Anda di halaman 1dari 137

BAB.I.

KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS ( KMP)


Puskesmas
Kab./Kota
Tgl
Surveior drg.M.Taufiq Ak.M.Kes
kelompok KMP (KECUALI 1.2.5 : 1.3.6 : 1.4.1- 1.4.8 : 1.6.3 ) UKM DAN PPN

STANDAR 1.1. Perencanaan dan kemudahan akses bagi pengguna layanan. Perencanaan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) dilakukan secara terpadu yang berbasis wilayah kerja
Puskesmas bersama dengan lintas program dan lintas sektor sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan serta dalam pelaksanaan kegiatan harus memperhatikan
kemudahan akses pengguna layanan. Perencanaan Puskesmas dan jenis-jenis pelayanan
yang disediakan mempertimbangkan visi, misi, tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan
dan harapan masyarakat, hasil analisis peluang pengembangan pelayanan, hasil
analisis risiko pelayanan, dan hasil analisis data kinerja serta umpan balik dari dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota. Puskesmas mudah diakses oleh pengguna layanan untuk mendapat
pelayanan sesuai kebutuhan, mendapat informasi tentang pelayanan, dan untuk
menyampaikan umpan balik serta mendapatkan dukungan dari lintas program dan lintas
KRITERIA 1.1.1. sektor.
Puskesmas wajib menyediakan jenis-jenis pelayanan yang ditetapkan berdasarkan visi, misi,
tujuan, tata nilai, hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil analisis
peluang pengembangan pelayanan, hasil analisis risiko pelayanan, hasil analisis data kinerja,
dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang dituangkan dalam perencanaan.

a. Ditetapkan visi, misi, tujuan, dan tata nilai Puskesmas yang menjadi acuan dalam 1. Ada SK tentang Penetapan Visi, Misi, Tujuan, dan Tata Nilai Puskesmas.
penyelenggaraan Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan kegiatan hingga evaluasi
EP 1. kinerja Puskesmas (R). 10 10

b. Ditetapkan jenis-jenis pelayanan yang disediakan berdasarkan hasil identifikasi dan 1. Ada SK tentang Penetapan Jenis- Jenis Pelayanan Puskesmas.SK tentang
analisis sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (R, D, W). Penetapan Jenis- Jenis Pelayanan Puskesmas. 2. Ada Hasil identifikasi dan analisis
yang mendasari penetapan jenis- jenis pelayanan, khususnya untuk jenis
pelayanan yang bersifat pengembangan, baik UKM maupun UKP, Kefarmasian
EP 2 10 10 Laboratorium, termasuk risiko terkait bangunan .3.. Wawancara dg Kepala
Puskesmas, Tim Manajemen Puskesmas, para penanggung jawab ada proses
penetapan jenis-jenis pelayanan berdasar analisis data
c. Rencana lima tahunan Puskesmas disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas 1. Ada Rencana Lima Tahunan ; SK Renstra / RSB. Th 2021-2026. 2. Ada Bukti
sektor berdasarkan pada rencana strategis dinas kesehatan daerah kabupaten/kota (R, D, W). pertemuan penyusunan rencana lima tahunan bersama lintas program dan lintas
sektor: minimal daftar hadir dan notula yang disertai dengan foto kegiatan.
EP 3 10 10 3.Wawancara dg Kepala Puskesmas, KTU dan tim manajemen Puskesmas: ada
proses penyusunan rencana lima tahunan

d. Rencana usulan kegiatan (RUK) disusun dengan melibatkan lintas program dan lintas 1. Ada SK tentang RUK tahun n dan n+1, sebagi terjemahan Rencana lima
sektor berdasarkan rencana lima tahunan Puskesmas, hasil analisis kebutuhan dan tahunan Puskesmas.melihat Hasil analisis kebutuhan dan harapan masyarakat.
harapan masyarakat, dan hasil analisis data kinerja (R, D, W). dan Hasil analisis data kinerja. 2. Ada bukti pertemuan penyusunan RUK bersama
lintas program dan lintas sektor, melampirkan daftar hadir dan notula yang disertai
EP 4 10 10 dengan foto kegiatan. 3. ada Bukti Kesesuaian rencana lima tahunan dengan
rencana strategis Dinas Kesehatan dan rencana lima tahunan puskesmas,4.
Wawancara Kepala Puskesmas, Tim Manajemen Puskesmas, para penanggung
jawab ada Proses dan keterlibatan dalam Penyusunan RUK,

e. Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) tahunan Puskesmas disusun bersama lintas 1. ada Rencana pelaksanaan kegiatan tahunan (RPK) tahunan n. 2. Ada Hasil
program sesuai dengan alokasi anggaran yang ditetapkan oleh dinas kesehatan daerah pemantauan dan capaian kinerja bulanan. diserta Bukti pertemuan penyusunan
kabupaten/kota (R, D, W). RPK bulanan, melampirkan daftar hadir dan notula yang diserta dengan foto
kegiatan. di pertemuan (lokmin) , ada keterlibatan lintas program dan Kesesuaian
EP 5 10 10 rencana alokasi anggaran yang ditetapkan Dinas Kesehatan , 3. Wawancara dg
Kepala Puskesmas, KTU dan tim manajemen Puskesmas: Ada proses penyusunan
rencana pelaksanaan kegiatan

f. Rencana pelaksanaan kegiatan bulanan disusun sesuai dengan rencana pelaksanaan 1. ada Rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) bulanan. 2. Ada Hasil pemantauan
kegiatan tahunan serta hasil pemantauan dan capaian kinerja bulanan (R, D, W). dan capaian kinerja bulanan. dan Bukti pertemuan penyusunan RPK bulanan,
minimal melampirkan daftar hadir dan notula yang diserta dengan foto kegiatan.3.
EP 6 10 10 Wawancara dg Kepala Puskesmas, KTU dan tim manajemen Puskesmas: Ada
proses penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan sesuai tahunan

g. Apabila ada perubahan kebijakan pemerintah dan/atau pemerintah daerah, 1. SK dan Dokumen revisi rencana pelaksanaan kegiatan tahunan dan atau
dilakukan revisi perencanaan sesuai kebijakan yang ditetapkan (R, D, W). bulanan sebagai akibat terjadinya perubahan kebijakan, 2. ada bukti Pertemuan
EP 7 10 10
proses perubahan rencana.......

Jumlah 70 70 100.00%
KRITERIA 1.1.2 Masyarakat sebagai penerima manfaat layanan lintas program dan lintas sektor
mendapatkan kemudahan akses informasi tentang hak dan kewajiban pasien, jenis-jenis
pelayanan, dan kegiatan-kegiatan Puskesmas serta akses terhadap pelayanan dan akses
penyampaian umpan balik.
a. Ditetapkan kebijakan tentang hak dan kewajiban pasien (R). 1. Ada SK tentang Penetapan Hak dan Kewajiban Pasien pada pelayanan dan
EP 1. 10 10 kegiatan yang disediakan oleh puskesmas .

b. Dilakukan sosialisasi tentang hak dan kewajiban pasien serta jenis-jenis pelayanan 1. SK tentang Media Komunikasi dan Koordinasin, 2. Ada sosialisasi hak dan
yang disediakan oleh Puskesmas kepada pengguna layanan dan kepada petugas dengan kewajiban pasien dan Bukti sosialisasi jenis-jenis pelayanan Puskesmas, sesuai
menggunakan strategi komunikasi yang ditetapkan Puskesmas (R, D, O, W). dengan media komunikasi yang ditetapkan. 3. Ada media informasi tentang hak
dan kewajiban pasien. berupa tetap muka, media cetak (brosur, leaflet, baliho,
banner, ) dan atau media elektronik 4. Media informasi tentang jenis- jenis
EP 2 10 10 pelayanan Puskesmas. 4. wawancara dg PJ UKP ada informasi terkait proses
sosialisasi hak dan kewajiban pasien 5. Wawancara dg KTU, PJ UKM dan PJ UKP:
penggalian informasi terkait proses sosialisasi jenis-jenis pelayanan Puskesmas..

c. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut kepatuhan petugas dalam implementasi 1. Ada Dok Bukti evaluasi kepatuhan petugas dalam implementasi hak dan
pemenuhan hak dan kewajiban pasien, dan hasil sosialisasi jenis-jenis pelayanan yang kewajiban pasien serta. rencana tindak lanjutnya. , ada Bukti evaluasi hasil
disediakan oleh Puskesmas kepada pengguna layanan (D, O, W). sosialisasi jenis-jenis pelayanan Puskesmas serta rencana tindak lanjutnya. dan
Bukti hasil tindak lanjut. 2.Pada Observasi ada penandatanganan formulir general
consent , angket survey oleh puskesmas/ jajak pendapat kepada pengguna
EP 3 10 10 pelayanan terhadap kejelasan, kelengkapan informasi, mudah tidak dipahami,
manfaat informasi, menarik atau tidak, dsb sesuai dengan media yang digunakan
untuk menyampaikan informasi
3. Wawancara PJ UKP ada informasi terkait evaluasi kepatuhan,petugas dalam
implementasi hak dan kewajiban pasien dan tindak lanjutnya.petugas dalam
implementasi hak dan kewajiban pasien dan tindak lanjutnya. 4. Wawancara KTU,
PJ UKM dan PJ UKP: penggalian informasi terkait proses evaluasi hasil sosialisasi
d. Dilakukan upaya untuk memperoleh umpan balik pengguna layanan dan pengukuran 1. Ada SK tentang Pengelolaan Umpan Balik dari Pengguna Layanan, ada SOP
kepuasan pasien serta penanganan aduan/keluhan dari pengguna layanan maupun tindak Pengelolaan Umpan Balik dari Pengguna Layanan, ada SOP Pengukuran kepuasan
lanjutnya yang didokumentasikan sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan dan dapat diakses Pasien. dan ada SOP Penanganan Aduan/Keluhan dari Pengguna Layanan., 2.
oleh publik (R, D, O, W). ada dok .Bukti umpan balik pengguna layanan yang diperoleh secara berkala tindak
lanjutnya, ada Bukti pengukuran kepuasan pasien (termasuk dapat menggunakan
pengukuran INM Kepuasan Pasien) dan tindak lanjutnya dan ada Bukti penanganan
aduan/keluhan dari pengguna layanan dan
EP 4 10 10 tindak lanjutnya..3. Hasil Pengamatan ada proses upaya memperoleh umpan balik
pengguna layanan, pengukuran kepuasan pasien serta penanganan aduan/keluhan
dari pengguna layanan dan tindak lanjutnya.. 4. Wawancara PJ Mutu dan petugas
yang ditunjuk ada informasi proses memperoleh umpan balik pengguna layanan,
pengukuran kepuasan pasien serta penanganan aduan/keluhan dari pengguna
layanan dan tindak lanjutnya

Jumlah 40 40 100.00%
STANDAR 1.2 Tata Kelola Organisasi Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
Kriteria 1.2.1. Struktur Organisasi ditetapkan dengan kejelasan tugas, wewenang, tanggung jawab dan tata
hubungan kerja serta persyaratan jabatan
a. Kepala Puskesmas menetapkan penanggung jawab dan koordinator pelayanan Puskesmas 1. ada SK tentang Penetapan Penanggung Jawab dan Koordinator Pelayanan.
sesuai struktur organisasi yang ditetapkan (R).
EP 1 10 10

b. Ditetapkan kode etik perilaku yang berlaku untuk seluruh pegawai yang bekerja di 1. Ada SK tentang Penetapan Kode Etik Perilaku Pegawai Puskesmas.2. Ada Hasil
Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaannya dan dilakukan tindak lanjutnya evaluasi pelaksanaan kode etik perilaku pegawai , ada Tindak lanjut hasil evaluasi
(R, D, W). pelaksanaan kode etik perilaku. 3. Wawancard Kepala Pusk dan para PJ ada
EP 2 10 10 informasi terkait proses dan hasil evaluasi pelaksanaan kode etik perilaku pegawai
serta tindak lanjutnya

c. Terdapat kebijakan dan prosedur yang jelas dalam pendelegasian wewenang manajerial 1. Ada SK tentang Pendelegasian Wewenang Manajerial, ada SOP tentang
dari kepala Puskesmas kepada penanggung jawab upaya, dari penanggung jawab upaya Pendelegasian Wewenang Manajerial.2. ada Surat pendelegasian wewenang
EP3 kepada koordinator pelayanan, dan dari koordinator pelayanan kepada pelaksana kegiatan (R, 10 10 manajerial, jika ada pendelegasian wewenang manajerial.
D).
Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.2.2 Kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan terkait pelaksanaan kegiatan,
disusun, didokumentasikan, dan dikendalikan serta didasarkan pada ketentuan peraturan
perundang-undangan, termasuk pengendalian dokumen bukti pelaksanaan kegiatan.

a. Ditetapkan pedoman tata naskah Puskesmas (R). 1. Ada Pedoman Tata Naskah Puskesmas

EP 1 10 10

b. Ditetapkan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan untuk KMP, 1. Ada SK, pedoman/panduan, SOP, kerangka acuan kegiatan KMP.
penyelenggaraan UKM serta penyelenggaraan UKP, laboratorium, dan kefarmasian yang , ada SK, pedoman/panduan, SOP, kerangka acuan kegiatan penyelenggaraan
didasarkan pada ketentuan peraturan perundang-undangan dan/atau berbasis bukti ilmiah UKM, ada SK, pedoman/panduan, SOP, kerangka acuan kegiatan penyelenggaraan
EP 2 terkini (R, W). 10 10 UKP, kefarmasian dan laboratorium. 2. Wawancara KTU dan penanggung jawab
ada upaya informasi terkait proses penyusunan dokumen regulasi
c. Dilakukan pengendalian, penataan, dan distribusi dokumen sesuai dengan prosedur 1. Ada SOP tentang Pengendalian Dokumen, SOP tentang Penataan Dokumen ,
yang telah ditetapkan (R, D, O, W). ada SOP tentang Distribusi Dokumen.2. Ada Bukti pengendalian dan distribusi
dokumen: bukti penomoran regulasi internal, rekapitulasi distribusi dokumen, bukti
distribusi dokumen.. 3. Pengamatan Pengelolaan dokumen eksternal meliputi
pencatatan, penataan dan penyimpanan sesuai dengan pengkodean dalam
EP 3 10 10 peraturan peundangan, Masa penyimpanan (retensi) dokumen yang kadaluwarsa
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan dengan tetap menjamin
agar dokumen tersebut tidak disalahgunakan, Tersedia alur penyusunan dan
pendistribusian dokumen sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Wawancaera KTU dan petugas yang ditunjuk untuk pengendalian dokumen:
penggalian informasi terkait proses pengendalian, penataan, dan distribusi
dokumen.
Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.2.3 Jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas dikelola dan dioptimalkan untuk
meningkatkan akses dan mutu pelayanan kepada masyarakat.
a. Ditetapkan indikator kinerja pembinaan jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas (R). 1. Ada SK tentang Indikator Kinerja Pembinaan Jaringan Pelayanan dan Jejaring
Puskesmas.

EP 1 10 10

b. Dilakukan identifikasi jaringan pelayanan dan jejaring di wilayah kerja Puskesmas untuk 1. Ada Dokumen Daftar identifikasi jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas.
optimalisasi koordinasi dan/atau rujukan di bidang upaya kesehatan (D).

EP 2 10 10

c. Disusun dan dilaksanakan program pembinaan terhadap jaringan pelayanan dan 1 ada Kerangka acuan kegiatan pembinaan terhadap jaringan pelayanan dan
jejaring Puskesmas dalam rangka mencapai indikator kinerja pembinaan dengan jadwal dan jejaring Puskesmas. 2. Ada Jadwal pembinaan jaringan pelayanan dan jejaring
penanggung jawab yang jelas (R, D, W). Puskesmas., Ada Laporan pelaksanaan pembinaan terhadap jaringan pelayanan
EP 3 10 10 dan jejaring Puskesmas. 3. Wawancara PJ Jaringan Pelayanan dan Jejaring
Puskesmas: ada informasi terkait program, pelaksanaan, evaluasi, dan tindak
lanjutnya terhadap pembinaan jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas.

d. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pencapaian indikator kinerja 1.Ada dok Hasil evaluasi terhadap indikator kinerja pembinaan jaringan pelayanan
pembinaan jaringan pelayanan dan jejaring Puskesmas (D). dan jejaring Puskesmas. Dan dok Bukti hasil tindak lanjut.
EP 4 10 10

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.2.4 Puskesmas menjamin ketersediaan data dan informasi melalui penyelenggaraan sistem
informasi Puskesmas.
a. Dilaksanakan pengumpulan, penyimpanan, analisis data, dan pelaporan serta distribusi 1. Ada SK tentang Pengumpulan Penyimpanan, dan Analisis Data serta Pelaporan
informasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan terkait sistem informasi dan Distribusi Informasi , ada SOP tentang Pengumpulan dan Penyimpanan
Puskesmas (R, D, W). Laporan. Ada SOP tentang Analisis Data. Ada SOP tentang Pelaporan dan
Distribusi Informasi.2. ada Bukti pengumpulan dan penyimpanan laporan., ada. Bukti
analisis data. dan Bukti pelaporan dan distribusi informasi.3. Wawancara KTU, para
EP 1 10 10
PJ, para Koordinator Pelayanan dan Pelaksana Kegiatan:
ada proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data serta pelaporan dan
distribusi informasi

b. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap penyelenggaraan sistem informasi Puskesmas 1, Ada Dok Bukti evaluasi penyelenggaraan Sistem Informasi Puskesmas.
secara periodik (D, W). Dan dok Bukti hasil tindak lanjut.2. wawancara KTU dan petugas Sistem Informasi
EP 2 10 10 Puskesmas: Ada proses dan hasil evaluasi serta tindak lanjut penyelenggaraan
Sistem Informasi Puskesmas.

c. Terdapat informasi pencapaian kinerja Puskesmas melalui sistem informasi Puskesmas 1. Ada Dok . Bukti pencapaian kinerja Puskesmas sesuai dengan sistem informasi
EP 3 (D, O). 10 10 yang digunakan. 2. Pengamatan ada penyajian informasi pencapaian kinerja
Puskesmas.
Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.2.5 Penyelenggaraan pelayanan UKM dan UKP dilaksanakan dengan pertimbangan etik dalam
pengambilan keputusan pelayanan.
a. Puskesmas mempunyai prosedur pelaporan dan penyelesaian bila terjadi dilema etik 1. Ada SOP tentang Pelaporan dan Penyelesaian Dilema Etik.
EP 1 dalam pelayanan UKP dan pelayanan UKM (R). 10 10
b. Dilaksanakan pelaporan apabila terjadi dilema etik dalam pelayanan UKP dan pelayanan 1. ada dok Bukti pelaporan dilema eik. 2. Wawancara Kepala Puskesmas: ada
EP 2 UKM (D, W). 10 10 informasi terkait dilema etik yang pernah terjadi dan pelaksanaan pelaporannya.

c. Terdapat bukti bahwa pimpinan dan/atau pegawai Puskesmas mendukung 1. ada dok Bukti dukungan kepala dan/atau pegawai Puskesmas dalam
penyelesaian dilema etik dalam pelayanan UKP dan pelayanan UKM dan telah penanganan/ penyelesaian dilema etik. 2. Wawancara Kepala Puskesmas: ada
EP 3 dilaksanakan sesuai regulasi (D, W). 10 10 proses penanganan terhadap dilema etik yang pernah terjadi dan bentuk dukungan
kepala dan/atau pegawai Puskesmas dalam penanganan/ penyelesaiannya.

Jumlah 30 30 100.00%
STANDAR 1.3 Manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia Puskesmas
dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Ketenagaan Puskesmas harus dikelola sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Kriteria 1.3.1. Tersedia sumber daya manusia (SDM) dengan jenis, jumlah, dan kompetensi sesuai
kebutuhan pelayanan dan ketentuan peraturan perundang-undangan.

a. Dilakukan analisis jabatan dan analisis beban kerja sesuai kebutuhan pelayanan dan 1. ada dok Bukti analisis jabatan. , ada dok Bukti analisis beban kerja.
ketentuan peraturan perundang-undangan (D, W). Ada Bukti pelaksanaan analisis, daftar hadir dan notula yang diserta dengan foto
EP 1 10 10 kegiatan. 2. Wawancara kepala Puskesmas dan KTU: ada informasi terkait proses
analisis jabatan dan analisis beban kerja.

b.Disusun peta jabatan, uraian jabatan dan kebutuhan tenaga berdasar hasil analisis 1. ada Dokumen peta jabatan, uraian jabatan, dan dokumen kebutuhan tenaga. 2.
jabatan dan hasil analisis beban kerja (D, W). wawancara Kepala Puskesmas dan KTU: ada informasi terkait proses penyusunan
EP 2 10 10
peta jabatan dan uraian jabatan serta kebutuhan tenaga.

c. Dilakukan upaya untuk pemenuhan kebutuhan tenaga baik dari jenis, jumlah maupun 1. ada Bukti upaya pemenuhan tenaga.2. wawancara Kepala Puskesmas dan
EP 3 kompetensi sesuai dengan peta jabatan dan hasil analisis beban kerja (D, W). 10 10 KTU: penggalian informasi terkait proses pemenuhan tenaga dan hasilnya.

d. Terdapat bukti Puskesmas mengusulkan kredensial dan/atau rekredensial tenaga 1. ada Surat permohonan kredensial dan/atau rekredensial, ada Surat penugasan
kesehatan kepada tim kredensial dinas kesehatan daerah kabupaten/kota dan dilakukan klinis yang merujuk pada penetapan kewenangan klinis dari tim kredensial dinas
tindak lanjut terhadap hasil kredensial dan/atau rekredensial sesuai ketentuan yang berlaku (D, kesehatan daerah kabupaten/kota dan dok Bukti tindak lanjut terhadap hasil
W). kredensial dan/atau rekredensial (sesuai petunjuk teknis kredensial tenaga
EP 4 10 10 kesehatan di puskesmas). 2. Wawancara Kepala Puskesmas: ada informasi terkait
proses, hasil, dan tindak lanjut kredensial dan/atau rekredensial tenaga kesehatan

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.3.2 Setiap pegawai Puskesmas mempunyai uraian tugas yang menjadi dasar dalam
pelaksanaan kegiatan pelayanan maupun penilaian kinerja pegawai.
a. Ada penetapan uraian tugas yang berisi tugas pokok dan tugas tambahan untuk setiap 1. ada SK tentang Penetapan Uraian Tugas Pegawa
EP 1 pegawai (R). 10 10

EP 2 b. Ditetapkan indikator penilaian kinerja pegawai (R). 10 10 1. ada SK tentang Penetapan Indikator Penilaian Kinerja Pegawai.
c. Dilakukan penilaian kinerja pegawai minimal setahun sekali dan tindak lanjutnya untuk upaya 1. ada SOP tentang Penilaian Kinerja Pegawai, ada Hasil penilaian kinerja pegawai.
perbaikan sesuai dengan mekanisme yang telah ditetapkan (R, D, W). Dan Bukti tindak lanjut terhadap hasil penilaian kinerja pegawai. 2. wawancara
EP 3 10 10 KTU: ada informasi terkait proses pelaksanaan, hasil dan tindak lanjut penilaian
kinerja pegawai.
d. Ditetapkan indikator dan mekanisme survei kepuasan pegawai terhadap penyelenggaraan 1. ada SK tentang Penetapan Indikator Kepuasan Pegawai. Ada SOP tentang
EP 4 KMP, UKM, UKP, laboratorium, dan kefarmasian serta kinerja pelayanan Puskesmas (R). 10 10 Survei Kepuasan Pegawai.
e. Dilakukan pengumpulan data, analisis dan upaya perbaikan dalam rangka 1. ada Kerangka acuan kegiatan survei kepuasan pegawai., 2. ada dok Jadwal
meningkatkan kepuasan pegawai sesuai kerangka acuan (R, D, W). pelaksanaan survei kepuasan pegawai, ada Instrumen survei kepuasan pegawai.
Ada Bukti pengumpulan data dan analisis hasil survei kepuasan pegawai. Dan ada
Bukti upaya perbaikan. 2. wawancara KTU: ada informasi terkait proses
EP 5 10 10
pengumpulan data, analisis hasil survei kepuasan pegawai, dan upaya
perbaikannya.

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 1.3.3 Setiap pegawai mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan ilmu dan
keterampilan yang diperlukan.
a. Tersedia informasi mengenai peluang untuk meningkatkan kompetensi bagi 1. Ada dok Bukti informasi peluang peningkatan kompetensi pegawai.
EP 1 semua tenaga yang ada di Puskesmas (D). 10 10
b. Ada dukungan dari manajemen bagi semua tenaga yang ada di Puskesmas untuk 1. ada RUK yang mencantumkan kegiatan peningkatan kompetensi pegawai. 2.
EP 2 memanfaatkan peluang tersebut (R, W). 10 10 wawancara Kepala Puskesmas, KTU: ada informasi terkait bentuk dukungan dalam
peningkatan kompetensi pegawai.

c. Jika ada tenaga yang mengikuti peningkatan kompetensi, dilakukan evaluasi 1. ada SOP tentang Penerapan Hasil Peningkatan Kompetensi Pegawai 2. ada dok .
penerapan terhadap hasil peningkatan kompetensi tersebut di tempat kerja (R, D, W). Bukti pelaksanaan kegiatan peningkatan kompetensi yang dilakukan oleh pegawai.,
ada Hasil evaluasi terhadap hasil peningkatan kompetensi yang diikuti pegawai. 2.
EP 3 10 10 wawancara KTU dan pegawai yang mengikuti peningkatan kompetensi: ada
informasi terkait proses dan hasil evaluasi terhadap hasil peningkatan kompetensi
yang diikuti pegawai.

30 30 100.00%
Kriteria 1.3.4 Setiap pegawai mempunyai dokumen kepegawaian yang lengkap dan mutakhir. 3. pada Pengamatan surveior terhadap dokumen kepegawaian tiap pegawai serta
kesesuaian kelengkapan dan kemutakhiran isinya.
Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS
a. Ditetapkan dan tersedia isi dokumen kepegawaian yang lengkap dan mutakhir untuk 1. ada SK tentang Kelengkapan Isi Dokumen Kepegawaian, ada SOP tentang
tiap pegawai yang bekerja di Pukesmas, serta terpelihara sesuai dengan prosedur yang telah Pengumpulan Dokumen Kepegawaian. 2. ada dok Dokumen kepegawaian tiap
ditetapkan (R, D, O, W). pegawai.3. pada Pengamatan ada dokumen kepegawaian tiap pegawai serta
EP 1 10 10 kesesuaian kelengkapan dan kemutakhiran isinya. 3. wawancara KTU: penggalian
informasi terkait proses pengumpulan dan pengelolaan dokumen kepegawaian.

b. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut secara periodik terhadap kelengkapan dan 1. ada dok Bukti evaluasi terhadap kelengkapan dan pemutakhiran data
pemutakhiran dokumen kepegawaian (D, W). kepegawaian. , ada Bukti tindak lanjut terhadap hasil evaluasi kelengkapan dan
pemutakhiran data kepegawaian. 2. wawancara KTU: penggalian informasi terkait
EP 2 10 10 proses dan hasil evaluasi kelengkapan dan pemutakhiran data kepegawaian serta
tindak lanjutnya.
Jumlah 20 20 100.00%
Kriteria 1.3.5 Pegawai baru dan pegawai alih tugas wajib mengikuti orientasi agar memahami dan mampu
melaksanakan tugas pokok dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS
a. Orientasi pegawai dilaksanakan sesuai kerangka acuan yang disusun (R, D, W). 1. ada Kerangka acuan kegiatan orientasi pegawai.2. ada dok Bukti pelaksanaan
kegiatan orientasi pegawai. 2. wawancara KTU dan pegawai yang mengikuti
EP 1 10 10 orientasi:penggalian informasi terkait proses pelaksanaan kegiatan orientasi
pegawai baru dan pegawai alih tugas.

b.Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan orientasi pegawai (D, W). 1. ada dok Bukti evaluasi pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai., ada dok . Bukti
tindak lanjut terhadap hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan orientasi pegawai. 2.
EP 2 10 10 wawancara KTU: penggalian informasi terkait hasil evaluasi pelaksanaan kegiatan
orientasi pegawai baru dan pegawai alih tugas serta tindak lanjutnya.

Jumlah 20 20 100.00%
Kriteria 1.3.6 Puskesmas menyelenggarakan pelayanan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

a. Ditetapkan petugas yang bertanggung jawab terhadap program K3 dan program K3 1. ada 1. SK tentang penetapan koordinator atau tim K3 yang terintegrasi dengan
Puskesmas serta dilakukan evaluasi terhadap pelaksanaan program K3 (R, D, W). SK Penanggung Jawab dan Koordinator Pelayanan pada Kriteria 1.2.1. ada SK
tentang penetapan program K3 yang terintegrasi dengan SK Jenis Pelayanan pada
EP 1 10 10 Kriteria 1.1.1 (.2) . ada dok Dokumen program K3 , ada Bukti evaluasi program K3.
3. wawancara Koordinator atau Tim K3: ada informasi terkait pelaksanaan program-
program K3 dan hasil evaluasinya.

b. Dilakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala terhadap pegawai untuk menjaga 1. ada RUK dan RPK yang mencantumkan kegiatan pemeriksaan kesehatan berkala
kesehatan pegawai sesuai dengan program yang telah ditetapkan oleh kepala Puskesmas bagi pegawai. 2. ada dok Bukti hasil pemeriksaan berkala kesehatan pegawai. 3.
(R, D, W). wawancara Koordinator atau Tim K3: penggalian informasi terkait proses
EP 2 10 10
pelaksanaan pemeriksaan berkala kesehatan pegawai.

c. Ada program dan pelaksanaan imunisasi bagi pegawai sesuai dengan tingkat risiko dalam 1. RUK dan RPK yang mencantumkan kegiatan imunisasi bagi pegwai 2. ada dok
pelayanan (R, D, W). analisis tingkat risiko pelayanan. Ada dok Bukti pelaksanaan imunisasi bagi
EP 3 10 10 pegawai. 3. wawancara Koordinator atau Tim K3: ada informasi terkait proses
pelaksanaan imunisasi bagi pegawai.

d. Apabila ada pegawai yang terpapar penyakit infeksi, kekerasan, atau cedera akibat 1. ada dok Bukti pelaksanaan konseling terhadap pegawai., ada dok Bukti tindak
kerja, dilakukan konseling dan tindak lanjutnya (D, W). lanjut hasil konseling terhadap pegawai. 2. Wawancara Koordinator atau Tim K3:
EP 4 10 10 ada informasi terkait proses pelaksanaan konseling bagi pegawai dan tindak
lanjutnya
Jumlah 40 40 100.00%
STANDAR 1.4 Manajemen fasilitas dan keselamatan. Manajemen sarana (bangunan), prasarana, peralatan,
keselamatan dan keamanan lingkungan Puskesmas dilaksanakan sesuai ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Sarana (bangunan), prasarana, peralatan, keselamatan dan keamanan lingkungan dikelola
dalam Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang- undangan dan dikaji dengan memperhatikan manajemen risiko.
Kriteria 1.4.1 Disusun dan diterapkan program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) yang meliputi
manajemen keselamatan dan keamanan fasilitas, manajemen bahan berbahaya beracun
(B3) dan limbah B3, manajemen kedaruratan dan bencana, manajemen pengamanan
kebakaran, manajemen alat kesehatan, manajemen sistem utilitas, dan pendidikan MFK.
a. Terdapat petugas yang bertanggung jawab dalam MFK serta tersedia program MFK yang 1. ada SK penetapan penanggung jawab MFK yang terintegrasi dengan SK
ditetapkan setiap tahun berdasarkan identifikasi risiko (R). penanggung jawab pada kriteria 1.2.1 (2) ada SK penetapan program MFK yang
terintegrasi dengan SK Jenis-Jenis Pelayanan pada Kriteria 1.1.1
EP 1 10 10

b. Puskesmas menyediakan akses yang mudah dan aman bagi pengguna layanan dengan 1.Hasil Pengamatan terhadap pengaturan ruang yang aman dan sudah
keterbatasan fisik (O, W). mengakomodasi Pengguna layanan yang dengan keterbatasan fisik seperti
menyediakan hendrel pegangan tangan pada kamar mandi, jalur kursi roda
EP 2 10 10 dll 2. Wawancara PJ mutu, koordinator MFK dan pasien: ada informasi tentang
akses layanan yang mudah dan aman bagi pengguna yang keterbatasan fisik

c. Dilakukan identifikasi terhadap area-area berisiko (D, W). 1. ada dok Bukti identifikasi terhadap area beresiko pada keselamatan dan
keamanan fasilitas 2. wawancara PJ mutu, koordinator MFK penggalian informasi
EP 3 10 10 terkait dasar penetapan area beresiko
pada keselamatan dan keamanan fasilitas

d. Disusun daftar risiko (risk register) yang mencakup seluruh lingkup program MFK (D). 1. ada dok Daftar risiko (risk register) program MFK. Catatan: terintegrasi dengan
EP 4 10 10 daftar risiko pada program manajemen risiko.

e. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut per triwulan terhadap pelaksanaan program MFK (D). 1. ada dok Bukti evaluasi dari pelaksanaan program MFK, ada Bukti hasil tindak
EP 5 10 10 lanjut dari pelaksanaan evaluasi program MFK.

