ABSTRACT
The purpose of study was to determine the effect of human resource competence, internal control system
on the quality of village government financial reports mediated by the influence of accountability in Tanjung
and Murung Pudak sub-districts.
This type of research is research. Type of research is quantitative causality research. Causality approach
is examine the cause-and-effect relationship between two or more variables. Causal research explains the
effect of changes in value of a variable on the variation of value of another variable. The data analysis
technique used is PLS (Partial Least Square) with the help of SmartPLS Ver 3 For Windows.
The results show that Human Resource Competence has an effect on Quality of Village Government
Financial Reports. On Accountability. Internal control systems affect accountability Regency. The Influence of
Human Resource Competence on Accountability in Tanjung and Murung Pudak Districts, Quality of
Government Financial Reports Village Handling Mediates Effect Internal Control System on Accountability in
Tanjung Subdistrict and Murung Pudak District.
Keywords: Human Resources Competence, Internal Control System, Quality of Financial Reports, Accountability
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem
Pengendalian Internal terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa Dimediasi Pengaruh Akuntabilitas pada
Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak.
Jenis Penelitian adalah penelitian kausalitas kuantitatif. Pendekatan kausalitas yaitu meneliti hubungan sebab-
akibat antara dua variabel atau lebih. Penelitian kausal menjelaskan pengaruh perubahan variasi nilai dalam suatu variabel
terhadap variasi nilai variabel lain. Teknik analisis data yang digunakan adalah menggunakan PLS dengan bantuan
SmartPLS Ver 3 For Windows.
Hasil penelitian menunjukan Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
Keuangan Pemerintahan Desa, Sistem Pengendalian Internal berpengaruh terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintahan Desa, Kompetensi SDM berpengaruh Terhadap Akuntabilitas, Sistem pengendalian Internal berpengaruh
terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak, Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintahan Desa berpengaruh terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak, Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintahan Desa Memediasi Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan
Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak, Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa Memediasi Pengaruh Sistem
pengendalian Internal terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak.
Kata kunci: Kompetensi Sumber Daya Manusia, Sistem pengendalian Internal, Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintahan Desa, Akuntabilitas
Kompetensi SDM 0,685 Valid Berdasarkan sajian data di atas, dapat diketahui
Sistem pengendalian internal 0,711 Valid bahwa nilai cronbach alpha dari masing-masing
variabel penelitian > 0,7. Dengan demikian hasil ini
Kualitas leporan keuangan 0,774 Valid dapat menunjukkan bahwa masing-masing variabel
pemerintahan desa penelitian telah memenuhi persyaratan nilai cronbach
alpha, sehingga dapat disimpulkan bahwa keseluruhan
Akuntabilitas 0,667 Valid variabel memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi.
Kesimpulan untuk analisis outer model dalam
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa nilai AVE
penelitian ini adalah semua indikator telah memenuhi
(Average Variance Extracted) untuk semua konstruk
kaidah validitas dan reliabilitas sehingga dapat
memiliki nilai >0,50. Oleh karena itu tidak ada
dilanjutkan dengan analisis inner model.
permasalahn convergent validity pada model yang diuji
Analisis Model Struktural (Inner Model)
Uji Reliabilitas Instrumen
1. Nilai R square (R2)
1. Composite Reliability
Nilai R square adalah ukuran proporsi variasi
Setelah menguji validitas konstruk, pengujian
nilai variabel yang dipengaruhi yang dapat dijelaskan
selanjutnya adalah uji reliabilitas konstruk yang diukur
oleh variabel yang mempengaruhinya. Jika dalam
dengan Composite Reliability (CR) dari blok indikator
sebuah penelitian menggunakan lebih dari dua variabel
yang mengukur konstruk CR digunakan untuk
bebas maka digunakan r-square adjusted (adjusted R2).
menampilkan reliabilitas yang baik. Suatu konstruk
Nilai r square adjusted adalah nilai yang selalu lebih
dinyatakan reliabel jika nilai composite reliability >
kecil dari r square. Nilai R2 mendekati 1, dengan
0.6. Menurut Hair et al. (2014) koefisien composite
kriteria batasan nilai dibagi menjadi 3 klasifikasi yaitu
reliability harus lebih besar dari 0.7 meskipun nilai 0.6
(Jamal Maulana Hudin, Yusti Farlina & Denny
masih dapat diterima. Namun, uji konsistensi internal
Pribadi, 2018):
tidak mutlak untuk dilakukan jika validitas konstruk
1. Jika nikai R2 = 0,67 Model adalah substansi (kuat)
telah terpenuhi, karena konstruk yang valid adalah
2. Jika nikai R2 = 0,33 Model adalah moderate
yang reliabel, sebaliknya konstruk yang reliabel belum
(sedang)
tentu valid.
3. Jika nikai R2 = 0,19 Model adalah lemah (buruk)
Tabel-2 Nilai Composite Reliability
Dalam penelitian ini digunakan nilai r-square
Variabel Composit Keterangan
adjusted (adjusted R2), karena memiliki lebih dari dua
e variabel bebas.
Reliabilit Tabel-15 Hasil Uji R-Square
y
Kompetensi SDM 0,915 Realibel Nilai Keterangan
Sistem pengendalian 0,881 Realibel R-
Square
internal
Kompetensi SDM, Kualitas 0.780 Subtansi
Kualitas leporan keuangan 0,932 Realibel Laporan Keuangan (Kuat)
pemerintahan desa Pemerintahan Desa dan
Akuntabilitas 0,889 Realibel Akuntabilitas
Berdasarkan tabel diatas Bahwa hasil pengujian Sistem Pengendalian Internal,
composite reliability menunjukkan nilai > 0.6 yang Kualitas Laporan Keuangan Subtansi
0.579
berarti semua variabel dinyatakan reliabel Pemerintahan Desa dan (Kuat)
2. Cronbach Alpha Akuntabilitas
Uji realibilitas dengan composite reability di atas Sumber: Data Diolah, 2022
dapat diperkuat dengan menggunakan nilai cronbach
alpha. Suatu variabel dapat dinyatakan reliabel atau
Dari tabel diatas, nilai R-Square variabel kualitas GoF =√[{(0,685+0,711+0,774 +0,667)/4}x
laporan keuangan pemerintahan desa sebesar 0,780. {(0.780 +0,579)/2}]
Angka hasil R-Square ini dapat dijelaskan bahwa GoF = √ [{2,837/4} x {1,359/2}]
pengaruh variabel terhadap variabel kualitas laporan GoF = √ 709,25 x 679,5
keuangan pemerintahan desa memberi nilai sebesar GoF = √ 481,935
0,780 yang dapat diintepretasikan bahwa nilai ini GoF = 21,95
terkategori kuat, sehingga dapat disimpulkan bahwa Hasil perhitungan GoF tersebut menunjukkan
kompetensi SDM ,kualitas laporan keuangan nilainya sebesar 21,95 maka hal mengacu pada kriteria
pemerintahan desa dan akuntabilitas memberikan kuat lemahnya model pengukuran melalui Goodness
pengaruh dengan variabel dependen sebesar 78% of Fit (GoF) menurut (Lathan & Ghozali, 2015:88),
Variabel akuntabilitas sebesar 0,579. Angka hasil model ini tergolong ke dalam model yang kuat.
R-Square ini dapat dijelaskan bahwa pengaruh variabel
terhadap variabel Akuntabilitas memberi nilai sebesar Pengujian Hipotesis
0,579 yang dapat diintepretasikan bahwa nilai ini Pengujian Hipotesis dilakukan berdasarkan hasil
terkategori moderate, sehingga dapat disimpulkan pengujian Inner Model (model struktural) yang meliputi
bahwa sistem pengendalian internal, kualitas laporan output r-square, koefisien parameter dan t-statistik. Untuk
keuangan pemerintahan desa dan akuntabilitas melihat apakah suatu hipotesis itu dapat diterima atau
memberikan pengaruh dengan sebesar 57,9%. ditolak diantaranya dengan memperhatikan nilai
2. Nilai Q2 signifikansi antar konstrak, t-statistik, dan p-values.
Merupakan pengukur seberapa baik observasi Pengujian hipotesis penelitian ini dilakukan dengan
yang dilakukan memberikan hasil terhadap model bantuan software SmartPLS (Partial Least Square) 3.0.
penelitian. Nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2) Nilai-nilai tersebut dapat dilihat dari hasil bootstrapping.
berkisar antara 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Semakin Rules of thumb yang digunakan pada penelitian ini adalah
mendekati 0 nilai Q-Square Predictive Relevance (Q2), t-statistik >1,96 dengan tingkat signifikansi p-value 0,05
memberikan petunjuk bahwa model penelitian semakin (5%) dan koefisien beta bernilai positif. Nilai pengujian
tidak baik, sedangkan sebaliknya semakin menjauh hipotesis penelitian ini dapat ditunjukan pada Tabel
dari 0 (nol) dan mendekat ke nilai 1 (satu), ini berarti dibawah ini dan untuk hasil model penelitian ini dapat
model penelitian semakin baik. Kriteria kuat lemahnya digambarkan seperti tampak pada gambar berikut:
model diukur berdasarkan Q-Square Predictive 1. Pengaruh Langsung (Direct Effect)
Relevance (Q2) menurut Latan dan (Ghozali, 2015: Hipotesis akan diterima jika nilai t-statistik >1,96
80). atau tingkat signifikansi p-value < 0,05 (5%) dengan
Q2 = 1 – (1 – R12) (1 - R22) … (1 – Rp2) koefisien bernilai positif. Berikut ini merupakan nilai
Q2 = 1 - (1-0,780) x (1-0,579) dari pengaruh langsung hasil bootstrapping.
= 1 – (0,22 x 0,421) Tabel-16 Pengaruh Langsung
= 1 – 0,524
= 0,92
Hasil perhitungan dapat diketahui nilai Q2
sebesar 0.92 yang artinya besarnya keberagaman dari
data hasil penelitian dapat dijelaskan oleh model
struktural yang dikembangkan dalam penelitian ini
adalah sebesar 92%, maka dapat di simpulkan 8% di
pengaruhi oleh faktor lain yang tidak di teliti dalam
penelitian ini. Berdasarkan hasil ini, model struktural
2. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect)
pada penelitian telah memiliki Q-Square Predictive
Peran intervening juga dapat dilihat dari
Relevance (Q2) model kuat sesuai dengan pendapat
signifikansi efek tidak langsung, berikut ini merupakan
ghozali (2015:18).
nilai dari pengaruh tidak langsung hasil bootstrapping.
3. Nilai GoF
Merupakan pengukuran ketepatan model secara Tabel-17 Pengaruh Tidak Langsung
keseluruhan, karena dianggap merupakan pengukuran
tunggal dari pengukuran outer model dan pengukuran
inner model. Nilai pengukuran berdasarkan Goodness
of Fit (GoF) memiliki rentang nilai antara 0 (nol)
sampai dengan 1(satu). Nilai Goodness of Fit (GoF)
yang semakin mendekati 0 (nol), menunjukkan model
semakin kurang baik, sebaliknya semakin menjauh dari
0 (nol) dan semakin mendekat 1 (satu), maka model
semakin baik. Kriteria kuat lemahnya model Analisis Pengaruh Variabel Penelitian
berdasarkan pengukuran Goodness of Fit (GoF) Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh
menurut (Lathan & Ghozali, 2015:88), adalah sebagai Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan
berikut: 0,36 (GoF large), 0,25 (GoF medium), dan Desa pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan
0,10 (GoF small ). Adapun rumusan untuk mengukur Murung Pudak Kabupaten Tabalong
kuat lemahnya model berdasarkan Goodness of Fit Diketahui pengaruh langsung Kompetensi SDM
(GoF), adalah: terhadap kualitas laporan keuangan pemerintahan desa X1
GoF = √ (AVE x R2) -> Y T Statistik 5,972 < 1,96 selain itu memiliki nilai
0,000 lebih kecil dari 0,05 dengan demikian Kompetensi Justifikasi yang mungkin dapat menjelaskan
SDM berpengaruh secara langsung terhadap kualitas ketidakmampuan sistem pengendalian internal
