“PERENCANAAN AUDIT”
Disusun Oleh :
Kelompok : 5
Kelas : FC
Compiled By:
- PERENCANAAN
Standar audit 300 tentang “Perencanaan Suatu Audit Atas Laporan Keuangan”,
mengatur tanggungjawab auditor untuk merencanakan audit atas laporan keuangan.
Standar tersebut menyatakan bahwa tujuan auditor adalah untuk merencanakan audit
agar audit tersebut dapat dilaksanakan dengan efektif. Perencanaan suatu audit
mencakup penetapan strategi audit secara keseluruhan untuk perikatan (penugasan)
audit dan pengembangan rencana audit.
Ada 8 tahapan dalam proses perencanaan audit, yaitu :
1. Penerimaan klien dan pembuatan rencana audit awal
2. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan bidang usaha klien
3. Menilai risiko bisnis klien
4. Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas dan menilai risiko audit yang dapat diterima dan risiko
inheren
6. Memahami pengendalian internal dan menilai risiko pengendalian
7. Mengumpulkan informasi untuk menilai risiko kecurangan
8. Menyusun strategi audit keseluruhan dan program audit
- KODE ETIK
Auditor harus memahami kode etik yang berlaku pada perusahaan dan memeriksa
setiap perubahan / penghapusan aturan dalam kode etik
- NOTULEN RAPAT
Catatan resmi perusahaan sebagai hasil dari rapat dewan komisaris dan rapat
pemegang saham
- PENGUKURAN KINERJA
Meliputi indikator” kinerja kunci yang digunakan manajemen untuk mengukur
progress dalam upaya mencapai tujuan
- MENILAI RISIKO BISNIS KLIEN
Auditor menggunakan pemahamannya tentang bisnis dan bidang usaha klien untuk
menilai risiko bisnis klien, yaitu risiko kegagalan klien dalam mencapai
tujuannya.Risiko bisnis klien bisa timbul dari berbagai faktor yang berpengaruh
terhadap klien dan lingkungannya , seperti terjadi penurunan ekonomi yang
memperburuk aliran kas klien , teknologi baru yang menganggu keuntungan
kompetitif klien, atau klien tidak berhasil melaksanakan strateginya sebaik yang
dilakukan para pesaingnya.
SA 315.15 menegaskan bahwa auditor harus memperoleh suatu pemahaman tentang
apakah entitas memiliki suatu proses untuk :
a) Mengidentifikasi resiko bisnis yang relevan dengan tujuan pelaporan
keuangan
b) Mengestimasi signifikansi resiko
c) Menentukan kemungkinan terjadinya resiko tersebut
d) Memutuskan tindakan untuk menangani resiko tersebut
- PROSEDUR ANALITIS
Prosedur analitis didefinisikan dalam standar auditing (SA 520.4) sebagai : “
Pengevaluasian terhadap informasi keuangan yang dilakukan melalui analisis
hubungan antara data keuangan dan data non-keuangan. Prosedur analitis juga
mencakup investigasi sebagaimana yang diperlukan atas fluktuasi atau hubungan
teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relevan lain, atau yang berbeda
dari nilai yang diharapkan dalam jumlah yang signifikan”.
Prosedur analitis bisa dilaksanakan pada setiap waktu sepanjang audit berlangsung
berikut ini:
1) Prosedur analitis diperlukan pada tahap perencanaan audit dalam rangka
prosedur penilaian risiko.
2) Prosedur analitis sering juga dilakukan selama tahap pengujian audit
berlangsung sebagai suatu prosedur analitis substantif untuk mendukung saldo
akun (SA 520.5)
3) Prosedur analitis juga diperlukan dalam tahapan penyelesaian audit.