Anda di halaman 1dari 22

PEMILIHAN TOPIK DAN

PERUMUSAN MASALAH
KARYA TULIS ILMIAH
KELOMPOK 3

●Dean Amalia Rahyani 20011014029


●Dicky Zulkarnain Madjid 21011014058
●Jamaluddin Suharto 19011014038
●Ragil Dermawan Tukimin 20011014014
●Adhe Khumairah 20011014038
TOPIK PEMBAHASAN

01 02 03 04
Pengertian dan Strategi
Penentuan Topik Perumusan Tema Fungsi Penulisan
dalam Penulisan dan Penentuan Perumusan Perumusan
Karya Ilmiah Judul Masalah Masalah
Latar Belakang

Dalam kehidupan kita sehari-hari banyak permasalahan yang sering kita


temui, baik itu dalam dunia pendidikan maupun secara general. Penelitian
dilakukan oleh orang-orang yang sedang mengamati atau meneliti sebuah
peristiwa untuk mendapatkan informasi.
Para peneliti muda menemui kesulitan dalam Pemilihan topik dan
perumusan masalah dalam penulisan karya ilmiah. Mencari bentuk
permasalahan karya ilmiah memang sangat sulit dan penting bagi para
penulis, sebelum melangkah pada langkah kegiatan selanjutnya. Kesulitan
tersebut masih bertambah karena tidak adanya formulasi yang pasti dalam
hal bagaimana mencari permasalahan penelitian.
01
Penentuan Topik
dalam Penulisan
Karya Ilmiah
Topik adalah suatu isu atau pokok persoalan
yang sifatnya masih umum dan abstrak, pada
dasarnya merupakan pokok pembicaraan dalam
keseluruhan tulisan yang digarap dan sebagai
landasan yang dapat dipergunakan oleh
seorang penulis untuk menyampaikan
maksudnya. Aktivitas menulis tidak mungkin
dilakukan tanpa topik.
Banyak hal yang dapat dipergunakan sebagai sumber
untuk penentuan topik, di dalam memilih topik karya ilmiah
harus dipertimbangkan hal-hal berikut ini:
a) Topik harus bermanfaat dan layak dibahas.
b) Topik dikenal baik,
c) Topik cukup menarik, terutama bagi penulis.
d)Bahan yang diperlukan untuk
pembicaraan topik dapat
diperoleh dan cukup memadai.
e)Tidak terlalu luas dan tidak
terlalu sempit.
f) Topik yang dipilih sebaiknya: (a) Tidak terlalu
baru, (b) Tidak terlalu teknis.(c) Tidak terlalu
kontroversial.
02
Perumusan Tema
dan Penentuan
Judul
Meskipun topik yang terbatas telah diperoleh, penulis belum bisa mulai
menulis, tetapi harus menetapkan maksud dan tujuannya menggarap topik
tadi. Tujuannya adalah untuk mengarahkan perkembangan tulisan. Setelah itu,
penulis membuat rumusan mengenai masalah dan tujuan yang dicapai dengan
topik tadi. Rumusan itu dinamakan tema, untuk memenuhi keperluan
penyusunan sebuah kerangka tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk
tulisan ilmiah, rumusan tema harus berbentuk kalimat. Menurut arti katanya,
tema berarti “Sesuatu yang telah diuraikan” atau “sesuatu yang telah
ditempatkan.” Kata ini berasal dari kata Yunani “tithenai” yang berarti
“menempatkan” atau “meletakkan.” Pengertian tema dapat dibatasi sebagai:
“Suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan pembicaraan dan
tujuan yang akan dicapai melalui topik”. Ini berarti bahwa ada satu gagasan
sentral yang menonjol.
Bila tulisan itu tidak menonjolkan suatu gagasan utama, maka yang ingin
disampaikan, dapat dinyatakan dalam bentuk penjelasan singkat. Dengan
demikian tema mempunyai dua pengertian yaitu:
1. Suatu pesan utama yang disampaikan oleh penulis melalui
tulisannya.
2. Suatu perumusan dari topik yang akan dijadikan landasan
pembicaraan dan tujuan yang ingin dicapai.
Sebuah tulisan karya ilmiah dikatakan baik apabila tema
dikembangkan secara terinci dan jelas. Adanya gagasan sentral, rincian
yang teratur dan susunan kalimat yang jelas akan menghasilkan
karangan yang menarik dan enak dibaca.
Perumusan judul penelitian tidak jarang dianggap sebagai sesuatu hal
yang remeh. Hal ini mungkin disebabkan bagi beberapa pihak masalah
tersebut merupakan pekerjaan yang agak sulit untuk dilaksanakan.
Sebenarnya perumusan suatu judul penelitian sedikit banyaknya tergantung
pada berhasil atau tidaknya seorang peneliti untuk mengabstraksikan masalah
yang ingin ditelitinya. Menurut Fisher (Koesmawan, 2010: 23), “masalah”
diartikan sebagai:
1. suatu kesulitan yang dirasakan oleh seseorang, atau
2. suatu perasaan yang tidak menyenangkan seseorang atas
fenomena yang ada atau terjadi
3. suatu ketidaksesuaian atau penyimpangan yang dirasakan atas
“apa yang seharusnya” dan “apa yang akan terjadi”
Penentuan judul harus dipikirkan secara serius dengan mengingat beberapa
syarat berikut:
1. Judul harus relevan dengan topik dan tema atau isi karya ilmiah
beserta jangkauannya dan bagian-bagian dari tulisan tersebut.
2. Judul harus menggambarkan secara sederhana masalah yang akan
diteliti, artinya judul tersebut merupakan suatu refleksi daripada
masalah yang akan diteliti.
3. Judul harus memiliki independent variable (variabel bebas) dan
dependent variable (variabel terikat)
4. Judul karya ilmiah harus dinyatakan secara jelas. Artinya judul itu
tidak dinyatakan dalam kata kiasan atau tidak mengandung kata
yang mendukung makna ganda.
03
Pengertian dan
Fungsi Perumusan
Masalah
PENGERTIAN PERUMUSAN
MASALAH
Perumusan masalah merupakan penyempitan dari topik masalah yang merujuk pada tujuan
masalah dan akan di implementasikan pada pertanyaan yang menyatakan permasalahan yang akan
dijawab melalui sebuah penelitian.
Ada beberapa para ahli mendefinisikan tentang perumusan masalah, diantaranya: Menurut
Pariata Westra (1981:263) bahwa “Suatu masalah yang terjadi apabila seseorang berusaha
mencoba suatu tujuan atau percobaannya yang pertama untuk mencapai tujuan itu hingga berhasil.”
Menurut Sutrisno Hadi (1973:3) “Masalah adalah kejadian yang menimbulkan pertanyaan kenapa
dan kenapa”
Menurut Creswell (2012) sebuah permasalahan pendidikan, kontroversi atau perhatian yang menjadi
pedoman yang dibutuhkan untuk pelaksanaan sebuah studi disebut sebagai perumusan masalah.
FUNGSI PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah ini merupakan satu bagian yang sangat penting dalam laporan
penelitian karena rumusan masalah inilah yang menentukan sebuah alur
penelitian.adapun fungsi penelitian itu sendiri adalah:
1. Sebagai pendorong suatu kegiatan penelitian menjadi diadakan atau dengan kata
lain berfungsi sebagai penyebab kegiatan penelitian itu menjadi ada dan dapat
dilakukan.
2. Sebagai pedoman, penentu arah atau fokus dari suatu penelitian. Perumusan
masalah ini tidak berharga mati, akan tetapi dapat berkembang dan berubah setelah
peneliti sampai di lapangan.
3. Sebagai penentu jenis data macam apa yang perlu dan harus dikumpulkan
oleh peneliti, serta jenis data apa yang tidak perlu dan harus disisihkan
oleh peneliti. Keputusan memilih data mana yang perlu dan data mana
yang tidak perlu dapat dilakukan peneliti, karena melalui perumusan
masalah peneliti menjadi tahu mengenai data yang bagaimana yang
relevan dan data yang bagaimana yang tidak relevan bagi kegiatan
penelitiannya.
4. Dengan adanya perumusan masalah penelitian, maka para peneliti menjadi
dapat dipermudah di dalam menentukan siapa yang akan menjadi populasi
dan sampel penelitian.
04
Strategi Penulisan
Perumusan
Masalah
Penentuan topik adalah tahap awal dalam proses penelitian atau penyusunan karya
ilmiah.Topik yang masih bersifat awal tersebut kemudian difokuskan dengan cara
membuatnya lebih sempit cakupannya atau lebih luas cakupannya. Ketika cakupannya sudah
sesuai, kemudian permasalahan dapat ditentukan. Permasalahan yang ditemukan tidak bisa
begitu saja di teliti secara langsung. Ada factor-faktor yang harus diperhatikan dalam
membuat sebuah penelitian untuk sebuah permasalahan. Factor-faktor tersebut diantaranya
seorang peneliti harus memiliki akses ke orang-orang dilokasi penelitian serta waktu, sumber
daya, dan keterampilan yang dibutuhkan untuk mempelajari sebuah permasalahan.
Sebuah masalah tidak akan bisa di teliti apabila salah satu dari factor-faktor tersebut tidak
terpenuhi. Namun, apabila semua factor tersebut sudah terpenuhi, maka langkah selanjutnya
yang harus dilakukan oleh seorang peneliti adalah memperhatikan manfaat dan kontribusi
penelitian tersebut bagi pembaca.
KESIMPULAN
Dari penjelasan di atas dapat di tarik kesimpulan yaitu: Dalam hal tulis menulis berarti pokok
pembicaraan atau sesuatu yang menjadi landasan penulisan suatu tulisan. Topik adalah pokok
permasalahan yang akan diperkirakan atau masalah yang hendak dikemukakan dalam karya ilmiah.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian atau peristiwa yang akan dijadikan sebagai
lapangan penelitian. Penelitian dianggap penting dan dapat dilakukan jika terdapat Permasalahan
penelitian. Masalah diartikan sebagai suatu situasi dimana Suatu fakta yang terjadi sudah
menyimpang dari batas-batas toleransi yang Diharapkan. Masalah penelitian juga dapat diartikan
sebagai suatu persoalan Atau kesenjangan yang mungkin dapat menuntun peneliti untuk mencari
Jawaban atau solusinya. Adanya kesenjangan tersebut menimbulkan Pertanyaan lebih lanjut, yaitu
mengapa kesenjangan terjadi, dan dari Pertanyaan inilah permasalahan penelitian dapat
dikembangkan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai