Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 1

PERENCANAAN AUDIT

ANINDITIA AZIZAH (A0D017012)


ANGGI MANDARISKA (A0D017011)
BAIQ YUNI HARTIKA (A0D017021)
ERIKA EMALIA SAFITRI (A0D017040)
ANDI TRI LADJE RIANA MAGGA (A0D017008)
I GUSTI AYU VIRA YUSTIKA PUTRI (A0D017065)
HANIFATUL ISLAMIAH (A0D017058)
ALAN JATI AKBAR (A0D017004)
Pengertian Perencanaan audit
Perencanaan audit adalah prosedur – prosedur yang dilakukan setelah proposal
disetujui atau perikatan audit telah ditanda tangani dan merupakan jembatan untuk
pekerjaan pengujian.Perencanaaan Audit meliputi pengembangan strategi
pelaksanaan secara menyeluruh dan Lingkup Audit yang diharapkan.
Dalam perencanaan auditnya, auditor harus mempertimbangkan sifat, lingkup, dan
pada saat pekerjaan harus dilaksanakan yaitu membuat suatu program audit secara
tertulis (satu set program audit tertulis) untuk setiap audit. Program audit harus
menggariskan dengan rinci prosedur audit yang menurut keyakinan auditor
diperlukan untuk mencapai tujuan audit.
Bentuk program audit dan tingkat kerinciannya sangat bervariasi sesuai dengan
keadaan. Selama berlangsungnya audit, perubahan kondisi dapat menyebabkan
terjadinya perubahan prosedur audit yang telah direncanakan tersebut.

Jika keahlian khusus diperlukan, auditor harus mencari asisten atau tenaga ahli yang
memiliki keahlian tersebut, yang mungkin berasal dari staf kantor akuntannya atau ahli
dari luar. Jika penggunaan jasa tenaga ahli tersebut direncanakan, auditor harus
memiliki pengetahuan memadai yang bersangkutan dengan computer untuk
mengkomunikasikan tujuan pekerjaan ahli lain tersebut; untuk mengevaluasi apakah
hasil prosedur yang telah ditentukan tersebut mencapai tujuan auditor; dan untuk
mengevaluasi hasil prosedur audit yang diterapkan berkaitan dengan sifat, saat, dan
lingkup prosedur audit lain yang direncanakan.
Ada tiga alasan utama mengapa auditor harus merencanakan tugasnya dengan sebaik –
baiknya, yakni sebagai berikut :

• Untuk memperoleh bahan bukti kompeten


yang cukup dalam situasi saat itu
1

• Untuk membantu menekan biaya audit


2

• Untuk menghindari salah pengertian


dengan klien
3
Terdapat tujuh bagian utama dalam perencanaan audit, yakni sebagai berikut :

Perencanaan awal audit

Memperoleh informasi mengenai latar belakang

Memperoleh informasi mengenai kewajiban hukum klien

Melaksanakan prosedur analitis pendahuluan

Menentukan materialitas dan risiko

Memahami struktur pengendalian intern

Mengembangkan rencana dan program audit secara menyeluruh


Perencanaan Audit Awal
Ada empat hal yang keseluruhannya harus dilakukan lebih dulu dalam audit:
1) Auditor memutuskan apakah akan menerima klien baru atau terus melayani klien yang ada
sekarang. Penentuan ini biasanya dilakukan oleh auditor yang berpengalaman yang
berwenang mengambil keputusan penting.Auditor ingin membuat keputusan ini lebih
awal,sebelum mengeluarkan biaya yang cukup besar yang tidak bisa ditutup kembali.
2) Auditor mengindentifikasi mengapa klien menginginkan atau membutuhkan
audit. Informasi ini akan mempengaruhi bagian dari proses perencanaan selanjutnya.
3) Untuk menghindari kesalahpahaman, auditor harus memahami syarat-syarat penugasan
yang ditetapkan klien
4) Auditor mengembangkan strategi audit secara keseluruhan,termasuk staf penugasan dan
setiap spesialis audit yang diperlukan.
Memperoleh Infromasi Latar Belakang Klien Audit

Informasi mengenai latar belakang klien dapat diperoleh dengan


berbagai cara, yaitu sebagai berikut:

