TUGAS 2
Pendekatan ini disebut juga goal model, dapat dikatakan sebagai “ pendekatan
berdasarkan tujuan”. Dalam pendekatan ini diyakini bahwa tujuan organisasi
( sekolah) yang dinyatakan secara formal merupakan kewajiban bagi sekolah
tersebut untuk memenuhinya. Dengan demikian, efektivitas sekolah dinilai
tergantung dari derajat tercapainya ( attainment ) tujuan ( goal ). Dengan kata lain,
pendekatan ini menilai efektivitas lebih menekankan pada hasil daripada proses
atau cara mencapai hasil. Dalam bahasa olahraga dikenal dengan ungkapan :
“ kemenangan lebih penting daripada kekalahan yang terpuji”.
Pendekatan ini pada umumnya banyak diterima oleh berbagai pihak, termasuk
stakeholders. Persoalan yang timbul adalah manakala tujuan tidak jelas. Di
indonesia, pada umunya sekolah tidak merumuskan tujuan secara formal, jelas dan
spesifik ( operasional ). Hanya beberapa sekolah ( terutama sekolah yang dianggap
atau menganggap diri “unggulan”) yang berani menyatakan tujuan secara jelas,
serta sebagian sekolah swasta kelas menengah ke atas. Hal ini karena sebagian
menganggap bahwa tujuan pendidikan yang dirumuskan secara nasional oleh pakar,
birokrat, dan politisi bijak sudah cukup dan tidak mungkin akan menyesatkan
sehingga sekolah tinggal mengacu kepada tujuan tersebut.
Apabila pendekatan ini akan digunakan, ada beberapa catatan penting yang perlu
diperhatikan dengan cermat untuk menilai efektifitas sekolah dengan
pendekatan berdasarkan tujuan.
a. Tujuan sekolah ( hasil yang ingin dicapai oleh sekolah) baik yang berupa
output ( langsung ) maupun outcome ( dampak lebih lanjut ) harus jelas dan
dapat diterima ( disepakati ) oleh berbagai stakeholders utama ( kepala
sekolah, guru , birokrat diatas nya , dan Orangtua).
d. Perjelas mana tujuan jangka pendek dan mana jangka panjang, dan perjelas
prioritas nya. Adanya keterbatasan-keterbatasan dalam pendekatan ini,
orang mencoba pendekatan lain nya.
2.