OLEH :
GUSTI AYU SEPTIARNINGSIH M 161200007
I GEDE BAYU PARMIKA 161200008
I GEDE WIDI PUTRA SUDARMAWAN 161200009
I GST A. A. CAHAYA ANJALINA PUTRI 161200010
I GST. NGR. MANIK SATRIA WIBAWA PUTRA 161200011
I KADEK HEMAN AGUS ASWATAMA 161200012
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
2019
USULAN PENELITIAN
OLEH :
GUSTI AYU SEPTIARNINGSIH M 161200007
I GEDE BAYU PARMIKA 161200008
I GEDE WIDI PUTRA SUDARMAWAN 161200009
I GST A. A. CAHAYA ANJALINA PUTRI 161200010
I GST. NGR. MANIK SATRIA WIBAWA PUTRA 161200011
I KADEK HEMAN AGUS ASWATAMA 161200012
PROGRAM SARJANA
PROGRAM STUDI FARMASI KLINIS
INSTITUT ILMU KESEHATAN MEDIKA PERSADA BALI
2019
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat dan karunia yang telah dilimpahkan-Nya kepada penulis
sehingga usulan penelitian yang berjudul “Kepatuhan Minum Obat Pada
Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar” selesai
tepat pada waktunya. Usulan penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu
persyaratan akademik dalam meraih gelar Sarjana Farmasi.
Banyak sekali hambatan yang dihadapi penulis dalam menyelesaikan
usulan Penelitian ini, namun berkat doa, dukungan, serta bantuan dari berbagai
pihak, akhirnya usulan penelitian ini dapat diselesaikan.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
usulan penelitian ini. Untuk itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat
diharapkan dari para pembaca untuk menyempurnakan dan semoga usulan
Penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Penulis
ii
Lembar Persetujuan Pembimbing
USULAN PENELITIAN SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI PADA
TANGGAL.23 MARET 2019
Pembimbing I Pembimbing II
Dosenxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx Dosenxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
NIDN.xxxxxxxxxx. NIDK. xxxxxxxxxx
Mengetahui
Ketua Program Studi Farmasi Klinis
Institut Ilmu Kesehatan Medika Persada Bali
iii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DALAM .. ............................................................ i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... iii
DAFTAR ISI ............................................................................................... iv
DAFTAR GAMBAR .................................................................................. vi
DAFTAR TABEL ....................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... viii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH .................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................. 4
1.3.1 Tujuan Umum ........................................................................ 4
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian........................................................................... 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ..................................................................... 4
1.4.2 Manfaat Praktis ...................................................................... 5
iv
4.4 Penentuan Sumber Data ................................................................... 22
4.4.1 Populasi Penelitian ................................................................. 22
4.4.2 Sampel Penelitian ................................................................... 22
4.5 Variabel Penelitian ........................................................................... 24
4.6 Instrumen Penelitian ......................................................................... 24
4.7 Prosedur Pengumpulan Data ............................................................ 25
4.7.1 Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 25
4.7.2 Pengolahan Data ..................................................................... 25
4.8 Analisa Data ..................................................................................... 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 28
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
3.1 Kerangka Konsep Penelitian ................................................................. 20
4.1 Rumus untuk memperoleh skor presentase ........................................... 27
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
4.1 Frekuensi Penilaian Kepatuhan Responden .......................................... 27
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1 Jadwal kegiatan ........................................................................................ 30
2 Rincian biaya ............................................................................................ 30
viii
DAFTAR SINGKATAN DAN ISTILAH
DM : Diabetes Mellitus
PT : Perseroan Terbatas
ix
Abstrak : Penderita Diabetes Mellitus di Indonesia menduduki peringkat
keempat terbesar di dunia. WHO memprediksi kenaikan jumlah penderita
Diabetes Mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
juta pada tahun 2030. Diabetes Mellitus merupakan gangguan kronis metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein. Perilaku tidak patuh pada umumnya akan
meningkatkan resiko yang terkait dengan masalah kesehatan dan semakin
memperburuk penyakit yang diderita. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui bagaimana kepatuhan minum obat pada pasien Diabetes Mellitus Tipe
2 di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar. Penelitian ini merupakan penelitian
deskriptif yang menggunakan teknik purposive sampling dalam pengambilan
sampel. Kuisoner yang disebarkan diuji validitas dan realibilitasnya terlebih
dahulu dengan menyebarkan kuisoner kepada 30 responden uji coba. Kuisoner
dinyatakan valid apabila memiliki nilai r hitung > 0,3, serta uji realibilitas
Cronbanch Alpha menggunakan SPSS versi 22
Abstract : People with Diabetes Mellitus in Indonesia ranks fourth largest in the
world. WHO predicts the increase in the number of people with Diabetes Mellitus
in Indonesia from 8.4 million in 2000 to around 21.3 million in 2030. Diabetes
Mellitus is a chronic disorder of metabolism of carbohydrates, fats and proteins.
Non-adherent behavior generally increases the risk associated with health
problems and further aggravates the illness. The purpose of this study was to find
out how to adhere to medication in Type 2 Diabetes Mellitus patients at Ari Canti
Gianyar Hospital.This research is a descriptive study that uses purposive sampling
technique in sampling. The questionnaires distributed were tested for validity and
reliability first by distributing questionnaires to 30 respondents. The questionnaire
is declared valid if it has r count> 0.3, and the reliability test for Cronbanch Alpha
using SPSS version 22
1
2
BAB I
PENDAHULUAN
8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3 juta pada tahun 2030. Diabetes
Infusiensi relatif atau absolute dalam respon sekretorik insulin yang diterjemahkan
pada diabetes mellitus demikian juga hiperglikemia yang terjadi (Kumar dan
Cotran, 2007).
kaki, kegiatan jasmani, pengaturan pada saat sakit, dan komplikasi. Dalam
Harus dihindari informasi yang terlalu sedikit atau terlalu banyak dalam waktu
adalah kondisi pasien Diabetes Mellitus Tipe 2, baik kondisi fisik dalam hal ini
3
informasi kesehatan harus diamati secara terus menerus oleh petugas kesehatan
baik dokter maupun ahli gizi. Tujuan pendidikan kesehatan bagi pasien Diabetes
karena kepatuhan minum obat merupakan titik tolak ukur perubahan sikap dan
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Ayu Nissa Ainni pada tahun
32,1%, tingkat kepatuhan sedang 28,3% dan tingkat kepatuhan rendah 39,6%.
menjalani pengobatan dalam jangka waktu lama umumnya akan bosan dalam
patuh pada umumnya akan meningkatkan resiko yang terkait dengan masalah
penelitian didapatkan bahwa 30% penderita Diabetes Mellitus Tipe 2 yang rutin
melakukan pengobatan merupakan jumlah dari 50% penderita yang sadar bahwa
Diabetes Mellitus dapat menjadi tidak patuh dalam mengontrol kadar gulanya
(Pratita, 2012). Kadar gula yang tidak terkontrol akan menyebabkan komplikasi
4
mandiri sehingga seakan-akan pasien akan menjadi dokter untuk dirinya sendiri
dari interaksi antara lingkungan sosial, pasien dan penyedia layanan kesehatan.
Rumah sakit Ari Canti merupakan salah satu layanan kesehatan milik
organisasi sosial Gianyar yang bermodel RSU, dikelola oleh PT. Ari Canti
Husada dan tercantum kedalam Rumah Sakit Tipe C. Rumah Sakit Ari Canti
Gianyar. Rumah Sakit Ari Canti memiliki motto yaitu “Melayani Dengan Canti”
hati setiap pasien. Rumah Sakit Ari Canti Gianyar memiliki pasien rawat jalan
dengan riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 yang setiap bulannya meningkat. Salah
satu pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Ari Canti adalah konseling farmasi,
dengan adanya konseling farmasi yang baik terutama dalam pemberian obat
kepada pasien dapat meningkatkan kepatuhan minum obat dan juga dapat
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Kepatuhan Minum Obat pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar Tahun 2019”.
Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu “Apakah pasien rawat jalan
dengan riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti mempunyai
jalan dengan riwayat Diabetes Mellitus tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar
Tahun 2019.
Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat baik secara teoritis dan
praktis.
