Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH METODOLOGI PENELITIAN

“ BAB I PENDAHULUAN”

Dosen Pengampu :

1. Prof. Dr. Gusril, M.Pd


2. Dr. Ahmad Chaeroni, S.Pd, M.Pd

Kelompok 4 :

1. Dhitia Putri Ulfani 22199009


2. Ismardi 22199022

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN OLAHRAGA S2


FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya sehingga

makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan banyak

terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan

sumbangan baik materi maupun pikirannya dalam penyelesaian makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya agar dapat memperbaiki bentuk

maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami yakin

masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami sangat

mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan

makalah ini.

Padang, 29 September 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ............................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ......................................................................................... 3

BAB II PEMBAHASAN

A. Latar Belakang Masalah .............................................................................. 4

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 8

C. Batasan Masalah .......................................................................................... 8

D. Rumusan Masalah ...................................................................................... 9

E. Pertanyaan Penelitian ................................................................................ 10

F. Tujuan Penelitian...................................................................................... 10

G. Manfaat Penelitian.................................................................................... 11

H. Spesifikasi Produk Penelitian ................................................................... 12

I. Kebaharuan Dan Orisinalitas ................................................................... 12

J. Definisi Operasional ................................................................................. 12

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan................................................................................................ 14

B. Saran .......................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... .. 15

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Metodologi penelitian merupakan mata kuliah yang menunjang dalam

pembuatan karya ilmiah. Melihat hasil karya yang hasilnya masih belum maksimal

perlu adanya suatu penelitian. Dalam membuat proposal penelitian membutuhkan

langkah-langkah yang harus di lakukan peneliti, sehingga perlu untuk mengetahui

masalah yang akan diteliti terlebih dahulu. Dalam pengertian umum, masalah

penelitian adalah suatu pertanyaan atau pernyataan yang menyatakan tentang

situasi yang memerlukan pemecahanmelalui penelitian. Secara lebih spesifik,

masalah penelitian merupakan pertanyaan yang menanyakan hubungan antar

variabel penelitian. Pengertian lain menunjukkan bahwa masalah merupakan

kesenjangan das sollen dengan das sain. Masalah juga dapat dikatakan sebagai

kesenjangan antara teori dan praktik.

Menurut Lincoln dan Cuba (Moleong, 1996:62) yaitu “masalah penelitian

adalah suatu keadaan yang bersumber dari hubungan antara dua faktor atau lebih

yang menghasilkan situasi yang membingungkan”. Faktor yang berhubungan itu

dapat berupa konsep, data empirik, pengalaman, atau unsur lainnya. Dengan

katalaian masalah adalah hubungan antara dua (beberapa) variable yang tidak atau

belum jelas . Tujuan penelitian adalah memecahkan masalah. Rumusan masalah

sangat tergantung pada tujuan penelitian. Pada penelitian deskriptif yang bertujuan

untuk menjelaskan masalah, maka pertanyaannya standar yaitu berkenaan dengan

1
2

what, who, why, where, when, dan how-nya obyek penelitian. Sedangkan pada

penelitian eksplanatif yang bertujuan untuk memperoleh informasi tentang apakah

perubahan suatu variabel mempengaruhi perubahan variabel lain. Maka pertanyaan

biasanya berkaitan untuk memperoleh informasi terutama mengenai pengaruh.

Masalah merupakan sesuatu yang penting dan sentral dalam penelitian.

Penting, karena penelitian tidak mungkin dapat dilakukan tanpa ada masalah.

Dikatakan sentral, karena nyaris dalam seluruh tahapan penelitian , seperti latar

belakang masalah, tujuan penelitian, kajian teori, penyusunan instrumen penelitian,

kesimpulan, saran dan sebagainya, semuanya akan bermuara dari permasalahan

yang telah terlebih dahulu dirumuskan

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai

berikut :

1. Apa yang dimaksud latar belakang masalah ?

2. Apa yang dimaksud identifikasi masalah ?

3. Apa yang dimaksud batasan masalah ?

4. Apa yang dimaksud rumusan masalah ?

5. Apa yang dimaksud pertanyaan penelitian ?

6. Apa yang dimaksud tujuan penelitian ?

7. Apa yang dimaksud manfaat penelitian ?

8. Apa yang dimaksud spesifikasi produk penelitian ?

9. Apa yang dimaksud kebaharuan dan orisinalitas ?


3

10. Apa yang dimaksud definisi operasional ?

C. Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah sebagai

berikut :

1. Untuk mengetahui latar belakang masalah

2. Untuk mengetahui identifikasi masalah

3. Untuk mengetahui batasan masalah

4. Untuk mengetahui rumusan masalah

5. Untuk mengetahui pertanyaan penelitian

6. Untuk mengetahui tujuan penelitian

7. Untuk mengetahui manfaat penelitian

8. Untuk mengetahui spesifikasi produk penelitian

9. Untuk mengetahui kebaharuan dan orisinalitas

10. Untuk mengetahui definisi operasional


BAB II
PEMBAHASAN
A. Latar Belakang Masalah

Latar Belakang masalah adalah informasi yang tersusun sistematis berkenaan

dengan fenomena dan masalah problematik yang menarik untuk di teliti. Masalah

terjadi saat harapan ideal akan sesuatu hal tidak sama dengan realita yang terjadi.

Tidak semua masalah adalah fenomena dan menarik. Masalah yang fenomenal

adalah saat menajdi perhatian banyak orang dan dibicirakan diberbagai kalangan

dimasyarakat. Latar belakang dimaksudkan untuk menjelaskan alasan mengapa

masalah dalam penelitian ingin diteliti, pentingnya permasalahan dan pendekatan

yang digunakan untukan untuk menyelesaikan masalah tersebut baik dari sisi

teoritis dan praktis.

Latar belakang masalah penelitian berisi informasi tentang suatu masalah dan

atau peluang yang dapat dipermasalahkan agar ditindaklanjuti lewat penelitian,

termasuk hal-hal yang melatar belakanginya (Husein Umar, 2001:238). Latar

belakang masalah berisi tentang sejarah dan persitiwa-peristiwa yang sedang terjadi

pada suatu proyek penelitian, tetapi dalam peristiwa itu, nampak adanya

penyimpangan-penyimpangan dari standar yang ada, baik standar keilmuan

maupun aturan-aturan. Dalam latar belakang ini peneliti harus melakukan analisis

masalah, sehingga permasalahan menjadi jelas. Melalui analisis masalah ini,

peneliti harus dapat menunjukkan adanya suatu penyimpangan dan menuliskan

mengapa hal itu perlu diteliti (Sugiyono, 1999:302).

4
5

Bagian latar belakang masalah menjelaskan mengapa suatu penelitian

dilaksanakan dan apa yang ingin dicapai atau diketahui dari pelaksanaan penelitian

tersebut. Fakta dan data yang mendukung harus dicantumkan (Dermawan

Wibisono, 2000:304).

Menurut Andrik Purwasito (2004), latar belakang masalah setidaknya

memuat hal-hal sebagai berikut:

a) Faktor-faktor apa saja yang menjadi perhatian anda untuk dijadikan suatu latar

belakang. Itulah yang disebut dengan latar belakang faktual (identifikasi

masalah yang relevan).

b) Informasi kasus, baik secara langsung lewat pengamatan di masyarakat maupun

lewat buku-buku referensi, dan hasil-hasil penelitian lain yang sejenis, ini

disebut latar belakang teoritis. Peneliti menghubungkan kasus yang satu dengan

yang lain, Bagaimana kasus-kasus kontemporer berhubungan dengan kasus-

kasus terdahulu, dan bagaimana antara teori-teori yang dapat menjelaskan

fenomena perubahan tersebut dari waktu ke waktu.

c) Tonggak problematik yang berisi berbagai persoalan yang akan dijawab dalam

bab-bab selanjutnya. Latar belakang memberi alur berpikir sehingga

mempermudah peneliti untuk mensistematisir persoalan yang ingin

dipecahkan. Setiap masalah yangakan dijawab sebaiknya diutarakan sebagai

problematik yang akan dibahas dalam bab-bab berikutnya.

Latar belakang masalah berisi argumentasi mengapa penelitian ini penting

dilakukan. Menggambarkan situasi dan kondisi baik secara makro maupun mikro
6

serta dilengkapi dengan fakta dan data-data lapangan. Menunjukkan sebab- sebab

muncul dan terjadinya masalah. Munculnya kesenjangan antara apa yang

diharapkan dengan kenyataan. Mengemukakan Kajian teoritis dibandingkan

dengan fenomena yang ada, sehingga penelitian ini menjadi menarik, memberi

manfaat besar dan memang urgen untuk dilakukan (W. Gede Merta,2004:11). Latar

Belakang Permasalahan merupakan kunci dari sebuah proposal penelitian. Karena

logika penelitian dilakukan berdasar adanya fenomena problematic yang harus

diatasi. Sehingga latar belakang harus menunjukkan sistematika yang menjurus ke

arah pemilihan suatu masalah tertentu. Masalah tersebut tentunya yang penting dan

menarik untuk dilakukan penelitian. Pada tahap ini, peneliti sudah dapat

mengidentifikasi awal permasalahan utamanya serta faktor-faktor utama yang

menjadi penyebabnya. Pada kondisi ini sudah dapat diketahui variabel terikat

(dependent) sebagai akibat dari variabel pengaruh variabel bebas (independent).

Masalah yang sering dijumpai, pada awal-awal penulisan Latar Belakang

Permasalahan adalah awal yang terlalu lebar dan tidak terstruktur. Meskipun

konsep pembahasan dalam Latar Belakang Masalah itu mengikuti pola piramida

terbalik, namun awal yang terlalu lebar menyebabkan kita dapat kehilangan fokus.

Dengan pembahasan secara terstruktur mengikuti pola tersebut, memungkinkan

kita memperoleh akhir yang mengerucut pada suatu masalah utama.


7

Latar belakang penelitian berisi :

a) Alasan rasional dan esensial yang membuat peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian berdasarkan fakta-fakta, data, referensi dan temuan penelitian

sebelumnya.

b) Gejala-gejala kesenjangan yang terdapat dilapangan sebagai dasar pemikiran

untuk memunculkan permasalahan dan bagaimana penelitian mengisi

ketimpangan yang ada berkaitan dengan topik yang diteliti.

c) Kompleksitas masalah jika masalah itu dibiarkan dan akan menimbulkan

dampak yang menyulitkan, menghambat, mengganggu bahkan mengancam.

Pendekatan untuk mengatasi masalah dari sisi kebijakan dan teoritis Penjelasan

singkat tentang kedudukan atau posisi masalah yang diteliti dalam ruang

lingkup bidang studi yang ditekuni peneliti.

Pada dasarnya tehnik menulis latar belakang harus memenuhi syarat-syarat di

bawah ini :

1) Hal-hal yang ideal/normative/harapan

2) Actual-fenomena yang teramati

3) Adakah kesenjangan

4) Masalah utama

5) Konsekuensi apa yang muncul bila masalah tersebut dibiarkan

6) Dimana hal itu terjadi

7) Intervensi apa yang relevan


8

B. Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara mendaftar

faktor - faktor yang berupa permasalahan. Mengidentifikasi masalah-masalah

penelitian bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan ini lebih

dari pada itu karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai yang

sangat penting atau signifikansi untuk dipecahkan (Setyosari, 2012).

Identifikasi masalah adalah pengenalan masalah atau inventarisir masalah.

Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan paling

penting diantara proses lain. Masalah penelitian akan menentukan kualitas dari

penelitian, bahkan juga menentukan apakah sebuah kegiatan bisa disebut penelitian

atau tidak. Masalah penelitian secara umum bisa kita temukan lewatstudi literatur

atau lewat pengamatan lapangan (observasi, survey atau wawancara, dsb.).

Masalah penelitian bisa didefinisikan sebagai pernyataan yang mempermasalahkan

suatu variabel atau hubungan antara variabel pada suatu fenomena. Sedangkan

variabel itu sendiri dapat didefinisikan sebagai pembeda antara sesuatu dengan

yang lain.

C. Batasan Masalah

Pembatasan masalah berkaitan dengan pemilihan masalah dari

berbagaimasalah yang telah diidentifikasikan. Dengan demikian masalah akan

dibatasi menjadi lebih khusus, lebih sederhana dan gejalanya akan lebih mudah kita

amati karena dengan pembatasan masalah maka seorang peneliti akan lebih fokus
9

danterarah sehingga tau kemana akan melangkah selanjutnya dan apa

tindakanselanjutnya (Tahir, 2011).

Batasan masalah adalah ruang lingkup masalah atau membatasi ruanglingkup

masalah yang terlalu luas/lebar sehingga penelitian lebih bisa fokus

untukdilakukan. Hal ini dilakukan agar pembahasan tidak terlalu luas kepada

aspek-aspek yang jauh dari relevan sehingga penelitian bisa lebih fokus untuk

dilakukan. Dari sekian banyak masalah tersebut dipilihlah satu atau dua masalah

yang akan dipermasalahkan, tentu yang akan diteliti (lazim disebut dengan batasan

masalah). Jadi, batasan masalah berarti pemilihan satu atau dua masalah dari

beberapa masalah yang sudah teridentifikasi.

D. Rumusan Masalah

Rumusan masalah adalah rumusan persoalan yang perlu dipecahkan atau

pertanyaan yang perlu dijawab dengan penelitian. Dalam bagian ini hendaknya diisi

dengan kata-kata yang mengandung pertanyaan, seperti apa, siapa, berapa,

seberapa, sejauh mana, bagaimana, dimana, kemana, dari mana, mengapa, dan

sebagainya. Rumusan masalah pada dasarnya menjadi pemetaan faktor-faktor,

aspek-aspek, atau variabel-variabel yang saling terkait.

Hal-hal penting dalam merumuskan masalah adalah sebagai berikut:

1) Masalah dirumuskan secara spesifik dan operasional, sehingga menjadi mudah

diamati dan diukur indikator-indikatornya.


10

2) Masalah penelitian dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan atau pernyataan

untuk lebih menfokuskan jawaban atau pemecahan masalah yang akan

diperoleh.

3) Rumusan masalah penelitian kuantitatif yang berupa pertanyaan yang diawali

dengan kata “apakah”, “berapa”, “seberapa besar” atau “seberapa jauh”, dan

kata lain yang mengarah pada penemuan jawaban singkat.

4) Rumusan masalah pada penelitian kualitatif bersifat lebih fleksibel. Umumnya

dapat berupa pertanyaan yang diawali dengan kata “bagaimana”, “mengapa”,

“apa”, dan kata lain yang memiliki nuansa untuk menggali jawaban lebih

dalam.

5) Masalah dirumuskan dengan kalimat yang sederhana, pendek, dan padat.

6) Jumlah rumusan masalah tidak dibatasi jumlahnya, namun harus menjanjikan

jawaban yang akan terjawab pada BAB IV.

E. Pertanyaan Penelitian

Pertanyaan penelitian adalah rumusan masalah penelitian dalam bentuk

kalimat tanya. Rumusan pertanyaan penelitian dapat pula berbentuk kalimat

pernyataan yang bersifat menggugah perhatian secara komprehensif analisis, yang

dituangkan dalam bentuk kalimat negatif. Rumusan asumsi, hipotesis atau

pertanyaan penelitian harus sejalan dengan rumusan masalah yang diajukan.

F. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai

peneliti setelah melakukan penelitian. Tujuan penelitian berkaitan langsung dengan


11

pernyataan rumusan masalah. Oleh karena itu, pernyataan pada tujuan penelitian

harus sejalan dengan rumusan masalah dan mencerminkan proses penelitian yang

dilakukan.

Tujuan penelitian mengungkapkan:

1) Upaya pokok yang akan dikerjakan di dalam penelitian; dan

2) Garis besar hasil yang hendak dicapai.

G. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian berfungsi untuk menegaskan kegunaan penelitian yang

dapat diraih setelah penelitian berlangsung. Manfaat penelitian menjelaskan hal-

hal berikut:

1. Manfaat teoritis, yakni manfaat hasil penelitian terhadap pengembangan ilmu

atau teori pada satu bidang ilmu;

2. Manfaat dari segi kebijakan, yakni manfaat yang membahas perkembangan

kebijakan formal dalam bidang yang dikaji; dan

3. Manfaat praktis, yakni manfaat hasil penelitian bagi para pengguna ilmu/teori

dalam satu bidang ilmu.

4. Manfaat dari segi isu dan aksi sosial (penelitian mungkin dapat dikatakan

sebagai alat untuk memberikan pencerahan pengalaman hidup dengan

memberikan gambaran dan mendukung adanya aksi) (Marshall & Rossman,

2006, hlm. 34-38).


12

H. Spesifikasi Produk Penelitian

Bagian ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran lengkap tentang

karakteristik produk yang diharapkan dari penelitian dan pengembangan (R&D).

Karakteristik produk mencakupi semua identitas penting yang dapat digunakan

untuk membedakan satu produk dengan produk lain.

Produk dalam penelitian bimbingan dan konseling dapat berupa program,

model pelayanan, kurikulum, modul, perangkat pembelajaran, buku teks, alat

evaluasi, instrumen, atau produk lain yang dapat digunakan untuk memecahkan

masalah pelatihan, pembimbingan, pembelajaran, atau pendidikan. Produk non

kependidikan dapat berupa model pemasaran, model kewirausahaan, model

distribusi barang, model atau sistem kerja, prototipe, dan lain-lain

I. Kebaharuan dan Orisinalitas (novelty and originality)

Kebaharuan (novelty) merupakan temuan baru (orisinalitas) yang berbeda

dengan temuan sebelumnya dan memberi manfaat kepada masyarakat dan dunia

akademik.

J. Definisi Operasional

Definisi operasional (DO) adalah semacam petunjuk kepada peneliti tentang

bagimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan

informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan

penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi

itu, peneliti akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap

variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama. Dengan demikian peneliti
13

dapat menentukan apakah tetap menggunakan prosedur pengukuran yang sama

atau diperlukan pengukuran yang baru.

Definisi operasional pada hakikatnya bersifat teknis, berisi penjelasan definisi

dari variabel yang telah dipilih oleh peneliti khusus untuk penelitian saat ini.

Logikanya, boleh jadi, antara peneliti yang satu dengan yang lain memiliki

perbedaan definisi operasional dalam satu judul skripsi yang sama. Definisi akan

suatu variabel dalam Definisi operasional boleh disimpulkan berdasarkan rujukan

pada suatu literatur namun tidak dibenarkan untuk menggunakan kutipan tertentu

dalam penulisannya. Definisi operasional cukup dituliskan sepanjang satu atau dua

kalimat dalam bentuk per-poin untuk setiap variabel yang tersedia.


BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Latar belakang masalah adalah hal yang berkaitan dengan masalah penelitian

yang akan dilakukan, latar belakang ini muncul ketika seorang peneliti menmukan

masalah yang menurutnya perlu untuk ditindak lanjuti, penelitian itu tidak hanya

dalam pengetahuan saja, tetapi masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-

hari. Identifikasi masalah adalah salah satu proses penelitan yang boleh dikatakan

paling penting diantara proses lain. Rumusan masalah adalah rumusan persoalan

yang perlu dipecahkan atau pertanyaan yang perlu dijawab dengan penelitian.

Pertanyaan penelitian adalah rumusan masalah penelitian dalam bentuk kalimat

tanya. Tujuan penelitian memperlihatkan pernyataan hasil yang ingin dicapai

peneliti setelah melakukan penelitian. Manfaat penelitian berfungsi untuk

menegaskan kegunaan penelitian yang dapat diraih setelah penelitian berlangsung.

Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti

lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama.

B. Saran

Semoga dengan adanya makalah ini, dapat membantu para pembaca dalam

memahami materi tentang bab 1 pendahuluan. Apabila dalam penulisan makalah

ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami meminta masukan dari para pembaca

demi kesempurnaan isi makalah ini, agar lebih bermanfaat bagi pembaca

seterusnya.

14
DAFTAR PUSTAKA

Andrik Purwasito, DEA. 2004. Teknik Membuat Proposal Penelitian Kualitatif.Filsafat

Ilmu dan Logika Sains Program Doktor Ilmu Administrasi Universitas Tujuh

Belas Agustus Surabaya.

Dermawan Wibisono. 2000. Riset Bisnis. Yogyakarta: Badan Penerbit

FakultasEkonomi.

Gede Merta, 2004. Metode Penelitian. Fakultas Ekonomi Unwar.

Husein Umar. 1999. Metodologi Penelitian: AplikasidalamPemasaran. Jakarta:

Gramedia.

Marshall, C. & Rossman, G. B. (2006). Designing qualitative research. (edisi kedua).

Thousand Oaks: Sage.

Moleong, Lexy J.1996. Metodologi Penelitian Kualitatif . Bandung : Rosdakarya.

Setyosari Punaji. 2012. Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:

Kencana.

Sugiyono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Subiyanto. 1999. Metode Penelitian Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN

Tahir Muh. 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.

UniversitasMuhammadiyah Makassar.

UNP. (2019). Buku Panduan Penulisan Tugas Akhir Universitas Negeri Padang.

Padang. UNP.

UNISKA. (2019). Buku Panduan Penulisan SKRIPSI. Banjarmasin. UNISKA.

15

Anda mungkin juga menyukai