Email: bambangirawan33@gmail.com
Abstrak
Pelayanan publik merupakan tugas wajib daripada aparatur pemerintah sebagai abdi
masyarakat. Pengertian tersebut mengandung pengertian bahwa dalam melaksanakan tugasnya
harus senantiasa berusaha melayani kepentingan masyarakat dengan mentaati peraturan yang
berlaku. Tipe penelitian ini merupakan tipe peneliti eksplanatori dengan menggunakan metode
deskriptif statistik, yaitu penelitian yang bertujuan untuk menguji ada tidaknya hubungan dan
pengaruh antara variabel-variabel bebas dan terikat. Yaitu antara variabel kualitas pelayanan publik,
Profesionalisme dan Kinerja Pegawai dengan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan di
Kelurahan Turi Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. Hasil penelitian yang mendukung adanya
pengaruh yang signifikan kualitas pelayanan publik, profesionalisme, kinerja pegawai terhadap
tingkat kepuasan masyarakat di Kelurahan Turi Kecamatan Sukorejo Kota Blitar.
Kata kunci: kualitas pelayanan publik, profesionalisme, kinerja pegawai terhadap tingkat kepuasan
masyarakat
28 Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
masyarakat yang sangat luas. Pelayanan dan 5. Kesamaan Hak, yaitu tidak diskriminatif
jasa publik bahkan dimulai sejak seseorang dalam arti tidak membedakan suku, ras,
dalam kandungan ketika diperiksa oleh agama, golongan, gender dan status;
dokter pemerintah atau dokter yang dididik 6. Keseimbangan Hak dan Kewajiban; yaitu
di universitas negeri, mengurus akta pemberi dan penerima pelayanan publik
kelahiran, menempuh pendidikan di harus memenuhi hak dan kewajiban
universitas negeri, menikmati bahan makanan masing-masing pihak.
yang pasarnya dikelola oleh pemerintah, Pemerintah sebagai pelayan
menempati rumah yang disubsidi pemerintah, masyarakat harus dapat memberikan layanan
memperoleh macam-macam perijinan yang dari semua kebutuhan masyarakat dalam
berkaitan dengan dunia usaha yang segala hal seperti perijinan, kependudukan
digelutinya hingga seseorang meninggal dan (Kartu Tanda Penduduk, Kartu Keluarga,
memerlukan surat pengantar dan surat Akte Kelahiran) dan lain sebagainya.
kematian untuk mendapatkan kapling di Dwiyanto (2002:67), menyatakan bahwa
tempat pemakaman umum (TPU). Dalam “Orientasi pelayanan menunjuk pada
memberikan kualitas pelayanan yang baik, seberapa energi birokrasi dimanfaatkan untuk
pemerintah membuat peraturan Undang- penyelenggaraan pelayanan publik. Sistem
Undang No. 25 Tahun 2009 tentang pemberian pelayanan yang baik dapat dilihat
Pelayanan Publik. Maksud diterapkannya dari besarnya sumber daya manusia yang
petunjuk teknis ini adalah untuk memberikan dimiliki birokrasi secara efektif dan
kepastian hukum dalam hubungan antara didayagunakan untuk melayani kepentingan
masyarakat dan penyelenggara dalam pengguna jasa. Idealnya, segenap kemampuan
pelayanan publik. Sementara tujuan dan sumber daya yang dimiliki aparat
ditetapkannya petunjuk teknis ini adalah agar birokrasi, benar-benar dicurahkan atau
terwujudnya batasan dan hubunganantara dikonsentrasikan untuk melayani kebutuhan
masyarakat dengan penyelenggara pelayanan dan kepentingan pengguna jasa”.
publik, memberikan perlindungan dan Menanggapi fenomena tersebut,
kepastian hukum bagi masyarakat, dan untuk Waworuntu (1997:19) mengemukakan
terwujudnya penyelenggaraan pelayanan seorang yang profesional dalam dunia
publik yang layak sesuai dengan peraturan administrasi negara, menguasai kebutuhan
perundang-undang. masyarakat dan mengetahui cara memuaskan
Berdasarkan Keputusan MENPAN dan memenuhi kebutuhan masyarakat.
Nomor 63 Tahun 2004, untuk dapat Masyarakat perlu dipuaskan melalui
memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pemenuhan kebutuhannya, sehingga
pengguna jasa, penyelenggaraan pelayanan masyarakat merasa sebagai seorang raja.
harus memenuhi asas-asas pelayanan yaitu Mengingat masyarakat adalah raja, maka
sebagai berikut: harus dilayani dengan baik. Kondisi
1. Transparansi, yaitu sifat terbuka, mudah persaingan yang semakin ketat saat ini, telah
dan dapat diakses dan disediakan secara menjadikan profesionalisme sebagai salah
memadai serta mudah dimengerti; satu sumber kekuatan. Bahkan melalui
2. Akuntabilitas, yaitu dapat peningkatan profesionalisme, suatu organisasi
dipertanggungjawabkan sesuai dengan harus dapat mengetahui apa yang terbaik bagi
ketentuan peraturan perundang- klien atau pelanggannya. Secara internal,
undangan; menuntut adanya kesadaran kerja serta
3. Kondisional, yaitu sesuai dengan kondisi disiplin tinggi dari para pegawai kearah sikap
dan kemampuan pemberi dan penerima professional yang memang harus menjadi
pelayanan dengan tetap berpegang pada etos kerja dan budaya kerja (corporate culture),
prinsip efisiensi dan efektifitas; sedangkan secara eksternal mampu
4. Partisipatif, yaitu mendorong peran serta menyesuaikan diri dan mengantisipasi secara
masyarakat dalam penyelenggaraan tepat setiap perkembangan yang terjadi.
pelayanan publik dengan memperhatikan Pemerintah kelurahan sebagai salah
aspirasi, kebutuhan dan harapan satu unsur pemerintahan tidak luput dengan
masyarakat; dengan konsep dasar pelayanan yang harus
dilakukan dengan cepat, benar dan aman,
Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik… 29
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
30 Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik… 31
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
32 Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik… 33
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
34 Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
terciptanya interaksi khusus dan kontrol dalam suatu sistem. Secara keseluruhan
kualitas dengan pelanggan. Pada kegiatan tersebut menghasilkan produk
penelitian ini menggunakan kualitas akhir berwujud benda (berwujud fisik)
pelayanan publik, profesionalisme dan atau yang dianggap benda yang
kinerja karyawan dimana ketiga variabel memberikan nilai tambah secara
tersebut merupakan bagian yang tidak langsung bagi penggunanya. Misalnya
terpisahkan dari manajemen pelayanan jenis beras bagi rakyat miskin dan kurang
publik. mampu serta janda. Jenis pelayanan jasa
adalah jenis pelayanan yang diberikan
D. Kesimpulan dan Rekomendasi oleh unit pelayanan berupa sarana dan
a. Hasil penelitian yang mendukung adanya prasarana serta penunjangnya.
pengaruh yang signifikan kualitas Pengoperasiannya berdasarkan suatu
pelayanan publik terhadap tingkat sistem pengoperasian tertentu dan pasti.
kepuasan masyarakat di Kelurahan Turi Produk akhirnya berupa jasa yang
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar. mendatangkan manfaat bagi penerimanya
Implikasi kebijakan yang dapat secara langsung dan habis terpakai dalam
dihubungkan dengan temuan-temuan jangka waktu tertentu. Misalnya
yang dihasilkan dalam penelitian ini pelayanan kesehatan bagi balita dan
adalah pelayanan yang dapat dilakukan orang tua.
adalah meliputi pelayanan administratif, b. Hasil penelitian yang mendukung adanya
pelayanan barang dan pelayanan jasa. pengaruh yang signifikan profesionalisme
Dengan hasil ini Kelurahan Turi terhadap tingkat kepuasan masyarakat di
Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dapat Kelurahan Turi Kecamatan Sukorejo
meningkatkan kepuasan masyaraka Kota Blitar.Implikasi kebijakan yang
dengan cara meningkatkan kualitas dapat dihubungkan dengan temuan-
pelayanan publik, hal ini sejalan dengan temuan yang dihasilkan dalam penelitian
Kepmen PAN Nomor 58 Tahun 2002 ini diketahui bahwa tingkat
mengelompokkan tiga jenis pelayanan profesionalisme pegawai dimana
dari instansi pemerintah serta pelayanan diberikan dengan adil tanpa
BUMN/BUMD. Pengelompokkan jenis adanya diskriminasi baik berdasarkan
pelayanan tersebut didasarkan pada ciri- status sosial, tingkat pendidikan maupun
ciri dan sifat kegiatan serta produk kemampuan finansial masyarakat masih
pelayanan yang dihasilkan, Jenis rendah. Dengan sikap profesionalisme
pelayanan administratif adalah jenis yang tinggi kepada aparat kelurahan,
pelayanan yang diberikan oleh unit maka masyarakat dilayani dengan sebaik-
pelayanan berupa pencatatan, penelitian, baiknya, hal ini merupakan suatu
pengambilan keputusan, dokumentasi kewajiban dan bukan paksaan, karean
dan kegiatan tata usaha lainnya yang sikap profesionalisme juga
secara keseluruhan menghasilkan produk menguntungkan bagi pegawai tersebut.
akhir berupa dokumen, misalnya Sikap profesionalisme akan dinilai oleh
sertifikat, izin-izin, rekomendasi, atasan sebagai suatu kinerja pegawai yang
keterangan dan lain-lain. Misalnya jenis pada tingkatan profesional akan
pelayanan pelayanan administrasi membawa impact pada jenjang karier
kependudukan (pencatatan awal untuk pegawai yang bersangkutan. Jenjang
informasi KTP, surat kelahiran yang karier yang meningkat diperoleh dari
selanjutnya dipakai untuk mengurus akte penilaian kinerja pegawai yang baik,
kelahiran dan surat kematian atau akte begitu pula apabila pegawai kurang
kematian). Jenis pelayanan barang adalah profesional dalam menjalankan tugasnya
pelayanan yang diberikan oleh unit juga berdampak kurang baik bagi jenjang
pelayanan berupa kegiatan penyediaan kariernya ke depan. Sesuai dengan
dan atau pengolahan bahan berwujud penelitian ini bahwa untuk meningkatkan
fisik termasuk distribusi dan kepuasan masyarakat dapat dilakukan
penyampaiannya kepada masyarakat dengan meningkatkan profesionalisme
langsung (sebagai unit atau individual) pegawai, pada Kelurahan Turi dapat
Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik… 35
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
36 Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik…
REVITALISASI: Jurnal Ilmu Manajemen Vol. 8, Nomor 1, Juni 2019
Bambang Irawan, Sonny Subroto Maheri Laksono, Analisis Kualitas Pelayanan Publik… 37