A. Memahami bidang usaha dan industri klien


Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas
industry klien:
1) Memahami aturan-aturan akuntansi yang khas dari industri
tersebut untuk mengevaluasi apakah laporan keuangan klien
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.
2) Mengidentifikasi risiko dalam industri yang akan
mempengaruhi risiko audit yang dapatditerima.
3) Agar dapat mengidentifikasi risiko bawaan.
B. Meninjau pabrik dan kantor
Peninjauan atas fasilitas klien sangat bermanfaat untuk memperoleh pemahaman
yang lebih baik mengenai bidang usaha dan operasi klien karena akan diperoleh
kesempatan untuk menemui pegawai kunci dan mengamati operasi dari tangan
pertama. Diskusi dengan pegawai di luar bidang akuntansi selama proses
peninjauan audit dan audit berguna dalam mendapatkan perspektif yang lebih
luas. Peninjauan langsung atas fasilitas fisik akan membantu auditor dalam
memahami pengamanan fisik aktiva dan menginterpretasikan data akuntansi
dengan memberikan kerangakacuan dalam vusialisasi aktiva

C. Menelaah kebijakan perusahaan


Berguna untuk menetapkan apakah manajemen memperoleh wewenang dari
dewan komisaris untuk membuat keputusan tertentu dan untuk meyakinkan
bahwa keputusan manajemen telah tercermin dalam laporan keuangan.
Pendekatan yang digunakan kantor akuntan publik dalam menelaah kebijakan
perusahaan adalah dengan memasukkan catatan dalam berkas permanen
mengenai kebijakan pentign yang dijalankan oleh klien dan nama orang atau
kelompok yang berwenang unutk mengubah kebijakan tersebut. Berkas
permanen audirot seringkali memuat sejarah perusahaan, daftar jalur usaha
utama, dan catatan kebijakan akuntansi yang paling penting dari tahun ke tahun .
D. Mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa

Hubungan istimewa dalam PSA 34 (SA 334) diidentifikasikan sebagai perusahaan


afiliasi, pemilik uatama perusahaan klien, atau pihak lainnya yang berhubungan
dengan klien dimana salah satu pihak dapat mempengaruhi manajemen atau
kebijakan operasi pihak lainnya. Transaksi hubungan istimewaadalah transaksi
antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan istimewa, misalnya:
transaksi penjualan dan pembelian antara perusahaan induk dengan perusahaan
anak, pertukaran perlaatan antara dua perusahaan yang dimiliki oleh orang yang
sama, dan pinjaman kepda pegawai. Karena transaksi hubungan istimewa harus
diungkapkan, penting artinya bahwa seluruh pihak yang mempunyai hubungan
istimewa diidentifikasi dan dimasukkan dlam berkas permanen pada awal
penugasan auditor. Cara umum untuk mengidentifikasi pihak yang memiliki
hubungan istimewa adalah dengan bertanya kepada manajemen, menelaah arsip
paar modal, dan memerikasa daftar pemegang saham untuk mengidentifikasi
pemegang saham utama.
E. Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar

Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai industry klien


untuk menentukan apakah diperlukan seorang spesialis. PSA 39 (SA336)
menetapkan aturan untuk memilih spesialis dan menelaah pekerjaannya.
Contohnya
penggunaaan seorang spesialis berlian unutk menilai biaya penggantian berlian,
atau seorang spesialis aktuaris untk menetapkan kelayakan nilai yang tertulis dari
cadangan kerugian asuransi. Perencanaan yang baik diperlukan untuk
meyakinkan bahwa seorang ahli siap jika diperlukan dan bawah ahli itu benar-
benar kompeten danjika mungkin independen terhadap klien.
Memperoleh Informasi Mengenai Kewajiban Hukum Klien

