Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1) Juni 2019

ISSN 2088-527X (Print) ISSN 2548-7787 (Online), DOI: 10.31289/jap.v9i1.2209

Jurnal Administrasi Publik :


Public Administration Journal
Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/jap

Persepsi Masyarakat terhadap Kinerja Pelayanan dalam


Program Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan
Dokumen Kependudukan di Kabupaten Klungkung
Community Perceptions of Service Performance in the Acceleration
Program for Increasing the Coverage of Population Document
Ownership in Klungkung Regency
I Putu Dharmanu Yudartha* & Komang Adi Sastra Wijaya
Program Studi Ilmu Administrasi Negara, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ,
Universitas Udayana, Indonesia
Diterima: Januari 2019; Disetujui: Maret 2019; Dipublish: Juni 2019
Abstrak
Kabupaten Klungkung sebagai salah satu kabupaten di Bali yang memiliki wilayah daratan dan kepulauan maka
permasalahan yang dihadapi adalah rendahnya cakupan kepemilikan dokumen kependudukan. Oleh karena itu, Dinas
kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Klungkung mengimplementasikan Program Percepatan Peningkatan
Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan, kebijakan tersebut menjadi langkah inovatif dalam mengatasi
pelayanan kependudukan di Kabupaten Klungkung. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dalam penelitian ini
ingin menganalisis Persepsi masyarakat terhadap Kinerja Pelayanan dalam P3CKDK di Kabupaten Klungkung. Metode
yang dipakai dalam penelitian ini adalah mix methods yaitu menggunakan metode kuantitatif dalam persepsi
masyarakat kemudian dilanjutkan dengan metode kualitatif untuk mengeksplorasi data yang ada. Berdasarkan hasil
analisis menunjukkan bahwa kinerja pelayanan yang memperoleh respon masyarakat tertinggi (cenderung sangat
setuju) adalah indeks emphaty. Sedangkan indeks lainnya dalam kinerja pelayanan juga mendapat respon yang positif
dari masyarakat. Selanjutnya, persepsi masyarakat terkait kinerja program dari berbagai indeks cenderung sangat
setuju. Indeks yang memperoleh penilaian tertinggi adalah indeks akses program. Korelasi antara kinerja pelayanan
dengan kinerja program menghasilkan korelasi positif artinya jika salah satu indikator meningkat indikator terkait
juga akan meningkat. Berdasarkan uji yang dilakukan menunjukkan bahwa responsitivas pelayananan dengan kinerja
program menghasilkan korelasi tertinggi, sedangkan korelasi terendah adalah assurance dengan kinerja program.

Keywords : Pelayananan, Kependudukan, Kabupaten Klungkung.

Abstract
Klungkung Regency as one of the regencies in Bali that has land and islands, the problem faced is the low coverage of
ownership documents. Therefore, the Klungkung Regency Population and Civil Registry Service implements the Program
to Accelerate Increasing Scope of Population Document Ownership, the policy being an innovative step in overcoming
population services in Klungkung Regency. Based on these problems, in this study we want to analyze community
perceptions of service performance in the P3CKDK in Klungkung Regency. The method used in this study is the mix
methods, namely using quantitative methods in public perception then proceed with qualitative methods to explore
existing data. Based on the results of the analysis show that the service performance that gets the highest public response
(tends to strongly agree) is the empathy index. While other indices in service performance also received a positive
response from the public. Furthermore, public perceptions related to program performance from various indices tended
to strongly agree. The index that gets the highest rating is the program access index. Correlation between service
performance and program performance results in a positive correlation which means that if one indicator increases the
associated indicator will also increase. Based on the tests conducted, it shows that service responsiveness with program
performance produces the highest correlation, while the lowest correlation is assurance with program performance.

Keywords: Service, Population, Klungkung Regency.

How to Cite: Dharmanu, I.P. & Wijaya, K.A.S. (2019). Persepsi Masyarakat terhadap kinerja pelayanan
dalam Program Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten
Klungkung. Jurnal Administrasi Publik : Public Administration Journal. 9 (1): 1 - 8.
*Corresponding author: ISSN 2549-1660 (Print)
E-mail: p.dharmanu@gmail.com ISSN 2550-1305 (Online)

1
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja

PENDAHULUAN kependudukan membuat target


Pelayanan publik menjadi salah satu penuntasan perekaman e-KTP baru bisa
hal penting dalam pola hubungan negara dilaksanakan di 2018 (Balipost, 2017).
dengan masyarakat. Hal tersebut juga Masalah lainnya yang ditemukan dalam
berlaku dalam penerapan desentralisasi pelayanan administrasi kependudukan
hingga ke level desa yang bertujuan yaitu belasan ribu masyarakat Kabupaten
mendekatkan pelayanan publik dan Klungkung terindikasi memiliki Nomor
meningkatkan efektivitas pelayanan publik Induk Kependudukan (NIK) ganda. Hal ini
dalam mewujudkan kepuasan masyarakat. mempengaruhi kevalidan data di Dinas
Kewenangan dan anggaran yang besar dari Kependudukan dan Pencatatan Sipil
pemerintah pusat kepada daerah menjadi (Disdukcapil) (Balipost,2018). Hal tersebut
ruang yang tepat dalam meningkatkan perlu diatasi dengan baik, salah satu
cakupan pelayanan publik. Realitas saat ini metode dalam memperluas cakupan
pelayanan publik identik dengan prosedur pelayanan administrasi kependudukan
yang berbelit-belit, tidak ada kepastian adalan menciptakan inovasi yang sesuai
jangka waktu penyelesaian, tidak jelas kebutuhan dan keinginan publik.
besar/kecilnya biaya yang harus Pemerintah Kabupaten
dibayarkan, persyaratan yang tidak jelas, (Pemkab) Klungkung melalui Dinas
tidak transparan, sikap petugas yang tidak Kependudukan dan Catatan Sipil
ramah, kurang responsif dan lain-lain (Disdukcapil) menciptakan program
(Hardiyansyah, 2017). Permasalahan yang inovasi di bidang pelayanan
dulunya terdapat pada pemerintah pusat kependudukan. Pertama, Program tersebut
cenderung terdesentralisasi hingga ke adalah Program Belananda atau penerbitan
pemerintah daerah. Salah satu pelayanan akta kelahiran yakni begitu lahir anak
publik yang mencakup seluruh masyarakat mendapatkan akta kelahiran. Kedua,
yaitu administrasi kependudukan. Mulai Program Kawi Smara, penerbitan akta
dari kelahiran hingga kematian seseorang perkawinan yang diserahkan saat
saat membutuhkan proses pelayanan pelaksanaan upacara perkawinan. Ketiga,
administrasi sebagai bentuk pendataan Program Pitra Bakti yaitu pelayanan
warga negara yang nantinya berkaitan terintegrasi untuk Penerbitan Akta
dengan berbagai hal. Lemahnya pendataan Kematian untuk penduduk yang baru
warga negara tentunya akan berimplikasi meninggal, guna mempercepat
besar terhadap kebijakan di sebuah negara pembersihan data yang diserahkan kepada
karena setiap kebijakan harus diberikan ahli waris (Tribunnews, 2017). Program-
kepada warga yang berhak jika pendataan program tersebut menjadi satu bagian
tidak sesuai maka cenderung akan terjadi dalam Program Percepatan Peningkatan
penyelewengan dan ketidakadilan. Cakupan Kepemilikan Dokumen
Kabupaten Klungkung menjadi salah Kependudukan (P3CKDK). Beberapa
satu daerah dengan kerawanan daerah program tersebut perlu dianalisis sejauh
yang tinggi yaitu daerah daratan dan mana dampaknya kepada masyarakat
kepulauan (nusa penida). Kondisi melalui persepsi masyarakat terhadap
menyebabkan cakupan dalam pelayanan pelayanan yang diberikan.
administrasi kependudukan menjadi Penelitian tentang persepsi telah
tantangan besar di Klungkung. Selain itu banyak dilakukan, salah satunya oleh
minimnya masyarakat yang tertib Sagala (2017) Penelitian ini bertujuan
administrasi menjadi masalahan lainnya untuk mengetahui persepsi guru tentang
yang perlu diatasi. Permasalahan tersebut kebijakan sertifikasi dan faktor-faktor yang
yang terjadi di klungkung, yaitu minimnya mempengaruhi persepsi guru terhadap
masyarakat yang tertib administrasi kebijakan sertifikasi guru. Metode yang

2
Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1): 1 - 8

dipakai pada penelitian ini merupakan kualitatif. Perbedaan dalam penelitian yang
metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif dilakukan dengan penelitian sebelumnya
dengan jumlah responden sebanyak 126 lebih kepada lokus penelitian dan Teknik
orang guru. Adapun hasil penelitianya, pengambilan sampel serta jumlah sampel
menemukan bahwa guru menerima setiap yang dijadikan responden dalam penelitian
ketentuan yang ada dalam kebijakan ini. Penelitian ini juga memiliki kebaruan
sertifikasi guru meskipun belum dalam penelitian karena lebih melihat
sepenuhnya memahami amanat dari tantangan dalam pelayanan program
kebijakan tersebut. Maka dalam penelitian dengan kondisi wilayah penelitian yang
ini memberikan rekomendasi yaitu perlu terdiri dari wilayah daratan dan wilayah
dilakukan intervensi terhadap persepsi kepulauan di Kabupaten Klungkung, Bali.
guru melalui komunikasi yang intens baik Gibson & Donnely (1996)
melalui sosialisasi formal maupun informal memasukkan dimensi waktu, yaitu
sehingga terhadi internalisasi nilai-nilai menggunakan ukuran jangka pendek,
guru professional. jangka menengah dan jangka panjang
Penelitian selanjutnya oleh Maskan, dalam menilai kinerja organisasi publik
Utaminingsih dan Soepeno (2014). yaitu: a) Produksi adalah ukuran yang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis menunjukkan kemampuan organisasi
kualitas pelayanan di Terminal Arjosari untuk menghasilkan keluaran yang
Kota Malang. Penelitian ini menggunakan dibutuhkan oleh lingkungannya; b) Mutu
pendekatan deskriptif, dengan mengambil adalah kemampuan organisasi untuk
sampel 30 orang pengguna jasa terminal memenuhi harapan pelanggan dan clients;
Arjosari Kota Malang. Sedangkan metode c) Efesiensi adalah perbandingan terbaik
analisis menggunakan mean (rata-rata). antara keluaran (output) dan masukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (input); d) Fleksibilitas adalah ukuran yang
kualitas pelayanan di Terminal Arjosari menunjukkan daya tanggap organisasi
Kota Malang adalah cukup baik dengan terhadap tuntutan perubahan internal dan
skor rata-rata (mean) sebesar 2,86. eksternal. Fleksibilitas berhubungan
Rekomendasi peneliti yaitu dengan kemampuan organisasi untuk
meningkatkan kehandalan dalam mengalihkan sumber daya dan aktivitas
pelayanan, berupa kemudahan masyarakat yang satu ke aktivitas yang lain guna
pengguna jasa terminal apabila ada menghasilkan produk dan pelayanan baru
permasalahan untuk berkonsultasi kepada yang berbeda dalam rangka menanggapi
petugas maupun pimpinan apabila permintaan pelanggan; e) Kepuasan
dibutuhkan guna pemberian pelayanan menunjukkan pada perasaan karyawan
prima. terhadap pekerjaan dan peran mereka di
Berdasarkan kedua penelitian dalam organisasi; f) Persaingan
tersebut tentunya ada persamaan dan menggambarkan posisi organisasi di dalam
perbedaan dengan penelitian yang berkompetisi dengan organisasi lain yang
dilakukan peneliti. Persamaan tentunyan sejenis; g) Pengembangan adalah ukuran
dari segi fokus penelitian lebih melihat yang mencerminkan kemampuan dan
persepsi masyarakat terhadap kebijakan tanggung jawab organisasi dalam
dan pelayanan publik yang dilakukan oleh memperbesar kapasitas dan potensinya
pemerintah daerah. Persamaan selanjutnya untuk berkembang melalui investasi
lebih kepada metodelogi, terdapat sumber daya; h) Kelangsungan hidup
kesamaan dengan penelitian pertama adalah kemampuan organisasi untuk tetap
dimana peneliti juga menggunakan exsis di dalam menghadapi segala
kombinasi (mixed) dalam metode yaitu perubahan.
menggabungkan kuantitatif dengan

3
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja

METODE PENELITIAN administrasi kependudukan di Kabupaten


Penelitian ini menggunakan mix Klungkung. Menurut Rakhmat (2007),
method yaitu gabungan antara kuantitatif persepsi adalah pengamatan tentang objek,
dengan kualitatif yang lebih dikenal dengan peristiwa atau hubungan-hubungan yang
sequential mixed methods, metode ini diperoleh dengan menyimpulkan informasi
menggabungkan atau memperluas dan menafsirkan pesan. Persepsi
penemuan yang diperoleh dari satu metode masyarakat nantinya akan menilai kinerja
dengan penemuan metode yang lain pelayanan dan kinerja program. Adapun
(Creswell, 2013). Peneliti memulai dengan indikator yang dipakai dalam menilai
metode kuantitatif melalui penelitian pelayanan dari aspek kinerja adalah
survei yaitu dengan menganalis persepsi tangibles, reliability, responsiveness,
publik terhadap program tersebut melalui assurance dan emphaty (Ratminto dan
instrument yang telah ditentukan. Survei Winarsih, 2005). Sedangkan, iasator yang
yang dilakukan merupakan jenis cross dipakai untuk menilai kinerja program
sectional, yaitu data hanya dikumpulkan menggunakan iasator policy output, yaitu
untuk waktu tertentu saja untuk Akses, cakupan, Kesesuaian, akuntabilitas
menggambarkan kondisi populasi dan Inovasi Program (Purwanto dan
(Purwanto dan Sulistyastuti, 2017). Sulistyastuti, 2012)
Selanjutnya dengan metode kualitatif untuk
meneliti pada kondisi subyek dan obyek Kinerja Pelayanan
penelitian yang berlandaskan pada hasil Inovasi pelayanan kependudukan
data kuantitatif. dalam program tersebut menjadi sesuatu
Populasi adalah semua individu/unit- yang menarik untuk dilakukan analisa,
unit yang target penelitian, sedangkan akan tetapi dalam penelitian ini membatasi
sampel adalah bagian dari populasi yang inovasi pelayanan kependudukan terkait
dipilih mengikuti prosedur tertentu kelahiran anak (bela nanda), pernikahan
sehingga dapat mewakili populasinya (kawi samara), dan kematian (pitra bakti).
(Purwanto dan Sulistyastuti, 2017. Penelitian ini dalam mengukur kinerja
Penelitian ini yang menjadi obyek pelayanan lebih menggunakan dalam
penelitian adalah persepsi masyarakat pendekatan kulitas pelayanan dengan
klungkung terhadap kinerja pelayanan beberapa iasator.
Program Percepatan Peningkatan Cakupan Indikator pertama adalah Tangibles,
Kepemilikan Dokumen Kependudukan yaitu merupakan iasator kinerja pelayanan
(P3CKDK) dalam menilai kinerja pelayanan itu
Tim peneliti menentukan populasi sendiri. Adapun beberapa hal yang menjadi
berdasarkan jumlah penduduk di komponen penilaian adalah fasilitas fisik,
Kabupaten Klungkung yaitu 176.700 ribu peralatan, pegawai dan fasilitas-fasilitas
jiwa. Penentuan sampel menggunakan komunikasi yang dimiliki oleh penyedia
rumus slovin dengan derajat ketelitian 10 layanan. Realitas yang ada adalah belum
persen, yaitu : ada kegiatan yang memiliki capaian 100
persen, hal tersebut setelah dikonfirmasi
memang ada beberapa kendala teknis
maupun non-teknis yang menghambat
dalam peningkatan capaian realisasi
n = 176.700/(1+ 176.700*(0.1)2
n = 99.94 anggaran. Kondisi tersebut memang sering
n = 100 (dibulatkan) kali terjadi akan tetapi untuk beberapa
kegiatan khususnya pengadaan barang
HASIL DAN PEMBAHASAN atau jasa seharusnya bisa ditingkatkan
Penelitian ini akan melakukan analisis dengan baik. Jika dikaitkan dengan P3CKDK
persepsi terhadp pengguna layanan
4
Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1): 1 - 8

terkait indicator tangible terlihat bahwa terakhir adalah emphaty, yaitu kemampuan
kegiatan pembangunan dan pengoperasian memberikan perhatian kepada pengguna
SIAK dan system koneksi seharusnya bisa layanan secara individual. Sebagai output
mencapai 100 persen karena saat ini adalah dan outcome pelayanan public.
era teknologi. Kondisi tersebut menjadi Berdasarkan hasil wawancara dan
tantangan dalam peningkatan kinerja observasi, peneliti melihat bahwa media
pelayanan kependudukan kedepannya. informasi sudah sangat baik dan lengkap
Indikator kedua adalah Responsivitas. sehingga masyarakat ias mengakses dari
Indikator tersebut memang terlihat dalam berbagai media atau jejaring social seperti
observasi ke lapangan dan wawancara Facebook. Selain dari tersedianya berbagai
dengan masyarakat. Akan tetapi beberapa macam sarana layanan melalui media
masyarakat mengeluhkan terkait padatnya elektornik dan jejaring sosial, ternyata
orang yang membutuhkan pelayanan, jadi update kegiatan atau kinerja dinas
pelayanan yang diberikan kurang efektif kependudukan dan catatan sipil begitu
karena harus menunggu cukup lama. nyata disetiap kegiatan yang mereka
Indikator ketiga adalah Kepastian lakukan
yaitu pengetahuan, kesopanan, dan
kemampuan para petugas penyedia Secara umum kinerja pelayanan
layanan dalam memberikan kepercayaan melalui aspek kualitas pelayanan dalam
kepada pengguna layanan. Indikator ini program cakupan kepemilikan
menjadi sesuatu yang menarik karena kependudukan di Kabupaten Klungkung
pengetahuan atau kompetensi petugas menunjukkan indeks yang tinggi.
pemberi layanan kependudukan pada Komponen yang tertinggi adalah empathy,
Kabupaten Klungkung telah diatur dengan hal ini dapat dimaknai bahwa kemampuan
baik. petugas atau administrator dalam
Indikator keempat adalah reliability, memberikan pelayanan dari segi perhatian
dimana pada program tesebut sudah kepada pengguna layanan secara individual
memiliki standar operasional prosedur sangat baik dengan indeks 193 (Gambar 1).
yang jelas dan terarah. Indikator yang
Gambar 1. Indeks Kinerja Pelayanan
195.0 193
189.5 190
190.0 186.5
185.0
180
180.0

175.0

170.0
Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Empathy

Kinerja Kebijakan memberikan persepsi yang beragam


Indikator pertama adalah cakupan terhadap masing-masing komponen dalam
Program atau kebijakan dapat dimaknai cakupan program. Komponen yang
bahwa kemampuan pemerintah daerah tertinggi yaitu menyatukan tempat
dalam merancang dan menerapkan pelayanan dan lokasi pelayanan yang
kebijakan dalam menjangkau seluruh semakin dekat. Artinya mayoritas
lapisan masyarakat serta mempermudah responden sangat setuju terkait peran
masyarakat dalam merasakan program pemerintah daerah dalam memberikan
tersebut. Bahwa dari seluruh responden pelayanan kependudukan di satu lokasi dan
5
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja

semakin dekat dengan pengguna layanan. layanan tersebut memiliki proses yang
Komponen lainnya juga menghasilkan berbeda-beda karena bentuk pelayanan
penilaian yang baik karena masing-masing dan sasaran yang berbeda. Akan tetapi
komponen berada dalam penilaian diatas secara keseluruhan dari aspek
180. akuntabilitas program menghasilkan
Indikator kedua adalah kesesuaian penilaian yang cenderung sangat setuju
program ini dapat dimaknai dalam yaitu ada ketiga komponen berada diatas
hubungan antara program dengan 180 dan satu komponen dengan nilai 178.
kebutuhan dan keinginan masyarakat Indikator kelima adalah Inovasi
sebagai penggunan dan sasaran layanan. program merupakan suatu keharusan
Ada kalanya suatu program atau kebijakan dalam menciptakan suatu program yang
hanya keinginan dari pimpinan daerah mampu memberikan hal yang diingikan
untuk kepentingan politis. Oleh karena itu oleh masyarakat. Inovasi dapat juga
perlu melihat sejauhmana kesesuian antara dimaknai sesuatu yang baru dalam hal
program dengan kebutuhan masyarakat. proses pengembangan kualitas dan
Berdasarkan hasil penilaian persepsi kapasitas sumber daya manusia serta
masyarakat menunjukkan bahwa semua penerapan teknologi agar mempermudah
komponen dalam kesesuaian program pengguna layanan. Berdasarkan analisis
menunjukkan hasil yang positif bahkan menunjukkan bahwa komponen dengan
mayoritas mendapat nilai di atas 190. penilaian tertinggi adalah pemerintah
Indikator ketiga adalah aksesibilitas daerah telah mampu memberikan
program dapat dimaknai bahwa peran pelayanan administrasi kependudukan
pemerintah daerah dalam memberikan secara tepat waktu. Kondisi tersebut
pelayanan yang tidak diskriminasi, menjadi menarik karena tantangan
perlakuan yang sama kepada semua lapisan geografis yang tinggi di Kabupaten
masyrakat dan keringan biaya agar semua Klungkung sebagai daerah kepulauan
masyarakat bisa menikmati program atau mampu diatasi dengan baik. Program
layanan tersebut. Berdasarkan data yang pelayanan kependudukan melalui program
diperoleh menunjukkan bahwa ketiga Bela Nanda, Pitra Bakti dan Kawi Samara,
komponen dalam akses program lebih mengutamakan kualitas layanan dari
menghasilkan persepsi yang tinggi dari segi waktu yaitu mempermudah dan
masyarakat. Komponen yang tertinggi mempercepat dalam memperoleh
adalah memberikan perlakuan yang sama dokumen kependudukan.
dalam program cakupan kependudukan di
Kabupaten Klungkung. Artinya program Korelasi Kinerja Pelayanan Dengan
tersebut tidak mengenal perbedaan atau Kinerja Program
membeda-bedakan dalam memberikan Korelasi dalam penelitian ini bersifat
pelayanan misalnya isu gender. dua arah yaitu antara kinerja pelayanan
Indikator keempat adalah dengan kinerja kebijakan atau program
akuntabilitas program dapat dimaknai kependudukan di Kabupaten Klungkung.
bahwa masyarakat dapat memperoleh Ada lima indikator dalam kinerja pelayanan
informasi terkait program layananan kependudukan yang menghasilkan korelasi
kependudukan tersebut. Program cakupan yang positif (+), artinya artinya jika satu
kepemilikan kependudukan di Kabupaten indikator meningkat indikator yang terkait
Klungkung terbagi dalam berbagai bentuk juga akan meningkat, begitu sebaliknya
pelayanan yaitu, Kawi Sama, Pitra Bakti dan (Gambar 2)
Bela Nanda. Tentunya setiap program

6
Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1): 1 - 8

TANGIBLES-
KEBIJAKAN/PROGRAM

0.548

RELIABILITY-
EMPHATY-KEBIJAKAN0.578
KEBIJAKAN/PROGRAM
0.297

0.234

RESPONSIVENESS-
ASSURANCE-KEBIJAKAN
0.761KEBIJAKAN

Gambar 2. Korelasi kinerja pelayanan dengan kinerja program atau kebijakan


cakupan kepemilikan dokumen kependudukan di Kabupaten Klungkung

Korelasi yang terbesar adalah indeks Tangibles dengan nilai 189,5, indeks
responsivitas pelayanan dengan kebijakan realibility dengan nilai 186,5, indeks
dengan nilai 0,761. Hal tersebut dapat responsiveness dengan nilai 190, indeks
dimaknai bahwa jika responsivitas assurance dengan nilai 180, dan indeks
pelayanan meningkatkan maka kinerja emphaty dengan nilai 193. Kedua, Kinerja
kebijakan akan meningkat juga. Sedangkan Program dengan penilaian masing-masing
indikator kinerja pelayanan yang terendah indikator yaitu Indeks cakupan program
adalah assurance dengan nilai 0,234. dengan indeks rata-rata 192,6 yang berarti
Berdasarkan data diatas maka perlu sangat setuju, indeks kesesuaian program
meningkatkan indikator assurance dan dengan indeks rata-rata 191,5, indeks akses
reliability dalam pelayanan kependudukan program dengan nilai rata-rata 197, indeks
agar dapat meningkatkan kinerja program akuntabilitas program dengan nilai rata-
peningkatkan cakupan dokumen rata 183,8 dan indeks inovasi program
kependudukan di Kabupaten Klungkung. dengan nilai rata-rata 188.

SIMPULAN UCAPAN TERIMAKASIH


Persepsi masyarakat terhadap kinerja Terimakasih kepada Rektor
pelayanan program percepatan Universitas Udayana Prof.Dr.dr.A.A. Raka
Peningkatan Cakupan Kepemilikan Sudewi, Sp.S (K), Ketua LPPM, Dekan Fisip
Dokumen Kependudukan di Kabupaten Universitas Udayana, rekan peneliti dan
Klungkung melalui penilaian indeks semua pihak yang telah membantu dalam
pelayanan dan indeks kinerja program bisa penelitian ini.
dikatakan sangat baik atau sangat setuju
terhadap kinerja masing-masing indikator.
Pertama, Kinerja Pelayanan dengan
penilaian masing-masing indikator yaitu
7
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja

DAFTAR PUSTAKA dalam Reformasi Pelayanan Publik: Apa yang


harus dilakukan? dalam Policy Brief
Balipost, 2017. NIK GANDA DI KLUNGKUNG CAPAI
No.11/PB/2003. Yogyakarta: Pusat Studi
15 RIBUWARGA
Kependudukan dan Kebijakan, Universitas
http://www.balipost.com/news/2018/02/0
5/36558/NIK-Ganda-di- Gadjah Mada.
KlungkungCapai...html. Diakses 10 februari Maskan, M. Utaminingsih, A. & Soepono, B. (2014).
“Kualitas Pelayanan di Terminal Arjosari Kota
2018 jam 14.00 wita
Malang”.
Creswell, J.W. (2013). Research Design Pendekatan
ojs.umsida.ac.id/index.php/JBMP/article/do
Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Yogyakarta:
wnload/245/246 diakses 14 februari 2018
Pustaka Pelajar
Purwanto, E.A. & Sulistyastuti, D.R. (2012).
Dernhart, J.V. & Dernhart, R.B. (2016). Pelayanan
Implementasi Kebijakan Publik. Konsep dan
Publik Baru dari Manajemen Steering ke
Serving. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Aplikasinya di Indonesia, Gava Media,
Yogyakarta
Evans, L. (2007). Pengantar Six Sigma An
Purwanto, E.A. & Sulistyastuti, D.R. (2017) Metode
Introduction To Six Sigma And Process
Penelitian Kuantitaif untuk Administrasi
Improvement. Jakarta: Salemba Empat.
Gibson, I.C. & Donelly. (1995). Organization, 8 Ed. Publik dan Masalah-masalah Sosial. Gava
Media, Yogyakarta.
Richard D Irwin Inc
Ratminto & Winarsih, A.S. (2015). Manajemen
Gibson, I. C. & Donelly. (1996). Organisasi, Perilaku,
Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Struktur, Proses. Jakarta: Bina Rupaka Aksara
Tribunnews, 2017). Permudah Validasi Data
Hardiyansyah, (2017). “Manajemen Pelayanan dan
Penduduk, Klungkung Ciptakan Program
Pengembangan Organisasi Publik” dalam
Inovatif.
Persektif Riset Ilmu Administrasi Publik
http://www.tribunnews.com/regional/2018
Kontemporer. Yogyakarta: Gava Media.
Hughes, O.E. (1994). Public Management and /01/31/permudah-validasi-datapenduduk-
klungkung-ciptakan-program-inovatif
Administration, New York: St. Martin's Press,,
diakses 8 februari 2018 jam 18.00 wita.

Anda mungkin juga menyukai