Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

METODE PENELITIAN KUANTITATIF

DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


METODOLOGI PENELITIAN PENDIDIKAN

OLEH :
KELOMPOK I

1. YEZA SEPTI NS
2. POPY FEBITA LEISIWAL
3. ROMI ISWANDI, ST

DOSEN PENGAMPUH : RONY WIRACHMAN, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIAH AL-QUR’ANIAH
2022/2023
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT serta
shalawat dan salam kami sampaikan hanya bagi tokoh dan teladan kita Nabi
Muhammad SAW. Diantara sekian banyak nikmat Allah SWT yang membawa
kita dari masa kegelapan ke dimensi terang yang memberi hikmah dan yang
paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karena-Nya kami
dapat menyelesaikan Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian Pendidikan ini
dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan Makalah ini adalah untuk
memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh Dosen pada Mata Kuliah
Metodologi Penelitian Pendidikan. Dalam proses penyusunan tugas ini penulis
menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil dari berbagai pihak dan
partisifasi anggota kelompok, akhirnya penulis dapat menyelesaikan tugas ini
dengan tepat waktu, oleh karena itu melalui kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada semua
pihak terkait yang telah membantu terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal
yang benar datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Allah
SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu
segala saran dan kritik yang sifatnya membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Besar harapan penulis semoga
Makalah ini bermanfaat khususnya bagi kelompok kami dan bagi pembaca lain
pada umumnya.
Manna, September 2022
Penulis
KELOMPOK I

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar isi ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kuantitatif 3
B. Masalah 4
C. Rumusan Masalah 7
D. Variabel Penelitian 12
E. Model Hubungan Antar Variabel 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan 16
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Penelitian adalah upaya yang sistematis untuk menjelaskan dunia di
sekitar kita yang berguna bagi pencapaian suatu tujuan kehidupan. Adapun
tujuan penelitian adalah menemukan kebenaran ilmiah melalui upaya yang
sistematis untuk menjelaskan, memahami, memecahkan dan mengantisipasi
masalah-masalah, sehingga penelitian semakin memahami berbagai kebenaran
dalam dunia pendidikan dan pengajaran bahasa, khususnya bahasa Indonesia.
Penelitian yang baik, yaitu penelitian mempunyai keinginan agar hasil
penelitiannya benar, terpercaya, bermanfaat, memiliki keteguhan kualitas.
Penelitian yang baik adalah penelitian yang mengedepankan keterbukaan
dalam menerima perbedaan penafsiran atau suatu bukti, namun sanggup
mempertanggung jawabkan hasil penelitian secara ilmiah, menyadari bahwa
penelitian tidak luput dari kekeliruan. Penelitian yang baik mampu menuliskan
hasil penelitian dengan jelas, ringkas, dan mudah dibaca.
Penelitian kuantitatif terkait secara khas dengan proses induksi
enumeratif (induksi yang ditarik atas dasar perhitungan). Salah satu tujuan
utamanya adalah menemukan berapa banyak dan jenis manusia apa saja dalam
populasi umum dan populasi induk yang mempunyai karakteristik khusus yang
ditemukan ada dalam populasi sampel. Tujuannya adalah menyimpulkan
sistem karakteristik atau hubungan antara ubahan dengan populasi induk.
Penelitian kuantitatif tidak selalu menguji hipotesis , tujuannya sering kali
bersifat deskriptif.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan rumusan
masalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian penelitian kuantitatif ?
2. Apa yang dimaksud masalah ?

1
2

3. Apa yang dimaksud rumusan masalah ?


4. Apa yang dimaksud variabel penelitian ?
5. Apa yang dimaksud model hubungan antar variabel ?

C. Tujuan Penulisan Makalah


Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan
tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Pengertian penelitian kuantitatif
2. Pengertian dari masalah
3. Pengertian dari rumusan masalah
4. Pengertian dari variabel penelitian
5. Pengertian dari model hubungan antar variabel
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Metode Penelitian Kuantitatif


Penelitian adalah proses pengumpulan dan analisis serta interpretasi
temuan yang dilakukan secara sistematis dengan menggunakan metode-metode
ilmiah. Penelitian kuantitatif adalah metode penelitian yang cara kerjanya
meniru model penelitian alam. Metode kuantitatif dinamakan metode
tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga sudah
mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode
positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai
metode ilmiah atau scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah
yaitu kongkrit/ empiris, objektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini
juga disebut metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan
dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif
karena data penelitian berupa angka-angka dan analisi mengunakan statistik.
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang menekankan pada
fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Maksimalisasi
objektifitas desain penelitian ini dilakukan dengan menggunakan angka-angka,
pengolahan statistik, struktur dan percobaan terkontrol.
Metode kuantitatif berlandaskan pada filsafat positivisme, realitas
dipandang sebagai sesuatu yang kongkrit, dapat diamati dengan pancaindera,
dapat dikategorikan menurut jenis, bentuk, warna dan perilaku, tidak berubah,
dapat diukur dan diverifikasi.

3
4

B. Masalah
Fraenkel and Wallen (2008) menyatakan bahwa "A research
problemis Cacthy that a problem that someone ike fo research Problem
sinvole areas of concern to researcher, condition they want to improve,
difficulries they want to eliminate, question for which theywek answers"
Masalah penelitian merupakan sesuatu yang pasti di mana masalah
merupakan segala sesuatu yang akan diteliti. Masalah merupakan wilayah
yang menjadi perhatian peneliti, merupakan kondisi yang ingin
ditingkatkan, merupakan kesulitan yang ingin dieliminasi, dan merupakan
pertanyaan yang perlu dicarikan jawabannya.
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu
dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat
digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang
akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan oleh
Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya
berangkat dari masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung
dapat digunakan untuk membuat keputusan.
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat
dari masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering
merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian (Tuckman, 1988),
Best and Khan (2006) menyatakan "One of the most difficult phase the
research is the choice of a suitable problem" Bila dalam penelitian telah
dapat ditemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya
pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan
masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi
setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera
dapat dilakukan.
1. Sumber Masalah
Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang
seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan
praktek antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan
5

pelaksanaan Stonner (1982) mengemukakan bahwa masalah-masalah


dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara
pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan
kenyataan adanya pengaduan, dan kompetisi.
a) Terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan
Di dunia ini yang tetap hanya perubahan, namun sering
perubahan itu tidak diharapkan oleh orang-orang tertentu, karena akan
dapat menimbulkan masalah. Orang yang biasanya menjadi pimpinan
pada bidang pemerintahan harus berubah ke bidang bisnis. Hal ini
pada awalnya tentu akan muncul masalah. Orang atau kelompok yang
biasanya mengelola pemerintahan dengan sistem sentralisasi lalu
berubah menjadi desentralisasi, maka akan muncul masalah. Orang
biasanya menulis menggunakan mesin ketik manual harus ganti
dengan komputer, maka akan muncul masalah. Apakah masalahnya
sehingga perlu ada perubahan. Apakah masalahnya dengan sistem
sentralisasi, sehingga perlu berubah menjadi sistem desentralisasi
dalam penyelenggaraan pemerintahan, apakah masalahnya sehingga
kebijakan pendidikan selalu berubah, ganti menteri ganti kebijakan?
Apakah masalahnya setelah terjadi perubahan?
b) Terdapat penyimpangan antara apa yang telah direncanakan
dengan kenyataan
Suatu rencana yang telah ditetapkan, tetapi hasilnya tidak
sesuai dengan tujuan dari rencana tersebut, maka tentu ada masalah.
Mungkin masih ingat bahwa pada era orde baru direncanakan pada
tahun 2000 Bangsa Indonesia akan tinggal landas tetapi ternyata tidak,
sehingga muncul masalah. Dengan adanya reformasi diharapkan
harga-harga akan turun, ternyata tidak, sehingga timbul masalah.
Direncanakan dengan adanya penataran pengawasan melekat maka
akan terjadi penurunan dalam jumlah KKN, tetapi ternyata tidak;
sehingga timbul masalah. Apakah masalahnya sehingga apa yang telah
direncanakan tidak menghasilkan kenyataan. Jadi untuk menemukan
6

masalah dapat diperoleh dengan cara melihat dari adanya


penyimpangan antara yang direncanakan dengan kenyataan.
c) Ada pengaduan
Dalam suatu organisasi yang tadinya tenang tidak ada
masalah, ternyata setelah ada pihak tertentu yang mengadukan produk
maupun pelayanan yang diberikan, maka timbul masalah dalam
organisasi itu. Pikiran pembaca yang dimuat dalam koran atau majalah
yang mengadukan kualitas produk atau pelayanan suatu lembaga,
dapat dipandang sebagai masalah, karena diadukan lewat media
sehingga banyak orang yang menjadi tahu akan kualitas produk dan
kualitas pelayanan. Dengan demikian orang tidak akan membeli lagi
atau tidak menggunakan jasa lembaga itu lagi. Demonstrasi yang
dilakukan oleh sekelompok orang terhadap suatu organisasi juga dapat
menimbulkan masalah. Dengan demikian masalah penelitian dapat
digali dengan cara menganalisis isi pengaduan.
d) Ada kompetisi
Adanya saingan atau kompetisi dapat menimbulkan masalah
besar, bila tidak dapat memanfaatkan untuk kerjasama. Perusahaan
Pos dan Giro merasa mempunyai masalah setelah ada biro jasa lain
yang menerima titipan surat, titipan barang, ada hand phone yang
dapat digunakan untuk SMS, internet, e-mail. Perusahaan Kereta Api
memandang angkutan umum jalan raya dengan Bus sebagai pesaing,
sehingga menimbulkan masalah. Tetapi mungkin PT. Telkom kurang
mempunyai masalah karena tidak ada perusahaan lain yang
memberikan jasa yang sama lewat telepon kabel, tetapi menjadi
masalah setelah ada saingan telepon genggam (hand phone).
Munculnya perguruan tinggi asing di Indonesia dapat dipandang
sebagai kompetitor bagi perguruan tinggi yang ada di dalam negeri.
Dalam proposal penelitian, setiap masalah harus ditunjukkan
dengan data. Misalnya penelitian tentang SDM, maka masalah SDM,
harus ditunjukkan dengan data. Masalah SDM misalnya, berapa
7

jumlah SDM yang terbatas, jenjang pendidikan yang rendah,


kompetensi dan produktivitas yang masih rendah. Data masalah dapat
diperoleh dari hasil pengamatan pendahuluan terhadap hasil penelitian
orang lain, atau dari dokumentasi. Data yang diberikan harus up to
date, lengkap dan akurat. Jumlah data masalah yang dikemukakan
tergantung pada jumlah variabel penelitian yang ditetapkan untuk
diteliti. Kalau penelitian berkenaan dengan 5 variabel, maka data
masalah yang dikemukakan minimal 5. Tanpa menunjukkan data,
maka masalah yang dikemukakan dalam penelitian tidak akan
dipercaya.
Masalah juga dapat diketahui dengan cara membandingkan
antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan.
Misalnya menurut teori, bila insentif pegawai dinaikkan akan dapat
meningkatkan motivasi kerja dan produktivitas kerja. Tetapi sering
dalam kenyataannya teori tersebut tidak terlaksana, sehingga timbul
masalah. Biasanya orang yang punya banyak masalah adalah orang
yang banyak memiliki teori dan pengetahuan. Selanjutnya bila ada
kebijakan dan aturan tersebut tidak dapat diterapkan dan mencapai
hasil yang dituju maka akan timbul masalah.
C. Rumusan Masalah
1. Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian
Seperti telah dikemukakan bahwa, rumusan masalah itu merupakan
suatu pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan
data. Bentuk-bentuk rumusan masalah penelitian ini dikembangkan
berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasi (level of explanation).
Bentuk rumusan masalah dapat digambarkan seperti gambar berikut.
Berdasarkan gambar tersebut terlihat bahwa rumusan masalah
dikelompokkan menjadi lima bentuk yaitu : rumusan masalah deskriptif,
komparatif, asosiati, dan komparatif asosiatif dan struktural.
8

a. Rumusan masalah Deskriptif


Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah
yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel
mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri
sendiri). Jadi dalam penelitian ini peneliti tidak membuat perbandingan
variabel itu pada sampel yang lain, dan mencari hubungan variabel itu
dengan variabel yang lain. Penelitian semacam ini untuk selanjutnya
dinamakan penelitian deskriptif.
Contoh rumusan masalah deskriptif:
1) Seberapa tinggi tingkat kinerja Kabinet Bersatu ?
2) Bagaimanakah sikap masyarakat terhadap perguruan tinggi negeri
Berbadan Hukum ?
3) Seberapa tinggi efektivitas kebijakan mobil berpenumpang tiga di
Jakarta ?
4) Seberapa tinggi tingkat kepuasan dan apresiasi masyaraka terhadap
pelayanan pemerintah daerah di bidang kesehatan ?
Dari beberapa contoh di atas terlihat bahwa setiap pertanyaan
penelitian berkenaan dengan satu variabel atau lebih secara mandiri
(bandingkan dengan masalah komparatif dan asosiatif). Peneliti yang
bermaksud mengetahui kinerja “Kabinet Indonesia Bersatu”, sikap
masyarakat terhadap perguruan tinggi berbadan hukum, efektivitas
kebijakan mobil berpenumpang tiga, tingkat kepuasan dan apresiasi
masyarakat terhadap pelayanan pemerintah di bidang kesehatan adalah
contoh penelitian deskriptif.
b. Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang
membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih
sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Contoh Rumusan
masalahnya adalah sebagai berikut.
1) Adakah perbedaan produktivitas kerja antara Pegawai Negeri, BUMN
dan Swasta ? (satu variabel pada 3 sampel)
9

2) Adakah kesamaan cara promosi antara perusahaan A dan B ?


3) Adakah perbedaan, kemampuan dan disiplin kerja antara pegawai
Swasta Nasional, dan Perusahaan asing (dua variabel pada dua
sampel).
4) Adakah perbedaan kenyamanan naik Kereta Api dan Bus menurut
berbagai kelompok masyarakat.
5) Adakah perbedaan daya tahan berdiri pelayan toko yang berasal dari
kota dan desa, gunung ? (satu variabel pada 3 sampel).
6) Adakah perbedaan tingkat kepuasan masyarakat di Kabupaten A dan
B dalam hal pelayanan kesehatan ?
7) Adakah perbedaan kualitas manajemen antara Bank Swasta dan Bank
Pemerintah ?
8) Adakah perbedaan kualitas lulusan antara Sekolah Bertaraf Nasional
dan Bertaraf Internasional ?
c. Rumusan Masalah Asosiatif
Rumusan masalah asosiatif adalah suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau
lebih. Terdapat tiga bentuk hubungan yaitu: hubungan simetris,
hubungan kausal, dan interaktif/resiprokal timbal balik.
1) Hubungan simetris
Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersama. Jadi bukan
hubungan kausal maupun interaktif, contoh rumusan masalahnya
adalah sebagai berikut :
a) Adakah hubungan antara banyaknya bunyi burung prenjak dengan
tamu yang datang ? Hal ini bukan berarti yang menyebabkan tamu
datang adalah bunyi burung. (Di pedesaan Jawa Tengah ada
kepercayaan kalau di depan rumah ada bunyi burung Prenjak, maka
diyakini akan ada tamu, di Jawa Barat, kupu-kupu dan tamu).
b) Adakah hubungan antara banyaknya semut di pohon dengan tingkat
manisnya buah ?
10

c) Adakah hubungan antara warna rambut dengan kemampuan


memimpin ?
d) Adakah hubungan antara jumlah payung yang terjual dengan
jumlah kejahatan ?
e) Adakah hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan
sepatu yang dibeli ?
Contoh judul penelitiannya adalah sebagai berikut.
1) Hubungan antara banyaknya radio di pedesaan dengan jumlah
sepatu yang terjual.
2) Hubungan antara tinggi badan dengan prestasi kerja di bidang
pemasaran.
3) Hubungan antara payung yang terjual dengan tingkat kejahatan.
2) Hubungan Kausal
Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab
akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan dependen (dipengaruhi), contoh :
a) Adakah pengaruh sistem penggajian terhadap prestasi kerja?
b) Seberapa besar pengaruh kepemimpinan nasional terhadap perilaku
masyarakat?
c) Seberapa besar pengaruh tata ruang kantor terhadap efisiensi kerja
karyawan?
d) Seberapa besar pengaruh kurikulum, media pendidikan dan kualitas
guru terhadap kualitas SDM yang dihasilkan dari suatu sekolah?
Contoh judul penelitiannya :
1) Pengaruh insentif terhadap disiplin kerja karyawan di
departemen X.
2) Pengaruh gaya kepemimpinan dan tata ruang kantor terhadap
efisiensi kerja di Departemen X. Contoh pertama dengan satu
variabel independen dan contoh kedua dengan dua variabel
independen.
11

3) Hubungan interaktif/resiprokal/timbal balik


Hubungan interaktif adalah hubungan yang saling
mempengaruhi. Di sini tidak diketahui mana variabel independen dan
dependen, contoh :
a) Hubungan antara motivasi dan prestasi. Di sini dapat dinyatakan
motivasi mempengaruhi prestasi dan juga prestasi mempengaruhi
motivasi.
b) Hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan. Kecerdasan dapat
menyebabkan kaya, demikian juga orang yang kaya dapat
meningkatkan kecerdasan karena gizi terpenuhi.
d. Rumusan Masalah Komparatif-Asosiatif
Rumusan masalah komparatif-asosiatif adalah rumusan masalah
yang menanyakan perbandingan korelasi antara dua variabel atau lebih
pada sampel atau populasi yang berbeda.
Contoh :
1) Adakah perbedaan korelasi kualitas pelayanan dengan nilai
penjualan antara di Toko A dengan Toko B ?
2) Adakah perbedaan pengaruh kepemimpinan terhadap disiplin
pegawai antara Lembaga Pemerintah dan Swasta ?
e. Rumusan Masalah Struktural
Rumusan Masalah Struktural adalah suatu rumusan masalah
penelitian yang bersifat menanyakan validitas struktur hubungan antara
dua variabel atau lebih yang ada variabel interveningnya untuk menguji
struktur hubungan antar variabel yang bersifat kausal digunakan analisis
jalur (Path analysis) dan untuk menguji struktur hubungan variabel yang
dilengkapi dengan variabel manifest yang bersifat kausal atau reciprocal
digunakan structure equation model/model persamaan struktur.
Contoh rumusan masalah struktural :
a. Apakah struktural hubungan antar variabel yang mempengaruhi
produktivitas karya ilmiah dosen pada pendidikan di Jawa Barat
terbukti secara empiris ?
12

b. Apakah struktur hubungan antar variabel yang mempengaruhi


kepemimpinan kepemimpinan Rektor di provinsi Jawa Timur terbukti
secara empiris ?
D. Variabel Penelitian
1. Pengertian Variabel Penelitian
Variabel penelitian ialah sesuatu yang berbentuk apa saja dimana
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggga diperoleh informasi dan
dapat ditarik kesimpulan. Secara teoritis menurut, Hatch dan Farhady tahun
1981 variabel adalah atribut seseorang atau objek yang lain. variabel dapat
berupa atribut dari bidang keilmuan atau kegiatan tertentu.
Kerlinger (1973), variabel ialah kontruks atau sifat yang bisa
dipelajari, dimana dapat meliputi tingkat aspirasi, pendidikan, penghasilan,
status sosial, jenis kelamin, golongan gaji produktivitas kerja dan lainnya.
Variabel bisa dikatakan sebagai sifat yang diambil dari nilai yang berbeda
menurut Kelinger. Kidder (1981), variabel adalah suatu kualitas yang
dimana peneliti akan mempelajari dan dapat menarik kesimpulan.
Variabel penelitian ialah suatu atribut atau sifat atau nilai dari
orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk di pelajari dan ditarik kesimpulannya.
2. Macam-macam Variabel
a. Variabel Independen
Variabel juga disebut dengan variabel stimulan, prediktor dan
antecendent. Menurut bahasa Indonesia sering disebut variabel bebas.
Variabel terikat merupakan variabel yang dapat mempengaruhi / sebab
dari perubahan / timbulnya variabel dependen (terikat).
b. Variabel Dependen
Variabel juga disebut dengan variabel output, kriteria,
konsekuen. Menurut bahasa Indonesia dikenal dengan variabel terikat.
Variabel terikat ialah variabel yang bisa dipengaruhi oleh variabel bebas.
13

c. Variabel Moderator
Ialah variabel yang mampu mempengaruhi (memperkuat dan
memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan variabel
dependen. Variabel ini juga disebut dengan variabel independen ke dua.
Hubungan perilaku suami istri akan semakin baik jika punya anak dan
semakin renggang jika ada pihak ketiga ikut mencampuri. Anak termasuk
variabel moderator yang dapat memperkuat hubungan dan pihak ketiga
sebagai variabel moderator yang memperlemah hubungan. Hubungan
motivasi dan produktivitas kerja akan semakin kuat jika peranan
pemimpim dalam menciptakan iklim kerja sangat baik, dan hubungan
semakin rendah jika peranan pemimpin kurang baik dalam menciptakan
iklim kerja.
d. Variabel Intervening
Tuckman pada tahun 1988 menyatakan "An intervening variable
is that factor that theoretically affect the observed phenomenon but
cannot be seen, measure, or manipulate. Variabel intervening ialah
variabel mempengaruhi hubungan yang tidak langsung secara teoritis,
tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini ialah variabel penyela yang
dimana dapat terletak antara variabel independen dan dependen, hingga
variabel independen secara tidak langsung mempengaruhi perubahannya
atau timbulnya variabel dependen.
Contoh : tinggi rendahnya penghasilan akan dapat
mempengaruhi secara tidak langsung terhadap harapan hidup (panjang
pendeknya hidup). Variabel antara dalam hal ini yaitu gaya hidup
seseorang. Diantara variabel penghasil dengan gaya hidup terdapat
variabel moderator meliputi budaya lingkungan tempat tinggal.
e. Variabel Kontrol
Ialah variabel yang dapat dikendalikan atau bisa dikatakan
konstan hingga pengaruh dari variabel independen terhadap dependen
tidak bisa dipengaruhi oleh faktor diluar yang diteliti. Variabel ini
14

digunakan ketika peneliti akan melakukan penelitian bersifat


membandingkan.
Pengaruh dari pendidikan terhadap keterampilan dan mengetik
yaitu variabel dari independen pendidikan (SMU dan SMK). Variabel
kontrol yang ditetapkan sama misalnya ialah naskah yang diketik sama,
mesin tik yang digunakan sama, ruang tempat pengetikan sama. Dengan
adanya variabel kontrol maka besarnya pengaruh pendidikan terhadapat
keterampilan mengetik dapat diketahui lebih pasti.
Supaya peneliti bisa menentukan kedudukan dari variabel
independen, dependen, moderator, interverning atau variabel lainnya
maka bisa dilihat dari konteks yang akan diteliti serta dilandasi konsep
teoritis yang mendasari maupun dari hasil pengamatan empiris.
E. Model Hubungan Antar Variabel
Dalam penelitian kuantitatif/positivisme yang dilandasi pada suatu
asumsi bahwa suatu gejala dapat diklasifikasikan, dan hubungan gejala bersifat
kausal (sebab akibat), maka peneliti dapat melakukan penelitian dengan
memfokuskan kepada beberapa variabel saja. Pada penelitian yang bersifat
asosiatif, peneliti dapat menyusun kerangka berfikir berdasarkan teori-teori
yang relevan, canggih dan mutakhir. Kerangka berfikir menunjukkan prediksi
terhadap hubungan antar variabel yang akan diteliti. Kerangka berfikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel tersebut. Selanjutnya disebut dengan
model hubungan antar variabel.
Jadi kerangka berpikir dalam hal ini diartikan sebagai pola pikir yang
menunjukkan hubungan antara variabel yang akan diteliti yang sekaligus
mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui
penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah
hipotesis, dan teknik analisis statistik yang akan digunakan. Berdasarkan hal ini
maka bentuk-bentuk model hubungan antara variabel dalam penelitian
kuantitatif khususnya untuk penelitian survei.
Berikut ini adalah beberapa jenis model hubungan antar variabel yaitu
sebagai berikut :
15

1. Model hubungan antar variabel yang sederhana


Model penelitian ini terdiri atas satu variabel independen dan
dependen.
2. Model sederhana berurutan
Dalam model ini terdapat lebih dari dua variabel, tetapi
hubungannya masih sederhana.
3. Model ganda dengan dua variabel independen
Dalam model ini terdapat dua variabel independen dan satu
dependen
4. Model ganda dengan tiga variabel independen
Dalam hubungan variabel ini terdapat tiga variabel independen dan
satu dependen.
5. Model hubungan variabel ganda dengan dua variabel dependen
Model hubungan variabel ganda dengan satu variabel independen
dan dua dependen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme yang menekankan pada
fenomena-fenomena objektif dan dikaji secara kuantitatif yang digunakan
untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data
menggunakan instrumen penelitian, analisi data bersifat kuantitatif/statistik,
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
Ada 4 macam sumber masalah yaitu : 1) Terdapat penyimpangan
antara pengalaman dengan kenyataan, 2) Terdapat penyimpangan antara apa
yang telah direncanakan dengan kenyataan, 3) Ada pengaduan dan 4) Ada
kompetisi.
Ada 5 Bentuk Rumusan Masalah Penelitian yaitu : 1) Rumusan
masalah Deskriptif, 2) Rumusan Masalah Komparatif, 3) Rumusan Masalah
Asosiatif (Hubungan simetris, Hubungan Kausal, Hubungan
interaktif/resiprokal/timbal balik), 4) Rumusan Masalah Komparatif-Asosiatif,
5) Rumusan Masalah Struktural
Variabel penelitian ialah sesuatu yang berbentuk apa saja dimana
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehinggga diperoleh informasi dan
dapat ditarik kesimpulan. Macam-macam Variabel : 1) Variabel Independen,
2) Variabel Dependen, 3)Variabel Moderator, 4) Variabel Intervening, 5)
Variabel Kontrol.
Kerangka berfikir yang menunjukkan hubungan antara variabel
tersebut. Selanjutnya disebut dengan model hubungan antar variabel. Ada 5
model hubungan antar variabel yaitu : 1) Model hubungan antar variabel yang
sederhana, 2) Model sederhana berurutan, 3) Model ganda dengan dua variabel
independen, 4) Model ganda dengan tiga variabel independen, 5) Model
hubungan variabel ganda dengan dua variabel dependen.

16
DAFTAR PUSTAKA

Prof. DR. Sugiyono. 2021. Metode penelitian Pendidikan. Penerbit CV. Alfabeta.
Bandung.
Putrio. WN. 2020. Variabel Penelitian ( Pengertian, Macam - macam Variabel)
Diakses dan diunduh pada tanggal 20 September 2022 jam 21.50 WIB
melalui https://www.wnputrio.com/2020/12/html
AsikBelajar.Com. 2020. Bentuk-Bentuk Rumusan Masalah Penelitian Menurut
Sugiyono Diakses dan diunduh pada tanggal 20 September 2022 jam
22.10 WIB melalui https://www.asikbelajar.com

Anda mungkin juga menyukai