Anda di halaman 1dari 5

SUMMARY SISTEM PENGENDALIAN MANAJEMEN

FINANCIAL PERFORMANCE MEASURES AND THEIR EFFECT


Merchant, K. A. and Van der Stede, W. A. 2017. Management Control Systems: Performance Measurement,
Evaluation and Incentives. Fourth Edition. Pearson Educaton Limited 2012

WIWIN JULIYANTI
NIM S431908019 MAKSI B 2019

Value Creation sebagai tujuan utama organisasi laba


Konsep value adalah indikasi bahwa pegawai dapat menigkatkan nilai perusahaan dengan
meningkatkan FCF, mempercepat diterimanya kas tsb, atau menurunkan risikonya.
Perubahan value ini disebut dengan laba ekonomis/economic income dan sebutan untuk
tujuan perusahaan secara sederhana adalah memaksimalkan laba ekonomis. Laba ekonomis
berbeda dengan laba akuntansi.
Pengukuran pasar atau kinerja
Salah satu cara menilai perubahan value adalah mengggunakan pengukuran pasar, yang
berdasar pada perubahan nilai perusahaan atau, jika dividen juga dipertimbangkan, return
kepada pemegang saham
Pengukuran akuntansi untuk menilai kinerja
Kelebihan menggunakan pengukuran akuntansi

1. Laba akuntansi dapat diukur secara rutin dengan tepat dan objektif
2. Pengukurnan akuntansi secara relatif sesuai daengan tujuan organisasi dalam
maksimalisasi laba

Alasan pengukuran laba akuntansi tidak menggambarkan laba ekonomis

1. Sistem akuntansi berorientasi pada transaksi


2. Bergantung pada metode pengukuran
3. Conservatively biased
4. Mengabaikan nilai ekonomi dan perubahan nilai
5. Laba mengabaikan biaya investasi dalam working capital
6. Laba menggambarkan biaya dari modal pinjaman namun mengabaikan biaya modal
ekuitas
7. Laba mengabaikan risiko dan perubahan atas risiko
8. Fokus pada masa lalu
Investasi dan Myopia Operasional
Pengukuran kinerja akuntansi dapat membuat manager berlaku secara myopik(hanya melihat
jangka pendekt) dalam membuat keputusan investasi dan operasional. Manajer akan lebih
memilih proyek/investasi yang secara jangka pendek memberi return daripada yang memberi
return dalam jangka panjang. Myopia investasi disebabkan oleh dua kelemahan utama
pengukuran akuntansiyaitu

1. Conservative bias
2. Mengabaikan aset tak berwujud dengan manfaat di masa depan

Pengukuran ROI untuk menilai kinerja

ROI adalah laba akuntansi yang diperoleh divisi dibagi dengan investasi yang di assign ke
divisi tersebut
Permasalahan yang ditimbulkan akibat pengukuran ROI

1. Suboptimization > manajer kemungkinan kecil untuk mengajukan investasi modal


dengan return di bawah tujuan divisinya meski investasi itu baik dalam perspektif
perusahaan secara keseluruhan. Manajer akan berusaha mencari investasi agar
divisinya terlihat baik meski investasi tersebut tidak sesuai dengan kepentingan
perusahaan
2. Signal kinerja yang menyesatkan > dapat memberi sinyal menyesatkan terutama
kinerja dari pusat investasi, hal ini dikarenakan nilai aset di neraca tidak
menggambarkan nilai sebenarnya dari aset tersedia bagi manajer dalam menjalankan
operasional investasinya.

Residual Income sbagai solusi masalah ROI


Peneliti berarguman menggunakan RI untuk mengatasi masalah suboptimization dari ROI. RI
dihitung dari :

RI = Laba – (Investasi x Target ROI)


Studi Kasus Haengbok Bancorp

Gambaran Umum
Haengbok Bancorp merupakan salah satu bank nasional berskala kecil dari Korea.
Haengbok Bancorp membuka cabang luar negerinya di New York untuk memberikan
dukungan yang lebih baik pada nasabahnya di korea, juga menghasilkan bisnis tambahan dari
Amerika Serikat dengan kepemilikan Korea, dan berusaha terus mengikuti trend bisnis
perbankan di skala internasional secara cepat.

Cabang ini dipimpin oleh Hyun Ki Kim, yaitu seorang manajer akun Haengbok
berpengalaman dari Korea. Kim merekrut lima manajer akun berpengalaman dengan catatan
sukses di industri perbankan untuk membantunya mengelola bank ini. Kim sangat sadar
bahwa lima manajer ini memiliki latar belakang yang berbeda dan memiliki keahlian di
industri tertentu, dan Kim mempercayakan mereka untuk melakukan identifikasi calon
nasabah dan membagi pekerjaan berdasarkan lokasi geografis yang mungkin tidak dkuasai
oleh manajer. Kim berpikir bahwa manajer akun dapat melakukan analisis pinjaman dengan
cara mereka masing-masing selama menghasilkan kesepakatan pinjaman yang baik.

Permasalahan
 Jae yang merupakan salah seorang manajer akun menyerahkan permohonan pinjaman
sebesar $11 juta selama 7 tahun dari Far East Trading Corporation (FETC).
 Dari penilaian Jae yakin kesepakatan pinjaman dana sebesar $11 juta dengan FETC
adalah hal yang sangat baik dan menguntungkan perusahaan.
 Komite kredit cabang yang menerima permohonan peminjaman tersebut langsung
menyetujui permohonan tersebut karena mereka percaya pada kemampuan analisis Jae
yang baik.

Oleh karena besar pinjaman melebihi $5 juta, maka aplikasi tersebut tidak hanya
disetujui oleh komite kredit cabang namun juga harus mendapat persetujuan dari komite
kredit korporasi di Seoul. Dengan rapat yang dilakukan melalui telepon, tidak disangka
bahwa komite kredit korporasi menolak permohonan pinjaman tersebut karena mendengar
bahwa FETC terlibat dalam beberapa perselisihan transfer pricing dengan otoritas pajak.

Solusi
Kontrol yang didesain oleh Haengbok Bancorp belum sempurna. Meskipun demikian,
manajemen menganggap bahwa kontrol yang ada sudah cukup baik untuk kondisi saat ini.
Namun, pada kenyataannya sistem kontrol yang telah dibangun masih menimbulkan masalah
dan terdapat kekurangan sehingga menghambat tercapainya tujuan dari organisasi
 Action Control: Permohonan pinjaman, Persetujuan pinjaman
 Result Control: Pemberian Remunerasi
 Culture Control: Menetapkan tujuan lima tahunan untuk seluruh cabang, Menetapkan
tujuan jangka pendek bagi setiap Manajer akun

Solusi atas FETC


 Melakukan review pengajuan pinjaman melalui komite kredit cabang berdasarkan
panduan dan syarat yang sesuai untuk memastikan kecukupan informasi sebagai dasar
analisis yang baik
 Menciptakan sebuah sistem penilaian ulang untuk pinjaman yang ditolak. Informasi yang
menjadi dasar penolakan komite kredit perusahaan mungkin saja kurang terpercaya dan
membuat keputusan penolakan menjadi kurang tepat.
 Komunikasi yang efektif perlu dibangun antara komite kredit perusahaan dan komite
kredit cabang. Untuk pinjaman di atas $5 juta harus mempertemukan seluruh pemangku
kepentingan seperti Komite kredit pusat, komite kredit cabang, dan manajer akuntansi

Analysing the financial effectiveness of the nonprofits. Case study


on health nonprofits
Delia Corina Mihaltana* Daniela Vitanb Gabriel Cucuia

a “Valahia” University of Targoviste, Lct. Stancu I. Street, no 35, Romania


b “1 Decembrie 1918” University of Alba Iulia, Unirii Street, no 15-17, Romania
Procedia Economics and Finance 26 ( 2015 ) 367 – 374
Available online at www.sciencedirect.com

Purpose:

The effectiveness in nonprofit organizations has different meanings than in profit orientated
companies. The study proposes to see how the financial effectiveness can be analyzed
based on the data provided by their financial statements. Within the Income Statement,
Romanian nonprofit organizations have to include the income and expenses realized as
well as those estimated, so thisis the source of information needed in our study.

Theory

 Effectiveness as a measure of organizational success has for decades attracted


scholarly attention from across thesocial sciences. In recent years, the issue of
effectiveness has taken on additional urgency among practitioners due tomore explicit
demands for accountability, transparency, and financial responsibility (Lecy, Schmitz,
Swedlund, 2012 apud Unerman and O’Dwyer 2006; Ebrahim and Weisband 2007;
Brown 2008).

 Nonprofit organizations, even though they are entities that are not intended for profit,
are still interested to analyze their activities from a financial perspective. Authors
conducted a research program to study the 100 most important nonprofit
organizations in the world (according to a Top made by The Global Journal).

Methodology

 From a practical standpoint, we used the centralization of the incomes and expenses
projected and achieved for 2011, 2012 and 2013 for non-profit organizations with
activities in the health domain recorded in the database developed by CENTRAS – an
assistance center for nonprofit organizations. Out of the 54 non-profit organizations
included in the database, only 41 conducted activities during the period studied by us. Out
of the active organizations, only 20 published both income and expenses realized as well
as those estimated for the period analyzed.
 Analyzed separately the effectiveness of income and the effectiveness of expenses, as to
the results, summarized them in tables and graphs illustrating the effectiveness level, but
also their evolution in dynamic

Result

 Biggest effectiveness of expenditure was recorded in 2013 by Fundatia Misiunea


Tabitei, followed by Asociatia DOWN Sindrom, in the same year.
 The results of this study involve measures of financial effectiveness for each entity
studied, the effectiveness evolution over the studied period, identifying factors which
influence both effectiveness and its evolution, and interpreting the results for the
wholefield.

Conclusion

 Financial effectiveness at the level of nonprofit organizations is an indicator that, seen


as a component offinancial performance, gives us clues about how the organization
has conducted its activities, and whether it hasreached its financial targets set for the
period or not. Thus the calculation of financial effectiveness gains importance.

 With the non-profit organizations registered in the database provided by CENTRAS,


we can make a few remarks firstly on the publication of the information for each
organization. The format required by the law for the patrimonial result account of
nonprofit organizations in Romania includes both for the income and the expenditure
a column referring to the forecasts and one related to the achievements. The small
number of non-profit organizations that published their forecasts show either that they
do not use the budget as a management tool, or that they aresuperficial in terms of
reporting and the satisfactions of the users of the financial information are not among
theirpriorities.

 The relatively high number of organizations that register the effectiveness with
oscillatory evolution for the period under review is an alarm signal in the manner in
which organizations predict their income and expenses. This evolution also shows that
the achievement of income and expenses at the level of nonprofit organizations is
influenced by unforeseen factors by the management. Thus, we can say that
improbability is high when it comes to achieving the incomes and expenses estimated.

Anda mungkin juga menyukai