langkah pertama dalam penelitian adalah mengetahui di
mana area masalah ada dalam organisasi, dan
mengidentifikasi sejelas dan sespesifik mungkin masalah yang
perlu dipelajari dan dipecahkan. Setelah masalah yang
membutuhkan perhatian didefinisikan dengan jelas, maka
langkah-langkah dapat diambil untuk mengumpulkan
informasi, menganalisis data, dan menentukan faktor-faktor
yang terkait dengan masalah dan menyelesaikannya dengan
mengambil tindakan korektif yang diperlukan.
Jenis Business Research
Penelitian Terapan (Applied Research) menghasilkan
informasi yang diperlukan untuk pembuatan keputusan
dalam memecahkan masalah-masalah yang terdapat didalam
suatu organisasi bisnis yang ada sekarang dan segera
memerlukan pemecahan atau berupa keadaan tertentu
dalam suatu organisasi bisnis yang perlu segera dilakukan
pembenahan. Contoh nya adalah Penelitian Evaluasi
(Evaluation Research , Penelitian dan Pengembangan (R&D),
Penelitian Tindakan (Action Research),
(Basic or Fundamental Research) pengembangan dan
evaluasi terhadap konsep-konsep teoritis, sehingga
diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap
pengembangan teori atau menemukan teori baru.
Ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah dapat
didaftarkan sebagai berikut: Tujuan jelas, rigor (ketepatan),
dapat diuji, replikasi, presisi dan keyakinan,objektifitas, dapat
digeneralisasi, parsimoni (sederhana),
Deduksi adalah sesuatu yang memakai logika untuk membuat
satu atau lebih kesimpulan berlandaskan beberapa premis
yang diberikan. induksi, kita secara logis membuat sebuah
proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati.
Tujuh langah yang termasuk dalam metode hipotesis-
deduktif : pengamatan, pengumpulan informasi awal,
perumusan teori, penyusunan hipotesis, pengumpulan data
ilmiah lebih lanjut, analisis data, deduksi (menyimpulkan hasil
analisis)
Step 1 -3 (bidang masalah yg luas, pengumpulan data,
mendefinisikan masalah
Preliminary Data Gathering : wawancara terstruktur dan
tidak, peneliti pustaka,
Sifat informasi yang diperlukan oleh peneliti tiga bagian :
1. Informasi latar belakang mengenai organisasi, (sejarah,
ukuran karywan,tujuan,lokasi, sdm,lingkungan eksternal,
posisi keuangan). 2. Filosofi manajemen, kebijakan
perusahaan, dan aspek struktural lainnya. (faktornya: peran
dan posisi, sistem kendali, sistem penghargaan, arus kerja,
dll) 3. Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota
organisasi dan sistem klien (faktornya: sifat pekerjaan, rekan
kerja, sistem klien, penghargaan , kesempatan karir)
Survei literatur yang baik: variabel yg berhubungan dengan
masalah sudah dicantumkan, adanya ungkapan yg jelas
mengapa variabel itu penting, dan bagaimana langkah untuk
memecahkan masalah, Rumusan masalah dapat dibuat
dengan tepat dan jelas, Testabilitas dan replikabilitas temuan
penelitian saat ini ditingkatkan, Seseorang tidak mengambil
risiko "menciptakan kembali roda" yaitu, membuang-buang
usaha mencoba menemukan kembali sesuatu yang sudah
diketahui, Masalah yang diselidiki dianggap oleh komunitas
ilmiah sebagai relevan dan signifikan.
tiga bentuk database berguna saat meninjau literatur: Basis
data bibliografi , Database abstrak , Basis data teks lengkap
Langkah 4 dan 5
Kerangka teoritis (theoretical framework) adalah model
konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang
menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa
faktor yang dianggap penting terhadap masalah.
Proses membuat kerangka teoritis termasuk:
1. Memperkenalkan definisi dari konsep dalam model
penelitian 2. Mengembangkan model konseptual yang
memberikan representasi deskriptif dari teori
Penelitian 3. Menyatakan teori yang memberikan penjelasan
dari hubungan antar variabel dalam
model penelitian
pernyataan hipotesis format (pernyataan jika maka,
hipotesis terarah dan tidak, hipoteisis nol dan alternatif)
Kriteria Hipotesis yang baik:
1. Dikembangkan dengan teori yang sudah ada, penjelasan
yang logis atau hasil penelitian sebelumnya. 2. Hipotesis
menunjukkan maksudnya dengan jelas.3. Hipotesis dapat
diuji. 4. Hipotesis ini lebih baik dibanding hipotesis
kompetisinya.
Langkah-langkah yang harus diikuti dalam pengujian
hipotesis: 1) Menyatakan hipotesis nol dan alternatif
2) Memilih uji statistic yang tepat berdasarkan apakah
datayang dikumpulkan adalah parametric atau non
parametric 3) Menentukan tingkat signifikansi yang
diinginkan 4) Memastikan jika hasil dari analisis computer
menunjukkan bahwa tingkat signifikansi terpenuhi. 5) Jika
nilai hitung lebih besar dari nilai kritis, hipotesis nol ditolak,
dan alternatif diterima dan sebaliknya.6 desain penelitian
Studi mungkin dapat bersifat eksploratif, deskriptif, atau
kausal.
Studi deskriptif dapat membantu peneliti untuk:
1.Memahami karakteristik suatu kelompok dalam suatu
situasi. 2. Memberikan pemikiran sistematis mengenai aspek-
aspek yang berhubungan. 3.Memberikan ide dalam penelitian
selanjutnya 4.Membantu dalam pembuatan keputusan.
Studi korelasional : identifikasi faktor penting terkait masalah
Kausal: ada hubungan sebab akibat
Strategi penelitian: eksperimen, penelitian survei, observasi,
studi kasus, teori dasar, penelitian tindakan, metode
campuran
Unit analisis : individu, dyads, kelompok, organisasi, kultur
Time horizon : studi cross sectional, studi longitudinal
Skala (scale) adalah suatu instrument atau mekanisme untuk
membedakan individu dalam hal terkait variabel minat yang
kita pelajari
4 tipe skala : nominal, ordinal, interval, rasio
Skala Peringkat
Ada 10 jenis skala penelitian, yaitu:
1. Skala Dikotomi (nominal) 2. Skala Kategoris (nominal) 3.
Skala Likert 4. Skala Numerik 5. Skala Diferensial Semantik
6. Skala Peringkat yang diperinci 7. Skala Penilaian Jumlah
atau konstan 8. Skala Stapel 9. Skala Peringkat Grafis
10. Skala Konsensus
Keandalan (reabilitas) : konsisten, pengukuran bebas dari
bias Cara menilainya : tes stabilitas ( realibitias tes ulang dan
keadaan bentuk paralel)
Validitas: uji seberapa baik suatu instrumen
Kelompok validitas / jenis :
a. validitas isi (poin representasi dari konsep), validitas
muka (poin menunjukkan mengukur konsep seperti
kelihatannya)
b. validitas terkait kriteria (ketika ukuran membedakan
individu pada kriteria yg diharapkan untuk diprediksi,
konkuren (membedakan individu yg diketahui
berbeda memliki skor berbeda, prediktif
(membedakan antar indivdu pada kriteria yg
diharapkan untuk diprediksi
c. konstruk (seberaoa baik hasil diperolek dari
penggunaan ukuran yg sesuai dngn teori mendasari
tes), konvergen (skor yg diperoleh dari dua instrimen
berbeda yg mengukur konsep berkorelasi,
diskriminan (tdk berkorelasi)
Prinsip Susunan Kata :
1. Ketepatan Isi Pertanyaan : pertanyaan mengungkap
dimensi dan elemen konsep, pertanyaan tunggal
2. Bahasa dan Susunan Kata
3. Tipe dan Bentuk Pertanyaan (terbuka dan tertutup),
Pertanyaan yang Disusun secara Positif dan Negatif
tdk menggunakan kata berlebihan, tidak
menggabungkan pertanyaan respon ganda, jgn
memberikan pertanyaan ambigu, pertanyaan tidak
bergantung pd ingatan, pertantaan tidak sugestif.
Mengarahkan, pertnyaan tdk mengandung muatan
emosi, pertanyaan tidak disampaikan dlm cara
bersifat disukai sosial, pertnayaan sederhana dan
singkat
4. Urutan pertanyaan : dari yg mudah ke sulit
5. Klasifikasi datan dan informasi pribadi
Prinsip pengukuran
Penyusunan menentukan skala yg tepat digunakan skala
interval dan rasio, ketika data diperoleh kemudian diuji
validitas
Penampilan kuesioner
1. Pendahuluan yg baik,
2. Menyusun Pertanyaan, Memberi Instruksi dan
Petunjuk, serta Penjajaran yang Baik
3. Data pribadi
4. Pertanyaan Terbuka di Akhir
5. Menyimpulkan Kuesioner
6. Tinjauan Desain Kuesioner
7. Pretesting Pertanyaan Terstruktur

pengumpulan data
Panel dapat berupa statis (yaitu, anggota yang sama
melayani di panel atas periode waktu yang lama) atau
dinamis (yaitu, anggota panel berubah dari waktu ke waktu
ke waktu karena berbagai fase penelitian sedang berlangsung

PEDOMAN UNTUK DESAIN KUESIONER

Prinsip desain kuesioner bias difokuskan pada tiga bidang.
Yaitu pertama susunan kata dalam pertanyaan,perencanaan
bagaimana variable akan dikategorikan, diskalakan, dan
dikodekan setelah respons diterima, penampilan kuesioner
secara keseluruhan.