Anda di halaman 1dari 9

Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.

2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Pengaruh Kompetensi Pengelolaan Keuangan Dan Sistem Akuntansi Keuangan


Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pada Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kabupaten Aceh Besar

Ade Husna1, Maryam2, Samsul Ikhbar3


1)
Mahasiswa Universitas Serambi Mekkah
2,3)
Dosen FE Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh
Email: maryam@serambimekkah.ac.id

Abstrak
Penelitian dengan judul Pengaruh Kompetensi Pengelolaan Keuangan dan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satuan Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar, ini bertujuan untuk untuk menguji pengaruh
kompetensi pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar.
Penelitian ini merupakan studi kausal dengan jenis investigasi dengan pengujian
hipotesis. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 orang. Data dikumpulkan melaui
kuesioner dan kemudian diolah dan dianlisis menggunakan regresi linier berganda
dengan bantuan bantuan program SPSS V.22.0 For Windows. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompetensi pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi keuangan
daerah berpengaruh secara simultan (uji-F) terhadap kualitas laporan keuangan
Kabupaten Aceh Besar (48,547 > 3,115). Secara parsial (uji-t) kompetensi pengelolaan
keuangan (3,464 > 1,990), dan sistem akuntansi keuangan daerah (7,861 > 1,990)
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh Besar, karena
memiliki nilai thitung yang lebih besar dari nilai ttabel. Selanjutnya koefisien determinasi
(R2) sebesar 0,555. Artinya kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh Besar
dipengaruhi oleh kompetensi pengelolaan keuangan (X1) dan sistem akuntansi
keuangan daerah (X2) sebesar 55,50%.
Kata kunci : Kompetensi Pengelolaan Keuangan, Sistem Akuntansi Keuangan
Daerah, Kualitas Laporan Keuangan, SKPD Aceh Besar

PENDAHULUAN
Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya
adalah faktor kompetensi pengelolaan keuangan dan sistem akuntansi keuangan daerah.
Kompetensi sumber daya manusia (SDM) itu sendiri merupakan kemampuan SDM
untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan bekal
pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang cukup memadai. Kompetensi sumber daya
manusia (SDM) yang berkompeten dan handal sangat diperlukan dalam menyusun
laporan keuangan untuk menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Jika SDM
mempunyai pengetahuan dalam menyusun laporan keuangan maka SDM akan
menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas, sebaliknya jika SDM tidak
mempunyai atau kurang memahami pengetahuan dalam menyusun laporan keuangan
maka SDM akan menghasilkan laporan keuangan yang tidak berkualitas pula.
206
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Menurut Rifai (2011:299) kompetensi (competency) sebagai karakteristik yang


mendasar yang dimiliki sesesorang yang berpengaruh langsung terhadap, atau dapat
memprediksikan kinerja yang sangat baik. Agar menjadi seorang aparatur yang
berkompeten, hendaknya memiliki beberapa komponen yaitu motif, sifat, konsep diri,
pengetahuan, keterampilan. Jadi sumber daya manusia yang berkompeten harus
memiliki motif untuk bertindak dan mengarahkan seseorang untuk mencapai tujuannya,
memiliki sifat atau karakter fisik, memiliki konsep diri atau percaya diri, memiliki
pengetahuan atau kompetensi yang dimiliki seseorang, memiliki keterampilan atau
kemampuan mengerjakan pekerjaan.
Kompetensi adalah ciri seseorang yang dapat dilihat dari keterampilan,
pengetahuan, dan kemampuan yang dimilikinya dalam hal menyelesaikan tugas-tugas
yang dibebankan kepadanya (Hervesi, 2005:45). Sumber daya manusia dalam hal ini
pengelola keuangan, jika tidak memiliki kompetensi tidak akan dapat menyelesaikan
pekerjaanya secara efisien, efektif, dan ekonomis. Dengan adanya kompetensi maka
waktu pembuatan laporan keuangan akan dapat dihemat, hal ini karena pengelola
keuangan tersebut telah memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai hal-hal yang
harus dikerjakan, sehingga laporan keuangan yang disusun dapat diselesaikan dan
disajikan tepat pada waktunya. Semakin cepat laporan keuangan disajikan maka akan
semakin baik dalam hal pengambilan keputusan dengan demikian laporan keuangan
dapat dikatakan berkualitas (Mardiasmo, 2014: 146).
Selain kompetensi pengelola keuangan, kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah juga dipengaruhi oleh Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD). Untuk
dapat menghasilkan laporan keuangan yang relevan, handal, dan dapat dipercaya,
pemerintah daerah harus memiliki sistem akuntansi yang handal. Sistem akuntansi
yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan juga kurang handal dan
kurang relevan untuk pembuatan keputusan. Sehingga penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah yang tidak baik akan menyebabkan kualitas laporan keuangan juga
tidak baik (Mardiasmo, 2016:35).
Disadari bahwa kondisi penyelenggaraan pelayanan publik masih dihadapkan
pada sistem pemerintahan yang belum efektif dan efisien serta kualitas sumber daya
manusia aparatur yang belum memadai. Hal ini terlihat dari masih banyaknya keluhan
dan pengaduan dari masyarakat baik secara langsung maupun melalui media massa,
seperti : prosedur yang berbelit-belit, tidak ada kepastian jangka waktu penyelesaian,
biaya yang harus dikeluarkan, persyaratan yang tidak transparan, sikap petugas yang
kurang reponsif dan lain-lain, sehingga menimbulkan citra yang kurang baik terhadap
citra pemerintah (Wati, 2017).
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis
mengambil judul “Pengaruh Kompetensi Pengelolaan Keuangan dan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan pada Satuan
Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar”

Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh kompetensi pengelolaan keuangan dan

207
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

sistem akuntansi keuangan daerah, baik secara simultan maupun secara parsial terhadap
kualitas laporan keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Aceh Besar.

TINJAUAN KEPUSTAKAAN
Kualitas Laporan Keuangan
Kualitas diartikan sebagai kesesuaian dengan standar, diukur berbasis kadar
kesesuaian, serta dicapai melalui pemeriksaan. Laporan keuangan dapat dikatakan
sebagai informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan untuk
pengambilan keputusan. Laporan keuangan yang berkualitas apabila informasi yang
disajikan dalam laporan keuangan tersebut disusun dengan baik, benar sesuai dengan
prinsip akuntansi juga dapat dipahami oleh pemakai informasi.
Menurut Yosefrinaldi (2016:3), Rendahnya kualitas laporan keuangan pemerintah
daerah dapat disebabkan oleh kapasitas kompetensi pengelolaan keuangan yang
melaksanakan sistem akuntansi. Permasalahan penerapan basis akuntansi bukan
sekedar masalah teknis akuntansi, yaitu bagaimana mencatat transaksi dan menyajikan
laporan keuangan, namun yang lebih penting adalah bagaimana menentukan kebijakan
akuntansi (accounting policy), perlakuan akuntansi untuk suatu transaksi (accounting
treatment), pilihan akuntansi (accounting choice), dan mendesain atau menganalisis
sistem akuntansi yang ada.
Penerapan Sistem Akuntansi Daerah berdasarkan standart akuntansi pemerintahan
daerah yang bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas dan keandalan pengelola
keuangan pemerintah melalui penyusunan dan pengembangan standar akuntansi
pemerintah. Penerapan Akuntansi di dalam penyusunan Laporan Keuangan Daerah
salah satunya adalah Sistem Akuntansi. Sebagaimana pengertian dari Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah yaitu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data,
pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan keuangan, dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer (Rahayu, 2017:2)

Kompetensi Pengelolaan Keuangan


Menurut Rosanti (2017:3), kompetensi berasal dari kata competence yang artinya
kecakapan, kemampuan dan wewenang. Adapun secara etimologi kompetensi diartikan
sebagai dimensi perilaku keahlian atau keunggulan, dan perilaku yang baik.
Kompetensi adalah suatu yang mendasari karakteristik dari suatu individu yang
dihubungkan dengan hasil yang diperoleh dalam suatu pekerjaan. Bedasarkan definisi
tersebut mengandung makna kompetensi adalah bagian kepribadian yang mendalam
dan melekat kepada seseorang serta perilaku yang dapat diprediksi pada berbagai
keadaan dan tugas pekerjaan.
Kompetensi adalah suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu
pekerjaan/tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh
sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Kompetensi sebagai kemampuan
seseorang untuk menghasilkan pada tingkat yang memuaskan di tempat kerja, juga
menunjukkan karakteristik pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki atau
dibutuhkan oleh setiap individu yang memampukan mereka untuk melakukan tugas dan

208
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

tanggung jawab mereka secara efektif dan meningkatkan standar kualitas professional
dalam pekerjaan (Wicaksono, 2017:5).