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 1.4.2. Puskesmas merencanakan dan melaksanakan manajemen keselamatan dan keamanan
fasilitas.
a, Dilakukan identifikasi terhadap pengunjung, petugas dan pekerja alih daya (outsourcing) (R, 1. ada SOP identifikasi pengunjung, petugas dan pekerja alih daya, 2. pada
O, W). Pengamatan ada identifikasi kepada pengunjung, petugas dan pekerja alih daya
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan Puskesmas 3. wawancara dg Petugas,
EP 1 10 10 pengunjung dan pekerja alih daya: ada pelaksanaan identifikasi pengunjung,
petugas dan pekerja alih daya

b. Dilakukan inspeksi fasilitas secara berkala yang meliputi bangunan, prasarana dan 1. ada SOP inspeksi fasilitas, 2. ada bukti hasil inspeksi fasilitas sesuai dengan
peralatan (R, D, O, W). regulasi yang ditetapkan di Puskesmas 3. Hasil Pengamatan ada pemeliharaan
fasilitas termasuk penyediaan mendukung keamanan dan fasilitas seperti
penyediaan closed circuit television (CCTV), alarm, alat pemadam api ringan
EP 2 10 10 (APAR), jalur evakuasi, titik kumpul, rambu-rambu mengenai keselamatan dan
tanda-tanda pintu darurat. 4. wawancara Koordinator MFK ada informasi terkait
pelaksanaan pemeliharaan fasilitas yang ada di Puskesmas

c. Dilakukan simulasi terhadap kode darurat secara berkala (D, O, W, S). 1. ada bukti dok simulasi terhadap kode darurat (kode merah dan kode biru)
melampirkan daftar hadir dan foto2 kegiatan simulasi. 2. Hasil pengamatan ada
kode darurat yang ditetapkan dan diterapkan di Puskesmas 3. wawancara petugas
EP 3 10 10 Puskesmas: ada informasi terkait dengan pelaksanaan kode darurat yang di
tetapkan oleh Puskesmas

d. Dilakukan pemantauan terhadap pekerjaan konstruksi terkait keamanan dan pencegahan 1. ada Dokumen ICRA bangunan (jika ada renovasi bangunan) yang dilakukan oleh
penyebaran infeksi (D, O, W). Tim PPI bekerja sama dengan Tim MFK serta dengan multidisplin lainnya 2.
Pengamatan terhadap: Hasil pelaksanaan ICRA bangunan (tidak ada renovasi
EP 4 10 10
bangunan) 3. wawancara Koordinator PPI dan Koordinator MFK: ada informasi
terkait dengan penyusunan ICRA bangunan (jika dilakukan renovasi bangunan)

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.4.3 Inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan, dan penggunaan bahan berbahaya beracun
(B3), pengendalian dan pembuangan limbah B3 dilakukan berdasarkan perencanaan dan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
Elemen Penilaian SKOR SKOR Maksimal FAKTA DAN ANALISIS
a. Dilakukan inventarisasi B3 dan limbah B3 (D). 1. ada dokumen Daftar inventarisasi B3 dan limbah B3
EP 1 10 10

b. Dilaksanakan manajemen B3 dan limbah B3 (R, D, W). 1. ada SOP Pengelolaan Limbah B3 di Puskesmas (2). ada dok Bukti pelaksanaan
program manajemen B3 dan limbah B3 yang meliputi (huruf (a) sampai dengan
huruf (f) sesuai pada pokok pikiran angka (2) kriteria 1.4.1) (3.) wawancara Petugas
EP 2 10 10 yang bertanggung jawab terhadap pengelolaan B3 dan limbah B3: ada informasi
terkait proses pengelolaan B3 dan limbah B3

c. Tersedia IPAL sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan (D, O, W). 1. ada dok Izin IPAL , 2. Pengamatan ada penyediaan IPAL sesuai dengan surat
EP 3 10 10 izin
d. Apabila terdapat tumpahan dan/atau paparan/pajanan B3 dan/atau limbah 1. ada dok Bukti dilakukan penanganan awal oleh petugas. Bukti hasil pelaporan
B3, dilakukan penanganan awal, pelaporan, analisis, dan tindak lanjutnya (D, O, W). dan hasil analisis dari penanganan paparan/pajanan B3 atau limbah B3 sesuai
dengan regulasi yang telah ditetapkan Puskesmas. ada Bukti tindak lanjut dari hasil
pelaporan dan analisis. 2. wawancara Petugas kebersihan/ cleaning service,
EP 4 10 10
koordinator PPI, petugas kesling dan petugas ditempat terjadinya tumpahan:
ada informasi terkait penanganan tumpahan B3 ( didemokan )

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.4.4 Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan mengevaluasi manajemen
kedaruratan dan bencana.
a. Dilakukan identifikasi risiko terjadinya bencana internal dan eksternal sesuai dengan 1. ada dok Hasil indentifikasi resiko bencana di Puskesmas/ Hazard Vulnerability
letak geografis Puskesmas dan akibatnya terhadap pelayanan (D). Assessment (HVA).
EP 1 10 10

b. Dilaksanakan manajemen kedaruratan dan bencana (D, W). 1. ada dok Bukti pelaksanaan program manajemen kedaruratan dan bencana yang
meliputi huruf (a) sampai dengan huruf (g) sesuai pada pokok pikiran angka 3) pada
kriteria 1.4.1 (2) wawancara Petugas Puskesmas, pasien dan pengunjung
penggalian informasi terhadap penerapan manajemen kedaruratan dan bencana

EP 2 10 10

c. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen kedaruratan dan bencana 1. ada dok Bukti pelaksanaan simulasi (minimal melampirkan daftar hadir dan foto
yang telah disusun, dan dilanjutkan dengan debriefing setiap selesai simulasi. (D, W). kegiatan simulasidan laporan) , ada dok Bukti hasil evaluasi tahunan, ada dok bukti
Bukti pelaksanaan debriefing setiap selesai simulasi (minimal melampirkan daftar
EP 3 10 10 hadir, foto kegiatan dan laporan) 2. sudah ada simulasi setiap tahun 1 kali

d. Dilakukan perbaikan terhadap manajemen kedaruratan dan bencana sesuai 1. ada dokumen Bukti rencana perbaikan program manajemen kedaruratan dan
EP 4 hasil simulasi dan evaluasi tahunan. (D). 10 10 bencana sesuai hasil simulasi ada dok Bukti hasil evaluasi tahunan

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.4.5. Puskesmas menyusun, memelihara, melaksanakan, dan melakukan evaluasi manajemen
pengamanan kebakaran termasuk sarana evakuasi.
a. Dilakukan manajemen pengamanan kebakaran (D, O, W). 1. ada Bukti pelaksanaan program manajemen pengamanan sesuai huruf (a)
sampai dengan huruf (d) pada angka (4) sesuai pokok pikiran kriteria 1.4.1 (2) pada
Pengamatan terhadap penerapan pengamanan yang ditetapkan oleh Puskesmas
ada penerapan resiko kebakaran, penyediaan proteksi kebakaran baik aktif mau
EP 1 10 10 pasif, dan himbauan dilarang merokok, 3. wawancara Petugas
Puskesmas: ada informasi terkait dengan penerapan manajemen risiko kebakaran

b. Dilakukan inspeksi, pengujian dan pemeliharaan terhadap alat deteksi dini, alarm, jalur 1. ada dok Bukti pelaksanaan dan hasil inspeksi/ pengujian. Ada Bukti pemeliharaan
evakuasi, serta keberfungsian alat pemadam api (D, O). alat deteksi dini jalur evakuasi, serta keberfungsian alat pemadam api. 2. pada
Pengamatan terhadap alat deteksi dini, jalur evakuasi, serta keberfungsian , alat
pemadam api berfungsi
EP 2 10 10

c. Dilakukan simulasi dan evaluasi tahunan terhadap manajemen pengamanan kebakaran (D, 1. ada dok Bukti pelaksanaan simulasi minimal menyertakan notula dan foto- foto
W, S). kegiatan simulasi ada Bukti evaluasi tahunan terhadap program manajemen
pengamanan kebakaran 2. wawancara Petugas Puskesmas, pengunjung:
EP 3 10 10 ada informasi terhadap sistem pengamanan kebakaran dan langsung disimulasikan

d. Ditetapkan kebijakan larangan merokok bagi petugas, pengguna layanan, dan pengunjung di 1. ada SK tentang larangan merokok bagi petugas, pengguna layanan, dan
area Puskesmas (R, O, W). pengunjung di area Puskesmas 2. Pengamatan terhadap penerapan kebijakan
larangan merokok di Puskesmas berjalan 3, wawancara Kepada petugas dan
EP 4 10 10 pengunjung beliu mengetahui informasi terkait kebijakan larangan merokok

Jumlah 40 40 100.00%
Kriteria 1.4.6 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan program untuk memastikan semua
peralatan kesehatan berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan
fungsi alat Kesehatan.

a. Dilakukan inventarisasi alat kesehatan sesuai dengan ASPAK (D). 1. ada dokumen Bukti kesesuaian inventarisasi alkes dengan ASPAK.
EP 1 10 10

b. Dilakukan pemenuhan kompetensi bagi staf dalam mengoperasikan alat kesehatan 1. ada dok Bukti pemenuhan kompetensi staf dalam mengoperasikan alat kesehatan
tertentu (D, W). tertentu (contoh pengajuan pelatihan mengoperasional- kan alat ke dinas
EP 2 10 10 kesehatan) 2. wawancara Petugas yang bertanggungjawab dalam mengoperasikan
alat:mengetahui cara mengoperasikan alat kesehatan tertentu
1. ada SOP pemeliharaan alat kesehatan 2. ada dok Jadwal pemeliharaan alat
ada dok Bukti pemeliharaan alat kesehatan, ada dok Bukti kalibrasi alat kesehatan
3.pada Pengamatan terhadap alat kesehatantelah dilakukan pemeliharaan dan
c. Dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi terhadap alat kesehatan secara periodik (R, D, O, kalibrasi 4. wawancara Petugas yang bertanggung jawab terhadap pemeliharaan
EP 3 10 10
W). dan kalibrasi alat kesehatan: ada informasi terkait pemeliharaan dan kalibrasi alat
kesehatan sesuai SOP

Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.4.7 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pengelolaan untuk memastikan semua sistem utilitas
berfungsi dan mencegah terjadinya ketidaktersediaan dan kegagalan fungsi sistem
utilitas.
a. Dilakukan inventarisasi sistem utilitas sesuai dengan ASPAK (D). 1. ada dok Daftar inventarisasi sistem utilitas

EP 1 10 10

b Dilaksanakan manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya (R, D). 1. ada SOP pelaksanaan manajemen sistem utilitas dan sistem penunjang lainnya.
2. ada dok Bukti pelaksanaan program manajemen utilitas dan sistem penunjang
EP 2 10 10
lainnya

c. Sumber air, listrik, dan gas medik beserta cadangannya tersedia selama 7 hari 24 1. Pengamatan terhadap ketersediaan sumber air, listrik, dan gas medik beserta
EP 3 jam untuk pelayanan di Puskesmas (O). 10 10 cadangannya tersedia selama 7 hari 24 jam untuk pelayanan di Puskesmas
tercukupi sesuai kebutuhan pelayanan
Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.4.8 Puskesmas menyusun dan melaksanakan pendidikan manajemen fasilitas dan
keselamatan (MFK) bagi petugas.
a. Ada rencana pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan bagi petugas (R). 1. ada Usulan peningkatan kompetensi tenaga Puskesmas terkait MFK yang
teringrasi dengan Kriteria 1.3.3
EP 1 10 10

b. Dilakukan pemenuhan pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan bagi petugas 1. ada dok Bukti pelaksanaan pemenuhan program pendidikan manajemen fasilitas
sesuai rencana (D, W). dan keselamatan bagi petugas 2. wawancara Kepala Puskesmas, KTU, Petugas
EP 2 10 10 yang mendapatkan pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan: penggalian
ada informasi terkait pemenuhan program pendidikan MFK bagi petugas.
c. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pelaksanaan pemenuhan pendidikan 1. ada dok Bukti evaluasi program pendidikan manajemen fasilitas dan keselamatan
manajemen fasilitas dan keselamatan bagi petugas (D, W). bagi petugas Puskesmas, ada dok Bukti tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil
evaluasi 2. wawancara Kepala Puskemas, KTU, petugas yang mendapatkan
EP 3 10 10 pendidikan MFK: ada informasi terkait evaluasi dan tindaklanjut program pendidikan
manajemen fasilitas dan keselamatan bagi petugas Puskesmas

Jumlah 30 30 100.00%
STANDAR 1.5 Manajemen keuangan. Puskesmas melaksanakan manajemen keuangan.

Kriteria 1.5.1 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab keuangan melaksanakan manajemen keuangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
a. Ditetapkan kebijakan dan prosedur manajemen keuangan dalam pelaksanaan pelayanan 1. ada SK Penetapan Pengelola Keuangan., ada SK Pengelolaan Keuangan.
Puskesmas serta petugas pengelola keuangan Puskesmas dengan kejelasan tugas, tanggung Dan ada SOP Pengelolaan Keuangan.
jawab, dan wewenang (R).
EP 1 10 10

b. Dilaksanakan pengelolaan keuangan sesuai dengan kebijakan dan prosedur 1. ada dok Laporan keuangan bulanan/ triwulanan/ semesteran/ tahunan., 2. pada
manajemen keuangan yang telah ditetapkan (D, O, W). pengamatan Pengamatan terdapat kesesuaian pengelolaan keuangan yang
dilaksanakan oleh pengelola keuangan dengan SK dan SOP. 3. pada wawancara
EP 2 10 10 Pengelola Keuangan: ada informasi terkait proses pengelolaan keuangan,
wawancara Kepala puskesmas ada informasi memahami terkait pelaksanaan
pengelolaan keuangan oleh pengelola keuangan.

Jumlah 20 20 100.00%
STANDAR 1.6 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja.

Kriteria 1.6.1 Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan menggunakan
indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang disediakan dan
kebijakan pemerintah.Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dengan
menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan sesuai dengan jenis pelayanan yang
disediakan dan kebijakan pemerintah.
a. Ditetapkan indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang disediakan 1. ada SK indikator kinerja Puskesmas sesuai dengan jenis-jenis pelayanan yang
dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah (R). disediakan dan kebijakan pemerintah pusat dan daerah
EP 1 10 10
b. Dilakukan pengawasan, pengendalian, dan penilaian terhadap kinerja Puskesmas secara 1. ada SK tentang pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja, ada SOP
periodik sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan, dan hasilnya Pemantauan dan evaluasi, ada SOP Supervisi, ada SOP Lokakarya mini, ada .
diumpanbalikkan kepada lintas program dan lintas sektor (R, D, W). SOP Audit internal dan SOP Pertemuan tinjauan manajemen 2. ada dok 1. Bukti
pelaksanaan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja secara periodik
sesuai dengan regulasi yang ditetapkan, antara lain : a) Bukti pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi ; b) Bukti pelaksanaan supervisi ; c) Bukti pelaksanaan
EP 2 10 10
lokakarya mini, d) Bukti audit internal, e) Bukti pertemuan tinjauan manajemen 3.
Wawancara Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu: ada informasi
terkait pelaksanaan pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja secara
periodik

c. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pengawasan, pengendalian, dan 1. ada dok Bukti hasil evaluasi, ada dok Bukti tindak lanjut terkait hasil
penilaian kinerja terhadap target yang ditetapkan dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja secara periodik, dan ada dok bukti
(D, W). hasil kaji banding dan tindaklanjut yang dilakukan. 2. wawancara Kepala
Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan tim manajemen Puskesmas: ada
informasi tentang pelaksanaan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil
EP 3 10 10 pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja terhadap target yang ditetapkan
dan hasil kaji banding dengan Puskesmas lain

d. Dilakukan analisis terhadap hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja 1.ada dok Bukti hasil analisis terkait hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian
untuk digunakan dalam perencanaan kegiatan masing-masing upaya Puskesmas, dan untuk kinerja secara periodik untuk digunakan dalam perencanaan masing-masing
perencanaan Puskesmas (D, W). pelayanan dan perencanaan Puskesmas 2. wawancara Kepala Puskesmas, KTU,
PJ Pelayanan, PJ Mutu dan tim manajemen Puskesmas:
EP 4 10 10 ada informasi tentang pelaksanaan analisis kegiatan pengawasan, pengendalian
dan penilaian kinerja untuk perencanaan kegiatan masing- masing pelayanan dan
perencanaan Puskesmas berikutnya

e. Hasil pengawasan dan pengendalian dalam bentuk perbaikan kinerja disediakan dan 1.ada dok Bukti perbaikan kinerja dari hasil pengawasan dan pengendalian yang
digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki kinerja pelaksanaan kegiatan Puskesmas dan dituangkan ke dalam RPK, ada Bukti revisi perencanaan kegiatan bulanan (revisi
revisi rencana pelaksanaan kegiatan bulanan (D, W). RPK bulanan) 2. wawancara Kepala Puskesmas, KTU, PJ Pelayanan, PJ Mutu dan
EP 5 10 10 tim manajemen Puskesmas: ada informasi terkait dengan dasar perbaikan kinerja
pelaksanaan kegiatan dan revisi perencanaan kegiatan bulanan berdasarkan hasil
pengawasan dan pengendalian

f. Hasil pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja dibuat dalam bentuk laporan penilaian 1. ada Dokumen PKP
EP 6 kinerja Puskesmas (PKP), serta upaya perbaikan kinerja dilaporkan kepada dinas kesehatan 10 10
daerah kabupaten/kota (D).
Jumlah 60 60 100.00%
Kriteria 1.6.2 Lokakarya mini lintas program dan lokakarya mini lintas sektor dilakukan sesuai dengan
kebijakan dan prosedur.
a. Dilakukan lokakarya mini bulanan dan triwulanan secara konsisten dan periodik untuk 1. ada dok Jadwal Lokmin bulanan dan triwulanan, ada dok Notula Lokmin bulanan
mengomunikasikan, mengoordinasikan, dan mengintegrasikan upaya-upaya Puskesmas (D, W). dan triwulanan yang disertai foto kegiatan, ada dok Undangan Lokmin bulanan dan
triwulanan , ada dok Daftar Hadir Lokmin bulanan dan triwulanan 2. wawancara
Kepala Puskesmas, KTU dan penanggung jawab Upaya Puskesmas: ada informasi
EP 1 10 10
tentang pelaksanaan Lokmin secara priodik

b. Dilakukan pembahasan permasalahan dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan, serta 1. ada dok Notula lokmin yang berisi pembahasan permasalahan, hambatan dalam
rekomendasi tindak lanjut dalam lokakarya mini bulanan dan triwulanan (D, W). pelaksanaan kegiatan, dan rekomendasi tindak lanjut 2. wawancara Kepala
Puskesmas, KTU dan penanggung jawab Upaya Puskesmas: ada informasi tentang
EP 2 10 10 pembahasan permasalahan dan hambatan pelaksanaan kegiatan

c. Dilakukan tindak lanjut terhadap rekomendasi lokakarya mini bulanan dan triwulanan 1. ada Bukti tindak lanjut perbaikan pelaksana kegiatan berdasarkan rekomendasi
dalam bentuk perbaikan pelaksanaan kegiatan (D, W). hasil lokmin bulanan dan triwulanan 2.wawancara Kepala Puskesmas, KTU dan
penanggung jawab Upaya Puskesmas: ada informasi tentang tindak lanjut hasil
EP 3 10 10 rekomendasi lokmin

Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 1.6.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab melakukan pengawasan, pengendalian kinerja,
dan kegiatan perbaikan kinerja melalui audit internal dan pertemuan tinjauan manajemen
yang terencana sesuai dengan masalah kesehatan prioritas, masalah kinerja, risiko, maupun
rencana pengembangan pelayanan.
a. Kepala Puskesmas membentuk tim audit internal dengan uraian tugas, wewenang, dan 1. ada SK tim audit Internal beserta uraian tugas dan tanggung jawab yang dapat
EP 1 tanggung jawab yang jelas (R). 10 10 terintegrasi dengan SK penanggungjawab upaya pelayanan di Puskesmas pada
kriteria 1.2.1
b. Disusun rencana program audit internal tahunan yang dilengkapi kerangka acuan dan 1. ada KAK audit internal, 2. ada dok Rencana audit internal (audit plan), ada Bukti
dilakukan kegiatan audit internal sesuai dengan rencana yang telah disusun (R, D, W). pelaksanaan audit internal, ada . Instrumen audit internal 2. wawancara PJ Mutu,
Koordinator Audit Internal dan auditor internal: ada informasi tentang pelaksanaan
EP 2 10 10 audit internal

c. Ada laporan dan umpan balik hasil audit internal kepada kepala Puskesmas, tim 1. ada dok Laporan hasil audit internal, ada Bukti umpan balik hasil audit internal
mutu, pihak yang diaudit dan unit terkait (D, W). kepada Kepala Puskesmas, tim mutu Puskesmas, pihak yang diaudit dan unit terkait
EP 3 10 10 3. wawancara PJ Mutu, Koordinator Audit Internal dan auditor internal: ada
informasi tentang laporan dan umpan balik hasil audit internal
d. Tindak lanjut dilakukan terhadap temuan dan rekomendasi dari hasil audit internal, 1. ada dok Bukti pelaksanaan tindak lanjut dan rekomendasi hasil audit internal 2.
EP 4 baik oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab maupun pelaksana (D, W). 10 10 wawancara PJ mutu, Koordinator Audit Internal, auditor internal dan pihak yang
diaudit: ada informasi tentang tindaklanjut hasil audit

e. Kepala Puskesmas bersama dengan tim mutu merencanakan pertemuan tinjauan 1. ada dok Jadwal pertemuan tinjauan manajemen, ada dok Undangan pertemuan
manajemen dan pertemuan tinjauan manajemen tersebut dilakukan dengan agenda tinjauan manajemen , ada dok Notula hasil pertemuan tinjauan manajemen yang
sebagaimana tercantum dalam pokok pikiran (D, W). disertai dengan foto kegiatan , ada Daftar hadir peserta pertemuan tinjauan
manajemen
EP 5 10 10

f. Rekomendasi hasil pertemuan tinjauan manajemen ditindaklanjuti dan dievaluasi (D, W). 1. ada dok . Bukti pelaksanaan tindak lanjut rekomendasi hasil pertemuan tinjauan
manajemen 2. wawancara Kepala Puskesmas, PJ Mutu, tim mutu Puskesmas, dan
EP 6 10 10 petugas Puskesmas: ada informasi tentang tindaklanjut rekomendasi pertemuan
tinjauan manajemen
Jumlah 60 60 100.00%

STANDAR 1.7 Pembinaan Puskesmas oleh dinas kesehatan daerah kabupaten/kota. Puskesmas harus
mendapatkan pembinaan dan pengawasan dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
mulai dari tahap perencanaan, pelaksanaan sampai dengan evaluasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota berperan dalam upaya perbaikan kinerja termasuk
peningkatan mutu pelayanan kesehatan Puskesmas.

Kriteria 1.7.1 Puskesmas harus mendapatkan pembinaan dan pengawasan terpadu dari dinas kesehatan
daerah kabupaten/kota dalam rangka perbaikan kinerja, termasuk peningkatan mutu
pelayanan di Puskesmas.

a. Terdapat penetapan organisasi Puskesmas sesuai dengan ketentuan peraturan 1. ada SK Kepala Dinas Kesehatan tentang organisasi Puskesmas yang dilengkapi
perundang-undangan (R). dengan kejelasan tugas, wewenang, dan tanggung jawab serta tata hubungan kerja
EP 1 10 10
dan persyaratan jabatan

b. Dinas kesehatan daerah kabupaten/kota menetapkan kebijakan dan jadwal pembinaan 1. ada SK TPCB beserta uraian tugas tim TPCB 2. ada Jadwal program pembinaan
terpadu Puskesmas secara periodik (R, D, W). TPCB 3. Wawancara TPCB dinas kesehatan Kab/Kota: ada informasi tentang
EP 2 10 10 TPCB dan jadwal pembinaan
c. Ada bukti bahwa dinas kesehatan daerah kabupaten/ kota melaksanakan pembinaan secara 1. ada dok Hasil Self Assesment (SA) Puskesmas, ada dok Hasil analisis
terpadu melalui TPCB sesuai ketentuan, kepada Puskesmas secara periodik, termasuk jika berdasarkan SA Puskesmas sebagai bahan pembinaan, ada dok Surat Tugas
terdapat pembinaan teknis sesuai dengan pedoman (D, W). TPCB, ada dok Dokumen pelaporan hasil pembinaan TPCB, termasuk laporan
EP 3 10 10 pembinaan teknis bila anggota TPCB ada yang melakukan pembinaan teknis 2.
Wawancara TPCB dinas kesehatan
Kab/Kota: ada informasi tentang pelaksanaan pembinaan oleh TPCB
d. Ada bukti bahwa TPCB menyampaikan hasil pembinaan, termasuk jika ada hasil 1. ada dok Bukti penyampaian laporan hasil pembinaan oleh TPCB kepada Kepala
pembinaan teknis oleh masing-masing bagian di dinas kesehatan, kepada kepala dinas Dinas Kesehatan Kab/Kota, termasuk laporan oleh tim teknis jika ada pembinaan
kesehatan daerah kabupaten/kota dan memberikan umpan balik kepada Puskesmas (D, W). teknis berdasarkan hasil pembinaan TPCB, ada dok Bukti umpan balik laporan hasil
EP 4 10 10 pembinaan kepada Puskesmas yang disampaikan secara resmi. 2. wawancara Tim
TPCB dinas kesehatan Kab/Kota: ada informasi tentang laporan pembinaan oleh
TPCB kepada Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota, termasuk jika ada pembinaan
teknis serta umpan balik hasil pembinaan kepada Puskesmas

e. Ada bukti bahwa TPCB melakukan pendampingan penyusunan rencana usulan kegiatan 1. ada RUK Puskesmas yang mengacu pada rencana lima tahunan Puskesmas, ada
dan rencana pelaksanaan kegiatan Puskesmas, yang mengacu pada rencana lima tahunan RPK Puskesmas 2. ada dok Bukti hasil pendampingan penyusunan rencana usulan
Puskesmas (R, D, W). kegiatan Puskesmas dan rencana pelaksanaan kegiatan minimal melampirkan:
• Surat tugas TPCB untuk pendampingan penyusunan RUK, RPK Puskesmas
• Notula dengan menyertakan foto kegiatan pendampingan penyusunan RUK dan
EP 5 10 10
RPK
• Daftar hadir
2. wawancara TPCB Dinas Kesehatan Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU
dan tim manajemen Puskesmas: ada informasi tentang pendampingan
penyusunan RUK dan RPK Puskesmas
f. Ada bukti bahwa TPCB menindaklanjuti hasil pelaksanaan lokakarya mini dan pertemuan 1. ada dok Bukti pelaksanaan tindaklanjut hasil lokmin dan pertemuan tinjauan
tinjauan manajemen Puskesmas yang menjadi kewenangannya dalam rangka membantu manajemen Puskesmas oleh TPCB yang disampaikan secara resmi.2. wawancara
menyelesaikan masalah kesehatan yang tidak bisa diselesaikan di tingkat Puskesmas (D, W). TPCB dinas kesehatan Kab/Kota, Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU dan PJ Mutu:
EP 6 10 10 ada informasi tentang tindaklanjut yang dilakukan oleh TPCB berdasarkan hasil
lokmin dan pertemuan tinjauan manajemen

g. Ada bukti TPCB melakukan verifikasi dan memberikan umpan balik hasil pemantauan dan 1.ada dok Bukti verifikasi evaluasi kinerja Puskesmas, ada dok Bukti umpan balik
evaluasi penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas secara berkala (D, W). pemantauan dan evaluasi kinerja Puskesmas 2. wawancara TPCB dinas kesehatan
EP 7 10 10 Kab/Kota, Kepala Puskesmas, KTU dan PJ pelayanan: ada informasi tentang
pelaksanaan verifikasi dan umpan balik evaluasi kinerja Puskesmas

h. Puskesmas menerima dan menindaklanjuti umpan balik hasil pembinaan dan evaluasi 1. ada dok Bukti Puskesmas menerima dan menindaklanjuti hasil umpan balik hasil
kinerja oleh TPCB (D, W). pembinaan , ada dok Bukti Puskesmas menerima dan menindaklanjuti hasil umpan
balik hasil evaluasi kinerja 2. wawancara Kepala Puskesmas, KTU dan PJ
EP 8 10 10 pelayanan, petugas Puskesmas: ada informasi tentang pelaksanaan tindaklanjut
hasil pembinaan dan evaluasi kinerja yang disampaikan oleh TPCB dinas kesehatan
kab/kota.

Jumlah 80 80 100.00%
Total Skor 1020
Total EP 1020
CAPAIAN 100.00%
Catatan : jika kebijakan daerah menyatakan bahwa penetapan visi dan
misi hanya oleh kepala daerah, maka kepala Puskesmas hanya menetapkan tujuan dan
tata nilai.

Catatan :Jenis2 pelayanan ditetapkan sesuai dengan Pedoman Manajemen Puskesmas


sebagai , Hasil identifikasi dan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat, hasil
identifikasi dan analisis peluang pengembangan pelayanan pada area prioritas,
Pertimbangkan juga resiko dan jenis kegiatan -kegiayan UKM
Catatan Rencana Lima Tahunan lihat Pmk 44/2016, hal. 15 sd 34, contoh format Renlita:
Formulir 3 di hal. 60-70, lampiran Pmk 44/2016 Bagian integral dari Renstra Dinkes
Kab/Kota untuk mewujudkan Visi Bupati/Walikota di bidang kesehatan . Renlita
Puskesmas harus sesuai dengan RENSTRA DINAS KESEHATAN KAB/KOTA, Periode
Renlita Puskesmas sesuai dg masa bakti Bupati/ Walikota, (untuk Puskesmas BLUD, RBS
pertama kali tergantung kapan dilaksanakannya ketentuan BLUD)

Catatan :RUK disusun secara terinegrasi melalui penetapan Tim MP, dibahas di
Muysrenbang kemudian diusulkan ke DinKesDa Kab/Kota contoh lihat Lampiran Pmk
44/2016, hal. 34 sd 36, Format RUK: Formulir 4 (hal. 71-72, lamp Pmk 44/2016), RUK
mencakup perencanaan UKM, UKP, Perbaikan Mutu, Upaya Mitigasi Risiko, dsb. Sesuai
dengan RENSTRA Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota

Catatan : Penyusunan RPK dilakukan berdasarkan ; Alokasi anggaran sesuai Dokumen


Pelaksanaan, Anggaran (DPA) yang disetujui oleh Dinkes Kab/Kota; Membandingkan dg
RUK yang diusulkan dan situasi pada saat penyusunan RPK tahunan
Lihat Contoh Lampiran Pmk 44/2016, hal. 37 sd 38, Contoh Format RPK Tahunan:
Formulir 5 di hal. 73-74,
Format RPK Bulanan: Formulir 6 di hal. 75-76,
Lihat UKM 2.1.3 )

Catatan : RPK dirinci menjadi RPK Bulanan bersama target pencapaiannya dan
direncanakan kegiatan pengawasan
dan pengendaliannya. Penyusunan RPK bulanan bisa dilakukan berdasar hasil perbaikan
proses pelaksanaan kegiatan dan hasil-hasil pencapaian terhadap indikator kinerja yang
ditetapkan RPK Bulanan sebagai alat manajemen Puskesmas (alat monitoring
pencapaian kinerja sekaligus penyerapan anggaran) Bisa berisi rencana2 perbaikan
kinerja dan mutu pelayanan
Lihat • :Revisi
Catatan Lampiranterhadap
Pmk 44/2016, hal. 37
rencana sd 38,
harus • Contohdengan
dilakukan Format alasan
RPK Bulanan: Formulir
yang tepat
6 di hal. 75-76,
sebagai upaya pencapaian yang
optimal dari kinerja Puskesmas Forum untuk perubahan adalah melalui lokakarya mini,
pastikan dokumentasi notulensi dan dokumen perubahannya
Hak dan kewajiban pasien dan pengguna layananpuskeasmas bisa dibuat bannner yang
diletakkan di tempat yang mudah dilihat oleh pengunjung, atau bisa dibuat leaflet bersama
dengan informasi lain yang perlu diketahui oleh pengguna layanan puskesmas, selain
yang telah dilakukan dg pertemuan dan lembar informasi

1.Lakukan evaluasi, terhadap sosialisasi dan informasi hak dan kewajiban pasien, jenis
layanan dan kegiatan yang dilakukan puskesmas, dokumentasikan pelaksanaannya, catat
hasilnya, dan tindak lanjuti, gunakan sebagai bahan perbaikan kegiatan

2. Evaluasi dapat dilakukan dengan angket/survei/jejak pendapat


kepada pengguna pelayanan terhadap kejelasan, kelengkapan informasi, mudah tidak
dipahami, manfaat informasi, menarik atau tidak, sesuai atau tidak media yang
digunakan untuk menyampaikan informasi
Susun SK Kepala Puskesmas ttg penetapan Penanggung Jawab, koordinator dan
pelaksana kegiatan pelayanan puskesmas, mengacu pada PMK 43 tahun 2019 , yang
dimungkinkan adanya perangkapan jabatan tenaga puskesmas yang memenuhi
persyaratan jabatan
Catatan: tata nilai dan budaya keselamatan menjadi bagian dari kode etik perilaku
terintegrasi dengan penilaian kinerja pegawai

Catatan: SK Pendelegasian Wewenang Manajerial dapat terintegrasi dengan SK


Pendelegasian Wewenang Klinis.,

Catatan : • Pedoman tata naskah mengatur, al : a) Penyusunan, tinjauan & pengesahan


dokumen regulasi internal ( Kebijakan,Pedoman,Panduan, kerangka acuan dan prosedur )
disetujui oleh yang berwenang b) Proses tinjauan dokumen regulasi internal dilakukan
secara berkala dan selanjutnya dilakukan pengesahan oleh Kepala Puskesmas
c) Pengendalian dokumen dilakukan untuk memastikan dokumen regulasi internal
termuktakhir tersedia di unit-unit pelayanan d) Perubahan Dokumen harus diidentifikasi ,
salah satunya melalui riwayat perubahan dalam dikumen regulasi internal, e)
Pemeliharaan dokumen meliputi penataan dan penyimpanan sesuai dengan pengkodean
dalam Peraturan perundangan untuk memastikan identitas dan keterbacaan dokumen , f)
Pengelolaan dokumen eksternal meliputi pencatatan, penataan dan penyimpanan sesuai
dengan pengkodean dalam Peraturan perundangan, g) Masa penyimpanan (retensi)
dokumen yang kedaluwarsa sesuai dengan ketentuan perundang-undangan , dengan
tetap terjamin agar dokumen tersebut tidak disalahgunakan
Format Dokumen Regulasi harus mengacu pada Pedoman Tata Naskah Puskesmas
Catatan: yang dimaksud dengan dokumen adalah dokumen internal dan dokumen
eksternal.

