MODUL PERKULIAHAN
Metodologi
Penelitian
Modul Standar untuk
digunakan dalam Perkuliahan
di Universitas Mercu Buana
Abstrak Sub-CPMK
Pendahuluan
Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti pengaruh dari suatu
perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok tertentu dibanding dengan kelompok
lain yang menggunakan perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam
bidang pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh perlakuan
pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving) terhadap prestasi belajar dan
kemampuan komunikasi matematika pada siswa SMP atau untuk
Pemahaman konsep dasar penelitian kuantitatif tidak bisa dipahami dari satu
aspek tertentu, melainkan harus ditinjau dari beberapa aspek. Bambang Prasetya dan
Lina Miftakhuljannah (2005), mengidentifikasikan konsep dasar penelitian kuantitatif
digunakan beberapa konsep, yaitu pendekatan, metode, data, dan analisis (h.24-27).
Keempat konsep di atas mengandung maksud secara konsisten dan saling melengkapi
dalam memahami konsep dasar penelitian kuantitatif. Oleh karena itu, konsep dasar
penelitian dapat difahami dari beberapa aspek.
1. Pendekatan
2. Metode Kuantitatif
Metode disini menunjuk pada prosedur yang lebih bersifat teknis untuk
penelitian kuantitatif. Bagaimana cara menjabarkan karakteristik variable dan
menemukan keterkaitan antar variable penelitian.
Pada bagian ini, Peneliti harus menjelaskan tujuan dari penelitiannya dan
bagaimana tujuan tersebut bisa dicapai. Penjelasan tentang metodologi yang
digunakan akan membantu pembaca melakukan penilaian terhadap kualitas
penelitiannya. Semakin detail informasi yang diberikan semakin baik. Bagian
metodologi juga meliputi:
3. Data Kuantitatif
4. Analisis Kuantitatif
5. Diskusi
Berbeda dengan temuan penelitian yang deskriptif, bagian diskusi harus
analitis, logis dan komprehensif. Bagian ini merupakan pertemuan antara data
temuan dan data dari literatur yang digunakan. Bagian diskusi meliputi:
Interpretasi data: Peneliti menginterpretasikan data temuannya. Pada saat
melakukan interpretasi, peneliti menghadirkan kembali rumusan masalah dan
hipotesisnya. Pertanyaan pentingnya adalah apakah interpretasi temuan
tersebut menjawab rumusan masalah, dan apakah menerima atau menolak
hipotesis yang dibangun sebelumnya. Dua jawaban dari pertanyaan itu perlu
ditulis di sini.
Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil yang akurat jika
dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu. Seperti halnya dengan penelitian
eksperimen, akan memberikan hasil yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti
syarat-syarat yang ada. Berkaitan dengan hal tersebut, Wilhelm Wundt dalam Alsa (2004)
mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti dalam melaksanakan
penelitian eksperimental, yaitu:
(1) peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di mana ia
akan melakukan penelitian;
(2) penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam kondisi yang
sama;
(3) peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol) variabel yang
diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya;
1. Asumsi Ontologis
2. Asumsi Epistimologis
3. Asumsi Aksiologis
Asumsi hakekat manusia pada prinsipnya manusia diatur oleh pola universal,
sehingga karakteristik dan subyektivitas individu tidak diperhatikan.
Menurut Ary (1985), ada tiga karakteristik penting dalam penelitian eksperimen, antara
lain:
Memanipulasi variabel adalah tindakan yang dilakukan oleh peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah. Perlakuan tersebut dapat dipertanggung-jawabkan secara
terbuka untuk memperoleh perbedaan efek dalam variabel yang terkait.
Menurut Gay (1982), control is an effort on the part of researcher to remove the
influence of any variable other than the independent variable that ought to affect
performance on a dependent variable.
Menurut beberapa ahli dalam bidang penelitian kuantitatif terdapat metode dan
beberapa jenis penelitian yang digunakan, diantaranya sebagai berikut :
1. Metode Deskriptif
Pendapat Whitne (1960), metode deskriptif adalah suatu pencarian fakta yang
menggunakan interprestasi yang tepat. Dalam penelitian ini mempelajari
mengenai masalah-masalah yang ada didalam lingkungan masyarakat serta
tata cara yang digunakan dalam masyarakat di dalam situasi-situasi tertentu.
2. Metode Komparatif
3. Metode Korelasi
Metode kolerasi yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk
menggambarkan dua atau lebih fakta dan juga sifat-sifat objek yang sedang
diteliti.
4. Metode Survei
Pendapat Gay dan Diel (1992), metode survei adalah metode yang digunakan
sebagai kategori umum dalam penelitian yang langsung menggunakan
kuesioner dan wawancara.
Pendapat Bailey (1982), metode survei adalah suatu metode penelitian yang
memiliki teknik pengambilan keputusan berupa data pertanyaan secara tertulis
dan lisan.
Metode ini adalah metode yang sering kali digunakan untuk penelitian yang
sedang meneliti hubungan antara sebab dan akibat yang dapat dimanipulasi
oleh peneliti itu sendiri.
Adapun hubungan sebab dan akibat berdasarkan atas kajian teoritis, jika suatu
variabel tertentu dapat mengakbitakan variabel tertentu lainya.
(1) pre-experimental (nondesign), yang meliputi one-shot case studi, one group
pretestposttest, intec-group comparison;
(2) true-experimental, meliputi posttest only control design, pretest-control group design;
(4) Quasi experimental, meliputi time series design dan nonequivalent control group
design.
Metode kuantitaf yang dimaksud dalam makalah ini adalah metode survey dan
eksperimen. Metode kuantitatif digunakan apabila:
• Bila masalah yang merupakan titik tolak penelitian sudah jelas. Masalah
adalah merupakan penyimpangan antara yang seharusnya dengan yang
terjadi, antara aturan dengan pelaksanaan, antara teori dengan praktek,
antara rencana dengan pelaksanaan.
• Bila peneliti ingin mendapatkan informasi yang luas dari suatu populasi.
• Bila ingin diketahui pengaruh perlakuan/treatment tertentu terhadap yang
lain.
• Bila peneliti bermaksud menguji hipotesis penelitiannya.
• Bila peneliti ingin mendapatkan data yang akurat, berdasarkan fenomena
yang empiris dan dapat diukur.
• Bila ingin menguji terhadap adanya keragu-raguan tentang validitas
pengetahuan, teori dan produk tertentu.
Penelitian kuantitatif bertolak darii studi pendahuluan dari objek yang diteliti
(preliminary study) untuk mendapatkan yang betul-betul masalah. Masalah
tidak dapat diperoleh dari belakang meja, oleh karena itu harus digali melalui
studi pendahuluan melalui fakta-fakta empiris. Supaya peneliti dapat menggali
masalah dengan baik, maka peneliti harus menguasai teori melalui mmbaca
berbagai referensi. Selanjutnya supaya masalah dapat dijawab maka dengan
baik masalah tersebut dirumuskan secara spesifik, dan pada umumnya dibuat
dalam bentuk kalimat tanya.
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data dapat berbentuk tes,
angket/ kuesioner, untuk pedoman waawancara atau observasi. Sebelum
instrumen digunakan untuk pengumpulan data, maka instrumen penelitian
harus terlebih dahulu diuji validitas dan realibilitasnya.
Pengumpulan data dilakukan pada objek tertentu, baik yang berbentuk populasi
maupun sampel. Bila peneliti ingin membuat generalisasi terhadap
penemuannya maka sampel yang diambil harus representatif (mewakili).
Kesimpulan adalah langkah terakhir dari suatu periode penelitian yang berupa
jawaban terhadap rumusan masalah. Berdasarkan proses penelitian kuantitatif
di atas maka tampak bahwa proses penelitian kuantitatif bersifat linier, di mana
langkah-langkahnya jelas, mulai dari rumusan masalah, berteori, berhipotesis,
mengumpulkan data, analisis data, dan membuat kesimpulan dan saran.