Anda di halaman 1dari 11

BAGIAN - BAGIAN

KARYA TULIS
ILMIAH
Bahasa Indonesia
KELOMPOK 5
• Nur Rahma Dani (060)
• M. Zidan Alviano (069)
• Mikhail Arsyl Tsabit (074)
• Septiani Eka Kurnia (076)
• Ananda Rizki Nasution (079)
• Qhaida Umu Nabila (094)
• Azizah Maulida Fadilah (107)
STRUKTUR
ABSTRAK
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG

INDETIFIKASI MASALAH

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN
ABSTRAK
• Abstrak adalah representasi isi dokumen berupa ringkasan singkat dari artikel penelitian, tesis, tinjauan
ulang, lanjutan konferensi, atau karya tulis ilmiah lainnya.
• Abstrak harus ditulis secara akurat, mudah dibaca, jelas, dan padat.
• Beberapa hal yang perlu ada dalam abstrak, antara lain:
- Argumentasi logistik dengan perlunya dilakukan observasi atau penelitian untuk
memecahkan masalah.
- Pendekatan yang digunakan untuk memecahkan masalah (metode).
- Hasil yang dicapai dalam penelitian.
- Kesimpulan yang diperoleh.
• Format penulisan abstrak :
- Abstrak ditulis secara singkat, hanya sekitar 250 kata.
- Jarak antar kata yang dipakai adalah 1 atau single spacing.
- Apabila kata terdapat dalam Bahasa Inggris, maka harus ditulis miring.
- Biasanya, abstrak ditulis dalam dua versi, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris
PENDAHULUAN
• Pendahuluan merupakan langkah awal dalam melakukan penelitian.
• Bab ini berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang, tujuan penelitian, rumusan masalah, batasan masalah dan
sistematika penulisan.
• Pendahuluan terdapat pada bab pertama dari suatu karya ilmiah yang menjadi pengantar pembaca untuk dapat menjawab suatu
pertanyaan.
• Pendahuluan karya ilmiah memiliki berbagai fungsi lain, yaitu:
1. Pengantar
Pengantar yang dimaksud adalah mengantar atau membantu pembaca untuk bisa memahami apa isi dari karya ilmiah yang
dituliskan.
2. Penjelas Latar Belakang
Pada bagian pendahuluan, latar belakang ini dijelaskan dengan lebih rinci atau detail. Melalui latar belakang, maka pembaca bisa
mengetahui hal yang menjadi latar belakang atau hal yang menyebabkan penelitian ini dilakukan.
3. Pengenalan Masalah
Pada bagian pengenalan masalah, maka pembaca akan bisa mengetahui permasalahan apa yang dibahas pada karya ilmiah.
4. Mengetahui Tujuan Karya Ilmiah
Bagian tujuan pada pendahuluan karya ilmiah akan menjelaskan mengenai tujuan dari dilakukannya penelitian yang
membuahkan karya ilmiah. Selain itu, bagian tujuan juga akan membantu pembaca untuk mengetahui hal atau tujuan yang ingin
dicapai oleh penulis melalui penelitian.
LATAR BELAKANG
• Latar belakang Masalah berupa uraian yang disusun dalam alur pikir yang logis tentang adanya kesenjangan antara kondisi yang ada dan yang
diharapkan serta rasional pentingnya diadakan penelitian. Adanya kesenjangan itu dapat diperoleh dari fakta yang ada dalam kehidupan sebagai
pengalaman diri sendiri atau orang lain.
• Poin penting dalam latar belakang:
1. Memiliki penjelasan mengenai fenomena, konsep, dan gejala dengan masalah yang akan kita teliti.
2. Menyajikan fakta dan data serealistis mungkin untuk mendukung pertanyaan penelitian.
3. Argumentasi mengapa penelitian sangat penting untuk dilakukan.
4. Metode penelitian yang dipakai dalam proses penulisan karya ilmiah.
5. Tujuan serta manfaat menulis Karya Ilmiah.
• cara membuat latar belakang karya ilmiah
1. Observasi
Mengamati observasi dengan melihat-lihat atau mengecek trending issue di media sosial. Dengan cara ini kita dapat menemukan suatu masalah yang
nantinya dapat kita gunakan sebagai dasar penelitian yang kita lakukan.
2. Identifikasi
Mempelajari lebih dalam tentang masalah tersebut, Cari tahu apakah pertanyaan yang kami ajukan memiliki dampak besar, dampak kecil, dll. Jadi ini
adalah studi yang sangat menarik untuk diri sendiri.
3. Analisis
Mencari tahu apa masalahnya. Apakah kita akan menemukan solusi atau tidak dengan mengangkat topik ini, Sehingga sangat baik untuk melakukan
analisis terlebih dahulu agar penelitian yang dilakukan dapat dengan mudah diolah dan dikendalikan.
4. Kesimpulan
Buat kesimpulan dari masalah yang telah kita temukan dan tidak lupa untuk juga menuliskan asumsi kita secara ringkas.
INDENTIFIKASI MASALAH
• Identifikasi masalah dalam penelitian adalah langkah awal dan kritis dalam merancang suatu studi. Ini melibatkan mengidentifikasi, merumuskan, dan menjelaskan masalah
yang ingin diselesaikan atau diteliti. Proses ini membantu peneliti untuk memahami tujuan, ruang lingkup, dan relevansi penelitian yang akan dilakukan.
• Bagian-bagian utama dalam mengidentifikasi masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Pemilihan Topik Penelitian: Peneliti perlu memilih topik atau area spesifik yang akan diselidiki. Topik ini harus menarik, relevan, dan memiliki kontribusi terhadap bidang
pengetahuan tertentu.
2. Pernyataan Masalah: Ini adalah pernyataan yang menjelaskan masalah yang ingin dipecahkan atau diteliti. Pernyataan masalah harus jelas, terbatas, dan dapat diuji secara
empiris.
3. Rasionalisasi atau Alasan Pentingnya Masalah: Peneliti harus memberikan alasan yang jelas dan kuat mengapa masalah tersebut layak diteliti. Ini bisa mencakup relevansi
teoritis, praktis, atau sosial dari permasalahan yang diidentifikasi.
• Proses menyusun identifikasi masalah dalam penelitian melibatkan langkah-langkah berikut:
1. Pengamatan: Observasi dan analisis terhadap lingkungan atau bidang tertentu untuk mengidentifikasi masalah yang mungkin ada.
2. Review Literatur: Membaca dan mengevaluasi penelitian terdahulu untuk melihat apakah masalah tersebut telah diteliti sebelumnya dan apakah masih ada kesenjangan
pengetahuan yang perlu diisi.
3. Pertanyaan Penelitian: Mengembangkan pertanyaan penelitian yang jelas dan terfokus untuk mengarahkan upaya penelitian. Pertanyaan ini harus spesifik dan relevan
dengan masalah yang diidentifikasi.
4. Konsultasi dan Diskusi: Berdiskusi dengan kolega, mentor, atau ahli dalam bidang terkait untuk memvalidasi pentingnya masalah yang diidentifikasi dan memperbaiki
perumusan masalah
5. Merumuskan Pernyataan Masalah: Setelah semua informasi terkumpul, merumuskan pernyataan masalah yang jelas, terfokus, dan bisa diukur.
• Proses identifikasi masalah memungkinkan peneliti untuk memulai proyek penelitian mereka dengan arah yang jelas dan tujuan yang terdefinisi dengan baik.
RUMUSAN MASALAH
• Rumusan masalah merupakan bentuk pertanyaan yang jawaban dan kebenarannya akan
dicari melalui pengumpulan data dan penelitian yang akan dilakukan oleh penulis karya
ilmiah tersebut.
• Menurut beberapa para ahli:
1. Menurut Albert Einstein, pengajuan rumusan masalah didasarkan dengan adanya
pertanyaan-pertanyaan baru, sehingga mendukung kemungkinan baru serta
mempertimbangkan masalah lama menjadi baru dan kreatif.
2. Menurut Sugiyono, rumusan masalah merupakan sebuah pertanyaan yang jawabannya
dicari melalui pengumpulan data dan penelitian, Sugiyono juga mengungkapkan bahwa
rumusan masalah memiliki peran besar karena dapat membantu penulis atau peneliti dan hasil
dari rumusan masalah tersebut dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
• Pada Intinya, umusan masalah berisi pertanyaan mengapa dan bagaimana terkait
penelitian atau topik yang dibahas dalam karya tulis ilmiah.
TUJUAN
• Tujuan dalam karya ilmiah dapat diartikan sebagai uraian singkat mengenai
tujuan apa yang ingin diwujudkan dengan menggunakan penelitian tersebut.
• Menurut Prof. Dr. Suryana, M.Si. Dalam buku Metodologi Penelitian Model
Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif ialah tujuan penelitian adalah
pernyataan mengenai apa yang akan dihasilkan atau dicapai oleh peneliti.
Artinya, tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang hendak dicapai dalam
penelitian tersebut.
• Isi tujuan penelitian ditulis dalam bentuk kalimat pernyataan, bukan pertanyaan
seperti halnya rumusan masalah.
QUESTION
TIME
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai