Abstract
Klungkung Regency as one of the regencies in Bali that has land and islands, the problem faced is the low coverage of
ownership documents. Therefore, the Klungkung Regency Population and Civil Registry Service implements the Program
to Accelerate Increasing Scope of Population Document Ownership, the policy being an innovative step in overcoming
population services in Klungkung Regency. Based on these problems, in this study we want to analyze community
perceptions of service performance in the P3CKDK in Klungkung Regency. The method used in this study is the mix
methods, namely using quantitative methods in public perception then proceed with qualitative methods to explore
existing data. Based on the results of the analysis show that the service performance that gets the highest public response
(tends to strongly agree) is the empathy index. While other indices in service performance also received a positive
response from the public. Furthermore, public perceptions related to program performance from various indices tended
to strongly agree. The index that gets the highest rating is the program access index. Correlation between service
performance and program performance results in a positive correlation which means that if one indicator increases the
associated indicator will also increase. Based on the tests conducted, it shows that service responsiveness with program
performance produces the highest correlation, while the lowest correlation is assurance with program performance.
How to Cite: Dharmanu, I.P. & Wijaya, K.A.S. (2019). Persepsi Masyarakat terhadap kinerja pelayanan
dalam Program Percepatan Peningkatan Cakupan Kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten
Klungkung. Jurnal Administrasi Publik : Public Administration Journal. 9 (1): 1 - 8.
*Corresponding author: ISSN 2549-1660 (Print)
E-mail: p.dharmanu@gmail.com ISSN 2550-1305 (Online)
1
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja
2
Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1): 1 - 8
dipakai pada penelitian ini merupakan kualitatif. Perbedaan dalam penelitian yang
metode kombinasi kuantitatif dan kualitatif dilakukan dengan penelitian sebelumnya
dengan jumlah responden sebanyak 126 lebih kepada lokus penelitian dan Teknik
orang guru. Adapun hasil penelitianya, pengambilan sampel serta jumlah sampel
menemukan bahwa guru menerima setiap yang dijadikan responden dalam penelitian
ketentuan yang ada dalam kebijakan ini. Penelitian ini juga memiliki kebaruan
sertifikasi guru meskipun belum dalam penelitian karena lebih melihat
sepenuhnya memahami amanat dari tantangan dalam pelayanan program
kebijakan tersebut. Maka dalam penelitian dengan kondisi wilayah penelitian yang
ini memberikan rekomendasi yaitu perlu terdiri dari wilayah daratan dan wilayah
dilakukan intervensi terhadap persepsi kepulauan di Kabupaten Klungkung, Bali.
guru melalui komunikasi yang intens baik Gibson & Donnely (1996)
melalui sosialisasi formal maupun informal memasukkan dimensi waktu, yaitu
sehingga terhadi internalisasi nilai-nilai menggunakan ukuran jangka pendek,
guru professional. jangka menengah dan jangka panjang
Penelitian selanjutnya oleh Maskan, dalam menilai kinerja organisasi publik
Utaminingsih dan Soepeno (2014). yaitu: a) Produksi adalah ukuran yang
Penelitian ini bertujuan untuk menganalis menunjukkan kemampuan organisasi
kualitas pelayanan di Terminal Arjosari untuk menghasilkan keluaran yang
Kota Malang. Penelitian ini menggunakan dibutuhkan oleh lingkungannya; b) Mutu
pendekatan deskriptif, dengan mengambil adalah kemampuan organisasi untuk
sampel 30 orang pengguna jasa terminal memenuhi harapan pelanggan dan clients;
Arjosari Kota Malang. Sedangkan metode c) Efesiensi adalah perbandingan terbaik
analisis menggunakan mean (rata-rata). antara keluaran (output) dan masukan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (input); d) Fleksibilitas adalah ukuran yang
kualitas pelayanan di Terminal Arjosari menunjukkan daya tanggap organisasi
Kota Malang adalah cukup baik dengan terhadap tuntutan perubahan internal dan
skor rata-rata (mean) sebesar 2,86. eksternal. Fleksibilitas berhubungan
Rekomendasi peneliti yaitu dengan kemampuan organisasi untuk
meningkatkan kehandalan dalam mengalihkan sumber daya dan aktivitas
pelayanan, berupa kemudahan masyarakat yang satu ke aktivitas yang lain guna
pengguna jasa terminal apabila ada menghasilkan produk dan pelayanan baru
permasalahan untuk berkonsultasi kepada yang berbeda dalam rangka menanggapi
petugas maupun pimpinan apabila permintaan pelanggan; e) Kepuasan
dibutuhkan guna pemberian pelayanan menunjukkan pada perasaan karyawan
prima. terhadap pekerjaan dan peran mereka di
Berdasarkan kedua penelitian dalam organisasi; f) Persaingan
tersebut tentunya ada persamaan dan menggambarkan posisi organisasi di dalam
perbedaan dengan penelitian yang berkompetisi dengan organisasi lain yang
dilakukan peneliti. Persamaan tentunyan sejenis; g) Pengembangan adalah ukuran
dari segi fokus penelitian lebih melihat yang mencerminkan kemampuan dan
persepsi masyarakat terhadap kebijakan tanggung jawab organisasi dalam
dan pelayanan publik yang dilakukan oleh memperbesar kapasitas dan potensinya
pemerintah daerah. Persamaan selanjutnya untuk berkembang melalui investasi
lebih kepada metodelogi, terdapat sumber daya; h) Kelangsungan hidup
kesamaan dengan penelitian pertama adalah kemampuan organisasi untuk tetap
dimana peneliti juga menggunakan exsis di dalam menghadapi segala
kombinasi (mixed) dalam metode yaitu perubahan.
menggabungkan kuantitatif dengan
3
I Putu Dharmanu Yudartha & Komang Adi Sastra Wijaya, Persepsi masyarakat terhadap kinerja
terkait indicator tangible terlihat bahwa terakhir adalah emphaty, yaitu kemampuan
kegiatan pembangunan dan pengoperasian memberikan perhatian kepada pengguna
SIAK dan system koneksi seharusnya bisa layanan secara individual. Sebagai output
mencapai 100 persen karena saat ini adalah dan outcome pelayanan public.
era teknologi. Kondisi tersebut menjadi Berdasarkan hasil wawancara dan
tantangan dalam peningkatan kinerja observasi, peneliti melihat bahwa media
pelayanan kependudukan kedepannya. informasi sudah sangat baik dan lengkap
Indikator kedua adalah Responsivitas. sehingga masyarakat ias mengakses dari
Indikator tersebut memang terlihat dalam berbagai media atau jejaring social seperti
observasi ke lapangan dan wawancara Facebook. Selain dari tersedianya berbagai
dengan masyarakat. Akan tetapi beberapa macam sarana layanan melalui media
masyarakat mengeluhkan terkait padatnya elektornik dan jejaring sosial, ternyata
orang yang membutuhkan pelayanan, jadi update kegiatan atau kinerja dinas
pelayanan yang diberikan kurang efektif kependudukan dan catatan sipil begitu
karena harus menunggu cukup lama. nyata disetiap kegiatan yang mereka
Indikator ketiga adalah Kepastian lakukan
yaitu pengetahuan, kesopanan, dan
kemampuan para petugas penyedia Secara umum kinerja pelayanan
layanan dalam memberikan kepercayaan melalui aspek kualitas pelayanan dalam
kepada pengguna layanan. Indikator ini program cakupan kepemilikan
menjadi sesuatu yang menarik karena kependudukan di Kabupaten Klungkung
pengetahuan atau kompetensi petugas menunjukkan indeks yang tinggi.
pemberi layanan kependudukan pada Komponen yang tertinggi adalah empathy,
Kabupaten Klungkung telah diatur dengan hal ini dapat dimaknai bahwa kemampuan
baik. petugas atau administrator dalam
Indikator keempat adalah reliability, memberikan pelayanan dari segi perhatian
dimana pada program tesebut sudah kepada pengguna layanan secara individual
memiliki standar operasional prosedur sangat baik dengan indeks 193 (Gambar 1).
yang jelas dan terarah. Indikator yang
Gambar 1. Indeks Kinerja Pelayanan
195.0 193
189.5 190
190.0 186.5
185.0
180
180.0
175.0
170.0
Tangibles Reliability Responsiveness Assurance Empathy
semakin dekat dengan pengguna layanan. layanan tersebut memiliki proses yang
Komponen lainnya juga menghasilkan berbeda-beda karena bentuk pelayanan
penilaian yang baik karena masing-masing dan sasaran yang berbeda. Akan tetapi
komponen berada dalam penilaian diatas secara keseluruhan dari aspek
180. akuntabilitas program menghasilkan
Indikator kedua adalah kesesuaian penilaian yang cenderung sangat setuju
program ini dapat dimaknai dalam yaitu ada ketiga komponen berada diatas
hubungan antara program dengan 180 dan satu komponen dengan nilai 178.
kebutuhan dan keinginan masyarakat Indikator kelima adalah Inovasi
sebagai penggunan dan sasaran layanan. program merupakan suatu keharusan
Ada kalanya suatu program atau kebijakan dalam menciptakan suatu program yang
hanya keinginan dari pimpinan daerah mampu memberikan hal yang diingikan
untuk kepentingan politis. Oleh karena itu oleh masyarakat. Inovasi dapat juga
perlu melihat sejauhmana kesesuian antara dimaknai sesuatu yang baru dalam hal
program dengan kebutuhan masyarakat. proses pengembangan kualitas dan
Berdasarkan hasil penilaian persepsi kapasitas sumber daya manusia serta
masyarakat menunjukkan bahwa semua penerapan teknologi agar mempermudah
komponen dalam kesesuaian program pengguna layanan. Berdasarkan analisis
menunjukkan hasil yang positif bahkan menunjukkan bahwa komponen dengan
mayoritas mendapat nilai di atas 190. penilaian tertinggi adalah pemerintah
Indikator ketiga adalah aksesibilitas daerah telah mampu memberikan
program dapat dimaknai bahwa peran pelayanan administrasi kependudukan
pemerintah daerah dalam memberikan secara tepat waktu. Kondisi tersebut
pelayanan yang tidak diskriminasi, menjadi menarik karena tantangan
perlakuan yang sama kepada semua lapisan geografis yang tinggi di Kabupaten
masyrakat dan keringan biaya agar semua Klungkung sebagai daerah kepulauan
masyarakat bisa menikmati program atau mampu diatasi dengan baik. Program
layanan tersebut. Berdasarkan data yang pelayanan kependudukan melalui program
diperoleh menunjukkan bahwa ketiga Bela Nanda, Pitra Bakti dan Kawi Samara,
komponen dalam akses program lebih mengutamakan kualitas layanan dari
menghasilkan persepsi yang tinggi dari segi waktu yaitu mempermudah dan
masyarakat. Komponen yang tertinggi mempercepat dalam memperoleh
adalah memberikan perlakuan yang sama dokumen kependudukan.
dalam program cakupan kependudukan di
Kabupaten Klungkung. Artinya program Korelasi Kinerja Pelayanan Dengan
tersebut tidak mengenal perbedaan atau Kinerja Program
membeda-bedakan dalam memberikan Korelasi dalam penelitian ini bersifat
pelayanan misalnya isu gender. dua arah yaitu antara kinerja pelayanan
Indikator keempat adalah dengan kinerja kebijakan atau program
akuntabilitas program dapat dimaknai kependudukan di Kabupaten Klungkung.
bahwa masyarakat dapat memperoleh Ada lima indikator dalam kinerja pelayanan
informasi terkait program layananan kependudukan yang menghasilkan korelasi
kependudukan tersebut. Program cakupan yang positif (+), artinya artinya jika satu
kepemilikan kependudukan di Kabupaten indikator meningkat indikator yang terkait
Klungkung terbagi dalam berbagai bentuk juga akan meningkat, begitu sebaliknya
pelayanan yaitu, Kawi Sama, Pitra Bakti dan (Gambar 2)
Bela Nanda. Tentunya setiap program
6
Jurnal Administrasi Publik : Public Admnistration Journal, 9 (1): 1 - 8
TANGIBLES-
KEBIJAKAN/PROGRAM
0.548
RELIABILITY-
EMPHATY-KEBIJAKAN0.578
KEBIJAKAN/PROGRAM
0.297
0.234
RESPONSIVENESS-
ASSURANCE-KEBIJAKAN
0.761KEBIJAKAN
Korelasi yang terbesar adalah indeks Tangibles dengan nilai 189,5, indeks
responsivitas pelayanan dengan kebijakan realibility dengan nilai 186,5, indeks
dengan nilai 0,761. Hal tersebut dapat responsiveness dengan nilai 190, indeks
dimaknai bahwa jika responsivitas assurance dengan nilai 180, dan indeks
pelayanan meningkatkan maka kinerja emphaty dengan nilai 193. Kedua, Kinerja
kebijakan akan meningkat juga. Sedangkan Program dengan penilaian masing-masing
indikator kinerja pelayanan yang terendah indikator yaitu Indeks cakupan program
adalah assurance dengan nilai 0,234. dengan indeks rata-rata 192,6 yang berarti
Berdasarkan data diatas maka perlu sangat setuju, indeks kesesuaian program
meningkatkan indikator assurance dan dengan indeks rata-rata 191,5, indeks akses
reliability dalam pelayanan kependudukan program dengan nilai rata-rata 197, indeks
agar dapat meningkatkan kinerja program akuntabilitas program dengan nilai rata-
peningkatkan cakupan dokumen rata 183,8 dan indeks inovasi program
kependudukan di Kabupaten Klungkung. dengan nilai rata-rata 188.