Anda di halaman 1dari 16

1

MODUL PERKULIAHAN

Metodologi
Penelitian
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana

Abstrak Sub-CPMK

Materi Metode Penelitian Mahasiswa dapat memahami tentang


berisikan Fungsi dan Teknis Fungsi dan Teknis Penelitian
Penelitian Kuantitatif Pada Kuantitatif Pada Rancangan Penelitian
Rancangan Penelitian Eksperimental
Eksperimental

Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

TEKNIK TEKNIK SIPIL


08 W572100005
Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc.
Fungsi dan Teknis Penelitian Kuantitatif Pada Rancangan
Penelitian Eksperimental

Pendahuluan

Penelitian kuantitatif adalah suatu proses menemukan pengetahuan yang


menggunakan data berupa angka sebagai alat menganalisis keterangan mengenai apa
yang ingin diketahui.(Kasiram (2008: 149) dalam bukunya Metodologi Penelitian Kualitatif
dan Kuantitatif). Metode penelitian kuantitatif dalam ilmu sosial yang diulas di sini
bersumber dari buku Earl R. Babbie berjudul” The Practice of Social Reseach”. Metode
penelitian kuantitatif menggunakan data numerik dan menekankan proses penelitian pada
pengukuran hasil yang objektif menggunakan analisis statistik. Fokus metode kuantitatif
adalah mengumpulkan data set dan melakukan generalisasi untuk menjelaskan
fenomena khusus yang dialami oleh populasi.
Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
akibat yang ditimbulkan dari suatu perlakuan yang diberikan secara sengaja oleh peneliti.
Untuk dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami terlebih dahulu
segala sesuatu yang berkait dengan komponen-komponen eksperimen. Baik yang
berkaitan dengan jenis-jenis variabel, hakekat eksperimen, karakteristik, tujuan, syarat-
syarat eksperimen, langkah-langkah penelitian eksperimen, dan bentuk-bentuk desain
penelitian eksperimen.

Tujuan Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Eksperimental

Tujuan dari penelitian kuantitatif adalah untuk menentukan hubungan antar


variabel dalam sebuah populasi. Desain penelitian kuantitatif ada dua macam yaitu
deskriptif dan eksperimental. Studi kuantitatif deskriptif melakukan pengukuran hanya
sekali. Artinya relasi antar variabel yang diselidiki hanya berlangsung sekali. Sedangkan
studi eksperimental melakukan pengukuran antar variabel pada sebelum dan sesudahnya
untuk melihat hubungan sebab-akibat dari fenomena yang diteliti. Berikutnya akan
dipaparkan karakteristik penelitian kuantitatif.

Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan
pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan
kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk

2021 Metodologi Penelitian


2 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
menguji hipotesis tentang ada-tidaknya pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan
dengan metode konvensional.

Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment, dan diartikan


sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian kondisi yang akan
dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang dimaksud dengan menilai tidak terbatas
pada mengukur atau melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi
juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya (kebermaknaan atau
berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi
diberi perlakuan yang berbeda.

Konsep Dasar Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Eksperimental

Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif tidak bisa dipahami dari satu
aspek tertentu, melainkan harus ditinjau dari beberapa aspek. Bambang Prasetya dan
Lina Miftakhuljannah (2005), mengidentifikasikan konsep dasar penelitian kuantitatif
digunakan beberapa konsep, yaitu pendekatan, metode, data, dan analisis (h.24-27).
Keempat konsep di atas mengandung maksud secara konsisten dan saling melengkapi
dalam memahami konsep dasar penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, konsep dasar
penelitian dapat difahami dari beberapa aspek.

1. Pendekatan

Pendekatan (approach) dimaksudkan suatu strategi memecahkan


permasalahan yang melibatkan berbagai komponen yang rumit. Dalam
keilmuan termasuk penelitian sering digunakan istilah paradigma (paradigme).

Paradigma yang digunakan dalam penelitian kuantitatif adalah pola berpikir


positivistis, merupakan kerangka berpikir secara rasional-hipotesis-empiris.
Pencarian bukti empiris melalui pengamatan dijadikan andalan pemecahan
masalah, karena merupakan hasil penelitian merupakan kunci kebenaran
pengetahuan.

Pendahuluan dalam riset kuantitatif umumnya berisi latar belakang penelitian.


Informasi dalam penelitian juga meliputi:

2021 Metodologi Penelitian


3 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Rumusan masalah: Pada bagian ini peneliti menyatakan dengan jelas apa
masalah yang ingin diinvestigasi. Formulasi rumusan masalah biasanya
berbentuk kalimat tanya atau bisa juga pernyataan yang mengandung
pertanyaan. Rumusan masalah ketika diterjemahkan ke dalam Bahasa Inggris
adalah ”research question”, atau pertanyaan penelitian.

Literatur review: Peneliti mereview beberapa literatur akademik yang dianggap


relevan dengan topik, kemudian melakukan sintesis. Jika perlu, peneliti
mencatat literatur apa saja yang metodologinya mirip untuk komparasi dan
referensi kedepannya nanti. Perlu juga dijelaskan pada bagian ini, bagaimana
penelitian yang dilakukan berkontribusi terhadap kekurangan penelitian yang
sudah ada sebelumnya.

Kerangka teoritis: Peneliti mendeskripsikan teori yang digunakan atau


hipotesis penelitiannya. Jika diperlukan, peneliti juga mendeskripsikan
terminologi teoritis yang sulit dipahami untuk membantu pembaca memahami
latar belakang penelitiannya. Umumnya penelitian kuantitatif menjelaskan apa
hipotesisnya ketimbang apa teorinya.

2. Metode Kuantitatif

Metode disini menunjuk pada prosedur yang lebih bersifat teknis untuk
penelitian kuantitatif. Bagaimana cara menjabarkan karakteristik variable dan
menemukan keterkaitan antar variable penelitian.

Pada bagian ini, Peneliti harus menjelaskan tujuan dari penelitiannya dan
bagaimana tujuan tersebut bisa dicapai. Penjelasan tentang metodologi yang
digunakan akan membantu pembaca melakukan penilaian terhadap kualitas
penelitiannya. Semakin detail informasi yang diberikan semakin baik. Bagian
metodologi juga meliputi:

Populasi dan sampling: Peneliti menjelaskan darimana memperoleh data


yang digunakan. Adakah data yang dibuang atau tidak dilibatkan? Jika ada,
mengapa?

2021 Metodologi Penelitian


4 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Pengumpulan data: Peneliti mendeskripsikan proses pengumpulan data dan
mengidentifikasi variabel yang diukur. Perlu ditegaskan apakah data yang
diperoleh merupakan data yang sudah tersedia atau peneliti mencari sendiri,
misalnya dengan survei. Oleh karena tidak ada data set yang sempurna,
makan batasan atau limitasi dalam metode pengumpulan data juga perlu
dideskripsikan di sini.

Analisis data: Peneliti mendeskripsikan proses analisis data secara jelas.


Pada umumnya, dekripsi tentang teknik penghitungan statitstik dan software
yang digunakan juga ditampilkan pada bagian ini.

3. Data Kuantitatif

Hasil pengamatan fakta empiri dinyatakan dalam ukuran kuantitatif berupa


bilangan, dengan digunakan prinsip dasar matematik menambah, mengurangi,
mengkalikan, membagi dsb. Kemudian dilanjutkan dengan teknik statistic
untuk memperoleh satuan-satuan statistic yang diperlukan.

4. Analisis Kuantitatif

Analisa Kuantitatif merupakan pengolahan data dengan digunakan metoda


statistika.Statistik dapat dibedakan antara statistik deskriptf dan statistik
inferensial.

5. Diskusi
Berbeda dengan temuan penelitian yang deskriptif, bagian diskusi harus
analitis, logis dan komprehensif. Bagian ini merupakan pertemuan antara data
temuan dan data dari literatur yang digunakan. Bagian diskusi meliputi:
Interpretasi data: Peneliti menginterpretasikan data temuannya. Pada saat
melakukan interpretasi, peneliti menghadirkan kembali rumusan masalah dan
hipotesisnya. Pertanyaan pentingnya adalah apakah interpretasi temuan
tersebut menjawab rumusan masalah, dan apakah menerima atau menolak
hipotesis yang dibangun sebelumnya. Dua jawaban dari pertanyaan itu perlu
ditulis di sini.

2021 Metodologi Penelitian


5 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Deskripsikan tren dan hubungan antar variabel: Peneliti perlu
mendeskripsikan tren berdasarkan temuannya. Penjelasan mengenai korelasi
statistik yang tidak signifikan juga perlu dideskripsikan.
Implikasi: Peneliti mendeskripsikan apa implikasi dari hasil risetnya. Apa yang
menjadi temuan penelitian juga ditampilkan kembali dalam kalimat yang
singkat untuk meyakini pembaca bahwa temuannya sangat penting dan
mampu menjawab rumusan masalah.
Limitasi: Peneliti mendeskripsikan bias pada bagian ini karena tidak ada
penelitian kuantitatif, juga kualitatif yang sempurna tanpa bias.
6. Kesimpulan
Pada bagian ini, peneliti mengakhiri studinya dengan kesimpulan singkat terkait
tema penelitiannya, diikuti dengan komentar dan penilaian akhir. Bagian
kesimpulan meliputi:
Simpulan temuan penelitian: Peneliti mendeskripsikan jawaban dari rumusan
masalahnya. Perlu diingat bahwa data statistik jangan ditampilkan kembali
disini. Namun narasi tentang temuan perlu ditulis kembali dalam versi yang
singkat atau intinya saja.
Rekomendasi: Peneliti menuliskan rekomendasi jika penelitiannya
berkontribusi bagi formulasi kebijakan. Rekomendasi yang ditulis harus selalu
didasarkan pada hasil temuan.
Agenda riset lanjutan: Agenda riset yang ditawarkan harus berdasarkan
limitasi studi yang ditulis sebelumnya.

Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004)
mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan
penelitian eksperimental, yaitu:
(1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia
akan melakukan penelitian;
(2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang
sama;
(3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang
diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;

2021 Metodologi Penelitian


6 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(4) diperlukan kelompok pembanding (control group) selain kelompok yang
diberi perlakukan (experimental group).

Asumsu Penelitian Kuantitatif dan Karakteristik Penelitian Eksperimental

Asumsi penelitian kuantitatif dan karakteristik penetian eksperimental sedebagai berikut:

1. Asumsi Ontologis

Ontologis menunjuk pada obyek ilmu baik materiil maupun formil.

2. Asumsi Epistimologis

Epistimologis dimaksudkan metode yang digunakan suatu ilmu dalam upaya


memperoleh pengetahuan yang benar sebagai khasanah ilmu yang
bersangkutan.

3. Asumsi Aksiologis

Aksiologis dimaksudkan nilai (value)atau kemanfaatan ilmu dalam kehidupan


manusia.

4. Asumsi Hakekat Manusia

Asumsi hakekat manusia pada prinsipnya manusia diatur oleh pola universal,
sehingga karakteristik dan subyektivitas individu tidak diperhatikan.

Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen, antara
lain:

(a) Variabel bebas yang dimanipulasi.

Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggung-jawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.

2021 Metodologi Penelitian


7 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
(b) Variabel lain yang berpengaruh dikontrol agar tetap konstan

Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the
influence of any variable other than the independent variable that ought to affect
performance on a dependent variable.

Dengan kata lain, mengontrol merupakan usaha peneliti untuk memindahkan


pengaruh variabel lain yang mungkin dapat mempengaruhi variabel terkait. Dalam
pelaksanaan eksperimen, group eksperimen dan group kontrol sebaiknya diatur
secara intensif agar karakteristik keduanya mendekati sama.

(c) Observasi langsung oleh peneliti

Tujuan dari kegiatan observasi dalam penelitian eksperimen adalah untuk


melihat dan mencatat segala fenomena yang muncul yang menyebabkan adanya
perbedaan diantara dua group.

