Anda di halaman 1dari 16

Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa

14010118130094
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU DI DINAS
PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU (DPMPTSP)
DALAM MENINGKATKAN IKLIM INVESTASI DI KABUPATEN BANYUMAS
TAHUN 2021
Oleh:
Almira Tasya Vicesa*), Dewi Erowati**), Hendra Try Ardianto**)
Abstrak
Dalam upaya pemerintah guna meningkatkan kualitas pelayanan publik, salah satunya
dengan mengadakan pelayanan perizinan dan nonperizinan dengan model Pelayanan Terpadu
Satu Pintu (PTSP). Tujuan penyelenggaraan PTSP yakni terselenggaranya pelayanan
perijinan serta nonperizinan yang cepat, murah, sederhana, dan transparan, serta perluasan
akses masyarakat terhadap pelayanan perizinan serta nonperizinan. Pencapaian realisasi
investasi di Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari adanya proses perizinan yang lebih
mudah yaitu dengan adanya PTSP, sehingga penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk
mengetahui implementasi kebijakan PTSP dalam meningkatkan iklim investasi di Kabupaten
Banyumas serta mengidentifikasi faktor-faktor apa saja yang mendorong dan menghambat
proses implementasi kebijakan tersebut menggunakan teori George Edward, yaitu variabel
komunikasi, sumberdaya, disposisi, dan struktur birokrasi.
\
Kata kunci : Implementasi Kebijakan, Penanaman Modal, Iklim Investasi
ABSTRACT
In the government's effort to improve the quality of public services, one of them is by
providing licensing and non-licensing services with the One Stop Integrated Service (PTSP)
model. The purpose of implementing PTSP is the implementation of fast, cheap, simple, and
transparent licensing and non-licensing services, as well as expanding public access to
licensing and non-licensing services. The implementation of PTSP also aims to improve the
investment climate in each region, one of which is Banyumas Regency. The achievement of
investment realization in Banyumas Regency cannot be separated from the easier licensing
process, namely the existence of PTSP, so this research was conducted with the aim of
knowing the implementation of PTSP policies in improving the investment climate in
Banyumas Regency and identifying what factors encourage and hinder The policy
implementation process uses George Edward's theory, namely the variables of
communication, resources, disposition, and bureaucratic structure.

Keywords: Policy Implementation, Investment, Investment Climate

*) Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.


**) Dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

I. PENDAHULUAN perundang-undangan bagi setiap


Latar Belakang penduduk dan warga negara guna
Menurut Undang-Undang memperoleh barang,jasa,serta juga
Nomor 25 Tahun 2009 menyebutkan pelayanan administrative yang
“Pelayanan Publik termasuk kegiatan disediakan oleh penyelenggara
yang dilakukan guna memenuhi pelayanan publik.” Di Indonesia,
kebutuhan pelayanan sesuai dengan berbagai layanan seperti pendidikan,

1
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
kesehatan, perumahan, transportasi memberikan pelayanan umum kepada
umum, serta pemenuhan kebutuhan masyarakat (Ade Setiadi, 2015:2).
dasar lainnya terus membutuhkan Pemerintah telah melakukan
tindakan pemerintah. beberapa upaya guna meningkatkan
Penyediaan layanan publik yang kualitas pelayanan publik, antara lain
berkualitas termasuk aspek penting pengenalan pelayanan perizinan serta
dari penyelenggaraan pemerintahan nonperizinan dengan model Pelayanan
serta administrasi publik baik di Terpadu Satu Pintu (PTSP). PTSP
tingkat nasional maupun daerah. Cara merupakan kegiatan penyelenggaraan
pemerintah mendistribusikan pelayanan publik yang dimulai dari
pelayanan publik yang mana tahap permohonan hingga tahap
mencerminkan penerapan tata penerbitan dokumen dan dilakukan
pemerintahan yang baik, hal ini juga melalui satu pintu serta
menyiratkan bahwasannya peningkatan diselenggarakan oleh lembaga yang
kualitas pelayanan publik menjadi diberi wewenang untuk
garda depan citra bangsa ( Silalahi & menyelenggarakan pelayanan tersebut
Syafri, 2015:2). Sebagaimana tersirat dengan tujuan mempercepat pelayanan,
di dalam UUD Negara Republik menekan biaya pelayanan, dan
Indonesia Tahun 1945 yang menyederhanakan persyaratan
menyatakan “membangun pelayanan (Fatah Hidayat, 2018:30).
kepercayaaan masyarakat terhadap Undang-Undang Nomor 25 Tahun
pelayanan publik termasuk kewajiban 2009 Nomor Tentang Pelayanan
yang harus dilaksanakan, setiap bangsa Publik termasuk satu dari landasan
berkewajiban mewujudkan masyarakat terbentuknya pelayanan terpadu satu
yang sejahtera, salah satunya melalui pintu, sebagaimana diperjelas dengan
pemberian pelayanan kepada setiap Peraturan Presiden Nomor 97 Tahun
warganya guna memenuhi kebutuhan 2014 Tentang Penyelenggaraan PTSP
dasarnya, sesuai dengan keinginan dan yang mengamanatkan pembentukan
kebutuhan orang serta penduduk”. lembaga di setiap daerah. Selain itu,
Dalam memberi pelayanan diatur di dalam Peraturan Menteri
publik kepada masyarakat, terdapat dalam Negeri Nomor 138 Tahun 2017
beberapa komponen, salah satunya tentang Penyelenggaraan PTSP
yakni Sumber Daya Masyarakat Daerah, yang bisa dijadikan acuan
(SDM) ataupun aktor yang memegang sebagai bentuk akuntabilitas serta
peranan penting di dalam hal ini. Hal upaya pemerintah daerah di dalam
ini sebab Sumber Daya Masyarakat memberi pelayanan prima. pelayanan
(SDM) itu sendiri termasuk aset negara publik yang berkualitas pada
yang menentukan baik tidaknya masyarakat. Berdasarkan Peraturan
pelayanan publik yang diberikan Menteri dalam Negeri Nomor 24
kepada masyarakat. Reformasi Tahun 2006 tentang Pedoman
birokrasi bidang pelayanan publik Penyelenggaraan PTSP,
menjadi isu yang mendapatkan penyelenggaraan PTSP memiliki
perhatian dari semua pihak. Rendahnya tujuan serta sasaran guna
kualitas birokrasi dan kurangnya meningkatkan kualitas pelayanan
pengetahuan SDM yang cukup perizinan dan nonperizinan serta
terhadap pelayanan masyarakat perluasan akses masyarakat terhadap
menjadi faktor buruknya pelayanan perizinan serta pelayanan jasa. Tujuan
publik bagi masyarakat, meskipun penyelenggaraan PTSP yakni
tugas pokok pemerintah adalah terselenggaranya pelayanan perijinan
serta nonperizinan yang cepat, murah,

