Anda di halaman 1dari 9

Pengaruh Kompetensi Sumber…{Andini & Yusrawati}| 33

Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834


Vol. 26, No. 1, Juni 2016 e-ISSN 2597-7393

Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan


Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah
Kabupaten Empat Lawang Sumatera Selatan
Dewi Andini1, Yusrawati2

INFO ARTIKEL ABSTRAK

Penulis: Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris pengaruh


1
Universitas Islam Riau kompetensi SDM, penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
*
E-mail: yusrahusaimi@yahoo.co.id kualitas laporan keuangan daerah pada Dinas yang berada di Kabupaten Empat
Lawang Sumatera Selatan. Penelitian ini di lakukan di 14 Dinas dari 27 SKPD
yang berada di Kabupaten Empat Lawang. Metode analisis data yang
Untuk mengutip artikel ini: digunakan adalah Regresi Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
Andini, Dewi dan Yusrawati. 2021. kompetensi SDM dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
Pengaruh Kompetensi Sumber Daya berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada SKPD
Manusia dan penerapan Sistem Kabupaten Empat Lawang.
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada This study aims to empirically prove the influence of HR competence, the
Satuan Kerja Perangkat Daerah application of regional financial accounting systems on the quality of regional
Kabupaten Empat Lawang Sumatera financial reports at the Dinas in Empat Lawang Regency, South Sumatra. This
Selatan. Jurnal Ekonomi Kiat Vol. 26, research was conducted in 14 of the 27 SKPD offices in Empat Lawang Regency.
No. 1 (2015), Hal. 33-41 The data analysis method used is Multiple Regression. The results of this study
indicate that the competence of human resources and the application of regional
Akses online: financial accounting systems affect the quality of regional financial reports at
https://journal.uir.ac.id/index.php/kiat the SKPD of Empat Lawang Regency.
E-mail:
kiat@jurnal.uir.ac.id
Katakunci: kompetensi SDM, SAK, kualitas laporan keuangan

1. Pendahuluan Nomor 101 Tahun 2000 Tentang Pendidikan dan


Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil pasal 10 yang
keuangan Negara dapat diwujudkan melalui penyampaian menyebutkan bahwa dalam upayapeningkatan kompetensi
laporan pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang Pegawai Negeri Sipil, salah satu upaya yang dilakukan
memenuhi prinsip tepat waktu dan disusun dengan adalah melalui pelaksanaan program Pendidikan dan
mengikuti standar akuntansi pemerintahan. Kualitas Pelatihan (Diklat) dalam jabatan.
informasi dalam laporan keuangan pemerintah tersebut Selain itu, hal yang mendasar dan penting dari
sangat dipengaruhi oleh kepatuhan terhadap standar penerapan akuntansi di dalam penyusunan laporan
akuntansi dan didukung oleh sebuah sistemakuntansi yang keuangan daerah salah satunya adalah sistem akuntansi.
handal. Sebagaimana pengertian dari Sistem AkuntansiKeuangan
Untuk menghasilkan laporan keuangan daerah yang Daerah (SAKD) yaitu serangkaian prosedur mulai dari
berkualitas dibutuhkan SDM yang memahami dan proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran,
kompeten dalam akuntansi pemerintahan, keuangan sampai dengan pelaporan keuangan, dalam rangka
daerahbahkan organisasional tentang pemerintahan. Hal pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat
lain yang perlu diperhatikan adalah kompetensi aparatur dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi
pemerintah daerah yang terlibat dalam penyusunan laporan komputer (Permendagri No. 59 Tahun 2007).
keuangan Terbatasnya pegawai yang berlatar belakang Dalam mengelola keuangan daerah, pemerintah
pendidikan bidang akuntansi menjadikan kurangnya daerahmenggunakan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
pemahaman/penguasaan aparatur Satuan Kerja (SAKD) yang sesuaidengan Peraturan Pemerintah Nomor
Perangkat Daerah dalam mengelola keuangan daerah 24 Tahun 2005 Tentang Standar Akuntansi Keuangan dan
dengan baik dan benar. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Ketidakpahaman aparatur pemerintah daerah Pengelolaan Keuangan yang bertujuan untuk memberikan
tentang pedoman pengelolaan keuangan daerah informasidalam pertanggungjawabanpenggunaan dana.
menjadikan pendidikan dan pelatihan (diklat) sebagai Pada dasarnya Pemerintah Daerah telah berupaya
upaya untuk mengatasi kesulitan dalam menyusun laporan untuk menyusun laporan keuangan dengan menggunakan
keuangan. Hal ini selaras dengan Peraturan Pemerintah sistem akuntansi keuangan daerah yang diharapkan
Pengaruh Kompetensi Sumber …{Andini & Yusrawati}| 34
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No.1, Juni 2015 e-ISSN 2597-7393

mampu mewujudkan tercapainya transparansi dan Penentuan tingkat kompetensi dibutuhkan agar
akuntabilitas. Pengembangan sebuah sistem yang tepat dapat mengetahui tingkat kinerja yang diharapkan untuk
untuk dapat di implementasikan di daerah menghasilkan katagori baik atau rata-rata. Penentuan ambang kompetensi
suatu sistem akuntansi keuangan daerah yang diharapkan yang dibutuhkan tentunya akan dapat dijadikan dasar bagi
dapat mengganti sistem akuntansi. proses seleksi, seksesi perencanaan, evaluasi kinerja dan
Masih buruknya pembenahan pengelolaan pengembangan SDM.
keuangan baik di pemerintah pusat maupun daerah saat ini Hutapea dan Thoha (2008:28), mengungkapkan
tidak terlepas dari faktor penerapan Standar Akuntansi bahwa ada tiga komponen utama pembentukan kompetensi
Pemerintahan yang masih tergolong baru di lingkungan yaitu pengetahuan yang dimiliki seseorang, kemampuan,
pemerintah. Adanya keterbatasan Sumber Daya Manusia dan perilaku individu.
(SDM) yang memahami mekanisme penyusunan laporan Pengetahuan (knowledge) adalah informasi yang
keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi dimiliki seseorang karyawan untuk melaksanakan tugas
Pemerintahan menjadi kendala dalam mewujudkan LKPD dan tanggung jawabnya sesuai dengan bidang yang
yang berkualitas. Dalam rangkamewujudkan pengelolaaan digelutinya (tertentu). Pengetahuan karyawan turut
keuangan negara yang baik, pemerintah daerah harus menentukan berhasil tidaknya pelaksanaan tugas yang
menyampaikan laporan pertanggung jawaban pemerintah dibebankan kepadanya, karyawan yang mempunyai
yang baik dan benar dengan mengacu pada Standar pengetahuan yang cukup akan meningkatkan efisiensi
Akuntansi Pemerintahan. perusahaan. Namun bagi karyawan yang belum
Melalui peningkatan kompetensi sumber daya mempunyai pengetahuan cukup, maka akan bekerja
manusia yang dimiliki baik pada tingkatan sistem, tersendat-sendat.
kelembagaan, maupun individu, dan didukung dengan Keterampilan (Skill) merupakan suatu upaya
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah diharapkan untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang
pihak pengelola keuangan daerah khususnya bagian diberikan perusahaan kepada seorang karyawan dengan
akuntansi mampumelaksanakan tugas dan fungsi akuntansi baik dan maksimal.
dengan baik yang akhirnya bermuara pada terciptanya Sikap (attitude) merupakan pola tingkah laku
good governance. seorang karyawan/pegawai di dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawabnya sesuai dengan peraturan
Perumusan Masalah
perusahaan. Apabila karyawan mempunyai sifat yang
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah
pendukung pencapaian tujuan organisasi, maka secara
dikemukakan diatas maka menjadi permasalahan pokok
otomatis segala tugas yang dibebankan kepadanya akan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
dilaksanakan dengan sebaik-baiknya.
“Bagaimana kompetensi sumber daya manusia dan
penerapan sistem akuntansi keuangan daerahberpengaruh 2.2. Sistem Akuntansi
terhadap kualitas laporan keuangan daerah pada Satuan Menurut La Midjan dan Azhar Susanto (2001)
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kabupaten Empat menyatakan bahwa : “Sistem informasi akuntansi
Lawang”. merupakan suatu sistem pengolaan data akuntansi yang
merupakankoordinasi dari manusia, alat danmetode yang
2. Tinjauan Teoritis berinteraksi secara harmonis dalam suatu wadah
2.1 Kompetensi organisasi yang terstruktur untuk menghasilkan informasi
Kompetensi sebagai kemampuan seseorang untuk akuntansi keuangan dan informasi akuntansi manajemen
menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat yang berstruktur pula”.
kerja, termasuk diantaranya kemampuan seseorang untuk Alam S (2004:8) mendefenisikansystem akuntansi
mentransfer dan mengaplikasikan keterampilan dan sebagai berikut: “Sistem akuntansi adalah bidang
pengetahuan tersebut dalam situasi yang baru dan akuntansi yang mengkhususkan diri dalam perencanaan
meningkatkan manfaat yang disepakati. dan pelaksanaan prosedurpengumpulan, serta pelaporan
Hutapea dan Thoha (2008:4), ada beberapa defenisi data keuangan. Akuntansi, dalam hal iniharus menciptakan
kompetensi yaitu Boyatzis (1982), kompetensi suatu cara sedemikian rupa sehingga mempermudah
didefinisikansebagai “kapasitas yang ada pada seseorang pengendalian intern dan menciptakan arus laporan yang
yang bisa membuat orang tersebut mampu memenuhi apa tepat untuk kepentingan manajemen”.
yang disyaratkan oleh pekerjaan dalam suatu organisasi Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem
sehingga organisasi tersebut mampu mencapai hasil akuntansi merupakan organisasi formulir dan berbagai
yang diharapkan”. Woodruffle (1991) and Woodruffle cacatan transaksi yang mana digunakan untuk keperluan
(1990) membedakan antara pengertian competence dan penyusunan laporan keuangan untuk tujuan pengelolaan
competency yang mana competence diartikan sebagai manajemen.
konsep yang berhubungan dengan pekerjaan, yaitu
2.3 Akuntansi Pemerintahan Daerah
menunjukkan “wilayah kerja dimana orang dapat menjadi
Akuntansi pemerintahan dibeberapa sumber disebut
kompeten atau unggul”, sedangkancompetency merupakan
dengan akuntansi sektor publik. Secara organisasi
konsep dasar yang berhubungan dengan orang, yaitu
akuntansi, domain publik antara lain meliputi pemerintah,
menunjukkan “dimensi perilaku yang melandasi prestasi
BUMN/BUMD, yayasan dan organisasinirlaba lainnya.
unggul (competent)”.
Pengaruh Kompetensi Sumber…{Andini & Yusrawati}| 35
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No. 1, Juni 2016 e-ISSN 2597-7393

Menurut Abdul Halim (2012:43) “Akuntansi Objek dalam penelitian adalah berkaitan dengan
kauangan daerah adalah proses pengidentifikasian, hal-hal yang akan dibahas yaitu pengaruh Kompetensi
pengukuran, pencatatan, dan pelaporan transaksi ekonomi Sumber Daya Manusia Dan Penerapan Sistem Akuntansi
(keuangan) dari entitas pemerintah daerah (kabupaten, kota Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
atau provinsi) yang memerlukan”. Daerah pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di
Pernyataan tersebutmenyebutkan bahwa akuntansi Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan. SKPD di
keuangan daerah ialah suatu cara atau metode yang Kabupaten Empat Lawang, Sumatera Selatan sebagai
digunakan untuk mencatat hasil dari transaksi-transaksi objek penelitian.
yang terjadi di satu periode di suatu instansi pemerintahan
3.2 Operasionalisasi dan PengukuranVariabel
baik pusatmaupun daerah.
Penelitian
Tanjung (2009:35) mendefenisikan bahwa
akuntansi pemerintah daerah adalah “proses pencatatan, 3.2.1 Variable Independen
penggolongan, dan pengikhtisaran dengan cara tertentu 1. Kompetensi Sumber Daya Manusia
dengan ukuran moneter, transaksi, dan kejadian-kejadian Kompetensi sumber daya manusia merupakan
yang umumnya bersifat keuangan dan termasuk pelaporan kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang
hasil-hasilnya dalam penyelenggaraan urusan pemerintah Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan,
menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan
prinsip Negara Republik Kesatuan Indonesia. tugas jabatannya, sehinggaPegawai Negeri Sipil tersebut
dapat melaksanakannya tugasnya secara professional,
2.4 Laporan Keuangan Daerah
efektif dan efisien.
Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
Pengukuran variabel ini menggunakan instrumen
13 Tahun 2006 adalah: “ Laporan keuangan daerah disusun
kuesioner, yang diambil dari penelitian Devi Roviyantie
untuk menyediakan informasi yang relevan mengenai
(2012) dengan model skala Likert lima poin. Responden
posisi keuangandan seluruh transaksi yang dilakukanoleh
diminta untuk menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya
pemerintah daerah selama satu periode pelaporan.”
Menurut Baridwan (1992: 17), laporan Keuangan terhadap 10 pertanyaanada variabel kompetensi sumber
Daerah adalah: “Laporan keuangan merupakanringkasan daya manusi (X1) yang diajukan sesuai dengan kondisi
dari suatu proses pencatatan transaksi-transaksi keuangan yangsesungguhnya.
yang terjadi selama dua tahun buku yang bersangkutan.” 2. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Sedangkan menurut Mahmudi (2007:11) definisi Sistem akuntansi keuangan pemerintahan daerah
laporan keuangan adalah: “Laporan keuangan adalah menurut pasal232 ayat (3) Pemendagri No. 13 Tahun 2006,
informasi yang disajikan untuk membantu stakeholders yaitu meliputi serangkaian prosedur mulai dari proses
dalam membuat keputusan sosial, politik dan ekonomi pengumpuan data, pencatatan, penggolongan dan
sehingga keputusan yang diambil bisa lebih berkualitas.” peringkasan atas transaksi dan/atau kejadian keuangan
serta pelaporan keuangan dalam rangka
2.5 Model Penelitian pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat
dilakukan secara manual atau menggunakan aplikasi
komputer. Pengukuran variabel ini menggunakan
instrumen kuesioner, yang diambil dari penelitian Devi
Roviyantie (2012) dengan model skala Likert lima poin.
Responden diminta untuk menyatakan setuju atau
ketidaksetujuannya terhadap 10 pertanyaan pada variabel
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah (X2) yang
diajukan sesuai dengan kondisi yang sesungguhnya.
Gambar 1. Model Penelitian
3.2.2 Variabel Dependen
2.5 Hipotesis Penelitian Variabel dependen dalam penelitian ini adalah
H1 : Kompetensi sumber dayamanusia berpengaruh kualitas laporan keuangan daerah pada Satuan Kerja
terhadap kualitas laporankeuangan daerah. Perangkat Daerah di Kabupaten Empat Lawang. Kualitas
H2 : Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah laporan keuangan adalah ukuran-ukuran normatif yang
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga
daerah. dapat memenuhi tujuannya. Responden diminta untuk
H3 : Kompetensi sumber dayamanusia dan penerapan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap 11
sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh pertanyaan pada variabel kualitas laporan keuangan daerah
terhadap kualitaslaporan keuangan daerah. (Y) yang diajukan sesuai dengan kondisi yang
sesungguhnya. Kuesioner diambil dari penelitian Devi
3. Metode Penelitian Roviyantie (2012).

3.1 Lokasi/Objek Penelitian


Pengaruh Kompetensi Sumber …{Andini & Yusrawati}| 36
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No.1, Juni 2015 e-ISSN 2597-7393

3.3 Populasi dan Sampel 3.5 Teknik Pengumpulan Data


Dalam penelitian ini, yang menjadi populasi adalah Data dikumpulkan melalui angket, yaitu
seluruh SKPD di Lingkungan Pemerintah Kabupaten menyebarkan daftarpertanyaan (kuesioner) yang akan diisi
Empat Lawang, Sumatera Selatan. atau dijawab oleh responden yang merupakan karyawan
Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah atau staf dibagian akuntansi atau keuangan di Satuan Kerja
seluruh dinas dengan unit analisis SDM/pegawai sub- Perangkat Daerah diKabupaten Empat Lawang. Kuesioner
bagian keuangan/akuntansi di setiap dinas. Penentuan diberikan secara langsung kepada responden. Responden
responden hanyapada 14 SKPD dari 27 SKPD yang ada di diminta untuk mengisi daftar pertanyaan tersebut,
Kabupaten Empat Lawang. Responden masing-masing kemudian dikembalikan secara langsung
diambil 3 pada setiap SKPD.
3.6 Teknik Analisis Data
Tabel 1. Dinas-Dinas di Kabupaten Empat Lawang
Analisis data dilakukan dengan menggunakan
No Nama Alamat bantuan program SPSS (Statistical Package for Sosial.
Dinas Pendapatan Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan
Komp. Perkantoran menggunakan alat analisis statistik yakni analisis regresi
Pengelolaan Keuangan
1 Pemkab Jl.Guru Guru berganda (multiple regressionanalysis).
dan Aset Daerah
Km 3,5 Talang Banyu
(DPPKAD) Y= a + b1 X1 +b2 X2
Dinas Perhubungan Keterangan
Komunikasi dan Y = Kualitas laporan keuangan
2 Jl. Lintas Sumatera
informasi A = Konstanta
(Dishubkominfo) b (1,2) = Koefisien regresi masing-masing X
Dinas Pasar Pertamanan X1 = Kompetensi sumberdaya manusia
3 danPengembangan Tata Kelurahan Kupang
X2 = Penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
Kota
Dinas Kependudukan Jl. Lintas Sumatera Km 3.7 Uji Kualitas Data
4
dan Catatan Sipil 3,5
3.7.1 Uji Validitas
Dinas Hutbun dan Jl. Lintas Sumatera Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat
5
Pertamben Sungai Payang ukur yang digunakan mengukur apa yang perlu diukur.
Jl. Lintas Sumatera Suatu alat ukur yang validitasnya tinggi akan mempunyai
6 Dinas Pendidikan
Km 4 TalangBanyu
tingkat kesalahan kecil, sehingga data yang terkumpul
Dinas Pekerjaan Umum Jl.Lintas Sumatera
7
Cipta Karya Tanjung Beringin
merupakan data yang memadai. Validitas menunjukan
Komp. Perkantora sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang
Dinas Pekerjaan Umum Pemkab Jl. Guru ingin diukur.
8
Bina Marga Guru Km3,5 Talang 3.7.2 Uji Reliabilitas
Banyu
Teknik yang digunakan untukmengukur reliabilitas
Jl. Lintas Sumatera
9 Dinas kesehatan ialah teknik alpha cronbrach. Pengujian reliabilitas
Km 3 TalangBanyu
Komp. Perkantora dengan teknik alpha cronbrach ini dilakukan untuk jenis
Dinas Sosial dan Tenaga Pemkab Jl.Guru interval (sugiono,2007:365).
10 Koefisien reliabilitas skala haruslah diusahakan
Kerja Guru Km3,5 Talang
Banyu setinggi mungkin, yang besarnya mendekati satu. Adapun
Dinas Pertanian,
Lampar Baru - Tebing
kaidah keputusan menggunakan nilai kritis alpha
11 Perikanan,Peternakan cronbrach yaitu jika nilai koefisien ≥ 0.70 maka instrument
Tinggi
dan Ketahanan Pangan tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk
Dinas Pemuda dan Jl. Lintas Sumatera penelitian (Hairet.al:1998).
12
Olahraga Km 3 Talangbanyu
Dinas Perindag, Jl. Lintas Sumatera
13 3.8 Uji Asumsi Klasik
Koperasi, UKM Km 3,5 Talang Banyu
Dinas Kebudayaan dan Jl. Lintas Sumatera 3.8.1 Uji Normalitas
14
Pariwisata Km 3,5 TalangBanyu Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi, variabel dependen dan independen
(Sumber: http://www.empatlawangkab.go.id/ keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak
(Ghozali, 2001). Untuk menguji model regresimempunyai
3.4 Jenis dan Sumber Data distribusi normal atau tidak dapat dilihat dari penyebaran
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik yang
adalah data primer yang bersumber dari hasil survei bersangkutan.
kuesioner yang diantar dan diambil sendiri oleh peneliti.
Pengaruh Kompetensi Sumber…{Andini & Yusrawati}| 37
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No. 1, Juni 2016 e-ISSN 2597-7393

3.8.2 Uji Heteroskedastisitas 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Heteroskedastisitas ditandai dengan adanya pola 4.1 Demografi Responden
tertentu pada grafik scatterplot. Jika titik-titik yang ada Tabel 2 di bawah ini menunjukkan rincian
membentuk suatu pola tertentu yang teratur pengiriman dan pengembalian kuesioner. Tabel tersebut
(bergelombang), maka terjadi heteroskedastisitas. Jika juga menginformasikan tingkat pengembalian (response
tidak ada pola yang jelas, titik-titik menyebar di atas dan di rate).
bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadi Tabel 2. Jumlah Sampel dan Tingkat Pengembalian
heteroskedastisitas. Selain itu, heteroskedastisitas dapat Kuesioner
diketahuimelalui uji Glesjer. Jika probabilitas signifikansi Persentase
masing-masing variabel independen > 0,05, maka dapat Keterangan Jumlah
(%)
disimpulkan tidak terjadiheteroskedastisitas dalam model Kuesioner yang disebar 42 100
regresi (Ghozali, 2001). Kuesioner yang kembali 33 78,6
3.9 Uji Hipotesis Kuesioner yang tidak
9 21,4
3.9.1 Uji Statistik t (Pengujian SecaraParsial) kembali
Uji statistik t digunakan untuk menguji secara Kuesioner yang tidak dapat
0 0
individual pengaruh variable independen terhadap variabel dianalisis
dependen (Ghozali, 2001). Pengujian dilakukan dengan Kuesioner yang dapat
33 100
menggunakansignifikansi level 0,05 (α = 5%). Penerimaan dianalisis
atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai Sumber : data olahan (2015)
berikut :
- Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka 4.2 Analisis Deskriptif
hipotesis ditolak (Variabel independen tidak Analisis yang dilakukan terhadap 33 jawaban
berpengaruh terhadap variable dependen) responden yang memenuhi kriteria untuk dilakukan
pengolaha lebih lanjut. Data yang diolahmerupakan hasil
- Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
rata-rata jawaban responden dari setiap faktor individu
hipotesis diterima(variable independen berpengaruh
yang terdiri dari kompetensi sumber daya manusia,
terhadap variable dependen)
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dankualitas
3.9.2 Uji Statistik F (Pengujian Secara Simultan) laporan keuangan daerah yang menjadi variabel dalam
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah penelitian ini.Statistik deskriptif variabel penelitian dapat
variabel independen secara simultanberpengaruh terhadap dilihat pada tabel di bawah ini:
variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan Tabel 3. Statistik Deskriptif
menggunakan signifikansi level 0,05 (α = 5%). Std.
Variabel Mean
- Jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 maka deviation
hipotesis ditolak (Variabel independen tidak Kompetensi sumber daya
39.24 2.916
berpengaruh terhadap variable dependen) manusia
- Jika nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka Penerapan sistem
39.55 4.214
hipotesis diterima (variable independen berpengaruh akuntansi keuangan daerah
terhadap variable dependen) Kualitas laporan keuangan 41.27 4.418
Sumber : data olahan (2015)
3.10 Koefisien Determinasi (R2)
Tabel 3 di atas, dapat dilihat bahwa kompetensisumber
Koefisien determinasi atau R2 digunakan unuk
daya manusia mempunyai nilai rata-rata sebesar 39.24
mengetahui hubungan antara semua variabel independen
dengan standar deviasi 2.916. Penerapan sistem akuntansi
(X) dan variabel dependen (Y). Koefisien determinasi
keuangan daerah mempunyai nilai rata-rata sebesar
menunjukkan seberapa besar persentasi variasi dalam
39.55 dengan standar deviasi 4.214, dan kualitas
variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variasi
laporan keuangan daerah mempunyai nilai rata-rata 41.27
variabel independen.
dengan standar deviasi 4.418.
Nilai R2 terletak antara 0 (nol) dan 1 (satu), jika R2
semakin mendekati 1, maka semakin besar variasi dalam 4.3 Uji Kualitas Data
dependen variabel yang dapat dijelaskan oleh variasi dalam Uji kualitas data dilakukan untuk menarik
independen variabel, ini berarti semakin tepat garis regresi kesimpulan penelitian yang berupa jawaban atau
tersebut untuk mewakili hasil observasi yang sebenarnya. pemecahan masalah penelitian yang mana dibuat
Sedangkan dalampenelitian ini menggunakan Adjusted R berdasarkan hasil proses pengujian data yang meliputi:
Square, hal ini dikarenakan jumlah variabel independen pemilihan, pengumpulan, dan analisis data. Kesimpulan
lebih dari dua (Ghozali, 2001). yang didapat tergantung kualitas data yang dianalisis dan
instrument yang digunakan untuk mengumpulkan data
penelitian.
Pengaruh Kompetensi Sumber …{Andini & Yusrawati}| 38
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No.1, Juni 2015 e-ISSN 2597-7393

4.3.1 Uji Validitas 4.3.2 Uji Reliabilitas


Uji validitas digunakan untuk mengukur sah/valid Tabel 5. Uji Reliabilitas
tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid Cronbach
jika pertanyaan dalam kuesioner mampu untuk Variabel Kesimpulan
Alpha
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner Kompetensi sumber daya
tersebut. Suatu instrument pengukuran dikatakan valid jika .673 Reliable
manusia
instrument tersebut dapat mengukur apa yang seharusnya Penerapan sistem akuntansi
diukur. Hasil pengujian data dapat di lihat pada tabel 4 .811 Reliable
keuangan daerah
berikut ini. Kualitas laporan keuangan .763 Reliable
Tabel 4. Uji Validitas Data
Item Pearson Sumber : Data olahan SPSS (2015)
Kesimpulan
Pertanyaan Correlation Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihatbahwa koefisien
Validitas Item Variabel Kompetensi SDM (X1) reliabilitas instrument kompetensi sumber daya manusia
X11 (1) .409 Valid menunjukkan Cronbach Alpha 0.673. Reliabilitas
X12 (2) .453 Valid instrument penerapan sisten akuntansi keuangan daerah
X13 (3) .507 Valid menunjukkan Cronbach Alpha 0.811. Sedangkan
X14 (4) .471 Valid instrument kualitas laporan keuangan daerah menunjukkan
X15 (5) .449 Valid Cronbach Alpha 0.763. Maka dapat disimpulkan bahwa
X16 (6) .398 Valid ketiga instrument di atas reliabel. Suatu instrument
dikatakan reliable jika memberikan nilai Cronbach
X17 (7) .380 Valid
Alpha>0,60.
X18 (8) .618 Valid
X19 (9) .531 Valid 4.4 Uji Asumsi Klasik
X110 (10) .313 Valid
4.4.1 Uji Normalitas Data
Validitas Item Variabel Penerapan SAKD (X2)
Pada penelitian ini, pengujian normalitasnya dapat
X21 (11) .561 Valid dilihat dari probability plot. Jika data menyebar disekitar
X22 (12) .329 Valid garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi
X23 (13) .335 Valid normalitasnya. Sedangkan jika data menyebar jauh dari
X24 (14) .561 Valid garis diagonalnya dan atau tidak mengikuti arah garis
X25 (15) .460 Valid diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi
X26 (16) .381 Valid normalitas (Ghozali,2006:112). Normal probability plot
X27 (17) .553 Valid pada penelitian ini tampak pada grafik dan gambar 1.
X28 (18) .610 Valid
X29 (19) .433 Valid
X210 (20) 1 Valid
Validitas Item Variabel KLKD (Y)
Y1 (21) .500 Valid
Y2 (22) .608 Valid
Y3 (23) .464 Valid
Y4 (24) .460 Valid
Y5 (25) .329 Valid
Y6 (26) .536 Valid
Y7 (27) .620 Valid
Y8 (28) .366 Valid
Y9 (29) .485 Valid
Y10 (30) .798 Valid
Y11 (31) 1 Valid
Sumber : Data olahan SPSS (2015) Gambar 1. Normal Probability Plot
Pengaruh Kompetensi Sumber…{Andini & Yusrawati}| 39
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No. 1, Juni 2016 e-ISSN 2597-7393

4.5 Analisis Data


Dalam penelitian ini data dianalisis dengan
menggunakan metode analisis regresi berganda. Dengan
bantuan program SPSS 17.0 didapatkan hasil sebagai
berikut :
Tabel 6. Estimasi Regresi Berganda
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model t Sig.
Std.
B Beta
Error
(Constant) 22.287 10.445 2.134
1 X1 .319 .140 .265 2.004
X2 .395 .192 .376 2.057

Sumber : Data olahan SPSS (2015)


Berdasarkan tabel di atas maka persamaan regresi
yang didapatkan adalah sebagai berikut:
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Y = 22.287 + 0.319X1 + 0.395X2

Dari gambar 2 tersebut dapat disimpulkan bahwa model Persamaan regresi linier berganda di atas dapat diartikan
regresi layakpakai, karena dari gambar terlihat bahwa data bahwa:
menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah 1. Konstanta sebesar22.287 menyatakan bahwa tanpa
garis diagonal. Dari gambar diatas juga terlihat grafik ada pengaruh dari ketiga variabel independen dan
histogramnya menunjukkan pola distribusi normal. Oleh faktor lain, maka variabel kualitas laporan keuangan
karena itu, model regresi dalam penelitian ini memenuhi daerah (Y1) pada satuan kerja perangkat daerah
asumsinormalitas. Kabupaten Empat Lawang adalah 22.287.
2. Koefisien regresi variabel kompetensi SDM
4.4.2 Uji Heterokedastisitas 0.319 (positif). Hal ini berarti bahwa setiap terjadi
Mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat kenaikan kompetensi SDM sebesar 1 maka akan
dilakukan dengan melihat ada tidaknya polatertentu pada meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah
grafik scatterplot. Heterokedastisitas terjadi jika ada pola sebesar 0.319 dengan asumsi variabel laintetap.
tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola 3. Koefisien regresi penerapan sistem akuntansi
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian keuangan daerah 0.395 (positif). Hal ini berarti
menyempit). Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik bahwa setiap terjadi kenaikan penerapan sistem
menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, akuntansi keuangan daerah sebesar 1 maka akan
maka tidak terjadi heterokedastisitas (Ghozali, 2006:105). meningkatkan kualitas laporan keuangan daerah
Berikut disajikan hasil uji heterokedastisitas yang sebesar 0.395 atau sebesar 39,5 % dengan asumsi
dilakukan menggunakan program SPSS 17.0 for windows. variabel lain tetap.

8. 4.6 Uji Hipotesis


4.6.1 Uji Statistik F (Pengujian SecaraSimultan)
Sum of Mean
Model F Sig.
Squares Square
Regression 101.448 50.724 20.909 .020
Residual 523.097 17.437

Total 624.545

Sumber : Data olahan SPSS (2015)


Gambar 3. Scatterplot
Dari hasil output SPSS dapat dilihat bahwa uji
Berdasarkan gambar 3 tersebut dapat disimpulkan anova atau F test menghasilkan nilai signifikansi 0.020.
bahwa tidak terjadi heterokedastisitas dan model regresi Karena nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
layak untuk dipakai, hal ini dibuktikan dengan tidak hipotesis diterima. Artinya secara simultan komptensi
adanya pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas SDM dan penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Pengaruh Kompetensi Sumber …{Andini & Yusrawati}| 40
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No.1, Juni 2015 e-ISSN 2597-7393

Hasil ini konsisten dengan penelitian yang b. Pengujian hipotesis kedua


dilakukan Medisin Kholis (2013) Kompetensi pegawai dan Dari hasil regresi pada tabel 6 diatas dapat dilihat
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah secara bahwa nilai signifikansi untuk penerapan sistem akuntansi
simultan berpengaruhterhadap kualitas laporan keuangan keuangan daerah sebesar 0.049 lebih kecil dari 0.05.
daerah pemerintah. Begitu juga dengan penelitian yang Sehingga hipotesis diterima, berarti bahwa penerapan
dilakukan oleh DeviRoviyanti (2012) menemukan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan
kompetensi sumber daya manusia dan penerapan sistem terhadap kualitas laporan keuangan. Hasil penelitian ini
akuntansi keuangan daerah secara simultan berpengaruh sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Angga Dwi
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Permadi (2013) yang menyatakan bahwa penerapan sistem
Fungsi dari kegiatan akuntansi baik di sektor privat akuntansi keuangan daerah berpengaruh signifikan
atau sektorpemerintahan atau publik adalah memberikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Begitu juga
informasi tentang transaksi dan kinerja keuangan baik dengan Devi Roviyanti (2012) menemukan bahwa secara
kepada pihak internal atau eksternal entitas. Untuk dapat parsial penerapan sistem akuntansi keuangan daerah
menyediakan informasi secara tepat dan akuratdibutuhkan berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
suatu sistem yang dapat digunakan dalam rangka daerah. Maka ketika sejak awal Sistem Akuntansi
penyediaan informasi (Abdul Halim, 2007:37). Sistem Keuangan Daerah diterapkan dengan baik, maka akan
akuntansi juga merupakan salah satu bagian dari uraian semakin baik pula Kualitas Laporan Keuangan Daerah
tugas SDM yang ada di sub-bagian keuangan, untuk itu yangdihasilkan.
SDM tersebut harus mampu dan kompeten sehingga dalam Jika Sistem Akuntansi Keuangan Daerah sudah diterapkan
pelaksanaan tugas dilakukan secara profesional, efesien dengan baik oleh Dinas-Dinas pada Pemerintah Kabupaten
dan efektif. Empat Lawang, Maka Kualitas Laporan Keuangan Daerah
Sesuai dengan penjelasan dari Keputusan Kepala pun akan semakin baik. Karena pada dasarnya sistem
BKN No 46A Tahun 2007, yaitu Kompetensi adalah akuntansi adalah suatu kesatuan yang apabila tidak
kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang diterapkan atau ada satu bagian sistem yang tidak
Pegawai Negeri Sipil berupa pengetahuan, keterampilan, diterapkan maka sulit untuk memperoleh karakteristik
dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan kualitatif Laporan Keuangan Daerah sesuai SAP yakni
tugas jabatannya, sehinggaPegawai Negeri Sipil tersebut relevan, andal, dapat dipahami, dan dapat dibandingkan.
dapatmelaksanakannya tugasnya secaraprofesional, efektif Sebagaimana pengertian dari Sistem Akuntansi Keuangan
dan efisien. Daerah menurutKepemendagri No. 29 Tahun 2007 yakni
4.6.2 Uji Statistik t (Pengujian Secara Parsial) sistem akuntansi yang meliputi proses pencatatan,
a. Pengujian hipotesis pertama penggolongan, penafsiran, peringkasan, transaksi, atau
kejadian keuangan serta pelaporan keuangannya dalam
Berdasarkan hasil analisis regresi diatas (tabel 6)
rangka APBD, dilaksanakan sesuai dengan prinsip –
dapat dilihat nilai signifikansi untuk kompetensi SDM
prinsip akuntansi yang berterima umum. Pemaparan
sebesar 0.038 lebih kecil dari 0.05. maka dapat
tersebut didukung oleh Abdul Halim (2007 : 37) yang
disimpulkan bahwa hipotesis diterima. Nilai koefisien ini
menyatakan, untuk dapat menyediakan informasi secara
menunjukkan bahwa kompetensi SDMmemiliki pengaruh
tepat dan akurat dibutuhkan suatu sistem yang dapat
yang signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
digunakan dalam rangka penyediaaninformasi tadi. Jadi
daerah.
jelas, bahwa untuk memperoleh kualitas laporan keuangan
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Mailani
daerah sesuai SAP harus memalui penerapan sistem
Fadilah (2013)menyatakan bahwa kompetensi sumberdaya
akuntansi keuangandaerah yang baik pula.
manusia pengelola keuangan berpengaruh signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan. Begitu juga dengan Tabel 7. Koefisien Determinasi
Devi Roviyanti (2012) menemukan bahwa kompetensi Adjusted R Std. Error ofthe
sumber daya manusia berpengaruh signifikan terhadap Model R R Square
Square Estimate
kualitas laporan keuangan daerah. Hal ini berarti bahwa
semakin kompeten SDM pembuatlaporan keuangan, maka 1 .767a .588 .571 4.976
semakin baik pula Kualitas Laporan Keuangan Daerah Sumber : Data olahan SPSS (2015)
yang dihasilkan. Dengan demikian, kompetensi SDM Berdasarkan koefisien determinasi diketahui bahwa
bagian keuangan/akuntansi pada Dinas-Dinas di
nilai adjusted R square sebesar 0,571, yang mengandung
Pemerintahan Kabupaten Empat Lawang baik, dalam
arti bahwa 57.1% variasi besarnya kualitas laporan
artian SDM keuangan/akuntansi tersebut kompeten, maka
keuangan daerah bisa dijelaska42.9% lainnya dijelaskan
Kualitas Laporan Keuangan Daerah pada Dinas di
oleh variabel lain di luar model.
Pemerintahan Kabupaten Empat Lawang pun akan
memenuhi karakteristik kualitatif.
Pengaruh Kompetensi Sumber…{Andini & Yusrawati}| 41
Jurnal Ekonomi KIAT p-ISSN 1410-3834
Vol. 26, No. 1, Juni 2016 e-ISSN 2597-7393

5. Kesimpulan Kholis, Medisin. 2013. Pengaruh Kompetensi Pegawai dan


Berdasarkan hasil pengujian secara parsial variable Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
kompetensi SDM dan penerapan sistem akuntansi (SAKD) Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan Daerah Pemerintah Kota Medan. Skripsi, Jurusan
keuangan daerah. Berdasarkan pengujian secara simultan Akuntansi, Kekhususan Akuntansi Pemerintahan,
kompetensi SDM dan penerapan sistem akuntansi Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Medan.
keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan Roviyanti, Devi. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
keuangan daerah pada SKPD di kabupaten Empat Lawan. Manusia Dan Penerapan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan
6. Saran Keuangan Daerah. Jurnal. Program Studi Akuntansi
Menambah variabel independen yang memiliki Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi.
kemungkinan berpengaruh terhadap kualitas laporan Romney, Marshal B. Steinhart and Paul Jhon. 2006.
keuangan daerah. Accounting Information System. New Jersey :
Prentice Hall.
Daftar Pustaka Sekaran, uma. 2006. Research Methods for Business.
Alimbudiono, Ria Sandra & Fidelis Arastyo Andono. Salemba Empat: Jakarta.
2004. Kesiapan Sumber Daya Manusia Sub Bagian Sedarmayanti. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Akuntansi Pemerintah Daerah “XYZ” dan Refika Aditama: Bandung.
Kaitannya Dengan Pertanggungjawaban Keuangan Sugiyono. 2008. Metode Penilitian Bisnis. Alfabeta:
Daerah Kepada Masyarakat: Renungan Bagi Bandung.
Akuntan Pendidik. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Suharyadi, dan Purwanto. 2009. Statistika untuk Ekonomi
Sektor Publik. Vol. 05 No. 02. Hal. 18-30. dan Keuangan Modern. Salemba Empat: Jakarta.
Anthony, Robert Ndan Vijay Govindarajan. 2005. Sistem Utomo, Suryo Hariadi. 2012. Analisis Pengaruh
pengendalian manajemen. Salemba Empat: Jakarta. Pendidikan dan Pelatihan terhadap Pemahaman
Bakar, Abu. Kompetensi Dalam Pengembangan Akuntansi. Skripsi. Program Studi Akuntansi.
Manajemen Sumber daya Manusia: Jurnal. Universitas Pembangunan Nasional Veteran.
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik Suatu V. Wiratna Sujarweni. 2014. SPSS Untuk Penelitian.
Pengantar. Erlangga: Jakarta.Daft, Richard L. 2003. Pustaka Baru Press:Yogyakarta.
Manajemen Sumber Daya Manusia. Erlangga.: Zuliarti. 2012. Pengaruh Kapasitas Sumber Daya
Jakarta. Manusia,Pemanfaatan Teknologi Informasi, Dan
Dwi, angga permadi. 2013. Pengaruh Penerapan Sistem Pengendalian Intern Akuntansi Terhadap Nilai
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Informasi Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah
Laporan Keuangan Daerah. Skripsi. Program Studi : Studi Pada Pemerintah Kabupaten Kudus. Skripsi.
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Program studi akuntansi. Universitas Muria Kudus.
Widyatama. Permendagri No 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Fadillah, Mailani.2013. Pengaruh Kompetensi Sumber Pengelolaan Keuangan Daerah Yang mengatur
Daya Manusia Pengelola Keuangan Dan Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Sistem
Pengendalian Internal Terhadap Kualitas Laporan Akuntansi Keuangan Daerah.
Keuangan pada Lembaga Dana Pensiun di Kota Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 Tentang
Bandung. Skripsi. Program Studi Akuntansi Standar Akuntansi Keuangan.
Fakultas Ekonomi. Universitas Pendidikan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 Tentang
Indonesia. Pengelolaan Keuangan Permendagri No 59 Tahun
Halim, Abdul. 2012. Akuntansi Sektor Publik. Salemba 2007 tentang perubahan atas pemendagri no13
Empat: Jakarta. tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Harahap, Sofyan Syafri. 2007. Teori Akuntansi. Edisi Keuangan Daerah.
Revisi. Penerbit Raja Grafindo Persada, Jakarta. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 Tentang
Hasibuan, Malayu SP. 2003. Manajemen Sumber Daya Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Negeri Sipil.
Manusia. Bumi Aksara: Jakarta
Hutapea, Parulian dan Nurianna Thoha. 2008. Kompetensi
Plus. PT. Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Komite Standar Akuntansi Pemerintahan. Standar
Akuntansi Pemerintahan. Salemba Empat: Jakarta.
Indrastuti, Sri dan Amries Rusli Tanjung.2012.Manajemen
Sumber Daya Manusia Stratejik. UR Press:
Pekanbaru.
Imam Ghozali. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate
dengan Program SPSS. Edisi 3.
Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang.

Anda mungkin juga menyukai