Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum iWarahmatullah iWabarakatuh

Puji idan isyukur isenantiasa ikami ipanjatkan ikehadirat I Allah iSWT iTuhan
i yang iMaha iEsa iatas isegala nikmat, kekuatan, itaufik iserta ihidayahnya isehingga,
i penulis idapat imenyelesaikan imakalah idengan ijudul i“Konsep Dasar Identifikasi
Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah dan Variabel Penelitian sesuai
i dengan iwaktu iyang iditentukan.

Makalah disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah "Metodologi


Penelitian". Selain itu, makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang konsep
dasar Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Masalah dan Variable
Masalah bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu diselesaikannya makalah ini.Penulis menyadari makalah ini masih jauh
dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang membangun diharapkan demi
kesempurnaan makalah ini.

Sungai Penuh, September 2023

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 3
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN 4
A. IDENTIFIKASI MASALAH 4
B. RUMUSAN MASALAH 5
C. TUJUAN MASALAH 6
D. VARIABEL PENELITIAN 7
BAB III KESIMPULAN 9
DAFTAR PUSTAKA 11

2
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah penelitian atau topik penelitian berpengaruh terhadap kualitas
penelitian. Masalah penelitian yang teridentifikasi dengan matang di awal akan
menentukan penelitian yang dihasilkan. Identifikasi masalah yang jelas
menentukan apakah penelitian bisa dilanjutkan atau tidak. Bila masalah atau
topik yang diangkat tidak memenuhi kriteria maka peneliti pun harus mencari
topik lain yang lebih menarik dan penting.
Dalam penelitian juga diperlukan pembatasan suatu masalah agar
menghindari adanya penyimpangan maupun pelebaran pokok masalah. Dengan
adanya batasan masalah penelitian lebih terarah dan
memudahkan dalam pembahasan sehingga tujuan penelitian akan tercapai. Ruang
lingkup masalah harus dibatasi oleh peneliti karena masalah yang terlalu luas atau
lebar akan mengakibatkan penelitian itu tidak bisa fokus. Oleh karena
itu, batasan diperlukan supaya penelitian bisa memberikan hasil yang tepat.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
“Apa yang dimaksud dengan Identifikasi Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian
dan Variabel Penelitian ?”
1.3 Tujuan
Untuk mempelajari dan memahami langkah langkah cara mengidentifikasi
masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan variabel penelitian.
.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah berarti mengenali masalah yaitu dengan cara
mendaftar factor - faktor yang berupa permasalahan. Mengidentifikasi masalah-
masalah penelitian bukan sekedar mendaftar jumlah masalah tetapi juga kegiatan
ini lebih daripada itu karena masalah yang telah dipilih hendaknya memiliki nilai
yang sangat penting atau signifikansi untuk dipecahkan (Setyosari, 2012).
Identifikasi masalah merupakan langkah awal yang penting dalam proses
penelitian. Ketika peneliti menangkap fenomena yang berpotensi untuk diteliti,
langkah selanjutnya yang mendesak adalah mengidentifikasi masalah dari
fenomena yang diamati tersebut. Dalam penelitian, proses identifikasi masalah
dapat dilakukan dengan mendeteksi permasalahan yang diamati. Dari situ, peneliti
mengambil langkah untuk mengetahui lebih lanjut, bisa dengan melakukan
observasi, membaca literatur, atau melakukan survey awal.
Identifikasi masalah penelitian merupakan langkah yang diambil peneliti
di awal riset. Peneliti melakukan identifikasi masalah dengan menjelaskan apa
masalah yang ditemukan dan bagaimana masalah tersebut diukur dan
dihubungkan dengan prosedur penelitian. Identifikasi masalah sebagai bagian dari
proses penelitian sebagai upaya mendefinisikan problem dan membuat definisi
tersebut dapat diukur (measurable) sebagai langkah awal penelitian. Singkatnya,
mengidentifikasi masalah adalah mendefinisikan masalah penelitian.
Sebagai contoh, kita mengamati anak-anak bermain pasir di pantai
Sleman. Ketika mengamati mereka, muncul ide tentang tingkat intelegensia atau
kemampuan berpikir anak yang berbeda-beda. Beberapa anak sekilas terlihat lebih
cerdas dari pada anak lainnya, misalnya ketika membangun istana pasir di pantai
Sleman.
Rasa penasaran kita menuju pada keinginan untuk melakukan penelitian
tentang tingkat intelegensia anak-anak yang berbeda-beda. Kecerdasan, kepintaran
atau intelegensia yang kita amati berbeda-beda ini adalah masalah yang ingin
diteliti. Proses indentifikasi masalah tentang kecerdasan anak, sebagaimana

4
disampaikan di awal, adalah proses pendefisian tentang kecerdasan anak itu
sendiri. Dengan kata lain, kita harus mendefinisikan tingkat kecerdasan yang
berbeda dan bagaimana kecerdasan tersebut bisa diukur untuk penelitian.
Proses identifikasi masalah penelitian selalu melibatkan pendefinisian
konsep dan upaya agar konsep bisa diukur. Untuk melakukan identifikasi
masalah, bisa didefinisikan bahwa masalahnya adalah tingkat kecerdasan anak-
anak yang diamati bervariasi atau berbeda-beda. Tingkat kecerdasan anak-anak
bisa diukur oleh peneliti dengan berbagai cara, misalnya menilai kelancaran
berbicara, pola komunikasi dengan anak lain, test IQ, dan sebagainya.
Setelah masalah penelitian sudah diidentifikasi, yaitu sudah didefinisikan
dan dibuat agar bisa diukur, peneliti sudah siap untuk menyusun pertanyaan
penelitian dan mengumpulkan data sebagai rangkaian dari penerapan metode
ilmiah.

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah tahapan dari beberapa tahapan untuk membuat
sebuah karya ilmiah penelitian atau lainnya. Rumusan masalah memiliki posisi
yang sangat penting di dalam kegiatan sebuah penelitian. Apabila sebuah
penelitian tidak ada rumusan masalah maka penelitian yang nantinya dilakukan
akan sia-sia, karena nantinya akan bingung apa saja yang perlu dilakukan dalam
penelitiannya.
Rumusan masalah atau research questions atau sering disebut juga
research problem, memiliki arti sebuah rumusan yang menanyakan suatu kejadian
atau fenomena yang ada, baik itu kedudukannya mandiri, atau pun kejadian atau
fenomena yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Baik itu sebab
atau akibat. Sampai pentingnya rumusan masalah ini pada sebuah penelitian,
hingga menjadikan rumusan masalah ini adalah setengah dari penelitian itu
sendiri.
Pengertian dari rumusan masalah adalah bagian dari sebuah karya tulis
ilmiah, makalah. atau skripsi yang sangat mendasar. Di dalam rumusan masalah
yang kita susun nantinya akan menjadikan karya tulis kita menentukan arah
pembahasannya akan menuju kemana. Di dalam rumusan masalah ini terdapat
5
pertanyaan-pertanyaan yang nantinya akan dijawab setelah penelitian selesai
dilakukan. Semua poin-poin yang ada di dalam karya tulis baik itu metodologi,
teori-teori, semua itu mengacu pada rumusan masalah yang kita buat. Oleh sebab
itu, rumusan masalah merupakan fokus utama yang menentukan arah sebuah
karya ilmiah.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Indriantoro dan Supomo (1999), menetapkan tujuan meliputi
beberapa hal sebagai berikut:
1. Pengenalan/identifikasi masalah
2. Jangkauan proyek penelitian
3. Sifat dan landasan yang mendasari
4. Merumuskan tujuan
Rumusan tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah.
Berapa banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai.
Untuk itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang
dipilih. Tujuan yang jelas memberikan landasan untuk perancangan proyek
penilitian, untuk pemilihan metode yang paling tepat dan untuk pengolahan
proyek setelah dimulai serta memberikan bentuk dan makna bagi laporan akhir.
Menurut Sugiono (1999) Tujuan penelitian hendakanya harus dirumuskan
secara spesifik dan jelas yaitu mengenai kejadian apa, dimana, bilamana
terjadinya dan bagaiamana. Kaburnya tujuan penelitian akan berakibat kaburnya
hasil penelitian yang akan diperoleh. Dengan menentukan tujuan penelitian secara
singkat dan jelas, researcher dapat menyaring data apa saja yang benar-benar
diperlukan artinya yang relevan terhadap persoalan, sehingga dengan demikian
akan mempermudah pembuatan daftar pertanyaan (questionnaire) yang akan
dipergunakan untuk memperoleh data tersebut.
Dalam beberapa penelitian dengan permasalahan yang sederhana terlihat
bahwa tujuannya merupakan pengulangan dari rumusan masalah. Rumusan
masalah dinyatakan dalam pertanyaan, tujuan dalam bentuk pernyataan yang
diawali dengan kata ingin mengetahui.

6
Tujuan penelitian berkaitan erat dengan rumusan masalah yang ditetapkan
dan jawabannya terletak pada kesimpulan penelitian. Beberapa sifat yang harus
dipenuhi sehingga tujuan penelitian dikatakan baik yaitu: spesifik, terbatas, dapat
diukur, dan dapat diperiksa dengan melihat hasil penelitian.
Terdapat bermacam tujuan penelitian, dipandang dari usaha untuk
membatasi ini, yaitu:
1. Eksplorasi
Hal ini dilakukan dengan maksud untuk memuaskan keingintahuan awal
agar lebih memahami, menguji kelayakan dalan penelitian yang lebih mendalam,
dan mengembangkan metode yang akan dipakai dalam penelitian.
2. Deskripsi
Berkaitan dengan pengkajian fenomena secara lebih rinci atau dibedakan
dengan fenomena yang lain.
3. Prediksi
Dilakukan dengan upaya mengidentifikasi hubungan yang memungkinkan
peneliti untuk berpendapat tentang suatu hal dengan berdasar pada hal yang lain.
4. Ekplanasi
Mengkaji hubungan sebab-akibat antara dua fenomena atau lebih. Ini
dipakai untuk menentukan apakah suatu eksplanasi valid atau tidak. Penelitian
eksplanasi juga bertujuan untuk menjelaskan.
5. Aksi
Penelitian aksi dilakukan dengan eksperimen suatu tindakan dan mengamati
hasilnya, kemudian dari hasil tersebut disusunlah sebuah pesyaratan solusi.
D. Variabel Penelitian
Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk
apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh
informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulan (Dodiet, 2021)
Secara teoritis, variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau
obyek, yang mempunyai “variasi” antara satu orang dengan yang lain atau satu
obyek dengan obyek yang lain. Variabel juga dapat merupakan atribut dari bidang
keilmuan atau kegiatan tertentu.
7
Variabel penelitian ditentukan oleh landasan teoritisnya dan kejelasannya
ditegaskan oleh hipotesis penelitian. Oleh karena itu, apabila landasan teoritis
suatu penelitian berbeda, akan berbeda pula variabelnya.
Berikut beberapa fungsi dari variabel penelitian didalam sebuah penelitian:
1) Untuk mempersiapkan alat dan metode pengumpulan data dalam suatu
penelitian,
2) Untuk mempersiapkan metode analisis atau pengolahan data dan,
3) Untuk menguji hipotesis.

8
BAB III
KESIMPULAN
Dalam melakukan suatu penelitan ada beberapa hal yang harus
diperhatikan. Pertama kita harus mengetahui masalah yang ingin di teliti. Sesuatu
disebut sebagai masalah jika itu nyata, dapat dirasakan dan membutuhkan
pemecahan masalah. Jika tidak membutuhkan solusi, maka itu tidak bisa menjadi
masalah. Masalah akan mucul jika tidak adanya kesesuaian antara kenyataan dan
harapan dan yang tersedia dan yang diperlukan.
Dalam penemuan masalah ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan
yaitu, memiliki nilai pendidikan, memiliki fisibilitas, sesuai dengan kualitas
peneliti, actual, dan urgent. Sedangkan sumber-sumber masalah yang ingin dicari
bisa dilihat melalui temuan dan rekomendasi penelitian, analogi, renovasi,
pengalaman, serta literature. Sumber masalah didapat melalui pendekatan non
ilmiah yang berupa: akal sehat; prasangka; pendekatan intuitif; penemuan
kebetulan dan coba-coba; pendapat otoritas ilmiah dan pikiran kritis, dan
pendekatan ilmiah yang berupa: pengalaman; kewenangan; berpikir deduktif;
berpikir induktif dan berpikir ilmiah.
Setelah mengetahui sumber masalah langkah selanjutnya mengidentifikasi
masalah, memilih dan merumuskan masalah penelitian. Identifikasi masalah
merupakan upaya untuk mengelompokkan, mengurutkan sekaligus memetakkan
masalah-masalah tersebut secara sistematis berdasarkan keahlian bidang peneliti.
Pertimbangan memilih masalah yaitu dari arah masalahnya dan
pertimbangan dari arah calon peneliti. Pertimbangan dalam penelitian masalah
diuraikan menjadi tiga hal yaitu pertimbangan ilmiah, pertimbangan non ilmiah
dan pertimbangan peneliti. Setelah mengidentifikasi dan menetapkan masalah
langkah selanjutnya yaitu merumuskan masalah. Dalam merumuskan masalah
terdapat beberapa bentuk yaitu rumusan masalah deskriptif, rumusan masalah
komparatif, dan rumusan masalah assosiatif.
Tujuan penelitian harus selalu konsisten dengan rumusan masalah. Berapa
banyak masalah dirumuskan, sebanyak itu pula tujuan yang akan dicapai. Untuk
itu, perlu ditetapkan suatu tujuan penelitian berdasarkan persoalan yang dipilih,
9
baik penelitian yang bertujuan mencari familiaritas/ hubungan baru (Familiarity/
New Relationship), Descriptive Studies, Experimental Studies, dan atau Forecast
Studies.
Variabel penelitian merupakan objek yang menempel (dimiliki) pada diri
subjek. Objek penelitian dapat berupa orang, benda, transaksi, atau kejadian yang
dikumpulkan dari subjek penelitian yang menggambarkan suatu kondisi atau nilai
masing-masing subjek penelitian.

10
DAFTAR PUSTAKA

Dodiet.(2021). Modul Hipotesis Dan Variabel Penelitian. Jawa tengah : cv.Tahta Media
Group
Indriantoro, N dan B. Supomo. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis untuk
Akuntansi dan Bisnis. Yogyakarta: BPFE.
Setyosari, P. (2012). Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan. Jakarta:
Kencana.
Sugiono. 1999. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

11

Anda mungkin juga menyukai