Anda di halaman 1dari 39

PROSES PENELITIAN

Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara atau teknik ilmiah untuk
memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara
atau teknik ilmiah yang dimaksud adalah dimana kegiatan
penelitian itu dilaksanakan berdasarkan ciri-ciri keilmuan,
yaitu Rasional, Empiris dan Sistematis (RES). Rasional berarti
penelitian dilakukan dengan cara yang masuk akal, sehingga
terjangkau oleh nalar manusia. Empiris berarti cara atau teknik
yang dilakukan selama penelitian itu dapat diamati oleh indera
manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan
mengetahui cara atau teknik atau langkah yang digunakan
selama proses penelitian. Sistematis, maksudnya adalah proses
yang dilakukan dalam penelitian itu menggunakan langkah-
langkah tertentu yang logis.
Bangunan Ilmu
(Building Blocks of Science)
Identifikasi
Pengamatan Masalah
Kerangka Teori/
•Pembaruan Teori Asosiasi Jaringan
(Penelitian Dasar)
•Penerapan
(Penelitian Terapan) Metode Ilmiah
• Deduktif Hipotesis
• Induktif
Interpretasi • Gabungan Keduanya
Data
Konstruk/Konsep/
Definisi Operasional

Analisis Pengumpulan Rancangan


Data Data Penelitian
Proses Penelitian

(1

Pengamatan (4

Kerangka
(3
Teoritis
(5 (6) (7

Definisi Penyusunan Desain Pengumpulan


Masalah Identifikasi hipotesis data, analisis
variabel Penelitian
dan interpretasi
penelitian
(2

Pengumpulan Data (8
Awal Deduksi temuan
penelitian

Tidak Ya

(9 Kesimpulan,
Presentasi saran, implikasi
Penulisan laporan
laporan hasil
Uma Sekaran (2003)
4
Problem Statement
 Identifikasi permasalahan atau fenomena yang
menarik perhatian
 Memahami latar belakang permasalahan /fenomena
 Melokalisasi & mengidentifikasi akar
permasalahan/sebab terjadinya
 Menentukan unit of analysis
 Menentukan relevant variable
 Menyusun research question, research objectives dan
problem statement
Langkah menemukan masalah
 Tentukan satu topik
 Uraikan topik menjadi bentuk pernyataan
 Pilih satu sub-topik
 Evaluasi
a. Menarik
b. Bermanfaat
c. Hal yang baru
d. Dapat dilaksanakan
e. Tidak melanggar etika
SUMBER PERMASALAHAN DALAM
PENELITIAN:
1. Bersumber dari kehidupan sehari-hari.
 Adanya penyimpangan antara pengalaman dan kenyataan
 Terdapat penyimpangan antar rencana dan kenyataan
 Terdapat pengaduan
 Adanya persaingan
2. Bersumber pada buku atau penelitian sebelumnya
 Untuk penyempurnaan
 Untuk verivikasi
 Untuk pengembangan
Permasalahan yang baik:
1. Bermanfaat
2. Dapat dilaksanakan
1. Kemampuan teori dari peneliti
2. Waktu yang tersedia
3. Tenaga yang tersedia
4. Dana yang tersedia
3. Adanya Faktor Pendukung
1. Tersedianya Data
2. Tersedianya ijin dari pihak berwenang
Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam merumuskan masalah

1. Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan


tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda
2. Rumusan masalah hendaknya dapat
mengungkapkan hubungan antara dua
variabel atau lebih.
3. Rumusan masalah hendaknya dinyatakan
dalam kalimat tanya
Beberapa kesalahan yang terjadi dalam
memilih permasalahan penelitian:
 Permasalahan penelitian tidak diambil dari
akar masalah yang sesungguhnya
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan kemampuan peneliti baik dalam
penguasaan teori, waktu, tenaga dan dana.
 Permasalahan yang akan dipecahkan tidak
sesuai dengan faktor-faktor pendukung yang
ada.
PEMBATASAN MASALAH:
 Agar penelitian dapat
mengarah ke inti masalah
yang sesungguhnya maka
Permasalahan secara
diperlukan pembatasan umum

