TAHUN 2021
PROPOSAL PENELITIAN
TAHUN 2021
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala limpahan Rahmat, Hidayah, dan
KaruniaNya, sehingga penyusunan proposal yang berjudul PENGARUH KOMPRES
JAHE MERAH TERHADAP PERUBAHAN SEKALA NYERI SENDI PADA
LANSIA YANG MENDERITA GOUT ARTHRITIS DI UPTD PUSKESMAS
SEPUTIH RAMAN TAHUN 2021, dapat saya selesaikan. Penyelesaian proposal ini
juga berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini perkenankan
penulis menghaturkan rasa terima kasih kepadabapak/ibu yang terhormat :
1. Sukarni,S.SiT.,M.Kes selaku ketua Yayasan Aisyah Lampung
2. Wisnu Probo Wijayanto,S.Kep.,Ners.,MAN selaku Rektor Universitas Aisyah
Pringsewu.
3. Wiwi Febriani, S.Gz.,M.Si selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Aisyah Pringsewu
4. Ikhwan Amirudin, S.Kep.,Ners.,M.Kep selaku ketua Program Studi Ilmu
Keperawatan Universitas Aisyah Pringsewu
5. Feri Agustriyani, S.Kep., Ners., M.Kep selaku pembimbing utama yang telah
banyak membantu penyelesaian penulisan proposal ini.
6. KUPT Puskesmas Seputih Raman telah memberikan izin untuk melakukan
penelitian sehingga dapat membuat proposal ini.
7. Teman-teman seperjuangan keperawatan yang telah membantu jalannya pre
survey
8. Kedua Orang Tua saya yang menjadi penyemangat saya dalam menyusun
proposal ini
Semoga Allah SWT berkenan membalas kebaikan serta bantuan yang
telahdiberikan dan semoga proposal ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan
penelitian. Penulis menyadari dalam penulisan proposal ini masih banyak kekurangan
untuk itu, penulis sangat mengharapkan masukan serta saran yang membangun guna
perbaikan selanjutnya. Semoga Allah SWT senantia samelindung ikita semua. Amin.
Pringsewu,Oktober 2021
Penulis
iii
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian.......................................................................... 4
1. Tujuan Umum.......................................................................... 5
2. Tujuan Khusus......................................................................... 5
5
D. Manfaat Penelitian........................................................................
6
E. Ruang Lingkup Penelitian............................................................
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis........................................................................... 7
B. PenelitianTerkait……………………………….......................... 29
C. Kerangka Teori............................................................................. 30
D. KerangkaKonsep………………………………......................... 32
E. Hipotesis................................................................................. 32
iv
DAFTAR GAMBAR
1. Kerangka Teori……………………………………………………... 30
2. Kerangka Konsep………………………………………..………….. 32
v
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gout artritis atau yang dikenal dengan istilah asam urat merupakan
monosodium urat yang terkumpul di dalam persendian, hal ini terjadi karena
sebagai peninggian kadar asam urat lebih dari 7,0 ml/dl dan 6,0 mg/dl
2016, Dalam stadi penelitian di USA prevalensi penyakit asam urat sebanyak
13,6% per 100.000 penduduk dan meningkat menjadi 21% per 100.000. Dalam
studi kedua, di Inggris prevalensi asam urat sebanyak 1,4%, dengan kategori
7% pada pria dansekitar 6,6% pada wanita, selanjutnya stadi yang dilakukan di
Scotlandia sebesar 10% kejadian asam urat, di New Zealand sebanyak 27,1%
penderita asam urat dan di Eropa sebanyak 9,4% yang mengalami asam urat
(WHO, 2016).
Di kawasan Asia penyakit asam urat diderita oleh 1,3 juta orang, baik pria
maupun wanita serta 67,2% di alami oleh lanjut usia. Di Asia Tenggara
penyakit sendi berdasarkan diagnosis dokter pada penduduk umur ≥15 tahun
1
2
Seputih Raman selama tahun 2021 per Agustus sebanyak 1.200 pasien. Dari
1.200 pasien 30 % atau 360 adalah pasien lanjut usia, 5 besar penyakit/kasus
yang ditemukan pada pasien lanjut usia adalah Hipertensi, Asam Urat, Asam
Lambung (Maag), Masalah Gigi dan Mulut dan Typoid. Serta 50 lansia
Tanda dan gejala paling utama pada penyakit gout arthritis salah satunya
nyeri pada bagian kaki. Pasien gout arthritis akan mengalami serangan yang
berulang dan dapat disertai tofus. Dampak gout arthritis bagi lansia antara lain
Salah satu terapi yang banyak di pakai adalah terapi kompres menggunakan
Penelitian yang dilakukan oleh Rahayu pada tahun 2018 dengan tema
pengaruh kompres jahe dalam menurunkan skala nyeri sendi pada lansia
penurunan skala nyeri sendi pada lansia dengan gout artrithis dengan
dilakukan terapi kompres jahe selama 2 kali tindakan dengan jarak 2 minggu.