Sistem Akuntansi Keuangan Daerah


Menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 21 tahun 2011, Sistem akuntansi
keuangan daerah didefinisikan adalah serangkaian prosedur mulai dari proses
pengumpulan data, pencatatan, pengihkti-saran, sampai dengan pelaporan keuangan
dalam rangka pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara
manual atau menggunakan aplikasi komputer.
Keuangan Daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka
penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang termasuk
didalamnya segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban
daerah tersebut. Untuk dapat menjalankan pemerintahan daerah dengan segala aspek
keuangan yang terdapat didalamnya maka setiap kepala daerah harus dapat melakukan
pengelolaan keuangan daerah yang baik sesuai dalam permendagri No. 13 tahun 2006.
Kegunaan sistem akuntansi keuangan daerah dapat memenuhi tuntutan
masyarakat dalam meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga publik. Hal ini
disebabkan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah merupakan sistem yang
mendokumentasikan, serta mengolah keuangan daerah dan data terkait mulai dari
proses pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan pelaporan
keuangan menjadi informasi keuangan yang disajikan kepada masyarakat dan sebagai
bahan pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
pertanggungjawaban (Herawati, 2017).

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Objek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada Instansi Pemerintah Kabupaten Aceh Besar yang
berlokasi di komplek Perkantoran Jantho, Jln Prof. A. Majid Ibrahim Kota Jantho,
23918. Objek penelitian ini adalah pegawai bagian keuangan pada SKPD Kabupaten
Aceh Besar.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah pegawai yang terlibat dalam bagian
akuntansi pada SKPD Kabupaten Aceh Besar sebanyak 27 kantor, dengan total
populasi sebanyak 216 orang. Sampel dalam penelitian ini diwakili 3 bagian sub
keuangan, yang terdiri dari kepala sub keuangan, bendahara dan staf keuangan,
sehingga jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 81 orang (27 x 3) dari seluruh
bagian keuangan di SKPD Kabupaten Aceh Besar.

Sumber dan Teknik Pengumpulan Data


Untuk memperoleh data mengenai kompetensi pengelolaan keuangan dan
sistem akuntansi keuangan daerah, serta kualitas laporan keuangan daerah, dilakukan
pengumpulan data dengan menggunakan Kuesioner.

209
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi pengelolaan keuangan dan efektivitas
fungsi pengawasan tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan Pemerintah
Kabupaten Aceh Besar, digunakan analisis regresi linier berganda dengan rumus
sebagai berikut:

Y = α + β1X1 + β2X2 + 

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Analisis Regresi Linier Berganda
Tabel
Pengaruh Masing-masing Variabel Bebas Terhadap Variabel terkait
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 1,574 ,309 5,096 ,000
Kompetensi
,259 ,075 ,273 3,464 ,001
Pengelolaan Keuangan
Sistem Akuntansi
,376 ,048 ,620 7,861 ,000
Keuangan Daerah
a. Dependent Variable: Kualitas Laporan Keuangan
Koefisien korelasi (R) dan determinasi (R2)
Tabel
Model Summary
Std. Error of the
R R2 Adjusted R2 Keterangan
estimate
Korelasi
0,745 0,555 0,238 0,3078
sedang
Sumber : Data Primer, 2022 (diolah)
Tabel di atas memperlihatkan koefisien korelasi (R) = 0,745 yang menunjukkan
bahwa derajat hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 74,50%.
Artinya kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh Besar sangat erat hubungannya
dengan kompetensi pengelolaan keuangan (X1) dan sistem akuntansi keuangan daerah
(X2). Koefisien determinasi (R2) sebesar 0,555. Artinya sebesar 55,50% kompetensi
pengelolaan keuangan (X1) dan sistem akuntansi keuangan daerah (X2) secara bersama-
sama berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh Besar,
sedangkan selebihnya yaitu sebesar 44,50% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain di luar
daripada yang menjadi variabel penelitian ini, seperti faktor motivasi kerja, pemberian
insentif, komitmen organisasi, pendidikan, pelatihan dan lain-lain.

