Di susun oleh:
Wiwin Juliyanti
Wiwin Juliyanti
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sebelas Maret
wiwinjuliyanti22@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Pemahaman Akuntansi dan Penggunaan
pengambilan sampel metode purposive sampling berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan.
Sampel penelitian sebanyak 120 perangkat desa yang terdiri dari kepala desa, sekretaris,
bendahara, tim pelaksana kegiatan, dan badan musyawarah desa di 20 kecamatan yang telah
PENDAHULUAN
Dengan disahkannya Undang Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, desa
diberikan kewenangan atau kesempatan yang besar untuk mengurus tata pemerintahannya
sendiri serta pelaksanaan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup
masyarakat
desa. Selain itu pemerintah desa diharapkan untuk lebih mandiri dalam mengelola pemerintahan
dan berbagai sumber daya alam yang dimiliki, termasuk di dalamnya pengelolaan keuangan
Dana Desa adalah dana yang bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara
yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah
Dengan kewenangan yang dimiliki desa untuk mengelola dana desa yang
gambaran akan pentingnya pedoman dalam rangka implementasi penyaluran dan pelaporan
dana desa bagi pemerintah desa, dengan tujuan agar pemerintah desa dapat menerapkan
prinsip tertib, transparan, akuntabel, dan berkualitas, dimana semua akhir kegiatan
Pada awalnya aplikasi sistem keuangan desa untuk mengelola keuangan desa bernama
Sistem Informasi Manajemen Daerah Desa (SIMDA-Desa) yang diperkenalkan pada tahun
2015, namun kini sudah berganti nama dengan aplikasi SISKEUDES (Sistem Keuangan Desa)
yang khusus digunakan oleh pemerintah desa dalam mengelola keungan dana desa.
SISKEUDES mulai resmi diterapkan di pemerintah desa kabupaten Sragen sejak 2018
Terhitung sejak 2018hampir 90% desa sudah mengimplementasikan. (dedy: wakil bupati
Sragen)
Accountability merupakan konsep yang lebih luas dari stewardship. Stewardship
mengacu pada pengelolaan atas suatu aktivitas secara ekonomis dan efisien tanpa dibebani
Teori Stewardship
Teori stewardship berasumsi bahwa manusia pada hakikatnya mampu bertindak dengan
penuh tanggung jawab, dapat dipercaya, berintegritas tinggi dan memiliki kejujuran. Teori ini
memandang steward (pemerintah) sebagai pihak yang mampu melaksanakan tindakan yang
sebaik-baiknya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan principal (masyarakat). Konsep teori ini
berdasarkan asas kepercayaan pada pihak yang diberikan wewenang, dimana manajemen dalam
suatu organisasi dicerminkan sebagai good steward yang melaksanakan tugas yang diberikan
Steward tidak memiliki keinginan untuk memenuhi kepentingan pribadi, melainkan lebih
kepentingan antara steward dengan principal yang menjalankan fungsi eksekutif organisasi.
Steward juga akan lebih mementingkan kredibilitas atau kepercayaan publik. Prinsip dasar yang
digunakan adalah steward merasa memiliki tanggungjawab yang besar dalam hal pengelolaan
dan pengalokasian sumber daya yang ada secara bijaksana dan hati-hati untuk
untuk memenuhi keinginan pribadi, tetapi dengan memenuhi kebutuhan masyarakat luas maka
steward merasa bahwa terpenuhinya aktualisasi diri dengan meningkatnya kepercayaan publik
Pengembangan Hipotesis
BLA BLAA
Berdasarkan beberapa penelitian dan kajian teori tersebut dapat dirumuskan hipotesis sebagai
berikut:.
Nb: Masih memikirkan variabel kontrol yang tepat untuk variabel diatas, variabel apa
sajakah yang sekiranya tepat untuk menjadi pengendali: Usia Perangkat Desa, Pendidikan
Variabel Penelitian
variabel independen dalam penelitian ini, sedangkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perangkat desa atau pengelola keuangan
yang berada di kabupaten Sragen. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah purposive sampling dengan kriteria yang telah ditetapkan yakni desa yang telah
menerapkan aplikasi SISKEUDES terhitung sejak tahun 2019 untuk mengelola alokasi Dana
Desa tahun 2018, diambil sampel 1 desa dari masing-masing 20 kecamatan, sehingga diperoleh
dimana responden hanya memilih jawaban yang tersedia. Skala pengukuran yang digunakan
dalam instrument ini adalah skala likert dan sering disebut method of summated ratings, yang
berarti nilai peringkat setiap jawaban atau tanggapan itu dijumlahkan sehingga mencapai nilai
total. Skala likert secara umum menggunakan peringkat 5 angka penilaian7 yaitu:
4. Agree (setuju)
Instrumen Penelitian
Instrument yang digunakan mengukur variabel penelitian adalah sebagai berikut: