CRITICAL REVIEW
Oleh :
NIM : 2017051067
Kelas : 3C
PRODI S1 AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
SINGARAJA
2021
DATA JURNAL
Untuk memaknai implementasi Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) basis akrual dan
menggali kendala yang dihadapi. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif pada
aparatur pemerintah Kabupaten Blitar. Studi ini menemukan bahwa SAP dimaknai sebagai
sebuah keterpaksaan. Meskipun demikian peneliti juga menemukan bahwa implementasi SAP
juga merupakan suatu berkah bagi para informan. Pada sisi lainnya, beberapa akun masih belum
sesuai dengan kebijakan akuntansi. Hal ini disebabkan oleh masalah penyusunan neraca awal,
perlakuan akun, dan sumber daya manusia yang kurang memadai.
RINGKASAN MATERI
Persiapan dimulai dengan peningkatan kapasitas atau kompetensi sumber daya manusia
(SDM) dengan cara mengikutkan tim penyusun laporan keuangan dalam bimbingan teknis,
workshop, pelatihan terkait dengan standar akuntansi basis akrual. Penelitian-penelitian tersebut
membahas tentang kesiapan dan evaluasi penerapan SAP berbasis akrual. Penelitian ini
sebelumnya banyak melakukan evaluasi kesesuaian pelaksanaan SAP basis akrual dengan
kebijakan akuntansi menurut Peraturan Menteri Keuangan No. 219/2013.
Hal ini digunakan untuk mencari makna penerapan SAP berbasis akrual menurut presepsi
informan yang terlibat dengan persiapan dan implementasi SAP tersebut. SAP basis akrual
diterapkan secara serentak pada penyusunan laporan keuangan tahun 2015. SAP berbasis akrual
yang dimaksud yaitu SAP yang mengatur tentang perlakuan pendapatan operasional
(pendapatan-LO), perlakuan beban (expense), aset, utang, dan ekuitas dalam bentuk laporan
finansial menggunakan basis akrual.
Tujuan penelitian selanjutnya untuk melakukan evaluasi implementasi SAP dengan basis
akrual pada Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Blitar yang mengacu pada
Permendagri No. 64/2013 (implementasi akun) dan menggali kendala yang dihadapi dalam
persiapan dan pelaksanaannya.
Perilaku dan pernyataan ini mempunyai makna yang bervariasi dan dapat
dinterpretasikan dengan berbagai Purwanti, Apakah Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis
Akrual Membawa Berkah
Dilihat dari sisi Sumber Daya Manusia (SDM), kabupaten Blitar mempunyai SDM yang
memiliki cukup pengetahuan di bidang pengelolaan keuangan yaitu di DPKAD yang merupakan
penggerak penerapan akuntansi berbasis akrual. Kabupaten Blitar ini adalah salah satu
pemerintah daerah yang lebih awal menyosialisasikan SAP berbasis akrual kepada pengelola
keuangan di level SKPD ataupun PPKD (DPKAD). Sosialisasi mengenai aturan akuntansi basis
akrual ini dilakukan melalui pelatihan, workshop, dan bimbingan teknis terkait dengan sosialisasi
Peraturan Pemerintah No. No. 71/2010 dan Peraturan Mendagri No. 64/2013.
OPINI
Dari artikel yang sudah saya baca dengan seksama, artikel tersebut sangat mudah
dipahami karena penyampaian materi dalam artikel tersebut sudah sangat jelas dan tidak bertele-
tele dalam penyampaiannya, dan bahasa yang digunakan tetap menggunakan bahasa yang baku
sesuai EYD. Tidak ada pengulangan kata dan kata-kata yang mabigu pada artikel sehingga
materi yang disampaikan tidak terlalu lanjang, singkat namun mudah dipahami bagi para
pembaca.
Namun artikel ini hanya ditunjukan bagi pada akuntan saja karena materi yang terdapat
dalam artikel hanya membahas mengenai Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) di Kota Blitar.
Tidak membahas secara umum.