210
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Pengujian Secara Simultan (Uji-F)


Tabel
Analisis of Variance (Anova)
Sum of Mean
Model df Fhitung Ftabel Sig
Squares Squares
Regresi 5,884 2 2,942 48,547 3,115 0,000
Residual 4,727 78 0,061
Total 10,611 80
Sumber : Data Primer, 2022 (diolah)
Pengujian dilakukan dengan Anova yang membandingkan nilai Fhitung dengan
Ftabel pada tabel menunjukkan Fhitung sebesar 48,547, sedangkan Ftabel pada tingkat
signifikansi α = 5% adalah sebesar 3,115 (lihat Lampiran 5 Tabel Titik Kritis uji-F,
halaman 98). Dari perhitungan tersebut memperlihatkan bahwa Fhitung > Ftabel (48,547 >
3,115), sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa merima Ha3 (Hipotesis alternative)
dan menolak Ho3 (Hipotesis nol), artinya bahwa variabel Kompetensi pengelolaan
keuangan (X1) dan Sistem akuntansi keuangan daerah (X2) secara bersama-sama
berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh
Besar.

Pengujian Secara Parsial (Uji-t)


Tabel
Uji Parsial (t-test)
No Variable Independen t Sig.
1. Kompetensi pengelolaan keuangan (X1) 3,464 0,001
2. Sistem akuntansi keuangan daerah (X2) 7,861 0,000
Sumber : Data Primer, 2022 (diolah)

1.Variabel Kompetensi pengelolaan keuangan


Hasil penelitian terhadap variabel Kompetensi pengelolaan keuangan (X1) diperoleh
thitung (3,464) dan ttabel (1,990). Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
dengan signifikansi sebesar 0,001 atau probabilitas di bawah α = 5%. Dengan demikian
hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel kompetensi
pengelolaan keuangan (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan Kabupaten Aceh Besar.
2.Variabel Sistem akuntansi keuangan daerah
Hasil penelitian terhadap variabel Sistem akuntansi keuangan daerah (X2) diperoleh
thitung (7,861) dan ttahel (1,990). Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa thitung > ttabel
dengan signifikansi sebesar 0,000 atau probabilitas di bawah α = 5%. Dengan demikian
hasil perhitungan statistik menunjukkan bahwa secara parsial variabel Sistem akuntansi
keuangan daerah berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
Kabupaten Aceh Besar.

211
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Pembahasan
Pengaruh Kompetensi Pengelolaan Keuangan Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan
Dalam penelitian ini jelas, bahwa kompetensi pengelolaan keuangan
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, khususnya
Kabupaten Aceh Besar. Hal ini dibuktikan dengan nilai konstanta sebsear 0,259 atau
tidak sama dengan 0, dan juga nilai probabilitas t sebesar 0,001 atau lebih kecil dari 
0.05. Ini menunjukan bahwa kompetensi pengelolaan keuangan dapat memberikan
dukungan terhadap kualitas laporan keuangan daerah sehingga lebih terukur, terstruktur
dan dapat dibandingkan.
Hasil penelitian sebelumnya yaitu dari Ramadhani (2018) menyatakan bahwa
kompetensi pengelolaan keuangan berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.
Penelitian dari Nazrin (2017) menyatakan kompetensi pengelolaan keuangan
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Selanjutnya penelitian dari Hanifa
(2016) menyatakan kompetensi pengelolaan keuangan berpengaruh terhadap kualitas
laporan keuangan.

Pengaruh Sistem Akuntansi Keuangan daerah Terhadap Kualitas Laporan


Keuangan
Selanjutnya kualitas laporan keuangan juga ditentukan baiknya Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD) yang diterapkan. Dalam penelitian ini Sistem
Akuntansi Keuangan daerah terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap Kualitas
Laporan Keuangan. Hal ini dibuktikan dengan nilai konstanta sebsear 0,376 atau tidak
sama dengan 0, dan juga nilai probabilitas t sebesar 0,000 atau lebih kecil dari  0.05.
Sistem akuntansi yang lemah menyebabkan laporan keuangan yang dihasilkan
juga kurang handal dan kurang relevan untuk pembuatan keputusan. Oleh karena itu
untuk dapat menghasilkan laporan keuangan daerah yang berkalitas diperlukan
penerapan sistem akuntansi keuangan daerah yang baik. Hasil penelitian sebelumnya
yaitu dari Ramadhani (2018) menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah
berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian dari Defitri (2018)
menyatakan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan
keuangan. Selanjutnya penelitian dari Hanifa (2016) menyatakan sistem akuntansi
keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan.

Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitina yang telah dilakukan, maka kesimpulannya yaitu
secara simultan hasil uji F membuktikan bahwa, kompetensi pengelolaan keuangan dan
sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan
Kabupaten Aceh Besar (48,547 > 3,115). Secara parsial hasil uji t menandakan adanya
pengaruh variabel kompetensi pengelolaan keuangan (X1) terhadap kualitas laporan
keuangan Kabupaten Aceh Besar, karena memiliki nilai thitung yang lebih besar dari
nilai ttabel (3,464 > 1,990) atau secara koefisien regresi berpengaruh sebesar 25,9%.
Secara parsial hasil uji t menandakan adanya pengaruh variabel sistem akuntansi
keuangan daerah (X2) secara parsial terhadap kualitas laporan keuangan Kabupaten
Aceh Besar, karena memiliki nilai thitung yang lebih besar dari nilai ttabel (7,861 > 1,990)
212
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

atau secara koefisien regresi berpengaruh sebesar 37,6%. Koefisien determinasi (R2)
sebesar 0,555. Artinya kualitas laporan keuangan Kabupaten Aceh Besar dipengaruhi
oleh kompetensi pengelolaan keuangan (X1) dan sistem akuntansi keuangan daerah
(X2) sebesar 55,50%.

DAFTAR PUSTAKA
Hanifa, Lia. (2016). Pengaruh Kompetensi Pengelola Keuangan Dan Sistem Akuntansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Progres
Ekonomi Pembangunan Volume 1, Nomor 2.
Herawati, T. (2017). Pengaruh Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan. STAR-Study & Accounting Research, XI(1), 1–14.
Hervesi, (2005). Standar Kontrol Internal pada Pemerintahan. Terjemahan Anugerah,
Universitas Airlangga
Mardiasmo, (2014). Akuntansi sektor publik, Yogyakarta: Andi
Nazrin, Putra Mhd. (2017). Pengaruh Kompetensi Staf Akuntansi, Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Dan Pengelolaan Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi pada SKPD Kota Bukittinggi).
JOM Fekon, Vol. 4 No. 1
Rahayu, L. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM), Penerapan
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, dan Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintah (SAP) terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah Pada
Pemerintah Provinsi Riau (Studi Empiris Pada SKPD Provinsi Riau). JOM
FEKON, 1 (2), 1-11
Rahayu, S. K. & Ely, S. (2017). Auditing. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Ramadhani, Abdul Aziz. (2018). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia,
Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (Sakd), Pemanfaatan Teknologi
Informasi, Sistem Pengendalian Intern Dan Kompetensi Staf Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Satuan Kerja Perangkat
Daerah Kota Surakarta). Jurnal Akuntansi Keuangan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Surakarta
Rifai, Veithzal. (2011). Manajemen Sumber Daya Manusia untuk. Perusahaan:dari
teori ke praktek. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Romney, B. M. dan Paul, J. S. (2017). Accounting Information System. Jakarta :
Salemba Empat.
Rosanti, D.I. (2017). Pengaruh Pendidikan, Kompetensi Dan Kompensasi Terhadap
Kinerja Karyawan PT Lati Prayogi. Jurnal Ilmu & Riset Manajemen Vol. 3 No.
11, Hal 1-13
Wati, K. D., Herawati, N. T., & Sinarwati, N. K. (2017). Pengaruh Kompetensi SDM,
Penerapan SAP, dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah. E-Journal S1 Ak Universitas Pendidikan Ganesha,
2(1), 1–11.
Wicaksono, T. (2017). Pengaruh Kecerdasan Emosi, Kompetensi Dan Lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Universitas Islam Kalimantan M
A B Banjarmasin). Jurnal Ekonomi Universitas Islam Kalimantan MAB
Banjarmasin Vol. 1 Nomor. 2, Hal 1-15.
213
Serambi Konstruktivis , Volume 4, No.2, Juni 2022 ISSN : 2656 - 5781

Yosefrinaldi. (2016). Pengaruh kapasitas Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan


Teknologi Informasi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah Dengan Variabel Intervening Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah. (Studi Empiris Pada Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset
Daerah Se-Sumatera Barat). Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang.

214

Anda mungkin juga menyukai