2
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
sederhana, dan transparan, serta deskriptif. Menurut Creswell (dalam
perluasan akses masyarakat terhadap Jozef Raco, 2010:49), penelitian
pelayanan perizinan serta kualitatif didefinisikan sebagai suatu
nonperizinan. pendekatan guna menggali serta
Dinas Penanaman Modal dan memahami suatu fenomena yang
Pelayanan Terpadu Satu Pintu terjadi di lapangan dengan melakukan
(DPMPTSP) ini bertujuan guna wawancara dengan partisipan serta
membantu Bupati Kabupaten mengajukan pertanyaan kepada
Banyumas di dalam melaksanakan mereka. Data tersebut kemudian
tanggung jawab pemerintahan daerah, dikumpulkan, dianalisis, serta
khususnya di dalam meningkatkan diinterpretasikan secara lebih
kualitas pelayanan penanaman modal mendalam. Melalui wawancara dengan
serta meningkatkan nilai investasi informan terkait, metode ini bertujuan
Kabupaten Banyumas. DPMPTSP guna mengumpulkan informasi faktual
Kabupaten Banyumas terus berupaya lebih lanjut tentang implementasi
guna meningkatkan kualitas pelayanan kebijakan sistem terpadu satu pintu di
publik yang diberi kepada masyarakat, DPMPTSP guna meningkatkan iklim
antara lain dengan menyediakan investasi di Kabupaten Banyumas.
layanan perizinan dan nonperizinan Dalam menyusun penelitian ini,
secara online serta offline, pengaduan, sumber serta jenis pengumpulan data
dan data informasi yang berkaitan bisa diperoleh melalui dua jenis data
dengan perangkat daerah. Amrin yaitu primer serta sekunder. Data
Ma'ruf, Ketua DPMPTSP Kabupaten primer yakni data yang diperoleh
Banyumas, mengatakan pada semester secara langsung di dalam memberi
I tahun 2021, DPMPTSP Kabupaten informasi pelaksanaan proses
Banyumas terlihat kinerja tertinggi pengumpulan data. Pada penelitian ini,
dengan meraih predikat luar biasa data primer yang diperoleh berupa
dengan skor rata-rata survei kepuasan hasil proses wawancara dengan
masyarakat (SKM) 93,5 informan atau narasumber dari aktor-
(Radarbanyumas, 2021). aktor yang terkait dengan pelaksanaan
Selain meningkatkan kualitas kebijakan PTSP di Kabupaten
pelayanan, DPMPTSP Kabupaten Banyumas, serta hasil dokumentasi.
Banyumas juga meningkatkan iklim Dalam memperoleh sumber data di
investasi pada periode 2020, dimana dalam penelitian ini, perlu dilakukan
Kabupaten Banyumas telah mencapai pengumpulan data primer serta
kemajuan yang sangat baik di dalam sekunder. Data sekunder yakni hasil
hal Penanaman Modal dalam Negeri pengumpulan data tidak langsung oleh
(PMDN) sebesar 99,73 persen serta peneliti, dengan data yang diperoleh
Penanaman Modal Asing (PMA) dari literatur yang relevan. Literatur
sebesar 0,27 persen. (Radar Banyumas, yang relevan bisa berasal dari buku,
2021). Selain itu juga terlihat dari jurnal, serta sejumlah penelitian
realisasi investasi yang melampaui sebelumnya yang relevan dengan
target 1,07 triliun di tahun 2020, masalah penelitian ini; Data sekunder
meskipun target RPJMD hanya 260 juga bisa diperoleh dari media cetak
miliar, sehingga pasti terlampaui serta situs resmi instansi terkait di
secara signifikan (Suaramerdeka, dalam penelitian ini. Data sekunder
2021). yang digunakan peneliti yakni buku-
II. METODE PENELITIAN buku, jurnal, regulasi, serta data-data
Penelitian ini menggunakan yang dimliki DPMPTSP berkaitan
penelitian kualitatif dengan pendekatan

3
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
dengan pelaksanaan kebijakan PTSP di kesempatan kerja yang berbasis potensi
Kabupaten Banyumas. lokal dan ramah lingkungan. Visi dan
Dalam penelitian ini digunakan Misi DPMPTSP Kabupaten Banyumas
metode pengumpulan data kualitatif, dirumuskan dan dijabarkan lebih
sehingga informasi bisa diperoleh operasional ke dalam tujuan dan
melalui 2 cara, yang meliputi: sasaran. Tujuannya yaitu untuk
1. Wawancara meningkatkan kualitas pelayanan
Wawancara termasuk satu dari penanaman modal dan meningkatkan
strategi pengumpulan data yang nilai investasi daerah, sedangkan
digunakan guna memperoleh informasi sasarannya yaitu berkurangnya angka
serta data dari sumber yang terkait pengaduan masyarakat terhadap
dengan topik yang diteliti. Data yang pelayanan publik di Kabupaten
dikumpulkan selama tahap wawancara Banyumas dan bertambahnya proyek
berupa tanggapan terhadap pertanyaan investasi di Kabupaten Banyumas.
yang diberi oleh peneliti. Di dalam Peneliti membahas dan
penelitian ini, peneliti melakukan menganalisis mengenai
wawancara hanya dengan pertanyaan- pengimplementasian kebijakan
pertanyaan yang sudah disiapkan oleh pelayanan terpadu satu pintu dalam
peneliti. meningkatkan iklim investasi di
2. Dokumentasi Kabupaten Banyumas tahun 2021
Teknik ini berfokus pada dimana penelitian ini menggunakan
pemilihan, pengolahan, serta data primer yang diperoleh oleh
penyediaan ataupun pengumpulan peneliti dari lapangan baik itu dalam
bukti dan informasi (seperti gambar bentuk hasil transkrip wawancara
dan bahan referensi dengan topik yang ataupun data dalam bentuk
sama) yang relevan dengan penerapan dokumentasi dari proses
kebijakan PTSP. Dalam penelitian ini, pengimplementasian kebijakan
dokumentasi dalam mendapatkan pelayanan terpadu satu pintu dalam
informasi diperoleh dengan mengacu meningkatkan iklim investasi di
pada jurnal kegiatan, hasil pertemuan, Kabupaten Banyumas pada tahun 2021
ataupun file yang akan membantu di serta beberapa data sekunder yang
dalam mengekstrak informasi tentang didapatkan dari dokumen-dokumen
relevansinya dengan data studi yang pendukung, dimana nantinya
dikumpulkan. dikomparasikan menggunakan teori
III.HASIL DAN PEMBAHASAN impelementasi kebijakan menurut
Implementasi Kebijakan Pelayanan George Edward III yang mana
Terpadu Satu Pintu di DPMPPTSP menurutnya implementasi suatu
Kabupaten Banyumas kebijakan dipengaruhi oleh empat
Dinas Penanaman Modal dan variabel yaitu komunikasi,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu sumberdaya, disposisi, dan struktur
Kabupaten Banyumas memiliki visi birokrasi.
“Menjadikan Banyumas Yang Maju, 1. Komunikasi Pelayanan Terpadu
Adil - Makmur, dan Mandiri” dengan Satu Pintu di DPMPTSP
diiringi misi: 1) Mewujudkan Kabupaten Banyumas
Banyumas sebagai barometer playanan Dalam sebuah organisasi,
publik dengan membangun sistem komunikasi merupakan hal yang sangat
integritas birokrasi yang profesional, penting dimana komunikasi ini sebagai
bersih, partisipatif, inovatif dan alat untuk menentukan keberhasilan
bermartabat, 2) Menciptakan iklim pencapaian tujuan dari organisasi
investasi yang berorientasi perluasan tersebut. Begitu pula dalam

4
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
pelaksanaan kebijakan, komunikasi daerah kepada DPMPTSP kemudian
menjadi kunci untuk menentukan disampaikan ke masyarakat, seperti
keberhasilan dari terlaksananya sebuah sosialisasi PTSP. Kalau sosialisasi
kebijakan. Oleh karena itu diperlukan MPP dilakukan secara langsung
adanya tiga hal dalam komunikasi, kepada masyarakat sehingga lebih
yaitu: efektif selain pada organisasi atau
1. Transmisi pengusaha besar. Maka selalu
Transmisi yang dimaksud adalah dilakukan kordinasi langsung kepada
dimana dalam pelaksanaan kebijakan masyarakat untuk adanya pelayanan.
PTSP harus ada kesepakatan antara Contoh menginformasikan melalui
pembuat kebijakan dan pelaksana web DPMPTSP
kebijakan yang kemudian perizinan.banyumaskab.go.id tentang
disampaikan kepada kelompok palayanan PTSP apa saja.”
sasaran atau masyarakat sehingga (Wawancara dengan Iwan Suteja, 9
tidak menimbulkan adanya distorsi Juni 2022)
dalam komunikasi. Selain itu, Para Menurut penjelasan dari Iwan Suteja
pembuat keputusan juga harus tersebut, dalam pelaksanaan PTSP
membangun komunikasi yang baik sudah ada kesepakatan antara
agar setiap keputusan dan peraturan pemerintah sebagai pembuat
pelaksanaan PTSP dapat kebijakan dengan DPMPTSP
ditransmisikan kepada para sebagai pelaksana kebijakan dan
pelaksana dengan tepat. Komunikasi sudah ada sosialisasi dilakukan
memegang peranan penting bagi secara langsung di MPP kepada
berlangsungnya koordinasi masyarakat, selain itu juga dapat
implementasi PTSP, dimana dilihat atau diakses secara online
DPMPTSP ini menjadi koordinator melalui web
dari pelaksanaan PTSP apabila perizinan,banyumaskab.go.id terkait
dalam penyampaian tujuan dan apa saja pelayanan yang diberikan.
sasaran tidak jelas, tidak Sosialisasi mengenai PTSP tidak
memberikan pemahaman kepada hanya dilakukan secara langsung,
kelompok sasaran, maka namun juga melalui media social
kemungkinan akan terjadi suatu seperti Instagram, facebook, dan web
penolakan atau resistensi dari resmi bayumaskab.go.id.
kelompok sasaran yang 2. Kejelasan
bersangkutan. Pemerintah Daerah Agar kebijakan dapat
Kabupaten Banyumas tentunya diimplementasikan sebagaimana
sudah menyampaikan informasi yang telah disepakati, maka harus
terkait kebijakan PTSP kepada para ada kejelasan tujuan dan cara agar
pelaksana yaitu DPMPTSP sesuai para pelaksana mengetahui apa yang
dengan aturan atau perintah dari menjadi maksud, tujuan, sasaran,
pusat. DPMPTSP selaku pelaksana serta substansi dari kebijakan publik
kebijakan juga sudah menyampaikan tersebut. Pelaksanaan yang efektif
kepada kelompok sasaran yaitu akan tercipta ketika para pelaksana
masyarakat Banyumas melalui sudah mengetahui apa yang menjadi
sosialisasi terkait PTSP yang ada di tujuan dari pelaksanaan dan
Mal Pelayanan Publik (MPP). Hal mengetahui apa yang harus
ini dibenarkan oleh Iwan Suteja, dilakukan. Sama halnya dengan
sebagai berikut: pelaksanaan Pelayanan Terpadu Satu
“Informasi kebijakan PTSP ini sudah Pintu (PTSP), maka para pembuat
dikomunikasikan dari pemerintah keputusan harus mengetahui apa saja

5
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
yang akan menjadi tujuan dari konsekuen, apabila menyimpang
pelaksanaan dan apa yang harus maka akan ada evaluasi, seperti
dilakukan dalam mewujudkan tujuan kemarin terdapat beberapa
dari pelaksanaan atau implementasi penyimpangan dari sisi waktu,
PTSP itu sendiri. namun hal itu belum tentu kesalahan
“Kalau dari yang saya lihat, para dari PTSP, bisa saja dari dinas
pegawai atau pelaksana kebijakan lainnya terkait rekomendasi teknis,
disini sudah paham dan sedan bisa juga dari prakonsepnya. Tetapi
mengetahui terkait berbagai hal tersebut dapat diatasi dengan
pelayanan yang ada di MPP. dirapatkan kembali bahwa kesalahan
Kemarin saya kesini pagi dan itu terjadi karena si pemohon juga
melihat para pegawai sedang lama untuk mengembalikan
melakukan briefing. Mungkin dari persyaratan sehingga keputusannya
briefing tersebut mereka mendapat adalah jika sudah melewati batas
instruksi atau arahan dari atasan waktu maka sementara ditutup
terkait kegiatan pelayanan di MPP.” pelayanannya kemudian diulang dari
(Wawancara dengan Anjar, 8 Juli awal.”
2022) (Wawancara dengan Diah Rapitasari,
Berdasarkan pernyataan Anjar selaku 13 Juni 2022)
pengguna layanan di MPP, sebelum Berdasarkan wawancara tersebut
Mal Pelayanan Publik di Kabupaten dapat diketahui bahwa dalam
Banyumas dibuka, para pegawai pelaksanaan PTSP tentu sudah
mengadakan briefing terkait teknis konsisten berpacu pada SOP yang
pelaksanaan kegiatan PTSP yang ada terkait waktu, pelayanan dan
diberikan oleh atasan. Briefing ini sebagainya, sehingga dalam
biasanya tidak hanya memberitahu pelaksanaan PTSP harus diimbangi
mengenai teknis kegiatan, tetapi bisa antara proses transmisi yang baik
juga memberikan informasi terkait dan juga perintah yang konsistem
kekurangan atau kendala yang terjadi agar tidak membingungkan
hari kemarin agar tidak terulang pelaksana atau pejabat yang bertugas
kembali. Hal ini dilakukan untuk melaksanakan kebijakan tersebut.
memberikan kejelasan kepada para 2. Sumber Daya Pelaksanaan
pelaksana mengenai tujuan dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di
sasaran serta teknis pelaksanaan DPMPTSP Kabupaten
kebijakan PTSP. Banyumas
3. Konsistensi Keberhasilan proses
Konsistensi dalam hal ini implementasi kebijakan tergantung
dimaksudkan agar sebuah perintah pada pemanfaatan sumber daya yang
yang diberikan bersifat konsisten dan ada, dimana sumber daya kebijakan
proses implementasi kebijakan merupakan salah satu komponen yang
menjadi lebih cepat dan efektif. sangat penting karena apabila sumber
Dalam pelaksanaan PTSP di daya tidak dapat dikelola dengan baik
Kabupaten Banyumas, Diah maka kebijakan tidak memliki
Rapitasari menyebutkan bahwa : pengaruh apapun dalam memecahkan
“Dalam pelaksanaan kebijakan PTSP permasalahan dilapangan. Manusia
tentu harus konsisten karena semua sebagai penggerak sumber daya
kebijakan melewati SP dan SOP, terpenting dalam proses implementasi
mulai dari standar waktunya, standar kebijakan yang menentukan arah untuk
apapun itu yang dipenuhi harus mencapai tujuan dari kebijakan
mengikuti SOP. Jadi harus

6
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
tersebut. Faktor sumberdaya dapat SDM yang ada di DPMPTSP
dilihat dari tiga indikator, yaitu: masih kurang memadai akibat
1. Staff adanya kebijakan perampingan
Sumber yang paling esensial dalam organisasi yang menyebabkan
mengimplementasi kebijakan DPMPTSP kehilangan pegawai
adalah staff, dimana suatu sumber PNS karena dipindah tugaskan ke
pokok dari kegagalan implementasi OPD lain. Pegawai dilingkungan
adalah kurangnya staff yang DPMPTSP Kabupaten Banyumas
memadai. Manusia merupakan sampai dengan tahun 2021
penggerak sumber daya terpenting sebanyak 71 orang, terdiri dari 30
dalam proses implementasi PNS dan 41 non PNS, sedangkan
kebijakan serta menentukan pegawai yang dibutuhkan
keberhasilan dari kebijakan seharusnya ada 80 orang, sehingga
tersebut. Keberhasilan sebuah diadakan tenaga kerja yang
kebijakan sangat bergantung pada berstatus pegawai harian lepas
pemanfaatan sumber daya yang (PHL) atau pegawai honorer karena
tersedia. Pelaksanaan kebijakan jumlah pegawai yang masih sangat
PTSP perlu sekali memperhatikan kurang. Pegawai-pegawai ini
sumber daya, baik sumber daya tersebar ada yang bertugas di MPP,
manusia, informasi, dan juga ada juga yang bertugas di kantor
sarana prasarana. Sumber daya sekretariat DPMPTSP Kabupaten
manusia juga dapat diartikan Banyumas.
sebagai daya yang bersumber pada 2. Informasi
manusia yang berupa tenaga dan Dalam pelaksanaan kebijakan
kekuatan. PTSP di DPMPTSP Kabupaten
“SDM di DPMPTSP untuk saat ini Banyumas, segala informasi
kurang memadai karena adanya mengenai arah kebijakan PTSP ini
kebijakan perampingan organisasi telah tersampaikan secara detail
dari yang eselon 4 tidak ada diganti kepada para pelaksana. Hal ini
jabatan fungsional. Perampingan serupa dengan yang disampaikan
organisasi serentak tahun lalu di oleh Kepala Subbagian
semua opd, tetapi DPMPTSP sudah Perencanaan yaitu:
melakukannya pada tahun 2020. “Segala informasi yang berkaitan
Telah dijanjikan kebijakan formasi dengan pelaksanaan kegiatan
fungsional perijinan belum turun disampaikan dalam rapat
sehingga dpmptsp kehilangan koordinasi struktural yang biasanya
eselon 4, kemudian eselon 4 ini membahas evaluasi. Misalnya
beralih ke opd lain. Dari kita kan dalam bidang pengendalian data
sebenarnya membutuhkan 80 informasi yang bertugas mengolek
pegawai, sehingga diadakan tenaga data dari sisi pelayanan, SKM dan
kerja yang berstatus pegawai harian dari kebijakan lain kemudian
lepas (PHL) karena jumlah dijadikan satu dalam rapat tersebut
pegawai PNS hanya 25 itu saja sehingga ada keputusan yang harus
masih kurang. Pegawai-pegawai ini diputuskan dan disatu lidahkan
tersebar baik di MPP maupun di oleh para kabid kepada para
kantor pusat DPMPTSP.” pegawai dibawahnya. Artinya
(Wawancara dengan Jakarta Tisam, informasi tersebut turun dari atas
13 Juni 2022) ke bawah”
Dari pernyataan Jakarta Tisam (Wawancara dengan Iwan Suteja, 9
tersebut dapat diketahui bahwa Juni 2022)

7
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Berdasarkan pernyataan Iwan Perusahaan), salah satu indikator
Suteja, dapat diketahui bahwa penilaiannya adalah sarana
DPMPTSP rutin mengadakan rapat prasarana. Dari segi kuantitas
koordinasi yang membahas sarpras DPMPTSP dinilai sudah
mengenai pelaksanaan kegiatan memadai dan memenuhi yang
PTSP yang kemudian dibutuhkan koridor pelayanan
menghasilkan suatu keputusan dan publik. Seperti mushola, kamar
disampaikan oleh para Kabid mandi, ruang laktasi, ruang
kepada bawahannya. Hal tersebut membaca, parkiran, dan
dilakukan agar segala informasi sebagainya. Sedangkan dari sisi
yang diberikan oleh atasan atau kualitas, sudah cukup baik namun
dari pemerintah pusat dapat masi akan kita tingkatkan lagi.
tersampaikan dengan baik dan Kami ingin membuat master plan
menyeluruh. dengan membuat pelayanan publik
3. Fasilitas terpusat dengan memperluas MPP,
Fasilitas merupakan faktor yang tadinya bidang penanaman
penunjang dalam proses modal di bagian belakang, akan
implementasi kebijakan. Meskipun dipindah ke depan sehingga orang
dalam pelaksanaan sebuah bisa melihat kalau ada pelayanan
kebijakan telah memiliki staf yang perijinan penanaman modal.
memadai, kapabel dan kompeten, Kemudian akan nada penambahan
namun tanpa adanya fasilitas gerai penanaman modal juga.”
pendukung (sarana dan prasarana), (Wawancara dengan Jakarta
maka implementasi kebijakan Tisam,13 Juni 2022)
tersebut tidak akan berhasil. Jakarta Tisam menjelaskan bahwa
Sehingga dalam melaksanakan fasilitas bagi para staff serta bagi
suatu kebijkan perlu adanya sarana pelaksanaan program-program dari
dan prasarana yang mendukung DPMPTSP sendiri sudah cukup
agar mempermudah para pelaksana lengkap mulai dari mushola, kamar
dalam menjalankan tugasnya. mandi, ruang laktasi, ruang
Begitupula dalam pelaksanaan membaca, parkiran, serta peralatan
kebijakan PTSP di Kabupaten kantor yang ada di kantor pusat
Banyumas, sarana prasarana maupun di MPP. Pernyataan
menjadi faktor yang menunjang tersebut juga dibuktikan dengan
keberhasilan implementasi perolehan juara 2 nasional pada
kebijakan tersebut. Sarana saat penilaian kinerja PTSP yang
prasarana yang dimiliki oleh dilakukan oleh Kementerian
DPMPTSP selaku pelaksana Investasi/Badan Koordinasi
kebijakan PTSP sudah cukup Penanaman Modal (BKPM).
memadai. Hal ini diperkuat oleh Terdapat 20 indikator yang dinilai
pernyataan dari Jakarta Tisam dari BKPM, dan dari beberapa
selaku Sekretaris DPMPTSP, indikator tersebut Banyumas
sebagai berikut : mendapat nilai penuh (100), salah
“Kalau dari segi kualitas, sarana satunya sarana prasarana.
prasarana kami sudah memadai 3. Disposisi Kebijakan Pelayanan
yang dibuktikan dengan MPP Terpadu Satu Pintu di
Kabupaten Banyumas memperoleh DPMPTSP Kabupaten Cilacap
juara 2 nasional pada tahun 2021. Faktor ketiga dalam
pada saat penilaian kinerja PTSP implementasi kebijakan menurut
dan PPP (Percepatan Pelaksanaan George Edward III, yaitu disposisi.

8
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Disposisi yang dimaksudkan dalam Terintegrasi Eoffice Banyumas dalam
hal ini yaitu suatu bentuk bentuk Aplikasi Mobile Android.
karakteristik, sikap, serta watak yang Aplikasi ini dapat digunakan untuk
dimiliki oleh para pelaksana kebijakan presensi, mengisi log buku harian, dan
dalam melaksanakan sebuah beberapa fitur lainnya yang masih
kebijakan. Dalam melaksanakan dalam tahap pengembangan. Sikap
sebuah kebijakan secara efektif dan para pelaksana juga dapat dinilai oleh
efisien, para pelaksana tidak hanya masyarakat dari bagaimana cara
mengetahui apa yang harus dilakukan memberikan pelayanan yang baik
dan memiliki kapabilitas untuk kepada masyarakat.
melakukannya, tetapi mereka juga 4. Struktur Kelembagaan
harus memiliki hasrat atau keinginan Pelayanan Terpadu Satu Pintu di
untuk melaksanakannya. Pelaksanaan DPMPTSP Kabupaten Cilacap
kebijakan PTSP di Kabupaten Dalam mencapai keberhasilan
Banyumas, sangat mengedepankan dalam pelaksanaan kebijakan, Edward
karakteristik atau sikap yang baik, III merumuskan faktor yang
seperti yang dikatakan oleh Jakarta berpengaruh dalam proses pelaksanaan
Tisam yaitu : kebijakan salah satunya yaitu faktor
“Di DPMPTSP mengadakan struktur birokrasi. Ketika
program pegawai teladan yang melaksanakan sebuah kebijakan tidak
diadakan setiap bulan untuk hanya membutuhkan sumber daya
mengapresiasi kinerja para pegawai yang memadai, namun proses
dengan indikator penilaian kejujuran implementasi juga dapat terhambat
dan kinerja. Untuk mengukur kinerja apabila struktur birokrasi di dalamnya
para pegawainya terdapat aplikasi masih terdapat kendala. Maka, struktur
yang bernama SIMPATIK yang birokrasi sangat penting untuk
digunakan untuk mencatat pekerjaan diperhatikan. Terdapat dua ciri utama
apa saja yang dilakukan oleh para birokrasi yaitu Standar Operasional
pegawai disetiap hari agar mendapat Prosedur (SOP) dan pembagian tugas.
tunjangan kinerja.“ 1. Stadar Operasional Prosedur
(Wawancara dengan Jakarta Tisam, 13 DPMPTSP Kabupaten Banyumas
Juni 2022) yang sudah memiliki SOP khusus
Dari wawancara tersebut dapat baik dari Pemerintah Daerah
diketahui bahwa para pegawai di maupun dari DPMPTSP sendiri
DPMPTSP Kabupaten Banyumas seperti yang disampaikan oleh Diah
memiliki karakteristik yang baik Rapitasari yaitu:
dibuktikan dengan adanya program “Kalau untuk SOP kami jelas sudah
pegawai teladan yang bertujuan untuk terdapat SOP baik yang diberikan
mengukur kinerja para pegawai dan oleh Bupati maupun dari kita
dapat dilihat dari cara menyikapi sendiri. Artinya dalam pelaksanaan
pekerjaan, cara menghargai waktu, kebijakan ini berpedoman pada
cara memberikan pelayanan yang baik SOP yang sudah ditetapkan. Kalau
terhadap masyarakat, tanggung yang dari Bupati itu ada di perbup
jawabnya terhadap pekerjaan, serta tentang pelimpahan wewenang.
kejujuran dalam menjalankan setiap Kalau dari kita itu SOP terkait
tugasnya. Program tersebut dapat teknis pelaksanaannya. Semua
diakses melalui aplikasi SIMPATIK pihak yang berkaitan harus
yang dapat diunduh di google mengikuti SOP yang ada.”
playstore. Aplikasi SIMPATIK (Wawancara dengan Diah
Banyumas merupakan aplikasi Rapitasari, 13 Juni 2022)

9
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Diah Rapitasari menjelaskan bahwa koordinasi ini penting agar
sudah ada SOP yang mengatur masyarakat bisa mendapatkan
tentang pelaksanaan kebijakan pelayanan yang maksimal dan tidak
PTSP, baik yang diberikan Bupati terdapat distorsi komunikasi.
maupun dari DPMPTSP sendiri. Kondisi Iklim Investasi di
SOP ini digunakan sebagai acuan Kabupaten Banyumas dengan
atau panduan dalam melaksanakan Adanya Pelayanan Terpadu Satu
kebijakan agar sesuai dengan Pintu
aturan pemerintah. Untuk SOP Adanya otonomi daerah merupakan
pelayanan perizinan dan salah satu perwujudan dalam
nonperizinan pun berbeda-beda tiap menerapkan prinsip good governance.
bagian, maka dari itu syarat, Dalam mewujudkan good governance
ketentuan serta waktu itu maka tanggung jawab DPMPTSP
memprosesnya pun berbeda. Kabupaten Banyumas yang
Misalnya dalam mengurus bertanggungjawab terhadap
perizinan IMB (Izin Mendirikan penyelenggaraan Pelayanan Terpadu
Bangunan) dengan mengurus izin Satu Pintu di Kabupaten Banyumas
lainnya terdapat beberapa akan semakin berat, karena dituntut
persyaratan yang berbeda meskipun untuk dapat menciptakan iklim
secara teknis hampir sama. investasi daerah yang kondusif dan
2. Fragmentasi berdaya saing tinggi dengan
Pada pelaksanaan kebijakan PTSP meningkatkan kualitas pelayanan
di Kabupaten Banyumas tentunya perizinan melalui penyederhanaan
telah melakukan koordinasi dengan birokrasi perizinan dan percepatan
berbagai institusi yang terlibat. waktu penyelesaian yang memiliki
Seperti yang disampaikan oleh standar waktu dan biaya yang jelas
salah satu informan pengguna sesuai SOP yang ditetapkan, kemudian
layanan yaitu Anjar, sebagai prosedur pelayanan yang sederhana,
berikut: dan mudah diakses oleh yang seluruh
“Pastinya ada komunikasi dan masyarakat. Investasi atau penanaman
koordinasi antara DPMPTSP modal merupakan bagian dari
sendiri dan seluruh OPD yang ada pembangunan ekonomi yang
di MPP. Karena dalam pelaksanaan ditempatkan sebagai upaya untuk
PTSP tidak hanya melibatkan satu meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
dua OPD melainkan banyak OPD. menciptakan lapangan kerja baru,
Koordinasi ini dilakukan agar meningkatkan pembangunan yang
keluhan-keluhan dari masyarakat berkelanjutan, mendukung
yang disampaikan kepada pembangunan ekonomi, serta dalam
DPMPTSP dapat disampaikan rangka mewujudkan kesejahteraan
langsung kepada OPD terkait agar masyarakat.
segera ditindak lanjut.” Dalam kegiatan berinvestasi, potensi
(Wawancara dengan Anjar, 8 Juli daerah merupakan objek ekonomi yang
2022) ditawarkan untuk melakukan
Menurut pernyataan yang kerjasama dalam investasi. Objek
disampaikan oleh Anjar, dalam ekonomi investasi ini merupakan isi
pelaksanaan PTSP tidak terlepas materi dalam rangka promosi investasi.
dari komunikasi dan koordinasi Setiap daerah harus memiliki objek
antara DPMPTSP selaku pelaksana investasi yang dapat dikembangkan
kebijakan dengan seluruh OPD sesuai dengan potensi daerahnya,
yang ada di MPP. Komunikasi dan seperti kawasan industri, kawasan

10
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
pengembangan ekonomi komprehensif, Perubahan atas Peraturan Daerah
pengembangan industri unggulan, Nomor 2 tahun 2013 tentang
industri yang memanfaatkan Penanaman Modal.”
Masterplan Percepatan dan Perluasan (Wawancara Jakarta Tisam, 13
Ekonomi Indonesia (MP3EI)) untuk Juni 2022)
mengklaim pengembangan lingkungan Perda tersebut dapat dijadikan
bisnis dan investasi. faktor yang landasan atau pedoman dalam
mempengaruhi iklim investasi dapat melakukan kegiatan penanaman
dilihat dari segi regulasi, kepastian modal atau investasi sehingga tidak
kebijakan, potensi ekonomi, perlu dikawatirkan lagi terkait
perpajakan, ketersediaan tenaga kerja kepastian kebijakan yang ada di
dan biaya tenaga kerja, serta Kabupaten Banyumas terkait
ketersediaan infrastruktur yang penanaman modal/investasi. Adanya
memadai dan berkualitas. Melihat hal peraturan tersebut juga dapat menjadi
itu, faktor yang menghambat iklim sebuah kepastian kebijakan bagi para
penanaman modal harus diatasi agar pelaku usaha yang ingin menanamkan
tujuan penyelenggaraan penanaman modalnya di Kabupaten Banyumas.
modal dapat tercapai seperti dengan 2. Potensi Ekonomi dan
cara melakukan perbaikan koordinasi Perpajakan
antar Satuan Kerja Perangkat Daerah Lebih lanjut, pemberian fasilitas,
(SKPD), menciptakan birokrasi yang kemudahan, dan/atau insentif serta
efesien, adanya kepastian hukum di promosi juga merupakan aspek
bidang penanaman modal, biaya penting dalam membangun iklim
ekonomi yang berdaya saing tinggi, penanaman modal yang kondusif.
pembangunan serta iklim usaha yang Pemberian tersebut bertujuan selain
kondusif di bidang ketenagakerjaan mendorong daya saing, juga
dan keamanan berusaha. mempromosikan kegiatan penanaman
1. Regulasi dan Kepastian modal yang strategis dan berkualitas,
Kebijakan dengan menekankan pada peningkatan
Dalam pengaturan investasi nilai tambah atau pengembangan
didasarkan pada semangat untuk wilayah.
menciptakan iklim investasi yang “Selain regulasi mengenai
kondusif dimana dalam pembentukan kegiatan penanaman modal, kebijakan
Peraturan Daerah tentang penanaman pemberian insentif pajak juga sudah
modal harus detail dan memperhatikan diatur yaitu dalam dalam Perbup
hal yang dinilai penting seperti yang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Tata
berkaitan dengan tujuan dan sasaran Cara Pemberian dan Pemanfaatan
investasi, kebijakan investasi daerah, Insentif Pemungutan Pajak Daerah
pelayanan investasi, jenis bidang dan Retribusi Daerah Kabupaten
usaha, bentuk usaha, perijinan, Banyumas Tahun Anggaran 2021,
insentif dan kemudahan berinvestasi, yang mana perbup itu menjadi dasar
hak dan kewajiban para investor, serta atau sebuah kepastian bagi para
ketenagakerjaan. Terkait kebijakan pelaku usaha untuk menanamkan
penanaman modal sudah terbentuk di modalnya di Banyumas. Insentif pajak
Kabupaten Banyumas seperti yang ini sering kali menjadi pertimbangan
dikatakan oleh Jakarta Tisam yaitu: bagi para pelaku usaha.”
“Untuk pembentukan Perda (Wawancara dengan Aris
mengenai penanaman modal ini sudah Pramono, 19 Juni 2022)
terlaksana yang tertuang pada Perda Menurut Aris Pramono,
Nomor 3 tahun 2021 tentang kebijakan pemberian insentif sudah

11
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
diatur sedemikian rupa oleh Akhmad Saefudin menjelaskan
pemerintah agar memberikan bahwa lembaga Pendidikan di
keringanan bagi para pelaku usaha Kabupaten Banyumas sudah
untuk membuka usaha di Kabupaten representatif sehingga untuk
Banyumas. Kebijakan tersebut ketersediaan tenaga kerja tidak perlu
tertuang dalam Perbup Nomor 2 dikawatirkan karena lulusan dari
Tahun 2021 tentang Tata Cara lembaga pendidikan tersebut dapat
Pemberian dan Pemanfaatan Insentif diserap untuk memenuhi kebutuhan
Pemungutan Pajak Daerah dan tenaga kerja di Banyumas.
Retribusi Daerah Kabupaten 4. Infrastruktur
Banyumas Tahun Anggaran 2021. Sebagai koordinator
3. Tenaga Kerja penyelenggarakan pelayanan
Di Banyumas sendiri kondisi administrasi di bidang penanaman
tenaga kerjanya cukup memadai modal dan perizinan terpadu,
terlebih ada banyak lembaga DPMPTSP Kabupaten Banyumas
Pendidikan yang ada di Kabupaten dalam memberikan pelayanan
Banyumas yang dapat mendorong perijinan untuk dimulainya kegiatan
ketersediaan tenaga kerja di usaha dan penanaman modal
Kabupaten Banyumas. Hal ini senantiasa mempertimbangkan
disampaikan oleh Akhmad Saefudin Rencana Tata Ruang Wilayah
selaku Kabid Pengembangan Iklim (RTRW) yang telah ditetapkan
dan Promosi Penanaman Modal berdasarkan Peraturan Daerah
sebagai berikut : Kabupaten Banyumas Nomor 10
“Untuk tenaga kerja yang ada di Tahun 2011 Tentang Rencana Tata
banyumas ini kalau secara umum Ruang Wilayah kabupaten Banyumas
sudah cukup memadai, bisa kita lihat Tahun 2011 – 2031. Dalam
dari Lembaga Pendidikan yang ada di membangun sebuah usaha juga harus
Banyumas cukup representatif. Mulai memperhatikan RTRW yang sudah
dari SD, SMP,SMA, hingga ditetapkan dan harus memahami
universitas terdapat di Banyumas. Jadi secara detail mengenai jenis usaha dan
lulusan dari Lembaga Pendidikan ini, kawasan yang diperuntukkan bagi
bisa diserap untuk mencukupi usaha tersebut. Seringkali pemohon
kebutuhan tenaga kerja di Banyumas, ijin Penanaman Modal kurang
sedangkan untuk biaya tenaga kerja, memahami tentang pembagian
kita mendapatkan informasi dari kawasan peruntukakan industri yang
pelaku-pelaku usaha atau investor sesuai dengan jenis usahanya. Hal ini
yang mana di Banyumas ini termasuk dibenarkan oleh Kabid Pengembangan
rendah dibanding di daerah lain. Maka Iklim dan Promosi Penanaman Modal
ada kecenderungan dari daerah yang DPMPTSP Banyumas sebagai berikut
memiliki biaya tenaga kerja yang “Banyak para pemohon ijin
tinggi memindahkan invetasinya ke yang masih belum mendapatkan
Banyumas. Disini kita juga informasi terkait peruntukkan wilayah
memproteksi masyarakat untuk RTRW sehingga pada saat
mendapatkan pendapatan melalui mengajukan ijin akan ditolak dengan
UMK (Upah Minimum Kerja). Kita alasan wilayah/kawasan yang diajukan
membuatnya dengan standar UMK tersebut tidak sesuai dengan
itu”. peruntukan industri /usahanya.”
(Wawancara dengan Akhmad (Wawancara dengan Akhmad
Saefudin, 13 Juni 2022) Saefudin, 13 Juni 2022)

12
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Oleh karena itu, dalam RUPMK keputusan dan disampaikan oleh
Banyumas salah satu isu strategis para Kabid kepada bawahannya,
yang harus diperhatikan dalam sehingga seluruh pegawai
pengembangan kualitas dan kuantitas mengetahui arah pelaksanaan
penanaman modal di daerah adalah kebijakan PTSP tersebut dengan
infrastruktur. jelas dan memahami apa yang
IV. SIMPULAN DAN SARAN dibutuhkan oleh pelaksana. Untuk
Simpulan segi fasilitas sudah cukup bagus
1. Variabel komunikasi, berdasarkan dibuktikan dengan perolehan juara
penelitian di atas sudah terjalin 2 nasional pada saat penilaian
komunikasi yang baik antara kinerja PTSP yang salah satu
pemerintah pusat, pemerintah indikatornya adalah sarana
daerah, dan juga masyarakat atas prasarana serta dari pernyataan
pelaksanaan kebijakan PTSP. beberapa masyarakat yang
Komunikasi yang terjalin melalui mengungkapkan bahwa fasilitas
beberapa tingkatan tersebut sudah cukup memadai.
memang ada kesulitan karena tidak 3. Variabel disposisi dapat dilihat dari
jarang terdapat distorsi komunikasi, adanya sikap positif terhadap
namun hal ini masih bisa teratasi kebijkan yang ada pada diri
dengan adanya rapat internal secara pelaksana memberikan potensi
rutin. dalam melaksanakan sasaran
2. Variabel sumberdaya, yang masih kebijakan dan pelaksanaan
menjadi kendala yaitu SDM dari kebijakan dapat berjalan dengan
segi kuantitas yang masih kurang baik. Aplikasi SIMPATIK
memadai karena kondisi yang Banyumas menjadi wadah
dimana intensitas pelayanan terus masyarakat untuk menilai
bertambah sedangkan SDM yang bagaimana cara memberikan
ada justru berkurang. Jumlah SDM pelayanan yang baik kepada
yang ada sebanyak 71 orang, masyarakat. Aplikasi ini juga dapat
sedangkan pegawai yang digunakan untuk presensi, mengisi
dibutuhkan seharusnya ada 80 log buku harian, dan beberapa fitur
orang, sehingga diadakan tenaga lainnya yang masih dalam tahap
kerja yang berstatus pegawai harian pengembangan.
lepas (PHL) atau pegawai honorer Saran
karena jumlah pegawai yang masih 1. Komunikasi antar pemerintah
sangat kurang. Pegawai-pegawai pusat, daerah, dan juga
ini tersebar ada yang bertugas di masyarakat terkait pelaksanaan
MPP, ada juga yang bertugas di PTSP harus lebih intensif agar
kantor sekretariat DPMPTSP tidak menimbulkan adanya
Kabupaten Banyumas. Sedangkan distorsi komunikasi.
dari segi kualitas sudah cukup baik 2. Pemerintah Daerah lebih
dibuktikan dengan adanya memperhatikan kembali terkait
beberapa program pelatihan yang SDM yang ada di DPMPTSP
diadakan secara rutin setiap karena semakin banyaknya
minggu. Kemudian, dari segi intensitas pelayanan maka akan
informasi yang berkaitan dengan semakin banyak pula SDM
pelaksanaan kegiatan disampaikan yang dibutuhkan demi
dalam rapat koordinasi struktural terciptanya pelayanan yang
yang biasanya membahas evaluasi efektif dan efisien. Karena
yang kemudian menghasilkan suatu kekurangan SDM dapat

13
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
menimbulkan hambatan dalam Kebupaten Banyuwangi).
pelaksanaan PTSP dan nantinya Thesis. Universitas Jember.
akan menyimpang dari tujuan Hidayat, F., Sutomo, S., & Sunarko,
diadakannya PTSP. B. S. (2018). Implementasi
3. Dalam menciptakan iklim Pelayanan Terpadu
investasi yang kondusif, Satu Pintu (PTSP): Pendelegasian
Kabupaten Banyumas Kewenangan Setengah Hati
khususnya DPMPTSP harus (Studi terhadap
lebih memperhatikan berbagai Penyelenggaraan PTSP di
faktor yang masih jadi kendala Badan Pelayanan Perizinan
yang dihadapi, misalnya lebih Terpadu Kabupaten
memperhatikan potensi Banyuwangi). Politico, 18(1).
ekonomi dan pembangunan Atthahara, H. (2018). Inovasi
infrastruktur agar calon pelayanan publik berbasis e-
investor tertarik untuk government: studi kasus
menanamkan modalnya di Aplikasi Ogan Lopian Dinas
Kabupaten Banyumas. Komunikasi dan Informatika di
Pemerintah juga harus Kabupaten Purwakarta. Jurnal
memperhatikan regulasi terkait Politikom Indonesia, 66-66.
RTRW agar tidak Budihardjo, I. M. (2014). Panduan
membingungkan ataupun Praktis Menyusun SOP. Ras.
menyulitkan investor. DPMPTSP Kabupaten Banyumas Siap
DAFTAR PUSTAKA Mewujudkan Wilayah
Atthahara, H. (2018). Inovasi Birokrasi Bersih dan Melayani.
pelayanan publik berbasis e- (2021). Radarbanyumas.co.id.
government: studi kasus Edward III, G. (1980). Implementing
Aplikasi Ogan Lopian Dinas Public Policy. Congressional
Komunikasi dan Informatika di Quarterly Press.
Kabupaten Purwakarta. Jurnal Hidayat, F. (2018). Kinerja
Politikom Indonesia, 66-66. Implementasi Kebijakan
Budihardjo, I. M. (2014). Panduan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Praktis Menyusun SOP. Ras. (PTSP) di Kabupaten
DPMPTSP Kabupaten Banyumas Siap Banyuwangi (Studi Kasus
Mewujudkan Wilayah Implementasi Peraturan
Birokrasi Bersih dan Melayani. Menteri Dalam Negeri
(2021). Radarbanyumas.co.id. Republik Indonesia Nomor 24
Edward III, G. (1980). Implementing Tahun 2006 di Badan
Public Policy. Congressional Pelayanan Perizinan Terpadu
Quarterly Press. Kebupaten Banyuwangi).
Hidayat, F. (2018). Kinerja Thesis. Universitas Jember.
Implementasi Kebijakan Hidayat, F., Sutomo, S., & Sunarko,
Pelayanan Terpadu Satu Pintu B. S. (2018). Implementasi
(PTSP) di Kabupaten Pelayanan Terpadu
Banyuwangi (Studi Kasus Satu Pintu (PTSP): Pendelegasian
Implementasi Peraturan Kewenangan Setengah Hati
Menteri Dalam Negeri (Studi terhadap
Republik Indonesia Nomor 24 Penyelenggaraan PTSP di
Tahun 2006 di Badan Badan Pelayanan Perizinan
Pelayanan Perizinan Terpadu Terpadu Kabupaten
Banyuwangi). Politico, 18(1).

14
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Investasi. (2020). kbbi.web. Retrieved (Doctoral dissertation,
from UNPAS).
https://kbbi.web.id/investasi Setyawan, R. (2020). Implementasi
Miles, M., & Huberman, A. (1994). Kebijakan Pelayanan Perizinan
Qualita-tive Data Analysis di Dinas Penanaman Modal
(terjemahan Tjetjep Ro-hendi dan Pelayanan Terpadu Satu
Rohidi). Jakarta: UI Press. Pintu Provinsi Sulawesi
Mursalim, S. W. (2017). Implementasi Tengah. Jurnal Pemerintahan
kebijakan smart city di Kota Daerah di Indonesia, 289-296.
Bandung.Jurnal Ilmu Silalahi, U., & Syafri, W. (2015).
Administrasi, 14(1), 126-138. Desentralisasi dan Demokrasi
Negara, K. P. A., & Birokrasi, R. Pelayanan Publik Menuju
(2018). Mal Pelayanan Publik. Pelayanan Pemerintah Daerah
Diambil dari situs menpan. go. Lebih Transparan, Partisipatif,
id. Responsif dan Akuntabel.
Pontoh, G. M., Lengkong, F., & Palar, IPDN PRESS.
N. (2021). Implementasi Sinaga, K. (2018). Implementasi
Kebijakan Pelayanan Terpadu Kebijakan Sistem Pelayanan
Satu Pintu di Dinas Terpadu Dalam Rangka
Penanaman Modal dan Meningkatkan Kualitas
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pelayanan Publik Pada Dinas
Kota Manado. Jurnal Penanaman Modal Dan
Administrasi Publik, 7(103). Pelayanan Perijinan Terpadu
Raco, J. R. (2010). Metode Penelitian Satu Pintu Kota Medan. Publik
Kualitatif: Jenis. Karakteristik Reform, 4.
dan Kegunaannya, Jakarta: Sopandi, A., & Nazmulmunir, N.
Grasindo. (2012). Pengembangan iklim
Rijali, A. (2019). Analisis data investasi daerah.KYBERNAN:
kualitatif. Alhadharah: Jurnal Jurnal Ilmiah Ilmu
Ilmu Dakwah, 17(33), 81-95. Pemerintahan, 3(1), 10-24.
Rusnadiah, Sumadinata, W. S., & Suaramerdeka.com. 2021. “Pelayanan
Sari, D. S. (2021). Terpadu Banyumas Memacu
Implementasi Kebijakan Laju Investasi Daerah”.
Pelayanan Terpadu Satu Pintu Diakses melalui:
di Dinas Penanaman Modal https://www.suaramerdeka.co
dan Pelayanan Terpadu Satu m/ekonomi/pr-04422539/pelay
Pintu (DPMPTSP) Kabupaten anan-terpadu-banyumas-
Bandung Tahun 2020. Jurnal memacu-laju-investasi daerah?
Pemikiran dan Penelitian page=all
Administrasi, Sosial, Waris, Irwan. (2012). Pergeseran
Humaniora dan Kebijakan Paradigma Sentralisasi ke
Publik, 105-123. Desentralisasi Dalam
Setiadi, A. (2015). Analisis Pengaruh Mewujudkan Good
Reformasi Birokrasi dan Gaya Governance. Jurnal Kebijakan
Kepemimpinan Publik, 2(2).
Transformasional terhadap Yunan, Z. Y. (2012). Investasi Swasta
Kualitas Pelayanan Perizinan di Indonesia. Signifikan: Jurnal
di Badan Pelayanan Perizinan Ilmu Ekonomi, 1(2).
Terpadu Kabupaten Cirebon Zulfikar, M. R. (2017). Implementasi
Kebijakan Pelayanan Terpadu

15
Jurnal Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNDIP 2018_Almira Tasya Vicesa
14010118130094
Satu Pintu Oleh Dinas Peraturan Daerah Kabupaten
Penanaman Modal Dan Banyumas Nomor 7 Tahun
Pelayanan Terpadu Satu Pintu 2019 tentang perubahan
Kabupaten Banyuwangi Peraturan Daerah Kabupaten
(Doctoral dissertation, Banyumas Nomor 16 Tahun
Universitas Brawijaya). 2016 tentang Pembentukan dan
Banyumaskab.co.id. Profil Potensi Susunan Perangkat Daerah
Investasi. Diakses pada 2 Juni Peraturan Daerah Kabupaten
2022, dari Banyumas Nomor 10 Tahun
dpmptsp.banyumaskab.go.id/p 2011 Tentang Rencana Tata
age/6735/profil-potensi Ruang Wilayah kabupaten
investasiBanyumaskab.go.id. Banyumas Tahun 2011 – 2031
Sejarah-Dasar Hukum Pembentukan. Peraturan Menteri PAN & RB RI
Diakses pada 2 Juni 2022, dari Nomor 14 Tahun 2017 tentang
dpmptsp.banyumaskab.go.id/p Pedoman Penyusunan Survei
age/1590/sejarah-dasar- Kepuasan Masyarakat Unit
hukum-pembentukan Penyelenggara Pelayanan
Banyumaskab.go.id. Letak Geografis. Publik
Diakses pada 23 Mei 2022, Peraturan Menteri PAN&RB N0 23
dari tahun 2017 tentang
banyumaskab.go.id/page/307/l Penyelenggaraan Mal
etak-geografis Pelayanan Publik
Undang-Undang dan Peraturan Peraturan Menteri Dalam Negeri,
Undang Undang Nomor 25 Tahun Nomor 24 Tahun 2006 tentang
2007 tentang Penanaman Pedoman Penyelenggaraan
Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Peraturan Bupati Nomor 2 Tahun Peraturan Menteri Dalam Negeri
2021 tentang Tata Cara Nomor 138 Tahun 2017
Pemberian dan Pemanfaatan tentang Penyelenggaraan
Insentif Pemungutan Pajak Pelayanana Terpadu Satu Pintu
Daerah dan Retribusi Daerah Daerah
Kabupaten Banyumas Tahun Peraturan Presiden No. 97 tahun 2014,
Anggaran 2021 tentang Penyelenggaraan
Peraturan Bupati Banyumas Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PERBUP) Nomor 37 Tahun (PTSP).
2021 tentang Pendelegasian
Kewenangan Pelaksanaan
Perizinan dan Non Perizinan
kepada Kepala Dinas
Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Kabupaten
Banyumas
Peraturan Daerah Kabupaten
Banyumas Nomor 3 tahun
2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Daerah Nomor 2
tahun 2013 tentang Penanaman
Modal di Kabupaten
Banyumas

16

Anda mungkin juga menyukai