Anda di halaman 1dari 14

1

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi
Penelitian
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Abstrak Sub-CPMK

Materi Metode Penelitian Mahasiswa dapat memahami tentang


berisikan tentang deskripsi deskripsi fenomena, identifikasi dan
fenomena, identifikasi dan perumusan masalah dari penelitian.
perumusan masalah dari
penelitian.

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEKNIK TEKNIK SIPIL


04 W572100005
Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc.
Deskripsi Fenomena, Identifikasi dan Perumusan masalah

Pendahuluan

Dalam suatu rancangan pengajuan judul penelitian maka peneliti harus


menampilkan kandungan variable bebas (x) serta variable terikat (y). Langkah selanjutnya
untuk mencari variable tersebut kita harus mengamati hasil penelitian peneliti terdahulu
yang telah meneliti penelitian yang sejenis dengan kita. Dari langkah tersebut peneliti
akan mendapat research gap, yang akan menjadikan novelty (keterbaharuan dari
penelitian yang akan kita lakukan).

Masalah adalah pertanyaan mengenai keterkaitan antara dua atau lebih variabel
yang penemuan jawabannya dilakukan dengan menemukan bukti-bukti empirik.

Masalah dapat diartikan setiap situasi yang didalamnya terdapat ketidaksesuaian


(discrepancy) antara aktual dan ideal yang diharapkan, atau antara apa yang ada (what
is) dan seharusnya ada (should be).

Masalah untuk penelitian bisa berkenaan dengan kondisi atau kegiatan yang
berjalan pada saat ini, atau pada saat yang lampau, atau. perkiraan pada masa yang
akan datang

Keadaan dan kegiatan pada saat ini bisa dilihat dalam konteks saat ini, juga dilihat
hubungannya dengan keadaan pada masa lalu atau kemungkinan perkembangannya
pada masa yang akan datang.

Identifikasi masalah adalah suatu proses yang paling penting dalam melakukan
sebuah penelitian selain dari latar belakang dan juga perumusan masalah yang
ada. Rumusan masalah ini merupakan batasan atau point apa saja yang menjadi
landasan untuk diuraikan atau untuk dipecahkan.

2021 Metodologi Penelitian


2 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Deskripsi Fenomena Masalah

Untuk mengawali apa yang harus diamati, maka fenomena masalah-masalah


yang terjadi (objek pengamatan peneliti) harus diuraikan serta di rumuskan secara baik.
Alhasil variable fenomena tersebut harus diamati, yang nantinya akan menjadi dasar
mengapa anda memilih judul penelitian yang anda akan teliti.
CONTOH:
• Jika objek penelitian telah ditetapkan, maka dari pengalaman peneliti masalah-
masalah apa saja yang terjadi pada variable penelitian terikat (y).
• Missal kita mengambil judul pengaruh motivasi terhadap kinerja PT. ASRI
JAKARTA.
• Anda amati, dan kumpulkan masalah-masalah apa saja yang terjadi pada kinerja
pegawai PT. ASRI JAKARTA. Amatan anda biasa disebut dengan identifikasi
masalah.
• Sekarang coba anda renungkan contoh identifikasi masalah kinerja (y) pada PT.
ASRI JAKARTA sebagai berikut:
a. 70% pegawai PT. ASRI JAKARTA memiliki tingkan produktifitas rendah.
b. 70% pegawai PT. ASRI JAKARTA tidak mampu memenuhi target keuntungan PT.
ASRI JAKARTA.
c. 50% pegawai PT. ASRI JAKARTA kurang berpengalaman dibidangnya.
d. Rata-rata pegawai PT. ASRI JAKARTA selalu terlambat untuk masuk kekantor.
e. Pemimpin perusahaan PT. ASRI JAKARTA tak pernah memotivasi pegawainya
untuk bekerja sesuai dengan SOP.
f. Hubungan social antara pimpinan dan staf PT. ASRI JAKARTA tidak terjalin
dengan baik.