Dari data pre survey yang saya lakukan di daerah Seputih Raman pada
bulan Oktoberr 2021 di dapatkan hasil bahwa dari 10 penderita gout artrithis 7
Berdasarkan penjelasan diatas, kejadian asam urat yang terjadi pada lansia
masih tinggi. Dengan terus bertambahnya kasus asam urat pada lansia , maka
kenyamanan pasien misalnya adanya rasa nyeri sendi, bersamaan dengan itu
sebagian penderita asam urat terutama lansia masih belum mengenal tentang
terapi non farmakologi untuk mencegah nyeri tersebut. Dari penjelasan diatas,
B. Rumusan Masalah
ada Pengaruh kompres jahe merah dalam perubahan sekala nyeri sendi
2021?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui rata- rata skala nyeri sendi pada lansia sebelum
2021.
b. Untuk mengetahui rata- rata skala nyeri sendi pada lansia setelah
2021.
D. Manfaat Penelitian
a. Bagi Responden
arthritis.
b. Bagi Puskesmas
dalam perubahan skala nyeri sendi pada lansia yang menderita gout
arthritis
tentang kompres jahe dalam perubahan skala nyeri sendi pada lansia
skala nyeri sendi pada lansia yang menderita gout arthritis dan
Desember 2021.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teori
1. Lanjut Usia
a. Pengertian
tahun, Lanjut usia (elderly) 60 -74 tahun, Lanjut usia tua (old) 75 -
90 tahun dan Usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun (WHO,
2011).
7
8
periode ini sebagai waktunya untuk bersantai dan ada pula yang
Lanjut usia adalah seseorang yang mencapai usia 60 (enam puluh) tahun
tahun.
c) Usia lanjut tua (old) adalah orang yang berusia 75-90 tahun.
Usia sangat tua (very old) adalah orang yang berusia > 90 tahun
Ada perubahan yang terjadi pada fisik yang dialami oleh lansia
dll.
b) Perubahan mental
c) Perubahan Psikososial
e. Tahapan Penuaan
a) Pre Menopause
b) Fase Menopause
c) Pasca Menopause
yang diderita.
serat dalam jumlah yang besar yang bersumber pada buah, sayur
atau pikun dapat diatasi pada saat muda dengan hidup sehat,
dikonsumsi.
kemampuan otak
memfokuskan pikiran.
mental dan fisik secara alami. Penampilan kita juga akan tampak
bukan hanya sehat jasmani dan rohani tetapi juga harus sehat
banyak beribadah.
teratur.
15
a. Pengertiangout arthritis
(Sudoyo, 2009).
Insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-
a) Pria dewasa batas paling rendah adalah 2 mg/dL dan paling tinggi
penyebabnya.
Produksi asam urat yang berlebihan dan sekresi asam urat yang
berkurang.
adalah:
atau membengkak.
pertama
mg/dL)
e. Etiologigout arthritis
ekskresi asam urat yang kurang dari ginjal. Beberapa faktor lain
Tanda dan gejala yang khas pada penderita asam urat (gout
a) Nyeri pada satu atau beberapa sendi di malam hari, makin lama
makin memburuk.
kapur.
yang lanjut usia juga lebih rentan terserang penyakit ini dari pada
mengalami hal yang sama. Walau ini bukan penyebab asam urat
20
tubuh yang lebih dari 25 kg/m 2 maka harus lebih waspada untuk
terkena encok.
5. Riwayat kesehatan
melonjak.
7. Dehidrasi
sulit mengeluarkan zat asam tersebut melalui urin. Hal ini yang
tubuh.
21
yang mengandung asam urat tinggi dan sistem ekskresi asam urat
Saat asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh
lain, maka asam urat tersebut akan mengkristal dan akan membentuk
hanya satu tulang sendi. Serangan pertama ini sangat nyeri yang
dengan demam. Tahap akhir serangan gout atau gout kronik ditandai
1. Pengobatan
dan methylprednisone.
2. Pencegahan
hari.
4) Melakukan olahraga
yaitu:
penderita Arthritis,
kompres hangat,
makanan,
Secara umum nyeri adalah suatu rasa yang tidak nyaman, baik
berikut :
Keterangan :
a) 0 = Tidak nyeri
a. Pengertian
cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat atau dingin pada
sirkulasi darah, dan mengurangi rasa sakit atau nyeri (Dewi, dkk.
2020).
otot ikat, kelenturan pada sturktur otot, mengurangi rasa nyeri, dan
sakit dan nyeri, dan masyarakat sering kali menyamakan panas dengan
2018).
29
d. Penelitian Terkait
Minahasa.
Signed Rank Test adalah p value = 0,000 nilai p < 0,01, maka
tindakan kompres.
