Anda di halaman 1dari 16

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN

(SAP) TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH


DAERAH (LKPD) PEMDA KAB. SOLOK

PROPOSAL

OLEH:

ZWETSY DWIANI MUSTHOVA

2010011311056

AK.5C

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah........................................................................... 2

1.3 Tujuan Penelitian............................................................................ 3

1.4 Manfaat Penelitian....................................................................................... 3

1.5 Sistematika Penulisan.................................................................................. 3

BAB II LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori............................................................................................... 5

2.2 Pengembangan Hipotesis............................................................................... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sumber data, Populasi dan Sampel......................................................... 9

3.2 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel............................................. 10

3.3 Teknik Pengujian Data................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Transparansi dan akuntabilitas pengelolaan laporan keuangan daerah dapat
diwujudkan melalui penyampaian laporan keuangan pemerintah yang memenuhi
prinsip tepat waktu dan disusun dengan mengikuti standar akuntansi pemerintahan.
Kualitas informasi dalam laporan keuangan pemerintah sangat dipengaruhi oleh
kepatuhan terhadap standar akuntansi yang telah ditetapkan.(Munira, 2021)
Pemerintahan Republik Indonesia telah menetapkan standar akuntansi untuk
pemerintahan yang disebut Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan
dalam tindak penyusunan dan penyajian Laporan Keuangan Pemerintah. Laporan bisa
berupa Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) dan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD). Menurut Mardiasmo (2006) mengatakan bahwa ruang
lingkup akuntansi pemerintahan adalah mencakup akuntansi manajemen, system
akuntansi keuangan, perencanaaan keuangan, pembangunan, system pengawasan, dan
pemeriksaan, serta sebagai implikasi finansial atas kebijakan-kebijakan yang
memberikan kualitas informasi laporan keuangan pemerintah di Indonesia.(Satriani,
2018)
Informasi yang terdapat dalam di dalam laporan keuangan pemerintah daerah
harus memenuhi beberapa karakteristik yang telah ditetapkan dalam Peraturan
Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, yaitu
relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Laporan keuangan yang
berkualitas harus disusun sesuai dengan prinsip-prinsip dan aturan-aturan yang
terdapat dalam SAP. Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) harus mengacu
kepada SAP yang telah ditetapkan dalam Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010

1
tersebut yang berfungsi sebagai acuan untuk menilai apakah LKPD disusun sesuai
dengan SAP.(Adhitama, 2017)
Penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah akan menghasilkan
laporan keuangan instansi pemerintah yang baik. Pengawasan yang optimal terhadap
kualitas laporan keuangan instansi pemerintah akan menjamin bahwa laporan
keuangan tersebut disajikan secara benar dan wajar sesuai standar akuntansi
keuangan pemerintahan, sehingga informasi yang terdapat dalam laporan keuangan
tersebut dapat dimanfaatkan.(Satriani, 2018)
Pemerintah Kabupaten Solok telah memperoleh opini Wajar Tanpa
Pengecualian dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini audit itu telah diperoleh
Pemerintah Kabupaten Solok sejak tahun 2017 atas laporan keuangan pemerintah
daerah. Walaupun Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) atas LKPD mendapatkan opini
WTP, namun tetap masih ada beberapa temuan dari BPK RI karena masih
terdapatnya kelemahan yang berkaitan dengan laporan penyusunan aset. Jika
pemerintah menyusun laporan keuangan berdasarkan prisip-prinsip SAP maka
kualitas informasi keuangan menjadi semakin baik.
Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan
Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap penyusunan Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah, diantaranya dilakukan oleh Surya (2017), menemukan bahwa
penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian yang
dilakukan oleh Puja & Firza (2019) juga menemukan bahwa penerapan SAP
berpengaruh terhadap penyusunan laporan keuangan. Neneng & Arinda (2019)
menemukan bahwa penerapan SAP berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kualitas laporan keuangan.
Berdasarkam latar belakang masalah diatas maka penulis tertarik untuk
membuat suatu penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
Pemerintahan dalam Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
PemDa Kab. Solok”. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu
pada tempat penelitian dan tahun penelitian. Penulis tertarik untuk menguji kembali

2
apakah penerapan SAP memang dapat mempengaruhi kualitas LKPD dengan
responden dan tempat penelitian yang berbeda.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu, apakah penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan (SAP) berpengaruh terhadap kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah (LKPD) di Kabupaten Solok.

1.3 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan dari
penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh Penerapan Standar Akuntansi
pemerintahan (SAP) terhadap kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
(LKPD) di Kabupaten Solok.

1.4 Manfaat Penelitian


1.4.1 Bagi Penulis
Menambah wawasan dan pengetahuan baru tentang sejauh mana pengaruh
penerapan standar akuntansi pemerintahan dalam penyusunan laporan keuangan
pemerintah daerah.
1.4.2 Bagi Pemerintah Daerah
Sebagai dasar atau acuan bagi pihak-pihak yang terkait dalam pengelolaan
keuangan daerah khususnya bagian akuntansi agar mampu melaksanakan tugas dan
fungsi akuntansi dengan baik, serta dapat menghasilkan laporan keuangan pemerintah
daerah yang berkualitas.

1.5 Sistematika Penulisan


BAB I. Pendahuluan
Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

3
BAB II. Landasan Teori dan Pengembangan Hipotesis
Berisikan tentang teori utama, teori dari masing-masing variabel, dan
pengembangan hipotesis
BAB III. Metodologi Penelitian
Berisikan tentang sumber data, populasi dan sampel, definisi operasional dan
pengukuran variabel, serta teknik pengujuan data.

4
BAB II

LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

1.1 Landasan Teori


1.1.1 Entity Theory
Teori entity dalam (Satriani, 2018), organisasi merupakan sekelompok orang
yang berkumpul dan bekerjasama dengan yang terstruktur untuk mencapai tujuan
atau sejumlah sasaran tertentu yang telah ditetapkan bersama. Untuk mencapai tujuan
tersebut diperlukan manajemen yang baik yang meliputi proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi.
Dalam rangka menjalankan proses manajerial tersebut, diperlukan informasi yang
baik pula, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar organisasi.
Dari perspektif tersebut, akuntansi berkepentingan dengan pelaporan
keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik. Dengan kata lain, kesatuan usaha menjadi
kesatuan pelapor (reporting entity) yang bertanggungjawab kepada pemilik. Kesatuan
usaha merupakan pusat pertanggungjawaban, sementara laporan keuangan
merupakan medium pertanggungjawaban.
1.1.2 Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD)
1.1.2.1 Pengertian Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, menyatakan bahwa laporan keuangan merupakan laporan
yang terstruktur mengenai posisi keuangan dan transaksi-transaksi yang dilakukan
oleh suatu entitas pelaporan.(Mayang, 2018)
1.1.2.2 Tujuan Laporan Keuangan
Tujuan umum laporan keuangan adalah menyajikan informasi mengenai
posisi keuangan, realisasi anggaran, arus kas dan kinerja keuangan suatu entitas
pelaporan yang bermanfaat bagi para pengguna dalam membuat dan mengevaluasi
keputusan mengenai alokasi sumber daya. Secara spesifik tujuan laporan keuangan

5
pemerintah adalah untuk menyajikan informasi yang berguna untuk pengambilan
keputusan dan untuk menunjukan akuntabilitas entitas pelaporan atas sumber daya
yang dipercayakan kepadanya.(Ramadhan & Alpi, 2019)
1.1.2.3 Komponen Laporan Keuangan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 Tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan, laporan keuangan pokok terdiri dari:
1) Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
2) Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LAP-SAL)
3) Laporan operasional
4) Laporan arus kas
5) Laporan perubahan ekuitas
6) Catatan atas laporan keuangan
1.1.2.4 Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
1) Relevan
Informasi yang termuat didalamnya dapat mempengaruhi
keputusan pengguna dengan membantu mereka mengevaluasi
peristiwa masa lalu atau masa kini, dan memprediksi sama depan,
serta menegaskan atau mengoreksi hasil evaluasi mereka di masa
lalu.
2) Andal
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan material, menyajikan setiap fakta secara
jujur, serta dapat diverifikasi.
3) Dapat dibandingkan
Informasi yang termuat dalam laporan keuangan akan lebih
berguna jika dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode
sebelumnya.

6
4) Dapat dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat
dipahami oleh pengguna dan dinyatakan dalam bentuk serta istilah
yang disesuaikan dengan batas pemahaman para pengguna.
1.1.3 Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintahan adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam
menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. Standar Akuntansi
Pemerintahan diterapkan dilingkup pemerintahan, yaitu pemerintahan pusat,
pemerintahan daerah, dan satuan organisasi dilingkungan pemerintahan pusat/daerah.
Jika menurut peraturan perundang-undangan, satuan organisasi dimaksud wajib
menyajikan laporan keuangan belanja, transfer, dan pembiayaan dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektivitas dan
efisiensi suatu entitas pelaporan, dan membantu ketaatannya terhadap peraturan
perundang-undangan.(Suprihatin & Ananthy, 2019)
Terdapat beberapa manfaat SAP terhadap penyusunan laporan keuangan, antara
lain:
1) Memberikan gambaran yang utuh atas posisi keuangan pemerintah
2) Menyajikan informasi yang sebenarnya mengenai hak dan kewajiban
pemerintah
3) Bermanfaat dalam mengevaluasi kinerja pemerintah terkait biaya jasa
layanan, efisiensi dan pemcapian tujuan.

