Abstract
This study aims to test empirically whether the competence of the village government,
the internal control system (ICS), and the accessibility of financial statements affect the
accountability of village fund management. The population of this study was the village
head and village treasurer in the city of Pariaman totaling 110 people. Entire
population became sample of this study. The results showed that the competency of the
village government and Internal Control System had an effect on the accountability of
village fund management while the accessibility of financial statements did not affect
the accountability of village fund management.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah kompetensi pemerintah
desa, sistem pengendalian internal (SPI), dan aksesibilitas laporan keuangan
berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Populasi dari penelitian
ini adalah kepala desa dan bendahara desa se-Kota Pariaman yang berjumlah 110
orang. Sampel pada penelitian ini mengambil seluruh total populasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompetensi dan sistem pengendalian internal berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa. Aksesibilitas laporan keuangan tidak
berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa.
281
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
PENDAHULUAN
282
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
283
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
Teori Stewardship
Stewardship theory adalah teori yang didasarkan pada asumsi filosofis tentang
sifat manusia. Manusia hakikatnya dapat dipercaya, penuh tanggung jawab bila
bertindak, berintegritas dan jujur (Lamo, 2015). Pandangan stewardship bermakna
bahwa manusia sebagai makhluk hidup membutuhkan untuk hidup berkelompok dan
bekerja sama (Prasetyantoko, 2008).
Implikasi teori Stewardship terhadap penelitian ini adalah menjelaskan
keberadaan pemerintah desa (steward) dalam melaksanakan tugas dan fungsi serta
tanggung jawabnya akan mengerahkan semua kemampuan dan keahliannya. Akan
melaksanakan Tupoksinya dengan menjunjung tinggi integritas dan kejujuran sehingga
kesejahteraan masyarakat (principal) dapat dicapai secara maksimal.
Pemerintah desa (steward) dituntut untuk mengimplementasikan good
government governance. Salah satu pilar utamanya adalah akuntabilitas. Akuntabilitas
yang dimaksud pada penelitian ini adalah akuntabilitas dalam pengelolaan dana desa.
284
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
285
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
286
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
287
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
288
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
pengelolaan keuangan yang akuntabel sangat signifikan. Untuk itu implementasi SPIP
di instansi pemerintah diwujudkan dalam bentuk adanya proses perencanaan
pelaksanaan, pengawasan hingga pertanggungjawaban secara efektif, efisien dan
terkendali. Implementasi Sistem pengendalian internal pemerintah bertujuan agar
pengelolaan keuangan dilakukan secara akuntabel dan transparan baik pada pemerintah
pusat dan daerah. Dengan demikian pengelolaan keuangan dapat
dipertanggungjawabkan ke masyarakat luas.
Hasil penelitian terdahulu menyimpulkan bahwa SPIP berpengaruh terhadap
akuntabilitas pengelolaan keuangan. Hasil penelitian Zaini (2013) mendukung hipotesis
yang diajukan bahwa SPIP berpengaruh terhadap pengelolaan keuangan daerah.
Aramide et al., (2015) meneliti efektivitas pengendalian internal terhadap akuntabilitas
keuangan pemerintah daerah di Nigeria. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada
pemerintah daerah sistem pengendalian internal yang efektif meningkatkan
akuntabilitas keuangan pemerintah daerah. Astuti (2016) meneliti pengaruh sistem
pengendalian internal terhadap kualitas laporan keuangan dan implikasinya terhadap
akuntabilitas kinerja akuntabilitas pemerintah pada dinas kota Bandung. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat pengaruh positif sistem pengendalian internal
terhadap akuntabilitas kinerja. Martini et al., (2019) lebih dalam menganalisa dampak
unsur SPIP terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa. Unsur SPIP yang diuji
meliputi lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi
dan komunikasi dan pemantauan terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan desa di
Banyuasin Sumatera Selatan. Hasil penelitian secara parsial dan secara serentak unsur-
unsur SPIP berdampak positif terhadap akuntabilitas pengelolaan keuangan dana desa.
Berdasarkan deskripsi di atas dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Sistem pengendalian internal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas
pengelolaan dana desa.
289
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
METODE PENELITIAN
290
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Tabel 1
Tingkat Pengembalian Kuesioner
Keterangan Total Persentase
Kuesioner yang disebarkan 110 100%
Kuesioner yang kembali 107 97%
Kuesioner yang tidak kembali 3 3%
Kuesioner yang tidak dapat digunakan 30 28%
Kuesioner yang dapat digunakan 77 72%
Sumber: Data diolah
Dari 77 kuesioner yang kembali, 53,2 % responden adalah laki-laki dan 36 atau
46,8 % adalah perempuan. Berdasarkan jabatannya, responden Kepala Desa berjumlah
42,9% , bendahara desa berjumlah 54,5%, serta 2 responden tidak memberi keterangan.
Tabel 2
Hasil Uji Stastistik Deskriptif
Variabel Butir Min Maks Modus Std.Dev
Kompetensi 9 3 5 4 1,552
Sistem Pengendalian Internal 9 3 5 4 1,479
Aksesibilitas Laporan Keuangan 3 1 3 2 1,44
Akuntabilitas
10 3 5 4 1,66
Pengelolaan Dana Desa
Sumber: Data diolah
291
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan uji hipotesis, dilakukan uji kualitas data meliputi uji
validitas dan uji reliabilitas instrumen penelitian. Hasil pengujian validitas dengan uji
Keiser-Meyer-Olkin, diperoleh hasil semua variabel adalah valid dengan nilai Keiser-
Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequnecy (KMO-MSA) diatas 0,5 (KMO>0,5).
Demikian juga dengan uji reliabilitas instrumen berbasis Cronbach Alpha,
memperlihatkan semua butir pernyataan reliabel (> 0.7), sehingga semua butir dapat
digunakan dalam pengujian hipotesis.
Tabel 3
Tabel Hasil Uji Regresi
Prediksi
Variabel Koefisien Sig.
Arah
(Constant) 9.301 0.30
Kompteensi + 0,258 0.008
Sistem Pengendalian Internal + 0,602 0.000
Aksesibilitas Laporan Keuangan + 0,185 0.377
Adj R2 0.493
F test 0.513 0.00
Variabel Dependen : Akuntabilitas Dana Publik
Sumber : Data primer diolah
Pembahasan
292
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
yang merupakan cabang dari psikologi dan sosiologi ini menyatakan eksekutif sebagai
pengelola mempunyai motivasi untuk berbuat yang terbaik bagi kepentingan
organisasi. Pengelola berperan besar untuk mencapai tujuan organisasi. Pada
pemerintahan desa pejabat pemerintah desa merupakan eksekutif yang melaksanakan
pemerintahan desa dan penanggung jawab. Rendahnya kompetensi aparatur desa dapat
menjadi penghalang akuntabilitas pengelolaan dana. Apabila kompetensi sumber daya
manusia desa bermasalah ditambah lagi fungsi monitoring dan evaluasi atas
pengelolaan dana desa kurang efektif dapat mengakibatkan penggunaan dana desa tidak
sesuai dengan alokasi peruntukannya. Dengan demikian akuntabilitas pengelolaan dana
desa belum memenuhi asas pertanggungjawaban yang diharapkan.
Dalam accountability framework, faktor individu dalam hal ini kompetensi yang
dimiliki pengelola dana desa merupakan faktor penting dalam meningkatkan
akuntabilitas. Kompetensi aparatur di pemerintahan desa dipandang masih rendah
untuk mengelola alokasi dana desa yang nilainya cukup besar Widyatama et.al (2017).
Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa penelitian terdahulu. Penelitian Subroto
(2009) menyimpulkan bahwa kompetensi sumber daya aparatur desa yang rendah
menjadi faktor penghambat pengelolaan dana desa yang akuntabel. Pernyataan serupa
juga dilaporkan dalam penelitian Fajri (2015), Irma (2015), dan Makalalag (2017) yang
menjelaskan bahwa pengelolaan keuangan desa masih mengalami kendala disebabkan
rendahnya kapasitas sumber daya manusia di desa itu sendiri. Kesimpulan tentang
kompetensi menjadi salah satu penyebab rendahnya akuntabilitas didukung oleh hasil
penelitian Mada (2017) yang membuktikan bahwa semakin tinggi kompetensi aparat
pemerintah desa maka semakin tinggi akuntabilitas pengelolaan keuangan desa, namun
penelitian Widyatama (2017) menemukan hasil yang berbeda dimana hasil penelitian
tidak mendukung hipotesis yang menyatakan kompetensi berpengaruh positif terhadap
akuntabilitas.
Hipotesis kedua menguji pengaruh sistem pengendalian internal terhadap
akuntabilitas pengelolaan dana desa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa sistem
pengendalian internal berpengaruh positif terhadap akuntabilitas pengelolaan dana
desa. Temuan ini mengindikasikan dengan diimplementasikannya sistem pengendalian
internal, organisasi akan melakukan kegiatan yang efektif dan efisien, memiliki
keandalan pelaporan keuangan dan pengamanan aset yang memadai sehingga
organisasi akan mempunyai keyakinan atas tercapainya tujuan organisasi. Evaluasi dan
perbaikan pengendalian internal melalui pengawasan inspektorat ditujukan untuk
meningkatkan akuntabilitas (Aikins, 2011). Temuan penelitian ini mempertegas hasil
penelitian Wardana (2016) dan Astuti (2016) yang menyatakan semakin baik
pengendalian internal yang diimplementasikan dalam penyelenggaraan organisasi maka
akan semakin akuntabel pengelolaan keuangan.
Hasil penelitian ini sesuai dengan maksud diwajibkannya implementasi sistem
pengendalian internal pemerintah pada semua instansi pemerintah baik di tingkat pusat
maupun daerah. Tujuan implementasi SPIP untuk memberi keyakinan tercapainya
tujuan penyelenggaraan negara dengan efektif dan efisien, pelaporan keuangan yang
andal, pengamanan aset negara dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.
Apabila SPIP diterapkan dengan baik dan benar maka pengelolaan keuangan negara,
daerah dan desa akan dilaksanakan dengan jujur dan taat pada regulasi sehingga
akuntabilitas pengelolaan keuangan publik akan meningkat. Penyelewengan terhadap
dana desa tidak akan terjadi dan momentum dana desa yang diserahkan pengelolaan
kepada pemerintah desa akan dapat mencapai tujuannya yaitu mempercepat
293
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
Simpulan
Dengan diimplementasikannya UU no 14 tentang desa, akuntabilitas
pengelolaan keuangan desa menjadi isu yang penting. Hal itu mengingat alokasi dana
desa yang dikucurkan pemerintah nilainya terbilang cukup besar. Literatur penelitian
akuntabilitas dana desa, beberapa variabel yang diduga mempengaruhi akuntabilitas
meliputi aksesibilitas, kompetensi, sistem pengendalian internal, penyajian laporan
keuangan dan sistem akuntansi keuangan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji 3
variabel yang diduga mempengaruhi akuntabilitas dana desa di kota Pariaman yaitu
kompetensi, sistem pengendalian internal dan aksesabilitas. Hasil penelitian
menemukan bahwa variabel kompetensi dan sistem pengendalian internal berpengaruh
terhadap akuntabilitas pengelolaan dana desa, sedangkan aksesibilitas tidak
berpengaruh terhadap akuntabilitas.
Keterbatasan
Penelitian ini dilakukan di lingkup kota pariaman. Jumlah populasi yang
menjadi target responden 110 orang yang terdiri dari 55 kepala desa dan 55 bendahara
desa. Jumlah kuesioner yang dapat diolah hanya berasal dari 77 responden. Meskipun
294
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
tingkat pengembalian 97 % namun tidak semua kuesioner yang kembali dapat diolah.
Terdapat 28% kuesioner yang kembali tidak dapat diolah karena banyak item
pernyataan yang tidak diisi responden.
DAFTAR PUSTAKA
Aikins, Stephen K. 2011. An Examination of Government Internal Audit’s Role in
Improving Financial Performance. Journal of Public Finance and
Management, 11 (4): 306-337.
Aramide, Sanusi F. dan Mustapha M.B. 2015. The Effectiveness of Internal Control
System and Financial Accountability at Local Government Level in Nigeria.
International Journal of Research in Businees Management (IMPACT:
IJRBM)
Astuti, Y. 2016. Pengaruh Sistem Pengendalian Intern terhadap Kualitas Laporan
Keuangan dan Implikasinya Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (Survei Pada Dinas Kota Badung) . Elib. Universitas Komputer
Indonesia.
Aziz, Nyimas Latifah Letty, dan R. Siti Zuhro. 2018. Politik Pengelolaan Dana
Otonomi Khusus Dan Istimewa. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Azizah, Nur, Junaidi, dan Achdiar Redy Setiawan. 2015. Penyajian Laporan Keuangan,
Aksesibilitas Laporan Keuangan, dan Sistem Pengendalian Internal
Pemerintah sebagai Determinan Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan
Keuangan Daerah. Jurnal Riset dan Aplikasi: Akuntansi dan Manajemen.
Bastian, Indra. 2003. Audit Sektor Publik. Jakarta: Visi Global Media.
Cheng, R.H., H.E. John., C. Susan,. dan K. Fall. 2002. Educating Government
Financial Managers: University collaboration between business.
Davis, J. H., Schoorman, F. D., & Donaldson, R. (1997). Toward a Stewardship Theory
of Management. Academy of Management Review, 22(1), 20-47.
Fauziyah, Reza M. dan Nur H. 2017. Pengaruh Penyajian dan Aksesibilita Laporan
Keuangan Daerah Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah.
Jurnal ilmu dan Riset Akuntansi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia
(STIESIA) Surabaya
Fajri, Rahmi. 2015. Akuntabilitas Pemerintah Desa pada Pengelolaan Alokasi Dana
Desa (ADD) (Studi pada Kantor Desa Ketindan, Kecamatan Lawang,
Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi Publik (JAP). Vol.3, No.7,
Hal.1099-1104.
Irma, Ade. 2015. Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan
Dolo Selatan Kabupaten Sigi. e-Jurnal Katalogis. Vol.3, No.1, Hal.121-137.
Jorge,S.M., P. MouraeSá,. A.F. Pattaro,. dan R.P. Lourenço. 2011. Local Government
Financial Transparency In Portugal And Italy: A Comparative Exploratory
Study On Its Determinants. Paper presented at 13 Biennial CIGAR
Conference, 9–10 June, Ghent, Belgium.
295
Media Riset Akuntansi, Auditing & Informasi Vol. 20 No.2 September 2020
Kadir, Y., & Moonti, R. M. (2018). Pencegahan Korupsi Dalam Pengelolaan Dana
Desa. Jurnal IUS: Kajian Hukum Dan Keadilan, 6(3), 434–442.
Kusuma, Riyani. 2014. Laporan Keuangan. Jakarta.
(http://riyanikusuma.wordpress.com/2014/04/30/laporan-keuangan–
transparan–melindungi– investor-dan-meningkatkan-kualitas-pasar/)
Kompri. 2017. Standarisasi Kompetensi Kepala Sekolah: Pendekatan Teori untuk
Praktik Profesional. Jakarta: Kencana
Indonesia Corruption Watch. 2018. Outlook Dana Desa 2018.Potensi Penyalahgunaan
Anggaran Desa di tahun politik.
Kanisius. 2003. Time Management. Yogyakarta: Penerbit Kanisius (Anggota IKAPI)
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi. 2015. Indeks
Desa Membangun 2015. Jakarta: Kementerian Desa, Pembangunan Daerah
Tertinggal, dan Transmigrasi.
Lamo, Achmad. 2015. Corporate Social Respobility dalam Perspektif
Governance.Yogyakarta: CV. Budi Utama
Mada, Sarifudin, Lintje Kalangi dan Hendrik Gamliel. 2017. Pengaruh Kompetensi
Aparat Pengelola Dana Desa, Komitmen Organisasi Pemerintah Desa, dan
Partisipasi Masyarakat Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di
Kabupaten Gorontalo. Program Magister Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Sam Ratulangi
Mahsun, Mohammad. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta: BPFE.
Makalalag, Astri Juainita. 2017. Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa di Kecamatan
Kotamobagu Selatan Kota Kotamobagu. Jurnal Riset Akuntansi dan Auditing
“Goodwill”. Vol. 8, No. 1. Hal.149-158.
Mardiasmo. 2002. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Penerbit ANDI
Mardiasmo. 2005. Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Martini. R, Lianto. N, Hartati. S, Zulkifli. 2019. Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah atas Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Dana Desa di
Kecamatan Sembawa. Jurnal Akademi Akuntansi. Volume 2 No 1.
Mulyana, Budi. 2006. Pengaruh Penyajian Neraca Daerah dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan Terhadap Transparansi dan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan
Daerah. Jurnal Akuntansi Pemerintah.
Mustofa, Anies Iqbal. 2012. Pengaruh Penyajian dan Aksesibilitas Laporam Keuangan
Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Pemalang.
Universitas Negeri Semarang. ISSN 2252-6765.
Nasution, Iqbal Saufi., 2009. The Effect of SKPD Balance Sheet Disclosure And
Accesibility SKPD Financial Report To Tranparency and Accountability
Regional Financial Management In North Sumatra., Thesis, Faculty of
Economics and Accounting, University of North Sumatra.
Nurlaili. 2016. Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan dan Aksesibilitas Laporan
Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi pada
SKPD Kabupaten Bengkalis. Jurnal Akuntansi Universitas Riau
Prasetyantoko, A. 2008. Coporate Governance: Pendekatan Institusional. Jakarta. PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Romney, Marshal B dan Paul John Steinbart. 2014. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi
ketigabelas, Diterjemahkan oleh Kikin Sakinah, Nur Safira dan Novita
Puspasari, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
296
Pengaruh Kompetensi Pemerintah Desa, Sistem Pengendalian Internal, dan
Aksesibilitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
297