1. Susun Kebijakan Kepala Puskesmas untuk menetapkan indikator keberhasilan


pembinaan jaringan dan jejaring
2.Dokumen bukti pengumpulan indikator pembinaan jaringan dan jejaring yang ada di
wilayah kerja Puskesmas
3.Program pembinaan meliputi aspek KMP, UKM, UKP,Kefarmasian dan Laboratorium,
termasuk pembinaan ketenagaan, sarana prasarana, dan pembiayaan dalam upaya
pemberian pelayanan yang bermutu

1;Dokumentasikan identifikasi jaringan dan jejaring Puskesmas di wilayah kerja

2. Buatlah register data2 jaringan dan Jejaring Puskesmas

Catatan: data dukung bukti pelaksanaan pembinaan disesuaikan dengan jenis kegiatan
yang dilakukan, misalnya pembinaan dalam
bentuk pertemuan minimal berupa daftar hadir dan notula yang diserta dengan foto
kegiatan. , Kerangka acuan program pembinaan jaringan dan jejaring,yang berisi
pembinaan yang meliputi aspek KMP, UKM dan UKPP,termasuk laboratorium dan
kefarmasian , juda aspek ketenagaan, pembiayaan dan sarana - prasarana untuk
pelayanan yang bermutu
Catatan Jika menggunakan sistem informasi, maka SOP tentang Pengumpulan dan
Penyimpanan Laporan. dan SOP tentang Pelaporan dan Distribusi Informasi.
Menyesuaikan ; Jika menggunakan sistem informasi, maka bukti pelaksanaan Bukti
pengumpulan dan penyimpanan laporan.,dan Bukti pelaporan dan distribusi informasi.
menyesuaikan.

Evaluasi dapat dilakukan melalui pertemuan evaluasi, ataupun meminta masukan dari PJ
dan pelaksana terhadap sistem informasi yang ada, dan manfaatnya, yang kemudian
dibahas bersama untuk perbaikan dan tindak lanjut, maka:

1,Lakukan evaluasi Sistem Informasi Puskesmas secara


periodik ,susun rencana tindak lanjutnya dan laksanakan tindak lanjutnya
2.Dokumentasikan semua pelaksanaannya

Dokumentasikan buktiu pelaporan jika terjadi dilema etik

1. Dokumentasikan Catatan dilemma etik yang pernah terjadi


2. Dokumentasikan bukti pelaksanaan tindak lanjut jika ada pelaporan terkait dengan
dilema etik ( bisa melalui pertemuan pembahasan, rencana tindak lanjut dan pelaksanaan
tindak lanjut)
Catatan Acuan yang digunakan untuk analisis jabatan dan analisis beban kerja adalah
Permenpan 34/2011 tentang Pedoman Evaluasi Jabatan Permen PANRB No 1/2020
tentang Analisis Jabatan KMK NOMOR HK. 01.07/MENKES/17/2018 tentang jabatan
pelaksana di Lingkungan Kemenkes
Upayakan para PJ untuk mendorong atau mengusulkan atau menyediakan fasilitas/biaya
untuk memanfaatkan peluang diklat/peningkatan kompetensi

REKOMENDASI
Catatan: dokumen kepegawaian dapat dalam bentuk cetak dan/atau digital.
REKOMENDASI

Untuk pelaksanaan program K3 perlu semua pegawai wajib paham keselamatan dan
kesehatan kerja, bagaimana pelaporan apabila terjadi kasus, cara dirawat, mendapatkan
konseling juga bagaimana melaksanakan tindak lanjut apabila cedera akibat kerja (misal
tertusuk jarum)
Gunakan PMK nomr 52 tahun 2018
sebagai acuan, khusus untuk standar K3 Fasyankes lihat di pasal 7
Catatan: khusus untuk simulasi kode biru minimal berupa pemberian Bantuan Hidup Dasar
(BHD).

REKOMENDASI
1. Dokumentasikan bukti identifikasi risiko bencana (pertemuan untuk mengidentifikasi
risiko bencana di wilayah kerja baik internal maupun eksternal)
2. Identifikasi risiko bencana internal & eksternal dengan HVA/ Hazard vulnerability
assesment;

1.Pakai Kerangka Acuan Program MFK (Bisa diintegrasikan dengan program K3,
didalamnya memuat program manajemen bencana)

2. Susun Strategi dan rencana untuk menghadapi bencana sesuai potensi bencana yang
mungkin terjadi di wilayah kerja puskesmas berdasarkan hasil penilaian kerentanan
bahaya (Hazard Vulnerability Assesment), meliputi: identifikasi jenis, kemungkinan, dan
akibat dari bencana yang mungkin terjadi, menentukan peran Puskesmas jika terjadi
bencana dengan tetap memperhatikan keberlangsungan layanan dan tindak lanjut
terhadap bencana, strategi komunikasi jika terjadi bencana, manajemen sumber daya,
penyediaan pelayanan dan alternatifnya, identifikasi peran dan tanggung jawab tiap
karyawan, dan manajemen konflik yang mungkin terjadi pada saat bencana
3.
Dokumentasikan bukti pelaksanaan program manajemen bencana.

catatan Kegiatan simulasi berupa ( emergencydril, workshop, seminar , dll) ,Rencanakan


simulasi dan laksanakan minimal setahun sekali, diikuti seluruh staf dan karyawan
1. Pakai Kerangka Acuan Program MFK yang didalamnya memuat program pencegahan
dan penanggulangan kebakaran
2. Dokumentasikan bukti pelaksanaan program pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
3. Program Pengamanan Kebakaran yang terdiri dari identifikasi risiko kebakaran .
Inspeksi pengujian, pemeliharaan sistem proteksi & penanggulangan kebakaran , jalur
evakuasi, Edukasi dan simulasi (Proteksi dan evakuasi), Larangan merokok

1. Dokumentasikan bukti pelaksanaan inspeksi, pengujian, dan pemeliharaan alat deteksi


kebakaran
2. Pastikan kelengkapan pencegahan kebakaran ada dan lengkap, antara lainl kondisi
kelayakan sistem proteksi dan sarana penanganan kebakaran. kelayakan sarana jalur dan
tanda petunjuk arah evakuasi, ada sistem proteksi dan sarana penanggulangan
kebakaran;ada pemasangan label tanda bahaya di lokasi risiko kebakaran, pemeriksaan
pengujian dan pemeliharaan dilakukan periodik minimal sekali dalam setahun.

Bila simulasi sudah dilakukan, dokumentasikan bukti dilakukan simulasi kebakaran dan
lakukan evaluasi minimal setahun sekali
Catatan:
Jika pelaksanaan kalibrasi dilakukan oleh Dinkes Kab/Kota, maka Puskesmas cukup
menyerahkan surat permohonan pengajuan kalibrasi beserta notula pembahasan tentang
kalibrasi (notula lokokarya bulanan dan/ atau pertemuan tinjauan manajemen)

Dokumentasikan Bukti pelaksanaan program pengelolaan sistem utilitas dan penunjang


lainnya
(antara lain: Ketersediaan listrik, air, gas medis; ketersediaan sistem utilitas yang lain ;
Identifikasi area beresiko kegagalan listrik, air ; Pemeriksaan kualitas air secara periodik;
Pemeliharaan system utiltas; Ada uji coba sumber air dan listrik cadangan)

1. Dokumentasikan bukti pemantauan ketersediaan air, listrik, gas medis 7 x 24 jam

2. Susun laporan jika terjadi gangguan ketersediaan dan tindak


lanjutnya.

Bila telah dilakukan Diklat MFK, dokumentasikan kegiatan program pendidikan dan
pelatihan MFK
Bila Progrm Diklat telah dilakukan, lakukan evaluasi dan tidak lanjut perbaikannya.
Lengkapi notulen lokakarya mini puskesmas, khususnya catatan pembahasan
permasalahan, hambatan, rekomendasi tindak lanjut yang akan dilakukan

Dokumentasikan semua tindak lanjut hasil rekomendasi lokakarya mini puskesmas

Catatan: Penyusunan rencana audit sampai dengan pelaksanaan audit, dilakukan secara
priodik.
lakukan Rapat Tinjauan Manajemen paling sedikit 2 kali satu tahun pada pertengahan
dan akhir tahun berjalan. Dokumentasikan bukti dan proses pelaksanaan RTM yang
terdiri dari pembahasan umpan balik pelanggan, keluhan pelanggan, hasil audit internal,
hasil penilaian kinerja, perubahan proses penyelenggaraan upaya Puskesmas dan
kegiatan pelayanan Puskesmas, maupun perubahan kebijakan mutu jika diperlukan, serta
membahas hasil pertemuan tinjauan manajemen sebelumnya, dan rekomendasi untuk
perbaikan.
Dokumentasikan bukti pendampingan TPCB dalam penyusunan RUK dan RPK

Sebaiknya ada bukti verifikasi dan umpan balik dari TPCB terhadap laporan evaluasi
kinerja Puskesmas

TPCB perlu melakukan pembinaan ke Puskesmas untuk kemudian memberikan evaluasi


hasil pembinaannya serta evaluasi kinerja Puskesmas, kemudian Puskesmas wajib
melakukan tindak lanjut hasil evaluasi pembinaan dan hasil evaluasi kinerja dari TPCB,
dokumentasikan semua proses dan kegiatan yang dilakukan..
BAB.II. UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT (UKM)

Puskesmas
Kab./Kota
Tgl
Surveior drg.M.Taufiq Ak.M.Kes
kelompok KMP (KECUALI 1.2.5 : 1.3.6 : 1.4.1- 1.4.8 : 1.6.3 ) UKM DAN PPN

STANDAR 2.1 Perencanaan terpadu pelayanan UKM. Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas
disusun secara terpadu berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan
lintas program dan lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan masyarakat,
data hasil penilaian kinerja (capaian indikator kinerja) Puskesmas termasuk
memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia ; Sehat dengan
Pendekatan Keluarga (PIS PK) dan capaian target Standar Pelayanan Minimal
(SPM) daerah Kabupaten/Kota.

Kriteria 2.1.1 Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas disusun secara terpadu


berbasis wilayah kerja Puskesmas dengan melibatkan lintas program dan
lintas sektor sesuai dengan analisis kebutuhan dan harapan masyarakat,
EP 1 data
a. hasil penilaian
Dilakukan kinerjakebutuhan
identifikasi (capaian indikator kinerja) masyarakat,
dan harapan Puskesmas termasuk
kelompok
memperhatikan hasil pelaksanaan Program Indonesia Sehat
masyarakat, keluarga dan individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM dengan
Pendekatan
sesuai denganKeluarga
kebijakan(PIS-PK) danyang
dan prosedur capaian target standar
telah ditetapkan pelayanan
(R, D, W).
minimal (SPM) daerah kabupaten/kota.

10 10
EP 2 b. Hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat dianalisis bersama dengan
lintas program dan lintas sektor sebagai bahan untuk pembahasan dalam
menyusun rencana kegiatan UKM (D, W).

10 10

EP 3 c. Data capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas dianalisis bersama lintas


program dan lintas sektor dengan memperhatikan hasil pelaksanaan PIS PK
sebagai bahan untuk pembahasan dalam menyusun rencana kegiatan yang
berbasis wilayah kerja (R, D, W).
10 10

EP 4 d. Tersedia rencana usulan kegiatan (RUK) UKM yang disusun secara terpadu
dan berbasis wilayah kerja Puskesmas berdasarkan hasil analisis kebutuhan dan
harapan masyarakat, hasil pembahasan analisis data capaian kinerja
pelayanan UKM dengan memperhatikan hasil pelaksanaan kegiatan PIS 10 10
PK (D, W).

Jumlah
40 40 100.00%
Kriteria 2.1.2 Perencanaan pelayanan UKM Puskesmas memuat kegiatan pemberdayaan
masyarakat untuk mengatasi permasalahan kesehatan dan meningkatkan
perilaku hidup bersih dan sehat yang proses kegiatan pemberdayaan masyarakat
tersebut dilakukan oleh masyarakat sendiri dengan difasilitasi oleh Puskesmas.
EP 1 a. Terdapat kegiatan fasilitasi Pemberdayaan Masyarakat yang dituangkan dalam
RUK dan RPK Puskesmas termasuk kegiatan Pemberdayaan Masyarakat
bersumber dari swadaya masyarakat dan sudah disepakati bersama masyarakat
sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W).

10 10

EP 2 b. Terdapat bukti keterlibatan masyarakat dalam kegiatan Pemberdayaan


Masyarakat mulai dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan, dan evaluasi untuk
mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya (D, W).
10 10

EP 3 c. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap kegiatan pemberdayaan


masyarakat (D)

10 10

Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 2.1.3 Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) Pelayanan UKM terintegrasi lintas
program dan mengacu pada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Puskesmas.

EP 1 a. Tersedia rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) tahunan UKM yang terintegrasi


dalam rencana pelaksanaan kegiatan (RPK) tahunan Puskesmas sesuai dengan 10
ketentuan yang berlaku (R).
10
EP2 b. Tersedia RPK bulanan (RPKB) untuk masing-masing pelayanan UKM yang
disusun setiap bulan (R). 10
10
EP3 c. Tersedia kerangka acuan kegiatan (KAK) untuk tiap kegiatan dari masing-
masing pelayanan UKM sesuai dengan RPK yang disusun (R). 10
10
EP4 d. Jika terjadi perubahan rencana pelaksanaan pelayanan UKM
berdasarkan hasil pemantauan, kebijakan atau kondisi tertentu, dilakukan
penyesuaian RPK (D, W).
10

10
Jumlah 40 40 100.00%

STANDAR 2.2 Kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap pelayanan UKM.
Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM memastikan kemudahan akses sasaran dan masyarakat terhadap
pelaksanaan pelayanan UKM.
Kriteria 2.2.1 Pelayanan UKM
Penjadwalan Puskesmas mudah
pelaksanaan diakses
pelayanan UKMoleh sasaran dan
Puskesmas masyarakat,
disepakati untuk
bersama
mendapatkan informasi kegiatan serta penyampaian umpan balik
dengan memperhatikan masukan sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat,dan keluhan.
lintas program dan lintas sektor yang dilaksanakan sesuai dengan rencana.
EP 1 a. Tersedia jadwal serta informasi pelaksanaan kegiatan UKM yang disusun
berdasarkan hasil kesepakatan dengan sasaran, masyarakat, kelompok
masyarakat, lintas program dan lintas sektor terkait (D, W).
10

10
EP 2 b. Jadwal pelaksanaan kegiatan UKM diinformasikan kepada sasaran,
masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program, dan lintas sektor melalui media
komunikasi yang sudah ditetapkan (D, W).
10

10
EP 3 c.Tersedia bukti penyampaian informasi perubahan jadwal bilamana terjadi
perubahan jadwal pelaksanaan kegiatan (D, W).
10 10

Jumlah 30 30 100.00%
Kriteria 2.2.2 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
memastikan akses sasaran dan masyarakat untuk menyampaikan umpan
balik dan keluhan.
EP 1 a. Dilakukan identifikasi terhadap umpan balik yang diperoleh dari
masyarakat, kelompok masyarakat dan sasaran. (D,W)
10 10

EP 2 b. Hasil identifikasi umpan balik dianalisis dan disusun rencana tindaklanjut untuk
pengembangan dan perbaikan pelayanan. (D,W)

10 10

EP 3 c. Umpan balik dan keluhan dari masyarakat, kelompok masyarakat, dan


sasaran ditindaklanjuti dan dievaluasi (D, W).

10 10

Jumlah 30 30 100.00%
STANDAR 2.3 Penggerakan dan pelaksanaan pelayanan UKM. Penggerakan dan pelaksanaan
pelayanan UKM dilakukan dan dikoordinasikan dengan melibatkan lintas program
dan lintas sektor terkait.
Penggerakan dan Pelaksanaan Pelayanan UKM dilakukan sesuai dengan
kebijakan, pedoman/ panduan, prosedur, dan kerangka acuan yang disusun
dan dikoordinasikan melalui forum lokakarya mini bulanan dan triwulanan.

Kriteria 2.3.1 Dilakukan komunikasi dan koordinasi dalam penyelenggaraan pelayanan UKM
Puskesmas.

EP 1 a. Ditetapkan mekanisme komunikasi dan koordinasi untuk mendukung


keberhasilan pelayanan UKM kepada lintas program dan lintas sektor terkait (R). 10
10
EP 2 b. Dilakukan komunikasi dan koordinasi kegiatan pelayanan UKM kepada
lintas program dan lintas sektor terkait sesuai kebijakan, dan prosedur yang
ditetapkan. (D, W) 10

10
Jumlah 20 20 100.00%
STANDAR 2.4 Pembinaan berjenjang pelayanan UKM.
Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang agar
efisien dan efektif dalam mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pelayanan UKM dilaksanakan dengan metode pembinaan secara berjenjang
untuk mengidentifikasi masalah dan hambatan, menganalisis masalah,
merencanakan tindak lanjut sampai dengan evaluasi.
Kriteria 2.4.1 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM
Puskesmas bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan, pencapaian
kinerja, pelaksanaan kegiatan
EP 1 UKM,
a. dan penggunaan
Penanggung jawab sumber
UKM daya.
melakukan pembinaan kepada koordinator
pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM secara periodik sesuai dengan jadwal 10
yang disepakati (D, W). 10
EP 2 b. Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM Puskesmas mengidentifikasi, menganalisis permasalahan dan hambatan
dalam pelaksanaan kegiatan UKM, dan menyusun rencana tindaklanjut (D, W). 10 10
EP 3 c. Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan
UKM melaksanakan tindak lanjut untuk mengatasi masalah dan hambatan
10 10
dalam pelaksanaan kegiatan UKM (D, W).

EP 4 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM


melakukan evaluasi berdasarkan hasil pelaksanaan pada elemen penilaian huruf
c dan melakukan tindaklanjut atas hasil evaluasi (D,W). 10 10

Jumlah 40 40 100.00%
STANDAR 2.5 Penguatan pelayanan UKM dengan PIS PK.
Pelaksanaan pelayanan UKM diperkuat dengan PIS PK dalam upaya mewujudkan
keluarga sehat dan masyarakat sehat melalui pengorganisasian masyarakat
dengan terbentuknya upaya-upaya kesehatan bersumber daya masyarakat
(UKBM) dan tatanan-tatanan sehat yang merupakan bentuk implementasi
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).

Kriteria 2.5.1 Penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan, dan pelaksana kegiatan UKM
bersama dengan tim pembina keluarga melaksanakan pemetaan dan intervensi
kesehatan berdasarkan permasalahan keluarga sesuai dengan jadwal yang
EP 1 sudah disepakati.
a. Dibentuk Tim Pembina Keluarga, dan tim pengelola data PIS-PK dengan
uraian tugas yang jelas (R). 10 10

EP 2 b. Tim pembina keluarga melakukan kunjungan keluarga dan intervensi awal yang
telah direncanakan melalui proses persiapan dan mendokumentasikan kegiatan
10 10
tersebut (D, W).

EP 3 c. Tim pembina keluarga melakukan penghitungan indeks keluarga sehat


(IKS) pada tingkat keluarga, RT, RW, desa/kelurahan, dan Puskesmas secara
manual atau secara elektronik (dengan Aplikasi Keluarga Sehat) (D).
10 10
EP 4 d. Tim pembina keluarga menyampaikan informasi masalah kesehatan
kepada kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM, koordinator pelayanan, dan
pelaksana kegiatan UKM untuk bersama-sama melakukan analisis hasil kunjungan
keluarga dan mengomunikasikan dengan penanggung jawab mutu (D, W) 10 10

EP 5 e.Tim pembina keluarga bersama penanggung jawab UKM, koordinator


pelayanan, dan pelaksana kegiatan UKM menyusun intervensi lanjut kepada
keluarga sesuai permasalahan kesehatan pada tingkat keluarga 10 10
(D, W).

EP 6 f. Penanggung jawab UKM mengkoordinasikan pelaksanaan intervensi lanjut


bersama dengan pihak terkait (D, W).
10 10

Jumlah 60 60 100.00%
Kriteria 2.5.2 Intervensi lanjut ditujukan pada wilayah kerja Puskesmas berdasarkan
permasalahan yang sudah dipetakan dan dilaksanakan terintegrasi dengan
pelayanan UKM Puskesmas.
EP 1 a.Tim pembina keluarga bersama dengan penanggung jawab UKM melakukan
analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan wilayah, sebagai
dasar dalam menyusun rencana intervensi lanjut secara terintegrasi lintas 10 10
program dan dapat melibatkan lintas sektor terkait (D, W)

EP 2 b. Rencana intervensi lanjut dikomunikasikan dan dikoordinasikan dalam


lokakarya mini bulanan dan lokakarya triwulanan Puskesmas.(D, W). 10 10

EP 3 c. Dilaksanakan intervensi lanjutan sesuai dengan rencana yang disusun


(D, W).
10 10
EP 4 d. Penanggung jawab UKM Puskesmas berkoordinasi dengan penanggung
jawab UKP, laboratorium, dan kefarmasian, penanggung jawab jaringan
10 10
pelayanan dan jejaring Puskesmas dalam melakukan perbaikan pelaksanaan
intervensi lanjutan yang dilakukan (D, W).
EP 5 e. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan pada setiap tahapan PIS PK
antara lain melalui supervisi, laporan, lokakarya mini dan pertemuan-pertemuan
penilaian kinerja (D, W).

10 10

EP 6 f. Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melaksanakan intervensi


lanjut dan melaporkan hasil yang telah dilaksanakan kepada tim pembina keluarga 10 10
dan selanjutnya dilakukan pemuktahiran/update dokumentasi (D, W).
Jumlah 60 60 100.00%
Kriteria 2.5.3 Pelaksanaan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) sebagai bagian dari
intervensi lanjut dalam bentuk peran serta masyarakat terhadap masalah-
masalah kesehatan.
EP 1 a. Ditetapkan sasaran Germas dalam pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas oleh kepala Puskesmas (R). 10 10

EP 2 b. Dilaksanakan penyusunan perencanaan pembinaan Germas secara


terintegrasi dalam kegiatan UKM Puskesmas (D, W).
10 10

EP 3 c. Dilakukan upaya pelaksanaan pembinaan Germas yang melibatkan lintas


program dan lintas sektor terkait untuk mewujudkan perubahan perilaku
sasaran Germas (D, W). 10 10
EP 4 d. Dilakukan pemberdayaan masyarakat, keluarga dan individu dalam
mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (D, W).
10 10

EP 5 e. Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan


pembinaan gerakan masyarakat hidup sehat (D,W).

10 10

Jumlah 50 50 100.00%
STANDAR 2.6 Penyelenggaraan UKM esensial.
Upaya Kesehatan Masyarakat esensial dilaksanakan dengan mengutamakan
Kriteria 2.6.1 upaya promotif
Cakupan dan preventifUKM
dan Pelaksanaan di wilayah kerja
Esensial Puskesmas.
Promosi Kesehatan

EP 1 a. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Esensial Promosi Kesehatan


sesuai dengan yang diminta dalam pokok pikiran disertai dengan analisisnya (R,
D). 10 10

EP 2 b. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja


pelayanan UKM Esensial , Promosi Kesehatan sebagaimana pokok pikiran,
dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka
acuan kegiatan yang telah ditetapkan (R, D, W) 10 10
EP 3 c. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan
terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, W)
10 10

EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan


hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W)
10 10

EP 5 e. Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala


puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan (R, D, W).
10 10

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 2.6.2 Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan

EP 1 a.Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan


sesuai dengan pokok pikiran disertai dengan analisisnya (R, D, W).
10 10

EP 2 b. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja


pelayanan UKM Esensial Penyehatan Lingkungan sebagaimana pokok pikiran,
dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka
acuan kegiatan yang telah ditetapkan (R, D, W)
10 10
EP 3 c. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan
terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, W).
10 10

EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan


hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W).
10 10

EP 5 e. Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala


puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan (R, D, W).
10 10

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 2.6.3 Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Kesehatan Keluarga.

EP 1 a. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Esensial Kesehatan Keluarga


sesuai dengan pokok pikiran disertai dengan analisisnya (R, D)
10 10

EP 2 b. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja


pelayanan UKM Esensial Kesehatan Keluarga sebagaimana pokok pikiran, dan
tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan
kegiatan yang telah ditetapkan (R, D, W) 10 10

EP 3 c. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan


terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, W). 10 10
EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan
hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W).
10 10

EP 5 e. Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala


puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan (R, D, W).
10 10

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 2.6.4 Cakupan dan pelaksanaan UKM Esensial Gizi.

EP 1 a. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial gizi sebagaimana yang


diminta dalam pokok pikiran disertai dengan analisisnya (R, D).

10 10

EP 2 b.Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja


pelayanan UKM Esensial Gizi sebagaimana pokok pikiran dan tertuang di dalam
RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang
telah ditetapkan (R, D, W). 10 10
EP 3 c. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan
terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, W).
10 10

EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan


hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W).
10 10

EP 5 e. Dilaksanakan pencatatan dan pelaporan kepada kepala puskesmas dan


dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah
ditetapkan (R, D, W).
10 10

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 2.6.5 Cakupan dan Pelaksanaan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit.
EP 1 a. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM esensial Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sesuai dengan pokok pikiran disertai dengan analisisnya 10 10
(R, D).
EP 2 b. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM Esensial Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sebagaimana
pokok pikiran, dan tertuang di dalam RPK, sesuai dengan kebijakan,
prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah ditetapkan (R, D, W).
10 10

EP 3 c. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan


terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, W).
10 10
EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan
hasil pemantauan yang terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W).
10 10

EP 5 e. Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala


puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan (R, D, O, W). 10 10

Jumlah 50 50 100.00%

STANDAR 2.7 Penyelenggaraan UKM pengembangan. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)


pengembangan dilaksanakan dengan mengutamakan upaya promotif dan preventif
di wilayah kerja Puskesmas.
Puskesmas melaksanakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Pengembangan
untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.

Kriteria 2.7.1 Cakupan dan pelaksanaan UKM Pengembangan dilakukan untuk mencapai
tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
EP 1 a. Ditetapkan jenis - jenis pelayanan UKM Pengembangan sesuai dengan hasil
analisis permasalahan di wilayah kerja Puskesmas (R, D).
10 10

EP 2 b. Tercapainya indikator kinerja pelayanan UKM Pengembangan disertai


dengan analisisnya (R,D).
10 10
EP 3 c. Dilaksanakan upaya-upaya promotif dan preventif untuk mencapai kinerja
pelayanan UKM Pengembangan yang telah ditetapkan dan tertuang di dalam
RPK, sesuai dengan kebijakan, prosedur dan kerangka acuan kegiatan yang telah
ditetapkan (R, D, W).
10 10

EP 4 d. Dilakukan pemantauan secara periodik dan berkesinambungan


terhadap capaian indikator dan upaya yang telah dilakukan (D, O, W).
10 10

EP 5 e. Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan yang


terintegrasi ke dalam dokumen perencanaan (D, W) 10 10

EP 6 f. Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala


puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur
yang telah ditetapkan (R, D, W) 10 10

Jumlah 60 60 100.00%
STANDAR 2.8 Pengawasan, pengendalian, dan penilaian kinerja pelayanan UKM.
Pengawasan, Pengendalian dan Penilaian Kinerja pelayanan UKM Puskesmas
dilakukan dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM.
Pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja dilakukan untuk menilai
efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pelayanan, kesesuaian dengan
rencana, dan pemenuhan terhadap kebutuhan dan harapan masyarakat.
Pengawasan, pengendalian, penilaian kinerja pelayanan UKM dilaksanakan
dalam bentuk pemantauan dan supervisi pelaksanaan kegiatan pelayanan UKM
dengan menggunakan indikator kinerja pelayanan UKM.

Kriteria 2.8.1 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan supervisi
untuk pengawasan pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas yang dapat dilakukan
secara terjadwal atau sewaktu-waktu.
EP 1 a. Penanggung jawab UKM menyusun kerangka acuan dan jadwal supervisi
pelaksanaan pelayanan UKM Puskesmas (R,D).
10 10

EP 2 b. Kerangka acuan dan jadwal supervisi pelaksanaan pelayanan UKM


Puskesmas diinformasikan kepada koordinator pelayanan dan pelaksana
kegiatan UKM (D, W).
10 10

EP 3 c. Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM Puskesmas


melaksanakan analisis mandiri terhadap proses pelaksanaan kegiatan UKM
Puskesmas sebelum supervisi dilakukan (D, W).

10 10

EP 4 d. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas melakukan


supervisi sesuai dengan kerangka acuan kegiatan supervisi dan jadwal yang
disusun (D, W).

10 10

EP 5 e. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM Puskesmas


menyampaikan hasil supervisi kepada koordinator pelayanan dan pelaksanan
kegiatan (D, W). 10 10
EP 6 f. Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM menindaklanjuti hasil
supervisi dengan tindakan perbaikan sesuai dengan permasalahan yang
ditemukan (D, W).
10 10

Jumlah 60 60 100.00%
Kriteria 2.8.2 Penanggung jawab UKM wajib melakukan pemantauan dalam upaya
pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan jadwal yang sudah disusun agar
dapat mengambil langkah tindak lanjut untuk perbaikan.
EP 1 a. Dilakukan pemantauan kesesuaian pelaksanaan kegiatan terhadap
kerangka acuan dan jadwal kegiatan pelayanan UKM (D, W).

10 10

EP 2 b. Dilakukan pembahasan terhadap hasil pemantauan dan hasil capaian


kegiatan pelayanan UKM oleh kepala Puskesmas, penanggung jawab UKM
Puskesmas, koordinator pelayanan, dan pelaksana kegiatan UKM dalam lokakarya
mini bulanan dan lokakarya mini triwulanan (D, W).
10 10

EP 3 c. Penanggung jawab UKM Puskesmas, koordinator pelayanan, dan


pelaksana melakukan tindak lanjut perbaikan berdasarkan hasil pemantauan (D,
W).
10 10
EP 4 d. Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM bersama lintas program
dan lintas sektor terkait melakukan penyesuaian rencana kegiatan berdasarkan
hasil perbaikan dan dengan tetap mempertimbangkan kebutuhan dan harapan
masyarakat atau sasaran (D, W) 10 10

EP 5 e. Penanggung jawab UKM Puskesmas menginformasikan penyesuaian rencana


kegiatan kepada koordinator pelayanan, pelaksanan kegiatan, sasaran
kegiatan, lintas program dan lintas sektor terkait (D,W). 10 10

Jumlah 50 50 100.00%
Kriteria 2.8.3 Kepala Puskesmas dan penanggung jawab UKM melakukan upaya perbaikan
terhadap hasil penilaian capaian kinerja pelayanan UKM.

