Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sehubungan dengan disahkannya Undang-Undang Republik Indonesia

Nomor 6 Tahun 2014, Pemerintahan desa diberikan kesempatan besar untuk

mengurus tata pemerintahannya sendiri dan melaksanakan pembangunan desa

serta pengelolaan keuangannya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

dan kualitas hidup desa. Pemerintahan desa sebagai instansi pemerintahan terkecil

juga wajib mempertanggung jawabkan pelaksanaan pengelolaan keuangan

berdasarkan tugas dan fungsinya sesuai dengan perencanaan yang dibahas dan

disetujui oleh pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa.Salah satu

permasalahan yang ada di Indonesia adalah pemerataan pembangunan desa dan

alokasi dana desa, maka dari itupelaporan keuangan sebagai pertanggungjawaban

pemerintah desa tersebut harus dilakukan secara benar dan jelas agar terwujud

transparansi dan akuntabilitas (Undang-undang Republik Indonesia Nomor 6

tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1 Ayat 10).

Seiring dengan adanya peningkatan alokasi dana desa dari tahun ke tahun

tentunya tingkat kecuranganpun (korupsi) semakin besar dan kompetensi sumber

daya manusia utamanya pada bagian bendahara keuangandesa juga harus lebih

ditingkatkan kembali dalam penyajian laporan keuangan desa yang

berkualitas/memenuhi standar akuntansi pemerintah, adapun instrumen-instrumen

yang harus diperhatikan seperti kompetensi pendidikan khusus dan


pelatihan.Mengutip dariIndonesia Corruption Watch (ICW) (2018) berdasarkan

hasil pantauan sejak tahun 2015 hingga Semester I 2018, tercatat sedikitnya sudah

ada 181 kasus korupsi dana desa dengan 184 tersangka korupsi dan nilai kerugian

sebesar Rp.40,6 miliar. Permainan anggaran tentunya bisa terjadi pada saat

perencanaan maupun pencairan, proses yang rawan tersebut, misalnya dapat

terjadi ditingkat kecamatan. Kasus korupsi dana desa ini terjadi karena berbagai

faktor, mulai dari minimnya kompetensi aparat pemerintahan desa, tidak adanya

transparansi dan kurangnya pengawasan. Adapun masalah yang peneliti temukan

di tempat penelitian yaitu Kelurahan, ketika peneliti survey meneliti dan

menemukan bahwa Laporan Keuangan oleh beberapa Kelurahan masih ada yang

belum sesuai dengan prosedur pencatatan Akuntannsi Pemerintahan dan banyak

yang masih belum tentang proses pengerjaan surat pertanggungjawaban (SPJ).

Menurut Undang-Undang nomor 5 tahun tahun 1974 dalam Kansil

(1991:195:196) tentang pokok-pokok pemerintahan di daerah bahwa

pemerintahan desa adalah suatu kegiatan dalam rangka penyelenggaraan

pemerintahan yang dilaksanakan oleh organisasi pemerintahan yang terendah

langsung dibawah camat. Dalam perkembangannya desa-desa ini telah menujurus

ke arah dua pengkategorian:

a. Desa (untuk Kabupaten)

b. Kelurahan (untuk Kota)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014, menjelaskan

bahwa “desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintah, kepentingan

masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan hak

tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem pemerintahan Negara

Kesatuan Republik Indonesia”. Sedangkan “keuangan desa adalah semua hak dan

kewajiban desa yang dapat dinilai dengan uang serta segala sesuatu berupa uang

dan barang yang berhubungan pelaksanaan hak dan kewajiban desa”(Undang-

undang Republik Indonesia Nomor 6 tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1 Ayat 10).

Mengutip dari Tangerangonline.id oleh Hadi Prabowo selaku Sekretaris Jendral

Kementrian Dalam Negeri dengan adanya undang-undang desa, sebetulnya

membantu desa supaya mandri. Terlebih lagi pemerintah sudah memberikan

perhatiannya termasuk dalam pengalokasian dana desa yang begitu bisa dirasakan

manfaatnya.

Menurut Pujanira(2017) Sumber Daya manusia kemampuan yang dimiliki

seseorang pegawai yang berhubungam dengan pengetahuan, keterampilan dan

sikap yang mempengaruhi secara langsung terhadap kinerjanya yang dapat

mencapai tujuan yang diinginkannya. Pada penelitian ini terlihat lebih difokuskan

kepada keterampilan atau skill, dikarenakan sumber daya manusianya dalam

memecahkan tanggungjawab sangat kurang.

Menurut keputusan kepala BKN No.46A. (2007)dalam Sulfiah (2018) ada

3 penunjang keberhasilan suatu sumber daya manusia diantaranya:

1. Pengetahuan, yaitu informasi yang dimiliki seseorang untuk melaksanakan

tugasnya. Pengetahuan umumnya diperoleh seseorang dari pengalaman


yang dimiliki atau diperoleh dari informasi yang disampaikan oleh

seseorang. Pegawai yang memiliki pengetahuan yang cukup dapat

membantu mencapai tujuan dan menetukan keberhasilan pelaksanaan

tugas yang diberikan.

2. Keterampilan, yaitu kecakapan seseorang untuk mampu menggunakan ide

dan pengetahuannya dalam melakukan dan menyelesaikan tanggungjawab

yang diberikan sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

3. Sikap, yaitu respon terhadap tugas yang diberikan. Sikap pegawai yang

mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi adalah bertanggung

jawab atas segala sesuatu yang telah diberikan dengan segala resikonya.

Laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh disiplin ilmu

akuntansi. Sehingga untuk menghasilkan laporan keuangan diperlukan orang-

orang yang berkompeten. Kompetensi sumber daya manusia sangat diperlukan

agar laporan keuangan yang dihasilkan dapat memenuhi karakteristik kualitatif

laporan keuangan. Sehingga laporan keuangan yang dihasilkan dapat berkualitas

dan bermanfaat dalam hal pengambilan keputusan (Kadek Desiana, Dkk. 2014).

Jika pengetahuan dalam akuntansinya belum dapat dipahami tentunya akan sangat

menghambat dalam penyusunan lapoaran keuangannya misalnya ketidak tepatan

waktu pelaporan.

Kantor Kecamatan Cihideung kota Tasikmalaya yaitu sarana dari

Pemerintah yang mempunyai tanggungjawab atau wewenang untuk melayani

masyarakat. Sejarah singkat Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya mengutip

dari artikel www.tasikmalayakota.com pada waktu A.Bunyamin menjabat sebagai


Bupati Tasikmalaya tahun 1976 sampai dengan 1981 tonggak sejarah lahirnya

kota Tasikmalaya dimulai dengan diresmikannya Kota Administratif Tasikmalaya

melalui peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1976 oleh Menteri Dalam Negeri

H. Amir Machmud. Peristiwa ini ditandai dengan penandatangan Prasasti yang

sekarang terletak didepan gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pada waktu

yang sama dilantik pula Walikota Administratif Pertama yaitu Drs. H. Oman

Roosman oleh Gubernur KDH Tingkat I Jawa Barat H. Aang Kunaefi. Pada awal

pembentukannya, wilayah kota Administratif Tasikmalayameliputi 3 Kecamatan

yaitu Cipedes dengan 4 desa, Cihideung dengan 6 desa dan Tawang dengan 5

desa, total jumlah keseluruhan desa sebanyak 15 desa.

Adapun penelitian terdahulu yang dapat penulis jadikan sebagai rujukan

yaitu :

1. Menurut Fifi Sulfiah (2018) dengan judul “Pengaruh Kompetensi

Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Desa di Kecamatan

Arosbaya Kabupaten Bangkalan” dimana hasil penelitiannya

menunjukan kompetensi staf akuntansi berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kualitas laporan keuangan desa di kecamatan

Arosbaya kabupaten Bangkalan.

2. Menurut Akhmad Syarifudin (2014) dengan judul “Pengaruh

Kompetensi SDM dan Peran Audit Intern terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Pemerintah Daerah dengan Variabel Intervening Sistem

Pengendalian Internal Pemerintah (studi empiris pada Pemkab

Kebumen)” dimana hasil penelitiannya menunjukan Kompetensi SDM


tidak berpengaruh signifikan terhadap kualitas LKPD, artinya

meningkatnya variasi kompetensi tidak berpengaruh signifikan

terhadap peningkatan kualitas LKPD. Berdasarkan uraian diatas maka

penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh

Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan

Keuangan Kelurahan Di Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah :

1. Apakah kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap

kualitas laporan keuangan Kelurahan di Kecamatan Cihideung Kota

Tasikmalaya?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka penelitian ini memilki

tujuan untuk :

1. Untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia

terhadap kualitas laporan keuangan Kelurahan di Kecamatan

Cihideung Kota Tasikmalaya.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis
Dapat menambah wawasan dan pengetahuan untuk memperdalam

kembali juga menerapkan teori yang diperoleh ke dalam

praktek/lapangan yang sesungguhnya.

2. Bagi peneliti lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan media

informasi untuk penelitian selanjutnya.

3. Bagi instansi pemerintahan

Lebih memperhatikan peningkatan kompetensi melalui pendidikan

sebagai acuan khusus dan pelatihan dibidang akuntansi, karena seiring

bertambahnya dana desa setiap tahunnya tentunya harus lebih

berkualitas di laporan keuangannya.

1.5 Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini direncanakan akandilakukan selama 6 bulan, dimulai dari

bulan April 2019 sampai dengan bulan September 2019.

Lokasi penelitian ini dilakukan di 6 Kelurahan yang ada di Kecamatan

Cihideung Kota Tasikmalaya, diantaranya:

1. Kelurahan Nagarawangi

2. Kelurahan Tugujaya

3. Kelurahan Cilembang

4. Kelurahan Yudanegara

5. Kelurahan Argasari
6. Kelurahan Tuguraja

Tabel 1.1
Waktu Penelitian
Waktupenelitian/Bulan/Tahun/Minggu
April Mei Juni Juli Agustus September
No Keterangan
2019 2019 2019 2019 2019 2019
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuanjuduldanijin
2 Surveipendahuluan
3 Penyusunan UP
berikutbimbingan
4 Seminar UP
5 PenelitianLapangan
6 PenyusunanSkripsiberikutbi
mbingan
7 SidangSkripsi

Anda mungkin juga menyukai