1.2 Pengembangan Hipotesis


1.2.1 Pengaruh Penerapan SAP terhadap Kualitas LKPD
Berlakunya Peraturan Pemerintah No. 71 Tahun 2010 tentang Standar
Akuntansi Pemerintah, menyatakan bahwa laporan dari pemerintah pusat dan daerah
merupakan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN dan APBD yang meliputi
laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, dan catatan atas laporan

7
keuangan. Dengan demikian, laporan keuangan yang dihasilkan lembaga pemerintah
akan lebih mudah dipahami serta dapat diukur tingkat kualitasnya berdasarkan SAP
yang telah ditetapkan tersebut.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Surya (2017) menemukan
bahwa penerapan SAP berpengaruh terhadap kualitas LKPD, serta penelitian oleh
Neneng dan Arinda (2019) menemukan penerapan SAP berpengaruh positif terhadap
kualitas LKPD. Hipotesis yang dapat dirumuskan untuk penelitian ini adalah:
Hₐ : Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berpengaruh terhadap kualitas
Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD).
1.2.2 Model Penelitian
Model penelitian ini ditunjukkan pada gambar 2.1, dimana kualitas laporan
keuangan pemerintah daerah sebagai variavel (Y) dan penerapan standar akuntansi
pemerintahan sebagai variabel (X).

Penerapan Standar Kualitas Laporan Keuangan


Akuntansi Pemerintahan (X) Pemerintah Daerah (Y)

Gambar 2.1 Model Penelitian

BAB III

8
METODOLOGI PENELITIAN

1.3 Sumber Data, Populasi dan Sampel


Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data subjek. Data
subjek merupakan jenis data penelitian yang berupa opini, sikap, pengalaman, atau
karakteristik seseorang atau sekelompok orang yang menjadi subjek penelitian
(responden).Sumber data dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer
merupakan data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data yang asli
(tidak melalui media perantara). (Mayang, 2018)
Populasi dalam penelitian ini adalah 40 Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) yang ada di Kabupaten Solok , yaitu: Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan
dan RSUD, Dinas Pekerjaan Umum & PR, (Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan
Pemukiman dan Pertahanan), Bapelitbang, Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Kependudukan dan Capil, (Dinas Pengendalian Penduduk, KB PP),
Dinas Sosial, Dinas Koperasi UKM Perindag, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan,
Kantor Kesbangpol, Dinas Satpol PP, Sekretariat DPRD, Sekretariat Daerah,
Inspektorat Daerah, Badan Keuangan Daerah, Badan Kepegawaian dan
Pengembangan SDM, (Dinas Penanaman Modal, PTSP dan Naker), Badan
Penanggulangan Bencana Daerah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Nagari,
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Dinas Komunikasi dan Informatika, Dinas
Pertanian, Dinas Perikanan dan Pangan, Kec. Kubung, Kec. X Koto Singkarak, Kec.
X Koto Diatas, Kec. Gunung Talang, Kec. Bukit Sundi, Kec. IX Koto Sungai Lasi,
Kec. Junjung Sirih, Kec. Payung Sekaki, Kec. Tigo Lurah, Kec. Lembang Jaya, Kec.
Danau Kembar, Kec. Lembah Gumanti, dan Kec. Pantai Cermin.
Sampel dalam penelitian ini adalah Badan Keuangan Daerah (BKD) di
Kabupaten Solok, terdapat 5 bidang yang ada di BKD Kabupaten Solok, yaitu :
Bidang Perencanaan Anggaran Daerah, Bidang Perbendaharaan Keuangan Daerah,
Bidang Akuntansi dan Pelapoan, Bidang Pengelolaan Barang Milik Daerah, dan

9
Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan purposive sampling.

1.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel


1.4.1 Definisi Operasional
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang memepunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2019:68).
1.4.1.1 Variabel Dependent (Y)
Menurut Kuncoro (2003) variabel terikat (dependent variable) adalah variabel
yang menjadi perhatian utama dalam sebuah pengamatan. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah.
1.4.1.2 Variabel Independent (X)
Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang dapat
mempengaruhi perubahan dalam variabel terikat (dependent variable) dan
mempunyai pengaruh positif atau pun negatif bagi variabel dependen nantinya.
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel-variabel independent adalah Penerapan
Standar Akuntansi Pemerintah.
1.4.2 Pengukuran Variabel Operasional
Pengukuran variabel dalam penelitian ini menggunakan kuesioner dengan 5
skala likert sesuai kriteria penilaian sangat setuju (SS), setuju (S), kurang setuju (KS),
tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Untuk penilaian penerapan standar
akuntansi pemerintahan menggunakan 14 item pertanyaan. Penilai kualitas LKPD
relevansi dengan 4 item pertanyaan, kualitas LKPD andal 3 item pertanyaan, kualitas
LKPD dapat dibandingkan 3 item pertanyaan, dan kualitas LKPD dapat dipahami 1
item pertanyaan.

1.5 Teknik Pengujian Data

10
1.5.1 Statistik Deskriptif
Statistika deskriptif adalah metode-metode yang berkaitan dengan
pengumpulan dan penyajian suatu data sehingga memberikan informasi yang berguna
(Walpole, 1995).
Menurut Ghozali (2018:19) analisis statistik deskriptif memberikan gambaran
atau deskripsi pada suatu data yang dapat diukur dengan nilai rata-rata (mean),
minimum, maksimum serta standar deviasi yang terdapat dalam penelitian.
1.5.2 Uji Asumsi Klasik
1.5.2.1 Uji Normalitas
Sebelum melakukan pengujian terhadap hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
uji normalitas untuk mengetahui metode statistic yang akan digunakan. Uji normalitas
digunakan untuk menguji apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati
normal. Uji normalitas residual dilakukan dengan menggunakan One Sample
Kolmogrove-Smirnov Test dengan tingkat signifikan 5%. Dasar pengambilan
keputusan sebagai berikut:
1) Jika nilai sig > 0,05 maka data dikatakan berdistribusi normal
2) Jika nilai sig < 0,05 maka data dikatakan berdistribusi tidak normal
1.5.3 Pengujian Hipotesis
1.5.3.1 Uji Regresi Linear Sederhana
Uji analisis regresi linear sederhana digunakan untuk mengukur derajat
keeratan hubungan tetapi juga menduga besarnya arah hubungan itu serta menduga
besarnya variabel dependent jika nilai variabel independent diketahui. Persamaan
regresi linear sederhana adalah sebagai berikut:

Y =α + X +e

Dimana :
Y = Laporan Keuangan Pemerintah Daerah
α = Konstanta
X = Penerapan SAP

11
e = Standar error
1.5.3.2 Uji t
Pengujian ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen. Jika t hitung > t tabel atau Sig. < 0,05 maka
ada pengaruh secara parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Sebaliknya, jika t hitung < t tabel atau sig > 0,05 maka tidak ada pengaruh secara
parsial dari variabel independen terhadap variabel dependen.
1.5.3.3 Uji Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui apakah ada
pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat yaitu dengan
mengkuadratkan koefisien yang ditemukan.
Nilai koefisien determinasi adalah nol dan satu. Nilai yang kecil berarti
kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel
dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk
memprediksi variasi dependen.

DAFTAR PUSTAKA

12
Adhitama, S. (2017). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP),
Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (SAKD), dan Kompetensi Sumber Daya
Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah. Ekp, 13(3),
1576–1580.

Mayang, W. (2018). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan dan


Kompetensi Sumber Daya Manusia terhadap Kualitas Laporan Keuangan
Pemerintah Daerah dengan Komitmen Organisasi sebagai Variabel Moderasi.
39–37 ,66 ,‫עלון הנוטע‬.
https://www.fairportlibrary.org/images/files/RenovationProject/Concept_cost_es
timate_accepted_031914.pdf

Munira, H. (2021). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan terhadap


Kualitas Laporan Keuangan pada Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah
(DPKAD) pada Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah.

Ramadhan, P. R., & Alpi, M. F. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintahan terhadap Kualitas Penyajian Laporan Keuangan pada Pemerintah
Kabupaten Serdang Bedagai. Seminar Nasional Taman Siswa Bima Tahun 2019,
2018, 1–7.

Satriani, A. (2018). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah terhadap


Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Makassar.

Suprihatin, N. S., & Ananthy, A. A. (2019). Pengaruh Penerapan Standar Akuntansi


Pemerintah Dan Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Laporan
Keuangan. Jurnal Riset Akuntansi Terpadu, 12(2), 242.
https://doi.org/10.35448/jrat.v12i2.6218

Peraturan Pemerintah N0. 71 Tahun 2010

13
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/5095/pp-no-71-tahun-2010

14

Anda mungkin juga menyukai