Tiga dokumen hukum dan catatan yang berkaitan erat dengan klien yang harus
diperiksa pada awal penugasan:
1. Akte pendirian dan anggaran dasar perusahaan
• Akte pendirian perusahaan diterbitkan oleh negara di mana perusahaan
didirikan dan merupakan dokumen hukum yang penting untuk mengakui
suatu perusahaan sebagai suatu usaha yang berdiri sendiri. Termasuk di
dalamnya adalah nama perseroan, tanggal pendirian, jeniss dan jumlah
modal saham yang disahkan unutk ditempatkan dan jenis kegiatan usaha
yang boleh dilakukan oleh perseroan.
• Anggaran dasar mencakup peraturan dan prosedur yang ditetapkan oleh
para pemegang saham perseroan. Di dalamnya diuraikan hal-hal seperti
tahun fiscal perseroan, frekuensi rapat pemegang saham, metode pemilihan
para direktur, dan kewajiban serta wewenang dari pada pengurus
perusahaan. Auditor harus memahami persyaratan akte pendirian dan
anggaran dasar perusahaan agar dapat menetapkan apakah laporan
keuangan disajikan secara pantas.
2. Notulen rapat
Notulen rapat adalah catatan resmi rapat dewan direksi dan pemegang saham.
Termasuk di dalamnya adalah ikhtisar masalah terpenting yang didiskusikan dalam
rapat dan keputusan yang dibuat oleh direksi dan pemegang saham. Jika auditor
tidak memeriksa notulen, dia tidak akan menyadari adanya informasi yang penting
unutk menetapkan apakah laporan keuangan telah dibuat dengan benar.

3. Kontrak
Kontrak adalah perjanjian kerjasama klien dengan pihak lain. Pada umumnya
kontrak sangat diperlukan dalam setiap bagian audit untuk memperoleh gambaran
yang lebih baik mengenai perusahaan dan untuk membiasakan diri pada bagian
yang mungkin akan menimbulkan masalah. Dalam memeriksa kontrak, perhatian
utama dipusatkan pada segi kesepakatan hukum yang memperngaruhi
pengungkapan keuangan.
Analisis Prosedur dan jenis-jenis analisis prosedur

Prosedur analisis adalah evaluasi infromasi keuangan yang dilakukan dengan


memperlajari hubungan logis antara data keuangan dan non keuangan yang
meliputi perbandingan jumlah- jumlah yang tercatat dengan ekspektasi dari
auditor.
Tujuan prosedur analisis dalam perencanaan audit adalah membantu
perencanaan sifat, saat, dan luas prosedur audit yang akan digunakan untuk
memperoleh bukti tentang saldo akun atau jenis transaksi tertentu.
Jenis Prosedur Analisis terdiri dari :

1. Data industri
2. Data yang sama diperiode sebelumnya
a. Membandingkan data klien dengan data yang sama pada tahun sebelumnya
b. Membandingkan saldo tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
c. Membandingkan rincian total saldo dengan perincian yang sama pada tahun
sebelumnya
d. Menghitung rasio dan hubungan persentase unntukk perbandingan dengan
tahun sebelumnya
3. Hasil ekspetasi yang ditentukan oleh klien
4. Hasil ekspetasi yang ditenntukan oleh auditor
5. Ekspetasi hasil dengan menggunkan data nonkeuangan
Prosedur Analisis Dengan Beberapa Pendekatan

A. Pendekatan Membandingkan data klien dan industrià


Merupakan salah satu pendekatan untuk mengatasi keterbatasan rata-rata
industri, dan membandingkan klien dengan satu atau lebih perusahaan
yang menjadi tolak ukur dalam industri
B. Pendekatan membandingkan data klien dengan data periode sebelumnya
yang serupa untuk menganalisis perencanaan audit memerlukan
penjelasan lebih lanjut dan bukti pendukung untuk perubahan iklan ,
beban piutang taktertagih, serta perbaikan dan pemeliharaan kantor.
C. Pendekatan membandingkan data klien dengan hasil yang diterapkan yang
ditentukan klienà kebanyakan perusahaan menyiapkan anggaran untuk berbagai
aspek operasi dan hasil keuangannya. Auditor harus menyelidiki perbedaan yang
paling signifikan antara hasil yang dianggarkan dengan hasil aktual, karena area ini
dapat mengandung salah saji yang potensial.
D. Pendekatan membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan yang
ditentukan auditorà perbandingan umum lainnya antara data klien dengan hasil
yang diharapkan terjadi ketika auditor menghitung saldo yang diharapkan untuk
dibandingkan dengan saldo aktual.
E. Pendekatan membandingkan data klien dengan hasil yang diharapkan dengan
menggunakan data non keuanganà kepentingan utama dalam menggunakan data
nonkeuangan terletak pada keakuratan data.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai