Oleh : BUKHARI YASIN, S.H., M.H. KORUPSI DAN LAYANAN PUBLIK
• Pelayanan publik merupakan salah satu bidang yang
menjadi tolok ukur penilaian keberhasilan perilaku antikorupsi.
• Korupsi menjadi satu rangkaian dengan tindakan kolusi
dan nepotisme dan kondisi tersebut sangat mudah dilihat, dirasakan dan dipahami oleh masyarakat pada saat masyarakat harus bersentuhan dengan pelayanan publik. • Dalam perjalanan sejarah pelayanan publik di Indonesia masalah KKN masih kental memawarnai, masyarakat khususnya didaerah bahkan sudah menganggapnya sebagai suatu kewajaran hal tersebut terjadi dan merasa tindak dirugikan A. PENGERTIAN PELAYANAN PUBLIK DAN UNSUR-UNSURNYA
• Pelayanan adalah suatu kegiatan atau urusan kegiatan
yang terjadi dalam interaksi langsung antar seorang dengan orang lain atau mesin secara fsik, dan menyediakan kepuasan pelanggan (Sampara Lukman, 2000). • Sedangkan pengertian publik adalah sejumlah manusia yang memiliki kebersamaan berpikir, perasaan, harapan, dan tindakan yang benar dan baik berdasarkan nilai-nilai norma yang mereka memiliki. Oleh karena itu pelayanan publik diartikan sebagai setiap kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sejumlah manusia yang memiliki setiap kegiatan yang menguntungkan dalam suatu kumpulan atau kesatuan, dan menawarkan kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik Pemerintah menyadari membangun kepercayaan masyarakat atas pelayanan publik yang dilakukan penyelenggara pelayanan publik merupakan kegiatan yang harus dilakukan seiring dengan harapan dan tuntutan seluruh warga negara dan penduduk tentang peningkatan pelayanan publik, hal ini yang menjadi pertimbangan atas kelahiran UU No. 25 Tahun 2009 yaitu undang-undang tentang Pelayanan Publik B. KATEGORI PELAYANAN PUBLIK
• Pelayanan publik meliputi segenap hajat hidup
masyarakat Indonesia, pelayanan terhadap kesehatan, pendidikan dan pekerjaan merupakan hak masyarakat yang tercantum didialan Pasal 27 ayat 1 dan 2 UUD 1945 amandemen • Oleh sebab itu pemerintah telah mengatur perihal ketentuan pelayanan publik lebih lanjut dalam ketentuan UU No. 25 tahun 2009 yaitu undang- undang tentang Pelayanan Publik. • Di dalam undang-undang ini pelayanan publik diberi kategori menjadi beberapa bentuk, yaitu : - Pelayanan barang publik - Pelayanan jasa publik - Pelayanan administrasi publik Pelanan Barang Publik
• pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh
instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara danatau anggaran pendapatan dan belanja daerah; • pengadaan dan penyaluran barang publik yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan • pengadaan dan penyaluran barang publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan Pelayanan Jasa Publik • Penyediaan jasa public oleh instansi pemerintah yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara dan atau anggaran pendapatan dan belanja daerah; • penyediaan jasa public oleh suatu badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan atau kekayaan daerah yang dipisahkan; dan • penyediaan jasa publik yang pembiayaannya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara atau anggaran pendapatan dan belanja daerah atau badan usaha yang modal pendiriannya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan negara dan atau kekayaan daerah yang dipisahkan, tetapi ketersediaannya menjadi misi negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan Pelayanan Administratif a. Tindakan administratif pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang- undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda warga negara. b. Tindakan administratif oleh instansi non- pemerintah yang diwajibkan oleh negara dan diatur dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan penerima pelayanan. • Ruang lingkup pelayanan barang, jasa dan adminsitrasi publik sebagaimana disebutkan diatas meliputi bidang- bidang pendidikan, pengajaran, pekerjaan dan usaha, tempat tinggal, komunikasi dan informasi, lingkungan hidup, kesehatan, jaminan sosial, energi, perbankan, perhubungan, sumber daya alam, pariwisata, dan sektor strategis lainnya C. ETIKA PUBLIK
Etika publik adalah refleksi tentang ukuran/norma yang
menentukan baik buruk, benar salah perilaku, tindakan dan keputusan untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan tanggungjawab pelayanan public (Haryatmoho, 2011).
Etika publik mempunyai peranan penting didalam
menanamkan nilai-nilai antikorupsi, oleh sebab itu dimasa kini tugas etika publik juga semakin berat. • Etika publik berupa mengelaborasi agar norma etika semakin tercermin dalam regulasi regulasi pelayanan publik. Supaya tidak berhenti hanya membuat orang patuh pada aturan, dalam perekrutan calon tenaga pelayanan publik, bahkan syarat tersebut diberlakukan untuk setiap kenaikan jenjang jabatan. • Pelayanan publik menjadi kriteria utama untuk penilaian keberhasilan pemerintah didalam memerangi perilaku korup, oleh sebab itu masyarakat memiliki peran penting di dalam ikut serta melakukan pengawasan hal tersebut.
• Pengaduan terhadap pelayanan publik dilakukan melalui
tempat yang tersedia pada satuan kerja dimana pelayanan publik tersebut dilakukan. • Disamping itu dapat pula dilakukan di Dewan Perwakilan Rakyat pada semua tingkat daerah hingga pusat dan dapat pula kepada Lembaga Ombudsman. Dan orang yang melakukan pengaduan mendapat perlidungan hukum terhadap hal-hal yang diadukanya. D. PENGAWASAN TERHADAP PELAYANAN PUBLIK • Pengawasan terhadap penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh pengawas internal dan pengawas eksternal. • Pengawasan internal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh atasan langsung dan oleh pengawas fungsional. • Sedangkan pengawasan eksternal penyelenggaraan pelayanan publik dilakukan oleh masyarakat dan oleh Ombudsman serta oleh Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota.)