Anda di halaman 1dari 13

PENGUMPULAN TUGAS SEMESTER 6

MANHAJ AL-BAH AL-ILMIY AL-KAMMY


(Resuman dari Kelompok 6-12)

Disusun Oleh :
Khoriatun Nisak
T20182061
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA

ARAB FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU

KEGURUAN UIN KH ACHMAD SIDDIQ

JEMBER

2021
RESUME KELOMPOK

Resume kelompok 6

Praktik pemanfaatan paradigma penelitian dalam menetukan judul penelitian,


rumusan masalah, tujuan penelitian, rumusan hipotesis dan manfaat (konstribusi)

A. Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana
cara pandang peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan perlakuan peneliti terhadap
ilmu atau teori yang dikonstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu
disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Paradigma penelitian juga menjelaskan bagaimana peneliti memahami suatu masalah,
serta kriteria pengujian sebagai landasan untuk menjawab masalah penelitian.

B. Menetukan judul penelitian


Langkah-langkah untuk menentukan judul:
1) Menentukan masalah
2) Menentukan tujuan penelitian
3) Menetukan variable-variabel penelitian
4) Menyusun judul

C. Perumusan masalah penelitian


perumusan masalah merupakan pernyataan spesifik mengenai ruang lingkup
masalah yang akan diteliti. Rumusan masalah diperoleh dari identifikasi masalah yang
sudahdiajukan. Jika identifikasi masalah masih sangat luas cakupannya, maka rumusan
masalah merupakan masalah spesifik yang sudah dibatasi untuk diteliti lebih lanjut oleh
peneliti.
Bentuk-bentuk Rumusan Masalah Penelitian:
1) Rumusan masalah Deskriptif
2) Rumusan Masalah Komparatif
3) Rumusan Masalah Asosiatif
Langkah-langkah Perumusan Masalah
a. Langkah 1 : Tentukan fokus penelitian

b. Langkah 2 : Cari berbagai kemungkinan faktor yang ada kaitan dengan focus tersebut
yang dalam hal ini dinamakan sub fokus.

c. Langkah 3 : Dari antara faktor – faktor yang terkait adakan pengkajian mana yang
sangat menarik untuk ditelaah, kemudian tetapkan mana yang dipilih.

d. Langkah 4 : kaitkan secara logis faktor – faktor subfokus yang dipilih dengan focus
penelitian.

D. Perumusan judul penelitian


Tujuan penelitian merupakan ungkapan sasaran yang akan dicapai dalam suatu
penelitian. Tujuan penelitian harus dinyatakan dengan kongkrit, jelas dan ringkas dan
dinyatakan dalam bentuk kalimat pernyataan. Isi dan rumusan tujuan penelitian harus
mengacu pada rumusan masalah penelitian. Dalam penelitian deskriptif, tujuan
penelitian adalah untuk memperoleh gambaran dan diskripsi secara rinci, sistematis dan
akurat suatu fenomena. Rumusan tujuan penelitian deskriptif meliputi mengklasifikasi
dan menguraikan tentang sifat-sifat atau faktorfaktor fenomena tersebut. Suatu
penelitian ada yang hanya memerlukan satu tujuan, ada juga mempunyai beberapa
tujuan sesuai dengan sub-permasalahan.
 Tujuan penelitian berfungsi :
▪ Untuk mengetahui deskripsi berbagai fenomena alamiah.
▪ Untuk menerangkan hubungan antara berbagai kejadian.
▪ Untuk memecahkan masalah yang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
▪ Untuk memperlihatkan efek tertentu
 Tujuan penelitian dibedakan menjadi dua macam yaitu :
• Tujuan Umum, mengandung uraian garis besar sasaran akhir secara
keseluruan yang akan dicapai
• Tujuan khusus, mengandung uraian secara rinci untuk mencapai tujuan umum.
E. Hipotesis penelitian
Secara asal bahasa, kata hipotesis berasal dari gabungan dua kata, yaitu hypo
(sementara atau dibawah) dan thesa (dugaan atau kebenaran). Kedua kata gabungan
atau hypothesa tersebut melahiran arti baru yang bermakna dugaan sementara.
Hipotesis dalam suatu riset sering ditegaskan dengan sebuah kalimat pernyataan
(statement) yang mendukung atau menolak hasil penelitian atau permasalahan yang
sebelumnya telah dirumuskan.
Dari jenisnya hipotesis dapat dibedakan menjadi tiga jenis hipotesis, beberapa
jenis hipotesis diantaranya :
1) Hipotesis deskriptif, yaitu hipotesis yang menyatakan keberadaan sesuatu,
misalnya rumusan masalahnya “Bagaimanakah sikap tamu terhadap pelayanan Hotel
Kingston di Yogyakarta?” maka hipotesisnya dapat berbunyi “Sikap tamu di hotel
Kingston Yogyakarta adalah positif (ha).” Hipotesis deskriptif dapat digunkan untuk
lebih menegaskan gambaran objek penelitian. Akan tetapi, hipotesis pada rumusan
masalah deskriptif dalam beberapa kasus jarang dinyatakan .
2) Hipotesis komparatif, merupakan hipotesis yang menegaskan tentang ada
atau tidaknya perbedaan dua variabel atau lebih. Jika rumusan masalahnya
berbunyi“Apakah ada perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang sering
minum susu dan anak yang tidak pernah minum susu,” maka hipotesis alternatifnya
dapat berbunyi “Ada perbedaan berat badan yang signifikan antara anak yang sering
minum susu dan anak yang tidak pernah minum susu.”
3) Hipotesis kausal (asosiatif), merupakan hipotesis yang menjelaskan
hubungan antar dua variabel (atau lebih jika multivariate), dapat juga menyatakan
penegasan pengaruh variabel independent terhadap variabel dependentnya. Sebagai
contoh, jika suatu penelitian memiliki rumusan masalah “Apakah ada pengaruh kualitas
daya tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan di destinasi wisata,” maka hipotesis
alternatifnya dapat ditegaskan dengan kalimat berikut “Ada pengaruh kualitas daya
tarik wisata terhadap kepuasan wisatawan di destinasi wisata”.
Syarat agar sebuah hipotesis yang dirumuskan menjadi baik, dapat merujuk
pada beberapa saran yang disampaikan oleh W. Gulo dalam Santosa (2017) berikut :
1) Hipotesis disusun dengan kalimat deklaratif, bersifat positif, bukan normatif,
artinya hipotesis disusun melalui sebuah pernyataan (statement yang positif).
2) Variabel yang disertakan dalam hipotesis adalah variabel yang dapat diamati
dan diukur (variabel operasional)
3) Hipotesis menunjukan hubungan tertentu diantara variabel-variabel
Beberapa model penelitian yang umunya menggunakan hipotesis adalah :
• Penelitian yang menghitung banyaknya sesuatu (magnitude / casestudies)
• Penelitian yang mencai tahu tentang perbedaan (comparatifstudies)
• Penelitian tentang hubungan (corelationstudies)
Rangkuman kelompok 7

Menentukan Latar Belakang Masalah

Latar belakang penelitian adalah kompilasi informasi yang memadai yang didasarkan pada
analisis masalah atau argumen yang diajukan, langkah-langkah dan metode yang diperlukan
untuk sampai pada desain dan implementasi hasil yang dicapai dan solusi yang layak.

Struktur Latar Belakang

1. Adakah konsep, istilah, teori, atau gagasan yang mungkin asing bagi pembaca dan,
karenanya, membutuhkan penjelasan tambahan?
2. Apakah ada elemen historis yang perlu dieksplorasi untuk menjelaskan konteks yang
diperlukan, untuk menyoroti orang-orang, masalah, atau peristiwa tertentu, atau untuk
meletakkan dasar untuk memahami munculnya masalah atau peristiwa saat ini?
3. Adakah teori, konsep, atau ide yang dipinjam dari disiplin atau tradisi akademis lain
yang mungkin asing bagi pembaca Anda dan karenanya memerlukan penjelasan lebih
lanjut?
4. Apakah studi penelitian tidak biasa dengan cara yang membutuhkan penjelasan
tambahan, seperti, (1) studi Anda menggunakan metode analisis yang belum pernah
diterapkan sebelumnya; (2) studi Anda menyelidiki masalah penelitian yang sangat
esoterik atau kompleks; atau, (3) studi Anda bergantung pada analisis teks atau
dokumen unik, seperti, bahan arsip atau dokumen primer seperti buku harian atau surat
pribadi yang tidak mewakili badan literatur sumber tentang topik tersebut.
Cara Menuliskan Latar Belakang

Berikut ini tahapan yang dapat Anda lakukan ketika menyusun latar belakang:

1. Pada tahap awal merumuskan penelitian Anda, banyak masalah masih sangat tidak
jelas, dan Anda perlu memperkuat pemikiran Anda dengan melakukan penelitian
pendahuluan.
2. Baca dan kumpulkan informasi yang Anda butuhkan untuk mengembangkan
pernyataan penelitian yang akan memandu penelitian Anda.
3. Kembangkan dan tuliskan pertanyaan penelitian Anda. Pikirkan tentang hal-hal
yang telah Anda baca dan Anda cari permasalahannya atau solusi yang telah
ditemukan oleh orang lain dan kemudian rumuskan pendapat Anda tentang masalah
tersebut.
4. Lengkapi penelitian Anda menggunakan pertanyaan dan pernyataan penelitian
sebagai panduan Anda.
5. Ketika Anda menyusun latar belakang penelitian Anda, buat bagian yang relevan.
Ketika Anda mulai menulis, buat lima bagian berbeda yang memiliki masalah
utama, temuan utama, dan kontroversi yang mengelilingi pertanyaan penelitian
Anda dan juga bagian yang memberikan evaluasi dan kesimpulan.
6. Identifikasi penelitian lebih lanjut yang perlu dilakukan di bagian kesimpulan. Dan
juga menyebutkan kemungkinan solusi untuk masalah yang belum
dipertimbangkan sebelumnya.
Resume kelompok 8

Praktik Menentukan Kajian Pustaka (Penelitian Terdahulu), Kajian Teori (Variabel X,


variabel Y, dan Hubungan atau Pengaruh Diantara Keduanya

Kajian pustaka memiliki peranan penting dalam penelitian, yakni untuk mendasari dan
memperkokoh gagasan peneliti. Idealnya, literatur yang dikaji merupakan sumber asli dari
jurnal ilmiah

 Sumber Dalam Menyusun Kajian Pustaka


1. Sumber primer. Sumber primer adalah deskripsi langsung dari suatu kejadian oleh
seseorang yang benar-benar mengamati atau menyaksikan peristiwa-peristiwa
tersebut. Sumber primer berasal dari karangan asli yang ditulis oleh orang yang
mengalami, mengamati atau mengerjakan sendiri. menurut Ibnu contohnya yaitu buku
harian, tesis/disertasi, laporan penelitian, dan hasil wawancara.
2. Sumber sekunder. Sumber sekunder adalah setiap publikasi yang ditulis oleh
pengarang yang bukan merupakan hasil pengamatan langsung dari peristiwa-peristiwa
yang dilukiskan. Menurut Ibnu contohnya yaitu ensiklopedia, textbooks, kamus dan
buku pegangan. sedangkan menurut Howard dan Sharp yang merupakan sumber
sekunder yaitu buku teks, review dari jurnal dan indeks publikasi.
3. Sumber tersier. Sumber tersier bisa digunakan sebagai informasi awal dan untuk
penelurusan lebih lanjut. Menurut Ibnu, dkk contohnya yaitu indeks, abstrak dan
bibliografi (sejenis daftar pustaka).
 Variabel Penelitian Variabel penelitian
Adalah obyek penelitian atau apa yang menjadi Titik perhatian suatu penelitian.
Menurut Sugiyono, variabel penelitian adalah Segala sesuatu yang berbentuk apa saja
yang ditetapkan oleh penulis untuk Dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
tersebut dan kemudian Ditarik kesimpulan.5 Variabel dalam penelitian ini dibedakan
menjadi dua macam, variabel independen dan variabel dependen. Variabel independen
atau variabel bebas (X) merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahan atau timbulnya variabel dependen. Sedangkan variabel dependen atau variabel
terikat (Y) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat dari variabel
independen.

 Jenis-jenis hubungan antar variabel menurut Narbuko dan Achmadi (2005), sebagai
berikut :
1. Hubungan simetris Hubungan simetri merupakan hubungan variabel tidak di pengaruhi
atau disebabkan oleh variabel yang lain. suatu hubungan karena munculnya bersama-
sama, atau bila X ada maka Y ada. Yang diselidiki biasanya adalah pola hubungannya
yang negatif atau positif atau hubungannya lemah, sedang, atau tinggi. Jika pola
hubungan positif, maka semakin tinggi X maka semakin tinggi Y. Dan sebaliknya jika
hubungannya negatif maka semakin tinggi X maka semakin rendah Y.
2. Hubungan timbal balik Hubungan timbal balik adalah hubungan dimana suatu variabel
dapat menjadi sebab dan akibat dari variabel lainnya (Narbuko dan Achmadi, 2005).
Misalkan : “penanaman modal mendatangkan keuntungan dan pada gilirannya
keuntungan akan memungkinkan penanaman modal”. Jelasnya “variabel terpengaruh
dapat menjadi variabel pengaruh.
3. Hubungan Kausal atau hubungan sebab akibat Disini hubungan Kausal adalah bila X
maka Y. Artinya jelas bahwa ada yang mempengaruhi dan ada yang dipengaruhi.
Contohnya adalah Pengaruh Promosi terhadap Penjualan. Pada hubungan kausal ini
akan dengan jelas memperlihatkan besaran pengaruh yang ditimbulkan oleh promosi
terhadap penjualan. Artinya jika promosi sekian, maka penjualan dapat diprediksi
sekian juga.

Resume ke 9

A. CLUSTER SAMPLING
Teknik sampling adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan
ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat
dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif. Secara umum, ada dua jenis
teknik pengambilan sampel yaitu, sampel acak atau random sampling / probability sampling
dan sampel tidak acak atau nonrandom samping/nonprobability sampling.

1. Probability/Random Sampling
Teknik random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu
dalam populasi, baik secara individu maupun kelompok memiliki kesempatan yang sama untuk
menjadi sampel. Teknik ini tidak pilih-pilih dan didasarkan atas prinsip-prinsip matematis yang
telah diuji dalam praktek. Berikut pembagiannya:

1. Simple Random Sampling atau Sampel Acak Sederhana

2. Stratified Random Sampling atau Sampel Acak Distratifikasikan

3. Sample Random Berkelompok ( Cluster Sampling )

4. Sample Random Bertingkat ( Multi Stage Sampling )

2. Nonprobability/Nonrandom Sampling atau Sampel Tidak Acak Desain


Sampel Nonprobabilitas (Nonprobability Sampling), artinya setiap sampel dipilih oleh
peneliti secara arbitrer dan probabilitas masing‐masing anggota populasi tidak diketahui.
artinya setiap sampel dipilih oleh peneliti secara arbitrer dan probabilitas masing‐masing
anggota populasi tidak diketahui. Jenis sampel nonprobabilitas: Jenis sampel nonprobabilitas:

1. Purposive Sampling (Sampel Pertimbangan)

2. Accidental Sampling (Sampel tanpa sengaja)

3. Quota Sampling (Sampel Kuota)

4. Saturation Sampling (Sampel Jenuh)

5. Snowball Sampling (Sampel Bola Salju)

Resume kelompok 10

Menyusun Intrument Penelitian

A. Pedoman Observasi

observasi adalah cara menghimpun bahan – bahan keterangan yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap fenomena – fenomena
yang dijadikan obyek pengamatan. Observasi atau pengamatan merupakan kegiatan
memperhatikan objek penelitian dengan saksama. Selain itu, kegiatan pada proses observasi
bertujuan mencatat setiap keadaan yang relevan dengan tujuan penelitian yang telah dibuat.

Untuk teknik yang ada dalam observasi dalam instrument penelitian pada dasarnya
dapatlah dibedakan menjadi dua macam, antara lain adalah sebagai berikut;

1. Observasi Partisipasi (Participant Observation)

Observasi partisipasi dilakukan dengan cara peneliti hadir ditengah – tengah informan
dan melakukan berbagai kegiatan bersama sambil mencatat informasi yang dibutuhkan.
Kehadiran peneliti dapat diketahui oleh siapa pun sehingga observasi ini bersifat terbuka.

2. Observasi Nonpartisipasi (Nonparticipant Observation)

Observasi nonpartisipasi dilakukan tanpa kehadiran peneliti, bahkan mungkin


responden tidak menyadari proses pengamatan tersebut. Observasi dilakukan dengan jarak jauh
atau antara peneliti dan infonman yang berbeda tempat.

B. Angket

Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Sementara Suharsimi (1995: 136-138) mengatakan angket tertutup adalah angket yang
disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal memberikan tanda
centang (√) pada kolom atau tempat yang sesuai. Angket terbuka adalah angket yang disajikan
dalam bentuk sedemikaian rupa sehingga responden dapat memberikan isian sesuai dengan
kehendak dan keadaannya. Angket campuran yaitu gabungan antara angket terbuka dan
tertutup.

C. Intrumen Tes

Tes dapat berupa serentetan pertanyaan, lembar kerja, atau sejenisnya yang dapat
digunakan untuk mengukur pengetahuan, keterampilan, bakat, dan kemampuan dari subjek
penelitian. Lembar instrumen berupa tes ini berisi soal-soal tes yang terdiri atas butir-butir soal.
Setiap butir soal mewakili satu jenis variabel yang diukur.

D. Pedoman Wawancara
Wawancara merupakan percakapan di mana pertanyaan diajukan dan jawaban
diberikan. Dalam bahasa umum, kata “wawancara” atau “interview” mengacu pada percakapan
satu-satu antara pewawancara dan orang yang diwawancarai. Pewawancara mengajukan
pertanyaan yang ditanggapi oleh orang yang diwawancarai, sehingga informasi dapat ditransfer
dari orang yang diwawancarai ke pewawancara (dan audiens wawancara lainnya).

macam-macam jenis wawancara yang dapat dilakukan, antara lain:

1. Wawancara informal dengan pendekatan percakapan

2. Wawancara dengan pendekatan panduan umum

3. Wawancara standar dan terbuka

4. Wawancara tertutup dengan respons tetap

tahapan – tahapan pedoman wawancara. Berikut ini tahapan dalam melakukan


wawancara:

1. Persiapan untuk Wawancara

2. Melakukan Wawancara

3. Setelah wawancara

D. Pedoman Dokumentasi

Studi dokumen merupakan peristiwa-peristiwa yang telah berlalu, dokumen tersebut


dapat berupa gambar, tulisan, atau karya-karya monumental dari seseorang. Dengan metode
ini peneliti dapat memperoleh informasi tidak hanya dari orang sebagai informan tetapi
memperoleh informasi dari tulisan-tulisan atau dari dokumen yang ada pada informan.

Metode dokumentasi dapat dilaksanakan dengan :

1. Pedoman dokumentasi yang memuat garis-garis besar atau kategori yang akan dicari
datanya. 2. Check-list, yaitu daftar variabel yang akan dikumpulkan datanya.dalam hal
ini peneliti tinggal memberikan tanda atau tally setiap pemunculan gejala yang
dimaksud.

Resume kelompok 12

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-benar mengukur
apa yang hendak diukur. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan atau
kesahihan suatu instrument. Jadi pengujian validitas itu mengacu pada sejauh mana suatu
instrument dalam menjalankan fungsi.

Jenis-Jenis Validitas Instrument PenelitianInstrumen jenis-jenis validitas penelitian yaitu


sebagai berikut:
1. Validitas konstruksi (construct validity) dengan menggunakan pendapat dari ahli (experts
judgment).

2. Validitas isi (content validity) dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument
dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

3. Validitas eksternal dengan cara membandingkanguna mencari kesamaan antar criteria yang
ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi di lapangan.

4. Validitas Prediktif

5. Validitas Budaya

6. Validitas Rupa

Langkah-langkah dalam pengujian validitas ini yaitu :


1. Buat skor total masing-masing variabel (Tabel perhitungan skor)

2. Klik Analyze -> Correlate -> Bivariate (Gambar/Output SPSS)

3. Masukan seluruh item variabel x ke Variabels

4. Cek list Pearson ; Two Tailed ; Flag

5. Klik Ok.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di
dalam mengkukur gejala yang sama.2 Reliabilitas adalah pengujian alat ukur yang bertujuan
untuk melihat stabilitas dan konsistensi dari suatu definisi operasional. Suatu alat ukur
dikatakan reliable jika kita selalu mendapatkan hasil yang tetap sama dari pengukuran gejala
yang sama maski dilakukan pada waktu yang berbeda-beda.

Langkah pengujian reliabilitas dengan SPSS :


1. Klik Analyze – Scale – Reliability Analysis

2. Masukkan seluruh item variable X ke items


3. Pastikan pada model terpilih Alpha
4. Klik OK

Resume kelompok 13

Menurut level pengukurannya, data kuantitatif terbagi atas empat jenis.


1. Data Nominal
Angka nominal bukanlah hasil prosedur pengukuran, melainkan hasil pemberian. Artinya
angka ini hanya sebagai label atau identitas yang membedakan satu objek/subjek dengan
objek/subjek yang lain.

2. Data Ordinal

adalah angka yang berfungsi untuk menunjukkan adanya penjenjangan kualitatif atau secara
sederhana angka ini menunjukkan sebuah peringkat. Jarak jenjang antara dua angka yang
berurutan juga selalu sama dan karena itu operasi hitung tambah dan kali juga tidak dapat
dikenakan.

3. Data Interval
Angka interval pada dasarnya adalah hasil pengukuran ordinal yang memiliki jarak antar
jenjang yang tetap (selalu sama). Jadi dalam urutan 1,2,3, jarak antara 1 dan 2 sama dengan
jarak 2 dan 3. Sebagaimana angka ordinal, angka interval juga tidak memiliki nol mutlak,
sehingga tidak bisa dikatakan 6 adalah dua kali 3.

4. Data Rasio
Angka rasio pada dasarnya adalah angka interval yang memiliki angka nol mutlak, artinya
angka nol dalam skala ini memang menunjukkan bahwa atribut yang diukur memang tidak ada
pada objek.

Teknik Analisis Data Kuantitatif

Statistik deskriptif

Teknik analisis statistik deskriptif yang dapat digunakan antara lain:


a. Penyajian data dalam bentuk tabel atau distribusi frekuensi dan tabulasi silang (crosstab).
Dengan analisis ini akan diketahui kecenderungan hasil temuan penelitian, apakah masuk
dalam kategori rendah, sedang atau tinggi.
b. Penyajian data dalam bentuk visual seperti histogram, poligon, ogive, diagram batang,
diagram lingkaran, diagram pastel (pie chart), dan diagram lambang.
c. Penghitungan ukuran tendensi sentral (mean, median modus).
d. Penghitungan ukuran letak (kuartil, desil, dan persentil).
e. Penghitungan ukuran penyebaran (standar deviasi, varians, range, deviasi kuartil, mean
deviasi, dan sebagainya).

Statistik inferensial
statistik inferensial, (sering juga disebut statistik induktif atau statistik probabolitas) adalah
statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk
populasi. Statistik ini akan cocok digunakan bila sampel diambil dari populasi yang jelas dan
teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random. statistik ini disebut
statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data
sampel itu kebenarannya bersifat peluang (probability).

Anda mungkin juga menyukai