Anda di halaman 1dari 15

View metadata, citation and similar papers at core.ac.

uk brought to you by CORE


provided by Jurnal Kultur Demokrasi

ABSTRAK

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PELAYANAN PUBLIK


OLEH APARATUR DESA

(Muhammad Ardhiansyah, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa)

Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan persepsi masyarakat terhadap


pelayanan publik oleh aparatur desa. Metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Sampel
dalam penelitian ini berjumlah 60 responden. Analisis data menggunakan rumus
interval dan persentase.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi masyarakat terhadap pelayanan


publik oleh aparatur desa adalah : (1) Masyarakat kurang paham terhadap layanan
publik, (2) tanggapan masyarakat negatif, (3) harapan masyarakat positif.
Berdasarkan ketiga indikator tersebut dapat disimpulkan kecenderungan persepsi
masyarakat terhadap pelayanan publik oleh aparatur desa cenderung negatif.
Dengan demikian menunjukkan pelayanan publik oleh aparatur desa belum
sepenuhnya menerapkan prinsip-prinsip pelayanan publik dengan baik yakni
meliputi: kesederhanaan, kejelasan, kepastian waktu, kemudahan akses dan
kedisiplinan sebagaimana diatur dalam Permenpan No. 63 tahun 2003.

Kata kunci : aparatur desa, persepsi masyarakat, pelayanan publik


ABSTRACT

PUBLIC PERCEPTION OF PUBLIC SERVICE


APPARATUS BY VILLAGE

(Muhammad Ardhiansyah, Irawan Suntoro, Yunisca Nurmalisa)

The purpose of this study was to describe the public perception of public services
by village officials. The method used in this research is descriptive method with
quantitative approach. The sample in this study amounted to 60 respondents.
Analysis of the data using formulas and percentages interval.

The results showed that the public perception of the public service by the village
officials are: (1) The public is less familiar to the public service, (2) negative
public response, (3) positive societal expectations. Based on these three indicators
can be concluded tendency public perceptions of the public service by the village
officials tend to be negative. Thus showing the public service by the village
officials are not yet fully apply the principles of good public services which
include: simplicity, clarity, certainty of time, ease of access and discipline as set
out in Permenpan No. 63 in 2003.

Keywords: apparatus village, public perception, public services


PENDAHULUAN desa, sebagai mana yang dimaksud
dengan pemerintahan desa di
Latar Belakang Kabupaten Tanggamus adalah
Kepala desa sebagai pemerintah desa
Amandemen Undang-Undang Dasar
beserta perangkat aparat desa yang
Negara Republik Indonesia Tahun
terdiri atas sekretariat desa dan
1945 mendorong pelaksanaan
pelaksana kewilayahan yang terdiri
otonomi daerah untuk lebih
atas Rukun Warga dan Rukun
memperkukuh Negara Kesatuan
Tetangga.
Republik Indonesia dan
meningkatkan proses pembangunan
Dalam penyelenggaraannya, urusan
di daerah dalam rangka mewujudkan
pemerintahan dan pelayanan pada
kesejahteraan masyarakat di daerah
sektor publik dilaksanakan secara
serta mengurus penyelenggaraan
mandiri dan berkesinambungan,
pemerintahan negara sampai kepada
yang umumnya tidak terlepas dari
seluruh pelosok daerah negara, maka
fungsi desa diantaranya memajukan
perlu dibentuk suatu pemerintahan
perekonomian masyarakat desa,
daerah. Pemerintahan daerah
mendorong prakarsa,gerakan dan
menyelenggarakan pemerintahan
partisipasi masyarakat,
yang secara langsung berhubungan
meningkatkan ketahanan sosial
dengan masyarakat.
budaya masyarakat serta sebagai
pemberi layanan pada sektor/bidang
Pasca diberlakukannya Undang-
yang menyangkut kepentingan
Undang tentang hak otonomi desa
publik seperti pengurusan KTP,
UU No. 6 Tahun 2004, maka praktis
pembuatan surat pengantar KK, akte
desa memiliki hak pengaturan atas
kelahiran, surat keterangan domisili
segala urusan pemerintahan dan
dan lain-lain yang kesemuanya itu
sumberdaya di desa tersebut dan
dibutuhkan masyarakat melalui
menjadikan desa tidak lagi
pelayanan publik yang diberikan oleh
bertanggungjawab pada kecamatan
aparatur desa setempat guna
melainkan kepada pemerintahan
mewujudkan kesejahteraan
kabupaten dan kecamatan sifatnya
masyarakat di desa Tegalbinangun
hanya mengkoordinasikan.
Kecamatan Sumberejo Kabupaten
Implikasinya sebagai desa yang
Tanggamus.
mandiri maka segala bentuk
pelayanan publik dari berbagai aspek Lebih lanjut Permanpan No. 63
harus memenuhi prinsip-prinsip Tahun 2003 merupakan peraturan
pelayanan publik yang telah diatur yang menjelaskan tentang standar
dalam UU dalam hal ini Permenpan penyelenggaraan pelayanan publik
No. 63 Tahun 2003 mengenai standar baik ditingkat daerah hingga
pelayanan publik. kelurahan/ pedesaan. Berdasarkan
Sistem pemerintahan desa di desa data dalam tabel 1.1 menunjukkan
Tegalbinangun Kecamatan variatif skor yang mewakili pendapat
Sumberejo Kabupaten Tanggamus masyarakat terhadap kualitas
telah menerapkan prinsip otonomi pelayanan publik di desa
Tegalbinangun, dari data tersebut waktu proses yang singkat misalnya
menggambarkan persentase pembuatan Surat Keterangan dengan
ketepatan waktu dan kesesuaian waktu paling cepat dua hari dan
pelayanan publik. Dari bagan tabel paling lama Satu Minggu. Sedangkan
tentang persentase ketepatan waktu pelayanan administrasi
tertinggi yakni pada pembuatan surat khususmerupakan layanan yang
domisili dan surat keterangan tidak diberikan kepada masyarakat yang
mampu sebesar 80%, hal tersebut sifatnya relatif membutuhkan waktu
dikarenakan sederhananya yang lama karena menyangkut
persyaratan yang harus dilengkapi, kepentingan kolektif masyarakat
kemudian terendah pada pengurusan banyak misalnya, Pengadaan raskin,
pengantar KK dan surat hibah penyalur kredit usaha rakyat serta
dengan persentase yang sama sebesar Pendampingan kelompok tani
40%, hal tersebut disebabkan berkembang dan lomba desa.
persyaratan administratif yang Berdasarkan hasil wawancara
kompleks yang harus dipenuhi beberapa warga menyatakan
terlebih dahulu sehingga memakan rendahnya mutu pelayanan publik
waktu untuk melengkapi berkas yang diberikan oleh Aparatur
terlebih dahulu. Pemerintah Desa masih kurang
Dalam tabel persentase kesesuaian optimal dari segi efektifitas waktu
pelayanan dengan peraturan yakni dan pelaksanaan selama layanan
persentase tertinggi terdapat pada menjadi nilai minus di masyarakat
kesederhanaan prosedur sebesar 65% yang perlu segera diperbaiki.
hal sebut lebih lanjut dikarenakan Menurut salah satu petugas
akses yang mudah dengan seluruh adminsitrasi desa menyatakan
aparatur desa mampu mengurus banyaknya kebutuhan masyarakat
administrasi umum dan dimanapun, dengan tujuan yang beragam serta
namun hal tersebut sebenarnya tidak alasan waktu dan prosedur yang
sesuai dengan standar pelayanan harus dilalui administrasi desa
karena terkadang pengurusan diluar khususnya yang harus berhubungan
jam kerja dan sangat berpotensi dengan instansi vertikal di tingkat
dengan tindakan pungli. Persentase kecamatan atau Kabupaten tentu
terendah terdapat pada kemudahan membutuhkan tambahan waktu yang
akses website desa sebesar 25% menyebabkan pelayanan desa
dikarenakan masyarakat kurang terkesan lama dan ini tentu
mengetahui tentang web desa, menimbulkan keresahan masyarakat
kemudian dari segi penggunaan akan kualitas layanan yang diberikan
kurang strategis mengingat tidak desa.
adanya jaringan internet yang
memadai, lebih lanjut masyarakat Setidaknya, ada banyak sekali jenis
lebih suka menemui pegawai desa pelayanan publik yang diberikan
secara langsung karena dianggap aparatur desa kepada masyarakat,
lebih jelas. mulai dari urusan akta kelahiran
Pelayanan administrasi umum sampai dengan urusan surat
merupakan layanan yang diberikan kematian. Beberapa warga
kepada masyarakat yang sifat nya menyatakan pelayanan yang
personal dan sering di berikan diberikan terlalu terbelit-belit
kepada masyarakat dalam tempo dengan alasan sesuai dengan
prosedur,banyaknya pungutan Kecamatan Sumberejo Kabupaten
biaya, dan waktu yang sangat Tanggamus) ?
lama,sehingga pelayanan yang 3. Bagaimana harapan
diberikan cenderung kurang efektif masyarakat terhadap pelayanan
dan efisien. publik oleh aparatur desa (Studi
kasus di Desa Tegalbinangun
Berdasarkan hasil pengamatan Kecamatan Sumberejo Kabupaten
tersebut terlihat bahwa belum Tanggamus) ?
maksimalnya pelayanan publik 4. Bagaimana persepsi
yang yang diberikan aparatur desa masyarakat terhadap pelayanan
kepada masyarakat selama ini publik oleh aparatur desa (Studi
terkait kesederhanaan pelayanan kasus di Desa Tegalbinangun
publik, kejelasan layanan, kepastian Kecamatan Sumberejo Kabupaten
waktu, kemudahan akses website Tanggamus) ?
dan kedisiplinan pegawai yang
seharusnya dipenuhi karena sudah
menjadi ketentuan dalam standar
pelayanan publik sebagaimana TINJAUAN PUSTAKA
termaktub dalam Permenpan No. 63
Deskripsi Teori
Tahun 2003, oleh karena itu
penelitian ini sangat penting 1. Pengertian Persepsi
mengingat bagaimana kualitas Menurut Miftah Thoha
pelayanan publik yang ada di Desa (2007:141) Persepsi pada
Tegalbinangun ini masih rendah hakikatnya adalah proses
serta belum efektif dan efisien. kognitif yang dialami oleh
setiap orang didalam
Berdasarkan permasalahan tersebut memahami informasi tentang
peneliti berkeinginan melakukan lingkungannya, baik lewat
penelitian yang berjudul Persepsi penglihatan, pendengaran,
Masyarakat Terhadap Pelayanan penghayatan, perasaan, dan
Publik Oleh Aparatur Desa. (Studi penciuman. Kunci untuk
Kasus Di Desa Tegalbinangun memahami bahwa persepsi
Kecamatan Sumberejo Kabupaten adalah terletakpada
Tanggamus). pengenalan bahwa persepsi
itu merupakan suatu
Rumusan Masalah penafsiran yang unik terhadap
situasi, dan bukanya suatu
Rumusan masalah dalam penelitian ini
tatanan yang benar terhadap
adalah:
situasi.
1. Bagaimana pemahaman
masyarakat terhadap pelayanan
Menurut Sunaryo (2005:242)
publik oleh aparatur desa (Studi
Persepsi merupakan proses
kasus di Desa Tegalbinangun
akhir dari pengamatan yang
Kecamatan Sumberejo Kabupaten
diawali oleh penginderaan,
Tanggamus) ?
yaitu proses diterimanya
2. Bagaimana tanggapan
stimulus oleh alat indera,
masyarakat terhadap pelayanan
kemudian individu ada
publik oleh aparatur desa (Studi
perhatian dan diteruskan ke
kasus di Desa Tegalbinangun
otak, selanjutnya individu 4. Pengertian Desa
menyadari tentang adanya (Kartohadikusumo, 2007: 16)
sesuatu. ,melalui persepsi didalam bukunya yang berjudul
individu menyadari dan dapat “Desa” mengemukakan nahwa
mengerti tentang keadaan dari segi pembendaharaan
lingkungan yang ada sejarah kata atau etimolgi, kata
disekitarnya maupun tentang desa berasal dari bahasa
hal-hal yang ada dalam diri sansekerta yaitu berasal dari kata
individu yang bersangkutan. Dhesi yang berarti “Tanah
Kelahiran” atau “ Tanah
2. Pengertian Masyarakat Tumpah Darah”. Selanjutnya
Abdulsyani (2007:30) Kata dari kata Dhesi itu berbentuk
masyarakat berasaldari kata desa .
musyarak(arab),yang artinya
bersama-sama,kemudian Menurut Kartohadikusumo “
berubah menjadi masyarakat, Desa adalah sebagai tempat
yang artinya berkumpul tinggal kelompok atau sebagai
bersama,hidup bersama saling masyarakat hukum dan daerah
berhubungan dan saling wilayah kesatuan administratif,
mempengaruhi, selanjutnya wujud sebagai kediaman beserta
mendapatkan kesepakatan tanah pertanian, daerah,
menjadi masyarakat (Indonesia). perikanan, tanah sawah, tanah
panggonan, hutan blukar, dapat
Menurut Maclver dan Page juga wilayah yang berlokasi
dalam Soejono sukanto ditepi
(2009:22) “masyarakat adalah lautan/danau/irigasi/pegunungan
suatu sistem dari kebiasan dan yang keseluruhannya merupakan
tata cara, dari wewenangdan wilayah-wilaya yang dikuasai
kerjasama anatara oleh hak wilayah masyarakat
berbagaikelompok dan desa.
pengawasan tingkah laku serta
kebebasan-kebebasan manusia. 5. Aparatur Desa
Peraturan Pemerintah Nomor 43
3. Pengertian Persepsi Tahun 2015 tentang peraturan
Masyarakat pelaksanaan Undang-Undang
Pengertian persepsi masyarakat Nomor 6 Tahun 2014 tentang
adalah cara pandang sekelompok pemerintahan Desa dan Pasal
manusia yang hidup bersama 202 Undang-Undang Nomor 32
dalam suatu lingkungan tertentu Tahun 2004 Tentang
yang sama dalam memberikan Pemerintahan Daerah yang
kesimpulan dalam suatu obyek menyatakan bahwa aparatur desa
berdasarkan pada pengetahuan, adalah pemerintah desa yang
penglihatan dan pengamatan terdiri atas kepala desa dan
sehingga masyratakat satu Perangkat desa. Dalam pasal 61
dengan yang lain menghasilkan Bagian kedua mengenai
pendapat yang berbeda Perangkat desa UU Nomor 6
walaupun obyeknya sama. Tahun 2004 perangkat desa
terdiri atas a. Sekretariat Desa b.
Pelaksana Kewilayahan yang
dijabat oleh kepala dusun dan c. METODE PENELITIAN
Pelaksana Teknis terdiri atas
RW dan RT Jenis Penelitian
6. Pengertian Pelayanan Publik Metode yang digunakan dalam
Undang-Undang No. 25 Tahun penelitian ini Deskriptif dengan
2009 tentang Pelayanan Publik Pendekatan Kuantitatif. Nasir dalam
mendefinisikan pelayanan publik Vamela (2013:29), mengatakan
sebagai berikut: Pelayanan bahwa “metode deskriptif adalah
publik adalah kegiatan atau metode dalam meneliti sekelompok
rangkaian kegiatan dalam rangka manusia,suatu objek suatu kondisi,
pemenuhan kebutuhan suatu sistem pemikiran atatupun
pelayanan sesuai dengan suatu kelas pemikiran peristiwa pada
peraturan perundang-undangan masa sekarang .”
bagi setiap warga negara dan
penduduk atas barang, jasa, Sampel
dan/atau pelayanan administratif
Menurut Arikunto (2010:38), yang
yang disediakan oleh
menyatakan bahwa “untuk ancer-
penyelenggara pelayanan publik.
ancer, jika subjek kurang dari 100,
Lewis dan Gilman dalam maka lebih baik diambil semua
Marzali (2012:22)Pelayanan sehingga penelitiannya merupakan
publik adalah kepercayaan penelitian populasi dan jika
publik. Warga negara berharap populasinya lebih dari 100 maka
pelayanan publik dapat melayani diambil 10-15% ataupun lebih.
dengan kejujuran dan Berdasarkan pendapat diatas, maka
pengelolaan sumber penghasilan dapat disimpulkan bahwa sampel
secara tepat, dan dapat yang akan diambil dalam penelitian
dipertanggungjawabkan kepada ini sebanyak 15% dari jumlah KKdi
publik. Pelayanan publik yang Desa Tegalbinangun Kecamatan
adil dan dapat dipertanggung- Sumberejo Kabupaten Tanggamus.
jawabkan menghasilkan Jadi sampel penelitian ini adalah :
kepercayaan publik. Dibutuhkan 15% X 402 = 60,3 KK dibulatkan
etika pelayanan publik sebagai menjadi 60 KK
pilar dan kepercayaan publik
sebagai dasar untuk Variabel Penelitian
mewujudkan pemerintah yang
Variabel yang digunakan dalam
baik.
penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (X) adalah
persepsi masyarakat
Tujuan Penelitian 2.Variabel terikat (Y) adalah
Tujuan dari penelitian ini adalah pelayanan publik oleh aparatur desa
untuk menjelaskan bagaimana sikap
masyarakat terhadap pemanfaatan Definisi Operasional
Kartu Indonesia Pintar (KIP) di
kampung Lebak Manis kelurahan Untuk memilih permasalahan dalam
Sukajawa Baru Kota Bandar penelitian ini secara jelas,maka
Lampung.
diperlukan pendefinisian variabel penelitian ini angket yang digunakan
secara operasional sebagai berikut: adalah angket tertutup.
a. Persepsi masyarakat adalah Sasaran angket adalah kepala
cara pandang kepala keluarga keluarga desa Tegalbinangun.
terhadap suatu objek/ Angket ini dimaksudkan untuk
pelayanan aparat desa diukur mendeskripsikan “Persepsi
melalui indikator Mayarakat terhadap Pelayanan
pemahaman, tanggapan dan Publik oleh Aparatur Desa.(Studi
harapan melalui angket Kasus di Desa Tegalbinangun
dengan skala 3 ( positif, Kecamatan Sumberejo Kabupaten
netral dan negatif). Tanggamus)”.
b. Pelayanan Publik adalah Responden hanya memilih serta
persepsi kepala keluarga melihat jawaban yang telah
terhadap kegiatan/ rangkaian disediakan sesuai dengan keadaan
kegiatan yang dilakukan subjek. Jawaban dari pertanyaan-
aparat desa memberikan pertanyaan tersebut memiliki tiga
layanan administrasi kepada alternatif jawaban masing-masing
masyarakat diukur melalui mempunyai skore atau bobot yang
indikator : Kesederhanaan, berbeda:
kejelasan, kepastian waktu, a. Untuk jawaban yang sesuai
kemudahan akses dan dengan harapan diberi skor 3.
kedisiplinan menggunakan b. Untuk jawaban yang
angket skala 3. kurangsesuai dengan harapan diberi
skor 2.
c. Untuk jawaban yang tidak
Rencana Pengukuran
sesuai dengan harapan diberi skor 1.
Pengukuran variabel yang digunakan
dalam penelitian ini adalah ini an Teknik Penunjang
angket adalah scoring pada alternatif a. Wawancara
jawaban dalam lembaran angket Wawancara adalah salah satu
yang disebarkan kepada responden. teknik pengumpulan data untuk
Dalam penelitian ini angket yang mendapatkan informasi mengenai
digunakan adalah angket langsung objek penelitian berdasarkan
tertutup, sehingga responden dapat sumber ini sebagai pelengkap dan
menentukan dan memilih jawaban mengumpulkan data yang
yang tersedia sesuai dengan diperoleh dari masyarakat
pendapatnya masing-masing. b. Observasi
Observasi merupakan teknik
Teknik Pengumpulan Data pengumpulan data penelitian
Teknik Pokok dengan meninjau langsung lokasi
penelitian untuk melihat
a. Angket fenomena, kondisi atau keadaan,
Teknik angket merupakan instrumen di Desa Tegalbinangun
untuk memperoleh data penelitian Kecamatan Sumberejo Kabupaten
dengan mengajukan beberapa Tanggamus.
pertanyaan dengan opsi jawaban
yang disediakan oleh peneliti. Dalam
Uji Validitas dan Reliabilitas HASIL DAN PEMBAHASAN
Untuk mendapatkan data yang akurat 1. Pemahaman Masyarakat
dalam penelitian ini alat ukur yang Terhadap Pelayanan Publik
digunakan harus valid yaitu alat ukur
harus dapat mengukur secara tepat. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi
Dalam penelitian ini untuk Pemahaman Masyarakat
menentukan validasi item dilakukan Terhadap Pelayanan Publik
kontrol langsung terhadap teori-teori Oleh Aparatur Desa
yang melahirkan indikator-indikator
yang dipakai. Validasi yang No Inter Fre % Kategori
digunakan peneliti dalam penelitian val
ini adalah logical validity yang 1. 12 – 8 13,33% TidakPa
dibagi menjadi dua yaitu construct 14 ham
validity dan contents validity. 2. 15 – 32 53,33% KurangP
17 aham
Langkah-langkah yang ditempuh 3. 18 – 20 33,33% Paham
dalam melakukan uji reliabilitas 21
ialah: Jumlah 60 100%
Sumber : Analisis Data Primer
1. Menguji coba angket kepada 10
orang diluar responden
2. Diperoleh data uji coba yaitu Persepsi masyarakat terhadap
sebagai berikut: pelayanan publik oleh aparatur desa
X: 215 X2: 4653 XY: 5260 dengan indikator pemahaman pada
tabel 4.5 dapat diketahui memiliki
Y: 244 Y2: 5972 N : 10 tiga kategori yaitu tidak paham,
kurang paham dan paham.
Berdasarkan data tersebut untuk 32 responden dengan persentase
mengetahui reliabilitas, selanjutnya 53,33% cenderung kurang paham hal
dikorelasikan diolah dengan tersebut tergambar dari beberapa
menggunakan rumus product item soal yang dijawab kurang tepat
moment dan dilanjutkan dengan oleh responden yaitu pada item soal
rumus spearman brown untuk 3,5 dan 8 yang berisi tentang
mencari reliabilitas alat ukur pemahaman responden terhadap
Berdasarkan perhitungan tersebut, petugas administrasi yang menangani
maka diketahui rxy= 0,74 dengan pelayanan/ dalam hal ini petugas
indeks reliabilitas 0,50-0,89 yang melayani pembuatan surat
termasuk dalam kategori reliabilitas pengantar KTP(item no.3) kemudian
sedang. Dengan demikian angket berkaitan dengan kedisiplinan
memenuhi syarat dan dapat aparatur desa/ dalam hal ini
digunakan untuk mengadakan pertanyaan tentang waktu dimulai
penelitian. dan berakhirnya pelayanan publik di
kantor desa (item no.5) dan
selanjutnya opsi soal yang berkaitan
dengan ketepatan waktu layanan/
dalam hal ini opsi soal tentang waktu
yang dibutuhkan aparatur desa
menyelesaian administrasi surat 2.TanggapanQMasyarakat
hibah hingga selesai(item no.8). Terhadap Pelayanan Publik
20 responden dengan persentase
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi
33,33% cenderung paham, hal
Tanggapan Masyarakat
tersebut dapat dilihat pada beberapa
Terhadap Pelayanan Publik
item yang mampu dijawab dengan
Oleh Aparatur Desa
tepat oleh responden yakni sebagian
besar pada item no.1 dan 6 yang No. Interval Fre % Kategori
berisi tentang pemahaman responden 1. 9 – 11 5 8,33 Positif
tehadap pengertian prinsip %
kesederhanaan yang terdapat pada 2. 12 – 14 12 20 % Netral
Permenpan No. 63 Tahun 2003 (Item 3. 15 – 18 43 71,67 Negatif
no.1) selanjutnya berkaitan dengan %
indikator kedisiplinan kerja aparatur Jumlah 60 100%
desa dalam pelayanan publik, yakni Sumber : Analisis Data Primer
pengertian harus netral dan
profesional dan responden mampu
memilih opsi jawaban dengan tepat. Persepsi masyarakat terhadap
Berdasarkan hasil analisis diatas, pelayanan publik oleh aparatur desa
maka dengan demikian pada dengan indikator tanggapan pada
indikator pemahaman responden tabel 4.6 dapat diketahui memiliki
cendrung dominan kurang paham. tiga kategori yaitu positif, netral dan
negatif.
Hasil analisis data primer
menunjukkan 8 responden dengan Berdasarkan hasil analisis data
persentase 13,33 % cenderung tidak primer, 5 responden dengan
paham, hal tersebut tergambar dari persentase 8,33 % cenderung positif,
sebagian besar responden tidak dapat yakni diukur dari ketepatan
menjawab dengan tepat pada item responden menjawab beberapa opsi
soal no. 2,3,4 dan 5 yang berisi soal yakni sebagian besar pada (item
tentang pemahaman responden 9 dan 10) yang berisi tentang
terhadap kejelasan prosedur tanggapan responden terhadap
pelayanan publik/ dalam hal ini ketepatan, kelengkapan dan
syarat pembuatan KTP (item no.2) , kerapihan aparatur desa telah
kejelasan unit teknis/ petugas- berjalan sesuai aturan (item no.9) dan
petugas administrasi yang menangani tantang aparatur desa yang selalu
pelayanan/ dalam hal ini petugas berada ditempat pada saat jam kerja
yang melayani pembuatan surat sesuai jadwal( item no.10), namun
pengantar KTP(item no.3). Hal pada responden yang memberikan
tersebut perlu dilakukan pembenahan respon positif ini berada pada
terkait mekanisme pelayanan kategori terendah .
terutama pada bagian pelayanan
pengarahan terhadap masyarakat atas 12 responden dengan persentase 20
prosedur dan sosialisasi terkait % cenderung netral, hal sebut dapat
pelayanan publik yang dilihat dari item soal tanggapan no.
diselenggarakan oleh aparatur desa di 14 yang berisi tentang tanggapan
desa Tegalbinangun. masyarakat dalam hal ini kepada
keluarga tentang kedisiplinan
pegawai desa yang selalu mematuhi Masyarakat
jadwal pelayanan. Terhadap Pelayanan
43 responden dengan persentase Publik Oleh
71,67 % cenderung negatif, pada Aparatur Desa
persentase ini menunjukkan
kecenderungan responden yang No Interv Fre % Katego
dominan memberikan tanggapan . al k ri
negatif pada pelayanan publik oleh 1. 9 – 4 10 % Negatif
aparatur desa, hal tersebut dapat 11
terlihat dari sebagian besar 2. 12 – 16 26,6 Netral
tanggapan negatif di keseluruhan 14 7%
item yang berkaitan dengan 3. 15 – 40 66,6 Positif
kesederhanaan prosedur, transparansi 18 7%
biaya administrasi, ketepatan waktu Jumlah 60 100
penyelesaian layanan publik pada %
masyarakat dan yang berkaitan juga Sumber : Analisis Data Primer
dengan kedisiplinan aparatur desa
semua opsi tersebut mendapat Pada tabel 4.7 diketahui bahwa pada
penilaian negatif dari sebagian besar indikator harapan yang dituangkan
responden dalam bentuk pernyataan sebanyak 4
responden atau 10 % dalam kategori
Berdasarkan hasil analisis data negatif. Hal ini dapat dilihat dari
primer, kecenderungan responden jawaban responden ke-4 yang
memiliki tanggapan negatif, hal ini berpersepsi negatif terhadap harapan
dilihat dari jawaban responden yang yang terdapat pada opsi jawaban no.
secara mayoritas menyatakan 18, 19, 20 yang dijawab dengan
memiliki persepsi negatif terhadap memilih opsi jawaban netral
pelayanan publik yang diberikan oleh ditambah dominasi jawaban yang
aparatur desa,maka dengan demikian tidak tepat yang berimplikasi pada
secara keseluruhan pada indikator bobot skor keseluruhan jawabannya
Tanggapan responden dominan menjadi bernilai negatif.
Negatif.
Sebagai solusi pada indikator Sebanyak 16 responden atau 26,67 %
tanggapan ini, seyogyanya aparatur masyarakat masuk dalam kategori
desa dapat lebih disiplin dan taat netral. Hal ini dilihat dari jawaban
mematuhi jadwal yang ada, responden yang bersikap netral
disamping itu solusi yang ditawarkan terhadap pelayanan publik yang
agar segera membuat kesepakatan diberikan oleh aparatur desa. Namun
yang tegas bagi siapapun pegawai ini pula dapat menunjukkan
desa yang tidak tertib jadwal tanpa kecenderungan responden dalam hal
alasan yang jelas agar di tindak ini kepala keluarga dapat diartikan
tegas, misalkan dengan denda atau sebagai sikap keragu-raguan dalam
pemotongan gaji. hal benar atau salah memberikan
tanggapan yang sesungguhnya
3.Harapan - harapan Masyarakat terhadap pelayanan publik yang
Terhadap Pelayanan Publik diberikan oleh aparatur desa, atau
keengganan responden/Kepala
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
keluarga memberikan respon dengan
Harapan
tegas terhadap pelayanan sehingga Persepsi masyarakat terhadap
mereka memilih sikap netral. pelayanan publik oleh aparatur desa
dengan indikator harapan pada tabel
Kemudian 40 responden atau 66,67% 4.7 dapat diketahui memiliki tiga
masuk dalam kategori positif. Pada kategori yaitu positif, netral dan
item soal no. 15-20 ini menunjukkan negatif.
bahwa responden berpersepsi positif Berdasarkan hasil analisis data
pada indikator harapan ini terhadap primer pada indikator persepsi ,
pelayanan publik yang diberikan oleh menunjukkan persepsi positif
aparatur desa, hal ini menunjukkan terhadap pelayanan publik yang
bahwa besarnya harapan masyarakat diberikan oleh aparatur desa, hal
terhadap aparatur desa agar dapat tersebut didapati dari responden
memberikan layanan publik sesuai cenderung memiliki tingkat
UU yang berlaku (Item soal no.15), pemahaman yang rendah serta
kualitas layanan oleh aparatur desa tanggapan dan harapan yang
dilandasi kemauan dan motivasi yang cenderung memberikan persepsi
kuat agar terciptanya pelayanan yang yang tidak sesuai harapan.
bersih dan jujur (Item soal no.16),
kejelasan dan transparansi biaya Persepsi dengan kategori netral,
(Item soal no.17), aparatur desa hampir separuh dari seluruh
harus disiplin bekerja dengan responden memberikan persepsi
berangkat tepat waktu dan pulang netral, dengan demikian dari
sesuai jadwal serta mampu indikator persepsi ini responden
menyelesaikan administrasi memiliki tingkat pemahaman kurang
pelayanan publiknya kepada memadai, tanggapan yang kurang
masyarakat secara tepat waktu (Item responsif dan harapan yang kurang
soal no.18-20). sesuai .

Persepsi dengan kategori negatif


4. Persepsi Masyarakat Terhadap terhadap pelayanan oleh aparatur
Pelayanan Publik desa di desa Tegalbinangun, tentu
data ini menunjukkan angka yang
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi
paling dominan diantara persentase
Persepsi Masyarakat
pada indikator persepsi ini, maka
Terhadap Pelayanan
dengan demikian kecenderungan
Publik Oleh
dari indikator persepsi masyarakat
Aparatur Desa
oleh aparatur desa di desa
Tegalbinangun dominan negatif.
No Interv Fre % Katego
. al k ri
Berdasarkan hasil analisis data
1. 30 – 1 1,6 Positif
primer indikator persepsi diatas
37 %
menunjukkan 1 responden dengan
2. 38 – 25 41,6 Netral persentase 1,6% memberikan
45 7% persepsi positif terhadap pelayanan
3. 46 – 34 56,6 Negatif publik yang diberikan oleh aparatur
53 7% desa, hal tersebut didapati dari
Jumlah 60 100 responden nomor 4 yang cenderung
% berdasarkan hasil analisis angket
Sumber : Analisis Data Primer
memiliki tingkat pemahaman yang Bagi masyarakat umum hendaknya
rendah serta tanggapan dan harapan mempermudah pelayanan oleh
yang cenderung memberikan aparatur desa dengan memanfaatkan
persepsi yang tidak sesuai harapan. akses layanan yang telah disediakan
25 responden dengan persentase aparatur desa berupa website desa
41,67% memberikan persepsi netral, sebagai sumber informasi
angka ini menunjukkan hampir administrasi layanan publik.
separuh dari seluruh responden
memberikan persepsi netral, dengan
demikian dari indikator persepsi ini Semua pihak baik yang memberikan
responden memiliki tingkat pelayanan (aparatur desa) ataupun
pemahaman kurang memadai, yang menerima pelayanan
tanggapan yang kurang responsif dan (masyarakat) hendaknya saling
harapan yang kurang sesuai dengan bekerja sama dengan baik, yakni
jawaban yang diharapkan bagi aparatur desa dengan
berdasarkan keadaan yang meningkatkan kualitas layanan baik
sebenarnya. dari aspek prosedur yang perlu lebih
disederhanakan, kejelasan unit kerja
34 responden dengan persentase dan transparansi biaya pelayanan,
56,67% memberikan persepsi negatif kemudian berkenaan dengan
terhadap pelayanan oleh aparatur kepastian waktu layanan dengan
desa di desa Tegalbinangun, tentu menyelesaikan layanan tepat waktu
data ini menunjukkan angka yang serta perlunya kedisiplinan dan
paling dominan diantara persentase profesionalisme kerja aparatur desa
pada indikator persepsi ini, maka yang harus senantiasa ditingkatkan.
dengan demikian kecenderungan dari Bagi masyarakat umum hendaknya
indikator persepsi masyarakat oleh mempermudah pelayanan oleh
aparatur desa di desa Tegalbinangun aparatur desa dengan memanfaatkan
dominan negatif. akses layanan yang telah disediakan
aparatur desa berupa website desa
Berdasarkan uraian diatas, adapun sebagai sumber informasi
langkah yang perlu ditempuh bagi administrasi layanan publik.
semua pihak baik yang memberikan
pelayanan (aparatur desa) ataupun
yang menerima pelayanan KESIMPULAN DAN SARAN
(masyarakat) hendaknya saling
bekerja sama dengan baik, yakni bagi Kesimpulan
aparatur desa dengan meningkatkan
kualitas layanan baik dari aspek Berdasarkan analisis data pada hasil
prosedur yang perlu lebih penelitian dan pembahasan, maka
disederhanakan, kejelasan unit kerja dapat disimpulkan sebagai berikut
dan transparansi biaya pelayanan, :
kemudian berkenaan dengan 1. Indikator (pemahaman)
kepastian waktu layanan dengan masyarakat terhadap pelayanan
menyelesaikan layanan tepat waktu publik oleh aparatur desa di Desa
serta perlunya kedisiplinan dan Tegalbinangun Kecamatan
profesionalisme kerja aparatur desa Sumberejo Kabupaten Tanggamus
yang harus senantiasa ditingkatkan. dengan kategori kurang paham.
2. Indikator (tanggapan) masyarakat No. 63 Tahun 2003 dengan sebaik-
terhadap pelayanan publik oleh baiknya sebagai pedoman dalam
aparatur desa di Desa penyelenggaraan pelayanan publik di
Tegalbinangun Kecamatan instansi pemerintahan desa, serta
Sumberejo Kabupaten Tanggamus diharapkan juga aparatur desa dapat
dengan kategori negatif. meningkatkan kualitas pelayanan,
3. Indikator (harapan) masyarakat kedisiplinan dan tanggung jawab
terhadap pelayanan publik oleh yang baik, serta memiliki sikap
aparatur desa di Desa keterbukaan kepada masyarakat.
Tegalbinangun Kecamatan
Sumberejo Kabupaten Tanggamus Memberikan sosialisisasi merupakan
dengan kategori positif. sebagai sumber informasi secara
4. Indikator (persepsi) masyarakat berkala terkait pelayanan publik di
terhadap pelayanan publik oleh desa Tegalbinangun dan menjaga
aparatur desa di Desa perilaku keteladanan yang
Tegalbinangun Kecamatan menjadikan aparatur desa sebagai
Sumberejo Kabupaten Tanggamus panutan dan contoh bagi masyarakat.
dengan kategori negatif.
3. Bagi Desa Tegalbinangun,
Berdasarkan uraian diatas maka perlu meningkatkan sarana dan
dapat disimpulkan “Persepsi prasarana desa agar pelayanan publik
Masyarakat Terhadap Pelayanan dapat terselenggara dengan baik serta
Publik Oleh Aparatur Desa (Studi masyarakat dapat merasa nyaman
Kasus di Desa Tegalbinangun dalam menjalankan aktivitasnya
Kecamatan Sumberejo Kabupaten sehari-hari.
Tanggamus)” memiliki
kecenderungan terkategori negatif.
DAFTAR PUSTAKA
Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran Arikunto, Suharsimi.2010. Prosedur
yang dapat diberikan adalah sebagai Penelitian Suatu Pendekatan
berikut: Praktik. Jakarta : PT Rineka
1. Bagi masyarakat, agar Cipta
kiranya dapat membantu aparatur
desa dengan mempermudah dalam Sani, Abdul. 2007. Dasar-Dasar
hal pelayanan publik desa, dengan Kebijakan Publik. Bandung:
memanfaatkan segara bentuk sumber Alfabeta.
daya teknologi dan informasi
sehingga diharapkan masyarakat Syaukani, HR. 2005. Kebijakan
dapat mengakses sarana informasi Sosial Sebagai Kebijakan
terkait pelayanan publik di desa Publik. Bandung: Alfabeta.
Tegalbinangun Kec. Sumberejo Kab.
Tanggamus melalui website desa Sukanto, Sujono. 2009. Dasar-Dasar
yang tersedia. Kebijakan Publik dan
2. Bagi aparatur desa, Analisis Kebijakan.
diharapkan dapat Yogyakarta : Ombak.
mengimplementasikan Permen Pan
Toha. Miftah. 2007 . Perilaku
Oganisasi Konsep Dasar
dan Aplikasinya. Jakarta:
PT. Raja Grafindo Persada

Keputusan MENPAN Nomor 63


Tahun 2003 Tentang Standar
Pelayanan Publi (Diterbitkan oleh :
Kementerian Pendayagunaan
Aparatur Negara)

UU Nomor 32 Tahun 2004 Tentang


Otonomi Daerah (Diterbitkan oleh :
Kementerian Sekretariat Negara)

UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang


Desa (Diterbitkan oleh : Kementerian
Sekretariat Negara)

Anda mungkin juga menyukai