormon Chorionik Somatomamotropin (HCS) meningkat
untuk mensuplai asam amino dan glukosa ke fetus.
c. Etiologi
Menurut Huda (2016), penyebab DM adalah sebagai berikut :
1) DM tipe I
Diabetes yang tergantung insulin ditandai dengan penghancuran
sel-sel beta pankreas yang disebabkan oleh :
a) Faktor genetik penderita tidak mewarisi diabetes tipe itu
sendiri, tetapi mewarisi suatu predisposisi atau kecenderungan
genetik kearah terjadinya diabetes tipe I.
b) Faktor imunologi (autoimun).
c) Faktor lingkungan : virus atau toksin tertentu dapat memicu
proses autoimun yang menimbulkan estruksi beta.
12
2) DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relative sel beta dan resistensi insulin.
Faktor resiko yang berhubungan dengan proses terjadinya diabetes
tipe II : usia, obesitas, riwayat, dan keluarga.
Etiologi Diabetes Mellitus menurut (Tarwoto, 2012) adalah :
a) Riwayat keturunan dengan diabetes, misalnya pada DM tipe I
diturunkan sebagai sifat heterogen, mutigenik. Kembar identik
mempunyai resiko 25%-50%, sementara saudara kandung
beresiko 6% dan anak beresiko 5%
b) Lingkungan seperti virus (cytomegalovirus, mumps, rubella) yang
dapat memicu terjadinya auto imun dan menghancurkan sel-sel
beta pankreas, obat-obatan dan zat kimia seperti alloxan,
streptozotocin, pentamidine
c) Usia diatas 45 tahun. Proses menua merupakan faktor resiko atau
faktor pencetus diabetes mellitus. DM tipe II biasanya terjadi
setelah usia 30 tahun dan semakin sering terjadi setelah usia 40
tahun, selanjutnya terus meningkat pada usia lanjut (Soegondo,
2011).
d) Obesitas, berat badan lebih dari atau sama dengan 20% berat
badan ideal
e) Etnik, banyak tejadi pada orang Amerika keturunan Afrika, Asia
f) Hiperglikemi, tekanan lebih dari atau sama dengan 140/90 mmHg
g) HDL kolestrol lebih dari atau sama dengan 35 mg/dl, atau
trigiserida lebih dari 250 mg/dl
h) Riwayat gestasional DM
i) Kebiasaan diet, kepatuhan diet mempunyai fungsi yang sangat
penting yaitu mempertahankan berat badan normal, menurunkan
tekanan darah sistolik dan diastolik, menurunkan kadar glukosa
darah, memperbaiki profil lipid, meningkatkan sensitivitas
reseptor insulin dan memperbaiki sistem koagulasi darah. Hal ini
13
1) Edukasi
21
(3) Rosiglitazone
Rosiglitazone diberikan untuk meningkatkan kerja
(sensitivitas) insulin. Efek samping dari obat golongan ini
dapat berupa bengkak di daerah perifer (misalnya kaki),
yang disebabkan oleh peningkatan volume cairan dalam
tubuh. Oleh karena itu maka obat golongan ini tidak boleh
diberikan pada diabetisi dengan gagal jantung berat.
5) Penghambat enzim alfa glukosidase
Penghambat kerja enzim alfa glukosidase seperti akarbose,
menghambat penyerapan karbohidrat dengan menghambat enzim
disakarida di usus (enzim ini bertanggung jawab dalam pencernaan
karbohidrat). Obat ini terutama menurunkan kadar glukosa darah
setelah makan. Efek sampingnya yaitu kembung, buang angin dan
diare. Supaya lebih efektif obat ini harus dikonsumsi bersama
dengan makanan.
Tujuan perawatan kaki diabetes untuk mengetahui ada kelainan
sedini mungkin, menjaga kebersihan kaki dan mencegah perlukaan
di kaki yang dapat menimbulkan resiko infeksi dan amputasi.
Adapun perawatan yang harus dilakukan antara lain:
a) Cek kaki setiap hari. Bila tidak dapat melihat telapak kaki,
dapat menggunakan kaca ukuran kecil untuk membantu
melihat permukaan kaki, datanglah ke pelayanan kesehatan bila
terdapat tanda-tanda infeksi: kemerahan, nyeri, kaki teraba
panas, ataupun perasaan gatal pada kulit kaki
b) Jangan mengobati sendiri bila menemukan kulit kapalan, atau
bentuk luka pada kulit. Datanglah ke dokter untuk
mendapatkan obat
c) Cuci kaki setiap hari dengan air hangat (tidak panas) dan sabun
yang lembut
26
b) Latihan jasmani
Dianjurkan latihan jasmani secara teratur 3 sampai 4 kali
dalam seminggu selama setengah jam sekali olahraga. Latihan
yang dapat dilakukan adalah jalan kaki, jogging, lari, renang,
bersepeda, dan mendayung.
c) Pemberian obat
Jika pasien telah melakukan pengaturan makanan dan
kegatan jasmani yang teratur tetapi kadar glukosa darahnya
masih belum baik, maka dipertimbangkan pemakaian obat oral
maupun suntikan, sebagai berikut : Sulfonilurea, Biguanid,
Inhibitor alfa glukosidase, Insulin sensitizing agent
d) Penyuluhan
Dalam penyuluhan biasanya menekankan pada perencanaan
makanan dan kegiatan jasmani yang dilakukan secara berkala
oleh petugas kesehatan.
2. Susu Kedelai
a. Pengertian
Susu kedelai adalah olahan minuman yang didapatkan dari sari
kedelai dan disajikan menyerupai susu. Susu kedelai memiliki nilai
gizi yang tidak jauh berbeda dari susu sapi. Harga susu kedelai lebih
murah jika dibandingkan susu sapi. Susu kedelai juga merupakan
sumber fitoestrogen yang sangat baik bagi wanita. Minum susu
sebaiknya dijadikan sebuah kebiasaan minimal satu gelas setiap
harinya. Susu kedelai dapat menjadi solusi bagi mereka yang tidak
dapat mengonsumsi susu sapi dengan berbagai alasan, seperti alergi,
lactose intolerance, atau karena faktor ekonomi. Susu kedelai juga
dapat menjadi menu variasi pengganti susu sapi untuk menghindari
kejenuhan (Purwanto, 2016).
29
Sumber :
Darusman (2009), Tarwoto (2012)
Chris Tanto (2016), Huda (2020)
33
C. Kerangka Konsep
Kerangka konsep adalah penjelasan tentang konsep-konsep yang
terkandung didalam asumsi teoritis yang digunakan untuk mengabstraksikan
unsur-unsur yang terkandung dalam fenomena yang akan diteliti dan
menggambarkan bagaimana hubungan diantara konsep-konsep tersebut
(Dharma, 2011).
D. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan awal peneliti mengenai hubungan antar
variabel yang merupakan jawaban peneliti tentang kemungkinan hasil
penelitian (Dharma, 2011).
H0 : Tidak ada pengaruh pemberian susu kedelai dapat menurunkan kadar
gula darah berhubungan dengan Diabetes Mellitus Tipe II.
H1 : Ada pengaruh pemberian susu kedelai dapat menurunkan kadar gula
darah berhubungan dengan Diabetes Mellitus Tipe II.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif.
Penelitian Deskriptif merupakan suatu metode penelitian yang bertujuan
untuk mendapatkan gambaran yang akurat dari sejumlah karakteristik
masalah yang diteliti. Penelitian deskriptif berguna untuk mendapatkan hasil
atau pengetahuan yang menyeluruh mengenai suatu peristiwa atau fenomena.
Rancangan penelitian menggunakan Randomized pre test – post test
control group design dimana kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
dilakukan pemeriksaan awal gula darah sebelum perlakuan dan pemeriksaan
akhir gula darah setelah diberi perlakuan. Perlakuan pada penelitian ini adalah
pemberian susu kedelai.
34
35
yang kurang dari 100. Dan menggunakan tehnik purposive sampling yaitu
tehnik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono 2016)
N . Z2. P . q
n= 2 2
d ( N−1 ) + Z . P .q
Dimana :
14,751744
¿
0,5642248
= 26,14
D. Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahan penafsiran dalam beberapa istilah atau kata
dalam penulisan, maka akan dirumuskan dan dijelaskan tentang definisi
operasional dari kata atau istilah. Definisi operasional pada penelitian ini
meliputi :
Tabel 3.1 Definisi Operasional
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Hasil Ukur
1. Penurunan Keadaan dimana GDS Stik GDS > 150mg/dL
kadar gula kadar gula darah
darah dalam tubuh Kadar GDS
dalam mengalami Normal 90
tubuh penurunan kearah mg/dL-150
normal. mg/dL
G. Etika Penelitian
Penelitian yang berkaitan dengan manusia sebagai objek penelitian maka
peneliti harus memahami prinsip-prinsip etika penelitian yang mencakup
perilaku penelitian atau perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian serta
sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat. Penelitian ini
dilakukan setelah memperoleh rekomendasi dari institusi Universitas Sahid
Surakarta dan mendapat persetujuan ijin dari kepala Puskesmas Ngadirojo.
Prinsip etika penelitian menurut Arikunto (2012) yang harus dipenuhi oleh
peneliti sebagai berikut :
1. Informend Consent
Informend Consent atau lembar persetujuan merupakan pernyataan
kesedian dari subjek peneitian untuk diambil datanya dan ikut serta dalam
penelitian yang diberikan sebelum penelitian dilakukan. Inform adalah
penyampaian informasi mengenai penelitian yang akan dilakukan oleh
peneliti kepada calon responden. Peneliti mengajukan lembar kesedian
untuk menjadi responden (inform) dengan menjelaskan tujuan, manfaat,
teknik penelitian, dan prosedur pelaksanaan penelitian.
Consent adalah pernyataan kesetujuan untuk menjadi responden
setelah diberikan infromasi mengenai penelitian menandatangani lembar
persetujuan (consent) yang telah disediakan oleh peneliti. Apabila
responden menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati
hak responden.
2. Confidentialy
Confidentially atau kerahasian, setiap orang meiliki hak-hak dasar
individu termasuk privasi dan kebebasan individu dalam memberikan
informasi. Setiap orang berhak untuk tidak memberikan apa yang
diketahuinya kepada orang lain. Kerahasian dalam penelitian ini yaitu
dengan tidak memberikan identitas responden dan data hasil penelitian
kepada orang lain.
39
3. Anonymity
Anonymity atau tanpa nama, subjek penelitian mempunyai hak untuk
meminta data yang diberikan harus dirahasiakan, untuk itu perlu adanya
tanpa nama (Anonymity). Anonymity pada penelitian ini digunakan dengan
menggunakan kode sebagai pengganti identitas responden dalam lembar
observasi.
4. Justice
Justice atau keadilan merupakan prinsip yang perlu dijaga oleh
peneliti dengan kejujuran, keterbukaan, dan hati-hati. Prinsip keadilan
menjamin bahwa semua subjek penelitian memperoleh perlakuan dan
keuntungan yang sama, tanpa membedakan jenis kelamin, agama, etnis,
dan sebagainya. Peneliti memberikan informasi dan melakukan tindakan
senam kaki sesuai dengan prosedur kepada seluruh responden tanpa
terkecuali.
5. Beneficiency
Penelitian hendaknya memperoleh manfaat semaksimal mungkin bagi
masyarakat pada umunya, dan subjek penelitian pada khususnya.
Penelitian hendaknya meminimalisasi dampak yang merugikan bagi
subjek. Pelaksanaan penelitian harus dapat mencegah atau mengurangi
rasa sakit, cidera, stress, dan kematian subjek penelitian yang dilakukan
oleh perawat bersertifikasi. Peneliti menjelaskan manfaat dari penelitian
ini kepada responden untuk dapat melakukan tindakan secara mandiri
untuk mengurangi keluhan kenaikan kadar gula darah dalam tubuh pada
penderita Diabetes Mellitus.
DAFTAR PUSTAKA
Aria Wahyuni, Nina Arisfa. 2016. Susu Kedelai Efektif Meningkatkan Ankle
Brachial Index Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal Ipteks Terapan
Volume 9 Nomor 2. Departemen Keparawatan Medikal Bedah Program studi
Ilmu keperawatan STIKES : Bukittinggi. Email : ariawahyuni@gmail.com,
Submitted:31-01-2016, Rewiewed:01-02-2016, Accepted:03-02 2016
http://dx.doi.org/10.22216/jit.2015.v9i2.231
Darusman. 2009. Perbedaan Perilaku Pasien Diabetes Mellitus Pria dan Wanita
dalam Mematuhi Pelaksanaan Diet. Diakses melalui http://berita-
kedokteranmasyarakat.org.
Kemenkes. Riset Kesehatan Dasar: Riskesdas 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementrian Kesehatan RI, 2010.
2 Uji Proposal
3 Pengambilan Data
4 Pengolahan Data
5 Analisa Data
6 Pembuatan Laporan
PERMOHONAN
Dengan Hormat,
NIM : 2019122029
Susu Kedelai Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah Pada Penderita Diabetes
saudara untuk menjadi responden dengan mengisi formulir yang diberikan dengan
benar dan sukarela. Identitas dan jawaban saudara akan saya jaga kerahasiaannya.
Hormat saya,
(SRI ANDAYANI)
Lampiran 3
_________________
Keterangan:
*)coret yang tidak perlu
Lampiran 4
LEMBAR OBSERVASI
Nama :
Usia :
Jenis Kelamin :
Riwayat Penyakit :
Penyakit Penyerta :
Lampiran 5
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
SUSU KEDELAI
1. Pengertian
Susu Kedelai adalah minuman yang terbuat dari bahan dasar kedelai yang
mengandung antioksidan, tinggi serat dan rendah gula dan kalori sebagai
pencegah kenaikan kadar gula darah.
2. Tujuan
a. Memperlancar sirkulasi darah
b. Mengontrol kadar gula darah
c. Memperlancar BAB
3. Indikasi
1. Klien yang mengalami Hiperglikemi
2. Klien dengan sembelit
5. Prosedur Tindakan
a. Persiapan alat
b. Cuci tangan
c. Menyiapkan susu kedelai
d. Meminumkan kepada penderita Hiperglikemi
e. Membereskan alat
f. Cuci tangan
6. Evaluasi
a. Respon klien
b. Susu kedelai dihabiskan
7. Dokumentasi
a. Waktu pelaksanaan
b. Cacat hasil dokumentasi setiap tindakan yang dilakukan dan dievaluasi
c. Nama perawat yang melaksanakan
(Kolish, 2011)