Anda di halaman 1dari 22

PEDOMAN VAKSINASI KARYAWAN

RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

2018
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi robbil 'alamin, segala puji bagi Allah SWT yang telah mengkaruniakan kepada
berbagai kenikatan sehingga kewajiban-kewajiban dapat terselesaikan dengan baik. Kami bersyukur
kepada Allah SWT dengan hidayah dan inayah yang dilimpahkan, kami dapat menyelesaikan
penyusunan Program Kerja Tim Kesehatan dan Keselamatan Keda (Tim K3) yang diberlakukan di RSU
Universitas Muhammadiyah Cirebon. Program Kerja Tim Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Tim K3)
merupakan progaram yang disusun dan akan dilaksanakan dalam waktu satu tahun. Program
Vaksinasi tersebut diharapkan dapat terimplementasi dan teraplikasi untuk seluruh karyawan di unit
beresiko RSU Universitas Muhammadiyah Cirebon. Menilik pada progaram yang dicanangkan, kami
yakin program kerja Panitia Pembina Kesehatan dan Keseamatan Kerja ini masih jauh dari sempuma,
sehingga kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan.

Penyusun
LATAR BELAKANG

Dalam menjalankan tugasnya seorang petugas kesehatan dapat terinfeksi penyakit saat
kontak dengan pasien yang menderita penyakit menular. Di samping itu para petugas juga harus
bebas dari suatu penyakit menular yang dapat menularkan kepada pasien yang dirawat khususnya
pasien imunokompromais. Karena itu seyogianya harus dijalankan progam imunisasi terhadap
petugas kesehatan yang berhubungan dengan dan sebagai bagian tidak terpisahkkan dengan
progaram kesehatan keseluruhan.

Perlu setiap tahun dilakukan evaluasi ulang status imunnya terhadap berbagai penyakit yang
umum terdapat di masyarakat. Semua petugas kesehatan, kecuali yang mempunyai kontraindikasi
terhadap vaksinasi tertentu, wajib divaksin terhadapap penyakit influenza, tifoid, gondok. Untuk
petugas yang merawat anak perlu mendapat vaksinasi untuk penyakit y ang masih endemis pada
anak berupa vaksin untuk campak, rubel cacar air, dan Tdap. Jika petugas terkait dengan pengurusan
darah atau cairan tubuh manusia (darah, Cairan paru, cairan pluera, lambung, asites, urine, feses)
perlu mendapat vaksin hepatitis A, dan hepatitis B.

Rekomendasi vaksinasi terpenting untuk petugas kesehatan yang secara serologik


belum memiliki imunitas adalah:
1. Imunitas aktif yang sangat di anjurkan yaitu Influenza, Hepatitis B, MMR (Measles,
Mumps, Rubella), Varicela (cacar air).
2. Imunitas aktif dan pasif terhadap p€nyakit yang terindikasi kuat: hepatitis A, tifoid,
TB, meningokokus (misalnya pada mikrobiologis) dan pertusis,
3. Imunisasi yang di rekomendasikan pada semua orang dewasa: tetanus, difteria,
pertusis (DPT ), pneumokokus.
B. Latar Belakang
1. Meningkatkan derajat imunitas, memberikan proteksi imun dengan menginduksi respons
memori terhadap patogen/toksin tertentu dengan menggunakan preparat antigen (zat
asing) non-virulen/non-toksik.
2. Mengurangi resiko tertulamya penyakit dari pasien.
C. Pengertian
1. Vaksin merupakan bahan antigenik yang digunakan untuk menghasilkan kekebalan
aktif terhadap suatupenyakit sehingga dapat mencegah atau mengurangi pengaruh
infeksi oleh organisme alami atau liar.
2. Imun adalah suatu keadaan dimana tubuh mempunyai daya kemampuan mengadakan
pencegahan penyakit dalam rangka serangan kuman tertentu.
3. Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap
suatu antigen, sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang serupa, tidak
tefadi penyakit.
D. Macam Vaksin
Macam vaksin yang digunakan untuk imunisasi adalah:
1. Vaksin yang di lemahkan (attenuated live vaccine): viabrlitas dan daya infeksi kuman atau
virus di lemahkan namun rnampu menumbuhkan respons imun. Vaksin ini dapat berasal dari
keseluruhan organisme atau bagian dari organisme.
2. Vaksin yang telah dimatikan (bakteri, Virus atau riketsia) yaitu vaksin yang berasal dari
mikroorganisme yang telah dimatikan. Respons imun yang timbul lebih lemah daripada
vaksin hidup sehingga biasanya memerlukan imunisasi ulang.
3. Vaksin subunit yang berasal dari bagian organisme misalnya komponen kapsul baklei (s
treptococcus peneumoniae).
4. Vaksin toksoid dibuat dari bahan toksin bakteri:tidaktoksis namun dapat merangsang,
pembuatan antibodi.
5. Vaksin konyugat yaitu vaksin polisakarida mumi kurang imunogenik untuk anak dibawah
usia 2 tahun.
BAB II
VAKSINASI

A.Vaksinasi Pada Tenaga Kesehatan


Jenis vaksin yang di rekomendasikan untuk tenaga kesehatan antara lain:
l. Influenza
Penyakit yang di sebabkna keluarga Orthomlxoviridae ini menimbulkan wabah berulang dengaa
aktivitas kuat serta kejadian infeksi dan kematian tinggi pada semua usia. Influenza merupakan
penyakiit berat abila di derita orang berusai lanjut (diatas 65 tahun) serta penderita penyakit
jantung, paru-paru, dan diabetes melitus (kencing manis).
2. Typhoid
Lebih dikenal penyakit Typhus atau demam tifoid. Penderita akan mengalami panas tubuh tinggi
(diatas 40@C), sakit kepala, rasa lelah, dan hilang nafsu makan. Gejala lain,sakit pada perut, buang-
buang air,mual dan menggigil. Penyakit ini di sebabkan oleh bakteri Sa/z onella Typhi
3. Hepatitis A
Tidak semua tenaga kesehatan di rekomendasikan ubtuk mendapatkan vaksin ini kecuali mereka
yang beke{a di laboratorium dengan Virus hepatitis A. Pegawai yang bertygas menangani makanan
pasien (koki,pelayan,pengantar makanan,bagian dapurdll) dipertimbangkan untuk divaksinasi.
4. Hepatitis B
Vaksinasi hepatitis B diperlukan untuk mencegah gangguan hati yang di sebabkan oleh virus
hepatitis B (VHB). Gejala penyakitnya diawali dengan timbulnya demam selama beberapa hari. Lalu
timbulnya rasa mual , keletihan, dan tetap terasa letih meski telah beristirahat cukup. Urine (air seni)
akan terlihat keruh seperti air teh. Bagian putih bola mata dan kuku akan trrlihat kuning. Vaksinasi
diulang setelah 5 -10 tahun.
5. Varisela
Vaksin ini direkomendasikan kepada setiap orang dewasa yang tidak mempunyai bukti imunitas
terhadap vaksin ini. Bukti imunitas adalah bukti tertulis pernah mendapatkan vaksin ini sebaayak 2
dosis, riwayat terkena varisela yang di konfirmasi oleh dokter, riwayat varisela zoster yang di
verifikasi oleh dokter, bukti laboratorium akan adanya imunitas atau pernah terkena.
6. MMR
Vaksin ini juga di rekomendasikan kepada setiap tenaga kesehatan kecuali memiliki bukti imunitas.
Bukti imunitas di antaranya lahir sebelum tahunn 1957, pernah mendapatkan I dosis MMR
terdokumentasi, riwayat terkena campak, gondongan yang di verifikasi oleh dokter dan bukti
laboratorium.
7. Tetanus
Tetanus adalah infeksi akut karena racun yang dibuat dalam tubuh oleh bakteri Clostridium Tetani.
Penyakit ini bisa membuat kejang otot, Rahang terkancing, gangguan bemafas, dan kematian.
Bakterinya terdapat di debu, tanah, lalu masuk ke dalam tubuh manusia melalui luka terpotong, luka
terbuka, dan luka terbakar. Macam vaksinnya adalah toksoid, diberikan dalam bentuk suntikan.
B. Pelaksanaan Kegiatan Vaksinasi
l. Influenza
Vaksinasi infuluenza dilakukan setiap tahun
Macam baksin: Vaksin split dana subunit
EfeLlivitas 88-89%
Rute suntukan : i.m.
2. Typhoid
Pemberian vaksin thypim perlu diulang setiap 3 tahun.
Macam vaksin : antigrn vi inafaktif
Efektivitas: 50-80%
Rute suntikan: i.m
3. Hepatitis A
Vaksin Hepatitis A diberikan dua dosis dengab jarak 6 hingga 12 bulan pada individu.
Macam Vaksin : antigen virus inaktif
Efektivitas :94-100%
Rute suntikan : i.m
4. Varisela
Vaksinasi ini terdiri dari 2 dosis yang di berikan dengan jarak 4-8 minggu.
Macam vaksin : virus hidup yang dilemahkan
Efeldivitas : 86%
Rute suntikan : s.c
5.Measler,Mumps,Rubella (MMR)
Beberapa kelompok orabg yang beresiko terpapar mungkin memerlukan 2 dosis yang
diberikan tidak kurang dari jarak 4 minggu.
Macam Vaksin : Vaksin hidup
Efektivitas '.90 -95%
Rute suntikan: s.c
6.Tetanus dan Difteria TD)
Seluruh orang dewasa harus mendapat vaksinasi lengkap 3 dosis seri primerdari
difteri dan toksoid tetanus, , dengan 2 dosisi diberikan paling sedikit dengan jarak 4
minggu dan dosis ke-3 diberikan 6 hingga 12 bulan setelah dosis kedua. Jika pegawai
rumah sakit belum pernah mendapatlan imunisasi tetanus dan difteri maka diberikan
seri primer diikuti dosis penguat setiap 10 tahun
Efektivitas :90 Yo
Rute suntikam : i.m
7.Hepatitis B
Diberikan 3 dosis dengan jarak waktu 0 , 1, dan 6 bulan Bila setelah imunisasi
terdapat respon baik, maka tidak perlu dilakukanpemberian imunisasi penguat
(booster)
Macam vaksin : antigen virus inaktif
Efektivitas :94-96 o/o
Rute suntikan : i.m
Vaksinasi wajib yang harus dilakukan bagi pegawai RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta yaitu
tenaga kesehatan yang kontak langsung dengan pasien dan tenaga non kesehatan yang kontak
dengan cairan tubuh pasien yang dapat menjadi transmisi penyakit, adalah vaksinasi Hepatitis B.
Adapun jenis vaksinasi lainnya dilaksanakan sesuai dengan kemampuan rumah sakit. Cakupan
pemberian vaksinasi Hepatitis B ini dilalrukan terutama kepada perawat, bidan, dokter, analis
laboratorium, radiografer, fis ioterapis, petugas laundry.

C. Prosedur Pemberian Vaksin Hepatitis B

D. Cara Penyuntikan

1. Intramuskular (i.m): diberikan pada orang dewasa di daerah deltoid menggunakan


jarm A22-25.
2. Subkutan (s.c): diberikan pada daerah anterolateral paha atau lengan dengan jarum
M2-25 yang panjangnya 5/8 atat'/c inci.
3. Intradermal (i.d): diberikan pada bagian volar lengan. Karena jumlah antigen yang
disuntikkan sedikit, teknik penyuntikan harus benar dan setelah penyutnikan terbentuk
benjolan.
E. Efek Samping
1. Lokal
Reaksi lokal berupa bengkak, nyeri pada tempat suntikan. Reaksi akan hilang dalam
48 jam dan biasaanya ering terjadi pada suntikan intradermal. Pada umumnya
pemberian vaksin dapat dilanjutkan.
2. Sistemik
Reaksi sistemik dapat berupa demam, rasa lemah, nyeri otot, dan nyeri kepala. Reaksi
ini akan menghilang dalam 48 jam. Reaksi alergi (melalui IgE) dapat te{adi namun
jarang. Reaksi ini berupa urtikaria, angioudema, anafilaksis setelah suntikan. Juga
dapat te{adi reaksi imun kompleks meski jaraag. Cara mengatasi reaksi sistemik
sesuai dengan caxa pengatasan reaksi alergi pada umumnya.

BABIII
PENUTUP

Demikian Buku Pedoman Vaksinasi bagi pegawai ini disusun untuk dapat digunakan sebagai
panduan dalam pemberian vaksinasi bagi pegawai RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta pada
umunnya.
Penyusunan Buku Pedoman ini adalah langkah awal suatu pros€s yang panjang, sehingga
memerlukan dukungan dan keqjasama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai
tujuan yang dimaksud.
TIM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA
RSU MUHAMMADIYAH
CIREBON

Cirtebon, 31 Maret 2018

Hal : Proposal Pemeriksaan Kesehatan


Karyawan Rsu. Universitas Muhammadiyah Ciirebon

Kepada Yth.
Direktur Utama
Rsu. Universitas Muhammadiyah
Cirebon

Assalamu'alaikum wr.wb.
Sebagai salah satu upaya untuk menlngtatkan dan meniaga kualitas kesehatan karyawan
adalah dllakukannya pemeriksaan kesehatan berkah untuk karyawan dl unit-unit tertentu. Oleh
karma ltu , kami pada kesempatan ini mengajukan ptoposal pemeriksaan kesehatan bagi
karyawan di unit bereslko unhlk terta'dinya 8an88uan keselratan. Adapun anggaran
pemeriksaan kesehatan inl sudah tercantum dalam RAPB tahun 2015. Kami lamplrkan proposal
dan daftar karyawan.
Besar harapan kami perneriksaan kesehatan Hah lni dapat segera terlaksana.

Wassalamu'alalkum wr'wb.

Ka. Tim K3
Rsu Muhammadiyah Cirebon
PROPOSAL
PEMERIKSAAN KESEHATAN BERKALA KARYAWAN
RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

A.LATAR BELAKANG
Sebagaimana disadari be6ama,karyawan merupakan asset utama dalam kegiatan suatu
rurnah sakit. s€fbasal macaa! tenaSE &wJa di ruraah satit tersebut batk tenasE m€d.s,
perawat, tenaga non medis dan admlnistrasi, beoda di barisan terdepan dalam
pelayanan kepada pasien, balk langEung maupun tldak langpun&
Para karyawan tersebut dalam keglatan seharl-harl berpotensi mendapat paparan atau
resiko kerja, baik yang bersifat flsllC kimlawi maupun biologls, yang dapat mencederal /
memapari mer*a saat sedang bekeriat,
a]amkeSiatannyaparakarlawanru'nirhsaldtkhususnyadiunit.unitdenganreslko
pekeriaan, sepertl bidan6 keoerawatan {ba'n8tat/GD/tcu/HD/Or'fvK}'Farmasl
(tertentulsanltasi, CSSD, laboratorlum , Giz', Linen-Laundry , Radlologi' Fisioterapi'
setlaphariberhadapandenganresikotcrtularpenyakltdarlpasienataupunllmbahnya.
Hal lni dapat menimbulkan ancaman kesefiatan baSi karyawan"
salah satu upaya untuk menghindarlon/ mengutangt resiko paparan penyaklt adalah
dengan dilakukannya pemerlksaan kesehatan berkala bagi karyawan rumah sakit'
sehinB8adengandiketahulnyastatuskesehatankaryawaninldapatdilakukanupaya
pencetahan de,rgan pernberian vaksinasl ataupun dl'aku&an per€daten sesu'i der6an
kondisl karyawan yang bersangkutan.

B.TUJUAN
Untuk mengetahui :
1. Derajat &eseiatan &arYawan
2. Perlu tidaknya karyawan diberikan vaksinasi ataupun pengobatan yang berkaitan den8pn
kondisinya
3. Adanya dampak dari pekerlaan terhadap kesehatan

C.SASARAN
Seluruh karyawan yar8 bekerja di unit-unit berblko, sepertibldang keperawatan
(bangsal flGO/tGJ/Ho/oK), Linen-t-aundry, tafm6i (tertentu), saflitaEi' faboratorium '
Radlologi, Glzi, CSSD. (Nama karyawan terlampir)
D.WAKTU
Hari/Jam :Senin - Ahad (menyerraikan dmfn jadwal shift iaga)
Tanggal : 25 April - 15 t'llei 2O15

E. ALUR PEMERIKSMN KARYAWAN


1. Karyawan mendaftar di bagian pendaftaran
2. Dilakukan pemeriksaan oleh dokter urnurn di IGD dan diberi surat pengantar untuk
periksa laboratoriurn yang sudah ditentukan oleh Tim K3 sesuai dengan kebutuhan
unit kerja masing-masing. Dalam blangko pengantar periksa Laboratorium tidak
diperkenankan menambah item perneriksaan lain diluar ketentuan K3'
3. Karyawan menuju ke Unit Laboratorium untuk diarnbil sampel darahnya' Hasil
pemeriksaan tidak dlambil oleh karyawan
4. Hasil pemeriksaan akan diambil oleh petugas dari Tim K3 untuk direkap dan
dievaluasi
5.Karyawanyangmemerlukanvakinasiakandiberiinformasilebihlanjutjadwaluntuk
vaksinasinya di Poli Klinik Penyakit Dalam
6. Pasien dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang tidak normal akan dikonsulkan
ke dokter umum/sPesialis.

F.UNITTERKAIT
1. Pendaftaran
2. lnstalasi Gawat Darurat
3. Laboratorium
4. Farmasi
5. Poli Klinik

G. RINCIAN BIAYA
DAFTAR PEGAWAI RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
PEMERIKSAAN KESEHATAN 2015
TIM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON

Cirebon, l0 Sept 2015

Kepada Yth :
Direktur Utama
Rsu Universitas Muhammadiyah
Cirebon

Assalamu' alaikum wr.wb.


Sebagai kelanjutan dari kegiatan Tim K3 yang berupa Pemeriksaan Kesehatan Berkala
bagi karyawan Rumah Sakit yang beresiko tertular penyakit, maka pada kesempatan ini kami
mengajukan:
1. Laporan hasil pemeriksaan kesehatan tahun 2015 yang akan ditindaklanjuti dengan
imunisasi karyawan yang hasil laboratoriumnya Anti HbSAg masih negatif atau nilai titer
antara 10-100. Karyawan yang membutuhkan imunisasi tersebut sebanyak Untuk
pengadaan vaksin dilakukan bagian Farmasi
2. Permohonan ijin untuk melakukan pemeriksaan berkala untuk karyawan pengolah dan
penyaji makanan di Unit Gizi. Pemeriksaan berupa Rectal Swab dan Hb.
Kegiatan ini sesuai dengan anggaran K3 tahun 2015. Atas perhatian kami ucapkan terima
kasih.
Wasslamu' alaikum wr.wb.

Mengetahui Ka.Tim K3-RS


Direktur Penunj ang Medis
DAFTAR PEGAWAI RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
PEMERIKSAAN KESEHATAN 2015
IMUNISASI
DAFTAR PEGAWAI RSU UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH CIREBON
PEMERIKSAAN KESEHATAN 2OI5
IMUNISASI

Anda mungkin juga menyukai