Penyelenggara Layanan:
Unsur-usnur Pelayanan Publik:
1) Penerima layanan
2) Kualitas pemberian layanan
Berdasar UU No. 25 Tahun 2009 Pasal 5 Ayat (1):
“Ruang lingkup pelayanan public meliputi pelayanan barang publik dan jasa public serta
pelayanan administrative yang diatur dalam peraturan perundang-undangan.
Klasifikasi Barang dan Jasa Publik:
Rivalary (Rivalitas/Saingan): berarti sifat suatu barang yang menyebabkan
pemanfaatan oleh seseorang mengurani pemanfaatan oleh orang lain.
Excludability (Ekskludabilitas/Dapat Dikecualikan): berarti sifat suatu barang yang
dapat mencegah orang lain dari memanfaatkannya.
Pasal 5 Ayat (4) UU No. 25 Tahun 2009: pelyanan atas jasa public sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. Penyediaan jasa public oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh
dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan/atau anggaran
pendapatan dan belanja daerah.
b. Penyediaan jasa public oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian
atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan/atau kekayaan daerah yang
dipisahkan; dan
c. Penyediaan jasa public yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran
pendapatan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan
usaha yang modal pendiriannya sebagain atau seluruhnya bersumber dari kekayaan
negara dan/atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediannyan menjadi
misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.
Catatan: barang public memiliki cakupan yang sangat luas tidak hanya terbatas pada
kegiatan pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah saha, melainkan semua barang
yang dibutuhkan oleh masyarakat karena amanat konstitusio yang pengadaannya bisa
saja dilakukan oleh sektor swasta yang menfaatnya dapat dinikmati oleh masyarakat.
Tujuan dari penyusunan STPP adalah merancang rangkaian (Paket) kegiatan guna
meningkatkan aksesibilitas kepada pelayanan public.
Pendekatan STPP ini mempromosikan penerapan prinsip partisipasi, transparansi, dan
akuntabilitas dalam proses peningkatan pelayanan.
Pengembangan kapasitas (Capacity Building) manajemen pelayanan public yang
menyangkut aspek-aspek:
1) Peningkatan efektivitas pengorganisasian pelayanan;
2) Pengembangan prosedur pelayanan yang mudah, cepat dan transparan
3) Peningkatan kualitas dan kapabilitas personal penyelenggara pelayanan
4) Pengembangan kebijakan yang mendukung.
Hasil Penilaian:
Kinerja unit penyelenggara pelayanan:
a) Untuk pemeringkatan sesuai kelompoknya
b) Untuk pemberian penghargaan bagi yang memenuhi kriteria
Kinerja pembina/penangungjawab: untuk pemberian penghargaam bagi yang memenuhi
kriteria
Gabungan kinerja unit dan pembinan/penanggungjawab: untuk pemeringkatan sesuai
kelompoknya
Syarat Pengaduan:
1) Menyebutkan lokasi kejadian yang diadukan secara lengkap (ada nama kelurahan,
kecamatan, jalan, atau kawasan).
2) Isi pengaduan (substansi) terkait dengan pelaksanaan pelayanan yang menjadi wewenang
badan/lembaga yang menjalankan wewenang.
3) Bukti-bukti pendukung terhadap permasalahan yang diadukan untuk menghindaru
terjadinya firnah.
Pelayanan pengaduan merupakan cermin dari New Public Service (NPS) dalam
menjalankan administrasi pemerintahan oleh administrasi negara.
Administrasi negara harus digerakan sebagaimana menggerakan pemerintahan yang
demokratis. Misi organisasi public tidak sekedar memuaskan pengguna jasa (customer)
tetapi juga menyediakan pelayanan barang dan jasa sebagai pemenuhan hak dan
kewajiban public.