Anda di halaman 1dari 12

TUGAS 1

MPDR5103 METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

MOH. BADARUDDIN HADI


530028278

PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR

UNIVERSITAS TERBUKA
UPBJJ – UT BATAM
2019.1
TUGAS 1 METODE PENELITIAN PENDIDIKAN (SKOR TOTAL 100)

1. Jawablah pertanyaan berikut (SKOR SUBTOTAL 20)

(a) Jelaskan yang membedakan pengetahuan ilmiah dari pengetahuan tak ilmiah
(SKOR 6).

(b) Jelaskan mengapa proses deduktif dipandang tidak cukup dalam menjawab
permasalahan dalam penelitian? (SKOR 7).

(c) Jelaskan mengapa penelitian pada bidang pendidikan merujuk pada seluruh
aspek dalam sistem pendidikan di semua jenjang dan jenis pendidikan (SKOR 7)

2. Jawablah pertanyaan berikut (SKOR SUBTOTAL 40)

(a) Jelaskan tentang yang harus dipertimbangkan dalam menentukan masalah


penelitian (SKOR 4).

(b) Sebutkan ciri utama dari rumusan masalah dan bagaimana cara
mengembangkan rumusan masalah serta berikan 2 contoh rumusan masalah yang
terkait dengan permasalahan di pendidikan dasar (SKOR 14).

(c) Jelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ditinjau dari rumusan
masalahnya (SKOR 4).

(d) Jelaskan bagaimana penyusunan kajian teori dan penyusunan kerangka


berpikir (SKOR 8).

(e) Jelaskan kriteria hipotesis yang baik dan berikan 2 contoh hipotesis yang
berkaitan dengan permasalahan di pendidikan dasar (SKOR 10).

3. Jawablah pertanyaan berikut (SKOR SUBTOTAL 40)

(a) Jelaskan secara ringkas perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ditinjau
dari aksioma yang digunakan, proses penelitian, dan karakteristik penelitiannya
(SKOR 15).

(b) Di dalam pengumpulkan data penelitian, terutama penelitian kuantitatif


diperlukan instrumen pengumpulan data. Jelaskan dengan ringkas yang dimaksud
dengan validitas suatu instrumen dan bagaimana cara mendapatkan instrumen
yang valid (SKOR 10).

(c) Jelaskan yang dimaksud reliabilitas dan bagaimana cara melihat reliabilitas
tersebut (SKOR 9).

(d) Mengapa instrumen harus valid dan reliabel? (SKOR 6)


I. Jawablah pertanyaan berikut:

a. Jelaskan yang membedakan pengetahuan ilmiah dari pengetahuan tak


ilmiah
 Yang membedakan pengetahuan ilmiah dari pengetahuan tak ilmiah
adalah dalam proses pengujian dan pembuktian untuk mendapatkan
ilmu pengetahuan itu sendiri. Dimana pengetahuan ilmiah diperoleh
dari hasil pengamatan, pentafsiran panca indra, hasil berfikir yang
dapat dibuktikan dengan ilmu pasti dan hasil verifikasi. Sedangkan
pengetahuan tak ilmiah didasarkan dari hasil pengalaman dan tidak
dapat diuji dengan metode ilmiah. Kalaupun dapat diuji, setiap
pengujian dapat berbeda hasilnya.

b. Jelaskan mengapa proses deduktif dipandang tidak cukup dalam


menjawab permasalahan dalam penelitian ?
 Dalam prosesnya, pendekatan deduktif merupakan metode yang
sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu
yang umum ke sesuatu yang khusus. Dimana dalam prosesnya, suatu
permasalahan dijabarkan mulai dari hal-hal yang umum menuju hal
yang khusus. Dalam menjawab permasalahan dalam penelitian,
seorang peneliti harus dapat mengelompokkan suatu permasalahan
dan cara penyelesaian masalah tersebut. Apakah pemecahan masalah
tersebut dimulai dari suatu yang khusus atau spesifik terlebih dahulu
baru menuju ke sesuatu yang general atau ruang lingkup yang luas
atau sebaliknya. Dalam menjawab permasalahan dalam penelitian
tidak hanya cukup dengan menggunakan satu proses saja dalam
penyelesaiannya. Dimana dalam penelitian, harus melihat dari dua hal
yang berbeda untuk dapat membuktikan sesuatu. Menjawab
permasalahan dapat dilakukan dengan menjawab dari hal-hal yang
bersifat spesifik dahulu baru menuju ke hal-hal yang umum, dan dapat
juga didahulukan dengan menjawab hal-hal yang bersifat general
menuju hal-hal yang khusus. Dimana dalam menggunakan kedua
proses tersebut, suatu permasalahan dalam penelitian dapat lebih
mudah diidentifikasi untuk selanjutnya dapat dicapai jawaban yang
diharapkan dari suatu penelitian.

c. Jelaskan mengapa penelitian pada bidang pendidikan merujuk pada


seluruh aspek dalam sistem pendidikan di semua jenjang dan jenis
pendidikan.
 Keberhasilan sebuah penelitian di bidang pendidikan sangat erat
kaitannya pada seluruh aspek dalam system pendidikan di semua
jenjang dan jenis pendidikan,hal ini menunjukan terdapat hubungan
antara keberhasilan akademik serta perilaku dalam perkembangan
anak. Hasil study yang di lakukan Lawrence J.Schweinhart (19994)
menunjukan bahwa pengalaman anak-anak di masa TK dapat
memberikan pengaruh positif terhadap perkembangan anak
selanjutnya.Oleh karena itu US Departemen Of Health and Services
(2001) telah membuat sebuah pernyataan bahwa “ Kematangan social
emosi anak usia dini adalah penentu keberhasilan anak di sekolah
lanjutannya.

II. Jawablah pertanyaan berikut:

a. Jelaskan tentang yang harus dipertimbangkan dalam menentukan


masalah penelitian
 Dalam merumuskan masalah, terdapat sejumlah hal yang penting
untuk diperhatikan. Hal-hal yang perlu diperhatikan tersebut antara
lain sebagai berikut:
 Masalah yang dirumuskan dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
 Rumusan kalimat tanya tersebut sebaiknya padat dan jelas.
 Rumusan yang dibuat hendaknya memberikan kemudahan
dalam mengumpulkan data data yang dipergunakan dalam
menjawab pertanyaan yang diangkat.
 Topik yang diangkat sebagai permasalahan hendaknya bisa
diuji secara empiris.
 Rumusan masalah yang dibuat tersebut hendaknya
mencerminkan apa yang ingin dibuktikan atau dicari.
 Kalimat yang dipergunakaan dalam rumusan masalah adalah
kalimat sederhana dengan kalimat baku.
 Perumusan masalah haruslah dibatasi lingkupnya, sehingga
memungkinkan penarikan kesimpulan yang tegas.
 Masalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak
menimbulkan penafsiran yang berbeda

b. Sebutkan ciri utama dari rumusan masalah dan bagaimana cara


mengembangkan rumusan masalah serta berikan 2 contoh rumusan
masalah yang terkait dengan permasalahan di pendidikan dasar.
 Ciri utama dari rumusan masalah
 Rumusan masalah sebaiknya dibuat dalam bentuk kalimat tanya.
 Rumusan masalah harus dibuat dalam kalimat yang jelas, singkat, dan padat
(tidak bertele-tele).
 Rumusan masalah harus memberi petunjuk atau menjadi poin sentral dalam
sebuah kegiatan penelitian sehingga peneliti bisa mengumpulkan data dan
menjawab pertanyaan yang disampaikan dalam rumusan masalah.
 Rumusan masalah harus mengarahkan cara berpikir kita terhadap suatu
permasalahan.
 Rumusan masalah harus memiliki nilai penelitian.
 Rumusan masalah harus memiliki fisibilitas.
 Masalah yang diangkat sebaiknya sesuai dengan kualifikasi atau
kemampuan peneliti.
 Bagaimana cara mengembangkan rumusan masalah
Cara mengembangkan rumusan masalah adalah : Diambil dari sumber
masalah dalam suatu penelitian.

 2 contoh rumusan masalah yang terkait dengan permasalahan di


pendidikan dasar.
1. Apa yang di lakukan sebuah sekolah agar dapat mengembangkan
serta
meningkatkan minat dan bakat dari peserta didik?
2. Bagaimana cara agar murid bisa mengeksplorasi bakat serta minat
di barengi
dengan melestarikan kebudayaan Indonesia?

c. Jelaskan perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif ditinjau dari


rumusan masalah.

1. Masalah yang diteliti Berangkat dari masalah yang diteliti, penelitian


kuantitatif menekankan pada beberapa variabel penelitian. Penelitian
kuantitatif mencari hubungan, korelasi, pengaruh variabel satu dengan
beberapa variabel lain. Berbeda dengan penelitian kulitatif yang meneliti
satu variabel dari berbagai aspek yang mendukung variabel tersebut.
2. Tujuan Penelitian kuantitatif bertujuan untuk menguji teori dan
menegakkan fakta -
fakta. Dalam proposal penelitian kuantitatif selalu ada hipotesis, maka
pelaksanaan penelitian ini bertujuan unutk menguji hipotesis awal dan
hasilnya adadua kemungkinan; pertama, hipotesis diterima dan menjadi
fakta ilmiyah. Kedua, hipotesis ditolak. Sedangkan penelitian kualitatif
lebih cenderung menemukan fakta fakta lapangan. Dari temuan tersebut
baru dirumuskan sebuah teori dari hasil temuan di lapangan.
3. Pola piker, Pola berfikir dalam melaksanakan penelitian kuantitatif adalah
dengan mengambil teori yang digunkaan untuk memecahkan masalah dan
membuat hipotesis.
4. Responden Responden penelitian kuantitatif diambil secara random
(acak) dari data lapangan yang diambil. Sedangkan penelitian kualitatif
data diambil dari sebagian responden yang dianggap dapat mewakili
jawaban secara umum sesuai data yang dibutuhkan.
5. Objek yang diteliti Yang diteliti dalamn penelitian kuantitatif adalah
perilaku manusia serta gejala alam. Sedangkan dalam penelitian kualitatif
yang diteliti adalah perilaku manusia dan proses kerja (deskriptif)
6. Desain Penelitian Desan penelitian kuantitatif lebih pada survei, studi
kasus dan eksperimen sedangkan penelitian kualitatif hanya terfokus pada
studi kasus.
7. Sampel Sampel penelitian kuantitatif bersifat besar dan dipilih secara
random dengan kelompok kontrol. Berbeda dengan penelitian kualitatif
yang sampel hanya bersifat kecil dan dipilih berdasarakan tujuan
terpenuhi data-data penelitian
8. Metode pengumpulan data Metode yang digunakan dalam pentlitian
kualitatif diantaranya adlah sebagai berikut: Angket, wawancara,
observasi,check list.
Sedangkan penelitian kualitatif lebih menekankan pada wawancara nara
sumebr dan observasi lapangan.
9. Bentuk data Data penelitian kuantitatif bersifat numeri (angka-angka), tau
dapat juga data penelitian kualitatif yang diangkakan. Berbeda dengan
penelitian kualitatif yang data diperoleh berupa narasi, gambar, perilaku
dari penelitian yang dilakukan.
10. Sifatnya Hasil penelitian kuantitatif berupa deskriptif dari data data yang
dihimpun di lapangan, komparatif dan asosiatif. Sedangkan penelitian
kualitatif data yang dihimpun sifatnya hanya deskriptif.
11. Analisisnya Analisis penelitian kuantitatif adalah untuk menguji hipotesis
guna menyelesaikan masalah penelitian yang dihadapi. Penelitian
kualitatif hanya menjawab masalah penelitian tanpa menguji hipotesis.
12. Hasil penelitian Penelitian kuantitatif hasilnya memungkinkan untuk
digeneralisir. Hal itu didasari pada intrumen angket yang memungkinkan
jawaban yang sama dengan kondisi sosial yang sama. Namun hal tersebut
tidak berlaku pada penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menekankan
kedalaman analisis lingkungan dan narasumber. Sehingga apabila
digeneralkan maka membutuhan penggalian data ulang dan sangat
memungkinkan munculnya data yang berbeda dari tempat yang berbeda.
13. Kebenaran Kebenaran penelitian kuantitatif lebih menekankan pada teori
yang digunakan (etik), sehingga kebenaran penelitian mengacu pada
ketepatan teori yang dipakai peneliti. pada penelitian kualitatif kebenaran
lebih didominasi pada informan (emik), sehingga dalam pengumpulan
data peneliti sangat dianjurkan untuk terlibat langsung dalam lingkungan
penelitian. Hal tersebut dimaksudkan agar peneliti membangun empati
dengan responden sehingga responden memberikan data yang tepat.
14. Kedekatan dengan penelitian Peneliti dalam melakukan penelitian
kuantitatif secara tidak terlibat langsung mengambil jarak dengan
responden. Karena pengambilan data dilakukan secara pasif, responden
mengisi angket dan peneliti mengelah data yang diisikan. Sedangkan
penelitian kualitatif peneliti terlibat langsung sehingga sangat dekat
dengan informan. Model penelitian kuantitatif memiliki objektivitas yang
tinggi dibandingkan penelitan kualitatif yang dikhawatirkan muncul
subjektivitas dari data yang dihimpun oleh peneliti.
15. Asumsi Asumsi yang dibangun dalam penelitian kuantitatif adalah raelitas
yang bersifat statis (data), sedangkan dalam penelitian kualitatif realitas
bersifat dinamis (sangat bergantung pada peneliti dan informan

d. Jelaskan bagaimana penyusunan kajian teori dan penyusunan kerangka


berpikir.
 Langkah – langkah penyusunan kajian teori yang baik:
 Tetapkan nama variabel yang diteliti.
Cari sumber-sumber bacaan (buku, kamus, ensiklopedia, jurnal
ilmiah, laporan penelitian, skripsi, tesis, dan disertasi) yang sebanyak-
banyaknya yang relevan dengan setiap variabel yang diteliti.
 Lihat daftar isi setiap buku, dan pilih topik yang relevan dengan setiap
variabel yang akan diteliti.
 Cari definisi setiap variabel yang akan diteliti pada setiap sumber
bacaan, bandingkan antara satu sumber dengan sumber lain, dan pilih
definisi yang sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan.
 Baca seluruh isi topik buku yang sesuai dengan variabel yang akan
diteliti, lakukan analisa, renungkan, dan buatlah rumusan dengan
bahasa sendiri tentang isi setiap sumber yang yang dibaca
 Deskripsikan teori-teori yang telah dibaca dari berbagai sumber ke
bentuk tulisan dengan bahasa sendiri. Sumber-sumber bacaan yang
dikutip atau digunakan sebagai landasan untuk mendeskripsikan teori
harus dicantumkan.

 Penyusunan kerangka berpikir:

Secara sederhana penyusunan kerangka berpikir dapat dilakukan dengan


mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Menentukan paradigma atau kerangka teoretis yang akan digunakan,


kerangka
konseptual dan kerangka operasional variabel yang akan diteliti.

2. Memberikan penjelasan secara deduktif mengenai hubungan


antarvariabel
penelitian. Tahapan berpikir deduktif meliputi tiga hal yaitu:
a) Tahap penelaahan konsep (conceptioning), yaitu tahapan
menyusun
Konsepsi - konsepsi (mencari konsep-konsep atau variabel dari
proposisi yang telah ada, yang telah dinyatakan benar).
b) Tahap pertimbangan atau putusan (judgement), yaitu tahapan
penyusunan ketentuan-ketentuan (mendukung atau menentukan
masalah akibat pada konsep atau variabel dependen).
c) Tahapan penyimpulan (reasoning), yaitu pemikiran yang
menyatakan hal-
hal yang berlaku pada teori, berlaku pula bagi hal-hal yang
khusus.
Penyusunan kerangka berpikir menurut Sugiyono (2011:62):
1. Menetapkan variabel yang diteliti
2. Membaca buku dan hasil penelitian
3. Mendeskripsikan teori dan hasil penelitian
4. Analisis kritis terhadap teori dan hasil penelitian
5. Analisis komparatif terhadap teori dan hasil penelitian
6. Sintesa kesimpulann
7. Kerangka berpikir
8. Hipotesis

e. Jelaskan kriteria hipotesis yang baik


Hipotesis yang baik sebaiknya harus mempunyai kriteria – kriteria sebagai
berikut:
1. Hipotesis harus mempunyai daya penjelas
Suatu hipotesis harus merupakan penjelasan yang mungkin mengenai apa
yang
seharusnya diterangkan. Ini adalah ktriteria yang sudah jelas dan penting
2. Hipotesis harus menyatakan hubungan yang diharapkan ada diantara
variabel-variabel.
Suatu hipotesis harus menerka atau menduga hubungan antara dua atau
lebih variabel.
3. Hipotesis harus dapat diuji
Dikatakan bahwa sifat terpenting dari hiotesis yang baik adalah
kemampuannya untuk
diuji.
4. Hipotesis hendaknya konsisten dengan pengetahuan yang sudah ada
Hipotesis yang dikemukakan hendaknya tidak bertentangan dengan
hipotesis, teori, dan
hukum-hukum yang sebelumnya sudah mapan.
5. Hipotesis hendaknya dinyatakan sesederhana dan seringkas mungkin
Menyatakan hipotesis secara sederhana bukan saja memudahkan
pengujian hipotesis
tersebut, melainkan juga dapat menjadi dasar bagi enyusunan laporan
yang jelas dan
mudah dimengerti pada akhir penyelidikan

 2 Contoh hipotesis yang berkaitan dengan permasalahan di


pendidikan dasar.
 Seorang peneliti ingin mengetahui apakah pembelajaran
Matematika di kelas 6 di gemari oleh peserta didik atau tidak .
Maka peneliti dapat membuat rumusan masalah seperti
berikut: Apakah pembelajaran matematika pada siswa kelas 6
itu mudah atau sulit? Dalam penelitian ini, variabel yang
digunakan adalah variabel tunggal yakni pembelajaran
matematika pada siswa kelas 6, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis deskriptif. Ada dua pilihan
hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar
teori yang ia gunakan, yakni:
a. Pembelajaran matematika pada siswa kelas 6 sulit.
b. Pembelajaran matematika pada siswa kelas 6 mudah

 Seorang peneliti hendak mengetahui bagaimana sikap disiplin


dalam melaksanakan piket sekolah siswa kelas 6A jika
dibandingkan dengan siswa kelas 6B. Apakah disiplin tersebut
memiliki tingkat yang sama ataukah berbeda. Maka peneliti
dapat membuat rumusan masalah seperti berikut: Apakah
disiplin kelas 6A dan kelas 6B memiliki tingkat disiplin yang
sama? Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah
variabel jamak. Variabel pertama adalah tingkat disiplin kelas
6A , sedangkan variabel kedua adalah tingkat disiplin kelas
6B. Karena rumusan masalah mempertanyakan perihal
perbandingan antara dua variabel, maka hipotesis yang
digunakan adalah hipotesis komparatif. Ada dua pilihan
hipotesis yang dapat dibuat oleh peneliti sesuai dengan dasar
teori yang ia gunakan, yakni:
a. Siswa kelas 6A memiliki tingkat disiplin yang sama
dengan siswa kelas 6B
b. Siswa kelas 6A dan kelas 6B tidak memiliki tingkat
disiplin yang sama .

III. Jawablah pertanyaan berikut.

a. Jelaskan secara ringkas perbedaan penelitian kualitatif dan kuantitatif


ditinjau dari aksioma yang digunakan, proses penelitian, dan
karakteristik penelitiannya.
Penelitian kualitatif tahapan dalam proses penelitian kualitatif memberikan
arahan terutama dibidang pendidikan untuk dapat mengembangkan ilmu dan
metode pada format yang lebih baik. Ada tiga proses penelitian kualitatif
yaitu:
1. Tahap orientasi atau deskripsi dengan grand tour question
2. Tahap reduksi atau focus
3. Tahap selection
Karakteristik penelitian kualitatif yaitu:teori atau hipotesis tidak secara
apriori diwajibkan ada,dilaksanakan pada latar alamiah , peneliti merupakan
instrumen utama penelitian untuk mengumpulkan data, data bersifat
deskripsi, berfokus pada menggali persepsi dan pengalaman partisipan.
Penelitian kuantitatif, diawali dengan mengemukakan masalah kesenjangan
yang dilandasi teori pustaka dan kerangka konsep yang mendukung beberapa
definsi paradigm sebagai titik tolak penelitian dan dilanjutkan dengan
munculnya rumusan masalah yang akan diteliti yang menghasilkan definisi
hipotesis yang perlu dibuktikan,selanjutnya melalui metode, pengambilan
data, serta analisis data yang tepat akan diperoleh kesimpulan yang nantinya
dapat digeneralisasikan pada populasi.
Karakteristik penelitian kuantitatif ada empat yaitu:
1. Instrument pengumpulan data berupa tes tertulis, kuesioner dan kolom-
kolom pengamatan yang dibantu dengan alat tulis.
2. Data dapat diukur dan diobservasi menggunakan prosedur statistic
3. Rancangan penelitian atau desain dipakai untuk menuju pada rencana
penelitian ,
termasuk langkah-langkah pegumpulan data, menganalisis dan
melaporkan hasil
penelitian.
4. Jumlah subjek banyak, semakin banyak yang diteliti semakin kuat
keabsahan generalisasinya

b. Didalam mengumpulkan data penelitian, terutama penelitian kuantitatif


diperlukan instrument pengumpulan data. Jelaskan dengan ringkas
yang dimaksud dengan validitas suatu instrument dan bagaimana cara
mendapatkan instrument yang valid.
Yang dimaksud dengan Validitas instrument adalah tingkat ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur ( instrument penelitian ) dalam melakukan fungsi
ukurnya. Sedangkan Suatu instrumen dikatakan valid bila instrumen terebut
dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak di ukur. Sehingga dapat
dikatakan bahwa validitas berhubungan dengan “ketepatan” dengan alat ukur.
Dengan istrumen yang valid akan menghasilkan data yang valid pula. Istilah
valid sukar untuk dicari penggantinya, sebagian peneliti ada yang
menyebutknya dengan “sahih”, “tepat”, dan juga “cermat”.

c. Jelaskan yang dimaksud reliabilitas dan bagaimana cara melihat


reliabilitas tersebut.
Reliabilitas adalah kesamaan hasil pengukuran atau pengamatan bila fakta
atau kenyataan hidup tadi diukur atau diamati berkali – kali dalam waktu
yang berlainan. Alat dan cara mengukur atau mengamati sama – sama
memegang peranan penting dalam waktu yang bersamaan. Dalam penelitian
keperawatan, walaupun sudah ada beberapa pertanyaan ( kuisioner ) yang
sudah distandarisasi baik nasional maupun internasional ,peneliti harus tetap
menyeleksi instrumen yang dipilih dengan mempertimbangkan keadaan
sosial budaya dari area penelitian ( Nursalam, 2003 : 108 ).

Pengertian Reliabilitas menurut para ahli :


Reliabilitas berasal dari kata reliability yang berarti sejauh mana hasil suatu
pengukuran memiliki keterpercayaan, keterandalan, keajegan, konsistensi,
kestabilan yang dapat dipercaya. Hasil ukur dapat dipercaya apabiladalam
beberapakali pengukuran terhadap kelompok subjek yang sama diperoleh
hasil yang relatif sama (Azwar, 2011).
Reliabilitas berarti keandalan atau konsistensi. Hal ini menunjukkan bahwa
pengukuran atribut yang sama diulang akan memberikan hasil kondisi yang
identik atau sangat mirip. Reliabilitas dalam penelitian kuantitatif
menunjukkan bahwa hasil numerik yang dihasilkan oleh suatu indikator tidak
berbeda karena karakteristik dari proses pengukuran atau instrumen
pengukuran itu sendiri. Kebalikan dari reliabilitas adalah pengukuran yang
memberikan hasil yang tidak menentu, tidak stabil, atau tidak konsisten
(Neuman, 2007).
Menurut Anastasi dan Urbina (1998) reliabilitas merujuk pada konsistensi
skor yang dicapai oleh orang yang sama ketika mereka diuji-ulang dengan tes
yang sama pada kesempatan yang berbeda, atau dengan seperangkat butir-
butir ekuivalen yang berbeda, ataupun dibawah kondisi pengujian yang
berbeda.

Cara Mengukur Reliabilitas

 Metode ulang
 Responden sama, kuesioner (alat ukur) sama, penelitian dua kali
 Stability Reliability → Neuman (2000)

d. Mengapa instrument harus valid dan reliable.


Instrument harus valid dan reliable karena pada prinsipnya meneliti adalah
melakukan pengukuran terhadap suatu objek yang akan diteliti oleh karena
itu alat ukur atau instrumen yang digunakan dalam penelitian tersebut harus
telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Valid berarti instrument tersebut
dapat digunakana untuk mengukur apa yang seharusnya diteliti. Reliabel
berarti intrumen yang digunakan dapat dipercaya memiliki hasil yang tetap
jika di uji pada waktu yang lain. Didalam ilmu alam instrumen-istrumen yang
valid dan reliabel sudah banyak tersedia dan telah teruji validitas dan
realibilitasnya. Sedangkan instrument-instrumen didalam penelitian
pendidikan walaupun sebagian sudah ada tersedia dan telah teruji validitas
dan reliabilitasnya, tetap harus dicari karena Instrument yang telah teruji
validitas dan reliabilitasnya belum tentu valid dan reliabel jika diujikan di
tempat lain.Instrumen-istrumen yang akan anda gunakan dalam penelitian
harus tetap mengacu kepada indikator-indikator yang sesuai dengan variabel
di dalam penelitiannya. Hal ini dimaksudkan agar indikator yang digunakan
nantinya akan dapat mengukur apa yang seharusnya diteliti.

Anda mungkin juga menyukai