Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
1. Membantu auditor untuk mencurahkan perhatian yang tepat terhadap area yang
penting dalam audit
2. Membantu auditor untuk mengidentidikasi dan menyelesaikan masalah yang potensial
secara tepat waktu
3. Membantu auditor untuk mengorganisasi dan mengelola perikatan audit denga baik,
sehingga perikatan tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien
4. Membantu dalam pemilihan anggota tim peritakan dengan tingkat kemampuan dan
kompetensi yang tepat untuk merespon risiko yang diantisipasi dan penugasan
pekerjaan yang tepat kepada mereka
5. Memfasilitasi arah dan supervisi atas anggota tim perokatan dam penelaahan atas
pekerjaan mereka
Tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan penugasan dengan tepat:
1. Untuk memungkinkan auditor mendapatkan bukti yang tepat dan mecukupi pada situasi
yang dihadapi
2. Untuk membantu menjaga biaya audit tetap wajar
3. Untuk menghindarkan kesalahpahaman dengan klien
melibatkan empat hal, yang semuanya harus dilakukan lebih dulu dalam audit.
1. Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melauani klien yang
ada sekarang. Penentuan ini biasanya dilakukan oleh auditor yang berpengalaman yang
berwenang mengambil keputusan penting.
2. Auditor mengidentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan audit.
Informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya
3. Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat- syarat
penugasan yang ditetapkan klien
4. Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan, termasuk staf penugasan
dan setiap spesialis audit yang diperlukan
Sebelum menerima klien baru, kebanyakan KAP akan menyelidiki perusahaan tersebut untuk
menentukan akseptabilitasnya. Kantor itu melakukannya dengan memeriksa, sejauh
memungkinkan prospektif klien ini dalam komunitas bisnis, stabilitas keuangannya, dan
hubungannya dengan KAP sebelumnya.
Penyelidikan atas klien baru dan pengevaluasian kembali klien yang ada merupakan bagian
yang penting dalam memutuskan risiko audit yang dapat diterima. Dua faktor utama yang
mempengaruhi Risiko Audit yang Dapat Diterima adalah (1) pemakai laporan keuangan dan (2)
maksud dari menggunakan laporan keuangan tersebut.
Beberapa faktor telah meningkatkan arti penting dari pemahaman atas bisnis dan industri klien:
1. naik atau turunnya kondisi ekonomi akan memperngaruhi secara signifikan risiko bisnis klien.
2. Teknologi informasi yang menghubungkan perusahaan klien dengan pelanggan dan pemasok
utama.
3. Klien telah memperluas operasinya secara global yang sering kali melalui joint venture atau
aliansi strategis.
4. Teknologi informasi mempengaruhi proses internal klien, yang meningkatkan mutu
ketepatan waktu informasi akuntansi.
5. Semakin pentingnya modal manusia dan aktiva tidak berwujud lainnya telah meningkatkan
tingkat kerumitan akuntansi serta pentingnya penilaian dan estimasi manajemen.
6. Untuk memberikan jasa bernilai tambah kepada klien.
Tiga alasan utama untuk mendapatkan pemahaman yang baik tentang industri klien dan
lingkungan eksternal adalah:
1. Risiko yang berkaitan dengan industri tertentu dapat mempengaruhi penilaian auditor atas
risiko bisnis klien dan risiko audit yang dapat diterima dan bahkan dapat mempengaruhi auditor
dalam menerima penugasan pada industri yang lebih berisiko, seperti industri simpan-pinjam
dan asuransi kesehatan.
2. Risiko inheren tertentu sudah umum bagi semua klien dalam industri tertentu.
3. Banyak industri memiliki persyaratan akuntansi yang unik yang harus dipahami oleh auditor
untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien telah sesuai dengan standar akuntansi
Pengukuran kinerja meliputi analisis rasio dan tolok ukur atau benchmarking terhadap
pesaing utama. Sebagai bagian dari pemahaman atas bisnis klien, auditor harus
melakukan analisis rasio atau mereview perhitungan klien atas rasio kinerja.
Auditor menggunakan pengetahuan yang diperoleh dari pemahaman strategis atas bisnis dan
industri klien untuk menilai risiko bisnis klien (client business risk) yaitu risiko bahwa klien akan
gagal dalam mencapai tujuannya. Risiko bisnis klien dapat timbul dari faktor-faktor yang
mempengaruhi klien dan lingkungannya, seperti teknologi baru yang mengikis keunggulan
kompetitif klien, atau klien gagal melaksanakan strateginya sebaik pesaingnya.
Perhatian utama auditor tertuju pada risiko salah saji yang material dalam laporan keuangan
yang disebabkan oleh risiko bisnis klien.
Penilaian auditror atas risiko bisnis klien mempertimbangkan industri yang digeluti klien dan
faktor eksternal lainnya, serta strategi bisnis klien, proses, dan faktor internal lainnya. Auditor
juga mempertimbangkan pengendalian manajemen yang dapat mengurangi risiko bisnis,
seperti praktik penilaian risiko yang efektif dan tata kelola perusahaan.
Auditor melaksanakan prosedur analitis pendahuluan untuk memahami dengan lebih baik
bisnis klien dan untuk menilai risiko bisnis klien. Salah satu prosedur tersebut membandingkan
rasio klien dengan benchmark industri atau pesaing untuk mengindikasikan kinerja perusahaan.
Pengujian pendahuluan seperti itu dapat mengungkapkan perubahan yang tidak biasa dalam
rasio yang dibandingkan dengan tahun sebelumnya, atau dengan rata-rata industri, sehingga
membantu auditor mengidentifikasi area yang mengalami kenaikan risiko salah saji yang
membutuhkan perhatian lebih lanjut selama audit.