Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

"MEMBANGKITKAN JIWA ENTERPREUNER DI MASA PANDEMI


COVID - 19”

Oleh :

KAISAR SAMUDRA

NPM : 19. 61. 201. 0055

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Field Trip 2021

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANG BUMI RUWA JURAI

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat,
hidayah, dan karunianya yang diberikan kepada Penyusun, sehingga hasil tulisan yang berupa
makalah ini dapat terselesaikan.

Dalam kesempatan ini juga, penyusun ingin mengucapkan terima kasih untuk seluruh
pihak yang telah banyak membantu penyusun dalam pembuatan makalah ini dan berbagai
sumber yang telah penyusun pakai sebagai data dan fakta pada makalah ini.

Selanjutnya penyusun mengakui bahwa penyusun adalah manusia yang mempunyai


keterbatasan dalam berbagai hal. Oleh karena itu tidak ada hal yang dapat diselesaikan dengan
sangat sempurna. Begitu pula dengan makalah ini penyusun sudah melakukannya semaksimal
mungkin dengan kemampuan yang penyusun miliki. Dimana penyusun juga memiliki
keterbatasan kemampuan. Maka dari itu seperti yang telah dijelaskan bahwa penyusun memiliki
keterbatasan dan juga kekurangan, maka penyusun bersedia menerima kritik dan saran atas
tulisan makalah ini sebagai batu loncatan agar penyusun dapat menjadi lebih baik lagi dalam
penulisan makalah seperti ini di masa yang akan datang.

Dengan selesainya makalah ini penyusun mengharapakan banyak manfaat yang dapat
dipetik dan diambil dari tulisan ini, semoga dengan adanya tulisan ini dapat memberikan manfaat
untuk pembaca pada umumnya dan untuk penyusun pada khususnya.

Bandar Lampung, 20 Mei 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

JUDUL.............................................................................................................. i
KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................ iv
BAB I PENDAHULUAN............................................................................ 1
A. RUMUSAN MASALAH...................................................................... 3
B. TUJUAN............................................................................................... 4
C. MANFAAT........................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................. 5
BAB III PENUTUP........................................................................................ 12
A. KESIMPULAN..................................................................................... 12
B. SARAN................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 13

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1Improve Proses Bisnis.................................................................................... 7

iv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Tampilan grup whatsapp ketua SLS satu kelurahan….......………………………. 8


Gambar 2 Tampilan halaman pertama kalimat pengantar pada googleform......................... 9
Gambar. 3 Tampilan halaman kedua dari googleform................................................................ 10

v
BAB I

PENDAHULUAN

Dampak dari merebaknya pandemi Covid-19 saat ini amat terasa di banyak negara
begitupun di Indonesia, hampir di seluruh provinsi mengalami perubahan yang cukup signifikan
disebabkan wabah ini. Salah satu aspek yang terdampak ialah kegiatan perekonomian, Menteri
Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati pun menyebutkan bahwa terdapat empat sektor yang paling
tertekan akibat wabah virus corona atau Covid-19 yaitu rumah tangga, UMKM, korporasi, dan
sektor keuangan. Pertumbuhan ekonomi pun diprediksi akan mengalami kontraksi.

Karyawan perusahaan atau pabrik-pabrik mengalami PHK dan dirumahkan sampai


dengan waktu yang belum pasti kapan berakhir. Tentunya banyak dari mereka yang masih
menunggu kepastian, apakah tetap bisa bekerja seperti sedia kala atau pasrah dengan kondisi
yang terjadi saat ini namun kebutuhan hidup keluarga tetap harus berjalan. Sektor usahapun
seperti UMKM tidak luput dari dampak pandemi Covid-19, selain peraturan dari pemerintah
pusat maupun daerah para pelaku usaha dengan berat hati mengurangi aktivitas bahkan menutup
tempat usaha meraka mencari nafkah untuk keluarga.

Tentunya bangsa ini tidak mungkin lupa dengan peristiwa PHK berskala besar pada krisis
ekonomi 98, bedanya pada saat itu pelaku UMKM bisa bertahan karena aktivitas mereka tetap
berjalan normal. Kontribusi UMKM sangat besar dan krusial bagi perekonomian Indonesia,
berdasarkan data Kementerian Koperasi dan UKM Republik Indonesia, Sensus Ekonomi dari
Badan Pusat Statistik pada 2016 menunjukkan besarnya kontribusi UMKM Pembatasan Sosial
Berskala Besar (PSBB) yang berlaku mengharuskan aktivitas warga dilakukan dari rumah atau
secara daring, hal ini tentunya membuat tingkat daya beli masyarakat menurun drastis karena
mayoritas kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup dilakukan secara konvensional terutama bagi
keluarga miskin dan rentan yang bekerja di sektor informal. Akan tetapi, jika pada saatnya PSBB
dilonggarkan oleh pemerintah hal ini dapat dilihat sebagai suatu peluang bagi masyarakat
khususnya anak muda untuk berwirausaha.
Alangkah dewasanya apabila sebuah bangsa dan masyarakatnya mampu melihat masalah
ini semua dengan bijak, bisa menjawab tantangan, serta tangguh menghadapi semua ancaman.
Salah satu cara yang dirasa cukup ampuh adalah menumbuhkan dan menguatkan jiwa wirausaha
(entrepreneurship) terutama dikalangan milineal. Diharapkan dengan menguatnya pemikiran
serta tindakan kewirausahaan yang semakin masif, masyarakat dapat hidup mandiri dan bertahan
sekalipun ditengah situasi sulit seperti saat ini. Entrepreneurship memiliki dampak positif bagi
suatu perekonomian dan masyarakat, salah satu dampak terpenting dari entrepreneurship adalah
penyediaan lapangan pekerjaan. Inovasi merupakan alasan kedua yang memberikan dampak
positif bagi kekuatan ekonomi dan masyarakat di tengah wacana “era norma baru”. Inovasi
berkaitan dengan proses menciptakan sesuatu yang baru dan membantu individu untuk bekerja
secara lebih efektif dan efisien.

Kata entrepreneur berasal dari bahasa Prancis, entre berarti ‘antara’ dan prande berarti
‘mengambil’. Kata ini pada dasarnya digunakan untuk menggambarkan orang-orang yang berani
mengambil resiko dan memulai sesuatu yang baru. Selanjutnya, pengertian entrepreneurship
diperluas hingga mencakup inovasi.

Melalui inovasi munculah kebaharuan yang dapat berbentuk produk baru hingga sistem
distribusi baru. Produk baru misalnya, tidak mesti terkait dengan teknologi canggih karena
produk yang sederhana juga dapat menyajikan kebaharuan, contohnya rasa baru pada produk
makanan (Wijatno, 2009).

Salah satu tokoh entrepreneur nasional Dr. (HC.) Ir. Ciputra pernah mengatakan terdapat
tiga ciri utama seorang wirausahawan yang bisa dijadikan sebagai acuan :

1. Memiliki eye sight masa depan yang tepat dan tajam

Mampu untuk melihat sebuah peluang bisnis yang mungkin saja tidak dapat dilihat oleh
orang lain. Bisa melihat sebuah dreams or vision for future yang menakjubkan dan
mengekspresikan dirinya sendiri.

2
2. Memiliki karakter motivator dan innovator

Dapat menciptakan dan menemukan metode untuk menggapai mimpi dan visi yang luar
biasa atau bisa disimpulkan bahwa seorang entrepreneur selalu termotivasi dan inovatif untuk
mewujudkan cita-citanya.

3. Siap dan bersedia taking any risks

Seorang entrepreneur sejati adalah seorang pemimpin, pendiri atau pelopor yang
memiliki semangat, tidak mudah menyerah dalam menghadapi segala tantangan atau resiko yang
telah ia perhitungkan dan berpendirian yang teguh untuk selalu berani maju ke depan.

Masa krisis bukanlah sebuah alasan bagi anak muda untuk bersemangat membangun
sebuah wirausaha. Melainkan masa krisis justru membuat kita ditantang untuk berinovasi serta
berkreativitas sebaik mungkin, memanfaatkan teknologi digital dan tentunya memaksimalkan
peluang yang ada di depan mata. Peluang yang dimaksud di sini ialah peluang yang muncul saat
dan setelah krisis, hal ini dapat dimanfaatkan sebagai ide awal untuk membuka usaha yang
orientasinya pada keuntungan dan dapat memberikan solusi alternatif kepada masyarakat setelah
krisis. Sebagai contoh sejumlah bisnis atau kewirausahaan yang muncul pasca pandemi seperti
bisnis digital, fintech, layanan dukungan, jasa ekspedisi, kesehatan, nutrisi dan lainnya. Bagi
masyarakat khususnya anak muda, di era industri 4.0 ini merupakan saat yang tepat untuk
berwirausaha dan memiliki UMKM, karena semua faktor penunjang sudah dimudahkan lewat
teknologi yang berkembang saat ini

Melihat dinamika global yang terjadi tentunya semangat dan mental kewirausahaan akan
sangat berguna bagi bangsa Indonesia. Di depan tantangan akan jauh lebih besar, bukan hanya
masalah kesehatan tapi juga persaingan global yang masuk ke semua lini kehidupan. Inilah
momentum yang tepat untuk membangun mental masyarakat agar lebih kuat dan kompetitif

A. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah, rumusan masalah yang diajukan adalah sebagai
berikut : “Bagaimana cara memulai suatu Usaha untuk menumbuhkan atau membangkitkan jiwa
enterpreneur pada seseorang, terlebih saat berlangsungnya pada masa pandemi covid-19”.

3
B. Tujuan

Tujuan field trip daring ini adalah untuk :

1. Mendeskripsikan starting bisnis apa yang akan dilakukan pada masa pandemi covid-19
yang sedang melanda sekarang ini.

2. Mendeskripsikan hal – hal apa saja yang bisa membangkitkan jiwa enterpreneur dalam
jiwa seseorang dalam masa pandemi covid-19 ini dan new normal yang akan datang

3. Menjadikan seseorang memiliki jiwa enterpreuner untuk bekalnya dalam melakukan


usaha.

C. Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari pelaksanaan field trip daring ini adalah :

1. Secara praktis, hasil pelaksanaan field trip daring ini adalah setiap peserta diharapakan
dapat menumbuhka jiwa enter preuner dalam dirinya masing – masing sehingga
memotivasi dirinya untuk melakukan dan menciptakan peluang bisnis bagi dirinya
sendiri, sesuai dengan hobi, bakat dan passion yang dimilikinya.

2. Secara teoritis, setiap peserta field trip bisa mendapatkan pengetahuan untuk bagaimana
memulai suatu usaha/bisnis (Starting) dengan langkah – langkahnya yang harus
dilakukan agar usaha yang di jalani bisa berkembang, dan bagaimana melakukan strategi
pemasaran dan manfaatnya untuk eksisitensi pemasaran.

4
BAB II

PEMBAHASAN

Kadang – kadang dan kebanyakan orang berfikir untuk mulai melakukan suatu bisnis
dimulai dari modal yang besar atau dengan kata lain jika kita ingin menjadi seorang owner dari
sebuah bisnis kita harus merupakan seorang anak dari keluarga yang kaya yang memiliki banyak
uang untuk membangun sebuah bisnis kita tersebut atau kita adalah anak dari seorang pengusaha
yang mendapatkan warisan bakat berbisnis dari orang tua kita sehingga impian kita ingin
menjadi seorang pebisnis bisa tercapai, sebaiknya apabila kita memiliki pemikiran tersebut
hendaknya kita buang jauh – jauh karena tanpa kita sadari modal utama dari memulai suatu
bisnis yang kita impikan bukanlah uang, akan tetapi modal utama dari membangun suatu bisnis
adalah bisa dari suatu hobi dan keadaan yang kita kembangkan dengan kemauan dan semangat
untuk terus ber inovasi.

Sekarang ini banyak kita jumpai pebisnis muda yang berhasil membangun usahanya
mulai dari titik nol, awal mereka membangun bisnis dengan cara menjadi pegawai dari satu
usaha milik orang lain, yang dalam pekerjaan atau proses bisnisnya mereka pelajari, hingga
akhirnya begitu mereka mengetahui detail proses bisnisnya mereka resign dari tempat mereka
bekerja, dan memulai bisnis mereka setelah mendapatkan ilmu dari perusahaan tempat mereka
bekerja tersebut, bahkan ada beberapa pengusaha muda yang mereka memulai bisnis mereka
berdasarkan hobi yang mereka miliki, sesungguhnya banyak sekali peluang bisnis yang bisa kita
ciptakan berdasarkan hobi yang kita miliki, apabila bisnis yang kita jalani itu merupakan
berdasarkan hobi yang kita miliki kita akan merasa tidak pernah lelah dan bosan karena hobi itu
adalah sesuatu yang kita sukai, oleh karena itu bisnis yang dasarnya merupakan hobi akan
membuat hasil yang kita dapat akan maksimal dan menyenangkan.

Oleh karena itu menurut pemaparan materi yang di berikan oleh nara sumber mata kuliah
field trip daring yang di selenggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa
Jurai pada tanggal 28 April 2021 yang lalu, yaitu ibu Yussy Akmal yang memiliki bisnis outlet
toko roti dan kue di bandar lampung, beliau menyampaikan bahwa untuk starting bisnis pertama
– tama kita cari dulu bakat yang tersimpan didalam diri kita yang merupakan anugerah yang

5
diberikan oleh ALLAH SWT (You Have to Find Your Diamond Inside Of You), yaitu yang
disebut Passion. Passion setiap orang adalah berbeda – beda, Passion adalah sesuatu yang
dikerjakan dengan ikhlas, tanpa paksaan dan suatu bentuk panggilan dari alam bawah sadar
seseorang. Dilakukan secara terus menerus, tidak pernah merasa bosan, tidak memikirkan untung
dan rugi, serta jika tidak dilakukan akan merasa ada sesuatu yang kurang. Seseorang yang
memiliki passion akan terus menerus berpikir untuk mewujudkan sesuatu, dan ia tidak pernah
akan berhenti sebelum sesuatu itu terjadi. Dalam proses merealisasikannya, dia tidak akan pernah
menyerah. Seseorang akan melakukan yang terbaik yang ia dapat lakukan. Setiap hari
merupakan kesempatan baru yang ia dapatkan dan berusaha untuk tidak menyia-nyiakannya.
Menemukan harta karun nampaknya dapat menggambarkan suatu kondisi dimana seseorang
menemukan passion dalam hidupnya. Tidak ada tantangan yang berarti dan hambatan yang
menghalangi ketika ada passion di dalamnya. Keraguan dan ketakutan tak menjadi persoalan
saat berjalan beriringan dengan sebuah passion. Bahkan senyuman tetap nampak dalam raut
wajah meskipun orang-orang di sekitar merendahkan proses dari apa yang dilakukan untuk
mengejar passion tersebut. Setiap orang sukses tak jauh dari passion yang menjadi motor
penggerak kesuksesan mereka. Oleh sebab itu, sangat penting untuk menemukan passion dalam
hidup ini.

Passion yang kita miliki jika kita arahkan akan menjadi senjata kita untuk membuat kita
maju dan sukses dimasa depan tetapi apabila tidak diasah passion hanya akan menjadi sampah
didiri kita yang tidak akan memiliki manfaat. Kenali dan gali bakat dan kelebihan untuk menjadi
sukses dimasa depan. Jika dalam benak kita timbul pertanyaan “Bisnis apa yang bisa saya
lakukan?” pertama yang harus kita lakukan adalah temukan terlebih dahulu passion yang ada
dalam diri kita, dan “dari manakah kita memulai bisnis?” Kita mulai dari sesuatu yang ada dalam
diri kita.