B. Kerangka Teori
Gambar 2.1
Kerangka Teori
Lansia Gout
Klasifikasi Gout:
1. Primer Komplikasi Gout:
2. Sekunder 1. Tofi terbentuk di jari,
tangan, lutut, kaki, ulnar,
helices pada telinga,
tendon achiles dan organ
internal seperti ginjal.
2. Kulit luar mengalami
Penanganan:
ulcerasi dan
1. Pengobatan (Farmakologi)
3. Mengeluarkan
2. Pencegahan
pengapuranyang terdiri
a) Pantang makanan yang tinggi purin
dari kristal asam urat
b) Mengatur pola makan dengan baik
(Noviyanti, 2015)
c) Minum air yang cukup
d) Melakukan olahraga
e) Gerakan Ringan untuk mengatasinya asam
urat:
f) Edukasi terkait manajemen nyeri secara
mandiri bagi penderita Arthritis,
g) Relaksasi, meningkatkan intake cairan (air
putih)
h) Penggunaan pelindung sendi, kompres
i) Kompres jahe Skala Nyeri Gout
j) Operasi gout arthritis
C. Kerangka Konsep
dari hal-hal yang khusus. Oleh karena konsep merupakan abstraksi, maka
konsep tidak dapat langsung diamati atau diukur. Konsep hanya dapat
diamati melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel,
jadi variabel adalah simbol atau lambang yang menunjukkan nilai atau
Gambar 2.2
Kerangka Konsep
D. Hipotesis
sementara yang disusun berdasarkan data – data yang didapat dari pra riset,
dan harus diuji kembali kebenarannya melalui suatu penelitian, hipotesa dalam
perubahann skala nyeri sendi pada lansia yang menderita gout arthritis di
perubahan skala nyeri sendi pada lansia yang menderita gout arthritis di
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Desember 2021
C. Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah rancangan one group
pretest & posttest without control yang mana peneliti menguji perubahan-
Tabel 3.1
One Group Pretest Posttest without control
Kelompok Intervensi
01 X 02
35
Keterangan :
(Notoatmodjo, 2014)
D. Subyek Penelitian
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi atau mewakili populasi yang akan
N
N :(1+(N e²))
50
:(1+(50 X 0,05²))
50
: 1+(0,125)
: 50
1,125
: 4,44
: 44
36
Keterangan :
N : Jumlah Populasi
3. Teknik Sampel
E. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran
yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep
adalah:
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan,
Tabel 3.1
DefinisiOperasional
Variabel Definisi Alat Ukur Cara ukur Hasil ukur Skala ukur
jahe ekstremitas
menggunakan jahe
sediakan
Skala Nyeri Rasa tidak nyaman Numeric Mengisi Skala nyeri 0-10 Interval
Arthritis) kambuh
G. Pengumpulan Data
Instrument penelitian adalah alat - alat yang akan digunakan dalam mengukur
hasil dari variabel. Dalam penelitian ini penulis mengunakan numeric rating
berturut-turut.
38
a. Langkah Persiapan
disetujui pembimbing.
Pringsewu.
membawa surat izin pra survey dari Kes Bang Pol dan Universitas
Aisyah Pringsewu.
dengan membawa surat izin pra survey dari Kes Bang Pol, Dinas
Raman.
pembimbing.
39
membawa surat izin penelitian dari Kes Bang Pol dan Universitas
Aisyah Pringsewu.
dengan membawa surat izin pra survey dari Kes Bang Pol, Dinas
1) Pre test
2) Intervensi
3) Post test
e) Penyajian data.
H. Pengolahan Data
1. Editing
2. Coding
Adalah proses penempatan data kedalam bentuk tabel yang telah diberi
3. Processing
4. Cleaning
I. Analisis Data
1. Analisis Univariat
2. Analisis Bivariat
Alpha (α) 0,05 sehingga bila p value < 0,05 Ho ditolak. Artinya secara
statistik terdapat pengaruh yang signifikan antara kedua variabel dan bila
antara terapi kompres jahe merah dengan skala nyeri pada pasien gout
artrithis.
42
Daftar Pustaka
Dewi, K. (2020). Diet Mengatasi Dan Mencegah Asam Urat 2014, 5, 69–
78.
Hesti, S. D., & Cahyo, S. (2013). Jahe (Pertama). Jakarta: Niaga Swadaya.
Nengsi, S. W., Bahar, B., Salam, A., Ilmu, S., Fakultas, G., Masyarakat,
K., & Hasanuddin, U. (2014). Gambaran Asupan Purin, Penyakit
Arthritis Gout, Kualitas Hidup Lanjut Usia Di Kecamatan
Tamalanrea Description of the Intake Purin, Arthritis Gout, Quality of
life Elderly in Tamalanrea, 1–9.
Qobita, S., Putri, D., Qobita, S., Putri, D., Rahmayanti, D., Diani, N., …
Lambung, U. (2013). Intensitas Nyeri Gout Arthritis Pada Lansia DIi
Pstw, 90–95.
Nim : 200101076P
No Catatan Paraf