RINGKASAN MATERI
Di susun oleh:
Wiwin Juliyanti
Aksi
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 2
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada manajer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi yang meliputi :
1. Perencanaan strategic
Akuntansi majamen dibutuhkan sejak tahap perencanaan strategik.Pada tahap
perencanaan strategik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif program
yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tsb diseleksi dan dipilih
sesuai dengan skala prioritas sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajmen
adalah memberikan informasi untuk mementukan berapa biaya program dan berapa
biaya suatu aktivitas, sehingga berdasarkan informasi akuntansi tsb manajer dapat
menentukan anggaran yang dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
2. Pemberian informasi biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sektor publik dapat dikategorikan
menjadi tiga kelompok :
Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan pelayanan.
Biaya input bisa berupabiaya tenaga kerja dan biaya bahan baku
Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantarkan produk hingga
samapai ke tangan pelanggan. Pada organisasi sektor publik output dapat diukur
dengan berbagai cara tergantung pada pelayanan yang dihasilkan.
Biaya proses, biaya ini dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi, biaya
dapat diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktivitas, yaitu:
Cost finding, Pada tahap ini pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya
yang dibutuhkan untuk menghasilkan produk/ jasa layanan
Cost recording, Pada tahap ini yang dilakukan adalah kegiatan pencatatan data ke
dalam sistem akuntansi organisasi
Cost analizing, Pada tahap ini dilakukan analisis biaya yaitu mengindentifikasi
jenis dan perikalku biaya, perubahan biaya dan volume kegiatan.
Strategic cost reduction, Tahap ini adalah menentukan strategi penghematan
biaya agar tercapai value for money. Pendekatan strategik dalam pengurangan
biaya memiliki karakteristik sbb :
1. Berjangka panjang.
2. Berdasarkan kultur perbaikan berkelanjutan dan berfokus pada pelayanan
kepada masyarakat
3. Manajemen harus bersifat proaktif dalam melakukan penghematan biaya
4. Keseriusan manajemen puncak (top manager) merupakan penentu efektifitas
program pengurangan biaya karena pada dasarnya manajemen biaya strategik
merupakan tone form the top
Cost reporting, Tahap terakhir adalah memeberikan informasi biaya secara
lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report yang kemudian
diintegrasikan ke dalam suatu laporan yang akan disampaikan kepada pihak
eksternal.
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 3
3. Penilaian investasi
Penilaian invesatasi pada organisasi sektor publik dilakukan dengan menggunakan
analisis biaya – manfaat (cost benefit analysis).Menentukan biaya dan manfaat sosial
dalam satuan moneter sangat sulit dilakukan.Kemudian untuk memudahkan
digunakan analisis efektifitas biaya (cost effectiveness analysis), yaitu menekankan
seberapa besar dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya
tertentu.
4. Penganggaran
Akuntansi menajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran
publik yang efektif. Terkait dengan 3 fungsi anggaran, yaitu sebagai alat alokasi
sumber daya publik, alat distribusi dan stabilisasi maka akuntansi manajemen
merupakan alat yang vital untuk proses mengalokasikan dan mendistribusikan
sumber adana publik secara ekonomis, efisien dan efektif adil dan merata.
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan
(charging for service).
Penentuan biaya pelayanan (Cost of Service) dan penentuan tarif (Charging for
Service) merupakan satu rangakaian dimana keduanya membutuhkan informasi
akuntansi.
6. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian dari sistem pengendalian, ini untuk
mengetahui tingkat efisiensi dan efektifitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
ditetapkan.Disini peran akuntansi manajemen adalah dalam pembuatan indikator
kinerja kunci dan satuan ukur untuk masing-masing aktifitas.
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 4
3. Pengendalian kinerja. Berupa analisis evaluasi kinerja berasarkan tolak ukur kinerja
yang telah ditetapkan.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya terdapat 4 pusat pertanggungjawabanyaitu :
Pusat biaya (expense center). Pusat biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang
prestasi manajernya dinilai berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Pusat biaya
banyak dijumpai pada sektor publik karena output yang dihasilkan seringkali ada
akan tetapi tidak dapat diukur atau hanya dapat diukur secara fisik tidak dalam nilai
rupiahnya.
Pusat pendapatan (revenue center). Pusat pendapatan adalah pusat
petanggungjawaban yang prestasi manjernya dinilai berdasarkan pendapatan yang
dihasilkan.
Pusat laba ( profit center). Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang
menandingkan input (expenses) dan output ( revenue) dalam satuan moneter. Kinerja
manajernya dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan.
Pusat incestasi (investment center). Pusat investasi adalah pusat
pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai berdasarkan laba yang
dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan pada pusat
pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Suatu organisasi besar seperti pemerintah daerah dapat dianggap sebagai suatu
pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban yang besar tersebut dapat dipeca-
pecah lagi menjadi pusat pertanggungjawaban yang lebih kecil hingga pada level
pelayanan atau program, misalnya dinas-dinas atau subdinas-subdinas. Pusat
pertanggungjawan tersebut selanjutnya menjadi dasar untuk perencanaan dan
pengendalain anggaran serta penilaian kinerja pada unit ybs.
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 5
Idealnya, struktur pusat pertanggungjawaban sebagai alat pengendalian anggaran
sejalan dengan program atau struktur aktivitas organisasi. Dengan kata lain tiap-tiap
pusat pertanggungjawaban bertugas untuk melaksanakan program atau aktivitas tertentu
dan penggabungan proram-program dari tiap-tiap pusat pertanggungjawaban tsb
seharusnya mendukung program pusat pertanggungjawaban pada level yang leih tinggi,
sehingga pada akhirnya tujuan umum organisasi dapat tercapai.
Setiap jenis pusat pertanggungjawaban membutuhkan data mengenai berlanja
(pengeluaran) yang telah dilakukan dan output yang dihasilkan selama masa anggaran.
Laporan kinerja disiapkan dan dikirim ke setiap level manajemen untuk dievaluasi
kinerjanya, yaitu dibandingkan antara hasil yang telah dicapai dengan anggaran.
Pusat pertanggungjawaban berfungsi sebagai pengemban budget holder, maka
proses penyiapan dan pengendalian anggaran harus menjadi fokus perhatian manajer
pusat pertanggungjawaban. Keberadaan depatemen anggaran dan komite anggaran pada
pusat pertanggungjawaban sangat perlu untuk membentu terciptanya anggaran yang
efektif.
Informasi yang terkait dengan sistem pengendalian anggaran biasanya banyak
diketahui oleh bagian departemen anggaran.Departemen anggaran memiliki fungsi
sebagai berikut :
1. Menetapkan prosedur dan formulir untuk persiapan anggran
2. Mengkoordinasi dan membuat asumsi sebagai dasar anggaran (misal: asumsi tingkat
inflasi, nilai tukar, harga migas)
3. Membantu mengkomunikasdikan anggaran ke seluruh bagian dalam organisasi
4. Menganalisis anggaran yang diajukan dan membuat rekomendasi kepada budgeter
dan manajer pusat pertanggungjawaban
5. Menganalisis kinerja anggaran yang dilaporkan, menginterprestasikan hasil dan
menyiapkan ikhtisar laporan untuk manajer pusat pertanggungjawaban
6. Menyiapkan revisi anggaran jika diperlukan.
Jadi, Komite anggran biasanya teddiri dari para pimpinan puncak seperti kepala
depatemen, kepala dinas, kepala biro dsb. Komite anggran bertugas menuyusun
anggran untuk tiap-tiap unitoperasi
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 6
1. Perumusan Strategi (strategy formulation)
Innitiate and
agree process
Outcomes
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 7
Menurut Bryson Jm model 8 langkah untuk memfasilitasi proses perumusan
strategi yaitu:
Review
strategi,program,pri Anggaran yang Program yang
oritas dan anggaran dibutuhkan lolos seleksi
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 8
Sebagai rerangka pelaksanaan tindakan jangka pendek
Sebagai sarana manajemen untuk memahami strategi organisasi secara lebih
jelas
Sebagai alat untuk memperkecil rentang alternatif strategi
Tujuan utama perencanaan strategik adalah untuk meningkatkan komunikasi
antara manajer puncak dengan manajer dibawahnya, sehingga memungkinkan terjadi
persetujuan antara manajer puncak dengan manajer level dibawahnya mengenai
strategi terbaik untuk mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan, yang nantinya akan
mendorong goal congruence.
Penganggaran
Tahap penganggaran dalam proses pengendalian manajemen sektor publik
merupakan tahap yang pang dominan, karena memiliki karakteristik yang agak
berbeda dengan penganggraan pada sektor swasta. Perbedaan tersebut terletak pada
pengaruh politik dalam proses penganggaran.
Pengukuran Kinerja
Penilaian kinerja merupakan bagian akhir dari proses pengendalian
manajemen yang dapat digunakan sebagai alat penegndalian. Pengendalian
manajemen melalui sistem penilaian kinerja dapat dilakukan dengana menciptakan
mekanisme reward dan punishment. Sistem pemberian penghargaan dan hukuman
dapat digunakan sebagai pendorong untuk pencapaian suatu strategi. Sistem reward
dan punishment harus didukung oleh manajemen kompensasi yang memadai.
Manajemen kompensasi merupakan mekanisme penting untuk mendorong motivasi
manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Intensif positif pada manajer disebut
sebagai reward dan intensif negatinya disebut sebagai punishment. Peran peting
adanya penghargaan dalam suatu organisasi akan mendorong tercapainya tujuan
oragnisasi dan untuk menciptakan kepuasan setiap individu.
Pemberian reward dapat berupa financial atau non financial, yang bersifat
financial misalnya kenaikan gaji, bonus dan pemberian tunjangan, sedangkan non
financial dapat berupa promosi jabatan, penambahan tanggung jawab, otonomi yang
lebih besar, penempatan kerja di lokasi yang lebih baik dan pengakuan. Mekanisme
pemberian sanksi dan hukuman pada kondisi tetentu diperlukan, tetapi orientasi
penilaian harus selalu pada pemberian penghargaan.
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 9
DAFTAR PUSTAKA
Bastian, Indra. 2010. Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar. Edisi Ketiga, Erlangga.
Jakarta.
WIWIN JULI Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Page 10