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kepatuhan
adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien mengerti
yaitu “Sejauh mana perilaku individu sesuai dengan ketentuan yang diberikan
yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak berdiri sendiri,
terdiri dari multidisiplin profesi yang terintegrasi dan dapat bekerjasama dengan
atau jejaring sumberdaya dan pelayanan dukungan secara holistik untuk ODHA
dan keluarganya, baik di dalam rumah sakit maupun di luar rumah sakit sepanjang
perjalanan penyakitnya dan seumur hidup. Penderita yang patuh berobat adalah
yang menyeselaikan pengobatan secara teratur dan lengkap tanpa terputus selama
minimal 6 bulan sampai dengan 9 bulan. Penderita yang lalai adalah penderita
yang tidak melakukan pengobatan secara teratur dan tidak patuh terhadap minum
6
7
1. Jenis Kelamin
dipengaruhi oleh jenis kelamin, perempuan lebih sering mengobati dirinya atau
2. Tingkat Pengetahuan
3. Status Pekerjaan
cenderung tidak patuh dibandingkan dengan pasien yang tidak bekerja (Cho &
kim, 2014).
pasien lebih patuh untuk berobat daripada yang tidak memiliki asuransi (Budiman
dkk, 2013).
6. Dukungan Keluarga
akan selalu mengingatkan pasien untuk meminum obat tepat waktu, sehingga
2014).
gula darah yang lebih tinggi dari batas normal yang terjadi karena kelainan sekresi
yang tepat dan serius. Kelainan sekresi insulin tersebut disebabkan oleh gaya
hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi pemicu utama
sehat itu seperti tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas, kurang
9
banyak mengonsumsi buah dan sayur, kurang melakukan kegiatan fisik dan
dikarenakan kadar gula dalam tubuh relatif tinggi sehingga tubuh tidak
urin. Gejala pengeluaran urin ini lebih sering terjadi pada malam hari dan
Poidipsia adalah rasa haus berlebihan yang timbul karena kadar glukosa
Pasien DM akan merasa cepat lapar dan lemas, hal tersebut disebabkan
Menurut Maulana 2009, Diabetes Mellitus terdiri dari dua jenis, yaitu
Diabetes Mellitus yang tergantung pada insulin atau Diabetes Tipe I, dan Diabetes
Mellitus yang tidak tergantung pada insulin atau Diabetes Mellitus Tipe II.
insulin pada tubuh. Diabetes tipe ini dapat diderita oleh anak-anak maupun
orang dewasa. Saat ini, Diabetes tipe 1 hanya dapat diobati dengan
Penekanan juga diberikan pada penyesuaian gaya hidup (diet dan olah
saat makan.
insulin) yang melibatkan reseptor insulin di membran sel. Pada tahap awal
Pada tahap ini, hiperglikemia dapat diatasi dengan berbagai cara dan obat
sekresi insulin pun semakin berkurang, dan terapi dengan insulin kadang
dibutuhkan.
Diabetes tipe kedua ini disebabkan oleh kurang sensitifnya jaringan tubuh
sehingga terjadi kekurangan insulin relatif. Gejala pada tipe kedua iuni terjadi
bergizi seimbang dan olah raga secara teratur biasanya penderita berangsur pulih.
Penderita juga harus dapat mempertahankan berat badan yang normal. Namun,
a. Terapi Insulin
hipoglikemik oral.
atau kombinasi dari dua jenis obat. Pemilihan dan penentuan rejimen
a. Golongan Sulfonilurea
Sampai beberapa tahun yang lalu, dapat dikatakan hampir semua obat
13
penderita diabetes dewasa baru dengan berat badan normal dan kurang
insulin di kelenjar pancreas, oleh sebab itu hanya efektif apabila sel-sel β
Umumnya
lainnya.
c. Golongan Biguanida
laktat cukup sedikit asal dosis tidak melebihi 1700 mg/hari dan tidak ada
mg/hari.
1. Edukasi
sehat. Hal ini perlu dilakukan sebagai upaya pencegahan dan bisa
jadwal makan yang teratur, jenis makanan yang baik beserta jumlah
glukosa darah.
dengan total 150 menit perminggu, dan dengan jeda antar latihan tidak
jogging.
16
baik pelayanan kuratif, promotif, rehabilitative dan preventif dan sebagai tempat
upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
rujukan.
RS Ari Canti yakni salah satu Layanan Kesehatan milik Organisasi Sosial
Kesehatan ini telah terdaftar mulai 16/02/2012 dengan Nomor Surat Izin 1 tahun
2012 dan Tanggal Surat Izin 03/08/2012 dari Pemerintah Daerah Gianyar dengan
sifat tetap, dan berlaku sampai 3 agustus 2017. Setelah menjalani akreditasi
Rumah Sakit Ari Canti akhirnya ditetapkan status Lulus Akreditasi Rumah Sakit.
Rumah Sakit Ari Canti ini berlokasi di Jl. Raya Mas Ubud, Gianyar, Indonesia.
Rumah Sakit Ari Canti mempunyai visi dan misi serta kebijakan mutu yakni :
Menjadi salah satu rumah sakit swasta terbaik di Bali pada tahun 2020
kadar gula darah yang lebih tinggi dari batas normal yang terjadi karena kelainan
penanganan yang tepat dan serius. Kelainan sekresi insulin tersebut disebabkan
oleh gaya hidup yang tidak sehat. Gaya hidup yang tidak sehat dapat menjadi
yang tidak sehat itu seperti tingginya jumlah penduduk yang mengalami obesitas,
kurang banyak mengonsumsi buah dan sayur, kurang melakukan kegiatan fisik
Diabetes Mellitus di Indonesia dari 8,4 juta pada tahun 2000 menjadi sekitar 21,3
akibat adanya interaksi antara petugas kesehatan dan pasien sehingga pasien
Sackett yaitu “Sejauh mana perilaku individu sesuai dengan ketentuan yang
18
19
proses yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak berdiri sendiri,
terdiri dari multidisiplin profesi yang terintegrasi dan dapat bekerjasama dengan
Rumah sakit Ari Canti merupakan salah satu layanan kesehatan milik
organisasi sosial Gianyar yang bermodel RSU, dikelola oleh PT. Ari Canti
Husada dan tercantum kedalam Rumah Sakit Tipe C. Rumah Sakit Ari Canti
Gianyar. Rumah Sakit Ari Canti memiliki motto yaitu “Melayani Dengan Canti”
hati setiap pasien. Rumah Sakit Ari Canti Gianyar memiliki pasien rawat jalan
dengan riwayat Diabetes Mellitus Tipe 2 yang setiap bulannya meningkat. Salah
satu pelayanan farmasi klinik di Rumah Sakit Ari Canti adalah konseling farmasi,
dengan adanya konseling farmasi yang baik terutama dalam pemberian obat
kepada pasien dapat meningkatkan kepatuhan minum obat dan juga dapat
tertarik melakukan penelitian dengan judul “Kepatuhan Minum Obat pada Pasien
Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar Tahun 2019”.
20
METODE PENELITIAN
mengenai kepatuhan minum obat pada pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2
Minum Obat Pada Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Rumah Sakit Ari Canti
Gianyar karena pada saat ini kepatuhan minum obat pada pengobatan Diabetes
efektivitas terapi obat dan mencegah terjadinya respon yang tidak diinginkan
21
22
populasinya adalah pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 yang melakukan
pengobatan di Rumah Sakit Ari Canti Gianyar pada periode 6 bulan yaitu bulan
Sampel adalah sebagian individu dalam populasi yang diteliti. Sampel yang
dimaksud pada penelitian ini adalah pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2
Canti serta mengisi kuisoner yang telah dibuat oleh peneliti. Pada penelitian ini
didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, dan
populasi target dan pada populasi terjangkau yang akan diteliti. Kriteria eksklusi
23
adalah keadaan yang menyebabkan subjek yang memenuhi kriteria inklusi harus
dikeluarkan dari studi karena berbagai sebab. Penentuan sampel sangat tergantung
1. Kriteria Inklusi :
kali.
b. Pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti
c. Pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti
2. Kriteria Eksklusi :
a. Pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di Rumah Sakit Ari Canti
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini dihitung menggunakan rumus
𝑁.𝑍𝑎2.𝑝.𝑞
n = 𝑑2.(𝑁−1)+𝑍𝑎2.𝑝.𝑞………………………………………………(Persamaan 4.1)
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
Za2 : Harga Kurva normal yang tergantung dari harga alpha (1,96)
q : = 1 = p (0,5)
minum obat yang diberikan oleh rumah sakit kepada pasien. Sedangkan variable
terikat (dependent variable) dalam penelitian ini adalah kepatuhan minum obat
lebih cepat dan lebih mudah untuk dijawab karena responden hanya perlu sedikit
(Notoatmodjo, 2003).
(favorable) Skala 4 Sangat Setuju (SS), skala 3 Setuju (S), skala 2 Tidak Setuju
(TS) dan skala 1 Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan dengan jawaban yang
tidak mendukung (un-favorable), dengan skor 1 Sangat Setuju (SS), skor 2 Setuju
(S), skor 3 Tidak Setuju (S), skor 4 Sangat Tidak Setuju (STS).
25
diujicobakan kepada 30 (tiga puluh) responden uji coba sehingga hasilnya bisa
diuji melalui statistik, yang bertujuan untuk menguji validitas dan reliabilitas
Instrumen adalah harus dapat mengukur apa yang seharusnya diukur. Reliabilitas
adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta atau kenyataan
hidup tadi diukur atau diamati berkali-kali dalam waktu yang berlainan
(Nursalam, 2003). Setelah uji validitas dan reliabilitas terpenuhi, kuesioner yang
telah valid dan reliable disebarkan pasien rawat jalan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
suatu lembaran yang berisi beberapa pernyataan tentang Diabetes Mellitus Tipe 2
Pengolahan data pada penelitian ini yaitu setelah data terkumpul langkah-
a. Editing
b. Scoring
Pada kegiatan ini penilaian data dengan memberikan skor pada pertanyaan
(favorable) Skala 4 Sangat Setuju (SS), skala 3 Setuju (S), skala 2 Tidak
Setuju (TS) dan skala 1 Sangat Tidak Setuju (STS). Pernyataan dengan
(SS), skor 2 Setuju (S), skor 3 Tidak Setuju (S), skor 4 Sangat Tidak
Setuju(STS).
c. Coding
d. Tabulating
menggambarkan karakteristik responden yang terdiri dari jenis kelamin, usia dan
indikator. Data diolah menggunakan IBM SPSS (Statistical Product dan Service
presentase adalah:
27
Nilai untuk jawaban kepatuhan dan responden pada kuesioner digunakan skor
presentase. Jika skor > 50% maka kepatuhan dari responden adalah positif
sedangkan, jika skor < 50% maka kepatuhan dari responden adalah negatif.
28
DAFTAR PUSTAKA
Badan Litbangkes Kemenkes RI, 2011. Laporan Akhir Riset Fasilitas Kesehatan
tahun 2011, Jakarta
Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga: Riset, Teori, dan Praktek.
Edisi ke-5. Jakarta: EGC.
Kumar, V., Cotran, R.S., dan Robbins S.L.2007. Buku Ajar Patologi. Edisi 7; ali
Bahasa, BrahmU, Pendt; editor Bahasa Indonesia, Huriawati Hartanto,
Nurwany Darmaniah, Nanda Wulandari-ed.7-Jakarta: EGC
Lameshow, S., Hosmer Jr, D.W., Klar, J., Lwanga, S.K 1997, Besar Sampel
Dalam Penelitian Kesehatan Diterjemahkan oleh Dibyo Pramono, Gajah
Mada University Press, Yogyakarta.
Nissa, Ayu Ainni. (2017). Studi Kepatuhan Minum Obat Pada Pasien Diabetes
Mellitus Tipe 2 Di Instalasi Rawat Jalan RSUD Dr. Tjitrowardojo
Purworejo Tahun 2017. Surakarta. Universitas Muhamadiyah Surakarta.
Profil, 2019, Profil Rumah Sakit Ari Canti Gianyar 2019 (online).
(http://rsaricanti.gianyar.go.id, diakses 20 Maret 2019)
Tandra, Hans. 2007.Segala Sesuatu yang Harus Anda Ketahui tentang Diabetes.
Surabaya: Gramedia
5 6 7 8 9 10 11
1. Perizinan
2. Pelaksanaan penelitian
5. Sidang KTI
Jumlah Rp.730.000