laporan keuangan pemerintahan desa. Maka hipotesis pada memoderasi kompetensi sumber daya manusia terhadap
penelitian ini di terima. kualitas laporan keuangan pemerintahan desa adalah
Suatu organisasi membutuhkan sumber daya karena pegawai pemerintah desa Kecamatan Tanjung dan
manusia sebagai pelaksana atau penggerak untuk Kecamatan Murung Pudak yang terlibat langsung dalam
mencapai tujuan organisasi. Sumber daya manusia proses menyusun laporan keuangan pemerintahan desa
merupakan aspek yang penting dalam sebuah organisasi. banyak yang bukan berlatar belakang pendidikan
Jika suatu organisasi mempunyai sumber daya manusia akuntansi serta masih kurangnya pembinaan yang
yang berkompeten, maka organisasi tersebut dengan dilakukan pemerintahan setempat. Pegawai dengan latar
mudah mencapai tujuannya. Apabila sumber daya manusia belakang akuntansi umumnya memiliki pemahaman yang
yang melaksanakan tugas tidak berkualitas, maka akan lebih baik tentang laporan keuangan dibandingkan
menimbulkan hambatan dalam pelaksanaan fungsi dalam pegawai berlatar belakang nonakuntansi. Kondisi ini
organisasi. Pengertian kompetensi menurut Wibowo kemungkinan yang menyebabkan sistem pengendalian
(2014:271) kompetensi adalah suatu kemampuan untuk internal tidak memoderasi pengaruh kompetensi sumber
melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan
yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta pemerintahan desa Kecamatan Tanjung dan Kecamatan
didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan Murung Pudak.
tersebut. Menurut Dr. H. Burhanuddin Yusuf, M.M., Dengan adanya Peraturan Pemerintah nomor 60
(2015) sumber daya manusia didefinisikan sebagai tahun 2008 menjelaskan bahwa pemerintah harus
individu yang merancang dan memproduksi keluaran melakukan penelusuran latar belakang calon pegawai
dalam rangka pencapaian strategi dan tujuan yang telah dalam proses rekrutmen sehingga ditempatkan sesuai
ditetapkan oleh organisasi. Tanpa Individu yang memiliki dengan bidangnya masing-masing dan melakukan
keahlian atau potensi, maka mustahil bagi organisasi untuk pelatihan serta pembinaan demi meningkatkan kompetensi
mencapai tujuannya. Teori stewardship menjelaskan pegawai dibidangnya. Sumber daya manusia akan
eksistensi Kepala Desa dan Pelaksana Teknis Pengelolaan melakukan pekerjaan dengan baik jika ditempatkan pada
Keuangan Desa (PTPKD) yang terdiri dari Sekretaris dibidangnya. Pengelolaan keuangan pemerintahan desa
Desa, Bendahara Desa, dan Kepala Seksi sebagai steward harus menempatkan sumber daya manusia sesuai dengan
(pengelola) keuangan desa sebagai kompetensi sumber latar belakang pendidikannya. Pelatihan juga harus
daya manusia yang dapat dipercaya dan bertindak sesuai dilakukan oleh pemerintah setempat demi meningkatkan
dengan kepentingan publik dengan melaksanakan tugas kompetensi. Untuk meningkatkan kompetensi pegawai
dan fungsinya dengan tepat untuk kesejahteraan dibutuhkan sistem pengendalian internal yang memadai.
masyarakat. Pemerintah desa setelah melaksanakan Sistem pengendalian internal yang memadai dapat
tugasnya harus membuat laporan pertanggungjawaban. berperan dalam memaksimalkan kompetensi sumber daya
Laporan pertanggungjawaban tersebut harus manusia. Hal tersebut berupa pelatihan yang diperlukan
akuntabel dan transparan sebagai bukti bahwa untuk mempertahankan kompetensi sumber daya manusia
pemerintahan desa telah melaksanakan tugas dan dari ilmu yang kian hari semakin berkembang.
fungsinya. Hasil penelitian ini didukung oleh oleh Mada et Sehingga dari sistem pengendalian internal mampu
al. (2017) mengenai variabel kompetensi sumber daya memaksimalkan sumber daya manusia dalam
manusia menyatakan bahwa terdapat pengaruh positif dan meningkatkan kualitas laporan keuangan pemerintahan
signifikan antara faktor kompetensi sumber daya manusia desa. Penelitian ini tidak mendukung teori stewardship.
terhadap akuntabilitas laporan dana desa di Kabupaten Teori tersebut didesain bagi para peneliti untuk menguji
Gorontalo. Peneitian tersebut diperkuat dengan penelitian situasi dimana para eksekutif dalam perusahaan sebagai
yang dilakukan oleh Yudianto & Sugiarti (2017) yang pelayan dapat termotivasi untuk bertindak dengan cara
menyatakan bahwa faktor kompetensi sumber daya terbaik pada prinsipalnya. Dari teori tersebut dapat
manusia berpengaruh terhadap akuntabiitas laporan dana menjelaskan pemerintah sebagai steward akan
desa di Kabupaten Karawang. Senada dengan peneitian meningkatkan kompetensi pegawai sebagai upaya yang
tersebut, Supadmi & Suputra (2018) menyatakan bahwa terbaik untuk diberikan kepada masyarakatnya sebagai
kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan principal. Berdasarkan hasil jawaban responden
signifikan terhadap akuntabilitas laporan dana desa di kota menunjukkan bahwa pemerintahan desa Kecamatan
Denpasar. Eksistensi Kepala Desa dan Pelaksana Teknis Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak masih kurang
Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) sebagai steward dalam hal proses penyeleksian dan penempatan sumber
(pengelola) keuangan desa sebagai kompetensi daya manusia (perangkat desa) yang memiliki kompetensi
sumberdaya manusia yang dapat dipercaya dan bertindak di bidang akuntansi untuk proses penyusunan laporan
sesuai dengan kepentingan public dengan melaksanakan keuangan pemerintahan desa, meskipun mungkin
tugas dan fungsinya dengan tepat untuk kesejahteraan pemerintah dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat. Jadi pemerintahan desa yang memiliki dan Desa telah banyak memberikan pelatihan, akan tetapi
kompetensi tinggi maka akuntabilitas laporan perangkat desa akan tetap kesulitan dalam memahami
pertanggungjawaban juga tinggi. materi pelatihan tersebut dikarenakan tidak adanya dasar
Sistem Pengendalian Internal berpengaruh Terhadap ilmu dari pendidikan akuntansi Maka dari itu dibutuhkan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa pada sistem pengendalian internal dalam mengelola sumber
Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak daya manusia agar ditempatkan sesuai dengan bidangnya
Kabupaten Tabalong
Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh pengelola dana desa harus memiliki komitmen yang tinggi
Terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan terhadap organisasi untuk memenuhi kewajibannya dalam
Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong memberikan pelayanan kepada masyarakat, sejalan pula
Pengelolaan keuangan pemerintahan desa tidak dengan teori komitmen organisasi yang menjabarkan
terlepas dari akuntabilitas yang secara umum diartikan bahwa semakin tinggi komitmen organisasi individu akan
sebagai sebuah bentuk kewajiban untuk memengaruhi tingkat kecepatan kerja yang dimilikinya.
mempertanggungjawabkan sebuah keberhasilan atau Dengan kecepatan dan ketepatan bekerja akan
kegagalan pelaksanaan organisasi dalam mencapai sasaran memengaruhi laporan pertanggungjawaban yang diberikan
yang telah diterapkan untuk periode-periode sebelumnya kepada masyarakat sebagai prinsipal (Mada et al., 2017).
yang dilakukan secara periodik (Mustofa, 2012). Sistem Pengendalian Internal berpengaruh Terhadap
Akuntabilitas dalam pemerintahan desa sangat penting Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan
karena merupakan salah satu bentuk media Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong
pertanggungjawaban pemerintahan desa sebagai entitas Menurut Nurillah (2014) Sistem pengendalian
yang mengelola dana desa. Pengelolaan keuangan desa internal terdiri atas kebijakan dan prosedur yang
yang akuntabel merupakan pengelolaan keuangan yang digunakan dalam mencapai sasaran dan menjamin atau
bisa dipertanggungjawakan mulai dari kegiatan menyediakan informasi keuangan yang andal, serta
perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, hingga laporan menjamin ditaatinya hukum dan peraturan yang berlaku.
keuangan desa. Jika sebuah organisasi mempunyai sistem pengendalian
Terwujudnya akuntabilitas merupakan tujuan utama internal yang baik, maka organisasi tersebut tidak akan
dari reformasi sektor publik. Demi terwujudnya laporan mengalami kekacauan dalam melaksanakan tugasnya.
laporan dana desa yang akuntabel, banyak aspek atau Fungsi sistem pengendalian internal dapat membantu
faktor yang mempengaruhi, di antaranya yaitu kompetensi sumber daya manusia untuk mengetahui batasan-batasan
sumber daya manusia dan partisipasi masyarakat. Teori dan hak-hak dalam bekerja serta teknologi informasi yang
stewardship menjelaskan eksistensi Kepala Desa dan bisa dimanfaatkan untuk membantu pekerjaan tersebut.
Pelaksana Teknis Pengelolaan Keuangan Desa (PTPKD) Sistem pengedalian internal pemerintah di Indonesia
yang terdiri dari Sekretaris Desa, Bendahara Desa, dan diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008
Kepala Seksi sebagai steward (pengelola) keuangan desa tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP)
sebagai kompetensi sumberdaya manusia yang dapat mendefinisikan sistem pengendalian internal pemerintah
dipercaya dan bertindak sesuai dengan kepentingan publik adalah proses yang integral pada tindakan dan kegiatan
dengan melaksanakan tugas dan fungsinya dengan tepat yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan
untuk kesejahteraan masyarakat. Pemerintah desa setelah seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan yang
melaksanakan tugasnya harus membuat laporan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui
pertanggungjawaban. kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan laporan
Laporan pertanggungjawaban tersebut harus keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
akuntabel dan transparan sebagai bukti bahwa pemerintah peraturan perundang-undangan.
desa telah melaksanakan tugas dan fungsinya. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa
Akuntabilitas merupakan salah satu faktor terkait erat berpengaruh terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan
dengan instrumen untuk kegiatan kontrol terutama dalam Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten
hal pencapaian hasil pada pelayanan publik dan Tabalong
menyampaikannya secara transparan kepada masyarakat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
(Arifiyadi, 2008). Laporan keuangan yang akuntabel dan Akuntabilitas akan berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
transparan dapat terwujud dengan adanya kontrol dalam Keuangan Pemerintahan Desa, karena rasa tanggungjawab
pembuatan laporan keuangan tersebut, yaitu dengan sistem atau akuntabilitas yang ada dalam diri seorang pegawai
pengendalian internal sesuai dengan PP No. 60 Tahun akan membuatnya berusaha menyelesaikan kewajibannya
2008 tentang Sistem Pengendalian Internal Pemerintah seoptimal mungkin dan mempertanggungjawabkan semua
(SPIP). Pemerintah desa dapat mengarahkan semua tindakan dan keputusan yang diambil kepada
kompetensi dan keahliannya dalam mengefektifkan lingkungannya. “Orang dengan akuntabilitas tinggi
pengendalian intern untuk dapat menghasilkan laporan mencurahkan usaha (daya pikir) yang lebih besar
informasi keuangan yang berkualitas sebagai bentuk dibanding orang dengan akuntabilitas rendah ketika
pelayanan yang baik kepada masyarakat Pamong desa menyelesaikan pekerjaan” Mardisar dan Sari (Cloyd;
sebagai steward (pihak yang bertanggungjawab) atas 2007).
pengelolaan keuangan desa kepada principal (masyarakat) Penyajian laporan keuangan yang disusun oleh
dimana pertanggungjawaban kepada masyarakat sebagai pemerintahan desa harus berisi pertanggungjawaban
bentuk pertanggungjawaban horizontal sedangkan pelaksanaan kinerja yang telah direalisasikan. Dimana
pertanggungjawaban kepada pemerintahan diatasnya pertanggungjawaban tersebut akan membuat masyarakat
merupakan bentuk pertanggungjawaban vertikal. yakin dengan kinerja pemerintah, sehingga dengan adanya
Masyarakat sebagai principal berhak meminta akuntabilitas yang tinggi dalam penyusunan laporan
pertanggungjawaban atas apa yang telah di kerjakan di keuangan maka akan meningkatkan kualitas dari laporan
dalam pemerintahan tersebut. keuangan pemerintahan desa. Mengacu pada teory
Aparatur yang memilki komitmen organisasi yang Stewardship pemerintah sebagai pemegang 94 amanah
tinggi akan mempertanggungjawabkan segala kegiatan (steward) memiliki kewajiban untuk
yang dilakukannya dalam organisasi untuk mewujudkan mempertanggungjawabkan kegiatannya kepada rakyat
pelayanan kepada publik agar menjadi lebih baik, hal ini sebagai pihak pemberi amanah (principal) dengan
sejalan dengan teori stewardship dimana aparatur mengungkap segala informasi, baik keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami oleh organisasi tersebut. 2. Sistem Pengendalian Internal berpengaruh Terhadap
Pemerintah sebagai pihak yang memiliki banyak informasi Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa pada
dan bertanggungjawab atas kepercayaan yang telah Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak
diberikan rakyat memiliki kesadaran untuk terus Kabupaten Tabalong.
mewujudkan transaparansi dan akuntabilitas melalui 3. Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh
pengungkapan laporan keuangan yang baik. Terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong.
Memediasi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya 4. Sistem Pengendalian Internal berpengaruh Terhadap
Manusia Terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan
Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong.
Tabalong 5. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa
Laporan dana desa merupakan salah satu faktor berpengaruh terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan
penting dalam sebuah instansi, yaitu untuk Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten
mempertanggung jawabkan kinerja dan syarat pencairan Tabalong.
dana desa periode selanjutnya. Laporan dana desa 6. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa
hendaknya dilakukan secara tepat waktu dan akuntabel. Memediasi Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Pengelolaan keuangan desa tidak terlepas dari Manusia Terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan
akuntabilitas yang secara umum diartikan sebagai sebuah Tanjung dan Kecamatan Murung Pudak Kabupaten
bentuk kewajiban untuk mempertanggung jawabkan Tabalong.
sebuah keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan 7. Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa
organisasi dalam mencapai sasaran yang telah diterapkan Memediasi Pengaruh Sistem pengendalian Internal
untuk periode-periode sebelumnya yang dilakukan secara Terhadap Akuntabilitas pada kecamatan Tanjung dan
periodik (Mustofa, 2012). Akuntabilitas dalam kecamatan Murung Pundak Kabupaten Tabalong
pemerintahan desa sangat penting karena merupakan salah
satu bentuk media pertanggungjawaban pemerintahan desa Berdasarkan hasil penelitian diatas dengan melihat
sebagai entitas yang mengelola dana desa. Pengelolaan indikator dari variable yang ada, maka saran-saran yang
keuangan pemerintahan desa yang akuntabel merupakan dapat disampaikan sebagai berikut:
pengelolaan keuangan yang bisa dipertanggungjawakan 1. Bagi pemerintahan desa
mulai dari kegiatan perencanaan, pelaksanaan, Peningkatan akuntabilitas laporan dana desa yang
penatausahaan, hingga laporan keuangan desa. akuntabel melalui workshop, pelatihan dan
Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan Desa pengetahuan perkembangan peraturan terkait dengan
Memediasi Pengaruh Sistem pengendalian Internal pemerintah dan Mempertahanan kualitas pengendalian
Terhadap Akuntabilitas pada Kecamatan Tanjung dan internal yang meliputi lingkungan pengendalian,
Kecamatan Murung Pudak Kabupaten Tabalong penilaian resiko, aktivitas pengendalian, informasi
Dengan adanya Peraturan pemerintah nomor 60 komunikasi, dan pemantauan
tahun 2018 menjelaskan bahwa pemerintah harus 2. Bagi perangkat desa
melakukan penelusuran latar belakang calon pegawai Perangkat desa harus mengetahui Partisipasi
dalam proses rekrutmen sehingga ditempatkan sesuai masyarakat memiliki pengaruh yang sangat kuat
dengan bidangnya masing-masing dan melakukan terhadap akuntabilitas laporan dana desa. Sehingga
pelatihan serta pembinaan demi meningkatkan kompetensi perangkat desa dan masyarakat harus saling
pegawai dibidangnya. Sumber daya manusia akan berkomunikasi dan berkerjasama agar terwujudnya
melakukan pekerjaan dengan baik jika ditempatkan pada laporan dana desa yang akuntabel.
dibidangnya. Kepala desa harus menempatkan sumber 3. Bagi Penelitian selanjutnya
daya manusia aparat desa sesuai dengan latar belakang Agar hal yang serupa dengan penelitian ini seharusnya
pendidikannya. Pelatihan juga harus dilakukan oleh perlu melakukan perbaikan model penelitian.
Pemerintah Kabupaten dalam hal ini Dinas Pemberdayaan Menambah variabel agar penelitian nya lebih menarik
Masyarakat dan Desa demi meningkatkan kompetensi terhadap akuntabilitas laporan dana desa karena
sumber daya masyarakat aparat desa. Untuk meningkatkan kompotensi SDM yang di sarankan banyak laporan
kompetensi pegawai dibutuhkan sistem pengendalian keuangan yang terlambat maka sehausnya mengadakan
internal yang memadai. Sistem pengendalian internal yang pertemuan atau diklat ,pelatihan,penataran dengan
memadai dapat berperan dalam memaksimalkan mengundang pakar–pakar atau dosen untuk melakukan
kompetensi sumber daya manusia. Hal tersebut berupa pelatihan dan penanganan
pelatihan yang diperlukan untuk mempertahankan
kompetensi sumber daya manusia dari ilmu yang kian hari UCAPAN TERIMA KASIH
semakin berkembang. Penulis mengucapkan terima kasih kepada orang
tua dan bapak/ibu dosen yang telah memberi dukungan
KESIMPULAN DAN SARAN dalam bentuk finansial, fasilitas, atau legalitas terhadap
Berdasarkan uraian yang telah disampaikan, maka penelitian ini.
hasil penelitian ini dapat disimpulkan sebagai berikut:
1. Kompetensi Sumber Daya Manusia berpengaruh
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintahan DAFTAR PUSTAKA
Desa pada Kecamatan Tanjung dan Kecamatan Akbar, M. Atshil Maulana. 2017. Pengembangan
Murung Pudak Kabupaten Tabalong. Ekonomi Masyarakat Melalui Badan Usaha Milik
Desa (Bumdes) Desa Hanura Kecamatan Teluk
Pandan Kabupaten Pesawaran.Tesis Program UIN
Raden Intan Lampung.
Bintarto, R 1983.Interaksi Desa-Kota dan
Permasalahannya, Ghalia No. No. Chozin, Sumardjo
dan Susetiawan, 2010. Pembangunan Pedesaan
dalam Rangka Peningkatan Kesejahteraan
Masayarakat. IPB Press, Bogor.
Dewi, Amelia Kusuma. 2014. Peranan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDes) Sebagai Upaya dalam
Meningkatkan Penadapatan Asli Desa serta
menumbuhkan Perekonomian Desa. Journal of Rural
and Development, Vol. 5 No. 1.
Erlina, 2011. Metodologi Penelitian: Untuk Akuntansi.
Medan: USU Press. Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi
Multivariate dengan Program IBM SPSS 21 (Edis7).
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate
Dengan Program IBM SPSS