Ahmad Sururi
Program Studi Administrasi Publik, Universitas Serang Raya, Indonesia
ahmadbroer@gmail.com
Abstract
The purpose of this study was to find out how much the level of community
satisfaction with public services in urban public sector organizations, namely Cipare
Serang Urban Village. The research method used is a quantitative approach. The
population in this study amounted to 80 people with an error rate of 1% and obtained
results of 44 people as a sample. Data collection techniques use observation
(observation), interviews (interviews) and questionnaires (questionnaires). The
research instrument as stated in the Minister of Administrative Reform and
Bureaucratic Reform Regulation Number 14 of 2017 concerning Guidelines for
Preparing the Community Satisfaction Survey. The results of the study, it can be
concluded that the Community Satisfaction Index in Cipare Village has gone well. This
can be seen from 9 (nine) appropriate indicators (Permenpan-RB) Number 14 of 2017
with the average service quality in the Good category with the IKM conversion value of
= 77,650. However, there are still shortcomings in the completion time indicator and
indicators for handling complaints, suggestions and inputs in the unfavorable category.
Keywords: Society Satisfaction, Public Service, and Village
Abstrak
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar tingkat kepuasan
masyarakat terhadap pelayanan Publik pada organisasi sektor publik kelurahan yaitu
Kelurahan Cipare Kota Serang. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 80 orang dengan tingkat kesalahan
1% dan diperoleh hasil 44 orang sebagai sampel. Teknik pengumpulan data
menggunakan observasi (pengamatan), interview (wawancara) dan kuesioner (angket).
Instrumen penelitian sebagaimana yang tercantum pada Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 14 Tahun 2017
tentang Pedoman Penyusunan Survei Kepuasan Masyarakat. Hasil penelitian, dapat
disimpulkan bahwa Indeks Kepuasan Masyarakat di Kelurahan Cipare sudah berjalan
dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari 9 (sembilan) indikator sesuai (Permenpan-RB)
Nomor 14 Tahun 2017 dengan rata-rata mutu pelayanan berada pada kategori Baik
dengan nilai konversi IKM sebesar = 77,650. Meskipun demikian masih terdapat
kekurangan pada indikator waktu penyelesaian dan indikator penanganan pengaduan,
saran dan masukan dalam kategori kurang baik.
Kata Kunci: Indeks Kepuasan Masyarakat, Pelayanan Publik, dan Kelurahan
Diterima 4 Desember 2018; Diterima dengan revisi 24 Februari 2019; Dipublikasikan 1 Mei 2019
2406-9515 (p) / 2528-441X (e)
© 2019. Ahmad Sururi. Dipublikasikan oleh JAP FIS UNY
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
106
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
107
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
pasti dan tidak tepat serta berdampak pada prosedur selalu menjadi dasar dalam
kepuasaan masyarakat dalam pelayanan pengukuran akuntabilitas seorang pejabat
publik. Hal tersebut menjadi permasalahan birokrasi publik. Para pengawas cenderung
yang dihadapi oleh Kelurahan Cipare mengabaikan penyebab terjadinya
dalam upaya pelayanan publik. pelanggaran prosedur, dinamika kebutuhan
Pelayanan publik adalah segala dan aspirasi pelayanan, dan penilaian
kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh masyarakat sebagai indikator akuntabilitas.
penyelenggara pelayanan publik sebagai Perubahan ukuran akuntabilitas ini akan
upaya pemenuhan kebutuhan dan mendorong pejabat birokrasi untuk
pelaksanaan ketentuan peraturan memiliki keberanian dalam
perundang-undangan. (M. Mahmudi, mengembangkan kreativitas dalam
2005), dengan demikian pelayanan publik melayani masyarakat. Oleh sebab itu
menjadi instrumen strategis bagi setiap diperlukan instrumen pengukuran yang
organisasi sektor publik dalam rangka dapat menilai data indeks kepuasan
penyelenggaraan pemerintahan. Hal masyarakat sebagai bahan evaluasi
tersebut sesuai dengan pendapat yang terhadap unsur pelayanan publik di
dikemukakan oleh (Pasolong, 2007) bahwa kelurahan yang masih perlu diadakan
pelayanan publik adalah sebagai suatu perbaikan dan menjadi pendorong setiap
kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah unit penyelenggara pelayanan publik dalam
terhadap sejumlah manusia yang memiliki meningkatkan kualitas pelayanan.
setiap kegiatan yang menguntungkan dalam Berdasarkan Undang-Undang
suatu kumpulan atau kesatuan, dan Republik Indonesia Tentang Program
menawarkan kepuasan meskipun hasilnya Pembangunan Nasional (PROPENAS)
tidak terikat pada suatu produk secara fisik. Tahun 2000-2004 disebutkan bahwa untuk
Dalam upaya menjawab tuntutan, menilai tingkat kualitas pelayanan perlu
kebutuhan, dan harapan masyarakat diukur melalui indeks kepuasan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan publik di sebagai tolok ukur penilaian tingkat
Kelurahan sebagai front line pelayanan kualitas pelayanan. Penyusunan Indeks
publik dan implementasi paradigma tata Kepuasan Masyarakat (IKM) berpedoman
kelola pemerintahan yang baik. (Good pada Peraturan Pemerintah Republik
Governance) maka diperlukan sebuah Indonesia Nomor 65 Tahun 2005 Tentang
upaya untuk mengukur bagaimana kualitas Pedoman Penyusunan dan Penerapan
pelayanan publik. (Dwiyanto, 2002) Standar Pelayanan Minimal, 2005 dan
mengemukakan bahwa peraturan dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
108
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
109
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
110
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
NILAI INTERVAL
KONVERSI (NIK) Persyaratan adalah syarat yang
NILAI PERSEPSI
PELAYANAN (X)
PELAYANAN (Y)
KINERJA UNIT
harus dipenuhi dalam pengurusan suatu
MUTU
(NI)
111
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
lebih dari setengah responden mayarakat mudah, sedangkan sekitar 29 atau 65,9%
Kelurahan Cipare merasa sudah adanya menjawab mudah. Hal ini disebabkan
kesesuaian antara persyaratan yang karena terjadinya perubahan dan
diberlakukan petugas pelayanan dengan perombakan prosedur pelayanan menjadi
jenis pelayanan yang diberikan, maka bisa tidak berbelit belit di Kelurahan Cipare
dikatakan bahwa kinerja aparatur Kota Serang. Dengan demikian dapat
Kelurahan Cipare sudah sesuai dengan disimpulkan bahwa sistem, mekanisme dan
persyaratan teknis dan administrasi yang prosedur pelayanan di Kelurahan Cipare
ditetapkan. sudah berjalan dengan baik sehingga
2. Sistem, Mekanisme, Prosedur masyarakat mudah memahami prosedur
Sistem, Mekanisme dan Prosedur dalam mengakses pelayanan.
terkait dengan kemudahan tata cara 3. Waktu Penyelesaian
pelayanan yang bagi pemberi dan penerima Waktu Penyelesaian adalah jangka
pelayanan, termasuk pengaduan. Berikut waktu yang diperlukan untuk
tanggapan responden mengenai sistem, menyelesaikan seluruh proses pelayanan
mekanisme dan prosedur pelayanan. dari setiap jenis pelayanan. Berikut
Tabel 4 tanggapan masyarakat mengenai waktu
Tanggapan Responden Terhadap penyelesaian:
Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
Tabel 5
No Keterangan Jumlah Persentase
Tanggapan Responden Terhadap Waktu
1. Sangat 16 36,3 % Penyelesaian
Mudah No Keterangan Jumlah Persentase
2. Mudah 29 65,9 %
1. Sangat 12 27,2 %
Cepat
3. Kurang - -
Mudah 2. Cepat 21 47,7 %
4. Tidak - - 3. Kurang 9 20,4 %
Mudah Cepat
Jumlah 44 100% 4. Tidak Cepat 2 4,5 %
112
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
113
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
114
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
adalah segala sesuatu yang merupakan ingin menjawab tujuan penelitian yaitu
prasarana untuk benda yang tidak bergerak Kelurahan Cipare Kota Serang. Maka
menunjukan bahwa 12 atau 27,2% dihitung dengan cara membagi nilai rata-
menjawab sangat baik 22 atau 50% rata per unsur sebagaimana yang sudah
menjawab baik, sedangkan 10 atau 22,7% dijelaskan pada analisis data. Adapun acuan
menjawab kurang baik. Dengan demikian penilaian dalam menentukan hasil kinerja
115
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
Tabel 12. Nilai Persepsi, Interval IKM, persyaratan sebesar 140. Kedua, untuk
Interval Konversi IKM, Mutu Pelayanan
nilai/unsur sistem, mekanisme, dan
dan Kinerja Unit Pelayanan
prosedur sebesar 148. Ketiga untuk
nilai/unsur waktu penyelesaian sebesar 131.
NILAI INTERVAL
NILAI INTERVAL
KONVERSI (NIK)
PELAYANAN (X)
PELAYANAN (Y)
NILAI PERSEPSI
KINERJA UNIT
Keempat untuk nilai/unsur biaya/tarif
MUTU
(NI)
116
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
1 Jumlah Nilai Per 140 148 131 140 137 143 137 135 134
Unsur
2 NRR Per Unsur 3,181 3,363 2,977 3,181 3,113 3,25 2,113 3,068 2,045
3 NRR Tertimbang 0,349 0,369 0,327 0,349 0,342 0,357 0,342 0,337 0,334 3,106
Per Unsur
4 Nilai IKM Unit 77,65
Layanan 0
5 Mutu Pelayanan B
6 Kinerja Unit Baik
Pelayanan
Keterangan:
a. UI = Persyaratan
b. U2 = Sistem, Mekanisme, dan Prosedur
c. U3 = Ketiga untuk nilai/unsur Waktu Penyelesaian
d. U4 = Biaya/Tarif
e. U5 = Produk Spesifikasi Jenis Pelayanan
f. U6 = Kompetisi Pelaksana
g. U7 = Perilaku Pelaksana
h. U8 = Penanganan Pengaduan, Saran dan Masukan
i. U9 = Sarana dan Prasarana.
117
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
+ 0,349 + 0,342 + 0,357 + 0,342 + 0,337 Kepuasan Masyarakat, nilai IKM dari
+0,334= 3,106. setiap unsur dapat dilihat pada Tabel 14.
Untuk memudahkan interpretasi Berdasarkan pada tabel 14 diatas,
terhadap penilaian IKM antara rentang dapat diketahui bahwa, secara umum
nilai 25-100, maka hasil penilaian rata- tingkat kepuasan paling tertinggi pada
rata skor dikonversikan dengan nilai dua indikator yakni sistem, mekanisme,
dasar 25 dengan rumus IKM Unit dan prosedur, saran dan masukan dengan
Pelayanan x 25, Nilai Konversi IKM = masing-masing nilai unsur layanan
3,106 x 25 = 77,650. sebesar 3,363 dengan kategori baik.
Berdasarkan pada hasil Kemudian indikator paling terendah yaitu
interpretasi konversi mutu pelayanan waktu penyelesaian sebesar 2,977 dengan
IKM, maka Kelurahan Cipare berada kategori kurang baik.
dalam mutu pelayanan “B” dengan
kategori “Baik”. Kemudian, apabila
dilihat dari masing-masing unsur Indeks
118
Ahmad Sururi - Mengukur Indeks Kepuasan Masyarakat . . .
119
NATAPRAJA Vol. 7 No.1, 2019
120