Anda di halaman 1dari 17

PENGARUH KOMPETENSI SDM DAN SISTEM AKUTANSI

KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN


KEUANGAN DAERAH

DISUSUN OLEH:
FRETI MEILANDASARI
NPM: 202105018

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAT PETULAI
TAHUN 2023
1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala, yang
telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan proposl ini.
Sholawat beriring salam saya hadiahkan kepada Nabi Muhammad Saw. Proposal ini berjudul
“Pengaruh Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui laporan
keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu sumber daya manusia.
Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah yang disusun oleh sumber daya
manusia (SDM) yang kompeten dan memahami aturan penyusunan laporan keuangan dengan
standar akuntansi keuangan (SAP) Kompetensi SDM adalah kemampuan untuk
melaksanakan fungsi-fungsi untuk mencapai tujuannya secara efektif dan efisien. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan saya agar penelitian
ini menjadi lebih sempurna dan bermanfaat bagi semua pihak. Wassalamu’alaikum Wr. Wb

2
DAFTAR ISI

COVER.....................................................................................................................i
Kata pengantar.........................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................3
C. Tujuan Penelitian......................................................................................3
D. Manfaat Penelitian....................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI
A. Pengertian Kompetensi.............................................................................5
B. Faktor-faktor pendukung Kompetensi Sumber Daya Alam.....................6
C. Kompetensi SDM dan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah........................................8
D. Kerangka Analisis....................................................................................9
E. Penelitian Terdahulu.................................................................................9
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian.........................................................................................12
B. Jenis Dan Sumber Data............................................................................12
C. Definisi Operasional.................................................................................12
D. Metode Pengumpulan Data......................................................................13
E. Metode Analisis Data...............................................................................13
DAFTAR PUSTAKA

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemerintah daerah harus mampu menyajikan laporan keuangan yang mengandung
informasi keuangan yang berkualitas. Salah satu cara pemerintah untuk mewujudkan
pengelolaan keuangan pemerintah yang berkualitas adalah dengan menerapkan
(peraturan pemerintah No 71 tahun, 2010) yaitu relavan , andalan dan dapat memenuhi
kualitas yang dikehendaki haruslah memiliki keempat karakteristik kualitatif diatas
sebagai prasyarat, normatif yang perlu diwujudkan dalam informasi akuntansi sehingga
dapat memenuhi tujuannya.
Kualitas laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu
sumber daya manusia. Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah
yang disusun oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan memahami aturan
penyusunan laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan (SAP) Kompetensi
SDM adalah kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi untuk mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien. Hal yang mendasar dan penting dan menerapkan akuntansi di
dalam penyusunan laporan keuangan daerah salah satunya adalah ada di sistem
akuntansi. Sebagaimana pengertian dari sistem akuntansi keuangan daerah (SAKD)
Yaitu serangkaian prosedur mulai dari proses pengumpulan data, dalam rangka
pertanggungjawaban pelaksanaan APBD yang dapat dilakukan secara manual atau
menggunakan aplikasi komputer. (Permendagri NO.59 Tahun 2007).
Pengembangan sebuah sistem yang tepat untuk dapat diimplementasikan di daerah
menghasilkan suatu sistem akuntansi keuangan daerah yang diharapkan dapat mengganti
sistem akuntansi. Adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang memahami
mekanisme penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan menjadi kendala dalam mewujudkan LKPD yang berkualitas. Melalui
peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki baik pada tingkatan sistem,
kelembagaan, maupun individu dan didukung dengan penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah diharapkan pihak pengelola keuangan daerah khususnya bagian
akuntansi maupun melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dengan baik yang akhirnya
bermuara pada terciptanya good governance.

