Anda di halaman 1dari 11

RESEARCH DESIGN

Makalah ini dibuat dan diajukan untuk memenuhi tugas pada mata kuliah

“Riset Akuntasi Manajemen”

Dosen Pengampu :

Dr.Mukhzarudfa, S.E.,M.Si

Disusun Oleh :

1. SISKA PERNAMA SARI (P2C322002)


2. ZUSKA EGA (P2C322014)
3. NUR IZZAH (P2C322015)

Magister Ilmu Akuntansi


Program Pascasarjana
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Jambi
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT. Karena atas rahmat, karunia serta kasih
sayangNya penulis dapat menyelesaikan makalah mengenai Research Design. Sholawat serta salam
semoga tetap tercurah kepada Nabi terakhir, penutup para Nabi sekaligus satu-satunya uswatun
hasanah kita, Nabi Muhammad SAW. Tidak lupa pula saya ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Mukhzarudfa, S.E.,M.Si selaku dosen mata kuliah Riset Akuntansi Manajemen..

Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekeliruan, baik yang berkenaan dengan materi pembahasan maupun dengan teknik pengetikan.
Semoga dalam makalah ini para pembaca dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
diharapkan kritik yang membangun dari para pembaca guna memperbaiki kesalahan sebagaimana
mestinya.

Jambi, 7 September 2022

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada era globalisasi yang modern ini dan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin
meningkat ini Setelah seseorang banyak menemukan berbagai permasalahan yang hendak
diteliti, merumuskan masalah dan menyusun pernyataan dugaan, asumsi perkiraan yang
merupakan jawaban sementara, hal yang selanjutnya dilakukan oleh peneliti tersebut adalah
menentukan desain penelitiannya.
Desain penelitian erat hungannya dengan proses penelitian karena merupakan tuntunan
bagi seorang peneliti agar bisa mendapatkan jawaban-jawaban yang telah dimunculkan. Tidak
hanya menjadi tuntunan bagi para peneliti, desain penelitian juga mempermudah peneliti
untuk menggunakan suatu metode dalam mencari jawaban.
Pada bagian desain penelitian terdapat tuntunan bagi peneliti mengenai apa yang harus
dicari untuk menyempurnakan komponen penelitian, maupun apa yang seharusnya dikerjakan
dan apa pula yang seharusnya tidak dikerjakan. Pada makalah ini akan dijelaskan lebih lanjut
mengenai desain penelitian. Seperti apa defini dari desain penelitian, manfaat serta tujuan dari
desain penelitian, macam-macam desain penelitian yang dikemukakan oleh beberapa ahli,
serta bagaimana membuat desain penelitian yang baik.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Research Design
2. Apa saja jenis dan Tujuan Research Design
3. Bagaimana Proses dalam membuat Research Design
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui apa itu research design
2. Untuk mengetahui jenis dan tujuan Research Design secara umum
3. Untuk mengetahui proses resarch design
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Research Design

Desain penelitian berhubungan dengan cara, prosedur, atau proses kegiatan ilmiah.
Keilmiahan harus bersandar pada sendi-sendi objektivitas, rasional,sistematis, santun, dan
bertumpu kepada kepentingan publik (public interest).
Menurut Creswell dalam bukunya “Research Design”, desain penelitian dipilah menjadi
dua golongan besar yaitu desain penelitian kualitatifdan Desain penelitian Kuantitatif.
Penelitian Kualitatif adalah penelitian yangmencoba menganalisis data berupa
angka,kalimat, gambar, perilaku,yang bersifat natural (alamiah). Penelitian ini mengikuti
paradigma natulaist, postpositivist,postmodern yang dikembangkan oleh Dilthey, Weber,
dan Kant pada abad 19.
Sedangkan penelitian kuantitatif adalah penelitian yang mencoba menganalisis data-data
kuantitatif atau data kualitatif yang sudah di kuantifikasikan. Penelitian ini mengikuti
paradigma positivist, experimental, traditional,atau paradigma empiricist yang
dikembangkan oleh Comte,Mill,Durkheim, Newton, dan Locke.
Menurut Sekaran (2017:109)”Desain Penelitian (research design) adalah rencana untuk
pengumpulan, pengukuran, dan analisis data, berdasarkan pertanyaan penelitian daris studi.”

B. Jenis Desain Penelitian

Penjelasan utama pada desain penelitian pada BAB ini difokuskan pada dua jenis
penelitian secara umum yaitu penelitian kuantitatif dan kualitatif. Untuk format penulisan,
tentunya berbeda pada setiap instansi sesuai dengan “gaya selingguh” masing-masing
perguruan tinggi. Penjelasan desain penelitian untuk dua jenis penelitian tersebut dimulai
dari penjelasan secara singkat mengenai pengantar, perumusan pertanyaan penelitian, tujuan
penelitian dan penarikan sampel/partisipandalam penelitian.

1. Desain Penelitian Kuantitaif


Dalam penelitian kuantitatif,kualitatif, dan metode campuran, pendekatan yang
digunakan dalam menyusun desain penelitian mempunyai perbedaan yang kecil, dan
sebagian besar terkait dengan berbagai jenis masalah yang dibahas (Creswell,2009).Jenis
penelitian kuantitatif secara umum memiliki desain latar belakang yang membentuk
“piramida terbaik”. Penting untuk diperhatikan dalam mendesain latar belakang adalah
uergensi penelitian, gap yang ada (gap teori,gap penelitian, dan gap empiris). Lima pokok
yang yang harus termuat dalam latar belakang untuk tulisan karya ilmiah (artikel)
menurut (Creswell, 2009) yaitu 1) masalah penelitian 2)studi yang membahas masalah
tersebut, 3)kekurangan dalam studi 4) pentngnya studi untuk khalayak tertentu 5)
pernyataan tujuan.
Karakteristik penelitian kuantitatif yang bersifat generalisasi membutuhkan
pengukuran yang tepat, objektif dnegan menggunakan bantuan alat statistik yang tepat
(baca Leavy, 2005). Pertanyaa penelitian kuantitatif menanyakan tentang hubungan antar
variabel yang ingin diketahui oleh peneliti. Hal ini sering digunakan dalam penelitian
ilmu sosial dan terutama dalam studi survei (Creswell, 2009). Pernyataan tujuan
kuantitatif dimulai dengan mengidentifikasi variabel utama yang diusulkan dalam suatu
penelitian (independen,intervening, dependen), disertai dengan model visual untuk
mengidentifikasi secara jelas urutan ini, dan menemukan serta menentukan bagaimana
variable akan diukur atau diamati (Creswell,2009).

Sedangkan proses penelitian kuantitatif memiliki prosedur yang berbeda dengan


proses penelitian kualitatif. Keduanya secara berturut-turut disajikan dalam gambar berikut
ini.
Proses Penelitian Kuantitatif

Sumber
Masalah: Konsep /Teori
yang Relevan
Metode
Penelitian
Rumusan Hipotes
1. Measuremen
Masalah t
Konsep /Teori 2. Goodness of
yang Relevan

Pengumpulan
Kesimpulan Penemu Data dan
Analisis
2. Desain Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan
maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
berbagai metode yang ada, dari segi pengertian ini, para penulis masih tetap
mempersoalkan latar alamiah dengan maksud agar hasilnya dapat digunakan untuk
menafsirkan fenomena dan yang dimanfaatkan oleh penelitian kualitatif adalah berbagai
macam metode yang biasanya dimanfaatkan adalah wawancara, pengamatan, dan
dokumentasi”. (Moleong, 2007: 5)
Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menekankan “kenaturalan” hasil
penelitian. Karakteristik masalah pada studi kualitatif adalah : a)pondasi awalnya
“kuarang mamadai” yang disebabkan oleh belum memadainya informasi, teori termasuk
studi pendahulunya yang kurang memadai (belum banyak). b) konsep atau teori yang
adakurang mendukung, tidak sesuai, tidak benar, atau bias, c) kebutuhan untuk
melakukan mengeksplorasi dan memberikan gambaran mnegenai maslaah serta
kebutuhan dalan pengembangan konsep (teori), dan d) sifat masalah (fenomena) yang
tidak sesui dengan penelitian kuantitatif (Creswell, 2009).
Poin penting yang perlu diperhatikan dalam membuat pertanyaan adalah bahwa
“pertanyaan tersebut dapat ditemukan atau dijawab oleh “si” peneliti. Pertanyaan-
pertanyaan ini menggunakan bahasa non-arah, termasuk kata dan frasaseperti
mengeksplorasi, mendeskripsikan, menerangi, menggali, membongkar, menghasilkan,
membangun makna, dan berusaha memahami (Leavy, 2005). Pertanyaan luas yang
meminta eksplorasi fenomena atau konsep sentral dalam sebuah penelitian. Peneliti
menyampaikan pertanyaan disesuaikan denga metodologi penelitian sebgai masalah
umum agar tidak membatasi penyelidikan (Creswell,2009).
Desain penelitian kualitatif yang bersifat “natural” menggunakan wawancara
sebagai instrumen utamanaya dalam pengumpulan data. Pemilihan informan haruslah
sangat menentukan kualitas dari penelitian kualitatif. Penelitian harus dengan “baik”
dalam memilih siapa saja yang nantinya menjadi informannya (sampel pada penelitian
kuantitatif). Sehingga, secara umum penelitian kualitaif menggunakan metode “bola
salju” yaitu infroman bisa saja bertambah sesuai dengan kebutuhan data penelitian
(wawancara mendalam). Data kualitatif dapat berasal dari berbagai sumber primer atau
sumber sekunder misalnya bersumber dari wawancara individu, grub fokus, catatan
perusahaan, publikasi pemerintah dan internet (sekaran & Bougie, 2016).

Penelitian kualitatif berakhir apabila sudah tidak terdapat data baru. Penelitian
kualitatif tidak dapat direncanakan / dibatasi oleh waktu. Proses penelitian kualitatif dapat
disajikan dalam gambar berikut.

Mulai
Tahap I
Tahap II
Tahap III

Berakhir Tidak Ada Data Baru

C. Tujuan Research Design

Tujuan utama dari desain penelitian, antara lain;


1. Bagi seorang peneliti untuk memastikan bahwa kesimpulan yang mereka buat dapat
dibenarkan. Langkah ini berarti bahwa penelitian harus mengkonfirmasi atau menyangkal
hipotesis.
2. Memperluas pemahaman peneliti tentang topik, dan untuk membuat mereka lebih sadar
tentang berbagai tempat, kelompok, dan pengaturan.

D. Proses Dalam Membuat Research Design

1. Perumusan Masalah
Perumusan masalah atau research problem, diartikan sebagai suatu kegiatan
yang memformulasi pertanyaan terhadap suatu fenomena yang terjadi, baik dalam
kedudukannya sebagai fenomena mandiri, maupun dalam kedudukannya sebagai
fenomena yang saling terkait di antara fenomena yang satu dengan yang lainnya, baik
sebagai penyebab maupun sebagai akibat. Perumusan masalah penelitian dapat dibedakan
dalam dua sifat, meliputi perumusan masalah deskriptif (kualitatif), apabila tidak
menghubungkan antar fenomena, dan perumusan masalah eksplanatoris (kuantitatif),
apabila rumusannya menunjukkan adanya hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih
fenomena. Beberapa contoh bentuk perumusan masalah adalah sebagai berikut:
a) Rumusan Masalah Deskriptif.
Rumusan masalah deskriptif adalah suatu rumusan masalah yang berkenaan
dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri baik hanya pada satu variabel
atau lebih (variabel yang berdiri sendiri). Contoh: Seberapa baik partisipasi masyarakat
dalam pembangunan desa?, atau bagaimana partispasi masyarakat dalam pembangunan
desa?
b) Rumusan Masalah Komparatif
Rumusan komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
c) Rumusan Masalah Asosiatif.
Rumusan masalah asosiatif adalah rumusan masalah penelitian yang bersifat
menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih
2. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian adalah sesuatu hal yang ingin dicapai oleh penelitian yang nantinya
diuraikan dalam pembahasan hasil atau temuan penelitian. Salah satu tujuan penelitian adalah
ingin mengetahui hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya, maka peneliti harus
selalu berupaya ke arah situ. Tercapai tidaknya tujuan penelitian secara eksplisit harus tampak
dalam hasil penelitian dan dalam kesimpulan penelitian. Menyusun tujuan penelitian
didasarkan pada pertanyaan penelitian (research question) yang bertumpu pada perumusan
masalah, sehingga tujuan penelitian merupakan formulasi konkrit dari permasalahan. Oleh
karena itu, tujuan penelitian harus bisa diukur.
3. Manfaat atau Kegunaan Penelitian
Manfaat atau kegunaan penelitian merupakan dampak dari tercapainya hasil penelitian.
Sehingga kegunaan penelitian yang akan diperoleh dapat memberi manfaat terhadap
pengembangan ilmu dan pemecahan masalah yang terkait dengan obyek yang kita teliti.
Kegunaan yang dimaksud dibagi dua, yaitu kegunaan teoritis/ akademis dan kegunaan
praktis/lapangan. Manfaat atau kegunaan teoritis adalah manfaat penelitian yang diperoleh
berupa konsep konsep yang memerlukan pembahasan dan pengkajian lebih lanjut guna
pengembangan ilmu yang bermanfaat bagi peneliti lain. Manfaat teoritis ini harus bias
memberikan sumbangan nyata bagi pengembangan pengetahuan, teori menurut bidang ilmu
yang kita teliti. Manfaat atau kegunaan praktis adalah manfaat yang dapat digunakan dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Kajian Pustaka dan Kerangka Pemikiran

Kajian pustaka berarti mengkaji pustaka-pustaka yang terkait (literature review),


Kajian pustaka berisi teori-teori atau konsep-konsep yang dijadikan bahan acuan dalam
mengkaji dan menganalisis permasalahan penelitian. Secara umum teori merupakan pendapat
atau sejumlah pendapat yang dikemukakan sebagai keterangan dan penjelasan mengenai suatu
gejala atau peristiwa.

