PENDAHULUAN
sektor publik untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dalam mencapai tujuan serta cita-cita
pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan legitimate agar penyelenggaraan kegiatan
organisasi sektor publik dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih,
bertanggung jawab, serta bebas dari korupsi, kolusi, dan nepotisme (Bastian, 2010).
akuntabilitas adalah pertanggungjawaban atas tindakan dan keputusan dari para pemimpin
atau pengelola organisasi sektor publik kepada pihak yang memiliki kepentingan
Harus disadari bahwa ada banyak pihak yang akan mengadalkan informasi dalam
laporan keuangan yang dipublikasikan oleh pemerintah daerah sebagai dasar untuk
pengambilan keputusan. Oleh karena itu, informasi tersebut harus bermanfaat bagi para
pemakai.
Informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut berpaut dengan keputusan yang
menjadi sasaran informasi. Informasi akan bermanfaat kalau informasi tersebut dipahami dan
digunakan oleh pemakai. Informasi juga akan bermanfaat kalau pemakai mempercayai
karakteristik yang hanya dapat ditentukan secara kualitatif dalam hubungannya denga
keputusan, pemakai, dan keyakinan pemakai terhadap informasi. Oleh karena itu, kriteria ini
Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan merupakan persyaratan normatif yang
diperlukan agar laporan keuangan pemerintah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki
Untuk itu laporan pertanggungjawaban yang berupa laporan keuangan tersebut perlu
diperiksa oleh sebuah lembaga yang di Indonesia disebut Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Fenomena tentang pelaporan keuangan salah satunya diteliti oleh Firdaus (2016),
terjadi di kabupaten Kampar. Pada pemeriksaan LKPD tahun 2013 oleh BPK mendapatkan
opini WDP, disebabkan oleh lemahnya sistem pengendalian internal dan lemahnya
Fenomena yang lain tentang pelaporan keuangan juga dilakuan penelitian oleh
Deviani (2013), terjadi di kota Padang. Berdasarkan hasil pemeriksaan LKPD tahun 2008
sampai tahun 2010 mendapat opini WDP dari BPK. Permasalahan yang ditemukan
Tabel 1.1.
Rincian Opini BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota
se Karesidenan Madiun Tahun Anggaran 2011-2016
Entitas TA TA TA TA TA TA
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Kota Madiun WDP WDP WDP WTP WTP WDP
Kabupaten Madiun WDP WDP WTP WTP WTP WTP
Kabupaten WDP WTP WTP WTP WTP WTP
Ponorogo
Kabupaten Magetan WDP WDP WDP WTP WTP WTP
Kabupaten Ngawi WDP WDP WTP WTP WTP WTP
Sumber: www.surabaya.bpk.go.id
Berdasarkan data informasi pada tabel 1.1, menunjukkan bahwa Laporan Hasil
Anggaran (TA) 2011 sampai 2016 yaitu dari opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
menjadi Wajar Tanpa Pengecualian (WTP). Sedangkan pada LHP atas LKPD Kota
Madiun, BPK memberikan opini WDP. Berarti LKPD Kota Madiun mengalami
Informasi yang bermanfaat bagi para pemakai adalah informasi yang mempunyai nilai
(Firdaus, 2016).
Untuk menghasilkan nilai informasi pelaporan keuangan pemerintah agar
bermanfaat bagi pengguna informasi, maka laporan keuangan harus disusun oleh sumber
daya manusia yang berkualitas. Tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas dan
pengendalian intern lemah dan tidak berfungsi lagi, keuangan pemerintah sangat berisiko
untuk terjadi kebocoran serta terjadi tindakan penyelewengan yang dapat merugikan
(Monica, 2017).
(Sinarwati, 2014).
pemerintah daerah adalah pemanfaatan teknologi informasi. Teknologi informasi saat ini
sangat berkembang pesat sehingga dengan perkembangan teknologi ini pemerintah dapat
pemerintah daerah adalah pengawasan keuangan daerah. Sistem akan berjalan baik
apabila ada pengawasan yang memastikan sistem berjalan sesuai dengan rencana, untuk
mendukung kualitas laporan keuangan yang baik. Salah satu fungsi pengawasan adalah
kekeliruan serta pemborosan dapat segera diperbaiki dan diambil tindakan koreksi,
sehingga informasi keuangan yang dihasilkan menjadi valid dan relevan (Monica, 2017).
Penelitian ini merupakan replikasi penelitian yang dilakukan oleh Putri (2017)
untuk mengambil tindakan perbaikan yang diperlukan untuk menjamin bahwa data
pemerintahan telah digunakan seefektif dan seefesien mungkin guna mencapai tujuan
Berdasarkan uraian latar belakang dan fenomena yang telah diuraikan serta
maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kualitas
Berdasarkan uraian pada latar belakang, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
1. Bagaimana pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap nilai informasi pelaporan
Sesuai dengan latar belakang dan rumusan masalah yang telah diuraikan
1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas sumber daya manusia terhadap nilai informasi
Setiap penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak baik
yang membacanya maupun yang secara langsung terkait di dalamnya. Adapun manfaat
penelitian berdasarkan latar belakang dan tujuan yang telah diuraikan adalah:
yang sudah ada dan memberikan tambahan wacana penelitian empiris bagi