Anda di halaman 1dari 10

PERENCANAAN AUDIT LAPORAN

KEUANGAN

PENGAUDITAN
DOSEN PENGAMPU : Tubagus Firman Hudiya Erawan, SE., MM

KELOMPOK 3
1. AYU KAMELIANI (3202201014)
2. DEWI RAHMAWATI (3202201013)
3. DIAH PITALOKA (3202201015)
PERENCANAAN AUDIT

 Standar audit yang berlaku umum mengenai pekerjaan


lapangan yang pertama mengharuskan dilakukannya
perencanaan yang memadai. Auditor sebagai penanggung
jawab akhir atas audit dapat mendelegasikan sebagai fungsi
perencanaan dan suvervisi auditnya kepada staf lain dalam
kantor akuntannya (asisten).
Dalam perencanaan audit auditor harus mempertimbangkan hal
hal diantaranya:

 Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut


dan industry di mana satuan usaha tersebut beroperasi di
dalamnya.
 Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.
 Metode yang digunakan oleh satuan tersebut dalam mengolah
informasi akuntansi yang signifikan.
 Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncnakan.
 Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan
audit.
 Pos laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.
 Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan
pengujian audit.
 Sifat laporan audit yang diharapkan akan diserahkan kepada
pemberi tugas.
Prosedur yang harus dipertimbangkan oleh auditor dalam
perencanaan dan suvervisi biasanya mencakup review terhadap
catatan auditor yang berkaitan dengan satuan usaha dan diskusi
dengan staf lain dalam kantor akuntan dan pegawai uasaha
tersebut.

Adapun contoh prosedur tersebut meliputi:


 Mereview arsip korespondensi, ketas kerja, arsip permanen,
laporan keuangan dan laporan audit tahun lalu.
 Membahas masalah yang berdampak terhadap audit dengan staf kantor
akuntan.
 Mengajukan pertanyaan tentang perkembangan bisnis saat ini yang
berdampak terhadap pencapaian usaha.
 Membaca laporan keuangan interim tahun berjalan.
 Memberikan tipe, luas dan waktu audit dengan manajemen dan dewan
komisaris atau komite audit.
 Membuat jadwal pekerjaan audit.
 Menentukan dan mengkoordinasikan kebutuhan audit.
 Melaksanakan diskusi dengan pihak pemberi tugas untuk memperoleh
tambahan informasi tentang tujuan audit yang akan dilaksanakan.
MEMAHAMI BISNIS & INDUSTRI
KLIEN

Agar dapat membuat perencanaan audit dengan sebaik-


baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan
sebaik baiknya, termasuk sifat dan jenis usaha klien,
struktur organisasinya, struktur permodalan, metode
produksi, pemasaran, distribusi dan lain-lain.
Pengetahuan tentang bisnis klien, membantu auditor dalam:
 Mengidentifikasikan bidang yang memerlukan
pertimbangan khusus;
 Menilai kondisi yang di dalamnya data akuntansi yang
dihasilkan, diolah, direview dan dikumpulkan dalam
organisasi;
 Menilai kewajaran estimasi, seperti penilaian atas
persediaan, depresiasi,penyisihan, piutang ragu-ragu dll;
 Menilai kewajaran representasi manajemen;
 Mempertimbangkan kesesuaian standar akuntansi yang
diterapkan dan kecukupan pengungkapannya.
Beberapa faktor yang menyebabkan pentingnya pemahaman atas
bisnis dan industri klien :

 Teknologi informasi yang menghubungkan klien perusahaan


dengan pelanggan dan pemasok utamanya;
 Klien yang telah memperluas usahanya secara global sering
kali melalui modal venture dan alianis strategis;
 Teknonogi informasi mempengaruhi proses pengendalian
internal klien, meningkatkan kualitas dan ketepatan waktu
informasi keuangan;
 Makin pentingnya sumber daya manusia dan asset tak
berwujud lainnya telah meningkatkan kompleksitas akuntansi
dan pentinya penilaian dan estimasi manajemen;
 Auditor perlu memiliki pemahaman yang lebih baik terhadap
bisnis dan industri klien untuk memberikan jasa yang meniliki
nilai tambah pada kliennya.
MEMPEROLEH INFORMASI MENGENAI
KEWAJIBAN HUKUM KLIEN

Tiga dokumen hukum dan catatan yang


berkaitan erat yang harus diperiksa pada awal
penugasan audit diantaranya :
1. Akta pendirian dan anggaran dasar perusahaan
2. Notulen Rapat
3. Kontrak
MENILAI RESIKO BISNIS KLIEN

Auditor menggunakan pengetahuan yang didapatkan dari pemahaman


strategis atas bisnis dan industry klien untuk menilai resiko dan bisnis
klien yaitu resiko klien akan gagal mencapai tujuannya. Resiko bisnis
klien akan muncul dari setiap faktor yang mempengaruhi klien dan
lingkungannya. Ada resiko yang nantinya akan berpengaruh secara
signifikan pada pelaksanaan dan biaya audit diantaranya:

1. Risiko yang dapat diterima


2. Risiko audit bawaan
THANK YOU!

Anda mungkin juga menyukai