Anda di halaman 1dari 4

SURAT KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT

No. XX-SURKP/RSP/15.011.4
TENTANG
KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN / PERSONEL
RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

KEPALA RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

Menimbang : a. Bahwa dalam upaya meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan


untuk karyawan/ personel Rumah Sakit Perkebunan perlu
diadakan pemeriksaan kesehatan.
b. Bahwa dalam meningkatkan pelayanan dan kesejahteraan
karyawan/ personel dilakukan pemeriksaan kesehatan sebagaimana
acuan standar pelayanan kesehatan kerja

Mengingat : 1. Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan.
2. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit.
3. Keputusan Kepala Rumah Sakit Perkebunan No.XX-
SURKP/RSP/15.010.6.6 Tentang Kebijakan Pelayanan
Pencegahan Pengendalian Infeksi.

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Keputusan Kepala Rumah Sakit Perkebunan tentang Kebijakan
pemeriksaan Kesehata Karyawan / Personel di Rumah Sakit
Perkebunan.
Kedua : Kebijakan yang dimaksud dalam keputusan ini adalah Kebijakan
Pemeriksaan Kesehatan karyawan/ personel Rumah Sakit Perkebunan
yang disusun oleh Tim K3.
Ketiga : Kebijakan ini mengatur Standar Pelayanan Kesehatan Kerja Karyawan
/ Personel di Rumah Sakit.
Keempat : Rumah Sakit bertanggung jawab atas pelaksanaan pemeriksaan
kesehatan pada Karyawan / Personel Rumah Sakit.
Kelima : Keputusan ini dimulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan akan
dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya apabila dikemudian hari
terdapat kekeliruan dalam penetapan ini.

Ditetapkan di : Jember
Pada Tanggal : 07 Nopember 2015

PT. NUSANTARA MEDIKA UTAMA


RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

dr. Suratini, MMRS


Kepala
Lampiran : Surat Keputusan Rumah Sakit Perkebunan
Nomor : XX-SURKP/RSP/15.011.4
Tanggal : 07 Nopember 2015

KEBIJAKAN PEMERIKSAAN KESEHATAN KARYAWAN/ PERSONEL


RUMAH SAKIT PERKEBUNAN

Kebijakan Umum

1. Pemeriksaan kesehatan karyawan/ personel sangat penting dilakukan, agar karyawan dapat
melakukan pekerjaan dalam kondisi kesehatan yang setinggi-tingginya, tidak mempunyai
penyakit menular yang akan mengenai karyawan yang lain, sehingga dapat bekerja dengan
maksimal.
2. Bentuk pemeriksaan kesehatan karyawan/ personel, pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja,
pemeriksaan kesehatan berkala, pemeriksaan kesehatan khusus.
3. Pemeriksaan kesehatan berdasarkan pedoman dan petunjuk pelaksanaan dari SPO yang
telah direkomendasikan.
4. Dalam pemeriksaan kesehatan karyawan/ personel berkoordinasi dengan personalia, Unit
Rikkes dan Poliklinik yang sesuai dengan keluhan/diagnosa karyawan/personel.

Kebijakan Khusus
1. Melakukan pemeriksaan kesehatan bagi karyawan/ personel sebelum bekerja Rumah Sakit
diantara lain :
a. Pemeriksaan fisik lengkap.
b. Kesegaran Jasmani.
c. Rontgen paru-paru.
d. Laboratorium rutin.
e. Apakah pernah mendapatkan imunisasi BCG dan ada ada riwayat pengobatan DOT TB
2. Melakukan pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan/ personel Rumah Sakit antara
lain:
a. Pemeriksaan fisik, kesegaran jasmani, rontgen paru-paru (bila diperlukan), laboratorium
rutin, serta pemeriksaan-pemeriksaan yang dianggap perlu, termasuk pemberian
imunisasi kepada karyawan/ personel yang bekerja di area/ tempat yang berisiko dan
berbahaya.
b. Pemeriksaan kesehatan berkala bagi karyawan/ personel Rumah Sakit sekurang-
kurangnya 1 (satu) tahun.
3. Melakukan pemeriksaan kesehatan khusus kepada :
a. Karyawan/ personel Rumah Sakit yang telah mengalami kecelakaan atau penyakit yang
memerlukan perawatan yang lebih dari 2 (dua) minggu.
b. Karyawan/ personel Rumah Sakit yang berusia 40 (empat puluh) tahun atau karyawan/
personel wanita yang cacat serta karyawan/ personel yang berusia muda melakukan
pekerjaan tertentu.
c. Karyawan/ personel Rumah Sakit yang terdapat dugaan tertentu mengenai gangguan
kesehatan perlu dilakukan pemeriksaan khusus sesuai dengan kebutuhan.
d. Pemeriksaan kesehatan dilakukan apabila terdapat catatan atau hasil pengamatan dari
organisasi pelaksana kesehatan dan Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Rumah
Sakit bagi karyawan/ personel yang mengalami keluhan.
e. Karyawan yang bekerja pada kelompok pelayanan high risk infeksi : OK,ICU, Ruang
Isolasi,,IGD, Haemodialis.
f. Khusus untuk karyawan paru dan petugas analis yang terpapar TB harus rutin cek up 1
tahun sekali dan laporan diberikan ke PPIRS

Anda mungkin juga menyukai