EP 1 a. Ditetapkan indikator kinerja pelayanan UKM. ®


10 10

EP 2 b. Koordinator pelayanan dan pelaksana kegiatan UKM melakukan


pengumpulan data capaian indikator kinerja pelayanan UKM sesuai dengan
periodisasi pengumpulan yang telah ditetapkan. (R, D,W) 10 10

EP 3 c. Penanggung jawab UKM dan Koordinator pelayanan serta pelaksana


kegiatan melakukan pembahasan terhadap capaian kinerja bersama dengan
lintas program. (D,W)
10 10

EP 4 d. Disusun rencana tindak lanjut dan dilakukan tindaklanjut berdasarkan


hasil pembahasan capaian kinerja pelayanan UKM. (D,W)
10 10
EP 5 e. Dilakukan pelaporan data capaian kinerja kepada dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota. (D)
10 10

EP 6 f. Ada bukti umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
terhadap laporan upaya perbaikan capaian kinerja pelayanan UKM Puskesmas
secara periodik. (D) 10 10

EP 7 g. Dilakukan tindak lanjut terhadap umpan balik dari dinas kesehatan daerah
kabupaten/kota. (D)
10 10

Jumlah 70 70 100.00%
KRITERIA 2.8.4. Penilaian kinerja terhadap penyelenggaraan pelayanan UKM dilaksanakan secara
periodik untuk menunjukan akuntabilitas dalam pengelolaan pelayanan UKM

EP 1 a. Kepala Puskesmas, penanggung Jawab UKM , koordinator pelayanan


dan pelaksana kegiatan UKM melakukan pembahasan penilaian kinerja paling
sedikit dua kali dalam setahun (R, D, W). 10 10

EP 2 b. Disusun rencana tindak lanjut terhadap hasil pembahasan penilaian


kinerja pelayanan UKM (D, W).
10 10

EP 3 c. Hasil penilaian kinerja dilaporkan kepada dinas kesehatan daerah


kabupaten/kota (D). 10 10

EP 4 d. Ada bukti umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan daerah


kabupaten/kota terhadap laporan hasil penilaian kinerja pelayanan UKM (D). 10 10
EP 5 e. Hasil umpan balik (feedback) dari dinas kesehatan daerah kabupaten/kota
ditindaklanjuti. (D). 10 10
Jumlah 50 50 100.00%

Total Skor 940


Total EP 940
CAPAIAN 100.00%
1. ada SK tentang identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga dan
individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM, ada SOP identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga dan individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM
2. ada dok Bukti hasil identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga
dan individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM, sesuai dengan yang ditetapkan oleh Puskesmas,
ada dok Data dukung identifikasi disesuaikan dengan metode yang dipilih untuk melakukan identifikasi
kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga dan individu, seperti yang
dituangkan dalam Pokok Pikiran 1. Misal jika dalam bentuk pertemuan dengan tokoh masyarakat, maka
minimal melampirkan: • Undangan • Daftar hadir • Notula yang diserta dengan foto kegiatan 3.
wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM:
ada informasi terkait identifikasi kebutuhan dan harapan masyarakat, kelompok masyarakat, keluarga
dan individu yang merupakan sasaran pelayanan UKM
.
1. ada dok Bukti analisis hasil identifikasi, ada dok Rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis catatan Bukti analisis hasil identifikasi, Rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis dapat
, ada dok Bukti dilakukan analisis bersama lintas program & lintas sektor, minimal melampirkan: • dikerjakan dalam 1 form
Undangan • Daftar hadir • Notula yang diserta dengan foto kegiatan 2. wawancara Kepala Puskesmas,
PJ UKM, Koordinator Pelayanan UKM, dan pelaksana pelayanan UKM serta lintas sektor: ada informasi
terkait proses analisis yang sudah dilakukan terhadap hasil identifikasi kebutuhan dan harapan
masyarakat yang sudah diperoleh

1. ada SK Indikator Kinerja pelayanan UKM yang merupakan bagian dari SK Indikator Kinerja Puskesmas Catatan Capaian kinerja pelayanan UKM yang sudah dilengkapi dengan analisis, dengan
(lihat kriteria 1.6.1), (2) ada dok Capaian kinerja pelayanan UKM yang sudah dilengkapi dengan analisis, memperhatikan hasil PIS PK. Pelaksanaan analisis agar mengacu pada pedoman manajemen
dengan memperhatikan hasil PIS PK. Pelaksanaan analisis agar mengacu pada pedoman manajemen Puskesmas. Dan Rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis.dapat dikerjakan dalam 1 form
Puskesmas, ada dok Rencana kegiatan berdasarkan hasil analisis., ada dok Bukti keterlibatan lintas
program & lintas sektor,. minimal melampirkan: • Undangan • Daftar hadir • Notula yang diserta dengan
foto kegiatan 3. wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM, serta lintas sektor: ada informasi terkait proses analisis yang sudah dilakukan
berdasarkan capaian kinerja dengan memperhatikan hasil PIS PK

1.ada RUK yang menunjukkan hasil rumusan dari EP b dan EP c 2. wawancara Kepala Puskesmas, PJ
UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM: ada informasi terkait hasil RUK yang
disusun
1. ada SK Kepala Puskesmas tentang fasilitasi pemberdayaan masyarakat, ada SOP tentang fasilitasi Catatan: Bukti kesepakatan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan saat menyusun RUK
pemberdayaan masyarakat dalam kegiatan Puskesmas, ada KAK Kegiatan Fasilitasi Pemberdayaan dan RPK 1. Kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat,
Masyarakat 2. ada dok RUK & RPK, yang mengakomodir kegiatan fasilitasi pemberdayaan masyarakat harus tertulis / ada di dalam RUK & RPK tahun berjalan yang disusun sesuai siklus
mengacu pada pokok pikiran termasuk kegiatan Pemberdayaan Masyarakat bersumber dari swadaya perencananan dan mengacu pada PMK no 8 tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat
masyarakat, ada dok . Bukti kesepakatan kegiatan pada RUK dan RPK bersama dengan masyarakat.
3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan 2. Dokumentasikan bukti proses penyusunannya (bila lewat pertemuan,
UKM, serta masyarakat: ada informasi terkait isi RUK & RPK yang memuat kegiatan fasilitasi harus ada undangan, presensi dan notulen)
pemberdayaan masyarakat bersumber dari swadaya masyarakat

3. Susun Kerangka
Acuan Pemberdayaan Masyarakat dan SOP yang diperlukan.
1 ada dok Bukti pelaksanaan keterlibatan masyarakat, ada dok RPK yang memuat kegiatan catatan bukti keterlibatan masyarakat disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan.
pemberdayaan masyarakat., ada dok Bukti keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan Misal, kegiatan dilakukan dalam bentuk pertemuan minimal melampirkan daftar hadir, dan notula
sesuai angka 1 mulai dari perencanaan, pelaksanaan, perbaikan dan evaluasi 2. wawancara Kepala yang diserta dengan foto kegiatan.
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM, dan pelaksana pelayanan UKM serta masyarakat:
ada informasi terkait keterlibatan masyarakat dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, perbaikkan dan evaluasi.

1. ada dok Bukti hasil evaluasi kegiatan pemberdayaan masyarakat. Untuk mengevaluasi dapat
dilakukan dengan melihat KAK Pemberdayaan Masyarakat dan disandingkan dengan hasil kegiatan.
Ada dok Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi.2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator Pelayanan UKM, dan pelaksana pelayanan UKM; ada informasi terkait keterlibatan
masyarakat dalam pelaksanaan evaluasi dan tindaklanjut kegiatan pemberdayaan masyarakat.

1. ada RPK pelayanan UKM yang terintegrasi dalam RPK Puskesmas.

1. ada RPK Bulanan masing-masing pelayanan UKM


1. ada KAK sesuai dengan kegiatan di dalam RPK pelayanan UKM

1. ada dok RPK Perubahan jika ada perubahan yang disertai dengan dasar dilakukan
perubahan. Contoh dasar dilakukan perubahan: Pada tahun 2020 terjadi pandemic covid-19 dan
Puskesmas diminta untuk menyusun kegiatan terkait dengan Covid-19, akan tetapi kegiatan tersebut
belum teranggarkan. Sebagai dasar melakukan perubahan, Puskesmas menyertakan surat misal dari
Dinas Kesehatan tentang kegiatan covid-19 yang harus dianggarkan oleh Puskesmas sebagai dasar
dilakukan perubahan RPK

1. ada dok Bukti ketersediaan jadwal dan informasi pelayanan UKM Puskesmas, ada Bukti kesepakatan
jadwal bersama sasaran, masyarakat, kelompok masyarakat, lintas program dan lintas sektor. Jika
kegiatan dilakukan dalam bentuk pertemuan, maka bukti kegiatan minimal melampirkan daftar hadir dan
notula yang diserta dengan foto kegiatan 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM serta lintas sektor: sds informasi terkait penyusunan
jadwal kegiatan UKM

1. ada dok Bukti dilakukan penyampaian informasi jadwal pelaksanaan kegiatan UKM sesuai dengan
regulasi yang ditetapkan oleh Puskesmas. 2. Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM serta lintas sektor: ada informasi terkait penyampaian
informasi kegiatan UKM yang dilakukan oleh Puskesmas
1. ada dok Bukti penyampaian informasi perubahan jadwal bilamana terjadi perubahan jadwal
pelaksanaan kegiatan, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Puskesmas, bisa melalui papan
informasi, leaflet, dll 2. wawancara kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan
pelaksana pelayanan UKM, serta lintas sektor: ada informasi terkait penyampaian informasi perubahan
jadwal kegiatan UKM

1. ada dok Bukti hasil identifikasi umpan balik sesuai dengan metode umpan balik yang ditetapkan oleh
Puskesmas. 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM: ada informasi terkait identifikasi umpan balik yang dilakukan Puskesmas.

1. ada dok Bukti hasil analisis berdasarkan identifikasi pada EP "a" , ada dok Bukti rencana tindaklanjut
dari hasil analisis. Catatan: Pemenuhan EP 'a" dan EP 'b" dapat dituliskan di dalam 1 form yang sama
(tidak harus dibuatkan terpisah) 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan
UKM dan pelaksana pelayanan UKM: ada informasi Penggalian informasi terkait: . identifikasi
penyusunan analisis s.d rencana tindaklanjut yang akan dilakukan. • Hasil evaluasi terhadap
pelaksanaan rencana tindaklanjut

1. ada dok Bukti hasil tindaklanjut umpan balik dan keluhan, ada Bukti hasil evaluasi dari tindaklanjut. Langkah langkah untuk mendapatkan umpan balik dari masyarakat adalah:
2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM:
ada informasi terkait tindaklanjut atas umpan balik dan keluhan yang diterima 1.Tentukan cara mendapatkan umpan balik, misal lewat Kotak saran, survey kepuasan
pelanggan, quesioner, catatan dr pertemuan, masukan lewat medsos (WA,FB,email,dll).

2.Tersedia
rekapan umpan balik/keluhan,ada bukti di tindak lanjuti. dan terdokumentasi dengan baik, serta
ada bukti tindak lanjut terhadap keluhan yang kemudian diinformasikan ke masyarakat, bisa
ditempel di papan pengumuman, disampaikan lewat media sosian,ataupun surat jawaban)
1. ada SK Media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas (lihat bab I) , ada . SOP Komunikasi dan
koordinasi

1. ada dok Bukti Pelaksanaan komunikasi dan koordinasi sebagaimana yang disebutkan dalam pokir 2
dengan melihat implementasi berdasarkan regulasi yang telah ditetapkan Puskesmas. 2. wawancara
Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM, serta lintas
sektor: sada informasi terkait pelaksanaan komunikasi dan koordinasi yang dilakukan

1. ada dok Jadwal pembinaan , ada dok Bukti hasil pembinaan yang dilaksanakan, minimal melampirkan
notula atau catatan hasil pembinaan. 2. wawancara Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana
pelayanan UKM: ada informasi terkait pelaksanaan pembinaan yang dilakukan
1. ada dok Hasil identifikasi masalah dan hambatan dalam pelaksanaan kegiatan UKM, ada dok Hasil Catatan: Pemenuhan poin 1, 2 dan 3 dapat dituliskan di dalam 1 form yang sama (tidak harus
analisis terhadap identifikasi masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan UKM yang telah dibuatkan terpisah)
dilaksanakan., ada dok rencana tindaklanjut dari hasil analisis 2. wawancara Pj UKM, Koordinator
Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM: ada informasi terkait identifikasi dan analisa terhadap
masalah dan hambatan pelaksanaan kegiatan UKM
1. ada dok Bukti pelaksanaan tindaklnajut berdasarkan rencana tindak lanjut yang telah dituliskan pada
angka 3 EP "b" 2. wawancara Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM:
ada informasi terkait tindaklanjut yang dilakukan berdasarkan

1. ada dok . Bukti hasil pelaksanaan evaluasi terhadap pelaksanaan di EP c ada dok . Bukti tindaklanjut
atas hasil evaluasi yang telah dilakukan. 2. wawancara Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan
pelaksana pelayanan UKM: ada informasi terkait dengan pelaksanaan evaluasi atas EP "c" dan
tindaklanjut terhadap hasil evaluasi

1. ada SK tim pembina keluarga dan tim pengelola data PIS-PK yang dilengkapi dengan uraian tugas
yang jelas

1. ada dok . Jadwal kegiatan , ada dok Surat Tugas, ada dok Laporan hasil kegiatan disertai dengan foto Yang perlu diperhatikan dokumen yang ada adalah:
pelaksanaan kegiatan
1. Rencana kunjungan dan intervensi awal dr Tim Pembinan Keluarga.

Hasil IKS 2.Dokumen


Pelaksanaan PIS-PK bukti pelaksanaan
dibuktikan dengan:kunjungan keluarga dan intervensi awal sesuai rencana. (
Data kunjungan rumah,laporan,foto kegiatan,dll)
1. Tersedia data IKS semua tingkatan

2. Ada bukti pengisian aplikasi atau secara manual. (Data IKS


Keluarga,RT,RW,kelurahan & Kecamatanyang telah diinput ke dalam Aplikasi Keluarga sehat
apabila tidak dapat dengan aplikasi, data diinput secara manual)
1. adaJ dok adwal kegiatan, ada dok . Daftar Hadir, ada dok Laporan hasil analisis kunjungan keluarga Hasil yang didapat dari pendataan perlu disampaikan kepada Kepala Puskesmas, maka perlu
ada dok materi yang disampaikan 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Tim Pembina Keluarga, ada:
Koordinator pelayanan, pelaksana dan PJ Mutu: ada informasi terkait pelaksanaan kegiatan pertemuan 1. Ada bukti penyampaian informasi masalah kesehatan berdasarkan pendataan PIS-PK.
sampai dengan analisa yang dihasilkan.
2. Tersedia hasil analisis bersama atas hasil kunjungan keluarga.

1. ada dok Rencana intervensi lanjut sesuai dengan permasalahan kesehatan pada tingkat keluarga , ada SetelahBila penyampaian
dilakukan dan awal,
intervensi analisis melalui pertemuan,
dilanjutkan maka perlu
dengan intevensi lanjut,dilengkapi dengan
maka perlu:
dok bukti pelaksanaan proses penyusunan intervensi lanjut minimal melampirkan: undangan, presensi dan notulen yang membuktikan adanya penyampaian informasi ataupun
daftar hadir dan notula yang diserta dengan foto kegiatan. 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, analisis
1. Ada masalah yang perlulanjut
rencana intervensi ditindak lanjuti.
sesuai permasalahan keluarga.
Tim Pembina Keluarga, Koordinator pelayanan, pelaksana: ada informasi terkait dengan penyusunan
intervensi lanjut 2. Tersedia bukti proses penyusunan intervensi lanjut, bila proses perencanaanya melalui
1. ada dok Bukti dilakukan koordinasi pelaksanaan intervensi lanjut dengan pihak terkait sesuai dengan pertemuan, makalanjut,
Dalam intervensi siapkan
PJundangan, presensi
UKM diharapkan dan mengkoordinir
dapat daftar hadir pelaksanaannya.kemudian
media koordinasi yang ditetapkan oleh Puskesmas. 2. wawancara Pj UKM: ada informasi terkait dengan dokumentasikan
koordinasi pelaksanaan intervensi lanjut yang dilakukan Contoh : Ada rekam jejak/proses yg
membuktikan PJ UKM mengkoordinir pelaksanaan intervensi lanjut sesuai rencana di EP
sebelumnya (kalau dengan pertemuan harus ada undangan, presensi notulen, bila kegiatan
lapangan harus ada catatan lapangan, atau foto jegiatan yang diberi keterangan kegiatn apan
dimana dan kapan pelaksanaannya)

1. ada dok Bukti analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tiap tingkatan wilayah 2. wawancara Tim Upayakan :
pembina keluarga ada informasi terkait analisis IKS awal dan pemetaan masalah di tingkatan wilayah
1. Ada hasil analisis IKS Awal dan pemetaan masalah ditiap tingkatan wilayah
serta rencana intervensi lanjut.
2. Tersedia bukti proses analisis dan pemetaan dari masaiah
1. ada dok Rencana intervensi lanjut. , ada dok Bukti komunikasi dan koordinasi rencana intervensi lanjut Susunlah rencana intervensi lanjut komunikasikan dalam lokakarya mini bulanan maupun
yang dituangkan dalam notula pertemuan lokakarya mini bulanan dan lokakarya triwulanan 2. wawancara tribulanan. Dokumentasikan proses komunikasi dan koordinasi yang dilakukan baik lewat
Tim pembina keluarga Penggalian informasi terkait komunikasi dan koordinasi rencana intervensi lanjut lokakarya mini bulanan maupun tribulanan (ada udangan, presensi dan notulen yang lengkap)
1. ada dok Bukti pelaksanaan rencana intervensi lanjut 2. wawancara Tim pembina keluarga ada Dokumentasikan bukti pelaksanaan intervensi lanjut sesuai rencana
informasi terkait pelaksanaan rencana intervensi lanjut
Catatan: Bukti kegiatan mengikuti jenis intervensi lanjut yg dibutuhkan sesuai
rencana (misalnya jika pelatihan selain ada undangan, presensi dan notulen, juga perlu disusun
laporan pelaksanaan pelatihan. Bila ada foto kegiatan juga bisa dipakai sebagai bukti kegiatan
intervensi lanjut
1. ada dok Bukti koordinasi perbaikkan dari intervensi lanjut yang dilakukan 2. wawancata Pj UKM, Kegiatan ini perlu dokumen:
penanggung jawab UKP, kefarmasian dan laboratorium, penanggung jawab jaringan pelayanan dan
jejaring Puskesmas ; ada informasi terkait pelaksanaan koordinasi perbaikkan dari rencana intervensi Koordinasi dari PJ UKM dgn UKPP,Pj Jaringan dan Pj Jejaring dlm pelaksanaan
intervensi lanjutan. Bisa dilakukan dengan rapat,diskusi,turun bersama kelapangan,dan perlu
1. ada dok . Bukti hasil evaluasi perbaikkan pada setiap tahapan PIS PK yang dapat dituangkan dalam dibuat dokumen
Lengkapi notulenbukti sesuaimini
lokakarya metode koordinasi.
puskesmas yang membahas pelaksaanaan PIS-PK. Lengkapi
laporan seperti laporan supervisi, notula lokmin dan pertemuan lainnya yang dilaksanakan oleh data/catatan yg dikumpulkan untuk melakukan evaluasi, misal hasil isian dari check list yang
Puskesmas, ada dok Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi 2, wawancara Tim Pembina dipakai untuk melakukan monitoring untuk bahan evaluasi dan tindak lanjut perbaikan dan
keluarga, Pj UKM ; ada informasi tentang pelaksanaan evaluasi dan tindaklanjut pada setiap tahapan dokumentasikan bukti proses evaluasi dan tindak lanjut utk perbaikan.
PIS PK evaluasi dan tindaklanjut pada setiap tahapan PIS PK
Catatan:

1.Untuk
evaluasi perlu data capaian, untuk supervisi perlu disusun check list, perlu juga disusun laporan
kegiatan PIS-PK 2. Setelah
1. ada dok Bukti pelaksanaan intervensi lanjut, ada dok . Bukti pemuktahiran / update 2. wawancara dilakukanhasil
Laporan evaluasi perlu lanjut,Telah
intervensi disusun RTL,dilakukan
dan RTLpemutakhiran
harus dilaksanakan.
data. Contoh :Laporan hasil
Koordinator & pelaksana kegiatan UKM ; ada informasi tentang pelaksanaan intervensi lanjut dan intervensi lanjut,Bukti pemutakhiran data PIS-PK
pemuktahiran data yang dilakukan 3. Perlu disusun laporan tindak lanjut yang dilakukan

4, Semua proses yang dilakukan perlu di dukung bukti pelaksanaannya ( kalau ada
pertemuan perlu undangan, presensi dan notulen,, bila dengan kunjungan lapangan ada laporan
kunjungfan lapangan, bisa bukti dengan foto kegiatan yangb diberi keterangan lengkap)

1. ada Sasaran Germas yang dapat diuraikan dalam dokumen RUK/RPK, ada KAK kegiatan Germas. Susun penetapan sasaran Germas dan panduan Germas dengan acuan Inpres nomor 1 tahun
2017, dengan mempertimbangkan sasaran yang ada dan kondisi wilayah kerja puskesmas.

1. ada dok . Jadwal kegiatan germas, ada dok Bukti pelaksanaan penyusunan perencanaan pembinaan, Susun perencanaan pembinaan dan pelaksanaan Germas, usulkan dalam RUK puskesmas,
minimal melampirkan daftar hadir notula yang diserta dengan foto kegiatan 2. wawancara Kepala dokumentasikan proses penyusunan rencana pembinaan dan pelaksanan Germas
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator pelayanan UKM, dan pelaksana pelayanan UKM. ada informasi terkait
perencanaan pembinaan Germas.

1. ada dok Bukti pelaksanaan pembinaan minimal melampirkan: - Undangan - Daftar Hadir - Laporan Dokumentasikan bukti pelaksanaan pembinaan Germas sesuai rencana kerja dan jenis
hasil pembinaan (disertai foto bukti pelaksanaan kegiatan) 2. Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, kegiatannya dengan melibatkan LP dan LS.
Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana pelayanan UKM serta lintas sektor. ada informasi terkait Kegiatan dapat melalui pertemuan, kunjungan
dengan pelaksanaan pembinaan Germas lapangan, penyuluhan sehingga dokumen bukti yang ada harus sesuai dengan metode
kegiatannya.
1. ada dok Jadwal kegiatan pemberdayaan masyarakat, ada dok Laporan hasil kegiatan pemberdayaan Dokumentasikan:
masyarakat, keluarga dan individu dalam mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat (disertai dengan
foto bukti pelaksanaan kegiatan 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan 1.Bukti pelaksanaan kegiatan pemberdayaan masyarakat,keluarga dan individu.
UKM dan pelaksana pelayanan UKM: ada informasi terkait kegiatan pemberdayaan masyarakat yang
diupayakan berpengaruh pada peningkatan IKS 2.Lakukan evaluasi apakah ada kenaikan IKS setelah dilakukan
Germas
1. ada dok Bukti hasil evaluasi pelaksanaan pembinaan germas, ada Bukti hasil tindak lanjut terhadap 1. Lakukan pemantauan capaian IKS, bisa dengan pengisian ceklist monitoring yang kemudian
hasil evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Pelayanan UKM dan pelaksana dapat dipakai sebagai dasar melakukan evaluasi dan tindak lanjut.
pelayanan UKM: ada informasi terkait pelaksanaan evaluasi pembinaan Germas 2. Dokumentasikan bukti proses evaluasi dan bukti tindak lanjut.
( Kalau proses dengan pertemuan, harus ada undangan, notulen dan presensi, kalau dengan
monitoring, harus ada laporan kegiatan)

1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja Pelayanan UKM Promosi Kesehatan Data yang harus ada untuk UKM esensial Promkes adalah:
sebagai bagian dari indikator kinerja Puskesmas, 2. ada dok . Bukti pencapaian target indikator kinerja
promosi kesehatan, ada dok Analisis pencapaian target indikator kinerja promosi kesehatan 1. Data capaian pelayanan promkes sesuai kebijakan puskesmas(bisa bulanan,tiga
bulanan,atau tahunan).
2.Ada indikator/target kinerja utk promosi kesehatan bulanan dan tahunan

1. ada RPK tahunan dan RPK Bulanan., ada KAK pelayanan UKM esensial promosi kesehatan., ada SK Susunlah
tentang pelayanan UKM di Puskesmas , ada SOP sesuai dengan pelayanan UKM kesehatan promosi
kesehatan. 2. ada dok Bukti pelaksanaan pelayanan UKM esensial promosi kesehatan sesuai dengan 1.Rencana kerja Promkes sesuai RPK,dan jadwal pelaksanaan kegiatan secara
pokok pikiran minimal. Bukti pelaksanaan disesuaikan dengan jenis kegiatan. Misal, apabila kegiatan rinci kapan kegiatan akan dilakukan, .
dalam bentuk pertemuan, minimal melampirkan ; a. Undangan, b Notula dan/ atau laporan yang disertai 2.Tersedia bukti pelaksanaan
dengan foto kegiatan c. Daftar hadir kegiatan (bila dengan pertemuan ada undangan, notulen dan presensi, kalau pembinaan ada
laporan pembinaan, kalau dengan cara lain sesuaiakn bukti pelaksanaannya)
1. ada dok Jadwal pemantauan, ada dok Hasil pemantauan capaian indikator promosi kesehatan yang Sebaiknya dalam pemantauan dan penilaian capaian indikator dan upaya perbaikan dilakukan
disertai dengan analisis 2. wawancara PJ UKM, Koordinator , Promosi Kesehatan dan pelaksana
promkes , ada informasi upaya pemantauan dan penilaian pelayanan promosi kesehatan 1.Perencanaan dan disusun jadwal pemantaun dan penilaian

2.Pendokumentasian bukti proses pemantauan dan penilaian secara periodik dan


berkesinambungan (ada check list pemantauan, ada catatan pelaksanaan kegiatan)
1. ada dok Rencana tindak lanjut pelayanan promosi kesehatan sesuai hasil pemantauan dapat berupa Susunlah 3.Pendokumentasian
RUK atau RPK perubahan atau RPK bulanan, ada dok Bukti hasil tindaklanjut yang disusun di nomer 1 bukti tindak lanjut sesuai hasil pemantauan.
(2) wawancara PJ UKM, Koordinator Promosi Kesehatan dan pelaksana promosi kesehatan : ada 1. Rencana tindak lanjut sesuai hasil pemantauan dan penilaian
informasi upaya menyusun rencana tindak lanjut promosi kesehatan yang dilakukan
2.Dokumentasikan bukti penyusunan rencana dan bukti tindaklanjut (bila
dengan pertemuan harus ada undangan, daftar hadir dan notulen yang lengkap)
1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I) 2. ada dok Bukti pencatatan indikator kinerja Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi, jika ada sistem pelaporan elektronik yang
pelayanan UKM promosi kesehatan. , ada dok Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan UKM ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan Jenis pelaporan
promosi kesehatan kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan., ada dok Bukti elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei
pelaporan indikator kinerja promosi kesehatan yang terintegrasi dengan pelaporan kinerja Puskesmas
kepada Dinas Kesehatan. 3. wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator promosi kesehatan
dan pelaksana : ada informasi terkait pencatatan dan pelaporan promosi kesehatan

1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja Pelayanan UKM Penyehatan Data yang harus ada untuk UKM esensial Kesling adalah:
lingkungan sebagai bagian dari indikator kinerja Puskesmas 2. ada dok Bukti pencapaian target indikator
kinerja penyehatan lingkungan , ada dok Analisis pencapaian target indikator kinerja penyehatan 1. Data capaian pelayanan promkes sesuai kebijakan puskesmas(bisa bulanan,tiga
lingkungan lingkungan dan analisisnya. 3.wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana penyehatan bulanan,atau tahunan).
lingkungan; ada informasi terkait pencapaian indikator pelayanan penyehatan 2.Ada indikator/target kinerja utk promosi kesehatan bulanan dan tahunan

1. ada RPK tahunan dan RPK Bulanan, ada KAK pelayanan UKM penyehatan lingkungan, Ada SK Susunlah
tentang pelayanan UKM di Puskesmas , ada SOP sesuai dengan pelayanan UKM penyehatan
lingkungan 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan pelayanan UKM esensial penyehatan lingkungan sesuai 1.Rencana kerja Kesling sesuai RPK,dan jadwal pelaksanaan kegiatan secara
dengan pokok pikiran minimal. Bukti pelaksanaan disesuaikan dengan jenis kegiatan.Misal, apabila rinci kapan kegiatan akan dilakukan, .
kegiatan dalam bentuk pertemuan, minimal melampirkan:a. Undangan , b. Notula dan/ atau laporan yang 2.Tersedia bukti pelaksanaan
disertai dengan foto kegiatan c. Daftar hadir, 3. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana kegiatan (bila dengan pertemuan ada undangan, notulen dan presensi, kalau pembinaan ada
penyehatan lingkungan ; ada informasi terkait upaya promotif dan preventif UKM pelayanan penyehatan laporan pembinaan, kalau dengan cara lain sesuaiakn bukti pelaksanaannya)
lingkungan
1. ada dokumen Jadwal pemantauan, ada dokumen Hasil pemantauan capaian indikator penyehatan Sebaiknya dalam pemantauan dan penilaian capaian idikator dan upaya perbaikan dilakukan
lingkungan yang disertai dengan analisis 2. wawancara PJ UKM, Koordinator penyehatan lingkungan
dan pelaksana penyehatan lingkungan: ada informasi upaya pemantauan dan penilaian pelayanan 1.Perencanaan dan disusun jadwal pemantaun dan penilaian
penyehatan lingkungan
2.Pendokumentasian bukti proses pemantauan dan penilaian secara periodik dan
1. ada dokumen Rencana tindak lanjut pelayanan penyehatan lingkungan sesuai hasil pemantauan dapat berkesinambungan
Susunlah (ada check list pemantauan, ada catatan pelaksanaan kegiatan)
berupa RUK atau RPK perubahan atau RPK bulanan, ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut 2. 3.Pendokumentasian
wawancara PJ UKM, Koordinator Promosi Kesehatan dan pelaksana promkes :ada informasi upaya bukti tindak lanjut sesuai hasil pemantauan.
1. Rencana tindak lanjut sesuai hasil pemantauan dan penilaian
menyusun rencana tindak lanjut penyehatan lingkungan yang dilakukan
2.Dokumentasikan bukti penyusunan rencana dan bukti tindaklanjut (bila
1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I) 2. ada dokumen Bukti pencatatan indikator kinerja Catatan: Pencatatanharus
dengan pertemuan pelaporan mengikutidaftar
ada undangan, regulasi, jikadan
hadir adanotulen
sistemyang
pelaporan elektonik yang
lengkap)
pelayanan UKM penyehatan lingkungan, ada dok Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan UKM ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan.Pencatatan
penyehatan lingkungan kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan, ada pelaporan terkait penyehatan lingkungan secara elektronik misalnya.
dokumen Bukti pelaporan indikator kinerja penyehatan lingkungan yang terintegrasi dengan pelaporan • e-monev HSP (Hygiene Sanitasi Pangan)
kinerja Puskesmas kepada Dinas Kesehatan. 3. Wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator • e-monev E1 (HygieneTempat Fasilitas Umum)
dan pelaksana penyehatan lingkungan : ada informasi terkait pencatatan dan pelaporan penyehatan • Sikelim(Laporan Limbah)
lingkungan • e-STBM
Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei

1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja Pelayanan UKM kesehatan keluarga Data yang harus ada untuk UKM esensial Kesga adalah:
sebagai bagian dari indikator kinerja Puskesmas 2. ada dokumen Bukti pencapaian target indikator
kinerja kesehatan keluarga, ada dok Analisis pencapaian target indikator kinerja kesehatan keluarga 1. Data capaian pelayanan Kesga sesuai kebijakan puskesmas(bisa bulanan,tiga
bulanan,atau tahunan).
2.Ada indikator/target kinerja utk Kesehatan Keluarga bulanan dan tahunan
1. ada RPK tahunan dan RPK Bulanan , ada KAK pelayanan UKM kesehatan keluarga, ada SK Susunlah
tentang pelayanan UKM di Puskesmas , ada SOP sesuai dengan pelayanan UKM kesehatan keluarga
2. ada dok Bukti pelaksanaan pelayanan UKM esensial kesehatan keluarga sesuai dengan pokok 1.Rencana kerja Kesga sesuai RPK,dan jadwal pelaksanaan kegiatan secara
pikiran, ada dokumen Bukti pelaksanaan disesuaikan dengan jenis kegiatan Misal, apabila kegiatan rinci kapan kegiatan akan dilakukan, .
dalam bentuk pertemuan, minimal melampirkan: a. Undangan , b. Notula dan/ atau laporan yang disertai 2.Tersedia bukti pelaksanaan
dengan foto kegiatan dan c. Daftar hadir 3. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana kegiatan (bila dengan pertemuan ada undangan, notulen dan presensi, kalau pembinaan ada
kesehatan keluarga ; ada informasi pelayanan kesehatan ke;uarga laporan pembinaan, kalau dengan cara lain sesuaiakn bukti pelaksanaannya)
1. ada dokumen Jadwal pemantauan , ada dokumen Hasil pemantauan capaian indikator kesehatan Sebaiknya dalam pemantauan dan penilaian capaian idikator dan upaya perbaikan dilakukan
keluarga yang disertai dengan analisis 2. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana kesehatan
keluarga : ada
Penggalian informasi
informasi upaya pemantauan dan penilaian pelayanan kesehatankeluarga
pelayanan 1.Perencanaan dan disusun jadwal pemantaun dan penilaian

2.Pendokumentasian bukti proses pemantauan dan penilaian secara periodik dan


berkesinambungan (ada check list pemantauan, ada catatan pelaksanaan kegiatan)
3.Pendokumentasian
bukti tindak lanjut sesuai hasil pemantauan.
1. ada dokumen Rencana tindak lanjut pelayanan kesehatan keluarga sesuai hasil pemantauan dapat Susunlah
berupa RUK atau RPK perubahan atau RPK bulanan , ada ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut 2.
wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana kesehatan keluarga: terdapat informasi 1. Rencana tindak lanjut sesuai hasil pemantauan dan penilaian
upaya menyusun
rencana tindak lanjut kesehatan keluarga yang dilakukan 2.Dokumentasikan bukti penyusunan rencana dan bukti tindaklanjut (bila
1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I), 2. ada dokumen Bukti pencatatan indikator dengan pertemuan harus ada undangan,
Catatan: Pencatatan pelaporan mengikutidaftar hadir
regulasi saatdan
ini,notulen
jika adayang lengkap)
sistem pelaporan elektonik
kinerja pelayanan UKM kesehatan keluarga, ada dokumen Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
UKM kesehatan keluarga kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan., ada pastikan Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan kinerja kesga secara elektronik
dokumen Bukti pelaporan indikator kinerja kesehatan keluarga yang terintegrasi dengan pelaporan misalnya e- kohort, SIGA , Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan
kinerja Puskesmas kepada Dinas Kesehatan. 3. wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, survei
Koordinator dan pelaksana kesehatan keluarga: ada informasi terkait pencatatan dan pelaporan
kesehatan keluarga

1. SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja Pelayanan UKM gizi sebagai bagian dari Data yang harus ada untuk UKM esensial Gizi adalah:
indikator kinerja Puskesmas) Persentase bayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI Eksklusi 80 %
capaianntya 60 % Persentase anak usia 6 – 23 bulan mendapat MP ASI 100 % Persentase balita gizi 1. Data capaian pelayanan gizi sesuai kebijakan puskesmas(bisa bulanan,tiga
kurang yang mendapat tambahan asupan gizi 100 % 2. ada dokumen Bukti pencapaian target bulanan,atau tahunan).
indikator kinerja gizi, ada dokumen . Analisis pencapaian target indikator kinerja gizi 2.Ada indikator/target kinerja utk gizi bulanan dan tahunan

1. ada RPK tahunan dan RPK Bulanan , ada KAK pelayanan UKM gizi, ada SK tentang pelayanan UKM Susunlah
di Puskesmas, ada SOP sesuai dengan pelayanan UKM gizi 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan
pelayanan UKM esensial sesuai dengan pokok pikiran minimal. Bukti pelaksanaan disesuaikan dengan 1.Rencana kerja Gizi sesuai RPK,dan jadwal pelaksanaan kegiatan secara rinci
jenis kegiatan. kapan kegiatan akan dilakukan, .
Misal, apabila kegiatan dalam bentuk pertemuan, minimal melampirkan a Undangan bNotula dan/ atau 2.Tersedia bukti pelaksanaan kegiatan
laporan yang disertai dengan foto kegiatan ada dokumen Daftar hadin 3. wawancara PJ UKM, (bila dengan pertemuan ada undangan, notulen dan presensi, kalau pembinaan ada laporan
Koordinator dan pelaksana gizi : ada informasi pelayanan gizi pembinaan, kalau dengan cara lain sesuaiakn bukti pelaksanaannya)
1. ada dokumen Jadwal pemantauan, ada dokumen Hasil pemantauan capaian indikator gizi yang Sebaiknya dalam pemantauan dan penilaian capaian idikator dan upaya perbaikan dilakukan
disertai dengan analisis 2. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana gizi : ada informasi upaya
pemantauan dan penilaian pelayanan gizi 1.Perencanaan dan disusun jadwal pemantaun dan penilaian

2.Pendokumentasian bukti proses pemantauan dan penilaian secara periodik dan


berkesinambungan (ada check list pemantauan, ada catatan pelaksanaan kegiatan)
3.Pendokumentasian
1. ada dokumen Rencana tindak lanjut pelayanan gizi sesuai hasil pemantauan dapat berupa RUK atau Susunlah
bukti tindak lanjut sesuai hasil pemantauan.
RPK perubahan atau RPK bulanan, ada dokumen Bukti hasil tindak lanjut 2. wawancara PJ UKM,
Koordinator dan pelaksana gizi : ada informasi upaya menyusun rencana tindak lanjut yang dilakukan 1. Rencana tindak lanjut sesuai hasil pemantauan dan penilaian

2.Dokumentasikan bukti penyusunan rencana dan bukti tindaklanjut (bila


1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I) 2. ada dokumen Bukti pencatatan indikator kinerja Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi jika ada sistem pelaporan elektonik yang
pelayanan UKM Gizi, ada dokumen Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan UKM Gizi kepada ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan
Kepala pelaporan program gizi misal aplikasi sigizi terpadu Jenis pelaporan elektronik mengikuti
Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan, ada dokumen Bukti pelaporan indikator kinerja pemberlakukan saat dilaksanakan survei
Gizi yang terintegrasi dengan pelaporan kinerja Puskesmas kepada Dinas Kesehatan 3. wawancara
Kepala Puskesmas, PJ UKM, Koordinator gizi dan pelaksana : ada informasi terkait pencatatan dan
pelaporan gizi

1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja Pelayanan UKM Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit sebagai bagian dari indikator kinerja Puskesmas 2. ada dokumen Bukti
pencapaian target indikator kinerja Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, ada dokumen Analisis
pencapaian target indikator
1. ada RPK tahunan dan RPK kinerja Pencegahan
Bulanan, ada KAKdan Pengendalian
pelayanan Penyakit
UKM Pencegahan dan Pengendalian 1.Ada rencana kerja P2P sesuai RPK,serta jadwal pelaksanaan kegiatan (Bulanan)
Penyakit, ada SK tentang pelayanan UKM di Puskesmas, ada SOP sesuai dengan pelayanan UKM
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit 2, ada dokumen Bukti pelaksanaan pelayanan UKM esensial 2.Tersedia bukti proses pelaksanaan kegiatan ( DAUN/GAUN,catatan
pencegahan dan pengendalian penyakit sesuai dengan pokok pikiran minimal. Bukti pelaksanaan pelaksanaan,foto,dll)
disesuaikan dengan jenis kegiatan. Misal, apabila kegiatan dalam bentuk pertemuan, minimal
melampirkan ; a Undangan, b.Notula dan/ atau laporan yang disertai dengan foto kegiatan dan c . Daftar
hadir 3. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit : ada
informasi pelayanan kesehatan lingkungan
1. ada dokumen Jadwal pemantauan, ada dokumen Hasil pemantauan capaian indikator Pencegahan
dan Pengendalian Penyakit yang disertai dengan analisis 2. wawancara PJ UKM, Koordinator dan
pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit : ada informasi upaya pemantauan dan penilaian
pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
1. ada dokumen Rencana tindak lanjut pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit sesuai hasil
pemantauan dapat berupa RUK atau RPK perubahan atau RPK bulanan, ada dokumen Bukti hasil
tindaklanjut 2. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
: ada informasi upaya menyusun rencana tindak lanjut Pencegahan dan Pengendalian Penyakit yang
dilakukan
1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I 2. ada dokumen Bukti pencatatan indikator kinerja Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik
pelayanan UKM kesehatan keluarga , ada dokumen Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan yang ditetapkan oleh Kemenkes maka
UKM kesehatan keluarga kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan., ada pastikan Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan kinerja kesga secara elektronik
dokumen . Bukti pelaporan indikator kinerja kesehatan keluarga yang terintegrasi dengan pelaporan misalnya e- kohort, SIGA.
kinerja Puskesmas kepada Dinas Kesehatan Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei

1. ada SK Jenis Pelayanan UKM pengembangan yang terintegrasi dengan SK Jenis pelayanan yang 1. Tetapkan jenis-jenis pelayanan UKM Pengembangan, dengan SK Kepala Puskesmas sesuai
telah ditetapkan oleh Puskesmas 2. ada dokumen Hasil analisis penetapan UKM Pengembangan. prioritas permasalahan yang ada di wilayah kerja ( dengan 3 indikator utama
pengembangan)sesuai dengan Permenkes 43 tahun 2019 dan pokok pikiran yang ditentukan dan
pelayanan tersebut tercantum dalam RUK maupun RPK puskesmas
2.
Dokumentasikan bukti proses pemilihan dan penetapannya.( bila lewat pertemuan harus ada
1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Indikator dan target Kinerja UKM pengembangan yang terintegrasi 1. Kumpulkan
undangan, data capaian
presensi pelayanan
dan notulen, UKMdiskusi
bila lewat Pengembangan sesuaidiskusinya)
ada bukti proses kebijakan
dengan indikator kinerja Puskesmas 2. ada dokumen Bukti capaian kinerja UKM pengembangan Puskesmas(bulanan,tiga bulanan atau tahunan)
2. Tentukan Indikator / target Kinerja UKM pengembangan (Untuk tahunan dan
bulanan).
Catatan : Dokumen berisikan
capaian penilaian kinerja Puskesmas :
a.Indikator sesuai dgn
yg ditetapkan pd SK Indikator. b.SK Indikator
UKM Pengembanagan tdk harus dibuat tersendiri.
1. ada RPK tahunan dan RPK Bulanan, ada KAK pelayanan UKM pengembangan, ada SOP sesuai 1. Susun rencana kerja UKM Pengembangan sesuai RPK,serta jadwal pelaksanaan kegiatan
dengan pelayanan UKM pengembangan. 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan pelayanan UKM (Bulanan)
pengembangan sesuai kebijakan Puskesmas all Bukti pelaksanaan disesuaikan dengan jenis kegiatan. 2.Dokumentasikan bukti proses pelaksanaan kegiatan. (ada
Misal, apabila kegiatan dalam bentuk pertemuan, minimal melampirkan. a. Undangan, b Notula dan/ atau DAUN/GAUN,catatan pelaksanaan,foto,dll)
laporan yang disertai dengan foto kegiatan, c. Daftar hadir 3. wawancara PJ UKM, Koordinator dan
pelaksana UKM Pengembangan : ada informasi upaya promotof dan preventif UKM pengembangan

1. ada dokumen Bukti pemantauan UKM pengembangan, ada dokumen Bukti penilaian serta rencana
tindak lanjut UKM pengembangan 2. hasil pengamatan terhadap upaya pemantauan capaian indikator
3. wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana UKM pengembangan: ada informasi upaya
pemantauan dan penilaian UKM pengembangan

1. ada dokumen Rencana tindak lanjut UKM pengembangan berdasarkan hasil pemantauan, 2.
wawancara PJ UKM, Koordinator dan pelaksana UKM pengembangan: ada informasi terhadap proses
penyusunan rencana tindak lanjut
1. ada SOP Pencatatan dan Pelaporan (lihat bab I), 2. ada dokumen . Bukti pencatatan indikator kinerja Catatan: Sistem pelaporan eletronik mengikuti dengan jenis pelayanan UKM pengembangan yang
pelayanan UKM pengembangan. a. Bukti pelaporan capaian indikator pelayanan UKM pengembangan ditetapkan oleh Puskesmas, (ika ada sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes
Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. b. Bukti pelaporan indikator kinerja UKM maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan)
pengembangan yang terintegrasi dengan pelaporan kinerja Puskesmas kepada Dinas Kesehatan.
1. ada Kerangka acuan kegiatan supervisi 2. ada dokumen Jadwal kegiatan supervisi 1. Susun Kerangka Acuan dengan sistimatika sesuai aturan tata naskah yang ditentukan, setiap
pentahapan kegiatan perlu dipertimbangkan dengan baik apa yang akan dikerjakan

2.
Susun jadwal sesuai dengan tahapan yang ada di Kerangka Acuan
1. ada dokumen bukti penyampaian informasi KAK dan jadwal supervisi kepada koordinator pelayanan Dokumentasikan bukti penyampaian informasi jadwal supervisi (bila lewat apel pagi di notulen
dan pelaksana, sesuai dengan media informasi yang ditetapkan 2. wawancara koordinator dan pelaksana apel pagi tertulis ada informasi tentang pelaksanaan supervisi,bila lewat surat ada bukti surat yang
UKM dikirimkan, apabila di informasikan lewat pertemuan harus ada undangan, presensi dan notulen
Penggalian informasi mengenai pelaksanaan supervisi yang menerangkan adanya informasi akan dilakukan supervisi kegiatan, atau bisa dengan cara
lain dg bukti sesuai media informasinya)

1. ada dokumen Hasil analisis mandiri dari koordinator dan pelaksana pelayanan UKM sebelum Bukti adanya analisis mandiri sebaiknya adalah:
disupervisi 2. wawancara koordinator dan pelaksana UKM ada informasi terkait pelaksanaan analisis
mandiri kegiatan UKM 1.Ada data dan informasi yg telah dikumpulkan oleh masing-masing
koordinator dan pelaksana kegiatan.
2.Tersedia hasil analisis mandiri oleh masing-masing koordinator dan
pelaksana kegiatan.
Akan lebih baik ada format survei yang ada bagian yang diisi oleh
koordinator/pelaksana dan ada bagian yang diisi oleh Ka Pusk/ PJ UKM. dan diberikan ke
Koordinator/pelaksana sebelum supervisi dilakukan untuk diisi pada bagian yang untuk
Koordinator/pelaksana, kemudian pada format survei bagian yang tersedia bagi Ka Pusk/PJ UKM
1. ada dokumen Bukti pelaksanaan supervisi minimal terdiri dari : dilengkapi dg surat tugas dan laporan untuk dikonfirmasi
1. Susunlah / diisiAcuan
Kerangka oleh Kepala Puskesmas
dan Jadwal danKepala
supervisi Pj.UKM dengan membuktikan
Puskesmas dan PJ UKM kemudian
supervisi beserta dokumentasi 2. wawancara Kepala Puskesmas dan PJ UKM ada informasi terkait kebenarannya jadwal
sosialisasikan terlebihsupervisi
dahulu kepada koordinator dan pelaksana kegiatan, sesuaikan
pelaksanaan supervisi pelaksanaan supervisi dengan acuan yang twelah disusun
2.
Dokumentasikan bukti proses supervisi dan rekam kegiatan supervisi Kepala Puskesmas dan PJ
UKM

1. ada dokumen Bukti penyampaian hasil supervisi minimal berupa catatan atau rekomendasi hasil Untuk penyampaian hasil supervisi tahapan yang dilakukan:
supervisi 2. wawancara Kapus, PJ UKM, Koordinator dan pelaksana ada informasi terkait penyampaian
hasil supervisi 1. Susun hasil supervisi

2. Sampaikan hasil supervisi kepada


koordinator dan pelaksana serta dokumentasikan bukti penyampaiannya (bisa dengan tanda
terima hasil supervisi)
1. ada Bukti hasil tindak lanjut menyampaikan hasil supervisi kepada koordinator pelayanan dan Apabila hasil supervisi ada permasalahan yang perlu tindak lanjut maka
pelaksanan kegiatan 2. wawancara Koordinator pelayanan dan pelaksana ada informasi tentang tindak
lanjut hasil supervisi berupa upaya perbaikan 1. Buat catatan/informasikan masalah yang perlu ditindaklanjuti oleh koordinator dan
pelaksana UKM
2. Ada bukti koordinator dan pelaksana telah melkukan tindak lanjut.

Contoh : Bukti hasil tindak lanjut bila


berupa kegiatan maka berupa rekam kegiatan (D/W), bila berupa pengadaan atau usulan maka
surat/usulan pengadaan barang sesuai dgn kebutuhan yg di maksud (D/W)

1. ada dokumen Jadwal pemantauan , ada dokumen Bukti pemantauan pelaksanaan kegiatan sesuai
kerangka acuan , ada dokumen Bukti pemantauan pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal 2. wawancara Catatan :
PJ UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana : ada informasi terkait pemantauan pelaksanaan
kegiatan sesuai kerangka acuan dan jadwal Perlu peningkatan pemahaman PJ
UKM dan pelaksana kegiatan tentang bagaimana dan kapan dilakukannya Pemantauan
Pelaksanaan kegiatan, Pemantauan didasarkan pada kesesuaian
dengan Jadwal pelaksanaan kegiatan, sehingga jadwal harus telah tersusun pada saat awal
menyusun kegiatan. dengan memperhatikan a./Kegiatan apa, b./ Kapan akan dilaksanan,c/
Dimana pelaksanaannya, d/ Siapa sasarannya, e./ Mengapa kegiatan itu dilaksakan dan e/
1. ada dokumen Jadwal lokakarya mini bulanan dan lokakarya mini triwulanan., ada dokumen Bukti Methode
Untuk apa yang akan
pembahasan hasildigunakan
pemantauan perlu disiapkan
pembahasan terhadap hasil pemantauan dan hasil capaian (lihat bab 1): Lokakarya mini bulanan minimal
terdiri dari :a. Daftar Hadir b. Notula yang diserta dengan foto kegiatan 1.Data/catatan hasil pemantauan pelaksanaan kegiatan yg telah dikumpulkan sebelumnya.
Lokakarya mini triwulanan minimal terdiri dari: a. Surat undangan, b. Daftar hadir c. Notula yang diserta
dengan foto kegiatan 2. wawancara Kepala Puskesmas, PJ UKM, koordinator pelayanan dan pelaksana 2.Ada bukti pembahasan hasil pemantauan, bila dilakukan dalam minilokarya dan tribulan
ada informasi terkait pembahasan hasil pemantauan hasil capaian kegiatan UKM (ada undangan, presensi dan notulen nyang lengkap) . Pembahasan tidak harus di lokakrya mini,
tetapi bisa langsung setelah pemantauan dilakukan.

1. ada dokumen Bukti tindak lanjut perbaikan sesuai hasil pemantauan 2. Wawancara PJ UKM,
koordinator, pelaksana. Ada informasi terkait pelaksanaan tindak lanjut berdasarkan hasil pemantauan Catatan :

Bila tindak lanjut dapat dilakukan oleh PJ-UKM atau pelaksana UKM
dengan kegiatan perbaikan, maka bukti yang ada berupa rekam kegiatan , Bila membutuhkan
sumberdaya yg besar dan harus dibahas dgn pimpinan dan pelaksana upaya lain maka perlu
dilakukan rapat atau melalui lokakarya mini , untuk merencanakan penyesuaian kegiatan
1. ada dokumen Bukti penyesuaian rencana kegiatan berdasarkan hasil pemantauan yang dituangkan ke Apabila dari hasil pemantauan ada masalah yang perlu dilakukan penyesuaian maka
dalam dokumen perencanaan seperti RUK atau RPK Perubahan atau RPK bulanan , ada dokumen Bukti
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan jenis kegiatan yang dilakukan, misal jika dalam bentuk pertemuan, 1.Lakukan penyesuaian rencana , dengan melibatkan LP dan LS, apabila perlu juga
minimal menyertakan: a. Undangan, b Notula dan/ atau laporan yang disertai dengan foto kegiatan dan c. melibatkan sasaran kegiatan.
Daftar hadir 2. Wawancara Kepala puskesmas dan PJ UKM, Lintas Program, Lintas Sektor ada 2.
informasi terkait penyesuaian rencana Dokumentasikan bukti proses perbaikan (bisa melalui diskusi,rapat,dll)

3. PJ UKM dan pelaksana harus bisa menerangkan mengapa


1. ada dokumen Bukti penyampaian informasi penyesuaian rencana kegiatan sesuai mekanisme Apabila ada penyesuaian rencana kegitan, maka perlu disusun:
terjadi perubahan rencana kegiatan. Perubahan bisa dalam pelaksanaan dibulan yad/jadwal
penyampaian informasi yang ditetapkan. 2. Wawancara PJ UKM , koordinator pelayanan, pelaksana
kegiatan, maupun perubahan terhadap RPK
kegiatan, sasaran, LP dan LS ada informasi terkait informasi penyesuaian rencana kegiatan 1.Jadwal baru atau penyesuaian rencana kegiatan dan koordinasikan dengan LP dan
LS
2. Dokumentasikan bukti koordinasi dgn
koordinator,pelaksana,sasaran,LP dan LS.

1. ada SK Indikator kinerja pelayanan UKM yang terintegrasi dengan SK indikator kinerja Puskesmas Susunlah Indikator kinerja pelayanan UKM berdasarkan Standar Pelayanan Minimal ataupun,
(lihat di bab I) Kebijakan atau Pedoman dari Pusat/Din kes Provisi ataupun Kebijakan Dinkes Kabupaten atau
sesuai kondisi wilayah kerja puskesmas.

1. ada SK pencatatan dan pelaporan, ada SOP Pencatatan dan pelaporan Lihat di bab I 2. ada Sediakan data capaian pelayanan UKM sesuai dengan periodesasi yang ditentukan dalam
dokumen Bukti pengumpulan data capaian indikator kinerja pelayanan UKM sesuai periode sesuai kebijakan Kepala Puskesmas (bisa bulanan,tiga bulanan,ataupun tahunan) baik oleh koordinator
dengan regulasi yang ditetapkan di Puskesmas. 3. wawancara Koordinator pelayanan dan pelaksana, maupun pelaksana kegiatan.
ada informasi kegiatan mengumpulkan data capaian indikator kinerja pelayanan UKM sesuai periode

1. ada dokumen Bukti pembahasan capaian kinerja dengan lintas program minimal terdiri dari : a . Daftar Untuk dapat dilakukan pembahasan capaian kinerja maka harus disediakan:
hadir dan b. Notula yang diserta dengan foto kegiatan 2. wawancara PJ UKM dan koordinator pelayanan
, ada nformasi terkait pembahasan capaian kinerja dengan lintas program 1. Data capain pelayanan UKM sesuai periode yg ditentukan dalam kebijakn Kepala
Puskesmas (bulanan,tiga bulanan,tahunan).
2. Lakukan analisis capaian dgn membandingkan indikator/target kinerja dengan capaian
masing-masing UKM (Tahunan dan bulanan)
3. Dokumentasikan proses pembahasan (bila dengan pertemuan ada undangan, daftar
hadir dan notulen pembahasan yang lengkap)
1. ada dokumen Bukti rencana tindak lanjut sesuai hasil pembahasan capaian kinerja , ada dokumen Dokumen yang perlu disiapkan adalah:
Bukti hasil tindaklanjut 2. wawancara PJ UKM, koordinator, pelaksana, ada informasi terkait
penyusunan rencana tindak lanjut sesuai hasil pembahasan capaian kinerja 1.Rencana tindak lanjut sesuai hasil pembahasan capaian kinerja UKM

2.Ada bukti proses penyusunan rencana tindak lanjut (bila lewat pertemuan ada
undangan, daftar hadir dan notulen, bila dengan metode pembahasan lainnya, dokumentasikan
prosesnya sesuai metode yang digunakan)
1. ada dokumen Bukti pelaporan data capaian kinerja UKM kepada Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Dokumentasikan bukti pelaporan kinerja yg dikirim ke Dinkes (sesuai periode laporan) sesuai
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan di Puskesmas. kebijakan masing-masing daerah, bukti pengiriman pelaporan kinerja (bisa terpisah,bisa bersama
dgn semua kegiatan puskesmas)

1. ada dokumen Bukti umpan balik dari Dinas Kesehatan terhadap laporan kinerja Puskesmas Diupayakan :

1. Ada umpan balik dari Dinas Kesehatan terhadap laporan yg dikirim.

2.Umpan balik tidak harus berupa surat


jawaban, bisa dengan bukti pembinaan Dinkes ke Puskesmas ataupun bukti pembahasan
1. ada dokumen Bukti hasil tindak lanjut terhadap umpan balik hasil kinerja dari Dinas Kesehatan Umpan balik yang diberikan dari Dinas Kesehatan perlu dilakukan
Kabupaten/Kota.
1 .Penyusunan rencana tindak lanjut sesuai hasil umpan balik dari Dinkes

2.Pendokumentasian bukti proses penyusunan rencana tindak lanjut yang


dilakukan (bisa melalui rapat, diskusi dll, sehingga perlu ada notulen, daftar hadir, bisa juga
dengan foto yang diberi keterangan kegiatan penyusunan RTL dan ada keterangan waktu
pelaksanaanya) Tindak
lanjut hasil feedback dr Dinkes,dibuktikan dgn rekam kegiatan,laporan dan bentuk kegiatan
1. ada SK tentang penilaian kinerja , ada SOP pelaksanaan penilaian kinerja 2, ada dokumen Bukti Dokumentasikan
lainnya bukti pembahasan
yg dilaksanakan sbg perbaikankinerja sesuai jadwal,
dr permaslahan bila dengan lokakarya mini
kinerja.
pembahasan penilaian kinerja minimal terdiri dari : a Daftar hadir dan b Notula yang diserta dengan foto puskesmas, harus ada undangan, presensi dan notulen yang lengkap sesuai pembahasan yang
kegiatan 3. wawancara Kapus, PJ UKM, koordinator dan pelaksana ada informasi terkait pembahasan dilakukan
kinerja

1. ada dokumen Bukti rencana tindak lanjut berdasarkan hasil pembahasan capaian kinerja pelayanan Susunlah
UKM 2. wawancara Kapus, PJ UKM, koordinator dan pelaksana ada informasi terkait penyusunan
rencana tindak lanjut untuk indikator yang tidak tercapai 1.Rencana tindak lanjut yang akan dilakukan sesuai dengan hasil
pembasan kinerja
2. Dokumentasikan bukti proses
penyusunan rencana tindak lanjut, bisa lewat diskusi, pertemuan dll (ada notulen yang lengkap
1. ada dokumen Bukti pelaporan kinerja ke Dinas Kesehatan Kab/ Kota Laporan penilaian kinerja Puskesmas sesuai periode yang dsitentukan untuk menyampaikan
yang mencatat semua proses yang dilakukan
laporan

1. ada dokumen Buki umpan balik dari Dinkes Kab/ Kota atas laporan kinerja Puskesmas Upayakan ada dokumen umpan balik terhadap laporan kinerja yang dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten sebagai bahan untuk merencanakan tindak lanjut yang akan dilakukan.
1. ada dokumen Bukti hasil tindak lanjut umpan balik dari Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota Lakukan tindak lanjut dari umpan balik yang diberikan Dinas Kesehatan dan dokumentasikan
bukti tindak lanjut yang dilakukan.
BAB.III. PENYELENGGARAAN UPAYAN KESEHATAN PERORANGAN DAN PENUNJANG (UKPP)

Puskesmas
Kab./Kota
Tgl
Surveior
kelompok

STANDAR 3.1 Penyelenggaraan pelayanan klinis , Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari proses
penerimaan pasien sampai dengan pemulangan dilaksanakan dengan memperhatikan
kebutuhan pasien dan mutu pelayanan.
Proses penerimaan sampai dengan pemulangan pasien, dilaksanakan dengan memenuhi
kebutuhan pasien dan mutu pelayanan yang didukung oleh sarana, prasarana dan
lingkungan.
KRITERIA 3.1.1. Penyelenggaraan pelayanan klinis mulai dari penerimaan pasien dilaksanakan dengan
efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pasien, serta mempertimbangkan hak dan
kewajiban pasien.

a) Tersedia kebijakan dan prosedur yang mengatur identifikasi dan pemenuhan kebutuhan 1. ada SK Kepala Puskesmas tentang Kebijakan identifikasi dan pemenuhan kebutuhan
pasien dengan risiko, kendala, dan kebutuhan khusus (R) pasien dengan risiko, kendala, dan kebutuhan khusus. , ada SOP Identifikasi dan
pemenuhan Kebutuhan Pasien dengan resiko, kendala, dan kebutuhan Khusus.
Ep 1 10 5

b) Pendaftaran dilakukan sesuai dengan kebijakan, pedoman, protokol kesehatan, dan 1. ada SK tentang Pelayanan Klinis (mulai dari pendaftaran sampai dengan pemulangan
prosedur yang ditetapkan dengan menginformasikan hak dan kewajiban serta dan rujukan), ada SK tentang kewajiban menginformasikan hak dan kewajiban serta
memperhatikan keselamatan pasien (R, O, W, S). memperhatikan keselamatan pasien , ada SOP pendaftaran, ada SOP informed consent
2. hasil Pengamatan surveior terhadap: • Alur pelayanan • Alur pendaftaran,
Penyampaian informasi tentang hak dan kewajiban kepada pasien 3. Wawancara Pj
UKP, Petugas pendaftaran dan pasien Penggalian informasi tentang ; • Pemahaman
petugas dalam menyampaikan informasi tentang hak dan kewajiban pasien, • proses
Ep 2 10 5 identifikasi pasien di pendaftaran, dan • pemahaman pasien tentang hak dan kewajiban
pasien, jenis dan jadwal pelayanan pasien 4. hasil Simulasi terhadap petugas tentang a.
pelayanan yang memperhatik an hak dan kewajiban pasien, b proses identifikasi pasien
termasuk penanganan jika ditemukan kendala dalam pelayanan (misal kendala bahasa)

c) Puskesmas menyediakan informasi yang jelas, mudah dipahami, dan mudah diakses 1. Hasil Pengamatan surveior terhadap: • Informasi tentang jenis pelayanan dan tarif,
tentang tarif, jenis pelayanan, proses dan alur pendaftaran, proses dan alur pelayanan, jadwal pelayanan, • Informasi kerjasama rujukan, informasi ketersediaan tempat tidur
Ep 3 rujukan, dan ketersediaan tempat tidur untuk Puskesmas rawat inap (O, W). 10 5 untuk Puskesmas rawat inap. 2. wawancara Pasien , ada informasi terkait kemudahan
informasi pelayanan di Puskesmas wawancara

d) Persetujuan umum diminta saat pertama kali pasien masuk rawat jalan dan setiap kali 1. ada dokumen Dokumen General Concent 2. wawancara Pasien, ada informasi
Ep 4 masuk rawat inap (D, W) 10 10 10 tentang pemberian informasi persetujuan pasien sebelum dilakukan pelayanan

Jumlah 40 25 160%
STANDAR 3.2 Pengkajian, rencana asuhan, dan pemberian asuhan. Pengkajian, rencana asuhan, dan
pemberian asuhan dilaksanakan secara paripurna. Kajian pasien dilakukan secara paripurna
untuk mendukung rencana dan pelaksanaan pelayanan oleh petugas kesehatan profesional
dan/atau tim kesehatan antarprofesi yang digunakan untuk menyusun keputusan layanan
klinis. Pelaksanaan asuhan dan pendidikan pasien/keluarga dilaksanakan sesuai dengan
rencana yang disusun, dipandu oleh kebijakan dan prosedur, dan sesuai dengan peraturan
yang berlaku.

KRITERIA 3.2.1. Penapisan (skrining) dan proses kajian awal dilakukan secara paripurna, mencakup
berbagai kebutuhan dan harapan pasien/keluarga, serta dengan mencegah penularan
infeksi. Asuhan pasien dilaksanakan berdasarkan rencana asuhan medis, keperawatan, dan
asuhan klinis yang lain dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan berpedoman pada
panduan praktik klinis.

a) Dilakukan skrining dan pengkajian awal secara paripurna oleh tenaga yang kompeten 1. ada SK pelayanan klinis tentang pengkajian, rencana asuhan, pemberian asuhan dan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelayanan sesuai dengan panduan praktik klinis, termasuk pendidikan pasien/keluarga, ada SOP pengkajian awal klinis (screening) yang meliputi:
penangan nyeri dan dicatat dalam rekam medis (R, D, O, W). kajian medis, kajian penunjang medis, dan kajian keperawatan, Ada SOP Penulisan
Rekam Medis termasuk penulisan jika ada penanganan nyeri (lokasi nyeri) 2. ada
dokumen Hasil pengkajian awal perawat dan dokter yang dituangkan ke dalam form
Ep 1 10 5 pengkajian skrining, ada dokumen Telaah rekam medis jika ada keluhan nyeri 3. Hasil
Pengamatan terhadap proses: • Pengkajian awal, • Triase (proses skrining) dan lokasi
nyeri 4. Wawancara Dokter, Perawat, Bidan Penggalian informasi terkait skrining dan
pengkajian awal secara paripurna dalam mengidentifikasi kebutuhan

pelayanan pasien
b) Dalam keadaan tertentu jika tidak tersedia tenaga medis, dapat dilakukan pelimpahan 1, ada . SK pelimpahan wewenang, ada SOP pelimpahan wewenang 2. ada Dokumen
wewenang tertulis kepada perawat dan/atau bidan yang telah mengikuti pelatihan, untuk kualifikasi petugas yang dilimpahkan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Surat
Ep 2 melakukan kajian awal medis dan pemberian asuhan medis sesuai dengan kewenangan 10 5 Keputusan Kepala Puskesmas., ada dokumen Telaah RM : Bukti dilakukan kajian awal
delegatif yang diberikan (R, D). medis dan pemberian asuhan medis sesuai dengan kewenangan delegatif yang diberikan.

c) Rencana asuhan dibuat berdasarkan hasil pengkajian awal, dilaksanakan dan dipantau, 1. ada dokumen Telaah Rekam Medis, ada dokumen Bukti dilakukan asuhan pasien
serta direvisi berdasarkan hasil kajian lanjut sesuai dengan perubahan sesuai rencana, PPK, dan SOP. (S-O-A-P) S : Subjective, O : Objective, A : Assesment
kebutuhan pasien (D, W). dan P : Planning , ada dokumen Tdk ada pengulangan yang tidak perlu 2. wawancara
Ep 3 10 10 Dokter, perawat, bidan, petugas gizi dan farmasi tentang asuhan kolaboratif ada
informasi terkait rencana asuhan

d) Dilakukan asuhan pasien, termasuk jika diperlukan asuhan secara kolaboratif sesuai 1. Wawancara Dokter, perawat, bidan, petugas gizi dan farmasi tentang asuhan
dengan rencana asuhan dan panduan praktik klinis dan/atau prosedur asuhan klinis agar kolaboratif ; ada informasi tentang asuhan secara kolaboratif
tercatat di rekam medis dan tidak terjadi pengulangan yang tidak perlu (D, W).
Ep 4 10 10
e) Dilakukan penyuluhan/pendidi kan kesehatan dan evaluasi serta tindak lanjut bagi pasien 1. ada dokumen Bukti dilakukan pemberian penyuluhan/pendi dikan kesehatan kepada
dan keluarga dengan metode yang dapat dipahami oleh pasien dan keluarga (D, O). pasien/keluarga, ada dokumen Evaluasi pemahaman pasien dan keluarga, ada dokumen
Ep 5 10 10 Tindaklanjut sesuai hasil evaluasi 2. hasil Pengamatan Pelaksanaan
penyuluhan/pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarga di pahami

f) Pasien atau keluarga pasien memperoleh informasi mengenai tindakan 1. ada Dokumen Informed Concent
medis/pengobatan tertentu yang berisiko yang akan dilakukan sebelum memberikan
persetujuan atau penolakan (informed consent), termasuk konsekuensi dari keputusan
Ep 6 penolakan tersebut (D) 10 10

Jumlah
60 50 120.00%
STANDAR 3.3 Pelayanan gawat darurat Pelayanan gawat darurat dilaksanakan dengan segera sebagai
prioritas pelayanan. Tersedia pelayanan gawat darurat yang dilakukan sesuai dengan
kebutuhan darurat, mendesak atau segera

KRITERIA 3.3.1. Prosedur penanganan pasien gawat darurat disusun berdasar panduan praktik klinis untuk
penanganan pasien gawat darurat dengan referensi yang dapat dipertanggungjawabkan.

a) Pasien diprioritaskan atas dasar kegawatdaruratan sebagai tahap triase sesuai dengan 1. ada SK tentang pelayanan klinis , ada SK tentang triase, ada Panduan Tata laksana
kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W, S). Triase, ada SOP triase, dan ada SOP Penanganan gawat darurat 2. ada dokumen
Telaah Rekam Medis 3 .hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan pelayanan klinis dan
triase sesuai regulasi 4. wawancara Petugas di pelayanan kegawatdaruratan Ada
Ep 1 10 5 informasi terkait pelaksanaan prosedur triage , baik dan dimengerti 5. Simulasi
pelaksanaan triage dimengerti

b) Pasien gawat darurat yang perlu dirujuk ke FKRTL diperiksa dan distabilisasi terlebih 1. ada SK tentang pelayanan rujukan, ada SOP Rujukan 2. ada dokumen Telaah rekam
dahulu sesuai dengan kemampuan Puskesmas dan dipastikan dapat diterima di FKRTL medis pelaksanaan stabilisasi, ada dokumen Bukti pelaksanaan rujukan yang berisikan
sesuai dengan kebijakan, pedoman dan prosedur yang ditetapkan (R, D, O). komunikasi dan SBAR sebelum rujukan, observasi selama rujukan, ada dokumen Bukti
Ep 2 10 5 dilakukan komunikasi dengan RS rujukan. 3. hasil Pengamatan terhadap proses
penanganan pasien rujukan (pelaksanaan stabilisasi dan komunikasi sebelum rujukan)
sesuai regulasi yg ditetapkan dan benar

Jumlah
20 10 200.00%

STANDAR 3.4 Pelayanan anestesi lokal dan tindakan. Pelayanan anastesi lokal dan tindakan di
Puskesmas dilaksanakan dengan sesuai standar. Tersedia pelayanan anestesi lokal dan
tindakan untuk memenuhi kebutuhan pasien

KRITERIA 3.4.1. Pelayanan anestesi lokal di Puskesmas dilaksanakan sesuai dengan standar dan peraturan
perundang-undangan.
a) Pelayanan anestesi lokal dilakukan oleh tenaga kesehatan yang kompeten sesuai dengan 1. ada SK tentang pelayanan anastesi, ada SOP pelayanan anastesi 2. ada dokumen
kebijakan dan prosedur (R, D, O, W). Telaah rekam medis pasien dengan anastesi 3. hasil Pengamatan terhadap proses
Ep 1 10 5 pelayanan anastesi oleh tenaga kesehatan (menyesuaikan kondisi di Puskesmas) sesuai
SOP 4. wawancara Dokter,dokter gigi, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan ada
informasi tentang pelaksanaan anestesi lokal di puskesmas tranpil sesuai SOP

b) Jenis, dosis, dan teknik anestesi lokal dan pemantauan status fisiologi pasien selama 1. ada dokumen Telaah rekam medis
pemberian anestesi lokal oleh petugas dicatat
Ep 2 dalam rekam medis pasien (D) 10 10

Jumlah 20 15 133.33%
STANDAR 3.5 Pelayanan gizi. Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan kebutuhan pasien dan ketentuan
peraturan perundang-undangan. Pelayanan Gizi diberikan sesuai dengan status gizi pasien
secara reguler, sesuai dengan rencana asuhan, umur, budaya, dan bila pasien berperan
serta dalam perencanaan dan seleksi makanan

KRITERIA 3.5.1. Pelayanan Gizi dilakukan sesuai dengan status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan
klinis yang tersedia secara reguler.

a) Rencana asuhan gizi disusun berdasar kajian kebutuhan gizi pada pasien sesuai dengan 1. ada SOP Konseling Gizi, ada SOP Kajian Kebutuhan Pasien 2. ada dokumen Hasil
kondisi kesehatan dan kebutuhan pasien (R, D, W). konseling gizi kepada pasien, ada dokumen Hasil kajian kebutuhan gizi pada pasien 3.
Ep 1 10 10 wawancara Petugas gizi Penggalian ada informasi tentang rencana asuhan gizi
dimengerti
b) Makanan disiapkan dan disimpan dengan cara yang baku untuk mengurangi risiko 1. ada SOP Penyiapan makanan , ada SOP Penyimpanan makanan 2. ada dokumen
kontaminasi dan pembusukan (R, D, O, W). Form penyimpanan makanan, ada dokumen Catatan pemisahan makanan yang cepat
Ep 2 10 5 membusuk 3. wawancara Petugas gizi ada informasi tentang cara penyimpanan
makanan dimengerti

c) Distribusi dan pemberian makanan dilakukan sesuai dengan jadwal dan pemesanan, 1. ada . SOP Distribusi makanan, ada SOP Pemberian makanan 2. ada dokumen Bukti
serta hasilnya didokumentasikan (R, D, O, W) dilakukan identifikasi makanan sebelum diberikan ke pasien , ada dokumen Form
distribusi makan, ada dokumen Jadwal pemberian makan pada pasien 3. hasil
Pengamatan terhadap proses distribusi dan pemberian makanan kepada pasien
Ep 3 10 5
dimengerti sesuai SOP 4. wawancara Petugas gizi ada informasi tentang distribusi dan
pemberian makanan kepada pasien

d) Pasien dan/atau keluarga pasien diberi edukasi tentang pembatasan diet pasien dan 1. ada dokumen Bukti dilakukan pemberian edukasi gizi kepada pasien dan / atau
Ep 4 keamanan/kebersiha n makanan bila keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien 10 10 keluarga pasien jika keluarga ikut menyediakan makanan bagi pasien
(D).
e) Proses kolaboratif digunakan untuk merencanakan, memberikan, dan memantau 1. ada dokumen CPPT ( Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi) dengan Gizi dalam
Ep 5 10 10
pelayanan gizi (D, W). rekam medis
f) Respons pasien pelayanan Gizi dipantau dan 1. ada dokumen bukti CPPT ( Catatan Perkembangan respon Pasien Terintegrasi)
Ep 6 dicatat dalam rekam medisnya (D) 10 10 dengan gizi dalam rekam medis
Jumlah 60 50 120.00%
STANDAR 3.6 Pemulangan dan tindak lanjut pasien. Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan
sesuai dengan prosedur yang ditetapkan. Pemulangan dan tindak lanjut pasien dilakukan
dengan prosedur yang tepat. Jika pasien memerlukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang
lain, rujukan dilakukan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien ke sarana pelayanan
lain diatur dengan kebijakan dan prosedur yang jelas

KRITERIA 3.6.1. Pemulangan dan tindak lanjut pasien yang bertujuan untuk kelangsungan layanan dipandu
oleh prosedur baku.

a) Dokter/dokter gigi, perawat/bidan, dan pemberi asuhan yang lain melaksanakan 1. ada SK pelayanan klinis tentang kriteria pemulangan pasien gawat darurat, pasien
pemulangan, rujukan, dan asuhan tindak lanjut sesuai dengan rencana yang disusun dan dengan persalinan dan bayi, ada SOP pemulangan dan tindak lanjut pasien, 2. ada
Ep 1 kriteria pemulangan (R, D). 10 5 dokumen Rekam medis pasien/ CPPT, resume medis pasien pulang/ dirujuk, dan catatan
Tindak lanjut

b) Resume medis diberikan kepada pasien dan pihak yang berkepentingan saat 1. ada dokumen Rekam Medis Telaah catatan dalam resume medis yang diberikan
pemulangan atau rujukan (D, O, W) kepada pasien, didalam rekam medis 2. hasil Pengamatan terhadap pemberian resume
Ep 2 10 10 medis oleh tenaga medis pada saat pelaksanaan pemulangan pasien/rujukan diisi dengan
lengkap 3. wawancara Dokter, Perawat, Bidan , ada informasi tentang pemberian resume
medis pemulangan pasien/rujukan lengkap

Jumlah 20 15 133.33%
STANDAR 3.7 Pelayanan Rujukan. Pelayanan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan
prosedur. Pelayanan rujukan dilaksanakan apabila pasien memerlukan penanganan yang
bukan merupakan kompetensi dari fasilitas kesehatan tingkat pertama

KRITERIA 3.7.1. Pelaksanaan pelayanan rujukan dilakukan sesuai dengan ketentuan kebijakan dan prosedur
yang telah ditetapkan dan mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan.

a) Pasien/keluarga terdekat pasien memperoleh informasi rujukan dan memberi persetujuan 1. ada dokumen Surat Persetujuan rujukan , ada dokumen Informed consent. 2.
untuk dilakukan rujukan berdasarkan kebutuhan pasien dan kriteria rujukan untuk menjamin Wawancara Pasien/keluarga pasien ada informasi tentang pelayanan rujukan dan
Ep 1 kelangsungan layanan ke fasilitas kesehatan yang lain (D, W). 10 10 persetujuan untuk dilakukan rujukan

b) Dilakukan komunikasi dengan fasilitas kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan 1. ada dokumen Bukti komunikasi efektif (SBAR dan TBAK) dengan fasilitas kesehatan
dilakukan tindakan stabilisasi terlebih dahulu kepada pasien sebelum dirujuk sesuai kondisi rujukan, ada Telaah Rekam medis (catatan stabilisasi pasien sebelum dirujuk ke FKTRL),
Ep 2 pasien, indikasi medis dan kemampuan dan wewenang yang dimiliki agar keselamatan 10 10 ada dokumen Ceklist persiapan pasien rujukan. 2. wawancara Petugas yang
pasien selama pelaksanaan rujukan dapat terjamin (D, W). memberikan rujukan , ada informasi tentang pelaksanaan komunikasi dengan fasilitas
kesehatan yang menjadi tujuan rujukan dan pelaksanaan monitoring /stabilisasi pasien
c) Dilakukan serah terima pasien yang disertai dengan informasi yang lengkap meliputi 1. ada dokumen
Catatan: Jika adaResume pasien, ada dokumen Bukti serah terima pasien yang
kasus rujukan
situation, background, assessment, recomemdation (SBAR) kepada dilengkapi dengan SBAR, stempel FKTRL serta nama petugas yang menerima rujukan , ,
ada dokumen Surat Rujukan dan form monitoring selama rujukan 2. wawancara Petugas
Ep 3 petugas (D, W) 10 10 yang memberikan rujukan , ada informasi tentang proses serah terima pasien termasuk
implementasi SBAR

Jumlah 30 30 100.00%
KRITERIA 3.7.2. Dilakukan tindak lanjut terhadap rujukan balik dari FKRTL.

a) Dokter/dokter gigi Dokter/dokter gigi penangggung jawab pelayanan melakukan kajian 1. ada . SK tentang rujuk balik, ada SOP Rujuk Balik, ada SOP Kajian ulang kondisi
ulang kondisi medis sebelum menindaklanjuti umpan balik dari FKRTL sesuai dengan pasien rujuk balik FKTRL dan tindak lanjut 2. ada dokumen Telaah rekam medis/CPPT
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (R, D, yang berisi kajian ulang oleh dokter/ dokter gigi tentang kondisi pasien program rujuk
Ep 1 10 5 balik, ada dokumen Surat rujuk balik dari RS 3. hasil Pengamatan terhadap
O). pelaksanaan pengkajian ulang kondisi pasien program rujuk balik dilaksanakan sesuai
SOP

b) Dokter/dokter gigi penanggung jawab pelayanan melakukan tindak lanjut terhadap 1. ada dokumen Telaah rekam medis/CPPT tentang tindak lanjut rekomendasi umpan
rekomendasi umpan balik rujukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan balik rujukan 2. hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan tindak lanjut terhadap
(D, O, W). rekomendasi umpan balik rujukan, dilaksanakan 3. wawancara Dokter/dokter gigi
Ep 2 10 10 penanggung jawab (DPJP) , ada informasi tentang tindak lanjut terhadap rekomendasi
umpan balik rujukan ditindaklanjuti

c) Pemantauan dalam proses rujukan balik harus dicatat dalam formulir pemantauan (D) 1. ada dokumen Hasil pelaksanaan monitoring proses rujukan balik dalam CPPT
Ep 3 10 10

Jumlah
30 25 120.00%
STANDAR 3.8 Penyelenggaraan rekam medis. Rekam Medis diselenggarakan sesuai dengan ketentuan
kebijakan dan prosedur. Puskesmas wajib menyelenggarakan rekam medis yang berisi data
dan informasi asuhan pasien yang dibutuhkan untuk pelayanan pasien dan rekam medis itu
dapat diakses oleh petugas kesehatan pemberian asuhan, manajemen, dan pihak di luar
organisasi yang diberi hak akses terhadap rekam medis untuk kepentingan pasien, asuransi,
dan kepentingan lain yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan

KRITERIA 3.8.1. Tata kelola penyelenggaraan rekam medis dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
a) Penyelenggaraan rekam medis dilakukan secara berurutan dari sejak pasien masuk 1. ada SK penyelenggaraan rekam medis, ada SK tentang akses rekam medis, ada SOP
sampai pasien pulang, dirujuk, atau meninggal meliputi kegiatan. (1)registrasi pasien; (2) pelayanan rekam medis, ada SOP pengisian rekam medis 2. ada dokumen Rekam Medis
pendistribusian rekam medis;(3) isi rekam medis dan pengisian informasi klinis; terdiri dari a Kelengkapan rekam medis, b Singkatan yang boleh dan tidak boleh
(4)pengolahan data dan pengkodean; (5) klaim pembiayaan; (6) penyimpanan dipakai dalam rekam medis, c. Penulisan Riwayat alergi pasien pada rekam medis ;
rekam medis; (7) penjaminan mutu; (8) pelepasan informasi kesehatan; (9)pemusnahan berita acara pemusnahan rekam medis, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
Ep 1 rekam medis; dan (10) termasuk riwayat alergi obat, dilakukan sesuai dengan kebijakan dan 10 5 3. hasil Pengamatan terhadap penyelenggaraan rekam medis di Puskesmas
prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W) dilaksanakan sesuai regulasi 4. wawancara Petugas rekam medik Penggalian informasi
tentang penyelenggaraan, pendistribusian, pengolahan data dan pengkodean dan
penyimpanan serta pemusnahan rekam medis

b) Rekam medis diisi secara lengkap dan dengan tulisan yang terbaca serta harus dibubuhi 1. ada dokumen Telaah rekam medis, 2. hasil Pengamatan terhadap pengisian rekam
nama, waktu pemeriksaan, dan tanda tangan dokter, dokter gigi dan/atau tenaga kesehatan medis sesuai regulasi 3. wawancara Dokter, Dokter Gigi dan/ atau tenaga kesehatan
Ep 2 yang melaksanakan pelayanan kesehatan perseorangan; apabila ada kesalahan dalam 10 10 ada informasi tentang pengisian rekam medis sesuai regulasi
melakukan pencatatan di rekam medis, dilakukan koreksi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan (D, O, W)

Jumlah
20 15 133.33%
STANDAR 3.9 Penyelenggaraan pelayanan laboratorium. Penyelenggaraan pelayanan laboratorium
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan
laboratorium dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

KRITERIA 3.9.1. Pelayanan laboratorium dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

a) Kepala Puskesmas menetapkan nilai normal, rentang nilai rujukan untuk setiap jenis 1. ada SK jenis pelayanan laboratorium, ada SK tentang rentang nilai normal
pemeriksaan yang disediakan, dan nilai kritis pemeriksaan laboratorium (R). laboratorium, ada SK tentang nilai kritis laboratorium, ada SOP – SOP terkait pelayanan
laboratorium dan pengelolaan limbah
Ep 1 10 5

b) Reagensia esensial dan bahan lain tersedia sesuai dengan jenis pelayanan yang 1. ada . SOP pelabelan reagen esensial dan bahan lain , ada SOP penyimpanan reagen
ditetapkan, pelabelan, dan penyimpanannya, termasuk proses untuk menyatakan jika esensial dan bahan lain, ada SOP Bahan Medis Habis pakai (bahan dan alatnya) , ada
reagen tidak tersedia (R, D, W). SOP penyampaian pelayanan laboratorium jika reagen tidak tersedia 2. ada dokumen
Material Safety Data Sheet (MSDS) tiap reagen, ada dokumen Bukti penyimpanan dan
pelabelan reagensia sesuai dengan regulasi (check list), ada dokumen Bukti perhitungan
kebutuhan reagensia termasuk buffer stock, ada dokumen Bukti pemesanan reagensia,
Ep 2 10 10 ada dokumen Check list monev ketersediaan reagensia , ada dokumen Bukti
penyampaian pelayanan laboratorum jika reagen tidak tersedia 3. wawancara Petugas
Laboratorium ada informasi tentang Pengelolaan reagen, pelabelan dan penyimpanan

c) Penyelenggaraan pelayanan laboratorium, yang meliputi (1) sampai dengan (9), 1. ada SOP jika terjadi tumpahan reagen dan pajanan petugas, ada SOP pelayanan
dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W). laboratorium meliputi angka 1 s.d. 9 sesuai pokok pikiran 2. ada dokumen Bukti
pelaksanaan pelayanan laboratorium meliputi angka 1 s.d. 9 sesuai pokok pikiran 3.
Hasil pengamatan Pengamatan terhadap pelaksanaan pelayanan laboratorium meliputi
Ep 3 10 10 angka 1 s.d.9 sesuai pokok pikiran 4. wawancara Petugas Laboratorium , ada n informasi
tentang pelaksanaan pelayanan laboratorium meliputi angka 1 s.d.9 sesuai pokok pikiran

d) Pemantapan mutu internal dan pemantapan mutu eksternal dilakukan terhadap 1. ada SK tentang pelaksanaan PMI dan PME, ada SOP Pemantapan Mutu Internal
pelayanan laboratorium sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan dan , ada SOP Pemantapan Mutu Eksternal 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan PMI dan
dilakukan perbaikan jika terjadi penyimpangan (R, D, O, W). PME , ada dokumen Bukti pelaksanaan perbaikan bila terjadi penyimpangan 3. hasil
Pengamatan tentang pelaksanaan PMI dan bukti dilakukan PME sesuai 4. Wawancara
Ep 4 10 5 Petugas Laboratorium ada informasi tentang pelaksanaan PMI dan hasil PME

e) Evaluasi dan tindak lanjut dilakukan terhadap waktu pelaporan hasil pemeriksaan 1. ada dokumen Bukti hasil evaluasi terhadap waktu pelaporan hasil pemeriksaan
laboratorium (D, W) laboratorium, ada dokumen bukti Hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi 2.
Ep 5 10 0 Wawancara Petugas Laboratorium ada informasi tentang pelaksanaan evaluasi dan
tindaklanjut terhadap waktu pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium
Jumlah 50 30 166.67%
STANDAR 3.10 Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian. Penyelenggaraan pelayanan kefarmasian
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pelayanan
kefarmasian dilaksanakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan

KRITERIA 3.10.1. Pelayanan kefarmasian dikelola sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.

a) Tersedia daftar formularium obat puskesmas (D). 1. ada dokumen Formularium Obat Puskesmas , ada dokumen . Bukti Penyusunan
Ep 1 10 10 Formularium Obat

b) Dilakukan pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai oleh tenaga 1. ada SK tentang pelayanan kefarmasian, ada SOP tentang pengelolaan sediaan
kefarmasian sesuai dengan pedoman dan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, W). farmasi dan bahan habis pakai 2. ada dokumen LPLPO serta bukti pengawasan
pengelolaan dan penggunaan obat oleh Dinas Kesehatan, ada dokumen Bukti
penerimaan obat dan kartu stok obat, ada Bukti penanganan obat kadaluarsa, ada
Ep 2 10 10 dokumen Bukti penyimpanan obat FIFO, FEFO 3. hasil Pengamatan terhadap
pengelolaan sediaan farmasi dan bahan medis habis pakaisesuai regulasi 4. wawancara
Petugas Farmasi ada informasi tentang farmasi dan bahan medis habis pakai

c) Dilakukan rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik oleh tenaga kefarmasian sesuai 1. ada 1. SOP rekonsiliasi obat, ada SOP pelayanan farmasi klinik 2. ada dokumen Bukti
dengan prosedur yang telah ditetapkan (R, D, O, W). rekonsiliasi obat , ada dokumen Bukti asuhan farmasi dalam CPPT rekam medis 3. hasil
Pengamatan terhadap pelaksanaan rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik
Ep 3 10 10 dilakukan sesuai regulasi 4. wawancara Petugas Farmasi ada informasi tentang
pelaksanaan rekonsiliasi obat dan pelayanan farmasi klinik dipahami

d) Dilakukan kajian resep dan pemberian obat dengan benar pada setiap pelayanan 1. ada SOP kajian resep dan pemberian obat 2.ada dokumen Bukti kajian/telaah resep 3.
pemberian obat (R, D, O, W) hasil Pengamatan terhadap kajian. resep dan pemberian obat dipahami 4. wawancara
Ep 4 10 10 Petugas Farmasi ada informasi tentang kajian resep dan pemberian obat dipahami

e) Dilakukan edukasi kepada setiap pasien tentang indikasi dan cara penggunaan obat (R, 1. ada SOP pemberian informasi obat (PIO),2. ada dokumen Bukti pelaksaaan PIO 3.
Ep 5 D, O, W). 10 10 hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan PIO dimengerti pasien 4. wawancara Petugas
Farmasi ada informasi tentang pelaksanaan PIO dipahami petugas
f) Obat gawat darurat tersedia pada unit yang diperlukan dan dapat diakses untuk 1. ada . SOP penyediaan dan penyimpanan obat gawat darurat , ada SOP pemantauan/
memenuhi kebutuhan yang bersifat gawat darurat, lalu dipantau dan diganti tepat waktu monitoring obat gawat darurat secara berkala 2. ada dokumen Bukti penyediaan obat
setelah digunakan atau jika kedaluwarsa ( R, D, O, W). emergensi serta monitoringnya 3. hasil Pengamatan terhadap tempat penyimpanan obat
emergensi, cara mengakses, pemantauan dan penggantian obat emergensi, jumlah stock
Ep 6 10 10 obat dengan kartu stock obat dilakukan sesuai regulasi 4. wawancara Petugas di ruang
yang melaksanakan tindakan ada informasi tentang pelaksanaan pengelolaan obat gawat
darurat dipahami petugas
g) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap ketersediaan obat dan kesesuaian 1. ada dokumen Bukti evaluasi ketersediaan obat dan kesesuaian peresepan dengan
peresepan dengan formularium (D, W) formularium , ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan evaluasi obat dan
kesesuaian peresepan dengan formularium. 2. wawancara Petugas farmasi, ada
Ep 7 10 5 informasi tentang pelaksanaan evaluasi dan tindaklanjut terhadap ketersediaan obat dan
kesesuain peresepan dengan formularium dipahmi petugas

SUBTOTAL 70 65 107.69%
Total Skor 420 330
Total EP
CAPAIAN 127.27%
Permenkes Nomor 14 Tahun 2021 100.00%

SK belum ada
lihat pedoman pelayanan pada masa pandemi

SK belum ada
lihat form general consent

Sebagian informasi yang diminta sudah disediakan di loket pendaftaran


lihat pedoman informed consent
SK belum ada

SK belum ada

Catatan pada dokumen Perkembangan Pasien


Terintegrasi/CPPT
SK belum ada

SK belum ada
SK belum ada

Lihat form rencana asuhan gizi

ada SOP, namun tidak dapat diterapkan

ada SOP, namun tidak dapat diterapkan


SK belum ada
SK belum ada

Lihat Permenkes No. 289 tahn 2008 tentang Rekam Medis

sk belum
ada
Catatan 1.lihat Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 Tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat, 2.lihst Form hasil pemeriksaan laboratoriummencantumkan nilai normal dan nilai rentang rujukan

sk belum ada

SK belum ada
Lihat KMK No. HK.01.07-MENKES-350-2020 ttg
Formularium Nasional

Lihat PMK-NO.-26-Th-2020-ttg-Standar-Pelayanan-
Kefarmasian-DI-Puskesmas
BAB.IV. PROGRAM PRIORITAS NASIONAL (PPN)
Puskesmas
Kab./Kota
Tgl
Surveior drg.M.Taufiq Ak.M.Kes
kelompok KMP (KECUALI 1.2.5 : 1.3.6 : 1.4.1- 1.4.8 : 1.6.3 ) UKM DAN PPN

STANDAR 4.1 Pencegahan dan penurunan stunting.


Puskesmas melaksanakan pencegahan dan penurunan stunting beserta
pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

KRITERIA 4.1.1. Pencegahan dan penurunan stunting direncanakan, dilaksanakan, dipantau,


dan dievaluasi dengan melibatkan lintas program, lintas sektor, dan
pemberdayaan masyarakat.

a. Ditetapkan indikator dan target kinerja stunting dalam rangka mendukung 1. ada SK Indikator kinerja dan target terkait pencegahan dan penurunan stunting yang
program pencegahan dan penurunan, yang disertai capaian dan analisisnya (R, merupakan bagian dari indikator kinerja pelayanan UKM di bab II 2. ada dokumen Bukti
EP 1 D, W). 10 10 pencapaian indikator stunting yang disertai dengan analisisnya 3. wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Gizi dan pelaksana , ada informasi terkait penetapan
indikator, pencapaian dan analisanya
b. Ditetapkan program pencegahan dan penurunan stunting (R, W). 1. ada RUK dan RPK terkait dengan kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM Gizi, ada RPK Bulanan kegiatan
pencegahan dan penanggulangan stunting dan ada KAK terkait dengan kegiatan pencegahan
dan penanggulangan stunting 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Gizi dan
pelaksana, ada informasi terkait proses penetapan program pencegahan dan penurunan
stunting

EP 2 10 10
c. Dikoordinasikan dan dilaksanakan kegiatan pencegahan dan 1. ada SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas (lihat bab I), ada SOP
penurunan stunting dalam bentuk intervensi gizi spesifik dan sensitif sesuai komunikasi dan koordinasi di Puskesmas (lihat bab II) 2. ada dokumen Bukti koordinasi
dengan rencana yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor sesuai kegiatan pencegahan dan penurunan stunting sesuai dengan regulasi yang ditetapkan di
dengan kebijakan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W). Puskesmas. ada dokumen Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPK dan RPKB,
dan mengacu pada SK, SOP dan KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen regulasi Ditetapkan
EP 3 10 10 program pencegahan dan penurunan stunting 3, wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator Gizi dan lintas sektor: ada informasi terkait koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
pencegahan & penurunan stunting sesuai dengan yang direncanaka

d. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1. ada dokumen Jadwal pemantauan dan evaluasi , ada dokumen Hasil pemantauan dan
program pencegahan dan penurunan stunting (D, W). evaluasi sesuai dengan jadwal, ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
pemantauan dan evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Gizi: ada
informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi beserta tindaklanjutnya
EP 4 10 10

e. Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala 1. ada SK tentang Pencatatan dan Pelaporan, ada SOP pencatatan dan pelaporan 2. ada
puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan dokumen Bukti pencatatan kasus stunting di Puskesmas , ada dokumen Bukti pelaporan kasus
prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W). stunting kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan, ada dokumen
Bukti pelaporan kasus stunting di Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai dengan regulasi
EP 5 10 10 yang ditetapkan 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator Gizi, Dinas
Kesehatan: ada
informasi terkait dengan pencatatan dan pelaporan kepada Kepala Puskesmas, Dinas
Kesehatan Daerah Kab/Kota
Jumlah 50 50 100.00%
STANDAR 4.2 PPenurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi.
Program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi
diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer,
dengan mendorong upaya promotif dan preventif. Puskesmas memberikan 10
pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan persalinan, pelayanan
kesehatan masa sesudah melahirkan, serta pelayanan kesehatan bayi
baru lahir beserta pemantauan dan evaluasinya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
KRITERIA 4.2.1. Puskesmas melaksanakan pelayanan kesehatan ibu hamil, pelayanan kesehatan
ibu bersalin, pelayanan kesehatan masa sesudah melahirkan, dan pelayanan
kesehatan bayi baru lahir.
a. Ditetapkannya indikator dan target kinerja dalam rangka penurunan 1. ada SK indikator kinerja pelayanan ibu dan bayi yang merupakan bagian dari indikator
jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi yang disertai capaian dan & target kinerja pelayanan UKM di bab II 2. ada dokumen Bukti pencapaian indikator kinerja
analisisnya (R, D, W). dalam rangka penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi yang disertai
analisisnya. 3. wawancara Pj UKM, Koordinator dan pelaksanan pelayanan kesehatan ibu dan
EP 1 10 10 bayi: ada informasi terkait penetapan indikator, pencapaian dan analisanya

b. Ditetapkan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian 1. ada RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program penurunan jumlah kematian ibu dan
bayi (R, W). jumlah kematian bayi yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan UKM Kesehatan Ibu
dan Anak, Ada RPK Bulanan program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian
EP 2 10 10 bayi . Ada KAK terkait program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi 2.
wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator dan pelaksanan pelayanan kesehatan ibu
dan bayi: ada informasi terkait proses penetapan program penurunan jumlah kematian ibu dan
jumlah kematian bayi.

c. Tersedia alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan 1. ada SOP ketersediaan obat, bahan habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan
kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk standar alat kegawatdaruratan kesehatan ibu dan bayi baru lahir. Ada SOP pelayanan kegawatdaruratan maternal dan
maternal dan neonatal sesuai dengan standar dan dikelola sesuai dengan neonatal 2. ada dokumen Bukti pengelolaan alat, obat, bahan habis pakai dan prasarana
prosedur (R, D, O, W). pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir, termasuk alat kegawatdaruratan
EP 3 10 10 maternal dan neonatal 3. Hasil Pengamatan surveior terhadap ketersediaan alat, obat, bahan
habis pakai dan prasarana pendukung pelayanan kesehatan ibu dan bayi baru lahir termasuk
standar kegawatdaruratan maternal dan neonatal, sesuai dengan standar minimal ketersediaan
alat yang Lenkap di Puskesmas.

d. Dilakukan pelayanan kesehatan pada masa hamil, masa persalinan, masa 1. ada . SK Puskesmas PONED (jika Puskesmas ditetapkan sebagai Puskesmas PONED), ada
sesudah melahirkan, dan pada bayi baru lahir sesuai dengan prosedur yang SOP pelayanan ANC, ada SOP pelayanan persalinan, ada SOP pelayanan sesudah
ditetapkan; ditetapkan kewajiban penggunaan partograf pada saat pertolongan melahirkan, ada SOP pelayanan bayi baru lahir, ada SOP Pengisian Partograf , dan ada SOP
persalinan dan upaya stabilisasi prarujukan pada kasus komplikasi, termasuk Stabilisasi prarujukan (lihat di bab III) 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan: a. Pemberian
pelayanan pada Puskesmas mampu PONED, sesuai dengan kebijakan, pelayanan ANC, b. Persalinan, c. Pelayanan sesudah melahirkan, d. Pelayanan bayi baru lahir,
pedoman/panduan, prosedur, dan kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, e. Pengisian partograf, dan f Bukti stabilisasi prarujukan pada kasus komplika 3. wawancara
EP 4 W). 10 10 Dokter, Bidan, Perawat dan/atau tim poned , ada informasi tentang pelayanan kesehatan pada
masa hamil, masa persalinan, masa sesudah melahirkan, dan pada bayi baru lahir sesuai
dengan prosedur yang ditetapkan; ditetapkan kewajiban penggunaan partograf pada saat
pertolongan persalinan dan upaya stabilisasi prarujukan pada kasus komplikasi, termasuk
pelaksanaan pelayanan PONED
e. Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penurunan jumlah 1. ada . SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas. (lihat bab I), Ada SOP
kematian ibu dan jumlah kematian bayi sesuai dengan regulasi dan rencana komunikasi dan koordinasi (lihat bab II) 2. ada dokumen Bukti koordinasi pelaksanaan program
kegiatan yang disusun bersama lintas program dan lintas sektor (R, D, W). penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi. Ada dokumen Bukti hasil
pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK, SOP dan KAK
EP 5 10 10 yang ditetapkan. (lihat dokumen regulasi pada EP b). program penurunan jumlah kematian ibu
dan jumlah kematian bayi 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator &
Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak: ada informasi terkait koordinasi dan pelaksanaan kegiatan
penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi sesuai dengan yang direncanakan

f. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1. ada dokumen Jadwal pemantauan dan evaluasi, ada dokumen Hasil pemantauan dan
program penurunan jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi termasuk evaluasi sesuai dengan jadwal, ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
EP 6 pelayanan kesehatan pada masa hamil, persalinan dan pada bayi baru lahir di 10 10 pemantauan dan evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator &
Puskesmas (D, W). Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak: ada informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi
beserta tindaklanjutnya
g. Dilaksanakan pencatatan, lalu dilakukan pelaporan kepada kepala 1. ada SK tentang Pencatatan dan Pelaporan , ada SOP pencatatan dan pelaporan Catatan:
puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I 2. ada dokumen Bukti pencatatan jumlah
yang telah ditetapkan (R, D, W). kematian ibu dan jumlah kematian bayi di Puskesmas , ada dokumen Bukti pelaporan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang
EP 7 10 10 telah ditetapkan. Ada dokumen Bukti jumlah kematian ibu dan jumlah kematian bayi di
Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan. 3. wawancara
Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator & Pelaksana Kesehatan Ibu/Anak: ada informasi
terkait dengan pencatatan dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota

Jumlah 70 70 100.00%
STANDAR 4.3 Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi.
Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi diselenggarakan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta,
terutama penguatan pelayanan kesehatan primer, dengan mendorong upaya
promotif dan preventif.
Puskesmas melaksanakan program imunisasi sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.

KRITERIA 4.3.1. Program imunisasi direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi dalam
upaya peningkatan capaian cakupan dan mutu imunisasi.
a. Ditetapkan indikator dan target kinerja program imunisasi yang disertai 1. ada Indikator dan target kinerja imunisasi yang merupakan bagian
capaian dan analisisnya (R, D, W). dari indikator kinerja pelayanan UKM di bab II, 2. ada dokumen Bukti pencapaian indikator
kinerja pelayanan imunisasi yang disertai dengan analisisnya 3. wawancara Kepala
EP 1 10 10 Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2 dan pelaksanan imunisasi: ada informasi terkait proses
penetapan indikator, pencapaian dan analisanya

b. Ditetapkan program imunisasi (R, W). 1. ada RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program imunisasi yang terintegrasi dengan RUK
dan RPK pelayanan P2, ada RPK Bulanan program imunisasi. Dan ada KAK terkait program
imunisasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2 dan pelaksanan
EP 2 10 10 imunisasi: ada informasi terkait proses penetapan program imunisasi

c. Tersedia vaksin dan logistik sesuai dengan kebutuhan program imunisasi 1. ada . SOP penyediaan kebutuhan vaksin dan logistik 2, ada dokumen Bukti pengelolaan
(D,O,W) vaksin dan logistiknya 3. hasil Pengamatan terhadap ketersediaan vaksin dan logistik
mencukupi sesuai sasaran. 4. wawancara Pj UKP, Koordinator dan/ atau pelaksana Imunisasi ,
EP 3 10 10
ada informasi terkait ketersediaan vaksin dan logistik program imunisasi

d. Dilakukan pengelolaan vaksin untuk memastikan rantai vaksin dikelola sesuai 1. ada SOP penyimpanan vaksin, ada SOP pemantauan suhu vaksin dan kondisi vaksin 2.
dengan prosedur (R,D,O,W) ada dokumen Bukti pemantauan suhu vaksin, ada dokumen Bukti pengecekkan kondisi
vaksin , ada dokumen Bukti kalibrasi terhadap alat ukur suhu vaksin 3. hasil Pengamatan
EP 4 10 10
terhadap pengelolaan vaksin , rantai vaksin dikelola sesuai standar 4. wawancara Pj UKP,
Koordinator dan/ atau pelaksana Imunisasi ada informasi terkait pemantauan rantai vaksin ,
baik
e. Kegiatan Peningkatan cakupan dan mutu imunisasi dikoordinasikan dan 1. ada SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas. (lihat bab I), ada SOP
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan prosedur yang telah ditetapkan bersama komunikasi dan koordinasi (lihat bab II) 2. ada dokumen Bukti koordinasi kegiatan peningkatan
lintas program dan lintas sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan dan cakupan dan mutu imunisasi, ada Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai dengan RPK dan
EP 5 kerangka acuan yang telah ditetapkan (R,D,W) 10 10 RPKB, serta mengacu pada SK SOP, dan KAK yang ditetapkan. (lihat dokumen regulasi pada
EP b ; program imunisasi )

f. Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan program 1. Ada dokumen Jadwal pemantauan dan evaluasi, ada dokumen Hasil pemantauan dan
imunisasi (D,W) evaluasi sesuai dengan jadwal , ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
EP 6 10 10 pemantauan dan evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Imunisasi: ada informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi beserta
tindaklanjutnya
g. Dilakukan pencatanan dan pelaporan sesuai prosedur yang telah ditetapkan 1. ada SK tentang Pencatatan dan Pelaporan , ada SOP pencatatan dan pelaporan 2. ada
(R,D) dokumen Bukti pencatatan program imunisasi di Puskesmas , ada dokumen Bukti pelaporan
program imunisasi kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan., ada
dokumen Bukti pelaporan program imuniasi Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai
EP 7 10 10
dengan regulasi yang ditetapkan 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P
& Pelaksana
Imunisasi: ada informasi terkait dengan pencatatan dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota
Jumlah 70 70 100.00%
STANDAR 4.4 Program penanggulangan tuberkulosis.
Program Penanggulangan Tuberkulosis (TBC) diselenggarakan dalam upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta,
terutama penguatan pelayanan kesehatan primer dengan mendorong upaya
promotif dan preventif.
Puskesmas memberikan pelayanan kepada pengguna layanan TBC mulai dari
penemuan kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diagnosis,
penetapan klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana
kasus yang terdiri atas pengobatan pengguna layanan beserta pemantauan
dan evaluasinya untuk memutus mata rantai penularan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

KRITERIA 4.4.1. Puskesmas melaksanakan pelayanan kepada pasien TBC mulai dari penemuan
kasus TBC pada orang yang terduga TBC, penegakan diagnosis, penetapan
klasifikasi dan tipe pengguna layanan TBC, serta tata laksana kasus yang
terdiri atas pengobatan pasien beserta pemantauan dan evaluasinya.

a. Ditetapkan indikator dan target kinerja penanggulangan 1. ada SK indikator dan target kinerja Tuberkulosis yang merupakan bagian dari indikator &
tuberkulosis yang disertai capaian dan analisisny. (R, D, W). target kinerja pelayanan UKM di bab II, 2. ada dokumen Bukti pencapaian indikator kinerja
pelayanan tuberkulosis yang disertai dengan analisisnya 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P dan pelaksanan Tuberkulosis: ada informasi terkait proses penetapan
indikator, pencapaian dan analisanya
EP 1 10 10
b. Ditetapkan rencana program penanggulangan tuberkulosis (R). 1. ada RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program penanggulangan tuberkulosis yang
terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan P2P, ada RPK Bulanan program
penanggulangan tuberkulosis, ada KAK terkait program penanggulangan tuberculosis.
EP 2 10 10

c. Ditetapkan tim TB DOTS di Puskesmas yang terdiri dari dokter, perawat, 1. ada SK Tim TB DOTS di Puskesmas.
analis laboratorium dan petugas pencatatan pelaporan terlatih (R).

EP 3 10 10

d. Tersedia logistik, baik OAT maupun non-OAT, sesuai dengan kebutuhan 1. ada SOP perhitungan kebutuhan logistik OAT dan Non OAT , ada SOP pengelolaan OAT
program serta dikelola sesuai dengan prosedur (R, D, O, W). dan non OAT 2. ada dokumen Bukti perhitungan kebutuhan OAT dan non OAT sesuai dengan
SOP yang ditetapkan. 3. hasil Pengamatan terhadap ketersediaan dan pengelolaan OAT dan
EP 4 10 10 non OAT mencukupi sesuai sasaran 4. Wawancara Pj UKP, Koordinator dan/ atau pelaksana
TB ada informasi terkait ketersediaan dan pengelolaan OAT dan non OAT mencukupi

e. Dilakukan tata laksana kasus tuberkulosis mulai dari diagnosis, 1. ada SOP tata laksana kasus tuberkulosis 2. ada dokumen Telaah rekam medis pasien TB,
pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai dengan kebijakan, 3. hasil Pengamatan surveior terhadap tata laksana pasien TB sesuai pedoman teknis
EP 5 pedoman/panduan, dan prosedur yang telah ditetapkan ( R, D, O, W). 10 10 tatakelola TB 4. wawancara PJ UKP, DPJP, Ada informasi terkait tata laksana pasien TB di
Puskesmas sesuai pedoman teknis

f. Dikoordinasikan dan dilaksanakan program penanggulangan tuberkulosis 1. ada SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas. (lihat bab I) , Ada SOP
sesuai dengan rencana yang disusun bersama secara lintas program dan komunikasi dan koordinasi (lihat bab II) 2. ada dokumen Bukti koordinasi kegiatan peningkatan
lintas sektor (R, D, W). program penanggulangan tuberkulosis, ada dokumen Bukti hasil pelaksanaan kegiatan sesuai
EP 6 10 10 dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK, SOP dan KAK yang ditetapkan. (Lihat
dokumen regulasi pada EP b). rencana program penanggulangan tuberkulosis 3.
wawancara Kepala
Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana Tuberkulosis, lintas program dan lintas
g. Dilakukan pemantauan dan evaluasi serta tindak lanjut upaya perbaikan sektor: ada informasi
1. ada dokumen terkait
Jadwal koordinasidan
pemantauan danevaluasi,
pelaksanaan kegiatan Hasil
ada dokumen penanggulangan
pemantauan dan
program penanggulangan tuberculosis (D, W). tuberkulosis
evaluasi sesuai dengan jadwal, ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
EP 7 10 10 pemantauan dan evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana Tuberkulosis: ada informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi beserta
tindaklanjutnya
h. Dilaksanakan pencatatan dan dilakukan pelaporan kepada kepala 1. ada SK tentang Pencatatan dan Pelaporan, ada SOP pencatatan dan pelaporan 2. ada
puskesmas, dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan prosedur dokumen Bukti pencatatan kasus TB di Pukesmas, ada dokumen Bukti pelaporan kasus TB
yang telah ditetapkan (R, D,W). kepada Kepala Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. ada dokumen Bukti
EP 8 10 10 pelaporan kasus TB Puskesmas kepada Dinas Kesehatan sesuai dengan regulasi yang
ditetapkan. 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana
Tuberkulosis: ada informasi terkait dengan pencatatan dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan
Daerah Kab/Kota

Jumlah 80 80 100.00%
STANDAR 4.5 Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya.
Pengendalian penyakit tidak menular dan faktor risikonya
diselenggarakan dalam upaya meningkatkan pelayanan kesehatan menuju
cakupan kesehatan semesta, terutama penguatan pelayanan kesehatan primer
dengan mendorong upaya promotif dan preventif. Puskesmas melaksanakan
pengendalian penyakit tidak menular utama yang meliputi hipertensi, diabetes
melitus, kanker payudara dan leher rahim, Penyakit Paru Obstruksi Kronis
(PPOK), serta Program Rujuk Balik (PRB) penyakit tidak menular (PTM)
dan penyakit katastropik lainnya sesuai dengan kompetensi di tingkat primer,
juga penanganan faktor risiko PTM melalui pelayanan terpadu penyakit
tidak menular (Pandu PTM) sesuai dengan algoritma Pandu.

KRITERIA 4.5.1. Program pencegahan dan pengendalian penyakit tidak menular serta faktor
risikonya direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan ditindaklanjuti.

a. Ditetapkan indikator kinerja pengendalian penyakit tidak menular yang 1. ada SK indikator dan target kinerja PTM yang merupakan bagian dari indikator & target
disertai capaian dan analisisnya (R, D, W). kinerja pelayanan UKM di bab II 2. ada dokumen Bukti pencapaian indikator kinerja PTM yang
disertai dengan analisisnya 3. Wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P dan
EP 1 10 10 pelaksanan PTM: ada informasi terkait proses penetapan indikator, pencapaian dan
analisanya.

b. Ditetapkan program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk 1. ada RUK dan RPK terkait dengan kegiatan program pengendalian Penyakit Tidak Menular
rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM (R, W). yang terintegrasi dengan RUK dan RPK pelayanan P2, ada RPK Bulanan program
EP 2 10 10 pengendalian Penyakit Tidak Menular, Ada KAK terkait program pengendalian Penyakit Tidak
Menular 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P dan pelaksanan PTM:
ada informasi terkait proses penetapan program PTM
c. Kegiatan pengendalian penyakit tidak menular dikoordinasikan dan 1. ada SK tentang media komunikasi dan koordinasi di Puskesmas. (lihat bab I), ada SOP
dilaksanakan sesuai dengan rencana yang telah disusun bersama Lintas program komunikasi dan koordinasi lihat bab II) 2. ada dokumen Bukti koordinasi kegiatan peningkatan
dan Lintas Sektor sesuai dengan kebijakan, pedoman/panduan, prosedur dan program pengendalian Penyakit Tidak Menular , ada dokumen Bukti hasil pelaksanaan kegiatan
kerangka acuan yang telah ditetapkan (R, D, W). sesuai dengan RPK dan RPKB, serta mengacu pada SK, SOP dan KAK yang ditetapkan. (lihat
dokumen regulasi pada EP b; program pengendalian Penyakit Tidak Menular termasuk
EP 3 10 10
rencana peningkatan kapasitas tenaga terkait P2PTM) 3. wawancara Kepala Puskesmas, Pj
UKM, Koordinator P2P & Pelaksana PTM kader dan sasaran PTM: ada informasi terkait
koordinasi dan pelaksanaan kegiatan Penanggulangan PTM

d. Diselenggarakan tahapan kegiatan dan pemeriksaan PTM di Posbindu 1. ada SK tentang pemeriksaan PTM di Posbindu, ada SOP terkait kegiatan PTM di Posbindu
sesuai dengan ketentuan yang berlaku (R, D, O, W). 2. ada dokumen Bukti pelaksanaan PTM di Posbindu 3. hasil Pengamatan terhadap
EP 4 10 10 pelaksanaan pelayanan Posbindu berjalan baik 4. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM,
Koordinator P2P & Pelaksana PTM dan kader: ada informasi terkait pelaksanaan pelayanan
PTM di Posbindu
e. Dilakukan tata laksana Penyakit Tidak Menular secara terpadu mulai dari 1. ada dokumen Telaah rekam medis terkait tata laksana PTM secara terpadu terhadap pasien
diagnosis, pengobatan, pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut sesuai 2. hasil Pengamatan terhadap tata laksana PTM secara terpadu sesuai kebijakan dan
EP 5 dengan panduan praktik klinis dan algoritma pelayanan PTM oleh tenaga 10 10 pedoman teknis 3. wawancara Pj UKP, DPJP ada informasi terkait tata laksana PTM secara
kesehatan yang berkompeten ( D, O, W). terpadu

f. Dilakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan 1. ada dokumen Jadwal pemantauan dan evaluasi, ada dokumen Hasil pemantauan dan
program pengendalian penyakit tidak menular (D, W). evaluasi sesuai dengan jadwal , ada dokumen Bukti hasil tindaklanjut dari pelaksanaan
EP 6 10 10 pemantauan dan evaluasi 2. wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P &
Pelaksana PTM: ada informasi terkait kegiatan pemantauan dan evaluasi penanggulangan
PTM
g. Dilaksanakan pencatatan, dan dilakukan pelaporan kepada kepala 1. ada SK tentang Pencatatan dan pelaporan, Ada SOP pencatatan dan pelaporan Catatan:
puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I 2. ada dokumen Bukti pencatatan
prosedur yang telah ditetapkan (R, D, W). kasus PTM di Puskesmas, Ada dokumen Bukti pelaporan kasus PTM kepada Kepala
EP 7 10 10 Puskesmas sesuai mekanisme yang telah ditetapkan. Ada dokumen Bukti pelaporaan kasus
PTM Puskesmas kepada Dinas Kesehatan. sesuai dengan regulasi yang ditetapakan. 3.
wawancara Kepala Puskesmas, Pj UKM, Koordinator P2P & Pelaksana PTM: ada informasi
terkait dengan pencatatan dan pelaporan kepada Dinas Kesehatan Daerah Kab/Kota
Jumlah 70 70 100.00%

Total Skor 340


Total EP 340
CAPAIAN 100.00%
Catatan : Penetapan indiaktor dan target kinerja stunting mengacu perpres 72 th 2021 di lampiran Hasil
Permasalahan kasus ….... orang , intervensi melibatkan OPD Non kesehatan

Catatan ; dalam Penyusunan Program Stunting dilengkapi program sesuai dengan analisa maslah
masalah stunting diwilayah untuk 74 orang mengacu pada pedoman intervensi stunting dan pedoman
pemberdayaan Masy ( pmk 65 th 2013) Regulasi : PP 72
tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Kepwal 347 th 2021, kepwal 520 TH 2021 , Kepwal
41 th 2021
Peraturan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana No 12 tahun 2021 tentang Rencana Aksi
Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia Tahun 2021 sd Tahun 2024
KMK No HK 01.07/MENKES/1182/2022 tetang Standar Alat Antropometri dan Alat Deteksi Dini
Perkembangan Anak
Pedoman : Pedoman Pelaksanaan Intervensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten/Kota
(Bapenas/Kementerian PPN, 2018)
Strategi Nasional Percepatan Pencegahan Anak Kerdil (Stunting ), periode 2018 – 2024 (Kementerian
PPN/Bappenas , 2018)
Panduan Konvergensi Program/ Kegiatan Percepatan Pencegahan Stunting
Indonesia Sehat Bebas Stunting
Catatan Lihat kebijakan, pedoman/panduan, SOP dan kerangka acuan Pencegahan dalam penurunan
Stunting

Bukti pemantauan dan evaluasi dengan mengacu kepada RPK contohnya dilakukan pada Lokmin
Bulanan dan Tribulanan atau Pertemuan Tinjauan Manajemen (Daftar hadir, undangan, notulensi, foto)
selesai pemeberian PMT ; hasil ada kenaikan 90 %, 10 % tidak naik 2. Bukti Tindak lanjut dari hasil
evaluasi dan pemantauan , PMT tambahan , Audit Stunting ( Form DP3AP2KB ) 3. ada Rencana Usulan
Kegiatan Lanjutan Program Gizi, 4. Hasil Monev dibahas Tim Ahli untuk tindak lanjut

Catatan: SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan stunting misal melalui melalui aplikasi sigizi
terpadu (e-PPBGM) Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei
Pelaporan Program Pencegahan dan
Penurunan Stunting (e-PPGBM/pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat, KOHORT IBU, PWS)
Catatan : Penetapan indiaktor dan target kinerja stunting mengacu perpres 72 th 2021 di lampiran
Regulasi :
PMK 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil , Persalinana dan Masa
Sesudah Melahirkan , Penyelenggaraan Pelayanan Kontarsepsi, Serta Pelayanan Kesehatan Seksual
PMK 25 tahun 2014 tentang Upaya Kesehatan Anak Pedoman :
-Pedoman Pelayanan Antenatal , Persalinan, Nifas,
dan bayi Baru Lahir (di era kebiasaan baru) – Revisi 2
Panduan Pelayanan Kesehatan Balita pada Masa Tanggap Darurat Covid-19- bagi Tenaga Kesehatan
Asuhan Kebidanan Kegawatdaruratan Maternal Neonatal

Catatan lihat Pmk 04 th 2019 pemenuhan standar teknis SPM KIA

Catatan ; lihat standar teknis pelayanan KIA sesuai pmk 4 2019 dan SOP pengadaan sarana prasarana
dan alkes KIA

Catatan Lihat Pmk 04 th 2019 ttg pemenuhan Standar Teknis SPM dan Panduan-panduan , Pelayanan
KIA . PMK No. 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan masasebelum hamil , masa hamil,
persalinan dan masa sesudah melahirkan , penyelenggaraan pelayanan kontasepsi serta pelayanan
kesehatan seksual
1. Pertemuan penyusunan rencana kegiatan KIA (dapat dilakukan bersama dengan Program lain dalam
satu pertemuan (Bukti pelaksanaan kegiatan pelayanan KIA dalam rangka penurunan AKI/AKB) 2.
RPK Pelayanan UKM KIA 3. Bukti pelaksanaan komunikasi dan koordinasi kegiatan pelayanan UKM KIA
(Penurunan AKI/AKB)

Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan jumlah
kematian ibu dan jumlah kematian bayi misal melalui melalui aplikasi MPDN dan pelayanan ANC melalui
e-kohort, Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei
Regulasi : Renstra Dinas Tahun 2022-2026 , PMk 12 th 2017,

Catatan Lihat pedoman program Imunisasi 1) Perencanaan program imunisasi .2) SDM pelaksana
program termasuk peningkatan kompetensi program imunisasi, 3) Komunikasi, koordinasi dan
penyampaian informasi internal dan eksternal kegiatan imunisasi, 4) Penanganan limbah kegiatan
imunisasi 5) Monitoring dan evaluasi program imunisasi dan 6)  Pencatatan dan pelaporan program
imunisasi

Catatan lihat Pedoman pengelolaan Vaksin di Fasyankes sebagai acuan

Catatan lihat Pedoman pengelolaan Vaksin di Fasyankes sebagai acuan


Catatan: SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan. Untuk Pencatatan pelaporan program imunisasi saat ini menggunakan
aplikasi SMILE dan/ atau ASIK. Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan
survei.

Catatan : contoh Indikator TB ; 1)Cakupan penemuan dan 85% pengobatan


tuberkulosis 2) Persentase pasien DM yang 20% diskrining tuberkulosis 3) Cakupan
pemberian Terapi Pencegahan Tuberkulosis (TPT) pada kontak serumah 29%
perpres 67 Tahun 2021 Tentang Penangulangan Tuberkulosis
KMK No HK 01.07/MENKES/755/2019 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana
Tuberkulosis
Strategi Nasional G29enanggulangan Tuberkulosis di Indonesia 2020-2024
Pedoman Pelayanan Gizi pada Pasien Tuberkulosis
Juknis Penatalaksanaan Tuberkulosis Resistan Obat di Indonesia
Catatan : Penanggulangan Tuberkulosis diselenggarakan min melalui kegiatan ; 1) Promosi kesehatan,
2) Surveilans TB
3), Pengendalian faktor risiko, 4)Penemuan dan penanganan kasus TB 5) Pemberian kekebalan dan
6)Pemberian obat pencegahan
lihat Permenkes nomor 67 tahun 2016 ; pasal 6

catatan ; Tim yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Penanggulangan Tuberkulosis di
Puskesmas, minimal terdiri dari: 1) Dokter, 2) Perawat, 3) Analis laboratorium dan 4) Petugas pencatatan
Lihat acuan Pmk 67 th 2016 program TB
pelaporan
lihat Permenkes nomor 67 tahun 2016 ; pasal 17.

Catatan : Perlu dihindari stock out kesinambungan pelayanan dan pengobatan selalu terjaga, Perlu
dihindari stock out OAT dan non OAT, agar kesinambungan pelayanan dan pengobatan selalu terjaga

Catatan Lihat Petunjuk Tatalaksana TB Resisten obat di Indonesia


catatan SK dan SOP pencatatan dan pelaporan lihat di bab I Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti
regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan
Puskesmas sudah melaksanakan. Untuk pencatatan pelaporan kasus TB melalui aplikasi SITB. Jenis
pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan survei.

Catatan : indikator kinerja PTM mengikuti indikator dari Program PTM Kemenkes RI
PMK 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak Menular
Panduan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (Kemenkes, 2020)
Buku Pedoman Manajemen Penyakit Tidak Menular (Kemenkes 2020)
Petunjuk Teknis Posyandu Lanjut Usia dan Posbindu PTM Terintegrasi (Kemenkes 2021)
Catatan : Program PTM
Catatan Lihat Kebijakan, Pedoman Panduan P2 PTM yg ditetapkan

catatan Tahapan kegiatan & pemeriksaan PTM di Posbindu: 1. Pendaftaran peserta, 2. Wawancara faktor
risiko PTM, 3. Pengukuran faktor risiko PTM, 4. Pemeriksaan faktor risiko PTM dan 5. Identifikasi faktor
risiko edukasi dan tindak lanju

Catatan : RTL upaya PTM : 1)Penyelenggaraan UKBM melalui Pos


Pembinaan Terpadu PTM,2)Deteksi dini kanker payudara melalui SADANIS.3)Deteksi kankesr leher
Rahim melalui pemeriksaan IVA, 4)Menindaklanjuti Program Rujuk Balik (PRB) PTM. 5)Penyelenggaraan
pelayanan penyakit DM, HT, kanker payudara/leher Rahim dan penyakit katastropik lainnya sesuai PPK.
6) Peningkatan kapasitas SDM dalam penanganan PTM dan faktor risiko PTM.
Catatan: Pencatatan pelaporan mengikuti regulasi saat ini, jika ada sistem pelaporan elektonik yang
ditetapkan oleh Kemenkes maka pastikan Puskesmas sudah melaksanakan. Pencatatan pelaporan kasus
PTM menggunakan aplikasi ASIK. Jenis pelaporan elektronik mengikuti pemberlakukan saat dilaksanakan
survei
BAB.V. PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS (PMP)

Puskesmas
Kab./Kota
Tgl
Surveior
kelompok

STANDAR 5.1 Peningkatan mutu berkesinambungan . Peningkatan mutu dilakukan melalui upaya berkesinambungan terdiri
atas upaya peningkatan mutu, upaya keselamatan pasien, upaya manajemen risiko, dan upaya pencegahan
dan pengendalian infeksi untuk meningkatkan mutu pelayanan dan meminimalkan risiko bagi pasien,
keluarga, masyarakat, petugas, dan lingkungan.

KRITERIA 5.1.1. Kepala Puskesmas menetapkan penanggungjawab mutu, tim mutu dan program peningkatan mutu
Puskesmas.
a) Kepala Puskesmas membentuk tim mutu sesuai dengan persyaratan, dilengkapi dengan uraian tugas, dan 1. ada Program peningkatan mutu yang terintegrasi dalam RUK Puskesmas , ada Kerangka acuan
menetapkan program peningkatan mutu (R, W). kegiatan, ada SK Tim peningkatan mutu dilengkapi uraian tugas yang terintegrasi dengan SK
penanggung jawab Puskesmas 2. wawancara Kepala Puskesmas dan PJ mutu , ada informasi
terkait penyusunan program mutu di Puskesmas diketahui dan terlibat langsung
Ep 1 10 0

b) Puskesmas bersama tim mutu mengimplementasika n dan mengevaluasi program peningkatan mutu (D, 1. ada .dokumen Bukti pelaksanaan program peningkatan mutu menyesuaikan dengan jenis
W). kegiatan yang dilakukan., ada dokumen Bukti evaluasi pelaksanaan program peningkatan mutu 2.
Ep 2 10 0 wawancara PJ Mutu dan Tim mutu, ada informasi terkait proses pelaksanaan dan evaluasi program
peningkatan mutu

c) Tim Mutu menyusun program peningkatan mutu dan melakukan tindak lanjut upaya peningkatan mutu 1. ada dokumen Bukti penyusunan rencana peningkatan mutu berdasarkan evaluasi, ada dokumen
secara berkesinambungan (D, W). Bukti hasil tindak lanjut upaya peningkatan mutu secara berkesinambungan 2. wawancara PJ mutu
Ep 3 10 0 dan tim mutu, ada informasi dalam proses evaluasi program mutu, penyusunan rencana perbaikan,
tindak lanjut upaya perbaikan berkesinambungan

d) Program peningkatan mutu dikomunikasikan kepada lintas program dan lintas sektor, serta dilaporkan 1. ada dokumen Bukti pelaksanaan komunikasi program peningkatan mutu sesuai media komunikasi
secara berkala kepada kepala Puskesmas dan dinas kesehatan daerah kabupaten/kota sesuai dengan kepada LP dan LS yang ditetapkan oleh puskesmas 2. wawancara PJ mutu, tim
prosedur yang telah ditetapkan (D, W) mutu Puskesmas, LP, LS, ada informasi terkait pelaksanaan komunikasi program peningkatan mutu
Ep 4 10 0
kepada LP dan LS

Jumlah 40 0 #DIV/0!

KRITERIA 5.1.2. Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk peningkatan mutu dan
keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan peningkatan mutu secara berkesinambungan
melalui pengelolaan indikator mutu.

a) Terdapat kebijakan tentang indikator mutu Puskesmas yang dilengkapi dengan profil indikator (R). 1. ada SK tentang indikator mutu di Puskesmas yang terintegrasi dengan indikator kinerja
Ep 1 10 0 Puskesmas, ada . Profil indikator mutu Puskesmas"
b) Dilakukan pengukuran indikator mutu sesuai profil indikator (D, W). 1, ada dokumen Bukti pengukuran indikator mutu sesuai profil indikator mutu dan periode pelaporan
Ep 2 10 0 2. wawancara PJ indikator, PJ mutu dan tim mutu: Penggalian informasi terkait pengukuran indikator
mutu

c) Dilakukan evaluasi terhadap upaya peningkatan mutu Puskesmas berdasarkan tindak lanjut dari rencana 1. ada dokumen Bukti evaluasi peningkatan mutu sesuai dengan hasil pelaksanaan tindak lanjut 2.
perbaikkan (D, W). wawancara Kepala Puskesmas, PJ mutu dan tim mutu , ada informasi terkait proses evaluasi
Ep 3 10 0
pengukuran mutu

Jumlah 30 0 #DIV/0!

KRITERIA 5.1.3. Dilakukan validasi dan analisis hasil pengumpulan data indikator mutu sebagai bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas dan kinerja.

a) Dilakukan validasi data terhadap hasil pengumpulan data indikator sebagaimana diminta pada pokok 1. ada dokumen Bukti dilakukan validasi data hasil pengukuran indikator mutu sesuai pokok pikiran,
pikiran (D, O, W). 2. hasil Pengamatan terhadap proses validasi hasil pengumpulan data indikator mutu Puskesmas
Ep 1 10 0 sesuai pedoman 3. wawancara PJ Mutu, tim mutu serta PJ indikator, ada informasi terkait proses
validasi hasil pengukuran indikator mutu dipahami petugas

b) Dilakukan analisis data seperti yang disebutkan dalam pokok pikiran (D, W). 1. ada dokumen Hasil analisis data yang dilakukan oleh tim mutu sesuai dengan pokok pikiran 2.
Ep 2 10 0 wawancara Tim mutu dan PJ indikator mutu, ada informasi terkait analisis data capaian indikator

c) Disusun rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis dalam bentuk program peningkatan mutu. (R, D, 1. ada dokumen Bukti penyusunan rencana tindak lanjut berdasarkan hasil analisis 2. wawancara
Ep 3 W) 10 0 Kepala Puskesmas, Pj mutu dan tim mutu ada informasi terkait penyusun rencana tindak lanjut

d) Dilakukan tindaklanjut dan evaluasi terhadap program peningkatan mutu pada huruf c. (D, W). 1. ada dokumen Bukti tindak lanjut dan evaluasi program mutu minimal terdiri dari daftar hadir dan
notula yang diserta dengan foto kegiatan 2. wawancara PJ mutu dan tim Penggalian informasi terkait
Ep 4 10 0 tindak lanjut dan evaluasi program mutu

e) Dilakukan pelaporan indikator mutu kepada kepala puskesmas dan dinas kesehatan daerah 1. ada dokumen Bukti pelaporan indikator mutu sesuai prosedur yang ditetapkan 2. hasil Pengamatan
kabupaten/kota sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan (D, W) hasil pengukuran indikator mutu melalui aplikasi mutu fasyankes dijalankan 3. wawancara PJ Mutu,
Ep 5 10 0 tim mutu dan Dinas Kesehatan Kab/ Kota , ada informasi terkait pelaporan indikator mutu dilaporan
tepat waktu

Jumlah 50 0 #DIV/0!

Kriteria 5.1.4. Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan.

a) Terdapat bukti Puskesmas telah mengujicobakan rencana peningkatan mutu 1. ada dokumen Bukti rencana uji coba peningkatan mutu (PDSA) berdasarkan hasil evaluasi
berdasarkan kriteria 5.1.1 dan 5.1.2 (D, W). program mutu dan capaian indikator mutu , ada Bukti pelaksanaan uji coba rencana peningkatan
mutu 2. wawancara PJ Mutu dan tim mutu , ada informasi terkait penyusunan proses peningkatan
Ep 1 10 0 mutu (PDSA) berdasarkan hasil capaian indikator mutu 3. simulasi Terdapat bukti Puskesmas telah
mengujicobaka n rencana peningkatan mutu berdasarkan kriteria 5.1.1 dan 5.1.2 (D, W).

b) Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil uji coba peningkatan 1. ada dokumen Bukti evaluasi hasil uji coba peningkatan mutu ; a) Bukti hasil tindak lanjut
mutu (D, W). berdasarkan hasil evaluasi 2. wawancara PJ Mutu dan tim Penggalian informasi terkait evaluasi dan
tindak lanjut peningkatan mutu (PDSA) berdasarkan hasil capaian indikator mutu 3. simulasi
Ep 2 10 0 Terdapat bukti Puskesmas telah melakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil uji coba
peningkatan mutu
c) Keberhasilan program peningkatan mutu di Puskesmas dikomunikasikan 1. ada dokumen Bukti dokumentasi (laporan) pelaksanaan keberhasilan upaya peningkatan mutu ,
dan disosialisasikan kepada LP dan LS serta dilakukan pendokumentasian kegiatan program peningkatan ada dokumen Bukti komunikasi hasil peningkatan mutu sesuai mekanisme komunikasi yang
mutu (D, W). ditetapkan oleh Puskesmas 2. wawancara PJ mutu dan tim mutu , ada informasi terkait
Ep 3 10 0 pendokumentasian dan komunikasi upaya perbaikan. 3.simulasi Keberhasilan program peningkatan
mutu di Puskesmas dikomunikasika n dan disosialisasikan kepada LP dan LS serta dilakukan
pendokumentas ian kegiatan program peningkatan mutu .

d) Dilakukan pelaporan program peningkatan mutu kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota minimal 1. ada dokumen Bukti pelaporan program peningkatan mutu ke Dinkes Kab/ kota yang terintegrasi
setahun sekali (D, W) dalam laporan kinerja Puskesmas 2. wawancara PJ mutu dan tim mutu, ada informasi terkait
laporan hasil program peningkatan mutu ke Dinkes termasuk pelaporan INM 3. simulasi Dilakukan
Ep 4 10 0 pelaporan program peningkatan mutu kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kot a minimal
setahun sekali

Jumlah 40 0 #DIV/0!
STANDAR 5.2 Program manajemen risiko. Program manajemen risiko digunakan untuk melakukan identifikasi, analisis,
evaluasi, penatalaksanaan risiko dan monitoring dan reviu untuk mengurangi kerugian dan cedera terhadap
pasien, staf, pengunjung, serta institusi puskesmas dan sasaran pelayanan UKM serta masyarakat.
Upaya manajemen risiko dilaksanakan dengan menyusun program manajemen risiko setiap tahun yang
mancakup proses manajemen risiko yaitu komunikasi dan konsultasi, menetapkan konteks, identifikasi,
analisis, evaluasi, penatalaksanaan risiko, dan pemantauan dan reviu yang dilakukan serta pelaporan
manajemen resiko

KRITERIA 5.2.1. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi, dan dianalisis.

a) Disusun program manajemen risiko untuk ditetapkan oleh Kepala Puskesmas (R, W). 1. ada SK tentang pelaksanaan manajemen resiko dan SOP nya 2. wawancara ada informasi
Ep 1 10 0 kepada PJ Manajemen resiko tentang pelaksanaan manajemen resiko di Puskesmas

b) Tim Mutu Puskesmas memandu penatalaksanaan risiko (D, W). 1. ada dokumen Bukti pelaksanaan manajemen resiko, yang meliputi poin b).(1) sd b). (4) 2.
Ep 2 10 0 wawancara ada informasi, tentang progress pelaksanaan manajemen resiko di Puskesmas
c) Dilakukan identifikasi, analisis dan evaluasi risiko yang dapat terjadi di Puskesmas yang didokumentasikan 1. ada dokumen Bukti identifikasi, analisis dan evaluasi risiko yang terangkum dalam daftar resiko 2.
Ep 3 dalam daftar resiko (D, W). 10 0 wawancara ada informasi tentang proses identifikasi, analisis dan evaluasi risiko

d) Disusun profil risiko yang merupakan risiko prioritas berdasar evaluasi terhadap hasil identifikasi dan 1. ada dokumen Bukti profil resiko , 2 wawancara ada informasi proses penyusunan profil resiko
analisis risiko yang ada pada daftar risiko yang memerlukan penanganan lebih lanjut (D,W)
Ep 4 10 0

Jumlah 40 0 #DIV/0!

KRITERIA 5.2.2. Risiko dalam penyelenggaraan berbagai upaya Puskesmas terhadap pengguna layanan, keluarga,
masyarakat, petugas, dan lingkungan diidentifikasi, dan dianalisis.

a) Disusun rencana penanganan risiko yang diintegrasikan dalam perencanaan 1. ada dokumen Bukti rencana penanganan risiko, yang di implementasikan dalam RUK dan RPK
tingkat Puskesmas sebagai upaya untuk meminimalkan dan/atau memitigasi risiko (D). Puskesmas
Ep 1 10 0
b) Tim Mutu Puskesmas membuat pemantauan terhadap rencana penanganan risiko (D,W). 1. ada dokumen Bukti pemantauan pelaksanaan rencana penanganan risiko 2. wawancara ada
informasi progress pelaksanaan rencana penanganan risiko beserta hambatan dan upaya solusi atas
Ep 2 10 0 hambatan yang ditemukan

c) Dilakukan pelaporan kepada Kepala Puskesmas dan kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota 1. ada dokumen Bukti penyampaian pelaksanaan manajemen resiko Puskesmas beserta hambatan
serta lintas program dan lintas sektor terkait (D, W). dan peran serta dinkes kabupaten/kota dan lintas sektor dalam membantu mengatasi hambatan yang
Ep 3 10 0 ditemukan Puskesmas 2. wawancara ada informasi upaya solusi atas hambatan yang ditemukan dan
peran dinkes kabupaten/kota dan lintas sektor
d) Ada bukti Puskesmas telah melakukan dan menindaklanjuti analisis efek modus kegagalan (failure 1. ada dokumen Bukti FMEA , 2. wawancara ada informasi proses penyusunan FMEA
Ep 4 mode effect analysis) minimal setiap setahun sekali pada proses 10 0
berisiko tinggi yang diprioritaskan (D, W)

Jumlah 40 0 #DIV/0!
STANDAR 5.3 Sasaran keselamatan pasien. Sasaran Keselamatan pasien diterapkan dalam upaya keselamatan pasien.
Puskesmas mengembangkan dan menerapkan sasaran keselamatan pasien sebagai suatu upaya untuk
meningkatkan mutu pelayanan.

KRITERIA 5.3.1. Proses Identifikasi pasien dilakukan dengan benar.

a) Dilakukan identifikasi pasien sebelum dilakukan prosedur diagnostik, tindakan, 1. ada . SK tentang pelaksanaan SKP, ada SOP pelaksanaan identifikasi pasien 2. ada dokumen
pemberian obat, pemberian imunisasi, dan pemberian diet sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang Bukti observasi kepatuhan identifikasi pasien 3.hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan identifikasi
ditetapkan (R, D, O, W). pasien oleh petugas Puskesmas sesuai regulasi 4. wawancara informasi tentang siapa saja yang
Ep 1 10 5 melakukan identifikasi pasien dan cara melakukan identifikasi pasien sesuai SOP

b) Dilakukan prosedur tepat identifikasi apabila dijumpai pasien dengan kondisi khusus seperti yang
disebutkan pada pokok pikiran sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W)
Ep 2 10 0

Jumlah 20 5 400.00%
KRITERIA 5.3.2. Proses untuk meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pemberian asuhan ditetapkan dan dilaksanakan.

a) Pemberian perintah secara verbal lewat telepon menggunakan teknik SBAR dan 1. ada dokumen Bukti TBAK dan/atau Bukti SBAR yang dimasukkan dalam rekam medis pasien 2.
Ep 1 TBAK sesuai dalam pokok pikiran (D, W). 10 10 wawancara ada Informasi tentang proses pelaksanaan TBAK atau SBAR

b) Pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis hasil pemeriksaan laboratorium dilakukan sesuai 1. ada dokumen Telaah rekam medis , ada dokumen Telaah buku pencatatan hasil laboratorium 2.
dengan prosedur, yaitu ditulis lengkap, dibaca ulang oleh penerima pesan, dan dikonfirmasi oleh pemberi wawancara ada informasi pelaporan kondisi pasien dan pelaporan nilai kritis 3. simulasi Petugas
Ep 2 10 0
pesan, dan dicatat dalam rekam medis, termasuk identifikasi kepada siapa nilai kritis hasil pemeriksaan Puskesmas diminta untuk mensimulasika n pelaporan nilai kritis
laboratorium dilaporkan (D,W,S).
c) Dilakukan komunikasi efektif pada proses serah terima pasien yang memuat hal 1. ada SOP pelaksanaan komunikasi efektif 2. ada dokumen Bukti SBAR yang tercatat dalam
kritikal dilakukan secara konsisten sesuai dengan prosedur dan metode SBAR dengan menggunakan formulir formular SBAR 3. hasil pengamatan ada informasi tentang pelaksanaan komunikasi efektif pada
Ep 3 yang dibakukan (R, D, W, S) 10 5 proses serah terima pasien 4. simulasi petugas puskesmas diminta untuk mensimulasika n
komunikasi efektif pada proses serah terima pasien

Jumlah 30 15 200.00%

Kriteria 5.3.3. Proses untuk meningkatkan keamanan terhadap obat-obat yang perlu diwaspadai ditetapkan dan
dilaksanakan.
a) Disusun daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip serta dilakukan 1. ada SOP tentang pengelolaan obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama dan
pelabelan dan penataan obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa mirip sesuai dengan rupa mirip 2. ada dokumen Daftar obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama atau rupa
Ep 1 kebijakan dan prosedur yang disusun (R, D, O, W). 10 10 mirip 3. Pengamatan terhadap pelabelan dan penataan obat 4. wawancara ada informasi tentang
proses pengelolaan obat yang perlu diwaspadai dan obat dengan nama dan rupa mirip

b) Dilakukan pengawasan dan pengendalian penggunaan obat- obatan psikotropika/narkot ika dan obat- 1. ada dokumen Daftar obat psikotropika/narko tika dan obat- obatan lain yang perlu diwaspadai (high
obatan lain yang perlu diwaspadai (high alert) (D, O, W) alert), ada dokumen Bukti monitoring enggunaan obat-obatan psikotropika/narko tika dan obat-
obatan lain yang perlu diwaspadai (high alert) 2. hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan
penyimpanan, pengawasan dan pengendalian penggunaan obat- obatan psikotropika/nark otika dan
Ep 2 10 10 obat- obatan lain yang perlu diwaspadai (high alert) 3. wawancara ada informasi tentang proses
penyimpanan, pengawasan dan pengendalian penggunaan obat- obatan psikotropika/narkotika dan
obat- obatan lain yang perlu diwaspadai (high alert).

Jumlah 20 20 100.00%

Kriteria 5.3.4. Proses untuk memastikan tepat pasien, tepat prosedur, dan tepat sisi pada pasien yang menjalani
operasi/tindakan medis ditetapkan dan dilaksanakan.

a) Dilakukan penandaan sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi pelayanan yang akan 1. ada SOP penandaan sisi operasi/tindakan medis 2. hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan
melakukan tindakan sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan (R, O, W, S). penandaan sisi operasi/tindakan medis. 3. simulasi Petugas Puskesmas diminta mensimulasika n
Ep 1 10 10 proses penandaan sisi operasi/tindaka n medis

b) Dilakukan verifikasi sebelum operasi/tindakan medis untuk memastikan bahwa prosedur telah dilakukan 1. ada dokumen Bukti pelaksanaan upaya untuk memastikan benar pasien dan benar prosedur,
dengan benar (D, O, W). sebelum dilakukan operasi/tindakan medis. Bukti tersebut dimasukkan ke dalam rekam medis 2.
hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan benar pasien dan benar prosedur, sebelum dilakukan
Ep 2 10 0 10
operasi/tindakan medis. 3. wawancara Penggalian informasi tentang proses pelaksanaan benar
pasien dan benar prosedur, sebelum dilakukan operasi/tindakan medis.

c) Dilakukan penjedaan (time out) sebelum operasi/tindakan medis untuk memastikan semua pertanyaan 1. hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan penjedaan (time out) sebelum operasi/ tindakan medis 2.
Ep 3 sudah terjawab atau meluruskan kerancuan (O, W). 10 0 wawancara ada informasi tentang proses penjedaan (time out) sebelum operasi/ tindakan medis

Jumlah 30 10 300.00%

Kriteria 5.3.5. Proses kebersihan tangan diterapkan untuk menurunkan risiko infeksi yang terkait dengan pelayanan
kesehatan.

 a) Ditetapkan standar kebersihan tangan yang mengacu pada standar WHO (R). 1. ada SOP tentang Langkah kebersihan tangan, ada SOP tentang indikasi kebersihan tangan dan
Ep 1 10 10 peluang kebersihan tangan 2.

b) Dilakukan kebersihan tangan sesuai dengan regulasi yang ditetapkan (D, O, W) 1. ada dokumen Bukti observasi kepatuhan kebersihan tangan, 2. hasil pengamatan terhadap
budaya kebersihan tangan di Puskesmas dilakukan sesuai regulasi 3. wawancara ada informasi
kepada petugas Puskesmas untuk mengetahui tingkat pemahaman petugas Puskesmas terkait : a.
Ep 2 10 10
Langkah kebersihan tangan, b. Indikasi kebersihan tangan dan c peluang kebersihan tangan

Jumlah 20 20 100.00%

Kriteria 5.3.6. Proses untuk mengurangi risiko pasien jatuh disusun dan dilaksanakan.
a) Dilakukan penapisan pasien dengan risiko jatuh jatuh di rawat jalan dan pengkajian risiko jatuh di IGD 1. ada SOP penapisan pasien dengan risiko jatuh di rawat jalan, ada SOP pengkajian risiko jatuh di
dan rawat inap sesuai dengan kebijakan dan prosedur serta dilakukan upaya untuk mengurangi risiko IGD, ada SOP pengkajian risiko jatuh di rawat inap 2. hasil Pengamatan terhadap pelaksanaan
tersebut (R, O, W, S). penapisan pasien dengan risiko jatuh 3. wawancara Penggalian informasi kepada Puskesmas untuk
mengetahui tingkat pemahaman tentang tata cara pelaksanaan penapisan pasien dengan risiko jatuh
Ep 1 10 10 sesuai dengan tempatnya (rawat jalan/rawat inap/IGD) 4. simulasi Petugas Puskesmas diminta
mensimulasika n tata cara penapisan pasien dengan risiko jatuh sesuai dengan tempatnya (rawat
jalan/rawat inap/IGD)

b) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut untuk mengurangi risiko terhadap situasi dan lokasi yang 10 0 1. ada dokumen Bukti dilakukan evaluasi untuk mengurangi risiko terhadap situasi dan lokasi yang
diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh (D, W) diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh, ada dokumen Bukti dilakukan tindaklanjut dari hasil
evaluasi 2. wawancara ada informasi tentang evaluasi dan tindak lanjut untuk mengurangi risiko
Ep 2
terhadap situasi dan lokasi yang diidentifikasi berisiko terjadi pasien jatuh

Jumlah 20 10 200.00%
STANDAR 5.4 Pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan. Puskesmas menetapkan
sistem pelaporan insiden keselamatan pasien dan pengembangan budaya keselamatan. Pelaporan insiden
keselamatan pasien berhubungan dengan budaya keselamatan di Puskesmas dan diperlukan untuk
mencegah insiden lebih lanjut atau berulang pada masa mendatang yang akan membawa dampak
kerugian yang lebih besar bagi Puskesmas

KRITERIA 5.4.1. Dilakukan pelaporan, dokumentasi, analisis akar masalah, dan penyusunan tindakan korektif sebagai upaya
perbaikan, dan pencegahan potensi insiden keselamatan pasien.

a)Dilakukan pelaporan jika terjadi insiden sesuai dengan kebijakan dan prosedur yang ditetapkan kepada tim 1. ada SK pelaporan insiden keselamatan pasien,, ada SOP pelaporan insiden keselamatan pasien
keselamatan pasien dan kepala puskesmas yang disertai dengan analisis, investigasi insiden, dan tindak secara internal, ada SOP pelaporan insiden keselamatan pasien secara eksternal 2. ada
lanjut terhadap insiden (R, D, W). dokumen Bukti dilakukan pelaporan IKP, baik internal atau eksternal, ada dokumen Bukti analisis,
Ep 1 10 5 investigasi insiden, ada dokumen Bukti tindaklanjut perbaikan untuk mencegah terjadinya insiden
secara berulang 3. wawancara ada informasi tentang proses pelaporan insiden keselamatan pasien

b) Dilakukan pelaporan kepada Komite Nasional Keselamatan Pasien (KNKP) terhadap insiden, analisis, 1. ada dokumen Bukti pelaporan IKP melalui aplikasi pelaporan IKP, baik pelaporan nihil atau
dan tindak lanjut sesuai dengan kerangka waktu yang ditetapkan (D, O, W) pelaporan jika terjadi KTD atau sentinel 2. hasil Pengamatan terhadap pelaporan IKP melalui aplikasi
Ep 2 10 10 pelaporan IKP 3. wawancara ada informasi tentang proses pelaporan insiden keselamatan pasien
ke KNKP bila ada kasus kriteria kuning dan merah

Jumlah 20 15 133.33%
KRITERIA 5.4.2. Tenaga kesehatan pemberi asuhan berperan penting dalam memperbaiki perilaku dalam pemberian
pelayanan yang mencerminkan budaya mutu dan budaya keselamatan.

a) Dilakukan pengukuran budaya keselamatan pasien dengan melakukan survei budaya keselamatan pasien 10 1. ada dokumen Bukti observasi kepatuhan terhadap kode etik dan peraturan internal Puskesmas,
yang menjadi acuan dalam program budaya keselamatan (D,W). yang terdiri dari unsur untuk meningkatkan mutu dan keselamatan pasien 2. wawancara ada
Ep 1 0 informasi terkait latar belakang penyusunan komponen dalam kode etik dan peraturan internal yang
disusun untuk meningkatkan mutu dan keselamata pasien

b) Puskesmas membuat sistem untuk mengidentifikasi dan menyampaikan laporan perilaku yang tidak 10 1. ada dokumen mekanisme atau sistem yang tertuang dalam SOP, untuk laporan terhadap
mendukung budaya keselamatan atau "tidak dapat diterima" dan upaya perbaikannya (D, penemuan perilaku yang melanggar kode etik dan peraturan internal 2. wawancara ada informasi
Ep 2 W). 0 alur pelaporan dan sistem jaminan kerahasiaan pelapor
c) Dilakukan edukasi tentang mutu klinis dan keselamatan pasien pada semua tenaga kesehatan pemberi 1. ada dokumen Bukti sosialisasi kode etik dan peraturan internal dimana komponennya terdiri dari
asuhan (D, W) unsur peningkatan mutu dan keselamatan pasien, ada dokumen bukti tindak lanjut atas pelaporan
adanya tindakan yang melanggar kode etik dan peraturan internal 2. wawancara Puskesmas, terkait
Ep 3 10 0 pemahamannya terhadap kode etik dan peraturan internal Puskesmas serta hubungannya antara isi
dalam kode etik dan peraturan internal tersebut dengan peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Jumlah 30 0 #DIV/0!

STANDAR 5.5 Program pencegahan dan pengendalian infeksi. Program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan
untuk mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi terkait dengan pelayanan Kesehatan. Pencegahan dan
pengendalian infeksi yang selanjutnya disingkat PPI adalah upaya untuk mencegah dan meminimalkan
terjadinya infeksi pada pasien, petugas, pengunjung, dan masyarakat sekitar fasilitas kesehatan

KRITERIA 5.5.1. Regulasi dan program pencegahan dan pengendalian infeksi dilaksanakan oleh seluruh karyawan
Puskesmas secara komprehensif untuk mencegah dan meminimalkan risiko terjadinya infeksi yang terkait
dengan pelayanan kesehatan.

a. Puskesmas menyusun rencana dan melaksanakan program PPI yang terdiri atas (R, D): (1) implementasi 1. ada Ditetapkan SK Pelaksanaan PPI Terdapat , ada SOP Perencanaan PPI, ada SOP
kewaspadaan isolasi yang terdiri atas kewaspadaan standar dan kewaspadaan berdasar transmisi, (2) Pelaksanaan PPI 2. ada dokumen Bukti Dokumen Perencanaan PPI yang terdapat dalam RUK dan
pendidikan dan pelatihan PPI (dapat berupa pelatihan atau lokakarya) baik bagi petugas maupun pasien RPK Puskesmas, ada dokumen Bukti Pelaksanaan PPI di Puskesmas
dan keluarga, serta masyarakat, (3) penyusunan dan penerapan bundel infeksi terkait pelayanan kesehatan,
Ep 1 (4) pemantauan (monitoring) pelaksanaan kewaspadaan isolasi, 10 5
(5) surveilans penyakit infeksi terkait pelayanan kesehatan dan, (6) penggunaan anti mikroba secara bijak
dan komprehensif dalam penyelenggaraan pelayanan di Puskesmas

b. Dilakukan pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, dan pelaporan terhadap pelaksanaan program PPI dengan 1. ada dokumen Bukti pelaksanaan monitoring dan evaluasi pelaksanaan program PPI dengan
menggunakan indikator yang ditetapkan (D, W) indikator yang telah ditetapkan, ada dokumen Bukti penilaian kinerja PPI, ada dokumen Bukti
rekomendasi perbaikan dan tindaklanjutnya dari hasil monev program PPI 2. wawancara ada
Ep 2 10 0 Informasi terkait pemantauan, evaluasi, tindak lanjut, dan pelaporan terhadap pelaksanaan program
PPI

Jumlah 20 5 400.00%
KRITERIA 5.5.2. Dilakukan identifikasi berbagai risiko infeksi dalam penyelenggaraan pelayanan sebagai dasar untuk
menyusun dan menerapkan strategi untuk mengurangi risiko tersebut.

a) Dilakukan identifikasi dan kajian risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan pelayanan di 1. ada dokumen Data supervisi/hasil audit Program PPI, Jika ada renovasi dilakukan Icra konstruksi
Puskesmas (D, W). 2. wawancara ada Informasi terkait pelaksanaan audit program dan penyusunan ICRA konstruksi jika
Ep 1 10 0 ada renovasi.

b) Disusun dan dilaksanakan strategi untuk meminimalkan risiko infeksi terkait dengan penyelenggaraan 1. ada dokumen Dokumen ICRA Program PPI, ada dokumen Dokumen Plan of Action (POA) sesuai
pelayanan di Puskesmas dan dipastikan ketersediaan (a) sampai (c) yang tercantum dalam bagian Pokok hasil ICRA, ada dokumen Bukti evaluasi hasil kegiatan program PPI 2. wawancara ada Informasi
Ep 2 Pikiran (D, W) 10 0 terkait penyusunan ICRA program dan penyusunan POA dan evaluasi kegiatan PPI

Jumlah 20 0 #DIV/0!
KRITERIA 5.5.3 Puskesmas yang mengurangi risiko infeksi terkait dengan pelayanan kesehatan perlu melaksanakan dan
mengimplementasikan program PPI untuk mengurangi risiko infeksi baik bagi pasien, petugas, keluarga
pasien, masyarakat, maupun lingkungan.
a) Terdapat bukti penerapan dan pemantauan prinsip kewaspadaan standar sesuai dengan Pokok Pikiran 1. ada SOP penerapan kewaspadaan standar seperti Penggunaan APD, pengelolaan Linen,
pada angka (1) sampai dengan angka (9) sesuai dengan prosedur yang ditetapkan (R, D, O, W). penempatan pasien, pengelolahan limbah, Dekontamina si peralatan perawatan pasien dengan
benar dll 2. ada dokumen Dokumen Bukti penerapan kewaspadaan standar berdasarkan regulasi
Ep 1 10 10 yang telah ditetapkan di Puskesmas 3. hasil Pengamatan terhadap pelaksanakan penerapan
kewaspadaan standar sesuai regulasi yang ditetapkan 4. wawancara ada informasi terkait proses
penerapan kewaspadaan standar

b) Jika ada pengelolaan pada pokok pikiran angka (6) sampai dengan angka (8) yang dilaksanakan oleh 1. ada dokumen Bukti MOU dengan pihak ketiga, 2. wawancara ada informasi terkait proses dan
Ep 2 pihak ketiga,Puskesmas harus memastikan standar mutu diterapkan oleh pihak ketiga sesuai dengan 10 0 pelaksanaan kerjasama dengan pihak ketiga
ketentuan peraturan perundang- undangan (D, W)

Jumlah 20 10 200.00%
KRITERIA 5.5.4 Puskesmas melakukan upaya kebersihan tangan sesuai standar.

a)Dilakukan edukasi kebersihan tangan pada seluruh karyawan Puskesmas, pasien, dan keluarga pasien (D, 1. ada dokumen Dokumen edukasi kebersihan tangan kepada karyawan Puskesmas, pasien, dan
W). keluarga pasien seperti penyediaan media edukasi leflet,video dll, foto2 edukasi, daftar hadir dan
Ep 1 10 10 undangan saat melakukan edukasi jika ada 2. wawancara ada informasi tentang pelaksanaan
edukasi kebersihan tangan kepada petugas Puskesmas dan pasien

b) Sarana dan prasarana untuk kebersihan tangan tersedia di tempat pelayanan (O). 1. hasil Pengamatan terhadap tersedianya perlengkapan dan peralatan kebersihan
Ep 2 10 10 tangan seperti wastafel, ketersediaan air, handrub, tisu dll tersedia dan memenuhi 5 R

c) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan kebersihan tangan secara periodik sesuai 1. ada dokumen dokumen audit kebersihan tangan, ada dokumen evaluasi penyediaan perlengkapan
Ep 3 dengan ketentuan yang ditetapkan (D, W) 10 10 dan peralatan kebersihan tangan 2. wawancara ada informasi terkait pelaksanaan evaluasi
kebersihan tangan

Jumlah 30 30 100.00%
KRITERIA 5.5.5 Dilakukan upaya pencegahan penularan infeksi dengan penerapan kewaspadaan berdasar transmisi dalam
penyelenggaraan pelayanan pasien yang dapat ditularkan melalui transmisi.

a) Dilakukan identifikasi penyakit infeksi yang ditularkan melalui transmisi airborne dan prosedur atau 1. ada SOP / alur pemisahan pelayanan Pasien untuk mencegah terjadinya transmisi, ada SOP
tindakan yang dilayani di Puskesmas yang menimbulkan aerosolisasi serta upaya pencegahan penularan penetapan prosedur pelayanan unbtuk mencegah terjadinya transmisi 2. hasil pengamatan terhadap
infeksi melalui transmisi airborne dengan pemakaian APD, penataan ruang periksa, penempatan pasien, proses pemisahan pasien untuk mencegah terjadinya transmisi penularan sesuai dengan regulasi
ataupun transfer pasien sesuai dengan regulasi yang disusun (R, O, W) dan penerapan prosedur pelayanan untuk mencegah transmisi 3. wawancara ada informasi terkait
Ep 1 10 5 proses pemisahan pelayanan pasien dan penerapan prosedur pelayanan untuk mencegah terjadinya
transmisi

b) Dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap hasil pemantauan terhadap pelaksanaan penataaan ruang 1. ada dokumen Dokumen bukti evaluasi penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi, ada
periksa, penggunaan APD, penempatan pasien, dan transfer pasien untuk mencegah transmisi infeksi (D, W). dokumen hasil tindaklanjut penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi 2. wawancara ada
Ep 2 10 0 informasi terkait proses monitoring dan evaluasi penerapan kewaspadaan berdasarkan transmisi

Jumlah 20 5 400.00%
KRITERIA 5.5.6 Ditetapkan dan dilakukan proses untuk menangani outbreak infeksi, baik di Puskesmas maupun di wilayah
kerja Puskesmas.

a) Dilakukan identifikasi mengenai kemungkinan terjadinya outbreak infeksi, baik yang terjadi di 1. ada Dokumen data kasus outbreak yang terjadi di Puskesmas dan wilayah kerja Puskesmas 2.
Puskesmas maupun di wilayah kerja Puskesmas (D, W). wawancara ada informasi terkait proses pengumpulan data outbreak kepada petugas Puskesmas,
Ep 1 10 0
Dinkes Kabupaten/kota dan lintas sektor
b) Jika terjadi outbreak infeksi, dilakukan penanggulangan sesuai dengan kebijakan, panduan, protokol 1. ada Dokumen penanganan kejadian outbreak di Puskesmas 2. wawancara ada informasi terkait
kesehatan, dan prosedur yang disusun serta dilakukan evaluasi dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan dengan kejadian KLB kepada petugas Puskesmas, Dinkes
Ep 2 penanggulangan sesuai dengan regulasi yang disusun (D, W) 10 0

Jumlah 20 0 #DIV/0!

560 145
CAPAIAN 386.21%
Catatan : Buku Pedoman tata kelola mutu tahun 2021 hal 31-33 (36-39 of
90) gambar 6.a dan 6.b Program peningkatan mutu dilaksanakan sesuai
prosedur, Pedoman sebagai acuan bagi Kepala Puskesmas>

Catatan : Buku Pedoman tata kelola mutu hal 12 (18 of 90)

Catatan : Buku Pedoman tata kelola mutu hal 68 (74 of 90) Pertemuan
tinjauan manajemen

Catatan : contoh 3H 1P atau USG hal 55-56 (61-62 of 90) Pedoman Tata
Kelola Mutu
Catatn : contoh analisis data indikator mutu hal 63 (69 of 90)

Validasi >90% dengan pengukuran berulang pada sampel min 9 atau 5%


(jk data>180). Lihat ppt slide 49 dari 56

Catatan : uji coba merupakan bagian dari siklus PDSA. Lihat hal 50 (56
dari 90). Lihat tabel POA hal 52 (58 dari 90)
Catatan : lihat contoh tabel Risk Register di buku pedoman keselamatn
dan manj risiko hal 53

Lihat tabel analisis risiko dan mitigasi risiko di PMK 25 tahun 2019 psl 12-
25 dan LAMPIRAN PMK

PPT slide 21
Lihat Tabel analisis risiko dan mitigasi risiko di PMK 25 tahun 2019 hal 37
- 39 dan di Lampran contoh Formulir 3-5 hal 43-51

Catatan : lihat langkah2 melakukan Failure-Modes-and-Effects-


Analysis.pdf Catatan : FMEA hal 19

Lihat PMK 11 tahun 2017 hal 34

sk belum ada
PMK No. 72 th 2016 ttg Pelayanan Kefarmasian hal

lCatatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus yang memerlukan


operasi/tindakan medis

Catatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus yang memerlukan


operasi/tindakan medis

Catatan: Observasi dilakukan apabila ada kasus yang memerlukan


operasi/tindakan medis
sk belum ada
Pedoman Teknis PPI di FKTP 2020 hal 120-123 ICRA program, 124-126
ICRA Bangunan
Permenkes 949/Menkes/SK/VIII/2004 ttg pedoman penyelenggaraan sistem kewaspdaan dini
REKAPITULASI CAPAIAN SELURUH BAB

catatan : Hasil Total Skor disikan manual

SKOR
NO BAB TOTAL SKOR MAKSIMUM
E.P

1 KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN PUSKESMAS 1020 1020

2 UPAYA PELAYANAN KESEHATAN MASYARAKAT 940 940


UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PERORANGAN DAN
PENUNJANG 420
3 330
4 PROGRAM PRIORITAS NASIONAL 340 340

5 PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS 145 560

SKOR TOTAL & SKOR MAKSIMUM E.P 2775 3280

CAPAIAN Puskesmas
BAB

CAPAIAN

100.00%
100.00%

78.57%

78.57%
25.89%

84.60%

Anda mungkin juga menyukai