Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH KOTA PAYAKUMBUH

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH Dr. ADNAAN WD


JL. ADE IRMA SURYANI NASUTION NO. 25 TELP. (0752) 92018
FAX. 90752/ 92018 PAYAKUMBUH 26213

SURAT KEPUTUSAN
DIREKTUR UTAMA RSUD Dr. ADNAAN WD PAYAKUMBUH
Nomor : 445/ /SK/RSUD/2019

TENTANG
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN
RSUD dr. ADNAAN WD PAYAKUMBUH

DIREKTUR UTAMA

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan


untuk karyawan/ personel RSU DADI KELUARGA perlu
diadakan pemeriksaan kesehatan
b. bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
karyawan/ personel dilakukan pemeriksaan kesehatan
sebagaimana acuan standar pelayanan kesehatan kerja.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
dalam a dan b perlu ditetapkan dengan Keputusan Kepala RSU
DADI KELUARGA.

Mengingat : 1. Undang – undang nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 4431)
2. Undang – undang nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 nomor 144,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5063).
3. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR UTAMA RSUD dr. ADNAAN
WD PAYAKUMBUH TENTANG KEBIJAKAN
PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN RSUD dr.
ADNAAN WD PAYAKUMBUH
A. PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN
1. Pemeriksaan kesehatan karyawan terbagi menjadi pemeriksaan kesehatan berkala
dan pemeriksaan kesehatan khusus yang merupakan kewajiban dan hak dari setiap
karyawan.
2. Jenis pemeriksaan serta frekuensi pemeriksaan kesehatan berkala yang harus dilalui
oleh karyawan pada setiap Bagian/ Unit/ Instalasi akan disesuaikan dengan
rekomendasi Komite K3 RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh
3. Pemeriksaan kesehatan khusus ditujukan bagi karyawan yang diduga terkena
penyakit akibat kerja dan memerlukan tindak lanjut.
4. Penyakit Akibat Kerja adalah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan
kerja yang diatur dalam KEPPRES 22 Tahun 1993.
5. Hasil pemeriksaan kesehatan karyawan akan disimpan di dalam berkas karyawan.
6. Pemeriksaan kesehatan karyawan hanya dilakukan oleh Unit Medical Check-Up
RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh. Biaya yang timbul atas pemeriksaan
kesehatan ini tidak mengurangi plafon biaya rawat jalan karyawan dan menjadi
beban biaya Bagian Umum dan Kepegawaian, terkecuali diwajibkannya tindak
lanjut dari hasil pemeriksaan kesehatan tersebut.
7. Pertanggungan biaya pengobatan bagi karyawan yang mengalami penyakit akibat
kerja akan dibebankan ke dalam Program Jamsostek.
8. Pihak yang bertanggung jawab terhadap penyebab penyakit akibat kerja karyawan
akan ditentukan oleh Bagian Umum dan Kepegawaian berdasarkan laporan hasil
penyelidikan dari Komite K3 RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh.
9. Jika terjadi kelebihan biaya pengobatan dari yang telah ditanggung oleh Program
Jamsostek, maka selisih biaya pengobatan tersebut akan dibebankan dengan
ketentuan sebagai berikut :
a. Pertanggungan oleh Rumah Sakit tanpa mengurangi plafon karyawan, jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian Rumah Sakit;
b. Pertanggungan oleh karyawan bersangkutan melalui pemotongan terhadap
plafon rawat jalan dan/atau rawat inapnya (apabila harus dirawat inap), jika
penyakit akibat kerja disebabkan oleh kelalaian karyawan bersangkutan.
10. Proses penyembuhan sebagai upaya mengembalikan kondisi karyawan yang
mengalami penyakit akibat kerja kepada kondisinya yang prima akan dipantau
secara berkala sesuai kebutuhan oleh Bagian Umum dan Kepegawaian.

B. VAKSINASI HEPATITIS-B
1. Jenis pemeriksaan HBsAg dan anti-HBsAg merupakan bagian dari pemeriksaan
kesehatan pra-karyawan (LIHAT Kebijakan Seleksi Karyawan) dan berkala
karyawan.
2. Jenis pemeriksaan HBsAg dan anti-HBsAg diberikan kepada karyawan pada
Departemen/Unit dengan potensi terpapar penyakit Hepatitis yang disesuaikan
dengan rekomendasi Komite K3 RSUD dr. Adnaan WD Payakumbuh.
3. Vaksinasi Hepatitis-B wajib diberikan kepada karyawan dengan hasil HBsAg dan
anti-HBsAg yang menunjukkan hasil (-) negative.
4. Vaksinasi Hepatitis-B diberikan sebanyak 3 (tiga) kali, dimana vaksinasi pertama
bagi para karyawan baru diberikan pada hari pertama yang bersangkutan masuk
bekerja.
5. Biaya yang timbul atas vaksinasi Hepatitis-B ini tidak mengurangi plafon biaya
rawat jalan karyawan dan menjadi beban biaya Bagian Umum dan Kepegawaian.
Ditetapkan di : Payakumbuh
Pada tanggal : Juli 2017

Direktur Utama

dr. Efriza Naldi, Sp. OG


NIP. 19730614 200501 1 010
Tembusan disampaikan kepada Yth :
1. Direktur Umum dan Keuangan RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
2. Direktur Pelayanan dan Penunjang RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
3. Kepala Bagian Keuangan RSUD Dr. Adnaan WD Payakumbuh
4. Yang bersangkutan
5. Arsip

Anda mungkin juga menyukai