penelitian sehingga
Pembatasan
penelitian yang dihasilkan
menjadi lebih fokus dan Inti
tajam Masalah
Contoh : Permasalahan Umum
1. Program pelatihan tidak seefektif yang direncanakan.
2. Volume penjualan yang tidak memuaskan.
3. Anggota kelompok minoritas dalam organisasi tidak dapat
mengembangkan karirnya.
4. Keseimbangan neraca harian menjadi kekawatiran yang
berkelanjutan.
5. Sistem informasi yang baru dipasang tidak digunakan oleh para
manajer sebagaimana dirancang.
6. Penerapan jam kerja fleksibel telah menciptakan banyak masalah
katimbang menyelesaikan masalah.
7. Pengendalian persediaan tidak efektif.
8. Dsb…dsb…
Contoh-Contoh Masalah yang
didefinisikan dengan Baik
 Bagaimana kemasan baru mempengaruhi penjualan produk ?
 Bagaimana pesan iklan berpengaruh terhadap kesadaran
konsumen ?
 Bagaimana harga dan kualitas terhadap penilaian konsumen ?
 Apakah anggaran partisipatif berpengaruh terhadap kinerja ?
 Apakah perluasan operasi internasional berpengaruh terhadap
perluasan image dan nilai perusahaan ?
 Apa saja dampak penciutan terhadap pola pertumbuhan
perusahaan ?
 Apa saja komponen dari “kualitas hidup “ ?
 Apa saja faktor yang spesifik yang harus dipertimbangkan dalam
menciptakan pangkalan data bagi suatu perusahaan ?
Variabel
 Apapun yang dapat membedakan atau
membawa variasi pada nilai.
 Contoh: unit produksi, absensi, motivasi
 Berdasarkan sifat dibagi 2:
a. Diskrit : jenis kelamin, kelompok usia, jenis
aktiva
b. Kontinu : Omzet penjualan, biaya produksi,
biaya operasional, laba bersih
Variabel berdasarkan hubungan antar variabel

1. Variabel Independen 2. Variabel Moderator


(bebas) Lingkungan
Kerja

Upah Semangat
Kerja

Upah Semangat
Kerja

2. Variabel Dependen 4. Variabel Intervening


(terikat) Nasib

Upah Semangat
Kerja Prestasi Karir
Akademik

By Suliyanto
5. Variabel Kontrol

Karyawan Karyawan

Tidak
Dilatih Dilatih

By Suliyanto
Latihan Variabel
 Penelitian menunjukkan bahwa keberhasilan
pengembangan produk baru berpengaruh terhadap harga
saham perusahaan
 Seorang manajer percaya bahwa supervisi dan pelatihan
yang baik akan meningkatkan tingkat produksi pekerja
 Ditemukan hubungan antara ketersediaan Buku
Pedoman Referensi yang dapat diakses dan produk
cacat. Jika pekerja mengikuti prosedur di Buku
Referensi maka mereka mampu menghasilkan produk
yang tidak cacat
Latihan variabel
 Meskipun demikian hal tersebut bergantung
dari minat dan kecenderungan pekerja untuk
membacanya.
 Bagi pegawai administrasi, penerapan lima
hari kerja dalam satu minggu akan
meningkatkan produktivitas dengan cara
meningkatkan kepuasan kerja, khususnya
diantara pegawai yang berusia muda.
Judul Penelitian
Setelah permasalahan diidentifikasikan dengan tepat langkah berikutnya
adalah memberikan nama penelitian “Judul Penelitian”
Dua orintasi dalam meberikan judul penelitian:
1.Orientasi Singkat
Contoh:
Analisis Kualitas Pelayanan Jasa Perbankan
2. Berorientasi Jelas
 Jenis Penelitian
 Obyek yang diteliti
 Subyek penelitian
 Lokasi Penelitian
 Waktu Pelaksanaan Penelitian
Contoh:
Analisis Pengaruh Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah pada Bank-Bank
Pemerintah di Purwokerto tahun 2005
Landasan Teori
 Suatu landasan teori dari suatu penelitian tertentu atau karya ilmiah
sering juga disebut sebagai studi literatur atau tinjauan pustaka.
 Melalui kajian teori diperoleh kesimpulan-kesimpulan atau
pendapat-pendapat para ahli, kemudian dirumuskan pada pendapat
baru.
 "Theory is a set of interrealated concepts, assumptions and
generalizations that systematically describes and explains
regularities in behavior in organization".
 Teori itu berkenaan dengan konsep, asumsi dan generalisasi yang
logis yang berfungsi untuk mengungkapkan, menjelaskan dan
memprediksi prilaku yang memiliki keteraturan sebagai stimulan
dan panduan untuk mengembangkan pengetahuan.
Landasan Teori
 Teori yang ditulis orang lain atau temuan penelitian orang lain yang
dikutip harus disebut sumbernya untuk menghindari tuduhan sebagai
pencuri karya orang lain tanpa menyebut sumbernya.
 Kutipan langsung ada dua macam, yaitu :
 Kutipan langsung yang terdiri atas tidak lebih dari 3 baris tau tidak lebih dari 40 kata
ditempatkan didalam paragraf sebagaimana baris yang lain, tetapi diapit oleh tanda petik dua
(“…”) yang dimulai atau ditutup dengan identitas rujukan.
 Kutipan langsung yang terdiri atas lebih dari 3 baris atau lebih dari 40 kata diketik dalam
paragraf  tersendiri  dengan spasi tunggal yang didahului dan ditutup dengan tanda petik dua
(“…”) dan dimulai pada ketukan ketujuh.
 Kutipan tidak langsung umumnya tampil bervariasi; bergantung kepada
gaya bahasa penulis. Setiap penulis mempunyai cara sendiri-sendiri
mengungkapkan kembali ide atau konsep orang lain di dalam
tulisannya. Ada penulis yang memberi komentar lebih panjang, tetapi
ada yang menyatakannya dengan singkat.
Studi Kepustakaan
 Dalam pencarian teori, peneliti akan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya dari kepustakaan yang berhubungan.
 Sumber-sumber kepustakaan dapat diperoleh dari: buku, jurnal,
majalah, hasil-hasil penelitian (tesis dan disertasi), dan sumber-
sumber lainnya yang sesuai (internet, koran dll).
 Istilah studi kepustakaan digunakan dalam ragam istilah oleh para
ahli, diantaranya yang dikenal adalah: kajian pustaka, tinjauan
pustaka, kajian teoritis, dan tinjuan teoritis.
 Studi kepustakaan meliputi proses umum seperti:
mengidentifikasikan teori secara sistematis, penemuan pustaka, dan
analisis dokumen yang memuat informasi yang berkaitan dengan
topik penelitian.
Studi Kepustakaan
 Studi kepustakaan mempunyai beberapa fungsi, meliputi:
 Menyediakan kerangka konsepsi atau teori untuk penelitian yang
direncanakan.
 Menyediakan informasi tentang penelitian terdahulu yang
berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan.
 Memberi rasa percaya diri bagi peneliti, karena melalui kajian
pustaka semua konstruksi yang berhubungan dengan penelitian
telah tersedia.
 Memberi informasi tentang metode-metode, populasi dan sampel,
instrumen, dan analisis data yang digunakan pada penelitian yang
dilakukan sebelumnya.
 Menyediakan temuan, kesimpulan penelitian yang dihubungkan
dengan penemuan dan kesimpulan kita.
Studi Kepustakaan
Beberapa strategi dalam menyampaikan studi kepustakaan:
 Ungkapkan kajian pustaka yang benar-benar terkait erat dengan
variabel penelitian.
 Ungkapkan kajian pustaka dengan urutan dari mulai paparan
variabel bebas sampai dengan variabel terikat atau ungkapkan dari
variabel yang cakupannya umum dan luas ke arah variabel yang
spesifik. Tentu saja secara luas dan nampak saling menyapa antar
paparan variabel tersebut dan bukan merupakan kumpulan kutipan
sehingga tidak menjadi suatu pola pemikiran yang menyeluruh.
 Dapat diungkapkan hal-hal yang berkaitan dengan karakteristik
sampel dan demografinya, bila memang dibutuhkan.
Kerangka Konsep
 Kerangka konseptual merupakan kerangka fikir mengenai
hubungan antar variabel-variabel yang terlibat dalam penelitian
atau hubungan antar konsep dengan konsep lainnya dari masalah
yang diteliti sesuai dengan apa yang telah diuraikan pada studi
kepustakaan.
 Konsep dalam hal ini adalah suatu abstraksi atau gambaran yang
dibangun dengan menggeneralisasikan suatu pengertian.
 Agar supaya konsep tersebut dapat diamati dan diukur, maka
konsep tersebut harus dijabarkan terlebih dahulu menjadi
variabel-variabel.
Kerangka Konsep
 Kerangka konseptual akan bermanfaat bagi:
 Minat penelitian akan lebih terfokus ke dalam bentuk yang layak diuji dan akan
memudahkan penyusunan hipotesis.
 Memudahkan identifikasi fungsi variabel penelitian, baik sebagai variabel bebas,
tergantung, kendali, dan variabel lainnya.
 Cara yang terbaik untuk mengembangkan kerangka konseptual tentu saja harus
memperkaya asumsi-asumsi dasar yang berasal dari bahan-bahan referensi yang
digunakan.
 Pola berpikir deduksi adalah proses logika yang berdasar dari kebenaran umum mengenai
suatu fenomena (teori) dan menggeneralisasikan kebenaran tersebut pada suatu peristiwa
atau data tertentu yang berciri sama dengan fenomena yang bersangkutan.
 Pola pikir induksi adalah proses logika yang berangkat dari data empirik lewat observasi
menuju kepada suatu teori. Dengan kata lain induksi adalah proses mengorganisasikan
fakta-fakta atau hasil-hasil pengamatan yang terpisah menjadi suatu rangkuman
hubungan atau suatu generalisasi.

Merumuskan Hipotesis
 Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap
masalah penelitian yang kebenarannya harus diuji
secara empiris.
 Hipotesis penelitian dapat dirumuskan melalui jalur:
 Membaca dan menelaah ulang (reviu) teori dan konsep-
konsep yang membahas variabel-variabel penelitian dan
hubungannya dengan proses berfikir deduktif.
 Membaca dan mereviu temuan-temuan penelitian terdahulu
yang relevan dengan permasalahan penelitian lewat berfikir
induktif.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
 Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
 Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu
saja dari perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
Manfaat Hipotesis
Penetapan hipotesis memberikan manfaat :
 Memberikan batasan dan memperkecil jangkauan
penelitian dan kerja penelitian.
 Mensiagakan peneliti kepada kondisi fakta dan
hubungan antar fakta, yang kadangkala hilang begitu
saja dari perhatian peneliti.
 Sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta
yang bercerai-berai tanpa koordinasi ke dalam suatu
kesatuan penting dan menyeluruh.
 Sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian
dengan fakta dan antar fakta.
Ciri hipotesis yang baik
 Hipotesis harus dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan
deklaratif, bukan kalimat pertanyaan.
 Hipotesis berisi penyataan mengenai hubungan antar paling sedikit
dua variabel penelitian.
 Hipotesis harus sesuai dengan fakta dan dapat menerangkan fakta.
 Hipotesis harus dapat diuji (testable). Hipotesis dapat duji secara
spesifik menunjukkan bagaimana variabel-variabel penelitian itu
diukur dan bagaimana prediksi hubungan atau pengaruh antar
variabel termaksud.
 Hipotesis harus sederhana (spesifik) dan terbatas, agar tidak terjadi
kesalahpahaman pengertian.
Manfaat Hipotesis
 Kualitas manfaat dari hipotesis tersebut akan sangat
tergantung pada:
 Pengamatan yang tajam dari si peneliti terhadap
fakta-fakta yang ada.
 Imajinasi dan pemikiran kreativ dari si peneliti.

 Kerangka analisa yang digunakan oleh si peneliti.

 Metode dan desain penelitian yang dipilih oleh


peneliti.
DALAM SEBUAH PENELITIAN HIPOTESIS DAPAT
DINYATAKAN DALAM BEBERAPA BENTUK

1. Hipotesis Nol (Ho)


Merupakan hipotesis yang menyatakan hubungan atau pengaruh antar
variabel sama dengan nol. Atau dengan kata lain tidak terdapat perbedaan,
hubungan atau pengaruh antar variabel.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)


Merupakan hipotesis yang menyatakan adanya perbedaan, hubungan atau
pengaruh antar variabel tidak sama dengan nol. Atau dengan kata lain
terdapat perbedaan, hubungan atau pengaruh antar variabel (merupakan
kebalikan dari hipotesis alternatif)
BENTUK-BENTUK RUMUSAN
HIPOTESIS
Bentuk-bentuk rumusan hipotesis, ada tiga;
yakni hipotesis deskriptif, komparatif dan
asosiatif.
Hipotesis deskriptif, pada umumnya tidak
dibangun, karena akan merupakan hipotesis
asumtif.
Hipotesis komparatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah komparatif (perbandingan)
Hipotesis asosiatif dibangun berdasarkan
rumusan masalah asosiatif (hubungan)
CONTOH

CONTOH HIPOTESIS KOMPARATIF:


Ho: Tidak terdapat perbedaan presatasi hasil belajar yang nyata
antara siswa yang menggunakan metode-metode collaborative
learning, dengan siswa yang belajar dengan metode-metode
transformatif learning
Ha: Terdapat perbedaan prestasi hasil belajar yang nyata antara
siswa yang belajar dengan menggunakan metode-metode
collaborative learning dengan siswa yang belajar dengan
menggunakan metode- metode transformative learning.
Hipotesis statistik:
Ho : µ1 = µ2
Ha : µ1 ≠ µ2
CONTOH HIPOTESIS ASOSIATIF
Ho : Tidak terdapat hubungan positif yang nyata
antara kinerja guru denga prestasi belajar siswa.
Ha : Terdapat hubungan positif yang nyata antara
kinerja guru dengan prestasi belajar siswa.

Hipotesis statistik:

Ho : ρ ₌ 0
Ha : ρ ≠ 0
FORMAT PERUMUSAN HIPOTESIS

Pola perumusan hipotesis sangat tergantung pada arah


hubungan antar variabel. Oleh sebab itu, hipotesis ada
dua kategori, yakni direksional dan non-direksional.
Format perumusan hipotesis direksional menggunakan
kata-kata, jika-maka, lebih dari, kurang dari dan
seterusnya. Contoh:
Siswa dengan nutrisi baik berprestasi lebih baik daripada
siswa dengan nutrisi jelek.
Jika guru berdisiplin, maka siswa akan rajin.
CONTOH LANJUTAN

Model non-direksional:
Terdapat hubungan positif antara insentif
dengan kinerja guru (untuk asosiatif)
Terdapat perbedaan antara siswa dengan
nutrisi baik dengan siswa bernutrisi jelek.
Model non-direksional ini bisa digunakan, jika
peneliti tidak menemukan dasar teoretik untuk
menentukan arah, atau menemukan dasar tapi
bertentangan dengan penelitian sebelumnya.
Latihan Hipotesis
 Seorang manajer produksi merasa prihatin
terhada tingkat produksi karyawan yang rendah.
Artikel yang dia baca mengenai kinerja, sering
menyebutkan bahwa empat variabel yang penting
bagi kinerja: ketrampilan kerja, penghargaan,
motivasi dan kepuasan. Dalam beberapa artikel
juga disebutkan bahwa hanya jika penghargaan
menarik bagi penerima maka motivasi, kepuasan
dan kinerja akan meningkat, bukan sebaliknya.
Soal
 Definikan masalah
 Susun kerangka teoritis
 Buat setidaknya 6 hipotesis

Anda mungkin juga menyukai