Anda di halaman 1dari 3

1.

Diperlukan pengetahuan yang luas mengenai bidang usaha dan industry klien serta
pengetahuan atas operasi perusahaan untuk dapat melakaukan audit yang memadai. Sebagian
informasi diperoleh di tempat klien, terutama unutk klien baru. Informasi mengenai latar
belakang klien dapat diperoleh dengan berbagai cara, yaitu sebagai berikut:

* Memahami bidang usaha dan industri klien

Ada tiga alasan mengapa diperlukan pemahaman yang baik atas industry klien.

Pertama, Memahami aturan-aturan akuntansi yang khas dari industri tersebut untuk
mengevaluasi apakah laporan keuangan klien sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku
umum.

Kedua, Mengidentifikasi risiko dalam industri yang akan mempengaruhi risiko audit yang dapat
diterima.

Ketiga, Agar dapat mengidentifikasi risiko bawaan.

Pengetahuan mengenai industry klien dapat diperoleh dengan berbagai cara, seperti: diskusi
dengan auditor yang mengaudit di tahun-tahun sebelumnya dan dengan auditor yang sedang
melakukan penugasan serupa, serta bisa juga dilakuka dengan mengadakan
pertemuan-pertemuan bersama pegawai klien. Infromasi lainnya dapat diperoleh dari pedoman
audit industry, teks pelajaran dan majalah-majalah yang memuat informasi mengenai industri
klien.

* Meninjau pabrik dan kantor

Peninjauan atas fasilitas klien sangat bermanfaat untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
mengenai bidang usaha dan operasi klien karena akan diperoleh kesempatan untuk menemui
pegawai kunci dan mengamati operasi dari tangan pertama. Diskusi dengan pegawai di luar
bidagn akuntansi selama proses peninjauan audit dan audit berguna dalam mendapatkan
perspektif yang lebih luas. Peninjauan langsung atas fasilitas fisik akan membantu auditor dalam
memahami pengamanan fisik aktiva dan menginterpretasikan data akuntansi dengan
memberikan kerangak acuan dalam vusialisasi aktiva.

* Menelaah kebijakan perusahaan

Berguna untuk menetapkan apakah manajemen memperoleh wewenang dari dewan komisaris
untuk membuat keputusan tertentu dan untuk meyakinkan bahwa keputusan manajemen telah
tercermin dalam laporan keuangan. Pendekatan yang digunakan kantor akuntan publik dalam
menelaah kebijakan perusahaan adalah dengan memasukkan catatan dalam berkas permanen
mengenai kebijakan pentign yang dijalankan oleh klien dan nama orang atau kelompok yang
berwenang unutk mengubah kebijakan tersebut. Berkas permanen audirot seringkali memuat
sejarah perusahaan, daftar jalur usaha utama, dan catatan kebijakan akuntansi yang paling
penting dari tahun ke tahun .

* Mengidentifikasi pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa


Hubungan istimewa dalam PSA 34 (SA 334) diidentifikasikan sebagai perusahaan afiliasi, pemilik
uatama perusahaan klien, atau pihak lainnya yang berhubungan dengan klien dimana salah satu
pihak dapat mempengaruhi manajemen atau kebijakan operasi pihak lainnya. Transaksi
hubungan istimewa adalah transaksi antara klien dengan pihak yang mempunyai hubungan
istimewa, misalnya: transaksi penjualan dan pembelian antara perusahaan induk dengan
perusahaan anak, pertukaran perlaatan antara dua perusahaan yang dimiliki oleh orang yang
sama, dan pinjaman kepda pegawai.

Karena transaksi hubungan istimewa harus diungkapkan, penting artinya bahwa seluruh pihak
yang mempunyai hubungan istimewa diidentifikasi dan dimasukkan dlam berkas permanen pada
awal penugasan auditor. Cara umum untuk mengidentifikasi pihak yang memiliki hubungan
istimewa adalah dengan bertanya kepada manajemen, menelaah arsip paar modal, dan
memerikasa daftar pemegang saham untuk mengidentifikasi pemegang saham utama.

* Mengevaluasi kebutuhan akan spesialis dari luar

Auditor harus memiliki pemahaman yang memadai mengenai industry klien untuk menentukan
apakah diperlukan seorang spesialis. PSA 39 (SA336) menetapkan aturan untuk memilih spesialis
dan menelaah pekerjaannya. Contohnya adalah penggunaaan seorang spesialis berlian unutk
menilai biaya penggantian berlian, atau seorang spesialis aktuaris untk menetapkan kelayakan
nilai yang tertulis dari cadangan kerugian asuransi. Perencanaan yang baik diperlukan untuk
meyakinkan bahwa seorang ahli siap jika diperlukan dan bawah ahli itu benar-benar kompeten
dan jika mungkin independen terhadap klien.

2.Prosedur analitis merupakan evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari
hubungan yang masuk akal antara data keuangan dan data nonkeuangan. Dengan melakukan
analisis ini sangat penting karena dengan melakukan prosedur analitis seluruh kegiatan
pemeriksaan dapat tergambar.

Tujuan prosedur analitis yang digunakan dalam audit :

a. Dalam tahap perencanaan audit, membantu auditor dalam merencanakan sifat, waktu dan
luasnya prosedur audit lainnya.

b. Dalam tahap pengujian, sebagai pengujian yang substantif untuk memperoleh bukti mengenai
suatu asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi.

c. Pada panyelesaian audit, didalam melakukan review akhir terhadap kelayakan keseluruhan
laporan keuangan yang diaudit.

Langkah – langkah dalam prosedur analitis :

a. Mengidentifikasi perhitungan dan perbandingan yang akan dilakukan

b. Mengembangkan ekspektasi (harapan)

c. Melaksanakan perhitungan/perbandingan
d. Menganalisis data dan mengidentifikasi perbedaan signifikan

e. Menyelidiki perbedaan signifikan yang tidak diharapkan

f. Menentukan dampak akan perencanaan audit

Anda mungkin juga menyukai