Materi 4
Oleh : Kelompok 4
Kata Pengantar
Puji dan syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa karena atas berkat dan Rahmat-
Nya kami dapat menyelesaikan makalah kami dengan judul “Identifikasi Dan Perumusan
Masalah Penelitian Kuantitatif” tepat pada waktunya.
Kami juga mengucapkan terimakasih Ibu Ni Putu Nursiani SE,M.M karena telah
memberikan tugas ini sehingga dengan adanya tugas ini kami juga dapat menambah
wawasan kami. Kami menyadari bahwa makalah yang kami tulis masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun kami nantikan dan akan
kami terima demi kesempurnaan makalah ini.
Tim Penulis
Daftar Isi
Bab I
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
Masalah perlu dirumuskan secara jelas, karena dengan perumusan yang jelas, peneliti
diharapkan dapat mengetahui variabel-variabel apa yang akan diukur dan apakah ada alat-alat
ukur yang sesuai untuk mencapai tujuan penelitian. Dengan rumusan masalah yang jelas, akan
dapat dijadikan penuntun bagi langkah-langkah selanjutnya. Hal ini sesuai dengan pandangan
yang dinyatakan oleh Fraenkel dan Wallen (1990) bahwa salah satu karakteristik formulasi
pertanyaan penelitian yang baik yaitu pertanyaan penelitian harus clear. Artinya pertanyaan
penelitian yang diajukan hendaknya disusun dengan kalimat yang jelas, tidak membingungkan.
Seperti telah dikemukakan bahwa pada dasarnya penelitian itu dilakukan dengan tujuan
untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk
itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dari masalah. Seperti dinyatakan
oleh Emory (1985) bahwa, baik penelitian murni maupun terapan, semuanya berangkat dari
masalah, hanya untuk penelitian terapan, hasilnya langsung dapat digunakan untuk membuat
keputusan (menurut penulis, penelitian bisa juga berangkat dari potensi, sehingga akan dapat
menghasilkan nilai tambah).
Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan cenderung berangkat dari masalah walaupun
diakui bahwa memilih masalah penelitianse merupakan hal yang paling sulit dalam proses
penelitian (Tuckman, 198). Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah yang betul-
betulkan masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu
menemukan masalah dalam penelitian merupakan peker yang tidak mudah, tetapi setelah
masalah dapat ditemukan maks pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.
Rumusan masalah berbeda dengan masalah. Kalau masalah itu merupakan kesenjangan
antara yang diharapkan dengan yang terjadi, maka rumusan masalah itu merupakan suatu
pertanyaan yang akan dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Namun demikian
terdapat kaitan erat antara masalah dan rumusan masalah, karena setiap rumusan masalah
penelitian harus didasarkan pada masalah.
Jadi, Perumusan masalah adalah proses menyatakan masalah yang telah diidentifikasi secara
jelas dan ringkas dalam bentuk pertanyaan penelitian atau pernyataan.
Adapun tujuan dari identifikasi masalah dan perumusan masalah penelitian kuantitatif adalah
sebagai berikut:
2. Hipotesis yang Dibuat Secara Jelas: Penelitian kuantitatif harus memuat hipotesis
yang jelas yang dapat diuji secara empiris menggunakan data kuantitatif.
3. Metode Penelitian yang Tepat: Metode penelitian yang digunakan harus sesuai
dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian yang diajukan. Misalnya,
eksperimen, survei, analisis regresi, atau studi kasus.
4. Desain Penelitian yang Kuat: Desain penelitian harus dirancang dengan cermat
untuk menghindari bias dan memastikan validitas hasil. Contoh desain penelitian
yang umum adalah eksperimen acak terkontrol, studi kohort, atau penelitian
potong lintang.
5. Sampel yang Representatif: Sampel penelitian harus dipilih secara acak dan
mewakili populasi yang diteliti dengan baik. Ukuran sampel yang cukup besar
juga penting untuk mendukung generalisasi hasil.
6. Instrumen Pengukuran yang Valid dan Reliabel: Instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data harus valid dan reliabel. Hal ini memastikan bahwa data
yang dikumpulkan akurat dan konsisten.
7. Analisis Statistik yang Tepat: Data yang dikumpulkan harus dianalisis dengan
menggunakan metode statistik yang tepat. Analisis harus mampu menjawab
pertanyaan penelitian yang diajukan dan menguji hipotesis secara objektif.
2.4 Tips dalam Merumuskan Masalah Penelitian Kuantitatif dan contoh rumusan masalah
penelitian kuantitatif
1) Tips dalam merumuskan masalah penelitian kuantitatif
a) Gunakan kalimat yang singkat, padat, dan jelas.
b) Hindari pertanyaan yang terlalu luas atau ambigu.
c) Pastikan pertanyaan penelitian dapat dijawab dengan data numerik.
d) Rumuskan pertanyaan penelitian yang feasible (dapat dilakukan) dengan waktu,
sumber daya, dan dana yang tersedia.
Pertanyaan penelitian:
Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara metode pembelajaran X dan Y
terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran matematika?
Bagaimanakah pengaruh metode pembelajaran X dan Y terhadap hasil belajar siswa
pada mata pelajaran matematika?
Variabel Penelitian:
Variabel Independen: Metode pembelajaran (A, B, C)
Variabel Dependen: Hasil belajar siswa
Klarifikasi Konsep: Pertanyaan penelitian tersebut menjelaskan dengan jelas konsep
yang akan diteliti, yaitu pengaruh metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Keterukuran: Pertanyaan penelitian ini dapat diukur dengan mengumpulkan data tentang
hasil belajar siswa dari berbagai metode pembelajaran yang diterapkan.
Tujuan Penelitian: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membandingkan efektivitas
berbagai metode pembelajaran terhadap hasil belajar siswa.
Bab III
PENUTUP
3.1 kesimpulan