Sedangkan kerangka pemikiran merupakan konstruksi berpikir seorang peneliti yang


disintesiskan dari fakta-fakta, observasi dan telaah pustaka. Kerangka pemikiran merupakan
kerangka acuan yang disusun berdasarkan kajian berbagai aspek, baik secara teoritis maupun
empiris yang menumbuhkan gagasan dan mendasari penelitian. Dasar-dasar penelitian
tersebut dapat berasal dari temuan dan hasil penelitian terdahulu yang terkait dan mendukung
rencana penelitian. Kerangka pemikiran dipaparkan dengan maksud untuk memberikan
gambaran tentang kaitan upaya pengembangan dengan upaya-upaya lain yang mungkin sudah
pernah dilakukan para ahli untuk mendekati permasalahan yang sama atau relatif sama.

5. Jenis atau Pendekatan Penelitian


Jenis atau pendekatan penelitian sebenarnya sama dengan desain penelitian yang harus
dicantumkan dalam sebuah kerangka riset desain. Apabila jenis atau pendekatan telah
ditentukan, maka peneliti akan melakukan teknis penelitian sesuai dengan pendekatan yang
dipilih. Misalnya Kegiatan mencari data. Teknik pengumpulan data yang dikumpulkan
merupakan bahan baku informasi yang diperoleh di lapangan untuk melakukan analisis
sehingga dapat memberikan jawaban atas berbagai pertanyaan penelitian yang diajukan dalam
penelitian. Dilihat dari pendekatan analisisnya, penelitian dibagi atas dua macam, yaitu
(a) penelitian kuantitatif dan
(b) penelitian kualitatif.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan analisisnya pada data-data
nimerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika, sedangkan penelitian dengan
pendekatan kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses berpikir formal dan
argumentatif.
6. Sampel Penelitian
Penelitian kualitatif menggunakan sampel yang biasa disebut dengan
informan/subjek/sasaran. Jumlah informan biasanya tidak banyak, diambil dengan cara
purposive dan berkembang seperti efek bola salju (snowball) selama proses penelitian. Beda
halnya dengan penelitian kuantitatif yang mengenal istilah populasi, dimana populasi merupakan
wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
7. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dilakukan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data untuk diolah dan dianalisis untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan
penelitian yang diajukan. Pada penelitian kuantitatif kita mengenal metode angket (kuesioner),
observasi dan dokumentasi sedangkan pada penelitian kualitatif kita kenal metode wawancara
mendalam dan observasi partisipasi. Adapun pengertian dari beberapa teknik pengumpulan data
tersebut adalah sebagai berikut:
a) Angket (quesionaire) adalah suatu daftar yang berisikan suatu rangkaian pertanyaan untuk
memperoleh data berupa jawaban-jawaban yang mempunyai skala dari para responden
(orang-orang yang menjawab).
b) Wawancara (interview) adalah bentuk komunikasi antara dua orang, melibatkan seseorang
yang ingin memperoleh informasi dari seorang lainnya (informan) dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berdasarkan tujuan tertentu.
c) Pengamatan (observasi) merupakan kegiatan mengamati peneliti dengan menggunakan
pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga,
penciuman , mulut dan kulit.
8. Teknik Analisis Data
Analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikanya ke dalam suatu
pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Ada 2 pendekatan untuk menganalisis data berdasarkan
jenis data yang diperoleh, yaitu analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Analisis data
kuantitatif adalah analisis yang berbasis pada kerja hitung menghitung angka. Angka yang diolah
disebut input dan hasilnya disebut output juga berupa angka. Analisis data kualitatif adalah
analisis yang berbasis pada kerja pengelompokan simbol-simbol selain angka. Simbol itu berupa
kata, frase, atau kalimat yang menunjukkan beberapa kategori. Input maupun output analisis data
kualitatif berupa simbol, dimana outputnya disebut deskripsi verbal.

Anda mungkin juga menyukai