Semua item (butir) nomor a-f harus dijelakan dangan data detail dari objek
penelitian. Dari data identifikasi masalah tersebut kemudian peneliti mencari mengapa
hal tersebut bias terjadi? Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti harus
menelusuri pendapat para ahli yang telah mengamati penelitian sejenis di tempat yang
lain, misalnya :

a. Alex, 2016: 15 mengatakan bahwa kinerja pegawai di PT. AMIN sangat dipengaruhi
oleh factor kepemimpinan (x1).
b. Anderson, 2018: 20 mengatakan bahwa naik turunnya kinerja pegawai di PT.
ALEXINDO karena factor pengalam pekerjanya (x2).

2021 Metodologi Penelitian


3 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
c. Bambang, 2019: 30 mengatakan hasil penelitian menunjukan factor gaji (x3) sangat
mempengaruhi kinerja PT. BULAK KAPAL.
d. Dan lain lain coba cari sendiri.
Kererangan dari data sekunder dan primer diatas kita sebagai peneliti mengambil
sikap factor apa yang menjadi penyebab rendahnya kinerja PT. ASRI. Inilah yang menjadi
alasan mengapa kita mengambil judul penelitian.
Missal dipilih:
x = motivasi.
y = kinerja.
Jadi judul penelitian yang kita ambil adalah: “ Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja
Pegawai PT.ASRI”.

Cara Menemukan Masalah

Konsiderasi teoritis; masalah yang diturunkan dari teori dan literatur disebut
sebagai masalah teoritis (theoretical problems); Sumber bahan tertulis tersebut dapat
dikelompokkan atas:

(a) secondary sources material

(b) primary sources materials.

Secondary sources material dapat berupa buku teks, dan sumber yang bersifat
primary sources materials dapat berupa jurnal, abstrak, laporan penelitian, pertemuan
ilmiah.

Pengalaman praktik atau pragmatis; masalah penelitian yang bersumber dari


pengalaman disebut sebagai masalah praktik (practical atau practice problems);

• pengalaman pribadi peneliti,

• pemegang kekuasaan,

• pertemuan professional,

• media massa.

2021 Metodologi Penelitian


4 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Karakteristik Memilih Masalah

Karakteristik memilih masalah seperti di bawah ini:

• Masalah penelitian harus merupakan sesuatu yang berguna untuk dipecahkan.

• Dukungan teori dari sumber-sumber yang tersedia (referensi, buku, dan jurnal-
jurnal)

• Menarik untuk dipecahkan (Suatu masalah menjadi tidak menarik bagi seseorang,
mungkin karena terlalu sulit, memerlukan waktu terlalu lama, terlalu luas, terlalu
sederhana, tidak berhubungan dengan keahlian atau spesialisasi yang dipelajari)

• Sedapat mungkin akan menghasilkan sesuatu yang baru.

• Data yang dibutuhkan cukup dan relevan, tidak sulit diperoleh.

• Tidak boleh terlalu luas, tetapi juga tidak boleh terlalu sempit.

Karakteristik Rumusan Masalah

Karakteristik rumusan masalah adalah sebagai berikut:

• masalah hendaknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan,

• rumusan itu hendaknya padat dan jelas,

• rumusan itu hendaknya memberi petunjuk tentang kemungkinan mengumpulkan


data guna menjawab pertanyaan- pertanyaan yang terkandung dalam rumusan
itu.

Rumusan Masalah Yang Benar dan Baik

Rumusan masalah yang baik dan benar ada seperti di bawah:

• Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicarikan
jawabannya melalui sumber yang jelas, tidak banyak menghabiskan dana, tenaga
dan waktu

• Masalah harus jelas, yaitu semua orang memberikan persepsi yang sama terhadap
masalah tersebut

2021 Metodologi Penelitian


5 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah itu harus memberikan
kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah kehidupan
manusia

• Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan dengan hal- hal yang bersifat etika,
moral, nilai-nilai keyakinan dan agama

• Masalah sebaiknya dirumuskan dalam kalimat pertanyaan yang mengaitkan variabel


penelitian

Jenis Jenis Identifikasi Masalah

Dibawah ini terdapat beberapa jenis identifikasi masalah yang akan dijelaskan sesuai
uturan, berikut.

• Rumusan Masalah Asosiatif

Masalah asosiatif adalah sebuah pertanyaan dari proses penelitian yang bersifat
memiliki hubungan antara dua variabel dan bisa juga lebih. Hubungan yang
berupa simetris, kausal dan timbal balik.

• Rumusan Masalah Komparatif

Masalah komparatif merupakan bentuk permasalahan terhadap sebuah penelitian


yang bersifat membandingkan beberapa keberadaan satu variabel atau lebih
dengan dua sampel dan waktu yang berbeda.

• Rumusan Masalah Deskriptif

Masalah deskriptif ialah masalah yang berhubungan dengan pernyataan-


pernyataan terhadap keberadaan variabel yang mandiri, pada satu variabel atau
lebih dan dengan jenis variabel yang berdiri sendiri. Jenis penelitian ini tidak
mencari dan menggunakan variabel dan sampel yang lain.

2021 Metodologi Penelitian


6 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Fungsi Identifikasi Masalah

Dibawah ini merupakan beberapa fungsi dari identifikasi masalah.

1. Sebagai bentuk dorongan dari suatu kegiatan dari penelitian untuk menjadi
penyebab suatu kegiatan penelitian terjadi untuk dilakukan.

2. Perumusan dapat dilakukan dengan pengembangan sehingga mendapatkan


wawasan baru.

3. Tahu apa saja yang harus dibahas, apa saja yang harus diselesaikan sehingga
menjadi suatu karya, hasil atau pun wawasan baru.

4. Mempermudah untuk menentukan mana saja yang hasrus diprioritaskan dan


mana yang hanya akan menjadi bagian pelengkap.

Cara Merumuskan Masalah

Cara merumuskan masalah, sebagai berikut:

• Masalah biasanya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. Pertanyaan tersebut


dijadikan dasar untuk dicari jawabannya atau pemecahannya

• Rumusan masalah hendaknya jelas dan padat. Rumusan masalah tidak bertele-tele,
tetapi jelas mengandung makna tentang masalah yang akan diteliti secara terfokus.

• Rumusan masalah harus berisi implikasi adanya data untuk memecahkan masalah.
Data di lapangan sangat penting untuk menjawab masalah yang sudah dirumuskan,
sebab tidak semua rumusan masalah atau pertanyaan penelitian dapat dijawab.

• Rumusan masalah harus merupakan dasar dalam membuat hipotesis. Rumusan


masalah yang baik akan mengantar pada kemudahan dalam merumuskan hipotesis
penelitian.

• Masalah harus menjadi dasar bagi judul penelitian, Judul penelitian harus
mencerminkan dari masalah yang akan diteliti.

2021 Metodologi Penelitian


7 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Batasan Masalah

Dari judul, peneliti dapat mengambil batasan penelitian yakni motivasi sebagai
variable bebas dan kinerja pegawai sebagai kinerja terikat.

Menurut Adebo (1974) dalam Nursalam (2003) masalah adalah suatu kondisi yang
memerlukan pemecahan atau alternatif pemecahan. Baik buruknya suatu penelitian
ditentukan oleh research problem (Polit & Hungler, 1993 dalam Nursalam, 2003). Menurut
Sastro Asmoro dan Ismail (1995) dalam Nursalam (2003) mengatakan bahwa masalah
penelitian harus mengandung unsur “FINER”, yaitu :

Rumusan Masalah

Dari judul, perumusan masalah dapat dirumuskan dengan membuat kalimat


tanya dari judul.
CONTOH:
• Apakah motivasi dapat mempengaruhi kinerja pegawai PT. ASRI JAKARTA.
Rumusan masalah dalam penelitian hendaknya memiliki konsekuensi terhadap
relevansi maksud dan tujuan penelitian, kegunaan, kerangka konsep dan metode
penelitian. Selain harus jelas, rumusan masalah harus diuraikan dengan pendekatan dan
konsep sehingga dapat menjawab masalah yang diteliti dan membuktikan dugaan atau
hipotesis yang telah dirumuskan.
Rumusan masalah berupa pertanyaan masalah Mengingat banyaknya faktor –
faktor yang mempengaruhi masalah dan efek yang terjadi akibat dari suatu masalah serta
terbatasnya sumber daya dalam penelitian, maka faktor atau efek yang akan diteliti perlu
dibatasi. Alasan pemilihan atau pembatasan faktor/efek tersebut karena faktor/efek yang
dipilih belum pernah diteliti atau sangat jarang diteliti, penelitian sudah ada tetapi hasilnya
belum lengkap atau kurang tajam, atau hasil penelitian masih kontradiktif dan belum
konsisten.

2021 Metodologi Penelitian


8 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rumusan masalah disusun berdasarkan faktor/efek yang telah dipilih dalam
pembatasan masalah. Rumusan masalah menggambarkan variabel yang akan diteliti.
Rumusan masalah ditulis secara konkrit dalam bentuk kalimat tanya (research questions)
yang akan dibuktikan dalam penelitian. Ada dua pendekatan dalam merumuskan
masalah, yaitu rumusan yang ditulis secara umum (faktor/konsep/konstrak) dan ada yang
ditulis lebih terinci (variabel yang akan diteliti).

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan tindak lanjut dari masalah penelitian yang telah
dirumuskan. Tujuan mencakup langkah – langkah dari penelitian yang akan dilakukan.
Tujuan hendaknya diuraikan secara singkat dan menggunakan kata – kata yang positif
(seperti: menjajaki, menguraikan, mengidentifikasi, dan lain – lain)
Rumusan tujuan dapat dibuat dengan membuat kalimat positif dari judul
penelitian.
CONTOH:
• Untuk mengtahui pengaruh motivasi kinerja pegawai PT. ASRI JAKARTA.

Bagian Identifikasi Masalah

Ada dua bagian dalam identifikasi masalah. Jadi nggak cuma asal, identifikasi
masalah pun harus memuat dua bagian ini, yakni:

• Identifikasi dengan Jelas Akar Penyebab Masalah

Identifikasi masalah harus memuat akar penyebab yang jelas. Di


dalamnya memuat asal-muasal masalah terjadi. Misalnya, kamu membahas
masalah kemiskinan. Untuk mengidentifikasi masalah tersebut, kamu harus
menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan kemiskinan seperti sempitnya
lapangan pekerjaan, rendahnya upah, dan sebagainya.

• Mengembangkan Pernyataan Masalah Secara Rinci yang Mencakup Efek Masalah


pada Suatu Fenomena

Setelah mnejelasan penyebar masalah, kamu harus mengebangkanefek


atau dampak masalah tersebut secara lebish luas.Mengambil contoh
sebelumnya, kamu harus menerangkan dampak kemiskinan untuk kondisi
perekonomian dalam lingkup nasional. Jadi tak hanya sebatas menjelaskan

2021 Metodologi Penelitian


9 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
penyebab masalah, identifikasi masalah pun berisi tentang dampak masalah
terhadap suatu fenomena tertentu.

Sumber Untuk Mendapatkan Identifikasi Masalah

Sebelum berbicara tentang cara membuat identifikasi masalah, kamu harus


tahu sumber-sumber untuk mendapatkan bahan identifikasi. Masalah atau topik tidak
datang begitu saja. Kamu pun harus menemukannya dengan cara berpikir kritis.
Sejauh ini, ada beberapa sumber yang bisa kamu manfaatkan untuk menemukan
masalah atau topik tertentu sebagai objek penelitian.

1. Perbanyak membaca literatur

Kamu bisa membaca banyak bahan seperti jurnal penelitian dan laporan
penelitian. Bacaan-bacaan tersebut memberikan masalah sekaligus dapat
menginspirasimu. Ada banyak bahan bacaan seperti buku, media cetak, media
online, rilis, dan sebagainya. Terpenting, bahan yang kamu baca memang dari
sumber yang kredibel dan dapat dipercaya.

2. Ikuti seminar atau diskusi untuk memperkaya wawasan

kamu bisa mengikuti pertemuan ilmiah seperti seminar atau diskusi. Selain
wawasan bertambah, kamu bisa lebih terbuka melihat situasi terkini. Sumber
lainnya, kamu bisa melakukan pengamatan atau observasi secara langsung.
Dengan pengamatan yang baik, kamu bisa melihat kondisi sekitar dengan lebih
kritis.

3. Gunakan wawancara atau kuesioner untuk mendapatkan data

Selain sumber di atas, kamu bisa juga memanfaatkan wawancara dan


angket atau kuesioner. Misalnya, melalui wawancara kamu dapat menemukan
masalah yang dihadapi masyarakat tertentu. Demikian juga dengan menyebarkan
angket, kamu bisa mendapatkan gambaran tentang masalah yang tengah dialami
orang lain. Melalui pengalaman juga bisa lo, nggak jarang peneliti menem ukan
masalah atau topik menarik lantaran ia sendiri yang mengalaminya. Asalkan
didukung data dan argumen yang kuat, pengalamanmu terhadap sesuatu bisa
diteliti lebih dalam.

2021 Metodologi Penelitian


10 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Cara Membuat Identifikasi Masalah

Sebelum mengidentifikasi masalah, peneliti perlu melakukan beberapa hal


sebagai berikut. Tujuannya agar identifikasi masalah yang didapatkan matang.

1. Memahami teori, fakta, dan ide tentang bidang atau topik tertentu yang dipilih
peneliti. Peneliti harus mengetahui penelitian dalam bidang tersebut dengan
cara mengulas literatur

2. Menumbuhkan keingintahuan agar peneliti mempunyai minat untuk meneliti


topik atau masalah tertentu

3. Kehidupan dan hubungan yang dibangun oleh penelitian harus terkait dengan
kemajuan teknologi. Artinya, peneliti harus melek perkembangan teknologi dan
informasi

4. Pengetahuan dan peneliti harus diperoleh melalui jurnal, majalah, dan buku
baru

5. Peneliti dapat menyusun survei saran untuk penelitian lebih lanjut yang
diberikan pada akhir laporan penelitian dan tinjauan proyek penelitian

Ketika mengidentifikasi masalah pun tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal
yang harus diperhitungkan. Contohnya, apabila masalah mengenai tujuan dan
sasaran yang diidentifikasi pada langkah sebelumnya tidak tercapai, apa yang akan
dilakukan oleh peneliti.

Kemudian, identifikasi masalah tidak boleh hanya fokus pada masalah atau
tantangan saja. Namun peneliti juga harus memikirkan kendala yang mungkin
mencegah tercapainya tujuan dan sasaran.

Ditambah lagi, identifikasi harus didasarkan pada pengamatan empir is, seperti
data dan informasi yang diperoleh dari survei, wawancara, dan studi dari berbagai
sumber. Selanjutnya, identifikasi harus menghasilkan pernyataan yang
menggambarkan masalah yang dihadapi.

2021 Metodologi Penelitian


11 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setelah menemukan masalah atau topik menarik yang bakal diangkat, kamu
harus mengikuti langkah-langkah berikut ini untuk mengidentifikasi masalah:

1. Identifikasi masalah secara umum

Langkah awal, kamu harus mendefinisikan masalah secara umum.


Misalnya, kamu bisa mengajukan pertanyaan dan mencari jawaban dari
pertanyaan semacam ini: apakah berita negatif lebih menarik minat orang
dibandingkan berita yang positif?

Kemudian, pertanyaan tersebut dipersempit lagi dengan pertanyaan,


“Apakah berita negatif seperti perampokan, korupsi menarik minat orang lebih dari
berita positif seperti pertumbuhan ekonomi negara?

2. Memahami sifat masalah

Nah, langkah kedua adalah memahami sifat masalah. Cara terbaik untuk
memahami masalah adalah melakukan diskusi. Jadi berdiskusilah dengan orang-
orang yang memiliki pengetahuan yang baik perihal masalah yang kamu teliti

3. Kumpulkan literatur yang tersedia

Kumpulkan semua penelitian terkait dengan masalah akan dikaji.langkah


ketiga ini akan membantu kamu untuk mempersempit masalah, mengidentifikasi
kesenjangan penelitian, memberikan ide-ide baru di bidang terkait, dan
menentukan desain penelitian

4. Mengembangkan ide-ide melalui diskusi

Diskusi selalu menghasilkan informasi yang bermanfaat. Berbagai ide baru


dapat dikembangkan. Sehingga identifikasi masalah yang kamu lakukan pun
semakin dalam. Peneliti harus mendiskusikan masalahnya dengan rekan dan
orang lain yang memiliki pengalaman yang cukup di bidang yang sama atau
setidaknya pernah menangani masalah yang sama.

5. Menyusun ulang masalah penelitian

Setelah identifikasi masalah dibuat, langkah berikutnya adalah baca dan


susun kembali masalah penelitian menjadi istilah operasional. Mengutip
dari penelitianilmiah.com, pertanyaan penelitian awal adalah mengapa
produktivitas di Jepang jauh lebih tinggi daripada di India?

2021 Metodologi Penelitian


12 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Setelah masalah dipahami, literatur yang dibutuhkan sudah ada, dan
diskusi tentang masalah telah dilakukan maka pertanyaan disusun, “Faktor -faktor
apa yang bertanggung jawab atas produktivitas tenaga kerja yang lebih tinggi dari
industri manufaktur di Jepang selama dekade 1971 hingga 1980 dibandingkan
industri manufaktur di India?

2021 Metodologi Penelitian


13 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. Syafwandi. 2016. Statistik Untuk Penelitia. Dharmmayukti Paradiguna Press. Jakarta.
2. Ali, M. (1985). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa.
3. Anonim. (2017, Desember 13). Penelitian Literatur. Retrieved from Dapur Ilmiah:
http://dapurilmiah.blogspot.co.id/2014/06/penelitian-literatur.html?m=1
4. Baswori, & Kasinu, A. (2007). Metodologi Penelitian Sosial. Kediri: CV Jenggala
Pustaka Utama.
5. Embun, B. (2012, April 17). Banjir Embun. Retrieved from Penelitian Kepustakaan:
http://banjirembun.blogspot.co.id/2012/04/penelitian-kepustakaan.html
6. Hadi, S. (1987). Metodologi Research. Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fakultas
Psikologi Universitas Gajah Mada .
7. Khatibah. (2011). Penelitian Kepustakaan. Jurnal Iqra', 36 - 39. Koentjaraningrat.
(1983). Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.
8. Lembaga Administrasi Negara. (2008). Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pedoman Penyusunan Karya Tulis Ilmiah bagi
Widyaiswara. Jakarta: LAN.
9. Narbuko , C., & Achmadi. (2005). Metodologi Peneltian. Jakarta: PT Bumi Aksara.
10. Nawawi, H. (1993). Metode Peneltian Bidang Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
11. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 26 Tahun 2015. (n.d.).
Pedoman Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional WIdyaiswara.
12. Putri, D. P., Khairy, S. M., & Rochimah, S. (2016, Desember ). Review Metode
Pendeteksian God Class. Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer (JTIIK) , 3(4), 292-
299.
13. Widodo. (2004). Cerdik Menyusun Proposal Penelitian. Jakarta: Yayasan Kelopak.
14. Zed, M. (2014). Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.

2021 Metodologi Penelitian


14 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai