Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN KAPUAS HULU

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK


DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS SUHAID
Alamat : Jl. Suhaid-Mensusai, Nanga Suhaid, Kec. Suhaid, KodePos 78775
e-mail : puskesmassuhaid@gmail.com

KEPUTUSAN PLT KEPALA PUSKESMAS SUHAID


NOMOR TAHUN 2022

TENTANG
PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI) DAN PEMANTAPAN MUTU EKSTERNAL
(PME) LABORATORIUM PUSKESMAS SUHAID

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


PLT KEPALA PUSKESMAS SUHAID,

Menimbang : a. Bahwa untuk menunjang diagnosis penyakit dan


peningkatan pelayanan klinis di Puskesmas Suhaid
maka diperlukan peningkatan mutu laboratorium
Puskesmas Suhaid;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, perlu dilakukan Pemantapan
Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu Eksternal
(PME) terhadap pelayanan laboratorium Puskesmas
Suhaid;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a dan b, perlu menetapkan
Keputusan Kepala Puskesmas Suhaid Tentang
Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan
Mutu Eksternal (PME) Laboratorium Puskesmas
Suhaid.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25


Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
364/MENKES/SK/III/2003 tentang Laboratorium
Kesehatan;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 128/MENKES/SK/II/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor
1674/MENKES/SK/XII/2005 tentang Pedoman Jejaring
Pelayanan Laboratorium Kesehatan;
6. Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 37
tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat;
7. Surat Keputusan Kepala Puskesmas Suhaid Nomor
28 Tahun 2022 tentang Pelayanan Laboratorium
Puskesmas Suhaid.
MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN PLT KEPALA PUSKESMAS SUHAID TENTANG


PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI) DAN PEMANTAPAN
MUTU EKSTERNAL (PME) LABORATORIUM.

Kesatu : Untuk menjamin mutu pelayanan laboratorium maka perlu


dilakukan upaya Pemantapan Mutu Internal (PMI) maupun
Pemantapan Mutu Eksternal (PME) Puskesmas.

Kedua : Pemantapan Mutu Internal (PMI) dan Pemantapan Mutu


Eksternal (PME) sebagaimana dimaksud pada Diktum
Kesatu tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari Surat Keputusan ini.

Ketiga : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dan


apabila di kemudian hari terjadi perubahan dan atau
terdapat kesalahan dalam Surat Keputusan ini akan
diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Suhaid
Pada Tanggal : 10 Januari 2022
Plt. KEPALA PUSKESMAS SUHAID,

ARYANTO
Penata Muda TK. I
NIP. 19850223 201001 1 014
LAMPIRAN : KEPUTUSAN PLT KEPALA
PUSKESMAS SUHAID
NOMOR : TAHUN 2022
TANGGAL : 10 JANUARI 2022

PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI) DAN PEMANTAPAN MUTU


EKSTERNAL (PME) LABORATORIUM PUSKESMAS SUHAID

A. PENDAHULUAN
Laboratorium Puskesmas adalah sarana kesehatan yang
melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi, kimia
klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik, patologi
anatomi dan atau bidang lain yang berkaitan dengan kepentingan
kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya diagnosis
penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan (Keputusan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 364/Menkes/SK/III/2003.
Laboratorium Puskesmas sebagai subsistem pelayanan kesehatan
menempati posisi terpenting dalam diagnostik invitro. Dengan
pengukuran dan pemeriksaan laboratorium akan didapatkan data ilmiah
yang tajam untuk digunakan dalam menghadapi masalah yang
diidentifikasi melalui pemeriksaan klinis dan merupakan bagian esensial
dari data pokok pasien. Informasi laboratorium dapat digunakan untuk
diagnosis awal yang dibuat berdasarkan riwayat penyakit dan
pemeriksaan fisik. Analisis laboratorium juga merupakan bagian integral
dari penapisan kesehatan dan tindakan preventif kedokteran.

B. PEMANTAPAN MUTU INTERNAL (PMI)

Pemantapan Mutu Internal (PMI) adalah kegiatan pencegahan dan


pengawasan yang dilaksanakan oleh setiap laboratorium secara terus-
menerus agar diperoleh hasil pemeriksaan yang tepat. Kegiatan ini
mencakup tiga tahapan proses, yaitu pra-analitik, analitik dan pasca
analitik. Pada umumnya yang sering diawasi dalam pemantapan mutu
internal hanya tahap analitik dan pasca analitik yang lebih cenderung
kepada urusan administrasi, sedangkan proses pra analitik kurang
mendapat perhatian.
Kegiatan Pemantapan Mutu Internal (PMI) lainnya yang perlu dilakukan
di Puskesmas antara lain: pembuatan alur pasien, alur pemeriksaan,
cara pengambilan spesimen, pembuatan prosedur/instruksi kerja untuk
pengambilan spesimen dan setiap jenis pemeriksaan.

1. Tahap Pra Analitik.


Kesalahan pada proses pra-analitik dapat memberikan kontribusi
sekitar 61% dari total kesalahan laboratorium, sementara kesalahan
analitik 25%, dan kesalahan pasca analitik 14%. Proses pra-analitik
dibagi menjadi dua kelompok, yaitu : pra-analitik ekstra laboratorium
dan pra-analitik intra laboratorium. Proses-proses tersebut meliputi
persiapan pasien, pengambilan spesimen, pengiriman spesimen ke
laboratorium, penanganan spesimen, dan penyimpanan spesimen.

2. Persiapan Pasien

Persiapan pasien dimulai saat seorang dokter merencanakan


pemeriksaan laboratorium bagi pasien. Dokter dibantu oleh paramedis
diharapkan dapat memberikan informasi mengenai tindakan apa yang
akan dilakukan, manfaat dari tindakan itu, dan persyaratan apa yang
harus dilakukan oleh pasien. Informasi yang diberikan harus jelas agar
tidak menimbulkan ketakutan atau persepsi yang keliru bagi pasien.
Pemilihan jenis tes yang kurang tepat atau tidak sesuai dengan kondisi
klinis pasien akan menghasilkan interpretasi yang berbeda. Ketaatan
pasien akan instruksi yang diberikan oleh dokter atau paramedis sangat
berpengaruh terhadap hasil laboratorium, tidak diikutinya instruksi yang
diberikan akan memberikan penilaian hasil laboratorium yang tidak
tepat. Hal yang sama juga dapat terjadi bila keluarga pasien yang
merawat tidak mengikuti instruksi tersebut dengan baik. Ada beberapa
sumber kesalahan yang kurang terkontrol dari proses pra-analitik yang
dapat mempengaruhi keandalan pengujian laboratorium, tapi yang
hampir tidak dapat diidentifikasi oleh staf laboratorium. Ini terutama
mencakup variabel fisik pasien, seperti latihan fisik, puasa, diet, stres,
efek posisi, menstruasi, kehamilan, gaya hidup (konsumsi alkohol, rokok,
kopi, obat adiktif), usia, jenis kelamin, variasi diurnal, pasca transfusi,
pasca donasi, pasca operasi, ketinggian. Karena variabel tersebut
memiliki pengaruh yang kuat terhadap beberapa variabel biokimia dan
hematologi, maka gaya hidup individu dan ritme biologis pasien harus
selalu dipertimbangkan sebelum pengambilan sampel.
a. Penerimaan Spesimen
Petugas penerimaan spesimen harus memeriksa kesesuaian
antara spesimen yang diterima dengan formulir permintaan
pemeriksaan dan mencatat kondisi fisik spesimen tersebut pada
saat diterima antara lain volume, warna, kekeruhan, dan
konsistensi. Spesimen yang tidak sesuai dan memenuhi
persyaratan hendaknya ditolak. Dalam keadaan spesimen tidak
dapat ditolak (ekspedisi), maka perlu dicatat dalam buku
penerimaan spesimen dan formulir hasil pemeriksaan.

b. Penanganan Spesimen
Pengelolaan spesimen dilakukan sesuai persyaratan, kondisi
penyimpanan spesimen sudah tepat, penanganan spesimen
sudah benar untuk pemeriksaan-pemeriksaan khusus, kondisi
pengiriman spesimen sudah benar.

c. Pengiriman Spesimen

d. Spesimen yang sudah siap untuk diperiksa dikirimkan ke bagian


pemeriksaan sesuai dengan jenis pemeriksaan yang diminta.
Jika laboratorium puskesmas tidak mampu melakukan
pemeriksaan, maka spesimen dikirim ke laboratorium lain dan
sebaiknya dikirim dalam bentuk yang relatif stabil.

Ditetapkan di : Suhaid
Pada Tanggal : 10 Januari 2022
Plt. KEPALA PUSKESMAS SUHAID,

ARYANTO
Penata Muda TK. I
NIP. 19850223 201001 1 014

Anda mungkin juga menyukai