Analisis data penelitian kualitatif bersifat induktif, berarti suatu analisis
berdasarkan pada data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan dengan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis. Berdasarkan hipotesis yang dirumuskan berdasarkan data tersebut, kemudian dicarikan data lagi secara berulang-ulang sehingga dapat disimpulkan apakah hipotesis tersebut dapat diterima atau ditolak berdasarkan data yang diperoleh. Bila berdasarkan data yang diperoleh secara berulang-ulang dengan teknik triangulasi ternyata hipotesisnya diterima, maka hipotesis tersebut berkembang menjadi teori. Analisis data perlu dilakukan oleh peneliti agar data-data yang diperoleh dapat mudah dibaca; dapat memaknai/arti data-data tersebut; data-data dapat diinterpretasikan; dan pertanyaan-pertanyaan penelitian dapat dijawab. Langkah-langkah yang mayoritas digunakan para peneliti kualitatif dalam melakukan analisis data awal penelitian kualitatif, anatara lain: 1. Mengorganisasikan data dengan cara memberi nomor pada semua halaman catatan hasil pengamatan, hasil wawancara, serta lainnya yang berhasil diperoleh. 2. Membaca secara seksama data dan kemungkinan kategori daya yang ada. 3. Mencari tema besar, pola, dan gagasan-gagasan yang terdapat pada data tersebut. Tema-tema dari hasil percakapan, topik-topik pembicaraan orang, bahasa yang digunakan, perasaan yang ditunjukkan, semua akan memberikan ide pada peneliti untuk menemukan kategori sementara bagi setiap data tersebut. 4. Membuat catatan mengenai kategori dan keteraturan-keteraturan yang sering muncul pada data tersebut. 5. Membaca literatur mengenai penelitian-penelitian lain tentang masalah yang relevan untuk memperoleh kerangka pemikiran yang sesuai dengan temuan- temuan dilapangan. 6. Mengevaluasi dan atau menajamkan fokus penetian yang sedang dilakukan. Tidak jarang bahwa data yang berhasil diperoleh meluas dan dapat digunakan untuk penelitian atau studi yang berbeda. Kemudian, data yang telah terkumpul perlu dikelompokkan atau dikategorikan dan diurutkan. Kegiatan kategori dan pengurutan data merupakan proses indukti. Walaupun proses ini biasanya melibatkan pengkodean yang memberikan kesan kuantifikasi data, proses ini sebenarnya merupakan proses kognitif untuk mencoba mengorganisasikan data berdasarkan analisis logika. Dengan memberikan kode, mengkategorisasikan, dan mengurutkan data, peneliti sebenarnya melakukan identifikasi arti/makna yang dapat diterima dari setiap kelompok data. Kelompokkelompok arti ini merupakan bahan utama dalam analisis karena merupakan bagian yang menghubungkan data yang diperoleh dengan tujuan dan fokus penelitian yang telah dipilih. Kemudian, kelompok-kelompok arti tadi diberi label sementara yang dapat menunjukkan arti/makna data yang dikandungnya. Kategori-kategori arti/makna ini dapat selalu dievaluasi, dipecah lagi menjadi kategori-kategori yang lebih kecil, digabungkan, atau diperluas. Dengan kata lain, peneliti perlu melakukan eksplorasi arti/makna dari setiap kelompok data.