4
Fakta Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) setiap tahun nya mendapat
penilaian berupa opini dan badan pengawas keuangan (BPK). Ketika BPK memperikan
opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan pemerintah daerah
(LKPD), artinya dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu entitas pemerintah
daerah tersebut di sajikan dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas. Terdapat empat
opini yang diberikan pemeriksa yaitu: opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Opini
wajar dengan pengecualian (WDP), opini tidak wajar (TP), dan persyaratan menolak
memberi opini atau tidak memberi pendapat (TMP).
Berbicara mengenai pelapor keuangan dan nilai informasi yang terkandung dalam
laporan keuangan pemerintah akan menimbulkan pertanyaan apakah pelapor keuangan
pemerintah selama ini sudah memenuhi kriteria kompetensi informasi yang di syaratkan
dalam peraturan perundang-undangan? Apakah laporan keuangan pokok yang terdiri dari
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan
(UU No 17 tahun 2003) telah relavan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat di pahami?
Fenomena pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu hal
yang menarik untuk dikaji lebih lanjut. Dari berbagai tulisan yang berhasil di-download
dari internet, ternyata di dalam laporan keuangan pemerintah masih banyak disajikan
data-data yang tidak sesuai. Selain itu juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan
yang berhasil ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit
laporan keuangan pemerintah. Seperti tulisan yang berhasil dihimpun adalah sebagai
berikut:
Ketua Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) Anwar Nasution menilai laporan
keuangan Pemerintah Daerah banyak yang bermasalah bahkan tidak Iayak audit. Anwar
Nasution menyebutkan, permasalahan yang ditemukan diantaranya terkait ketidakjelasan
penyimpanan dana daerah dan penggunaan keuangan daerah dengan boros yang tidak
jelas keperluannya. Anwar Nasution juga mengkritik akuntabilitas transparan laporan
keuangan Penda masih sangat rendah (Indosiar.com, 10 Januari 2007). Masih banyaknya
fenomena laporan keuangan pemerintah yang belum menyajikan data-data yang sesuai
dengan peraturan dan masih banyak penyimpangan-penyimpangan yang berhasil
ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dalam pelaksanaan audit laporan
keuangan pemerintah membuat tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (200d governance government) meningkat. Hal itu juga yang
telah mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menerapkan
akuntabilitas publik.
5
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas maka permasalahan dalam penelitian ini dirumuskan
sebagai berikut:
1. Apa saja penyebab ketidakjelasan penyimpanan dana daerah tersebut?
2. Apa saja penomena yang terdapat dalam laporan keuangan daerah?
3. Apakah Pengaruh Kompetensi SDM memahami aturan penyusunan laporan keuangan
dengan standar akuntansi keuangan?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan target yang ingin dicapai, adapun tujuan dari penelitian ini
yaitu:
1. Untuk mengetahui penyebab ketidakjelasan penyimpanan dana daerah tersebut!
2. Untuk mengetahui apa saja penomena yang terdapat dalam laporan keuangan daerah
tersebut!
3. Pengaruh Kompetensi SDM memahami aturan penyusunan laporan keuangan dengan
standar akuntansi keuangan!

D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini diambil dari manfaat teoritis dan manfaat praktis,
yaitu:
1. Manfaat Teoritis
Secara teori penelitian ini bermanfaat:
a) Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan tentang Manfaat
Pengaruh Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi Keuangan Daerah Terhadap
Kualitas Laporan Keuangan Daerah.
b) Di harapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi penelitian lainnya yang
bermaksud meneliti masalah yang sama dalam bentuk yang luas.
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Peneliti
Dari penelitian yang dilakukan diharapkan menambah ilmu pengetahuan dalam
menambah kemampuan dalam mengaplikasikan teori tentang Pengaruh

6
Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah.

b) Bagi Mahasiswa
Dari hasil penelitian yang dilakukan semoga bertambah wawasan dan
memperdalam ilmu pengetahuan bagi mahasiswa/si UNIVERSITAS PAT
PETULAI.
c) Bagi Lembaga
Penelitian ini bermamfaat untuk dijadikan referensi dan ditindak lanjuti oleh
penelitian selanjutnya.

7
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Pengertian Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan harus dimiliki seseorang atau setiap pekerja/
karyawan untuk dapat melaksanakan suatu pekerjaan/jabatan secara sukses
(efektif,efisien, produktif, dan berkualitas) sesuai dengan visi dan misi organisasi
perusahaan. Serta kompetensi juga dapat diartikan sebagai tindakan cerdas yang dimiliki
seseorang, dimana cerdas itu adalah seseorang dapat meminimalisir resiko yang akan
terjadi kedepannya. Setiap orang memiliki kompetensi dimana itu terdiri dari Soft Skill
yang dapat dikatakan kemampuan ini berasal atau timbul dari diri seseorang yang alami
dan Hard Skill merupakan kemampuan seseorang yang didapatkan melalui pendidikan
yang di jalaninya. Adapun sikap atau prilaku didalam kompetensi itu adalah : Pertama,
Rasa memiliki (sense of belonging, Kedua, Rasa bekerja sama (sense of partisipation)
dan Ketiga, Rasa bertanggung jawab (sense of responsibility) Sebagaimana yang
dikemukakan oleh Chris Rowley (2012: 57) bahwa ”Kompetensi adalah cara
melaksanakan pekerjaan yang dapat dikategorikan efektif, efisien, produktif, dan
berkualitas karena memiliki kemampuan yang sesuai dengan kondisi pekerjaan yang
harus dikerjakan”.
Sedangkan menurut Hasibuan (2013:44) bahwa, ”Seperangkat pengetahuan,
keterampilan/keahlian dan sikap yang harus dikuasai oleh seorang pegawai melalui
kegiatan pembelajaran mengenai bidang kerja atau jabatannya”. Pengertian kompetensi
tersebut di atas dapat dijelaskan bahwa kompetensi adalah kemampuan yang dimiliki
pegawai berisi seperangkat pengetahuan, keterampilan/keahlian dan sikap yang diperoleh
dan kegiatan pembelajaran. Nitisemito (2014:39) mengemukakan bahwa ”Kompetensi
adalah unjuk kerja atau kinerja maksimum sebagai standar kualisifikasi atau standar
kompetensi dalam proses pelaksanaan suatu pekerjaan/jabatan”. Sedangkan Nurdin
(2006:188) mengemukakan bahwa: Kompetensi merupakan kemampuan kerja yang
memiliki 3 (tiga) kriteria yang terdiri dari: 1) Kemampuan intelektual mengenai
pekerjaan/jabatan sebagai tugas pokok. 2) Kemampuan merencanakan, melaksanakan
pekerjaan/jabatan dan menilai hasilnya dengan menggunakan alat melalui kegiatan
8
kerjasama. 3) Kemampuan mengukur dan menilai kemajuan dalam bekerja dengan
berorientasi pada efisiensi, efektivitas, produktivitas, dan kualitas.
Menurut Spencer (1993), Syarifuddin (2014), kompetensi adalah suatu
karakteristik yang mendasari kepribadian seseorang yang menyebabkan saling berkaitan
dengan kriteria-keperilakuan efektif atau kinerja yang unggul dalam pekerjaan atau
situasi tertentu. Laporan keuangan merupakan produk yang dihasilkan oleh sumber daya
manusia dibidang akuntansi. Jadi untuk dapat menghasilkan laporan keuangan yang
berkualitas maka dibutuhkan sumber daya manusia yang berkompeten dalam membuat
laporan keuangan. Hasil penelitian yang mendukung pengaruh kompetensi sdm terhadap
kualitas laporan keuangan yaitu dilakukan oleh Wati dan Pratiwi. Spencer (1993)
menunjukkan kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan daerah. Sama halnya penelitian Hardiansyah (2016)
menunjukkan bahwa sumber daya manusia berpengaruh terhadap nilai informasi
keuangan. Temuan ini juga didukung oleh peneliti sebelumnya yang dilakukan oleh
Hardiansyah (2016), Safiyulloah (2017), Andrianto (2017) yang menerangkan bahwa
Kompetensi SDM berpengaruh terhadap laporan keuangan.
Dalam dunia modern saat ini, penggunaan teknologi informasi menjadi suatu
keharusan. Teknologi informasi dapat membantu sumber daya manusia dalam mengelola
keuangan. Meskipun laporan keuangan adalah produk yang dihasilkan oleh sumber daya
manusia dibidang akuntansi tapi memanfaatkan teknologi bias meminimalisir kesalahan
dari manusia itu sendiri. Menurut Hamzah (2009), pemanfaatan teknologi informasi
tersebut mencakup adanya (a) pengolahan data, pengolahan informasi, system
manajemen, dan proses kerja secara elektronik, dan (b) pemanfaatan kemajuan teknologi
informasi agar pelayanan publik dapat diakses secara mudah dan murah oleh masyarakat
di seluruh wilayah negeri ini.

B. Faktor-Faktor Pendukung Kompetensi Sumber Daya Alam


Kompetensi sumber daya manusia sebagai upaya memaksimalkan potensi yang
dimiliki pegawai guna mewujudkan hasil kerja yang berdaya guna dan berhasil guna
maka ada dua hal yang sangat mendukung terciptanya kompetensi sumber daya manusia
yang menurut Moekijat (2001:78) bahwa: ”faktor-faktor pendukung kompetensi adalah
faktor yang berasal dari dalam diri pribadi pegawai dan faktor yang berasal dari
lingkungan pekerjaan”.

9
Faktor pendukung yang berasal dari pegawai itu sendiri dapat diartikan sebagai
faktor yang muncul dari diri pribadi pegawai bersangkutan sesuai kebutuhan dan
keinginan yang dirasakan, sedangkan faktor yang berasal dari lingkungan pekerjaan
diartikan sebagai faktor yang sifatnya eksternal yang mampu mempengaruhi jiwa pribadi
pegawai. Dengan demikian, faktor individu dan faktor lingkungan pekerjaan dapat
dikatakan sebagai faktor yang saling berpengaruh, dimana munculnya faktor individu
sebagai akibat faktor lingkungan yang mendukung.
Sebaliknya faktor lingkungan yang memadai kemungkinan besar akan
mempengaruhi munculnya faktor pribadi sebagai akibat adanya rasa tanggung jawab
yang muncul dari dalam diri pribadi seorang aparatur pemerintah. Menururt Handoko
(2008: 54) bahwa ”faktor individu adalah motivasi kerja, kemampuan dan keterampilan
kerja, kesejahteraan, gaya menajemen serta kepuasan pegawai”, sedangkan
Mangkunegara (2008:54) mengemukakan bahwa ”faktor lingkungan kerja berhubungan
dengan masalah kelancaran pekerjaan, seperti praktek manajemen, fasilitas kerja serta
teknologi”. Pengertian tersebut menunjukkan bahwa motivasi adalah pondasi dari pada
faktor-faktor yang pada diri pribadi pegawai disebabkan adanya pemenuhan kebutuhan
yang dirasakan seorang pegawai, maka motivasi akan muncul dan akhirnya semua
faktor-faktor lain seperti keterampilan, kepuasan, gaya manajemen dan penghargaan
akan terwujud. penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, penerapan
standar akuntansi.
Pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan
keuangan daerah, sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dan kompetensi sumber daya manusia,
penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem akuntansi keuangan daerah
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan. 
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kualitas Laporan Keuangan Daerah, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Standar akuntansi Pemerintahan. Semakin baik kompetensi
sumber daya manusia dalam membuat laporan keuangan maka semakin baik kualitas
laporan keuangan yang dihasilkan dan semakin baik pengendalian intern maka semakin
baik pula kualitas laporan keuangan yang di hasilkan. Mengenai pelaporan keuangan
pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu hal yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.
Dari berbagai tulisan yang berhasil di-download dari internet, ternyata di dalam laporan
keuangan pemerintah masih banyak disajikan data-data yang tidak sesuai.
10
C. Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas
Laporan Keuangan Daerah
Untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas
laporan keuangan daerah, pengaruh penerapan standar akuntansi pemerintahan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah, pengaruh sistem akuntansi keuangan daerah terhadap
kualitas laporan keuangan daerah, dan untuk mengetahui pengaruh kompetensi sumber
daya manusia, penerapan standar akuntansi pemerintahan, dan sistem akuntansi
keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan daerah.
Penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif. Sampel ditentukan dengan
teknik purposive sampling dan penentuan sampel untuk setiap SKPD menggunakan
metode proporsional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 195. Analisis data
menggunakan regresi berganda dengan bantuan software SPSS V19. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, penerapan standar akuntansi
pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan
daerah, sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan daerah, dan kompetensi sumber daya manusia, penerapan
standar akuntansi pemerintahan, sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.
Pengembangan sebuah sistem yang tepat untuk dapat diimplementasikan di daerah
menghasilkan suatu sistem akuntansi keuangan daerah yang diharapkan dapat mengganti
sistem akuntansi. Adanya keterbatasan sumber daya manusia (SDM) yang memahami
mekanisme penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi
pemerintahan menjadi kendala dalam mewujudkan LKPD yang berkualitas. Melalui
peningkatan kompetensi sumber daya manusia yang dimiliki baik pada tingkatan sistem,
kelembagaan, maupun individu dan didukung dengan penerapan sistem akuntansi
keuangan daerah diharapkan pihak pengelola keuangan daerah khususnya bagian
akuntansi maupun melaksanakan tugas dan fungsi akuntansi dengan baik yang akhirnya
bermuara pada terciptanya good governance.
Fakta Laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) setiap tahun nya mendapat
penilaian berupa opini dan badan pengawas keuangan (BPK). Ketika BPK memperikan
opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan pemerintah daerah
11
(LKPD), artinya dapat dikatakan bahwa laporan keuangan suatu entitas pemerintah
daerah tersebut di sajikan dan diungkapkan secara wajar dan berkualitas. Terdapat empat
opini yang diberikan pemeriksa yaitu: opini wajar tanpa pengecualian (WTP), Opini
wajar dengan pengecualian (WDP), opini tidak wajar (TP), dan persyaratan menolak
memberi opini atau tidak memberi pendapat (TMP).
Kompetensi Sumber Daya Manusia, Kualitas Laporan Keuangan Daerah, Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah, Standar akuntansi Pemerintahan. Semakin baik kompetensi
sumber daya manusia dalam membuat laporan keuangan maka semakin baik kualitas
laporan keuangan yang dihasilkan dan semakin baik pengendalian intern maka semakin
baik pula kualitas laporan keuangan yang di hasilkan.

D. Karangka Analisis
Karangka analisis merupakan suatu model atau gambar berupa konsep tentang
hubungan antara Variabel satu dengan berbagai faktor lainnya. Karangka analisis juga
dapat dikatakan sebagai gambaran tentang konsep bagaimana suatu variabel memiliki
hubungan dengan variabel lainnya. Analisis data menggunakan regresi berganda dengan
bantuan software SPSS V19.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompetensi sumber daya manusia
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, penerapan
standar akuntansi pemerintahan berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas
laporan keuangan daerah, sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kualitas laporan keuangan daerah, dan kompetensi sumber daya
manusia, penerapan standar akuntansi pemerintahan, sistem akuntansi keuangan daerah
berpengaruh signifikan terhadap kualitas laporan keuangan.

E. Penelitian Terdahulu
Dalam penelitian tentang masalah Pengaruh Kompetensi SDM Dan Sistem
Akutansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah belum
ditemukan yang menggarap secara khusus baik itu dalam literatur ataupun buku-buku
mata kuliah, skripsi, tesis maupun karya ilmiah lainnya. Akan tetapi kita dapat
menjumpai penelitian yang relevan yang berhubungan dengan penelitian ini diantaranya
yaitu:
1. Dwi Cahyono. 2019, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan, hasil dalam penelitian ini
12
menjelaskan tentang kompetensi sumber daya manusia dan penggunaan teknologi
informasi pada kualitas laporan keuangan (studi kasus di Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Situbondo dan Biro Layanan Informasi dan Komunikasi). Sampel dalam
penelitian ini adalah karyawan / karyawan & karyawan pengguna teknologi informasi
di tiga bank syariah situbondo, yang berjumlah 99 orang. Metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis regresi linier berganda. Uji
hipotesis yang digunakan adalah uji t, uji F dan koefisien determinasi. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Kompetensi SDM berpengaruh terhadap Kualitas Laporan
Keuangan di Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo dan Biro Layanan
Informasi dan Komunikasi. Pemanfaatan Teknologi Informasi mempengaruhi
Kualitas Laporan Keuangan di Kantor Pendidikan dan Kebudayaan Situbondo dan
Biro Layanan Informasi dan Komunikasi.
2. Jumardi. 2021, Pengaruh kompetensi sdm, sistem informasi akuntansi, dan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kinerja manajemen devisi keuangan
perhotela, hasil dalam penelitian ini menjelaskan tentang Kompetensi sumber daya
manusia berpengaruh terhadap kinerja manajemen devisi keuangan. Apabila
karyawan dalam satu kesatuan unit manajemen devisi keuangan yang terlibat dalam
proses penyusunan, pelaksanaan, pengelolaan, dan pertanggungjawaban keuangan
didukung oleh kompetensi yang tinggi, maka akan memengaruhi perilaku kerja
karyawan yang kemudian akan memengaruhi kinerjanya secara khusus serta kinerja
manajemen secara umum. Sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kinerja
manajemen devisi keuangan. Apabila karyawan dalam satu kesatuan unit manajemen
devisi keuangan yang terlibat dalam proses penyusunan, pelaksanaan, pengelolaan,
dan pertanggungjawaban ke-uangan didukung oleh penerapan sistem informasi
akuntansi yang tinggi, maka akan memengaruhi memengaruhi kinerja karyawan yang
pada akhirnya akan mencapai kinerja manajemen perusahan khususnya devisi
keuangan.
3. Rizky Sukma Wijaya, 2019. Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap
Produktivitas Karyawan hasil dalam penelitian ini menjelaskan tentang Sumber daya
manusia yaitu tenaga kerja atau karyawan memegang peranan yang sangat penting
bagi peningkatan kinerja atau kemajuan perusahaan. Termasuk juga dalam sebuah
perbankan syariah yang sejauh ini perkembangannya semakin meningkat. Dalam
menghadapi tantangan, perbankan syariah harus memiliki sumber daya manusia yang
berkompeten. Sumber daya manusia yang dimaksud yaitu sumber daya manusia yang
13
memiliki mental dan sikap yang baik serta pengetahuan dan keterampilan yang
memadai. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah kompetensi sumber
daya manusia berpengaruh terhadap produktivitas karyawan Bank Syariah Mandiri
KCP Teluk Betung dan bagaimana kompetensisumber daya manusia yang ada di
Bank Syariah Mandiri KCP Teluk Betung. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
apakah terdapat pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap produktivitas
karyawan Bank Syariah Mandiri KCP Teluk Betung Bandar Lampung.

14
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif karena jenis
penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel
atau lebih tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain. Jenis
penelitian yang digunakan oleh peneliti yaitu jenis penelitian deskriptif dimana untuk
memperoleh gambaran mengenai Pengaruh Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi
Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.

B. Jenis Dan Sumber Data


Jenis penelitian yang digunakan oleh penulis ialah jenis penelitian deskriptif
kualitatif yaitu penelitiaan yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis
dari orang-orang dan prilaku atau fenomena yang diamati dengan menggunakan logika
ilmiah.

C. Definisi Operasional
Defenisi operasional dan variabel penelitian sebagai berikut :
1. Laporan keuangan dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya yaitu sumber daya
manusia. Laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan adalah yang disusun
oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten dan memahami aturan penyusunan
laporan keuangan dengan standar akuntansi keuangan (SAP) Kompetensi SDM
adalah kemampuan untuk melaksanakan fungsi-fungsi untuk mencapai tujuannya
secara efektif dan efisien.
2. Pelaporan keuangan pemerintah di Indonesia merupakan sesuatu hal yang menarik
untuk dikaji lebih lanjut. Dari berbagai tulisan yang berhasil di-download dari
internet, ternyata di dalam laporan keuangan pemerintah masih banyak disajikan data-
data yang tidak sesuai. Selain itu juga masih banyak penyimpangan-penyimpangan
yang berhasil ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan dalam pelaksanaan audit
laporan keuangan pemerintah.

15
D. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumplan data untuk memperoleh informasi data yang diperlukan yaitu:
1. Wawancara
Dokumen wawancara dilakukan dengan pihak-pihak terkait dan berkompeten
dengan data yang dibutuhkan dalam penelitian untuk mendapatkan penjelasan secara
jelas dan detail dalam penelitian.
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengadaan pengamatan langsung ke lokasi
penelitian, digunakan mendapatkan informasi yang akura tentang masalah yang ada
diperusahaan tempat penelitian.
3. Dokumetasi
Dokumentasi Yaitu berupa dokumen atau arsip yang relevan dengan tujuan
penelitian yang didapatkan dari catatan dan formulir perusahaan yang berkaitan
dengan biaya oprasional.

E. Metode Analisis
Metode analisis yang digunakan dalam penulisan ini merupakan metode analisis
deskriptif kuantitatif yang dimana diperoleh dari data keuangan dan hasil wawancara
yang diberikan oleh pihak daerah, selain itu penulis juga akan melakukan observasi
terkait tentang Pengaruh Kompetensi SDM Dan Sistem Akutansi Keuangan Daerah
Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Daerah.

16
DAFTAR PUSTAKA

Ardiasmo. (2002). Akuntansi Sektor Publik. Yogyakarta: Andi

Dwi Cahyono. 2019, Pengaruh Kompetensi Sumber Daya Manusia dan Pemanfaatan
Teknologi Informasi terhadap Kualitas Laporan Keuangan. Jurnal Fakultas Ekonomi.

Haris Herdiansyah, 2010. Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial, Jakarta.

Jumanta Hamdayana, 2019. Metodologi Pengajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Kros dan Iriyadi (2019) “Analisis Anggaran dan Pengendalian Biaya Terhadap Peningkatan
Efisiensi Biaya “Jurnal Sekolah Tinggi Ekonomi Kesatuan.

Kusumah, Arif Ardi. (2012). Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintahan terhadap
Kualitas laporan Keuangan (Survei pada SKPD/OPD Pemerintahan Kota Tasikmalaya).
Jurnal Accounting. Vol 1, No. 1

Meryanti gobel 2013 “analisis efisiensi biaya operasional melalui pengelolaan tunjangan
makanan dan jaminan pemeliharaan kesehatan pada perusahaan jasa outsorcing”. Jurnal
EMBA vol.1 no.

Prasetya, Gede Edy. (2005). Penyusunan dan Analisis Laporan Keuangan Pemerintah
Daerah. Yogyakarta: Andi

Pujanira, Putriasri dan Abdullah Taman. (2017). Pengaruh Kompetensi Sumber Daya
Manusia, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan, Dan Penerapan Sistem
Akuntansi Keuangan Daerah Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
Provinsi. Jurnal Nominal, Vol 6, No 2

17

Anda mungkin juga menyukai