Setelah kita tahu Paasion dan kita sudah memulai usaha kita hendaknya terus melakukan
evaluasi dan terus belajar melakukan inovasi dan pemilihan strategi yang akan membuat bisnis
kita berkembang dengan membangun jaringan serta hubungan yang baik dengan relasi bisnis
yang terkait. Pengelolaan bisnis harus dilakukan dengan rancangan - rancangan dan planning
yang telah didapatkan dari penelitian dan pengamatan yang dilakukan dalam proses bisnis yang

6
sudah berjalan, yang dijadikan sebagai dasar pengelolaan manajemen proses bisnis yang jelas,
seperti yang di tunjukkan oleh gambar dibawah ini :

Gambar 1 Improve proses bisnis

Keterangan :

7
1. Perancangan : Identifikasi proses bisnis yang perlu dikelola berdasarkan kebutuhan bisnis,
dimana tahap pertama ini di dapatkan dari pengamatan dan penelitian selama proses bisnis
sebelumnya yang berjalan.
2. Pemodelan : Pengorganisasian proses dan pembuatan alur aktivitas proses bisnis yang telah
diidentifikasi.
3. Pelaksanaan : Eksekusi proses bisnis berdasarkan model yang dibuat
4. Pemantauan : Pengukuran, analisis, dan evaluasi kinerja proses bisnis yang telah
dilaksanakan.
5. Pengoptimalan : Perbaikan proses bisnis berdasarkan hasil pemantauan kinerja.

Step by step dalam mengembangkan bisnis, setidaknya Anda harus memahami 5 Tangga
Bisnis :

1) Starting (Memulai Usaha)


Tangga pertama adalah Starting. Di tahap ini Anda harus memperkuat mindset Anda
sebagai entrepreneur. Anda bisa bergaul dengan teman Anda sesama entrepreneur atau
memperbanyak baca buku tentang kewirausahaan. Selain mindset Anda, Anda juga harus
melatih skill negosiasi dan skill untuk menjual produk. Setelah itu Anda bisa mulai
membungkus produk Anda dengan packaging dengan desain kekinian dengan merek Anda
yang terpampang jelas, kemudian Anda bisa menguji pasar apakah produk Anda cukup
“ngangenin” atau tidak. Produk yang masuk ke pasar sudah tentu harus diiringi dengan
promosi dan distribusi yang baik, jangan lupa untuk menerapkan strategi harga yang sesuai
dan membuat marketing yang viral. Jika Anda sudah melakukan hal-hal tersebut, baru
kemudian Anda bisa mulai untuk menata keuangan perusahaan Anda dan memikirkan untuk
membuat badan hukum dan perijinan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Permasalahan yang biasanya ada di tangga Starting adalah “malu/gengsi”. Terkadang Anda
gengsi untuk menjual produk Anda secara langsung, gengsi untuk menanyakan kejelasan
order dari pelanggan yang sejak tadi sudah bertanya-tanya tentang produk Anda.

2) Profiting (Memaksimalkan Profit)

8
Di tangga selanjutnya, Anda sudah harus memikirkan bagaimana caranya
memaksimalkan profit. Salah satunya bisa dengan cara re-profiling. Re-profiling adalah cara
yang dilakukan untuk mengurai genetika kesuksesan Anda. Apa maksudnya? Selama di
tahap Starting, tentunya Anda sudah memiliki data-data pelanggan. Data tersebut bisa Anda
pelajari misalnya saja mayoritas pelanggan Anda usianya berapa? Berapa uang yang
biasanya dihabiskan untuk bertransaksi di toko Anda? Dari uraian tersebut Anda bisa
membuat strategi yang cocok untuk menargetkan orang-orang yang mirip dengan pelanggan
Anda. Re-profiling hanya bisa dilakukan untuk bisnis yang sudah terbukti berhasil. Semakin
berjalan lancar bisnis Anda tentunya seiring dengan keinginan untuk menambah produk, atau
bahkan menambah cabang. Untuk itu Anda perlu memikirkan alternatif permodalan yang
sekiranya dapat membantu Anda untuk mengembangkan usaha Anda. Jangan lupa, bisnis
yang semakin besar tentunya membutuhkan bantuan berupa tambahan orang yang akan
bekerja untuk Anda. Anda juga harus belajar bagaimana tentang merekrut dan memberikan
pelatihan untuk karyawan Anda dan membangun tim Anda. Dari sini, Anda akan mulai
memikirkan administrasi sederhana untuk kepentingan perusahaan Anda. Permasalahan yang
ada pada tangga kedua biasanya ada pada perekrutan karyawan dan bagaimana untuk
menjaga keutuhan tim Anda. Cara termudah adalah dengan memperlakukan karyawan Anda
sebagai “manusia”, atau lebih tepatnya “memanusiakan manusia”. Jika Anda memiliki waktu
luang, Anda bisa mengajak tim Anda untuk sekadar makan malam bersama atau berolahraga
bersama sambil membicarakan kebijakan-kebijakan perusahaan. Bagaimana caranya untuk
melatih karyawan dengan baik? Pelan-pelan saja, tidak usah terburu-buru. Misalnya untuk
suatu posisi, karyawan Anda harus mengerjakan 10 pekerjaan. Tapi, Anda bisa mengajarinya
dengan 2 pekerjaan terlebih dahulu, kemudian ditambah lagi hingga karyawan Anda
menguasai seluruh pekerjaan yang sejak awal memang menjadi job desknya.

3) Systemizing (Mendokumentasikan)
Apa visi misi bisnis Anda? Mungkin Anda akan kebingungan jika pertanyaan tersebut
ditanyakan saat Anda baru di tahap Starting. Sudah pusing memutar otak agar cashflow
lancar dan produk laris, eh malah ditanyakan visi misi. Pasti tidak ada jawabannya. Beda lagi
ketika Anda sudah melewati tangga pertama dan kedua, maka di tangga ketiga ini sudah
waktunya untuk memikirkan soal visi misi perusahaan Anda, struktur organisasi di dalam

9
bisnis Anda, dasar-dasar pembuatan SOP, pembuatan KPI, Sistemasi, bagaimana untuk
merampingkan proses, dan yang terpenting adalah bagaimana caranya untuk memimpin tim
Anda dengan baik.

4) Multiplying (Menduplikasi Kesuksesan)


Sudah tiga tangga dilewati, sekarang Anda sudah berada di tangga keempat yaitu
Multiplying. Pada tahap ini Anda mulai mempelajari etika-etika bisnis, bagaimana
mendistribusikan produk Anda lebih banyak lagi, mempelajari teknologi terbaru, juga
mempelajari jebakan-jebakan hukum yang mungkin Anda hadapi di masa depan. Di tahap ini
Anda sudah bisa memikirkan bagaimana memulai kerjasama yang legal dan memiliki payung
hukum yang jelas. Misalnya saja, Anda memiliki brand yang sudah terkenal dan Anda
membuka kerjasama untuk membuka cabang baru. Maka segalanya akan diatur dengan
sejelas-jelasnya sehingga tidak akan ada perbedaan antar cabang karena semuanya sudah
diatur dengan ketentuan yang berlaku di perusahaan Anda.

5) Investing (Melipatgandakan Manfaat)


Jika pada saat memulai bisnis Anda harus memiliki mindset entrepreneur, maka pada
tangga ke lima ini Anda harus belajar lagi dan mulai memiliki mindset investor. Anda harus
tahu ke mana Anda akan menggunakan uang yang Anda dapatkan dari bisnis agar uang
tersebut tidak sia-sia. Karena perusahaan yang Anda bangun bertahun-tahun bisa hancur
dalam sehari jika Anda tidak bijak dalam menggunakan uang Anda. Di tahap ini Anda akan
mengetahui berapa valuasi bisnis Anda dan ekspansi bisnis apa yang akan Anda pilih. Anda
harus memiliki setidaknya 3 pos investasi, contohnya: Emas, properti, atau reksadana. Bisa
juga Anda menggunakan uang Anda untuk membiayai bisnis-bisnis baru yang terlihat
potensial di masa mendatang. Tidak ada salahnya jika Anda menyisihkan uang Anda untuk
membantu sesama melalui zakat, wakaf, atau pembangunan-pembangunan sekolah/masjid.

Tidak ada patokan waktu berapa lama untuk ada di suatu tangga menuju ke tangga
berikutnya. Semua tergantung dengan bisnis yang Anda jalani. Sederhananya, Anda bisa

10
mengukur di tangga mana bisnis Anda saat ini, dan Anda bisa segera melakukan hal yang belum
Anda lakukan di tahap tersebut. Jika merasa semuanya sudah terpenuhi, Anda bisa melangkah ke
tangga berikutnya.

Sejatinya 5 Tangga Bisnis Ini sangat bermanfaat sebagai panduan bagi pengusaha yang
baru saja mulai ataupun sudah menjalani bisnisnya. Selain itu 5 Tangga Bisnis juga berguna
sebagai panduan para enterpreneuer sudah diposisi tangga manakan mereka sekarang. Jadi,
bisnis Anda sudah di tangga ke berapa?!.

BAB III

11
PENUTUP

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita tarik dari penulisan makalah dan pemaparan materi nara
sumber Ibu Yusy Akmal pada pelaksanaan Field trip Daring yang dilaksanakan oleh Fakultas
Ekonomi Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai pada tanggal 28 April yang lalu adalah unutk
memulai suatu usaha yang utama bukanlah modal yang besar tetapi Passion yang ada dalam
diri kita masing – masing , setelah kita menemukan passion yang ada dalam diri kita asah
dengan berbagai macam pelatihan serta banyak mencari informasi tetang bisnis yang sesuai
dengan passion kita itu dan jangan pernah untuk menunda untuk melakukan bisnis yang kita
senangi, karena passion yang kita punya dalam diri kita dan selalu di asah akan menjadi
senjata kita untuk menghadapi masa depan,
Setelah bisnis kita berjalan kita harus tetap melakukan inovasi dan mengembangkan
bisnis kita dengan melakuikan strategi – strategi bisnis yang jitu, setiap orang memiliki
Passion yang berbeda dan karena itu tentu saja ketertarikan seseorang dengan bisnis berbeda
dengan orang yang lainnya, dan mulailah untuk menjadi Enterpreuner selagi kita muda dan
produktif, agar masa depan menjadi milik kita!.

B. Saran

Untuk inovasi berbisnis dalam masa pandemi, mengembangkan usaha dengan


menggunakan fasilitas internet, market place, dan perdagangan online sangat efektif untuk
meningkatkan bisnis, apalagi bisnis dibidang kuliner, dan perdagangan, tinggal kita
mengembangkan cara promosi iklan dan lebih aktif di media sosial,

DAFTAR PUSTAKA

12
http://lppm.unpam.ac.id/2020/06/11/menumbuhkan-dan-menguatkan-jiwa-wirausaha-
ditengah-pandemi-covid-19-sebuah-upaya-menuju-normal-baru/

https://hot.yukbisnis.com/kenali-bisnis-anda-pahami-5-tangga-bisnis-ini/

https://www.google.com/search?
q=daftar+isi+makalah&safe=strict&tbm=isch&source=iu&ictx=1&fir=y1cdtxRKUMOTaM
%252CnPngkNpMdPDT1M%252C_&vet=1&usg=AI4_-kR27z-
KaYR9G1EIoVgvATueULGW1g&sa=X&ved=2ahUKEwik5ZKS8t_wAhVRWysKHe9eCBUQ9QF6BAg
oEAE&biw=1366&bih=657#imgrc=pNB7K7ZE3J-0IM

13

Anda mungkin juga menyukai