Jenis Metode Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Ekeperimental

Menurut beberapa ahli dalam bidang penelitian kuantitatif terdapat metode dan
beberapa jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :

1. Metode Deskriptif

Pendapat Whitne (1960), metode deskriptif adalah suatu pencarian fakta yang
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari
mengenai masalah-masalah yang ada didalam lingkungan masyarakat serta
tata cara yang digunakan dalam masyarakat di dalam situasi-situasi tertentu.

Penelitian deskriptif adalah jenis metode yang menggambarkan suatu objek


dan subjek yang sedang diteliti tanpa adanya rekayasa. Termasuk juga
mengenai hubungan tentang kegiatan-kegiatan, pandangan, sikap dan proses-
proses yang berpengaruh dalam suatu fenomena yang terjadi.

2. Metode Komparatif

Metode komparatif sering dilakukan pada jenis-jenis penelitian yang menuju


pada perbedaan variabel dalam suatu aspek yang diteliti. Dalam penelitian
tersebut tidak terjadi sebuah manipulasi dari peneliti, Sehingga datanya benar-
benar tepat.

2021 Metodologi Penelitian


8 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penelitian ini dilakukan selama mungkin dengan melakukan pengumpulan data
dengan suatu perintah. Dan hasilnya dapat dianalisa dengan cara statistik
untuk menemukan suatu perbedaan variabel yang sedang diteliti.

3. Metode Korelasi

Metode kolerasi yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang
diteliti.

Dalam penelitian ini dilakukan untuk membandingkan antar persamaan serta


perbedaan atau fakta berdasarkan kerangka pemikiran yang sudah ada agar
hasilnya dapat terlihat jelas.

4. Metode Survei

Pendapat Zikmund (1997), metode survei adalah metode dalam penelitian


yang informasinya akan dikumpulkan dari beberapa sampel.

Pendapat Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang digunakan
sebagai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan
kuesioner dan wawancara.

Pendapat Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
memiliki teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis
dan lisan.

5. Metode Ex Post Facto

Metode ini adalah metode yang sering kali digunakan untuk penelitian yang
sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi
oleh peneliti itu sendiri.

Adapun hubungan sebab dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu
variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.

6. Metode True Experiment

Dinamankan sebagai Metode True Experiment karena kita bisa mengontrol


semua variabel luar yang ada, dan dapat mempengaruhi jalannya
suatu eksperimen.

2021 Metodologi Penelitian


9 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Ciri utama dari Metode True Experiment yakni suatu sampel yang dipergunakan
untuk melakukan eksperimen yaitu dapat diambil secara acak dari populasi
tertentu.

7. Metode Quasi Experiment

Desain serta rancangan dalam Metode Quasi Experiment memiliki kelompok


kontrol yang dapat membantu proses penelitian,Namun tidak berfungsi
sepenuhnya karena untuk mengontrol variabel-variabel luar yang masih
mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.

8. Metode Subjek Tunggal

Metode Subjek Tunggal sering juga disebut dengan “single subject


experimental” yakni eksperimen ini biasa dilakukan terhadap subjek dengan
jumlah tunggal saja.

Menurut Sugiyono (2011:73) terdapat beberapa bentuk desain eksperimen, yaitu:

(1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group
pretestposttest, intec-group comparison;

(2) true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control group design;

(3) factorial experimental; dan

(4) Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group
design.

2021 Metodologi Penelitian


10 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Penerapam Dalam Menyusun Penelitian Kuantitatif dan Penelitian Eksperimental

Penerapan dalam menyusun penelitian kuantitatif dan penetian eksperimental sebagai


berikut:

1. Waktu penggunaan Metode Kuantitatif:

Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode survey dan
eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:

• Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek,
antara rencana dengan pelaksanaan.
• Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
• Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain.
• Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
• Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur.
• Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.

2. Kompetensi Peneliti Kuantitatif

• Memiliki wawasan yang luas dan mendalam tentang bidang pendidikan


yang akan diteliti.
• Mampu melakukan analisis masalah secara akurat sehingga dapat
ditemukan masalah penelitian pendidikan yang betul-betul masalah.
• Mampu menggunakan teori pendidikan yang tepat sehingga dapat
digunakan untuk memperjelas masalah yang diteliti, dan merumuskan
hipotesis penelitian.
• Memahami berbagai jenis metode penelitian kuantitatif, seperti metode
survey, ekperimen, action research, expost facto, evaluasi dan R&D.
• Memahami teknik-teknik sampling, seperti probabiliti sampling dan
nonprobabiliti sampling, dan mampu menghitung dan memilih jumlah
sampel yang representatif dengan sampling error tertentu.

2021 Metodologi Penelitian


11 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
• Mampu menyusun instrumen baik tes maupun non tes untuk mengukur
berbagai variabel yang diteliti, mampu menguji validitas dan reliabilitas
instrumen.
• Mampu mengumpulkan data dengan kuesioner, maupun dengan
wawancara observasi, dan dokumentasi. Bila pengumpulan data
dilakukan oleh tim, maka harus mampu mengorganisasikan tim peneliti
dengan baik.
• Mampu menyajikan data, menganalisis data secara kuantitatif untuk
menjawab rumusan masalah dan menguji hipotesis penelitian yang telah
dirumuskan.
• Mampu memberikan interpretasi terhadap data hasil penelitian maupun
hasil pengujian hipotesis.
• Mampu membuat laporan secara sistematis, dan menyampaikan hasil
penelitian ke pihak-pihak yang terkait.
• Mampu membuat abstraksi hasil penelitian, dan membuat artikel untuk
dimuat ke dalam jurnal ilmiah.
• Mampu mengkomunikasikan hasil penelitian kepada masyarakat luas.

3. Proses Penelitian Kuantitatif

Penelitian kuantitatif bertolak darii studi pendahuluan dari objek yang diteliti
(preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah
tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui
studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali
masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui mmbaca
berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan
baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya dibuat
dalam bentuk kalimat tanya.

Untuk menjawab rumusan masalah yang sifatnya sementara (berhipotesis)


maka, peneliti dapat membaca referensiteoritis yang relevan dengan masalah
dan berfikir. Selain itu penemuan penelitian sebelumnya yang relevan juga
dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian (hipotesis). Jadi kalau jawaban terhadap
rumusan masalah yang baru didasarkan pada teori dan didukung oleh
penelitian yang relevan, tetapi belum ada pembuktian secara empiris (faktual)
maka jawaban itu disebut hipotesis.

2021 Metodologi Penelitian


12 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Untuk menguji hipotesis tersebut penelitian dapat memilih metode/ strategi/
pendekatan/ desain penelitian yang sesuai. Pertimbangan ideal untuk memilih
metode itu adalah tingkat ketelitian data yang diharapkan dan konsisten yang
dikehendaki. Sedangkan pertimbangan praktis, adalah tersedianya dana,
waktu, dan kemudahan yang lainnya. Dalam penelitian kuantitatif metode yang
dapat digunakan adalah metode survei, expost facto, eksperimen, evaluasi,
action research, policy research (selain metode naturalistik dan sejarah).

Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dapat berbentuk tes,
angket/ kuesioner, untuk pedoman waawancara atau observasi. Sebelum
instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian
harus terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya.

Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu, baik yang berbentuk populasi
maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap
penemuannya maka sampel yang diambil harus representatif (mewakili).

Setelah data terkumpul, maka selanjutnya dianalisis untuk menjawab rumusan


masalah dan menguji hipotesis yang diajukan dengan teknik statistik tertentu.
Berdasarkan analisis ini apakah hipotesis yang diajukan ditolak atau diterima
atau apakah penemuan itu sesuai dengan hipotesis yang diajukan atau tidak.

Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif
di atas maka tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana
langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,
mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan dan saran.

2021 Metodologi Penelitian


13 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Langkah Langkah Penelitian Eksperimental

Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya hampir sama dengan


penelitian lainnya. Menurut Gay (1982: 201) langkah-langkah dalam penelitian
eksperimen yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.
(a) Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
(b) Pembuatan atau pengembangan instrumen.
(c) Pemilihan desain penelitian.
(d) Eksekusi prosedur.
(e) Melakukan analisis data.
(f) Memformulasikan simpulan.
(g) Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol.

Kelebihan dan Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif

Kelebihan dan kekuangan metode penelitian kuantitatif sebagai berikut:


1. Kelebihan Metode Penelitian Kuantitatif
• Mendukung studi ilmu sosial yang cakupannya makro karena bisa
melibatkan subjek penelitian dalam jumlah besar. Banyaknya subjek
baik individu atau kelompok yang terlibat mendukung proses
generalisasi.
• Memiliki modal untuk meraih objektivitas hasil penelitian. Secara
umum, penelitian kuantitatif didesain untuk menghasilkan penjelasan
yang sifatnya umum atau general dari suatu fenomena. Untuk
mendapat penjelasan yang general ini, beberapa variabel digunakan.
• Mampu mengaplikasikan angka rata-rata dari suatu perhitungan
sehingga desain penelitian bisa direplikasi dan dianalisis relevansinya
di tempat lain.
• Mampu melalukan studi perbandingan secara objektif.
• Potensi bias yang sifatnya personal bisa dihindari dengan cara peneliti
menjaga jarak dengan partisipan yang diteliti dan dengan cara
menggunakan software komputer ketika menganalsis.

2021 Metodologi Penelitian


14 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
2. Kekurangan Metode Penelitian Kuantitatif
• Seringkali mengabaikan detail konteks sosial yang diteliti.
• Pendekatannya statis dan rigid sehingga tidak fleksibel ketika peneliti di
lapangan.
• Memiliki potensi bias yang sifatnya struktural karena rumusan masalah
yang dibuat biasanya merefleksikan kepentingan peneliti tanpa
mempertimbangkan permasalahan yang sebenarnya dihadapi oleh
partisipan.
• Hasil penelitian seringkali kurang detail dalam menjelaskan perilaku
dan motivasi tindakan individu.
• Peneliti bisa saja mengumpulkan data yang lingkupnya sempit dan
superfisial.
• Hasil penelitian memiliki kualitas penjelasan yang terbatas pada
deskripsi numerik dan kurang detail dalam mengelaborasikan aspek
persepsi manusia.
• Hasil penelitian cenderung menggambarkan hasil laboraturium
ketimbang hasil nyata apa yang terjadi lapangan.

2021 Metodologi Penelitian


15 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka
1. https://www.gurupendidikan.co.id/metode-penelitian-kuantitatif/
2. http://sosiologis.com/metode-penelitian-kuantitatif
3. https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/05/21/penelitian-kuantitatif-dan-
kualitatif/
4. https://materibelajar.co.id/metode-penelitian-kuantitatif/
5. https://id.wikipedia.org/wiki/Penelitian_kuantitatif
6. https://www.statistikian.com/2012/10/penelitian-experimen.html
7. https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-penelitian-eksperimental/8896
8. http://fatkhan.web.id/jenis-jenis-penelitian-eksperimen/
9. Brink, Hilla (2009). Fundamentals of Research Methodology for Health Care
Professionals. Cape Town: Juta Press.
10. Creswell, John W. (2013). Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan
Mixed, edisi ketiga. Alih bahasa: Achmad Fawaid, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Green.
11. Helen Elise (2014). “Use of Theoretical and Conceptual Frameworks in Qualitative
Research” dalam Nurse Researcher Vol.21 No.6, Hal. 34-38.
12. Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter (2010). Dasar-dasar Ekonometrik, Edisi 5
(alih bahasa: Eugenia Mardanugraha.
13. Sita Wardhani, dan Carlos Mangunsong), Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

2021 Metodologi Penelitian


16 Prof. Dr. Ir. Drs. Syafwandi M.Sc
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai