Anda di halaman 1dari 3

Hukum Pelayanan Publik

Lembaga administrasi Negara memberikan ruang lingkup hukum administrasi Negara


(hukum pemerintahan) itu sebagai berikut.

1. Ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur sistem dan proses bergerak, mencakup bidang-
bidang hukum mengenai berikut ini.

a. Kelembagaan Negara mencakup dimensi-dimensi hukum dari pengaturan atau


penataan kelembagaan Negara dalam suatu sistem administrasi Negara meliputi pengaturan
hukum mengenai kedudukan, kewenangan, fungsi dan hubungan intra ataupun antartiga
kekuasaan legislative, eksekutif, dan yudikatif.

b. Pengelolaan pemerintahan Negara mencakup pengaturan proses pengelolaan


(manajemen) pemerintahan Negara atau rumah tangga Negara mengenai Negara dalam keadaan
bergerak, baik dalam hubungan internal, seperti administrasi keuangan, manejmen material,
manajemen informasi, dan sebagainya maupun eksternal seperti manajemen kebijakan public,
manajemen pelayanan public, manajemen perekonomian Negara, manajemen pembangunan dan
sebagainya.

c. Tata usaha Negara mencakup pengaturan atau penataan kegiatan ketatausahaan yang
dilakukan secara rutin dalam mendukung kegiatan pengelolaan pemerintahan Negara seperti
administrasi kesektariatan, administrasi perkantoran, sistem dokumentasi dan sebagainya.

2. Ketentuan-ketentuan administrasi Negara sebagai sistem kerja sama rasional dam manusiawi
dalam mewujudkan tujuan bersama dalam bernegara atau sebagai sistem penyelenggaran Negara
yang pada dasarnya adalah keseluruhan kegiatan memformulasikan subtansi kebijakan public
dalam peraturan perundang-undangan yang meliputi normatifikasi, legislasi, hingga tahapan
implementasi dan pengawasannya.

Pasal 3 UU pelayanan publik bertujuan untuk hal berikut.

1. Terwujudnya batasan dan hubungan yang jelas tentang hak, tanggung jawab, kewajiban dan
kewenangan seluruh pihak yang terkait dengan penyelenggaraan pelayanan publik.

2. Terwujudnya sistem penyelenggaraan pelayanan publik yang layak seusia dengan asas-asas
umum pemerintahan dan korporasi yang baik.

3. Terpenuhinya penyelenggaraan pelayanan publik sesuai dengan peraturan perundang-


undangan.

4. Terwujudnya perlindungan dan kepastian hukum bagi masyarakat dalam penyelenggaraan


publik.
Berdasarkan pasal 4 UU pelayanan public tersebut, juga harus dilaksanakan dengan
prinsip-prinsip atau asas-asas sebagai berikut.

1. Kepentingan umum artinya pemberian pelayanan tidak boleh mengutamakan kepentingan


pribadi atau golongan.

2. Kepentingan hukum artinya terjaminya hak dan kewajiban dalam pelayanan public

3. Persamaan hak artinya tidak membedakan suku, ras, agama, golongan, gender, dan status
ekonomi.

4. Keseimbangan hak dan kewajiban artinya pemenuhan hak harus sebanding dengan kewajiban
yang harus dilaksankan, baik oleh pemberi maupun penerima pelayanan.

5. Keprofesionalan artinya pelaksanaan pelayanan harus memiliki kompetensi yang sesuai


dengan tugasnya.

6. Partisipatif artinya peningkatan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pelayanan


dengan memperhatikan aspirasi , kebutuhan dan harapan masyarakat.

7. Persamaan perlaukan/tidak diskriminatif artinya setiap warga masyarakat berhak memperoleh


pelayanan yang adil.

8. Keterbukaan artinya setiap penerima pelayanan dapat dengan mudah mengakses dan
memperoleh informasi mengenai pelayanan yang diinginkan.

9. Akuntabilitas artinya proses penyelenggaraan pelayanan harus dapat dipertanggungjawabkan


sesuai dengan peraturan perundang-undangan.

10. Fasilitas dan perlakuan khusus bagi kelompok rentan artinya pemberian kemudahan terhadap
kelompok rentan sehingga tercipta keadilan dalam pelayanan

11. Ketepatan waktu artinya setiap jenis pelayanan dilakukan tepat waktu sesuai dengan standar
pelayanan

12. Kecepatan, kemudahan dan keterjangkauan artinya setiap pelayanan dilakukan secara cepat,
mudah dan terjangkau.

Berdasarkan pasal 5 UU pelayanan publik, ruang lingkup pelayanan public meliputi hal berikut.

1. Pelayanan barang publik mencakup pengadaan dan penyaluran pelayanan barang public
meliputi.

a. Pengadaan dan penyaluran barang public yang dilakukan oleh instansi pemerintahan yang
sebagian atau seluruh dananya bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara.
b. Pengadaan dan penyaluran barang public yang dilakukan oleh suatu badan usaha yang
modal pendirianya sebagian atau seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara atau kekayaan
daerah yang dipisahkan.

c. Pengadaan dan penyaluran barang public yang pembiayaanya tidak bersumber dari
anggaran pendapatan dan belanja Negara atau bersumber dari kekayaan Negara atau kekayaan
daerah yang dipisahkan tetapi ketersediaannya menjadi misi Negara yang ditetapkan dalam
peraturan perundang-undangan.

2. Pelayanan jasa publik

Pelayanan jasa public meliputi hal sebagai berikut.

a. Penyediaan jasa public oleh instansi pemerintahan yang sebagian atau seluruh dananya
bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja Negara atau anggaran pendapatan dan
belanja daerah.

b. Penyediaan jasa public oleh suatu badan usaha yang modal pendirianya sebagian atau
seluruhnya bersumber dari kekayaan Negara atau kekayaan daerah yang dipisahkan

c. Penyediaan jasa public yang pembiayanya tidak bersumber dari anggaran pendapatan dan
belanja Negara atau bersumber dari kekayaan Negara atau kekayaan daerah yang dipisahkan
tetapi ketersediaannya menjadi misi Negara yang ditetapkan dalam peraturan perundang-
undangan.

3. Pelayanan administratif

Pelayanan administratif merupakan pelayanan oleh penyelenggara yang menghasilkan


berbagai bentuk dokumen resmi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Pelayanan administratif
meliputi.

a. Tindakan administratif pemerintahan diwajibkan oleh Negara dan diatur dalam peraturan
perundang-undangan dalam rangka mewujudkan perlindungan pribadi, keluarga, kehormatan,
martabat, dan harta benda warga Negara.

b. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintahan diwajibkan oleh Negara diatur
dalam peraturan perundang-undangan serta diterapkan berdasarkan perjanjian dengan
penerima pelayanan. Tindakan administratif oleh instansi non pemerintahan diselenggarakan
dalam bentuk pelayanan pemberian dokumen non perizinan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan.

Anda mungkin juga menyukai